MADRASAH
Makalah ini disusun untuk untuk memenuhi
tugas kelompok
Disusun oleh:
Musfiroh (18104080044)
Sem. V / PGMI A
YOGYAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Evaluasi Pembelajaran di
Madrasah” dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di yaumul
qiyamah nanti.
Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
didalamnya. Untuk itu, kami berharap kritik serta saran dari pembaca supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Dan kami
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teknik evaluasi tes untuk MADRASAH ?
2. Bagaimana teknik evaluasi non-tes untuk MADRASAH ?
3. Bagaimana perbedaan contoh instrumen evaluasi tes dan non-tes ?
C. Tujuan
1. Memahami teknik evaluasi tes untuk MADRASAH
2. Memahami teknik evaluasi non-tes untuk MADRASAH
3. Memahami perbedaan contoh instrumen evaluasi tes dan non-tes
PEMBAHASAN
A. Menjelaskan Teknik Evaluasi Tes untuk Madrasah
Berdasarkan pernyataan diatas, tes merupakan salah satu cara atau alat
yang dapat digunakan untuk memperoleh data yang diinginkan dengan
memberikan penugasan atau serangkaian tugas baik secara individu ataupun
secara kelompok yang dapat dibandingan antara siswa ataupun dengan standar
yang telah ditetapkan.
1. Fungsi Tes
Secara umum fungsi teknik tes dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
a. Digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan atau perkembangan yang
dicapai oleh siswa setelah mereka menempuh proses pembelajaran dalam
jangka waktu tertentu.
b. Digunakan sebagai alat pengukur progam pengajaran yang telah
ditentukan dan dapat dicapai (keberhasilan program pengajaran).3
2. Penggolongan Tes
Terdapat lima golongan teknik tes, yaitu:4
a. Menurut Sifatnya
1
Nurkancana, Wayan, Evaluasi Hasil Belajar, (Semarang: Surabaya Usaha Nasional, 1990), hal.
34
2
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan di Sekolah,
(Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hal. 55-56
3
Sudijono, A., Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), hal.
67
4
Mulyadi, Evaluasi Pendidikan : Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan di Sekolah,
(Malang: UIN-Maliki Press, 2010), hal. 57-60
1) Tes verbal, yaitu tes yang menggunakan bahasa sebagai alat dalam
melaksanakan tes. Terdapat dua jenis tes verbal yaitu tes lisan dan tes
tulis.
2) Tes non verbal, yaitu tes yang dilakukan dengan menggunakan
gambar, ataupun memberikan tugas dan sebagainya. Dengan tes ini
respon yang diinginkan bukan berupa kalimat atau ungkapan kata-kata
melainkan berupa tingkah laku atau tindakan ataupun berupa gerakan-
gerakan tertentu atau sebuah perbuatan.
b. Menurut Tujuannya
1) Tes bakat, yaitu tes yang dapat digunakan untuk mengetahui
kemampuan atau bakat seseorang.
2) Tes intelegensi, yaitu tes dapat digunakan untuk mengetahui tingkat
kecerdasan seseorang.5
3) Tes prestasi belajar, yaitu tes yang dapat digunakan untuk mengetahui
prestasi siswa dari mata pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga
guru dapat mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah
dicapai dari yang ditargetkan.
4) Tes diagnostik, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui
kelemahan yang dialami siswa saat belajar. Biasanya dilakukan
dengan cara lisan, tertulis, perbuatan ataupun kombinasi dari
ketiganya. Apabila pemeriksaan yang dilakukan menunjukkan tingkat
penguasaan siswa rendah maka diberikan bimbingan untuk
memperbaiki penguasaan terhadap mata pelajaran tertentu.6
5) Tes sikap, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui sikap seorang
siswa terhadap sesuatu.
6) Tes minat, yaitu tes yang digunakan untuk mengetahui minat siswa.
c. Menurut Perbuatan
1) Tes terstandar, yaitu tes yang membandingkan antar siswa pada usia
atau level yang sama dan dilakukan dalam tingkat nasional dan dibuat
oleh tim yang ahli dibidang pembuatan tes.
2) Tes buatan guru, yaitu tes yang cenderung difokuskan pada tujuan
instruksional untuk kelas tertentu dan demi kepentingan prestasi
belajar.
5
Ibid, hal. 73
6
Ibid, hal. 72-73
1) Tes uraian, yaitu tes yang memberi kesempatan kepada siswa untuk
menjawab secara bebas dengan bentuk uraian. Terdapat dua jenis
uraian yaitu, uraian bebas dan uraian terbatas.
2) Tes objektif, yaitu tes yang bentuk soalnya sedemikian rupa dan
jawabannya secara bebas dengan uraian. Cara mengerjakan tes
objektif dikelompokkan menjadi:
a) Variasi, testee harus mensuplai jawabannya sehingga hampir tidak
berbeda dengan essay test, misalnya yaitu melengkapi dan
jawaban singkat.
b) Variasi, testee hanya memilih diantara jawaban yang telah
disediakan bersama soalnya. Terdapat beberapa bentuk tes
yaitumenyatakan salah atau benar, memilih jawaban yang lain
benar, menjodohkan, memilih diantara alternatif-alternatif
jawaban yang disediakan untuk setiap soal, mengelompokkan
jawaban yang sesuai dengan klasifikasi masing-masing.
Teknik evaluasi non tes adalah teknik yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar peserta didik yang berkaitan dengan soft skill dan berhubungan
dengan semua hal yang dikerjakan oleh peserta didik. Hal tersebut mereka
dapatkan selama berjalannya proses pembelajaran yaitu hasil pemahaman peserta
didik tersebut. Teknik evaluasi non tes itu berhubungan dengan penampilan yang
dapat diamati dengan panca indera.7
1. Pengamatan (observation)
Pengamatan atau observasi adalah suatu teknik yang dapat
dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara teliti dan pencatatan
secara sistematis. Observasi dapat menilai dan mengukur hasil maupun
proses belajar peserta didik melalui tingkah laku peserta didik. Observasi
itu merupakan salah satu teknik evaluasi non tes yang lebih mudah
dilaksanakan apabila dibandingkan dengan teknik evaluasi yang lain.
2. Skala Sikap dan Skala Rentang (rating scale)
Skala itu menggambarkan suatu nilai yang berupa angka terhadap suatu
hasil pertimbangan yang tetap. Ada dua macam skala yang bisa digunakan
dalam mengevaluasi peserta didik, yaitu skala sikap dan skala rentang atau
rating scale.
3. Kuesioner (questionaire)
Kuesioner yang biasa disebut dengan angket. Kuesioner adalah
sekumpulan daftar pertanyaan yang wajib dijawab oleh responden. Data yang
dapat diketahui bisa berupa data diri, pengalaman, pengetahuan, sikap, dll.
8
Asep Jihad dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Yogyakarta: Multi Pressindo, 2012). hlm
70
Daftar cocok atau check list adalah sekumpulan pernyataan yang wajib
dijawab oleh responden dengan memberi tanda centang ditempat yang sudah
disediakan dan sesuai dengan keadaan responden.
5. Wawancara (interview)
Wawancara adalah salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan cara tanya jawab secara langsung. Wawancara
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu interview bebas yaitu respon bebas
dimana responden dapat mengutarakan pendapatnya tanpa dibatasi aturan-
aturan tertentu dan interview terpimpin dimana penanya telah menyediakan
pertanyaan yang sudah disusun sehingga responden tinggak memilih jawaban
yang telah disediakan.
6. Riwayat hidup
Pelaksanaan evaluasi non-tes dapat juga dilengkapi dengan melakukan
pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen misalnya dokumen yang memuat
riwayat hidup peserta didik maupun orang tua. Seperti tempat dan tanggal
lahir, alamat tinggal, riwayat pendidikan, dll.9
Permisalan disajikan beberapa soal pilihan ganda dan essay kepada seseorang dan
seseorang itu diminta untuk mengerjakan soal tersebut. Soal-soal tersebut
ditujukan untuk mengetes kemampuan seseorang dalam suatu pengetahuan.
Ditentukan 1 poin untuk yang benar, 0 poin untuk yang salah atau kosong dalam
soal pilihan ganda, kemudian diberikan poin 5 bagi seseorang yang dapat
menjawab pertanyaan essay secara benar, lengkap dan tepat, poin 4 untuk yang
menjawab mendekati benar, poin 3 untuk yang cukup benar, poin 1 untuk yang
menulis namun tidak benar dan poin 0 untuk mereka yang tidak menjawab sama
sekali.
9
Evaluasi Pendidikan. hlm 29
Seorang selesai mengerjakan ujian atau tes berupa soal yang telah berikan, maka
kita bisa mampu melihat bagaimana jawabannya benar tidaknya dan kita bisa
memberikan poin-poin penilaian sesuai dengan ketentuan yang telah dibuat
sebelumnya.
Jihad, Asep, dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo.