Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Universitas Islam Negeri Sayyid Ali
Rahmatullah Tulungagung
ABSTRAK
A. PENDAHULUAN
Berdasarkan bentuk atau jenisnya, tes di bedakan menjadi tes uraian dan
obektif (Widyanto, 2018: 123). Tes objektif adalah bentuk tes yang memberikan
alternatif jawaban kepada responden (Candiasa: 2011). Assessment tes objektif ini
tentunya bersifat objektif atau tidak memang sesuai data yang ada. Dalam hal ini
dimaksudkan yaitu sudah bisa memperlihatkan mana jawaban yang benar dan
salah karena memang hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan tes uraian
merupakan salah satu alat ukur yang mengupayakan siswa untuk menyatakan dan
menyatukan jawabannya berwujud kata-katanya sendiri. Sebagaimana pendapat
Djiwandono (2008), bahwa wujud tes uraian mengacu pada jawabannya yakni
berupa suatu essay dalam berbagai gaya penulisan seperti berwujud deskriptif
maupun argumentatif, sesuai dengan permasalahan yang menjadi pokok bahasan.
B. PEMBAHASAN
A. Pengertian Hasil Evaluasi Essay
Penilaian adalah suatu proses sistematik untuk mengetahui tingkat
keberhasilan dan efisiensi suatu program. Penilaian merupakan suatu
proses pengumpulan, pelaporan dan penggunaan informasi tentang hasil
belajar siswa yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau
menjelaskan unjuk kerja atau prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-
tugas yang terkait. Penilaian hasil belajar pada dasarnya berfokus pada
bagaimana guru dapat mengetahui hasil pembelajaran yang telah
dilakukan. Guru harus mengetahui sejauh mana siswa telah mengerti
bahan yang telah diajarkan atau sejauh mana tujuan/kompetensi dari
kegiatan pembelajaran yang dikelola dapat dicapai. Evaluasi, penilaian,
dan pengukuran merupakan tiga istilah yang sering rancu untuk digunakan.
Menurut Cangelosi dalam Farah (2012) dijelaskan bahwa:
1) Evaluasi Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan nilai, kriteria-judgment atau tindakan dalam
pembelajaran.
2) Penilaian dalam pembelajaran adalah suatu usaha untuk
mendapatkan berbagai informasi secara berkala,
berkesinambungan, dan menyeluruh.
3) Tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak didik melalui program kegiatan
belajar.
4) Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau
kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat
numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan
instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan
yang dimaksud pengukuran adalah proses pengumpulan data
melalui pengamatan empiris.
KUNCI JAWABAN
PEDOMAN PENSKORAN
No Jawaban Skor
1. a. Indonesia menjadi jalur perdagangan 20 %
Internasional.
b. Memiliki kebudayaan beragam salah satunya
bahasa, karena adanya akulturasi budaya asing
dan lokal.
c. Transportasi laut cepat berkembang dan
mendapat perhatian karena sebagai jalur
perdagangan internasional.
2. Judul peta, skala peta, simbol peta, warna peta, 15%
legenda, orientasi, sumber dan tahun pembuatan.
3. Zona waktu ini berdasarkan garis meridian pangkal 30%
120º BT. Wilayah zona ini mencakup provinsi
Kalimantan timur, kalimantan selatan, pulau
sulawesi, Bali, NTB dan NTT.
4. Secara geologis Indonesia dilalui dua jalur 20%
pegunungan dunia yaitu pegunungan sirkum pasifik
dan sirkum mediterania. Letak tersebut menyebabkan
Indonesia memiliki banyak gunung api aktif.
Aktivitas lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia
dan lempeng Pasifik membuat Indonesia menjadi
wilayah yang rawan terjadi gempa bumi.
5. Orientasi adalah arah mata angin yang menunjukkan 15%
arah utara, selatan, timur, dan barat daerah yang
digambar.
Berikut ini adalah contoh lembar hasil kerja essay siswa antara lain
sebagai berikut.
1. Nama: Dini
(Contoh Jawaban lembar jawaban siswa)
1. Sebutkan 3 dampak letak geografis Indonesia ?
Jawab:
a. Indonesia menjadi jalur perdagangan internasional.
b. Kebudayaannya beragam, misalnya bahasa, karena dengan
adanya akulturasi budaya asing dan local.
c. Tranportasi laut cepat berkembang dan mendapat perhatian
karena sebagai jalur perdagangan internasional.
2. Apa sajakah komponen-komponen peta ?
Jawab: Judul peta, skala peta, simbol peta, warna peta, legenda,
orientasi, sumber dan tahun pembuatan.
Nama: Doni
2 Mudah 10 10 10 2 20 20
3 Sulit 10 5 9 5 25 45
4 Sedang 10 10 9 4 40 36
5 Mudah 10 8 10 3 24 30
Jumlah 50 43 43 18 139 141
Dari contoh di atas dapat dilihat bahwa jika penilaian dilakukan tanpa
mempertimbangkan bobot, maka Dini dan Doni, sama-sama memperoleh skor
43, dengan nilai akhir 43 dibagi 5 = 8,6. Dengan menggunakan bobot
(weighting) ternyata skor atau nilai kedua siswa itu tidak sama. Dini
memperoleh skor 139, dengan skor akhir 139 dibagi 18 (jumlah harga
perbandingan) sama dengan 7,72. Sedangkan Doni memperoleh skor 141,
dengan skor akhir 141 dibagi 18 sama dengan 7,83. Dengan demikian
pemberian skor pada tes uraian dengan menggunakan bobot (teknik
weighting), menunjukan kecermatan untuk membedakan kecakapan siswa.
Perlu diingat bahwa dalam teknik pemberian skor untuk tes uraian ini
hanya dapat dilakukan oleh orang yang membuat soal itu sendiri. Artinya
dalam mengoreksi tes hasil belajar bentuk uraian tidak bisa diwakilkan kepada
orang lain. Sebab yang tahu unsur-unsur yang dinilai dalam tes uraian adalah
tester yang yang bersangkutan.
C. PENUTUP
Keberhasilan dalam proses pembelajaran dapat tercermin dalam hasil yag
diperoleh para peserta yang dapat dilihat dari hasi evaluasi yang dilakukan oleh
pengajar. Evaluasi pembelajaran memegang perana yang sangat penting untuk
memberikan gambaran keberhasilan pembelajaran yang dilakukan. Bentuk evaluasi
menjadi sagtan krusial untuk diperhatikan karenan dengan baik buruk nya hasil
evaluasi juga sangat dipengaruhi oleh bentuk evaluasi yang digunakan. Evaluasi yang
memenuhi berbagai kaidah serta persyaratan dalam evaluasi dapat memberikan
gambaran keberhasilan pembelajaran yang sebenarnya.
Bentuk evaluasi uraian atau Essay memjadi alternatif yang banyak dipilih
karena relatif memberikan kebebasan pada para peserta didik untuk dapat
mengeekspresikan segala kemampuan dan pemahaman yang dimiliki untuk menjawab
berbagai pertanyaan yang di diajukan dalam butir –butir pertanyaan. Penyusunan
Butir-Butir pertanyaan tes Essay menjadi kunci keberhasilan bentuk tes ini,
bagaimana bentuk tes tersebuk di susun serta bagaimana penilaian yang dilakukan.
Oleh sebab itu hal yang terkait dengan bagaimana penyusunan tes Essay dan
bagaimana penilaian menjadi hal yang sanagt perlu untuk dimengerti dan di pahami.
DAFTAR PUSTAKA
Liana Rochmatul Wachidah, Y. L. (2020). Implementasi Penggunaan Tes Essay dalam
Evaluasi Pembelajaran Daring pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1
Tlanakan. Madura: Konferensi Nasional Lalonget II T. Bahasa
Indonesia IAIN Madura.
Atha Mahindra Diputra. 2019. Teori Penilaian Tes Essay atau Uraian, Vol 1, No (1),
Hal 1-3
Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi
Aksaraa
Gito Supriadi. 2011. Pengantar dan Teknik Evaluasi Pembelajaran
Hamalik, O. 2001. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung: Mandar
Maju
Permendiknas. 2007. Permendiknas No. 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Sukardi. 2011. Evaluasi Pendidikan : prinsip dan operasionalnya . Jakarta : Bumi
Aksara.