Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD

OLEH
ZAHARATUL BAITI
NIM :856243324
KELAS LIMA KAUM - C

PROGRAM STUDI PGSD BI


UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ- PADANG
2022.1
TUGAS TUTORIAL 1

Nama Mata Kuliah : Evaluasi Pembelajaran di SD Sumber


Materi:
Pokok Bahasan : Konsep Dasar Penilaian dalam Pembelajaran Buku Evaluasi
Pengembangan Tes Hasil Belajar Pembelajaran
Pengembang Soal : Nofri Kianto,S.Pd.I, M.Pd di SD.
Suryanto, Adi.
Masa Tutorial : 2022.3 2012.
Jumlah Soal : 6 (Enam) Jakarta:
Skor Maksimal : 100 Universitas
Jenis Tugas : Penguasaan konsep Terbuka Modul
Waktu : 1 Minggu 1 dan 2

Kompetensi Khusus
1. Menjelaskan pengertian tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi.
2. Mengelompokkan jenis tes berdasarkan fungsinya.
3. Menjelaskan fungsi utama tes formatif dan sumatif.
4. Menjelaskan keunggulan tes objektif dan tes uraian.
5. Menjelaskan kelemahan tes objektif dan tes uraian.
6. Menjelaskan factor-faktor yang harus diperhatikan dalam menyusun perencanaan tes.
Tugas
JAWABLAH SOAL-SOAL DI BAWAH INI DENGAN TEPAT!
1. Jelaskan pengertian tes, pengukuran, asesmen, dan evaluasi !
Jawaban :
 Tes merupakan alat ukur yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang hasil
belajar siswa yang berisi seperangkat pertanyaan atau tugas yang memerlukan jawaban
benar atau salah.
 Pengukuran adalah kegiatan mengukur dan mengamati hasil belajar siswa sehingga
menghasilkan angka-angka atau skor.
 Asesmen merupakan kegiatan mengumpulkan informasi mengenai hasil belajar siswa
yang diperoleh dari hasil pengukuran yang dilengkapi dengan data-data hasil pengamatan
dan mengolah informasi tersebut untuk menilai hasil belajar dan perkembangan belajar
siswa.
 Evaluasi merupakan penilaian seluruh program pendidikan mulai perencanaan suatu
program subtansi pendidikan termasuk kurikulum dan penilaian (asesmen) serta
pelaksanaannya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, manajemen pendidikan,
dan reformasi pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas,
kinerja, atau produktivitas suatu lembaga dalam melaksanakan programnya.

2. Jelaskan jenis dan fungsi penilaian dalam pembelajaran!


Jawaban:
Menurut pemikiran saya secara umum, fungsi penilaian adalah utuk mengukur sejauh mana
pemahaman dan keberhasilan dari proses pembelajaran telah yang lakukan.
Jenis-jenis penilaian beserta fungsinya dalam pembelajaran :
a. Tes seleksi merupakan tes yang berfungsi untuk menyeleksi atau memilih calon yang
dapat diterima untuk mengikuti suatu program.
b. Tes penempatan adalah tes yang berfungsi untuk menempatkan siswa sesuai
kemampuannya atau digunakan untuk mengelompokkan siswa dalam satu kelompok
yang relative homogen (sama) kemampuan dan keterampilannya.
c. Pre-test merupakan tes yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami
materi pelajaran yang akan disampaikan.
d. Post-test adalah tes yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat mencapai
tujuan program (pembelajaran) setelah mereka mengikuti program (pembelajaran)
tersebut.
e. Tes formatif adalah tes yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat
menguasai tujuan pembelajaran yang diajarkan.
f. Tes diagnostik merupakan tes yang berfungsi untuk mengetahui kesulitan mana yang
dialami siswa dalam memahami materi pelajaran yang merupakan langkah awal untuk
menentukan dan memperbaiki atau menghilangkan penyebab kesulitan siswa dalam
memahami materi pelajaran.
g. Tes sumatif adalah tes yang berfungsi untuk menilai keberhasilan siswa setelah
mengikuti seluruh rangkaian proses pembelajaran.
h. Tes unjuk kerja merupakan tes yang berfungsi untuk menilai performance siswa dalam
menghayati atau menghasilkan suatu karya atau hasil belajar.

3. Sebutkan manfaat tes sumatif bagi siswa, guru, orang tua, dan kepala sekolah!
Jawaban :
 Manfaat tes sumatif bagi siswa adalah setelah siswa mengikuti tes sumatif, siswa dapat
mengetahui sejauh mana prestasi atau tingkat kemampuannya dalam mata pelajaran yang
diujikan. Sehingga siswa akan berusaha keras untuk meningkatkan prestasinya untuk
kedepannya.
 Manfaat tes sumatif bagi guru adalah hasil dari tes sumatif yang diujikan kepada siswa
dapat menjadi bahan renungan bagi guru untuk menganalisis kembali proses pembelajaran
yang telah dilakukan sehingga guru dapat menemukan apa yang menjadi penyebab adanya
siswa yang tidak dapat mencapai tujuan pembelajaran.
 Manfaat tes sumatif bagi orang tua adalah dengan adanya hasil dari tes sumatif yang
diujikan kepada anaknya, orang tua akan memperoleh gambaran tentang prestasi anaknya
di sekolah. Hasil tes sumatif ini bisa dijadikan landasan bagi orang tua untuk memberikan
motivasi kepada anaknya baik dalam mempertahankan atau meningkatkan presetasi sang
anak.
 Manfaat tes sumatif bagi sekolah adalah untuk mengetahui sejauh mana ketercapaian
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam Garis Besar Program Pengajaran
(GBPP) dan sebagai pembanding dengan hasil serupa yang dicapai oleh sekolah lain.

4. Jelaskan tes formatif dan fungsinya!


Jawaban :
Tes formatif adalah tes yang berfungsi untuk mengetahui sejauh mana siswa dapat
menguasai tujuan pembelajaran yang diajarkan. Tes formatif dimanfaatkan untuk
memonitor apakah proses pembelajaran yang baru saja dilaksanakan telah dapat mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rencana pembelajaran atau belum.
Apabila terdapat sejumlah tujuan pembelajaran yang belum dikuasai siswa, maka guru
harus mencari penyebabnya baik yang berasal dari siswa maupun dari proses pembelajaran
yang disuguhkan oleh guru, misalnya media/ metode yang dipilih guru dalam pembelajaran
kurang tepat. Setelah menemukan penyebabnya, guru harus mengulang kembali proses
pembelajaran tersebut baik secara individual maupun klasikal sampai siswa dapat mencapai
tujuan pembelajaranyang ditetapkan. Namun, yang menjadi fokus dalam pelaksanaan tes
formatif adalah ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan dalam proses pembelajaran bukan
mencari penyebab kesulitan belajar siswa.

5. Jelaskan keuntungan dan kerugian jika kita menggunakan tes obyektif dan tes uraian!
Jawaban:
a. Tes Objektif
Keuntungan menggunakan tes objektif, diantaranya:
 Tes objektif dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan
sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan)
 Dengan menggunakan tes formatif, semua atau sebagian besar materi yang telah
diajarkan dapat ditanyakan saat ujian.
 Pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan konsisten
karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti.
 Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk melakukan
analisi butir soal.
 Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan.
 Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya

Kerugian menggunakan tes objektif, diantaranya:


 Kebanyakan butir soal dari tes objektif hanya mengukur proses berpikir rendah,
walaupun tujuan pembelajaran yang diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar
ingatan dan pemahaman
 Membuat pertanyaan tes objektif lebih sukar daripada mempuat pertanyaan tes uraian
 Kemampuan anak dapat terganngu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka
 Anak tidak dapat mengorganisasikan, menghubungkan dan menyatakan idenya sendiri
karena alternative jawaban sudah diberikan oleh penulis soal.

b. Tes Uraian
Keuntungan menggunakan tes uraian, diantaranya:
 Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi
 Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur
dengan tes objektif
 Waktu yang digunakan untuk menulis tes uraian lebih cepat daripada tes objektif
 Menulis tes uraian lebih relatif mudah daripada menulis tes objektif (pilihan ganda)
yang baik

Kerugian menggunakan tes uraian, diantaranya:


 Sampel materi yang ditanyakan terbatas karena tes uraian hanya dapat mengukur
sebagian kecil dari materi yang telah diajarkan sehingga validitas isi daari tes tersebut
rendah.
 Guru sukar memeriksa jawaban siswa karena jawaban dari tes uraian merupakan hasil
dari pemikiran siswa yang ditulis dengan bahasanya sendiri. Sehingga dapat
menghasilkan skor yang berbeda-beda antar siswa. Dalam keadaan ini, unsur
subjektivitas pemeriksa mewarnai pemberian skor. Unsur subjektivitas ini dapat
disebakan karena adanya beberapa hal diantaranya adanya hallo effect, efek bawaan
(carry over effect), efek urutan pemeriksaan (order effect), pengaruh penggunaan
bahasa dan pengaruh tulisan tangan.

6. Bagaimana cara memeriksa hasil tes uraian?


Jawaban:
Sebelum memeriksa hasil tes uaraian, kita harus memalukan persiapan terlebih dahulu.
Diantara persiapan tersebut adalah setelah menulis soal uraian, kita harus membuat garis
besar jawaban yang tepat untuk setiap butir soal yang digunakan sebagai pedoman untuk
memeriksa hasil jawaban siswa.
Ada 2 cara yang dilakukan untuk memeriksa hasil tes uraian diantaranya:
a. Metode holistic/metode rating/prosedur global untuk memeriksa hasil tes uraian terbuka.
Pemeriksaan dengan metode ini dilakukan dengan 2 tahap, yaitu:
1) Pemeriksa memeriksa secara keseluruhan jawaban siswa. Dengan berdasarkan garis
besar yang telah dibuat, pemeriksa memeriksa kualitas jawaban tersebut kemudian
mempuat pertimbangan untuk mengelompokkan jawaban tersebut ke dalam kelompok
jawaban dengan kualitas jawaban A, B, C, D, atau E.
2) Pemeriksa mengulang kembali pemeriksaan tersebut untuk lebih meyakinkan bahwa
jawaban tersebut memang masuk ke dalam kategori A, B, C, D, atau E, atau tidak.
b. Metode analitik/point method untuk memeriksa hasil tes uraian terbatas.
Pemeriksaan jawaban siswa dengan metode analitik dilakukan berdasarkan
pedoman penskoran yang telah dibuat oleh penulis soal.
Hal yang perlu diperhatikan dalam membuat pedoman penskoran adalah :
1) Tuliskan jawaban terbaik daei butir soal tersebut!
2) Tuliskan jawaban alternatif lain jika ada!
3) Tentukan butir atau konsep atau kata kunci apa yang harus ada pada jawaban tersebut!
4) Beri skor pada setiap butir kata kunci, atau kata konsep yang harus muncul pada
jawaban tersebut!
5) Butir, kata kunci, atau konsep yang lebih penting dapat diberi skor yang lebih dari
yang lain.

Untuk meningkatkan reliabilitas hasil penskroran maka pemeriksaan hasil tes


uraian dilakukan sebagai berikut:
1) Setiap jawaban siswa diperiksa oleh dua orang pemeriksa yang bekerja sendiri-sendiri
2) Sebelum memeriksa, dua orang pemeriksa harus menyamakan persepsi dalam
pedoman penskoran dan pemberian skor pada setiap aspek atau konsep
3) Melakukan uji coba pemeriksaan jawaban setelah menyamakan persepsi
4) Setelah persepsi kedua pemeriksa sama, maka dilaksanakan pemeriksaan jawaban
sesungguhnya. Untuk menghindari hallo effect maka nama siswa harus ditutup.
Pemeriksaan dilakukan sendiri-sendiri dan tidak dibenarkan mencoret-coret jawaban
siswa atau menuliskan skor pada jawaban siswa. Agar pemberian skor konsisten,
maka periksalah jawaban nomor 1 untuk seluruh siswa, begitu juga selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai