PEMBELAJARAN
MIKA PURNIATI ()
NURCAHYANI SAPUTRI (855767041)
NENI DWI ENDARWATI ()
TUTOR :
Bayu Pratama Indra Sakti, M.Pd
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik dan Hidayat-Nya. Sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah
“Pemanfaatan Hasil Tes Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran”
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang telah
memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Bpk. Bayu Pratama Indra Sakti, M.Pd. Sebagai Tutor dalam
menyerahkan penyusunan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang kurang sempurna
dalam pembahasan ini, oleh karena itu bagi yang membaca makalah ini bisa memberikan
kritik dan saran untuk memgembangkan serta dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca. Akhir kata saya
mengucapkan terimakasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………………
A. Latar belakang……………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..
C. Tujuan…………………………………………………………………………………….
BAB II : PEMBAHASAN
A.Pemanfaatan hasil tes untuk meningkatkan hasil pembelajaran......................................
1.Memanfaatkan hasil Pre Test dan Post test……………………………………........
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat pada
guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang berorientasi
diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa. Keseluruhan perubahan itu
akan menentukan hasil pendidikan. Ketepatan penilaian yang dilakukan sekolah, terutama
yang berkaitan dengan penilaian kelas, memperlihatkan pencapaian hasil belajar siswa.
Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan
kemampuan siswa yang beragam karena cara dan alat yang digunakan kurang sesuai dan
dilakukan dengan menggunakan cara dan alat yang lebih menyederhanakan tuntutan
perolehan siswa. Hasil evaluasi pelaksanaan Kurikulum menunjukkan bahwa penilaian yang
Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar
ranah kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam
lingkup ranah afektif dan psikomotor. Diharapkan penilaian kelas mampu mengatasi
permasalahan penilaian yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan
tuntutan kompetensi.
Melihat dasar permasalahan di atas, maka penulis mencoba membuat makalah dengan
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahu manfaat dari hasil tes.
BAB II
PEMBAHASAN
Agar proses pembelajaran yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik, maka
persiapan mengajar merupakan hal yang sangat mutlak harus dibuat. Sebelum kita mengajar
di depan kelas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus sudah kita persiapkan terlebih
dahulu.
efektivitas proses pembelajaran adalah dengan melakukan tes, baik berupa pre-test post-test,
tes formatif, maupun tes diagnostik. Selanjutnya kita lakukan analisis terhadap hasil tes
tersebut.
Pre-test adalah tes yang dilaksanakan pada awal proses pembelajaran, sedangkan
Pre-test bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi yang akan
diajarkan. Pengembangan butir soal pre-test didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan dalam rencana pembelajaran. Cakupan materi pre-test meliputi seluruh materi
Dengan melakukan pre-test maka aka nada kemungkinan bahwa kita tidak
mengajarkan konsep suatu materi dari awal tetapi dapat dimulai dengan konsep yang
memang belum dikuasai oleh siswa. Jika kita tetap mengajarkan konsep yang telah dikuasai
dengan baik oleh siswa maka besar kemungkinan siswa tidak akan memperhatikan lagi apa
yang kita jelaskan dan mereka cenderung membuat kegaduhan yang tentu saja akan sangat
post-test. Post-test adalah set tes yang pararel yaitu tes yang disusun dari kisi-kisi tes yang
sama. Set tes untuk post-test harus mengukur indikator yang sama dengan soal pre-test.
Untuk melihat apakah ada perbedaan atau tidak antara hasil pre-test dan post-test,
dapat dilihat dari sekor tertinggi, sekor terendah, rentang skor, dan skor rata-rata kedua hasil
test tersebut.
Test formatif merupakan salah satu jenis test yang diberikan kepada siswa setelah
siswa menyelesaikan satu unit pembelajaran. Test formatif digunakan untuk memonior
apakah proses pembelajaran yang telah dilakukan telah mencapai tujuan pemelajaran yang di
tetapkan.
Test formatif merupakan alat untuk melihat efektifitas proses pembelajaran. Jika dari
hasil test formatif ternyata terdapat sejumlah kompetensi yang belum dkuasai siswa, maka
guru harus mencari penyebabnya. Penyebab tidak dikuasainya kompetensi tersebut dapat
berasal dari diri siswa mapun dari pelaksanaan proses pembelajaran, seperti penggunaan
metode dan media pembelajaran yang tidak tepat. Titik berat test formatif adalah pada
Apabila kita perhatikan test formatif yang ada pada setiap modul Universitas
Terbuka, Pada setiap akhir kegiatan belajar terdapat kurang lebih 10 butir soal test formatif.
Test formatif tersebut dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah
ditetapkan pada setiap modul. Apabila tingkat penguasaan mahasiswa sama dengan atau
lebih besar dari 80%, Mahasiswa dapat melanjutkan untuk melakukan kegiatan belajar
berikutnya.
misalnya dengan lebih banyak melibatkan siswa pada hal-hal yan konkret dan contoh-contoh
untuk menuju pada kesimpulan konsep yang lebih abstrak. Perbaikan dapat pula dengan
lebih meningkatkan penggunaan alat bantu dan media yang sesuai sehingga siswa dapat
lebih mudah memahami konsep-konsep yang dipelajari. Perbaikan pula dapat dlakukan
secara klasikal dan individual sampai siswa dapat menguasai kompetensi yang di tetapkan.
3. Memanfaatkan Hasil Test Diagnostik
Dengan tes diagnostik guru dapat mengetahui penyebab kesulitan belajar yang
dialami siswa selama proses pembelajaran. Karena tes dianostik akan digunakan untuk untuk
menemukan kesulitan pemahaman konsep yang dialami siswa, maka materi tes diagnostik
Kesulitan belajar siswa dapat disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang
tepat dan dapat pula diseabkan oleh berbagai factor di luar pembelajaran.
Factor diluar pembelajaran yang dapat menjadi peyebab kesulitanbelajar siswa antara
proses belajar lainnya dapat saja terjadi dalam berbagai mata pelajaran. Hambatan/kesulitan
dalam proses pembelajaran dapat diungkap dengan jelas dengan menggunakan tes
diagnostik. Tes diagnostik memang disusun untuk dapat mengungkap penyebab kesulitan
belajar siswa. Dengan mengetahui hasil tes diagnostik maka guru dapat mengambil
keputusan tindakan atau perlakuan yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.
Teknik penilaian non-tes dapat memberikan informasi umpan balik bagi proses
pembelajaran. Hasil penilaian sikap, penilaian diri, dan portofolio dapat dianalisis untuk
menjadi masukan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Teknik non-tes yang
Manfaat utama penilaian sikap adalah untuk memperoleh masukan dan umpan balik
bagi peningkatan profesionalisme guru, perbaikan proses pembelajaran dan pembinaan sikap
siswa. Hasil penilaian sikap dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir kecenderungan sikap
negatif siswa secara umum terhadap bahasan materi atau mata pelajaran tertentu.
Berdasarkan hasil penilaian sikap seperti itu, selanjutnya guru berupaya mengkaji lebih
dalam penyebabnya, sehingga dapat dilakukan tindakan mengatasi sikap negatif tersebut.
Selain itu, berdasarkann hasil penilaian sikap, guru dapat memperoleh informasi
tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya berdasarkan persepsi siswa. Informasi
tersebut sangat berguna untuk peningkatan kualitas pribadi dan profesionalisme guru.
Portofolio merupakan rangkaian atau kumpulan karya atau hasil kerja siswa yang
dilakukan dalam kurun waktu tertentu, misalnya satu semester atau tahun ajaran, bahkan
Penilaian portofolio menekankan pada penilaian proses dan hasil. Oleh karena itu
1) Perkembangan pemahaman dan pemikiran siswa dalam kurun waktu tentang konsep,
2) Hasil karya siswa yang berkaitan dengan bakat dan keterampilan khusus
4) Refleksi nilai siswa sebagai individu dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
manfaat bagi siswa, guru, dan orang tua siswa. Bagi siswa penilaian portofolio berguna
sebagai :
pembelajaran.
Dengan informasi yang komprehensif dari hasil penilaian, guru dapat memahami
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran sehingga dapat lebih mampu
menentukan langkah yang paling tepat dalam melaksanakan pembelajaran. Di sisi lain siswa
dapat lebih memahami dirinya dan perilaku belajarnya, sehingga lebih dapat mempersiapkan
A. KESIMPULAN
Agar proses pembelajaran yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik, maka
persiapan mengajar merupakan hal yang sangat mutlak harus dibuat. Sebelum kita
mengajar di depan kelas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus sudah kita persiapkan
terlebih dahulu.
Setelah membuat RPP dan melaksanakan Proses Pembelajaran, untuk
mengetahui efektivitas proses pembelajaran adalah dengan melakukan tes, baik berupa
pre-test post-test, tes formatif, maupun tes diagnostik. Selanjutnya kita lakukan analisis
terhadap hasil tes tersebut. Sebagai seorang guru, hendaknya melaksanakan penilaian
sesuai dengan rencana penilaian, laksanakan penilaian dengan objektif agar siswa
mengetahui keberhasilan sesungguhnya dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan
guru.
B. SARAN
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan dari pembuatan makalah ini. Jadi, pemakalah sangat mengharapkan saran,
kritikan dan masukan dari para pembaca agar pembuatan makalah yang selanjutnya
lebih baik lagi dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
.
DAFTAR PUSTAKA