Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN HASIL TES UNTUK MENINGKATKAN PROSES

PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH KELOMPOK 9 :

MIKA PURNIATI ()
NURCAHYANI SAPUTRI (855767041)
NENI DWI ENDARWATI ()

TUTOR :
Bayu Pratama Indra Sakti, M.Pd

UPBJJ OKU TIMUR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
Rahmat, Taufik dan Hidayat-Nya. Sehingga dapat menyelesaikan penyusunan makalah
“Pemanfaatan Hasil Tes Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran”

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan pihak yang telah
memotivasi pembuatan makalah ini supaya lebih baik dan lebih efisien. Kami mengucapkan
terimakasih kepada Bpk. Bayu Pratama Indra Sakti, M.Pd. Sebagai Tutor dalam
menyerahkan penyusunan makalah ini.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak yang kurang sempurna
dalam pembahasan ini, oleh karena itu bagi yang membaca makalah ini bisa memberikan
kritik dan saran untuk memgembangkan serta dalam penyempurnaan makalah ini. Semoga
penyusunan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembaca. Akhir kata saya
mengucapkan terimakasih.

Oku Timur, 08 Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………………………
A. Latar belakang……………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………..
C. Tujuan…………………………………………………………………………………….

BAB II : PEMBAHASAN
A.Pemanfaatan hasil tes untuk meningkatkan hasil pembelajaran......................................
1.Memanfaatkan hasil Pre Test dan Post test……………………………………........

2.Memanfaatkan Hasil  Tes formatif    ………..........………………………..….......

3.Memanfaatkan Hasil Test Diagnostik .………………………………………….....


4. Pemanfaatan Hasil penilaian Non-Tes ..................................................................

BAB III : PENUTUP…………………………………………………………………………


A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….
B. Saran………………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyempurnaan kurikulum adalah salah satu upaya peningkatan mutu pendidikan.

Upaya itu berhasil jika ada perubahan pola kegiatan pembelajaran, dari yang berpusat pada

guru kepada yang berpusat pada siswa, serta orientasi penilaian dari yang berorientasi

diskriminasi siswa kepada yang berorientasi diferensiasi siswa. Keseluruhan perubahan itu

akan menentukan hasil pendidikan.  Ketepatan penilaian yang dilakukan sekolah, terutama

yang berkaitan dengan penilaian kelas, memperlihatkan pencapaian hasil belajar siswa.

Penilaian tersebut mempengaruhi pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang diterapkan

guru dalam proses pembelajaran.

Penilaian dan kegiatan pembelajaran bermuara pada penguasaan kompetensi yang

diharapkan. Selama ini pelaksanaan penilaian di kelas kurang mampu menggambarkan

kemampuan siswa yang beragam karena cara dan alat yang digunakan kurang sesuai dan

kurang bervariasi. Karena keterbatasan kemampuan dan waktu, penilaian cenderung

dilakukan dengan menggunakan cara dan alat yang lebih menyederhanakan tuntutan

perolehan siswa.  Hasil evaluasi pelaksanaan Kurikulum menunjukkan bahwa penilaian yang

dilakukan di kelas kurang mampu memperlihatkan tuntutan hasil belajar siswa.

Di samping itu, penilaian dilakukan tidak hanya untuk mengungkapkan hasil belajar

ranah kognitif, tetapi juga diharapkan mampu mengungkapkan hasil belajar siswa dalam

lingkup ranah afektif dan psikomotor. Diharapkan penilaian kelas mampu mengatasi

permasalahan penilaian yang ada sehingga hasil belajar siswa dapat dinilai sesuai dengan

tuntutan kompetensi.

Melihat dasar permasalahan di atas, maka penulis mencoba membuat makalah dengan

mengakaji tentang penilaian.


B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis merumuskan pokok permasalahan
yaitu :
1. Bagaimana Pemanfaatan Hasil Tes Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahu manfaat dari hasil tes.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pemanfaatan Hasil Tes Untuk Meningkatkan Proses Pembelajaran

Agar proses pembelajaran yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik, maka

persiapan mengajar merupakan hal yang sangat mutlak harus dibuat. Sebelum kita mengajar

di depan kelas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus sudah kita persiapkan terlebih

dahulu.

Setelah membuat RPP dan melaksanakan Proses Pembelajaran, untuk mengetahui

efektivitas proses pembelajaran adalah dengan melakukan tes, baik berupa pre-test post-test,

tes formatif, maupun tes diagnostik. Selanjutnya kita lakukan analisis terhadap hasil tes

tersebut.

1.    Memanfaatkan hasil Pre Test dan Post test

Pre-test adalah tes yang dilaksanakan pada awal proses pembelajaran, sedangkan

post-test dilaksanaan setelah prses pembelajaran.

Pre-test bertujuan untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap materi yang akan

diajarkan. Pengembangan butir soal pre-test didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah

ditetapkan dalam rencana pembelajaran. Cakupan materi pre-test meliputi seluruh materi

yang akan disampaikan dalam proses pembelajaran.

Dengan melakukan pre-test maka aka nada kemungkinan bahwa kita tidak

mengajarkan konsep suatu materi dari awal tetapi dapat dimulai dengan konsep yang

memang belum dikuasai oleh siswa. Jika kita tetap mengajarkan konsep yang telah dikuasai

dengan baik oleh siswa maka besar kemungkinan siswa tidak akan memperhatikan lagi apa

yang kita jelaskan dan mereka cenderung membuat kegaduhan yang tentu saja akan sangat

mengganggu proses pembelajaran.

Untuk mengetahui keberhasilan proses pembelajaran maka kita dapat melakukan

post-test. Post-test adalah set tes yang pararel yaitu tes yang disusun dari kisi-kisi tes yang

sama. Set tes untuk post-test harus mengukur indikator yang sama dengan soal pre-test.
Untuk melihat apakah ada perbedaan atau tidak antara hasil pre-test dan post-test,

dapat dilihat dari sekor tertinggi, sekor terendah, rentang skor, dan skor rata-rata kedua hasil

test tersebut.

2.   Memanfaatkan Hasil  Tes formatif   

Test formatif merupakan salah satu jenis test yang diberikan kepada siswa setelah

siswa menyelesaikan satu unit pembelajaran. Test formatif digunakan untuk memonior

apakah proses pembelajaran yang telah dilakukan telah mencapai tujuan pemelajaran yang di

tetapkan.

Test formatif merupakan alat untuk melihat efektifitas proses pembelajaran. Jika dari

hasil test formatif ternyata terdapat sejumlah kompetensi yang belum dkuasai siswa, maka

guru harus mencari penyebabnya. Penyebab tidak dikuasainya kompetensi tersebut dapat

berasal dari diri siswa mapun dari pelaksanaan proses pembelajaran, seperti penggunaan

metode dan media pembelajaran yang tidak tepat. Titik berat test formatif adalah pada

pencapaian kompetensi siswa bukan mencari penyebab kesulitan belajar siswa.

Apabila kita perhatikan test formatif yang ada pada setiap modul Universitas

Terbuka, Pada setiap akhir kegiatan belajar terdapat kurang lebih 10 butir soal test formatif.

Test formatif tersebut dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah

ditetapkan pada setiap modul. Apabila tingkat penguasaan mahasiswa sama dengan atau

lebih besar dari 80%, Mahasiswa dapat melanjutkan untuk melakukan kegiatan belajar

berikutnya.

Perbaikan proses pembelajaran dilakukan dengan memperbaiki metode Pembelajaran

misalnya dengan lebih banyak melibatkan siswa pada hal-hal yan konkret dan contoh-contoh

untuk menuju pada kesimpulan konsep yang lebih abstrak. Perbaikan dapat pula dengan

lebih meningkatkan penggunaan alat bantu dan media yang sesuai sehingga siswa dapat

lebih mudah memahami konsep-konsep yang dipelajari. Perbaikan pula dapat dlakukan

secara klasikal dan individual sampai siswa dapat menguasai kompetensi yang di tetapkan.
3.    Memanfaatkan Hasil Test Diagnostik

Dengan tes diagnostik guru dapat mengetahui penyebab kesulitan belajar yang

dialami siswa selama proses pembelajaran. Karena tes dianostik akan digunakan untuk untuk

menemukan kesulitan pemahaman konsep yang dialami siswa, maka materi tes diagnostik

dikembangkan dari konsep-konsep yang sulit dipahami siswa.

Kesulitan belajar siswa dapat disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang

tepat dan dapat pula diseabkan oleh berbagai factor di luar pembelajaran.

Factor diluar pembelajaran yang dapat menjadi peyebab kesulitanbelajar siswa antara

lain adanya hambatan fisik, psikologis, dan social. Kemungkinan-kemungkinan hambatan

proses belajar lainnya dapat saja terjadi dalam berbagai mata pelajaran. Hambatan/kesulitan

dalam proses pembelajaran dapat diungkap dengan jelas dengan menggunakan tes

diagnostik. Tes diagnostik memang disusun untuk dapat mengungkap penyebab kesulitan

belajar siswa. Dengan mengetahui hasil tes diagnostik maka guru dapat mengambil

keputusan tindakan atau perlakuan yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar siswa.

4.   Pemanfaatan Hasil penilaian Non-Tes

Teknik penilaian non-tes dapat memberikan informasi umpan balik bagi proses

pembelajaran. Hasil penilaian sikap, penilaian diri, dan portofolio dapat dianalisis untuk

menjadi masukan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Teknik non-tes yang

digunakan antara lain penilaian diri, penilaian sikap, dan portofolio.

Manfaat utama penilaian sikap adalah untuk memperoleh masukan dan umpan balik

bagi peningkatan profesionalisme guru, perbaikan proses pembelajaran dan pembinaan sikap

siswa. Hasil penilaian sikap dapat dimanfaatkan untuk meminimalisir kecenderungan sikap

negatif siswa secara umum terhadap bahasan materi atau mata pelajaran tertentu.

Berdasarkan hasil penilaian sikap seperti itu, selanjutnya guru berupaya mengkaji lebih

dalam penyebabnya, sehingga dapat dilakukan tindakan mengatasi sikap negatif tersebut.

Dengan demikian pembelajaran akan lebih efektif.

Selain itu, berdasarkann hasil penilaian sikap, guru dapat memperoleh informasi

tentang kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya berdasarkan persepsi siswa. Informasi
tersebut sangat berguna untuk peningkatan kualitas pribadi dan profesionalisme guru.

 Portofolio merupakan rangkaian atau kumpulan karya atau hasil kerja siswa yang

dilakukan dalam kurun waktu tertentu, misalnya satu semester atau tahun ajaran, bahkan

selama siswa mengikuti pendidikan pada suatu jenjang tertentu.

Penilaian portofolio menekankan pada penilaian proses dan hasil. Oleh karena itu

penilaian portofolio diharapkan dapat memberikan informasi yang menyeluruh mengenai :

1)        Perkembangan pemahaman dan pemikiran siswa dalam kurun waktu tentang konsep,

topik dan isi

2)        Hasil karya siswa yang berkaitan dengan bakat dan keterampilan khusus

3)        Dokumen kegiatan siswa selama periode waktu tertentu

4)        Refleksi nilai siswa sebagai individu dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Dengan cakupannya yang lebih komprehensif, penilaian portofolio memberikan

manfaat bagi siswa, guru, dan orang tua siswa. Bagi siswa penilaian portofolio berguna

sebagai :

1)        Umpan balik penguasaan dan kemampuannya dalam kurun waktu tertentu

2)        Pendorong peningkatan pembelajaran pada aspek kemampuan yang masih  lemah

melalui bahan yang dikumpulkannya

3)        Pemahaman tentang keterbatasan kemampuan di bidang tertentu.

Bagi guru, penilaian portofolio berguna sebagai :

1)        Umpan balik penguasaan siswa selama kurun waktu tertentu

2)        Kemampuan yang belum dikuasai siswa

3)        Gambaran tingkat pencapaian keberhasilan proses belajar

4)        Strategi pembelajaran dan penilaian siswa

5)        Pertimbangan penempatan siswa dalam jurusan/program studi

6)        Kecenderungan perilaku belajar siswa.

Berdasarkan hasil analisis terhadap penilaian portofolio yang dilakukannya,

guru  dapat membuat langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan proses

pembelajaran.
Dengan informasi yang komprehensif dari hasil penilaian, guru dapat memahami

faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran sehingga dapat lebih mampu

menentukan langkah yang paling tepat dalam melaksanakan pembelajaran.  Di sisi lain siswa

dapat lebih memahami dirinya dan perilaku belajarnya, sehingga lebih dapat mempersiapkan

diri dalam mengikuti proses pembelajaran .


BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Agar proses pembelajaran yang kita lakukan dapat berhasil dengan baik, maka
persiapan mengajar merupakan hal yang sangat mutlak harus dibuat. Sebelum kita
mengajar di depan kelas, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran harus sudah kita persiapkan
terlebih dahulu.
Setelah membuat RPP dan melaksanakan Proses Pembelajaran, untuk
mengetahui efektivitas proses pembelajaran adalah dengan melakukan tes, baik berupa
pre-test post-test, tes formatif, maupun tes diagnostik. Selanjutnya kita lakukan analisis
terhadap hasil tes tersebut. Sebagai seorang guru, hendaknya melaksanakan penilaian
sesuai dengan rencana penilaian, laksanakan penilaian dengan objektif agar siswa
mengetahui keberhasilan sesungguhnya dalam mengikuti pelajaran yang telah diberikan
guru.  

B.        SARAN
Dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
kesalahan dari pembuatan makalah ini. Jadi, pemakalah sangat mengharapkan saran,
kritikan dan masukan dari para pembaca agar pembuatan makalah yang selanjutnya
lebih baik lagi dan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

.
DAFTAR PUSTAKA

Suryanto, Adi dkk. 2020. Evaluasi Pembelajaran di SD. Tanggerang Selatan :


Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai