Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH MENGOLAH DAN MENGINTERPRETASI DATA HASIL PENIALAIAN

UNTUK PENUNTASAN HASIL BELAJAR


Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan

Kelas / Semester :

PAI J / 4 (Empat)

Disusun oleh :

1. Nur Hasanah (2111010109)


2. Poby Hardiansyah (2111010114)
3. Putra Rahma Dhani S. (2111010116)
4. Rahma Meilani Putri (2111010118)
5. Resta Elvina Putri (2111010123)

Dosen Pengampu :
Ratu Dwi Gustia Rasyidi, M. SI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN 2023 M / 1444 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT yang atas rahmat-Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun
tema dari makalah ini adalah “Makalah Mengolah Dan Menginterpretasi Data
Hasil Penialaian Untuk Penuntasan Hasil Belajar”

Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Strategi
Pembelajaran PAI. Shalawat beserta salam semoga tercurah limpah kepada junjungan
alam yakni Habibana Wanabiyyana kariim Nabi Muhammad SAW. Kami
menyampaikan rasa terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada Ibu Ratu Dwi
Gustia Rasyidi, M. SI selaku dosen Mata Kuliah Evaluasi Pendidikan yang telah
menyerahkan kepercayaannya kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu.

Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya pula kepada semua pihak


yang telah mendukung serta membantu kami dalam proses penyelesaian makalah ini.
Kami juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap
pembaca. Selanjutnya, kami mengharapkan saran dan kritik dari pembaca untuk
makalah ini supaya selanjutnya dapat saya revisi kembali. Karena kami menyadari
bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki kekurangan.

Bandar Lampung, 27 Maret 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Pengertian Pengelolaan.............................................................................................. 3

B. Pemberian Skor........................................................................................................... 3

C. Hasil Skor Pembelajaran ........................................................................................... 5

D. Pengolahan Data Hasil Tes: PAP dan PAN ............................................................ 7

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 9

A. Simpulan ...................................................................................................................... 9

B. Saran............................................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10

ii
BAB I

PENDAULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penilaian pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk


mengetahuisejauh mana kemampuan siswa dalam memahami pelajaran yang telah
disampaikan guru.Penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian
untuk memperolehinformasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau
ketercapaian kompetensi(rangkaian kemampuan) peserta didik dengan memiliki
beberapa tujuan. Penilaian atauassesmen merupakan kegiatan informasi hasil belajar
peserta didik secaraberkesinambungan menetapkan apakah peserta didik telah
menguasai kompetensi yang ditetapkan oleh kurikulum. Berdasarkan data informasi
yang telah di proses.
Menurut dan Croos (Abidin,2014), penilaian merupakan sebuah proses
yangdidesain untuk membantu guru menemukan hal-hal yang telah dipelajari siswa di
dalamkelas dan tingkat keberhasilannya dalam pembelajaran. Dalam proses belajar
mengajar,perlu diketahui hasil dari proses belajar mengajar tersebut. Hasil dari proses
pembelajaranyang dilakukan oleh guru dapat diketahui dari nilai siswanya. Penilaian
sangat di lakukanoleh guru, hal ini dapat bermanfaat bagi guru dan siswanya sendiri.
Bagi buru nilai siswadapat dijadikan acuan bagi proses pembelajaran yang akan
dilakukan. Bagi siswa nilaibermanfaat untuk mengetahui tolak ukur pemahaman siswa
terhadap suatu materi pembelajaran yang sudah diajarkan.
Nilai dalam proses pembelajaran tidak begitu saja dapat digunakan sebagai acuan
atautolak ukur penilaian guru terhadap kemampuan siswanya, maupun tolak ukur siswa
itusendiri terhadap kemampuannya sendiri. Sangat penting bagi guru untuk mengolah
datahasil penilaian yang sudah dilakukan. Manfaat dari pengilahan nilai akan sangat
membantuguru dan siswa dalam pemahaman kemampuan seorang siswa.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara memberikan skor dan langkah-langkah cara pengolahan data
hasil tes?
2. Apa yang dimaksud hasil skor pembelajaran?
3. Apa yang dimaksud dengan PAP dan PAN dalam pengolahan hasil penilaian?

1
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui cara memberikan skor dan langkah-langkah cara
pengolahan data hasil tes
2. Untuk mengetahui hasil skor pembelajaran
3. Untuk mengetahui PAP dan PAN dalam pengolahan hasil penilaian

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengelolaan

Istilah pengelolaan menurut kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata
kelola (mengelola) mengendalikan, yang artinya menyelengarakan, mengurus.
kata pengelolaan artinya proses, cara, Sedangkan perbuatan mengelola.
pengertian pengelolaan, menurut George R. Terry dalam G.A. adalah suatu
proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu
kelompok orang²orang ke arah tujuan²tujuan organisasi atau maksud yang nyata.

Menurut Mulyasa, E (2005:20), menjelaskan bahwa: pengelolaan merupakan


komponen integral dan tidak dapat dipisahkan dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Alasannya, tanpa manajemen tidak mungkin tujuan pendidikan
dapat diwujudkan secara optimal. Dari pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa
pengelolaan penilaian pembelajaran merupakan proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik.

B. Pemberian Skor

Pemberian skor merupakan suatu proses mengubah jawaban menjadi


angka, sedangkan skor adalah suatu hasil pekerjaan menskoran yang diperoleh
dengan menjumlahkan angka-angka bagi setiap butir soal tes yang dijawab
dengan benar oleh peserta didik. Dan hasil skor maksimum juga tidak selalu
tetap karena dapat ditentukan berdasarkan pada banyak bobot soal tes tersebut.1

1
Balitbang Depdiknas. Panduan Penilaian Berbasis Kelas. (Jakarta:Depdiknas, 2006)

3
Ada 4 langkah- langkah cara yang ditempuh pada pengolahan data hasil
tes yang dapat menggunakan bantuan statistik :
1. Menskor,merupakan suatu alat bantu yang dapat memperoleh skor
mentah pada kunci jawaban, kunci skor dan pedoman konversi.
2. Dapat mengubah nilai skor mentah agar dapat menjadi nilai skor yang
standar.
3. Agar dapat menkonversikan skor standart kedalam nilai.
4. Agar dapat melakukan analisis soal, dan juga mengetahui derajat
validitas dan relibilitas soal pada tingkat kesukaran soal dan pembeda.2

Ada beberapa cara dalam pemberian skor pada hasil evaluasiyang dapat
dibedakan dengan cara bentuk soal butir yang digunakan diantaranya:

1. Cara dalam pemberian skor pada hasil ujian bentuk uraian. Suatu pemberian
skor pada hasil pekerjaan bentuk butir soal uraian yang harus di munculkan
pada beberapa aspek pada jawaban, dan kemudian itu ada beberapa bobot
dalam tiap aspek. Dan setelah itu dapat dicocokkan dengan kuci jawaban,
kemudian dihitung ada beberapa skor yang diperoleh oleh peserta tes dan skor
yamg diperoleh baru dapat dikonversi kedalam nilai.

Sehingga butir yang digunakan memiliki bobot yang berbeda-beda, dan juga
dapat mengetahui bobot butir soal agar dapat memilih butir soal yang sudah di
selesaikan dengan cara terlebih dahulu.

Contoh :
Tes pada hasil belajar mata pelajaran yang berbentuk objektif pilihan ganda
dalam bentuk butir soal tes berjumlah 20, dan apabila setiap menjawab benar 1
butir soal tes maka skornya adalah 100 dibagi 20 sama dengan 5, dan jika setiap

2
Nana Sudjana,. Penilaian Hasil Evaluasi. ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1995)

4
butir soal benar 10 maka skor adalah dikali 5 = 50, angka 50 ini disebut skor
(bukan nilai atau bobot).3
2. Ada dua cara pemberian skor pada hasil ujian bentuk obyektif, yaitu :
1. Pada setiap jawaban yang benar dari butir soal dapat diberi skor satu, dan
sehingga skor total akan sama dengan seluruh jawaban yang benar.
2. Memperhatikan adanya peluang terjadinya tebakan dan skor yang diperoleh
sama dengan jum4lah jawaban yang benar dikoreksi dengan besarnya
tebakan.

C. Hasil Skor Pembelajaran

1. Pengelolaan hasil skor dan cara mengubah skor mentah menjadi hasil
tes pada nilai standart.
Ada yang perlu dipahami dalam pengelolaan dan cara mengubah skor mentah
menjadi nilai yang standart, penilaian pada nilai dapat menggunakan standart
yang sangat cocok untuk diterapkan pada ulangan harian, ujian tengah semester
dan ujian akhir semester, agar dapat dipadang lebih adil, dan bersifat
manusiawi.
Cara untuk mengolah dan mengubah skor mentah menjadi nilai itu mengacu
berdasarkan pengetahuan dan pemahaman siswa dan sikap/ prilaku siswa. 5
• Guru harus mengetahui pemahaman siswa selama poses pembelajaran
dikelas.
• Guru harus mengetahui prilaku dan sikap peserta didik pada saat di
dalam kelas atau lingkup sekolah.

3
Amin otoni harifah, “Penilaian Dan Hasil Belajar “
4
Sukardi. E., Maramis. W. F., Penilaian Keberhasilan Belajar, (Jakarta: Erlangga University
Press,1986)
5
Doni, Sindu, etc., Evaluasi Pendidikan, (Denpasar: BETA),....521.

5
Pengolahan dan pengubahan skor mentah hasil tes belajar yang menjadi nilai
standar, yamg berdasarkan dengan diri yang mengacu pada kriterium, dan
oertama yang harus kita fahami yaitu bahwa penilaian beracuan pada kriterium
yang berdasarkan dengan asumsi dibawah ini :

• Yang harus dipelajari pada peserta didik yaitu harus mempunyai


struktur tertentu, bahwa ada masing- masing taraf yang harus dikuasai
secara baik sebelum peserta didik maju pada taraf yang selanjutnya.
• Guru dapat mengidentifikasi masing- masing taraf sampai tuntas agar
dapat disusun pada alat pengukurannya.

Apabila penetuan nilai ini berdasarkan pada nilai hasil tes belajar yang digunakan
pada kriterium peserta didik, maka pada hal ini mengandumg arti bahwa nilai yang
akan diberikan pada peserta didik harus didasarkan pada standar mutlak yang artinya
pemberian nilai yang membandingkan antara skor mentah hasil tes belajar yang
dimiliki oleh peserta didik secara individual.6 Dan pada penentuan nilai ini
berdasarkan pada kriterium pada tinggi rendahnya atau besar kecilnya nilai yang
diberikan pada masing- masing individu pada peserta didik dan mutlak ini
berdasarkan besar kecil atau tinggi rendahnya skor dan pada sebabnya penentuan
nilai ini mwengacu pada kriterium yang dapat disebut dengan penentuan nilai yang
secara individual.

Pada penentuan nilai pada peserta didik dapat dilakukan dengan cara
membandingkan skor mentah hasil belajar secara maksimum, maka pada penentuan
nilai ini beracuan pada kriterium peserta didik, patokan ini sangat baik diterapkan
pada tes formatif, dimana cara guru ingin mengetahui berapa orang siswa yang
tingkat penguasaannya tinggi, cukup dan rendahnya. Maka dapat melakukan upaya
yang perlu agar pengajarannya dapat tercapai yang optimal.7

6
Ibid., 127
7
Ibid.,128

6
2. Mengubah skor mentah hasil tes belajar menjadi nilai standar / skor.

Nilai standar atau skor dapat digunakan untuk mengubah skor mentah yang
diperoleh dari berbagai jenis pengukuran yeng berbeda- beda.dan untuk mengubah
skor mentah menjadi skor z dapat diperlukan adanya nilai yang bersifat baku dan
nilai standar juga dapat mengetahui kedukukan yang relative pada peserta didik.
Dengan menggunakan nilai standar z, peserta didik yang dipandang memiliki
kemampuan yang lebih tinggi yaitu skor yang bersifat positif sedangkan skor yang
bersifat negatif dapat dipandang yang mempunyai kemampuan yang lemah jika
dibandingkan dengan yang lainnya.8

D. Pengolahan Data Hasil Tes: PAP dan PAN

Setelah diperoleh skor setiap peserta didik, guru hendaknya tidak tergesa-gesa
menentukan prestasi belajar (nilai) peserta didik yang didasarkan pada angka yang
diperoleh setelah membagi skor dengan jumlah soal, karena cara tersebut dianggap
kurang proporsional.Misalnya, seorang peserta didik memperoleh skor 60,
sementara skala yang digunakan untuk mengisi buku rapor adalah skala 0 – 10 atau
skala 0 – 5, maka skor tersebut harus dikonversikan terlebih dahulu menjadi skor
standar sebelum ditetapkan menjadi nilai akhir.

1. Penilaian Acuan Patokan (PAP)


Pendekatan ini dititik beratkan pada apa yang dapat dilakukan oleh peserta
didik. Dapat pula dikatakan penilaian ini dititikberatkan pada kemampuan-
kemampuan apa yang telah dicapai oleh eserta didik sesudah
menyelesaikan satu bagian kecil dari suatu keseluruhan program.
Dengan demikian PAP meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta
didik, bukan membandingkan seorang peserta didik dengan teman
sekelasnya, melainkan dengan suatu kriteria atau patokan yang spesifik.

8
Ibid., 129-130

7
Kriteria yang dimaksud adalah suatu pengalaman tingkat belajar yang
diharapkan tercapai sesudah selesai kegiatan belajar, atau sejumlah
kompetensi dasar yang telah ditetakan terlebih dahulu sebelum kegiatan
belajar berlangsung.Misalnya kriteris itu menggunakan 75% atau 80%.Bagi
peserta didik yang kemampuannya berada di bawah kriteria yang telah
ditetapkan dinyatakan belum berhasil dan harus mendapatkan remedial.
2. Penilaian Acuan Norma (PAN)
Dalam penilaian acuan norma, makna angka (skor) seorang peserta
didik ditemukan dengan cara membandingkan hasil belajarnya dengan
hasil belajar peserta didik lainnya dalam satu kelompok atau kelas. Peserta
didik dikelompokkan berdasarkan jenjang hasil belajar sehingga dapat
diketahui kedudukan relative seorang peserta didik jika dibandingkan
dengan teman sekelasnya.
Tujuan penilaian acuan norma ini adalah untuk membedakan peserta
didik atas kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang
terendah sampai dengan yang tertinggi. Secara ideal, pendistribusian
tingkat kemampuan dalam satu kelompok menggambarkan suatu kurva
normal.
Pada umumnya, penilaian acuan norma dipergunakan untuk seleksi.
Soal tes dalam pendekatan ini dikembangkan dari bagian bahan yang
diangggap oleh guru urgen sebagai sampel dari bahan yang telah
disampaikan. Guru berwenang untuk menentukan bagian mana yang lebih
urgen. Dengan demikian guru harus membatasi jumlah soal yang
diperlukan, karea tidak semua materi yang disampaikan kepada peserta
didik dapat dimunculkan soal-soalnya secara lengkap.
Soal-soal harus dibuat dengan tingkat kesukaran yang bervariasi mulai
dari yang mudah hingga yang sukar sehingga memberikan kemungkinan
jawaban peserta didik bervariasi, soal dapat menyebar, dan dapat
membandingkan peserta didik antara yang satu dengan yang lainnya.

8
BAB III

PENUTUP
A. Simpulan

Pemberian skor merupakan suatu proses mengubah jawaban menjadi angka, sedangkan
skor adalah suatu hasil pekerjaan menskoran yang diperoleh dengan menjumlahkan
angka-angka bagi setiap butir soal tes yang dijawab dengan benar oleh peserta didik.
Dan hasil skor maksimum juga tidak selalu tetap karena dapat ditentukan berdasarkan
pada banyak bobot soal tes tersebut.
Penilaian merupakan seebuah proses yang didesain untuk membantu guru
menemukanhal-hal yang telah dipelajari siswa di dalam kelas dan tingkat
keberhasilannya dalampembelajaran. Dalam pelaksanaannya, terdapat 2 metode, yakni
metode Pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) danPendekatan Penilaian Acuan
Norma (PAN). Keduanya memiliki kesamaan, yang berbedahanya pada penghitungan
Standar deviasinya.
B. Saran

Didalam makalah ini, penulis lebih mementingkan pembahasan mengenai mengolah


dan menginterpretasi data hasil penialaian untuk penuntasan hasil belajar. Bahasa yang
ada yaitu meliputi pengertian pengolahan, pemberian skor, hasil skor pembelajaran,
dan pengolahan Data Hasil Tes: PAP dan PAN. Jika pembacaan ingin mencari bahasan
mengenai pengolahan nilai pembelajaran dalam suatu lembaga pendidikan maka
disarankan untuk mencari referensi pada makalah yang lainnya. Demikian makalah
yang kami buat, kami ucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang telah membantu
atas selesainya makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami buat jauh dari kata
sempurna.

9
DAFTAR PUSTAKA

Amin otoni harifah, “Penilaian Dan Hasil Belajar “


Balitbang Depdiknas. Panduan Penilaian Berbasis Kelas. (Jakarta:Depdiknas, 2006)

Doni, Sindu, etc., Evaluasi Pendidikan, (Denpasar: BETA),....521.

Nana Sudjana,. Penilaian Hasil Evaluasi. ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1995)

Sukardi. E., Maramis. W. F., Penilaian Keberhasilan Belajar, (Jakarta: Erlangga


University Press,1986)

10

Anda mungkin juga menyukai