Anda di halaman 1dari 10

MENGIDENTIFIKASI PRASYART TES YANG BAIK

MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan
Umum dan Islam
Dosen Pengampu:
Marfuah, M.M.Pd

Disusun oleh kelompok 5:


Anita Rahmawati 19.03.2361
Andrian Firmansyah 19.03.2416
Islamiyati N 19.03.2374
Rita Firda N 19.03.2424

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM PERSATUAN ISLAM
BANDUNG
1442 H/2021 M
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha


Esa, karena telah melimpahkan rahmatnya berupa kesehatan, kesempatan dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terimakasih juga kami ucapkan kepada Dosen Mata Kuliah Evaluasi
Pendidikan, yang sudah memberikan tugas makalah ini, tak lupa juga kami
ucapkan terimakasih kepada teman-teman yang sudah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Bandung. 11 November 2021

Pemakalah

i
Daftar Isi

Kata Pengantar.......................................................................................................... i

Daftar Isi.................................................................................................................. ii

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A. Latar Belakang............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C. Tujuan...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................... 2

A. Pengertian Nilai............................................................................................2

B. Makna dan Konsep Nilai..............................................................................2

C. Klasifikasi Nilai........................................................................................... 4

BAB III PENUTUPAN............................................................................................6

A. Kesimpulan.................................................................................................. 6

B. Saran.............................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian
dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam
penilaian proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek aspek yang berkenaan
dengan pemilihan alat penilaian, penyusunan soal, pengolahan dan interpretasi data
hasil penilaian, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang memadai,
serta pemanfaatan data hasil penilaian sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan.

Oleh karena itu, dalam mengevaluasi pembelajaran, tidaklah lepas dari syarat syarat
yang harus ditempuh dalam kegiatan perencanaan dan penyusunan tes pembelajaran.
Tentunya agar tes yang dihasilkan bermutu dan mampu menambah pengetahuan serta
mampu memperdalam materi yang telah disampaikan sebelumnya. Oleh karena itu,
dalam makalah ini, akan kami sajikan syarat dari pada perencanaan dan penyusunan
tes pembelajaran.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Pengertian Tes?

2. Bagaimana Prasyarat Perencanaan Tes dalam Evaluasi Pembelajaran?

3. Bagaimana Langkah-langkah Penyusunan Tes dalam Evaluasi Pembelajaran?

C. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Pengertian Tes?

2. Untuk Mengetahui Prasyarat Perencanaan Tes dalam Evaluasi Pembelajaran?

3. Untuk Mengetahui Langkah-langkah Penyusunan Tes dalam Evaluasi


Pembelajaran?


BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TES

Tes merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau
mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian. Jawaban yang
diharapkan dalam tes dapat secara tertulis, lisan atau perbuatan. Kemudian Zainul
dan Nasition mendefinisikan tes sebagai pertanyaan atau seperangkat tugas yang
direncanakan untuk memperoleh informasi atau memperlihatkan prestasi siswa yang
berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan.[1]

Dalam hal ini perlu dibedakan antara tes, testing, testee dan tester. Testing adalah saat
pada waktu tes tersebut dilaksanakan (saat pengambilan tes). Sementara itu Gabel
menyatakan bahwa testing menunjukkan proses pelaksanaan tes. Testee adalah
responden yang mengerjakan tes. Mereka inilah yang akan dinilai atau diukur
kemampuannya. Sedangkan Tester adalah seseorang yang diserahi tugas untuk
melaksanakan pengambilan tes kepada responden.[2]

Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat penilaian
yang berupa pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan memperlihatkan
seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dicapai oleh siswa.

B. PRASYARAT PERENCANAAN TES DALAM EVALUASI


PEMBELAJARAN

Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun terlebih dahulu


perencanaannya secara baik dan matang. Perencanaan evaluasi hasil belajar itu
umumnya mencakup 6 jenis kegiatan :

1. Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi

Perumusan tujuan sangatlah penting, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi
hasil belajar akan berjalan tanpa arah.

2. Menetapkan aspek aspek yang akan dievaluasi

Misalnya aspek kognitif, afektif atau psikomotor.

3. Memilih dan menentukan teknik apakah yang akan digunakan dalam


pelaksanaan evaluasi.

Misalnya dengan menggunakan teknis tes atau nontes.

4. Menyusun alat alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan
penilaian hasil belajar peserta didik.


5. Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan pegangan atau
patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.

6. Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan
seberapa sekali evaluasi akan dilaksanakan).[3]

Dalam merencanakan tes evaluasi pembelajaran, hendaklah memenuhi


persyaratan tes yang baik, yaitu :

a. Validitas

Sebuah data dikatakan valid apabila sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dapat
memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau
keadaan yang sesungguhnya.

b. Reliabilitas

Kata reliabilitas berasal dari bahasa inggris reliability yang berasal dari kata reliable
yang artinya dapat dipercaya. Suatu tes bisa dikatakan dapat dipercaya jika
memberikan hasil yang tetap apabila diteskan beberapa kali akan menunjukkan
ketetapan.

c. Objektivitas

Obyektivitas dapat diartikan sebagai tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi
terutama dalam kegiatan penskoran atau sistem skoringnya. Apabila dikaitkan dengan
reliabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan (consistency) pada sistem
skoring, sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.

d. Praktikabilitas (practicability)

Sebuah tes dikatakan memiliki praktikability yang tinggi apabila tes tersebut bersifat
praktis, mudah pengadministrasiannya.

Tes yang praktis adalah tes yang :

1) Mudah dilaksanakan, misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak dan


memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang
dianggap mudah oleh siswa.

2) Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban
maupun pedoman skoringnya.

3) Dilengkapi dengan petunjuk petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan /


diawali oleh orang lain.


C. LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN TES DALAM EVALUASI
PEMBELAJARAN

Ada beberapa langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyusun tes evaluasi
pembelajaran antara lain:

1. Merujuk pada Silabus

Biasanya suatu sekolah/lembaga pendidikan telah mempunyai Silabus untuk setiap


mata pelajaran. Silabus berisikan pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan dalam
satu semester. Silabus diperlukan pada waktu membuat kisi-kisi soal agar soal yang
dibuat mewakili semua pokok bahasan yang ada sehingga akhirnya dapat dilihat
apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak.[4]

2. Menyusun Kisi-kisi Soal

Menyusun kisi-kisi merupakan langkah awal yang harus dilakukan setiap kali
menyusun tes dan menulis soal. Dengan adanya kisi-kisi, penyusunan soal dapat
menghasilkan tes yang relatif sama. Kisi-kisi tes adalah suatu format atau matriks
yang memuat kreteria butir soal yang diperlukan dalam menyusun tes. Oleh karena itu,
kisi-kisi yang baik harus memenuhi beberapa kareteria, yaitu; 1) dapat
menggambarkan keterwakilan isi kurikulum, 2) komponen yang membentuk kisi-kisi
harus jelas, rinci, dan mudah dipahami, dan 3) Setiap indikator dapat dituliskan butir
soalnya.[5]

3. Menyusun Soal

Soal dapat disusun dalam bentuk tes objektif maupun tes esai.Sebagai bahasan dalam
tulisan ini penulis memilih bentuk tes objektif dengan bentuk soal tes pilihan ganda.
Jumlah soal yang disusun harus melebihi jumlah yang dibutuhkan dan disusun sesuai
kisi-kisi. Sukar atau mudahnya suatu soal bukan semata-mata ditentukan oleh materi
soal, akan tetapi ditentukan juga oleh teknik penyusunannya.[6]

Beberapa butir pernyataan yang merupakan bagian pokok dalam pedoman umum
penulisan butir soal tes pilihan ganda adalah sebagai berikut:

a. Butir soal harus sesuai dengan indikator.

b. Pokok soal dan pilihan jawaban harus dirumuskan secara jelas, singkat,
padat,dan tegas, sehingga perumusan tersebut hanya mencakup pernyataan yang
diperlukan saja.

c. Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.

d. Pokok soal dan pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan yang bersifat
negatif ganda.


e. Pilihan jawaban yang merupakan kunci jawaban harus menunjukan kebenaran
mutlak dan terbaik.

f. Pilihan jawaban harus homogen dan logis secara materi dan bahasa.

g. Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.

h. Pilihan jawaban sebaiknya jangan memakai bunyi “semua pilihan jawaban di


atas salah “atau “semua pilihan jawaban di atas benar”.

i. Pilihan jawaban berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan kecil ke


besar atau sebaliknya.[7]

4. Melaksanakan Uji Coba Tes

Agar memperoleh soal/tes yang baik maka soal/test tersebut harus diuji coba terlebih
dahulu dan hasilnya dianalisis sehingga memenuhi syarat-syarat tes yang baik. Peserta
uji coba misalnya adalah siswa, maka siswatersebut harus mempunyai status sama
dengan peserta tes yang sebenarnya.

5. Membuat Skor

Setelah soal diuji coba maka selanjutnya dibuat skor masing-masing siswa (peserta
yang diuji coba). Misal, jika siswa menjawab benar diberi skor 1, dan bila siswa
menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0. Semua skor yang diperoleh untuk
setiap siswa dibuat dalam bentuk tabel.[8]

Sedangkan menurut Martinis Yamin dalam bukunya “Stategi Pembelajaran


Berbasis Kompetensi” bahwa dalam menyusun tes, tedapat langkah-langkah yang
harus ditempuh sebagai berikut:

1. Menyusun spesifikasi tes, dalam langkah ini ada beberapa hal yang harus
dilakukan yakni: menentukan tujuan tes, menyusun kisi-kisi tes dan menentukan
panjang tes.

2. Menulis soal tes

3. Menelah soal tes

4. Melakukan uji coba tes

5. Menganalisis butir soal

6. Memperbaiki tes

7. Melaksanakan tes.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tes merupakan alat
penilaian yang berupa pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan
memperlihatkan seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dicapai oleh
siswa. Sebelum membuat dan melaksanakan tes ada beberapa persyaratan yang harus
diperhatikan, diantaranya: menentukan tujuan tes, menentukan aspek-aspek yang
akan dites, Memilih dan menentukan teknik apakah yang akan digunakan dalam
pelaksanaan evaluasi, dan sebagainya. Sehingga hasil yang didapat sesuai dengan
target dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

B. Saran

Sebagai seorang mahasiswa, alangkah lebih baik jika kita mempelajari materi
tentang akhlak dari berbagai sumber, baik dari buku maupun situs internet. Agar
nantinya kita mudah dalam memahami dan kita akan lebih mudah dalam penulisan
makalah. Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyampaian maupun penulisan kalimat. Oleh karena itu, kami
sebagai pemakalah ini meminta kritik dan saran sehingga kedepannya kami dapat
menulis makalah ini dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

Kadir, Abdul.“Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar”, Al-Ta’dib, 2 (Juli-


Desember, 2015).

Sudiyono, Anas. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo


Persada.

Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Refensi


GP Press Group.

Zainul dan Nasution. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.

[1] Zainul dan Nasution, Penilaian Hasil Belajar (Jakarta: Dirjen Dikti, 2001), 17.

[2] Ibid.

[3] Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Raja Grafindo Persada,
1998 ) 59

[4] Abdul Kadir, “Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar”, Al-Ta’dib, 2 (Juli-
Desember, 2015), 72.

[5] Ibid.

[6] Ibid.

[7] Ibid., 73.

[8] Ibid.

[9] Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Ciputat: Refensi GP


Press Group, 2012),151.

Anda mungkin juga menyukai