Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EVALUASI KURIKULUM

Untuk memenuhi tugas mata kuliah: Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu: Dr. Wahyudin, S. Ag., M.Pd.I

Disusun oleh:

Dinda Amalia Elbadru (1908102055)

Nabila Rifdah Ramdhaniaty (1908102045)

KELAS 6A

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON

2021/2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, karena rahmat dan karuania-Nya kami masih diberi
kesempatan untuk menyelesaikan tugas makalah Pengembangan Kurikulum.

Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Pengembangan Kurikulum, yang
kami sajikan berdasarkan literasi yang telah kami lakukan. Di dalam makalah ini, berisis tentang
penjelas mengenai “ Evaluasi Kurikulum”. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan, baik
suka maupun duka, baik itu yang datang dari kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan
penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari banyak hal yang tidak sempurna di dalam makalah yang sederhana ini.
Karena itu, kami meminta maaf sebesar-besarnya dan sangat mengharapkan krikit dan saran
yang membangun. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu terselesainya makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja khususnya bagi kami dan semua
yang membaca makalah ini. Serta mudah-mudahan dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca.

Cirebon, 12 Juni 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................... 3
A. Latar Belakang......................................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 3
C. Tujuan...................................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................... 4
A. Evaluasi dan Pengukuran......................................................................................... 4
B. Fungsi Evaluasi........................................................................................................ 5
C. Pengertian Evaluasi Kurikulum............................................................................... 6
D. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum....................................................................... 8
BAB III PENUTUP............................................................................................................. 13
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................... 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan, organisasi,


pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari tahap perencanaan,
organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi,
maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi kurikulum tersebut dalam rancangan,
pelaksanaan serta hasilnya. Tulisan ini akan membahas mengenai pengertian evaluasi
kurikulum, pentingnya evaluasi kurikulum dan masalah yang dihadapi dalam
melaksanakan evaluasi kurikulum. Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah
model kurikulum yang bersifat akademik. Kurikulum yang demikian cenderung terlalu
berorientasi pada isi atau bahan pelajaran. Berdasarkan hasil beberapa penelitian ternyata
model kurikulum yang demikian kurang mampu meningkatkan kemampuan anak didik
secara optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya kualitas pendidikan kita dibandingkan
dengan negara lain. Dampak lain dari implementasi kurikulum akademik ini ternyata
tidak mampu memberikan nilai etika, moral, dan nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan siswa dimanapun ia berada. Maka dengan adanya evaluasi diharapkan dapat
memperbaiki aspek-aspek diatas sehingga model kurikulum yang diterapkan sesuai
dengan kemampuan dan kebutuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evaluasi dan pengukuran?
2. Apa saja fungsi dari evaluasi?
3. Apa yang dimaksud dengan evaluasi kurikulum?
4. Apa saja ruang lingkup dari evaluasi kurikulum?
C. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dari evaluasi dan pengukuran.
2. Mengetahui fungsi-fungsi dari evaluasi
3. Mengetahui makna evaluasi kurikulum
4. Mengetahui ruang lingkup dari evaluasi kurikulum

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Evaluasi dan Pengukuran

Evaluasi pada dasarnya merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan


secara sistematis melalui suatu pengukuran, yang selanjutnya data dianalisis dan hasil
analisis data tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan berbagai
alternatif keputusan atau kebijakan yang relevan. Dimana data yang dianalisis tersebut
merupakan hasil dari penilaian yang tidak lain merupakan kegiatan dari menafsirkan atau
mendeskripsikan hasil pengukuran. Pengukuran adalah proses memberi bentuk kuantitatif
pada atribut seseorang, kelompok, atau objek-objek lainnya berdasarkan aturan-aturan
atau formulasi yang jelas.

Evaluasi merupakan kegiatan untuk menentukan mutu atau nilai suatu program
yang di dalamnya ada unsur pembuatan keputusan.

Pengukuran hasil belajar dapat diartikan sebagai kegiatan untuk membandingkan


hasil belajar dengan standar yang ditetapkan (kriteria ketuntasan minimal).

Pengukuran hasil belajar bersifat kuantitatif, sehingga dinyatakan secara numerik.


Dengan demikian, pengukuran dapat dijadikan sebagai instrumen untuk melakukan
penilaian. Sedangkan evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses atau kegiatan untuk
menentukan nilai, kriteria, keputusan atau tindakan dari pembelajaran yang telah
dilakukan.

Pengukuran adalah membandingkan hasil tes dengan standar yang ditetapkan.


Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah kegiatan mengukur dan
mengadakan estimasi terhadap hasil pengukuran atau membanding-bandingkan dan tidak
sampai ke taraf pengambilan keputusan Penilaian bersifat kualitatif.

4
Agar lebih jelas perbedaannya maka perlu dispesifikasi lagi untuk pengertian masing-
masing :

 Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai,
kriteria-judgment atau tindakan dalam pembelajaran.
 Pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan
kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan
merupakan instrumen untuk melakukan penilaian. Dalam dunia pendidikan, yang
dimaksud pengukuran sebagaimana disampaikan Cangelosi (1995: 21) adalah proses
pengumpulan data melalui pengamatan empiris.

B. Fungsi Evaluasi Kurikulum


Di dalam pendidkan formal evaluasi begitu penting keberadaanya, dengan adanya
evaluasi guru menjadi tahu nilai arti kinerjanya selama melaksanakan proses belajar
mengajar, sedangkan bgai pengembang kurikulum evaluasi dapat memberikan informasi
untuk perencanaan perbaikan kurikulum yang akan ditetapkan dan dimasukkan ke dalam
sistem. Selain hal tersebut, ada beberapa fungsi evaluasi kurikulum pendidikan:

1. Sebagai umpan balik bagi peserta didik.


2. Sebagai alat untuk mengetahui ketercapaian peserta didik mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Memberi informasi dan acuan untuk pengembangan program kurikulum.
4. Sebaga dasar peserta didik secara individual untuk memutuskan masa depan
5. sehubungan dengan bidang pekerjaan dan pengembangan karir.

Untuk pengembang kurikulum dalam khusus yang ingin dicapai Sebagai umpan
balik semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan di sekolah, seperti; orang tua,
tenaga pendidik, pengembang kurikulum, untuk perguruan tinggi, pemakai lulusan, untuk
orang yang mengambil kebijakan pendidikan termasuk juga untuk masyarakat.

1) Menurut Tyler. Untuk memperbaiki kurikulum (melalui hasil belajar dan evaluasi
produk)
2) Menurut Cronbach. Untuk memperbaiki kurikulum dan memberi penghargaan

5
3) Menurut Scriven. Untuk mengurangi kekurangan-kekurangan yang ada.

Scriven membedakan evaluasi kurikulum dalam 2 fungsi yakni Fungsi Formatif dan
Fungsi Sumatif.

Fungsi Formatif: dilaksanakan apabila kegiatan evaluasi diarahkan untuk memperbaiki


bagian tertentu dari kurikulum yang sedang dikembangkan,

Fungsi Sumatif: dilaksanakan apabila kurikulum telah dianggap selesai


pengembangannya (evaluasi terhadap hasil kurikulum).

C. Pengertian Evaluasi Kurikulum

Pemahaman mengenai pengertian evaluasi kurikulum dapat berbeda-beda sesuai


dengan pengertian kurikulum yang bervariasi menurut para pakar kurikulum. Oleh karena
itu penulis mencoba menjabarkan definisi dari evaluasi dan definisi dari kurikulum secara
per kata sehingga lebih mudah untuk memahami evaluasi kurikulum. Pengertian evaluasi
menurut joint committee, 1981 ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur tentang
manfaat atau guna beberapa obyek. Purwanto dan Atwi Suparman, 1999 mendefinisikan
evaluasi adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid
dan reliabel untuk membuat keputusan tentang suatu program. Rutman and Mowbray
1983 mendefinisikan evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk menilai
implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses membuat
keputusan. Chelimsky 1989 mendefinisikan evaluasi adalah suatu metode penelitian yang
sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program. Dari
definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah penerapan
prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, implementasi dan efektifitas
suatu program. Sedangkan pengertian kurikulum adalah:

1. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Pasal 1 Butir 19 UU No. 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional);
2. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran serta metode
yang digunakan sebagai pedoman menyelenggarakan kegiatan pembelajaran (Keputusan

6
Menteri Kesehatan Nomor: 725/Menkes/SK/V/2003 tentang Pedoman Penyelenggaraan
Pelatihan di bidang Kesehatan.).
3. Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi
maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara penyampaian dan penilaiannya yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar-mengajar di perguruan
tinggi (Pasal 1 Butir 6 Kepmendiknas No. 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa);
4. Menurut Grayson (1978), kurikulum adalah suatu perencanaan untuk mendapatkan
keluaran (out- comes) yang diharapkan dari suatu pembelajaran. Perencanaan tersebut
disusun secara terstruktur untuk suatu bidang studi, sehingga memberikan pedoman dan
instruksi untuk mengembangkan strategi pembelajaran (Materi di dalam kurikulum harus
diorganisasikan dengan baik agar sasaran (goals) dan tujuan (objectives) pendidikan yang
telah ditetapkan dapat tercapai;e. Sedangkan menurut Harsono (2005), kurikulum
merupakan gagasan pendidikan yang diekpresikan dalam praktik. Dalam bahasa latin,
kurikulum berarti track atau jalur pacu. Saat ini definisi kurikulum semakin berkembang,
sehingga yang dimaksud kurikulum tidak hanya gagasan pendidikan tetapi juga termasuk
seluruh program pembelajaran yang terencana dari suatu institusi pendidikan.

Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka penulis menyimpulkan


bahwa pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat,
kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi
kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang
valid dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau
telah dijalankan. Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau
masing-masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang
ada dalam kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan
dengan penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik,
menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian.

Perbedaan antara evaluasi dan penelitian terletak pada tujuannya. Evaluasi


bertujuan untuk menggumpulkan, menganalisis dan menyajikan data untuk bahan
penentuan keputusan mengenai kurikulum apakah akan direvisi atau diganti. Sedangkan

7
penelitian memiliki tujuan yang lebih luas dari evaluasi yaitu menggumpulkan,
menganalisis dan menyajikan data untuk menguji teori atau membuat teori baru. Fokus
evaluasi kurikulum dapat dilakukan pada outcome dari kurikulum tersebut (outcomes
based evaluation) dan juga dapat pada komponen kurikulum tersebut (intrinsic
evaluation). Outcomes based evaluation merupakan fokus evaluasi kurikulum yang
paling sering dilakukan. Pertanyaan yang muncul pada jenis evaluasi ini adalah “apakah
kurikulum telah mencapai tujuan yang harus dicapainya?” dan “bagaimanakah pengaruh
kurikulum terhadap suatu pencapaian yang diinginkan?”. Sedangkan fokus evaluasi
intrinsic evaluation seperti evaluasi sarana prasarana penunjang kurikulum, evaluasi
sumber daya manusia untuk menunjang kuriku lum dan karakteristik mahasiswa yang
menjalankan kurikulum tersebut.

D. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum

Singla dan Gupta 2005 menjelaskan bahwa evaluasi kurikulum mencakup tiga
tahap, yakni tahap 1: evaluasi tujuan, tahap 2: evaluasi sistem, dan tahap 3: evaluasi
khusus esoteric evaluation. Pada evaluasi tujuan, hal-hal yang dievaluasi adalah: a apakah
tujuan bermakna, b apakah tujuan feasible dan dapat dicapai, c apakah tujuan sudah
didefiniskan dengan baik atau jelas tentang tujuan yang akan dicapai, dan d apakah tujuan
sesuai dengan kebutuhan?. Tahap 2 adalah evaluasi sistem: kurikulum diimplementasikan
dalam suatu sistem yang terdiri dari input, proses, lingkungan sekitar, dan output. Input
mencakup minat dan sikap peserta didik, kualifikasi dan kompetensi dosenguru,
ketersediaan kurikulum dan silabus, dan ketersediaan perpustakaan, buku-buku relevan,
internet, dan lain sebagainya. Proses mencakup keterlibatan siswa dalam pembelajaran,
integrasi teori dan praktik, ketepatan penggunan media, tipe-tipe pengalaman belajar
yang diberikan ke peserta didik, dan ketepatan sistem asesmen untuk siswa. Produk
mencakup: prestasi akademik dan perkembangan personaliti peserta didik, lama tunggu
untuk memperoleh pekerjaan dan prestise pekerjaan yang diperoleh siswa, dan kepuasan
dunia kerja atas kinerja lulusan. Tahap 3 dalah evaluasi khusus esoteric evaluation yang
mencakup evaluasi terhadap kegiatan co-kurikuler, partnership dengan industri, usaha-
usaha untuk mengurangi masa tunggu lulusan, melakukan penelitian dan pengembangan,

8
meningkatkan kemampuan guru dan staf, meningkatan kualitas dan jumlah mesin dan
peralatan. 

1. Ruang Lingkup Evaluasi Kurikulum Pada Tingkat Nasional

Peraturan Menteri Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi menetapkan Standar Isi dan
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar. Dalam Standar Isi tercakup :

- Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum


- Beban Belajar
- Kalender Pendidikan

Ketiga ketetapan yang terkait dengan standar isi ini merupakan dasar kurikulum
yang berlaku secara nasional. Artinya, setiap satuan pendidikan yang mengembangkan
kurikulum untuk satuan pendidikan tersebut harus memperhatikan ketetapan mengenai
standar isi. Kurikulum yang dikembangkan oleh satuan pendidikan tidak boleh
mengurangi apa yang ada pada standar isi tetapi boleh menambahnya.

a. Standar Isi

Standar isi berkenaan dengan kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban
belajar, dan kelender pendidikan. Kerangka dasar dan struktur kurikulum meliputi :

- Pengelompokan mata pelajaran

Sesuai dengan PP nomor 19 tahun 2005 mata pelajaran di sekolah dikelompokkan


menjadi lima kelompok yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia,
kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran
ilmu pengetahuan dan teknologi, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata
pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Dalam ketetapan itu juga dinyatakan cakupan
setiap kelompok dan semacam rumusan tujuan walaupun masih bersifat umum. Contoh :
untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, misalnya dikatakan
“dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti atau
moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

9
- Prinsip pengembangan kurikulum

Permen Nomor 22 tahun 2006 menetapkan pula prinsip-prinsip pengembangan


kurikulum. Berikut adalah prinsip pengembangan kurikulum yang dinyakatakn dalam
Permen tersebut :

 Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan


lingkungannya
 Beragam dan terpadu
 Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
 Relevan dengan kebutuhan kehidupan
 Menyeluruh dan berkesinambungan
 Belajar sepanjang hayat
 Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

- Prinsip pelaksanaan kurikulum

 Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik
untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya.
 Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar,
 belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, belajar untuk
memahami dan menghayati, belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri
 Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat
perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan
 Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling
menerima dan menghargai,
 Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia,

10
 Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta
kekayaan daerah
 Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal
dan pengembangan diri

- Struktur kurikulum

Struktur kurikulum yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri Pendidikan


Nasional Nomor 22 tahun 2006 memuat berbagai mata pelajaran untuk setiap satuan
pendidikan dengan jam belajar untuk setiap semester.

b. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi yang berlaku saat kini ditetapkan melalui peraturan Menteri
Diknas Nomor 23 tahun 2006. Dalam Permen Diknas Nomor 23 tahun 2006 ditetapkan
SKL Satuan Pendidikan (SKL-SP) dan SKL Mata Pelajaran (SKL-MP) untuk setiap
satuan pendidikan.

Permen Nomor 23 tahun 2006 menetapkan tujuan setiap satuan pendidikan


sebagai berikut:

- Pendidikan Dasar, yang meliputi SD/MI/SDLB/Paket A dan


SMP/MTs/SMPLB/Paket B bertujuan : meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan,
kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti
pendidikan lebih lanjut.
- Pendidikan Menengah yang terdiri dari SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan :
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
- Pendidikan Menengah Kejuruan yang terdiri atas SMK/MAK bertujuan :
meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta
keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai
dengan kejuruannya.

c. Evaluasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

11
Kepala sekolah, komite sekolah berkewajiban mengembangkan kurikulum di
bawah pengawasan dinas pendidikan (pasal 38 ayat (2)). Ketentuan undang-undang
Nomor 20 tahun 2003 tersebut diperinci oleh PP Nomor Nomor 2005 pasal 17 ayat (1)
dan ayat (2). Yang menyatakan:

(Ayat 1)

Kurikulum tingkat satuan pendidikan SD/MI/SDLB, SMP/SMPLB,


SMA/MA/SMALB, SMK/MAK, atau bentuk lain yang sederajat dikembangkan sesuai
dengan satuan pendidikan, potensi daerah/karakteristik daerah, sosial budaya masyarakat
setempat dan budaya masyarakat setempat, dan peserta didik.

(Ayat 2)

Sekolah dan komite sekolah, madrasah dan komite madrasah, mengembangkan


kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya berdasarkan kerangka dasar
kurikulum dan standar kompetensi lulusan, dibawa supervisi dinas kabupaten/kota yang
bertanggungjawab di bidang pendidikan untuk SD, SMP, SMA dan SMK, dan
departemen yang menangani urusan pemerintah di bidang agama untuk MI, MTs, MA
dan MAK.

Sementara itu pada pasal 36 ayat (3) menetepkan 10 hal yang harus diperhatikan
dan seyogianya menjadi prinsip pengembangan KTSP.

1) Peningkatan iman dan taqwa;


2) Peningkatan akhlaq mulia;
3) Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik;
4) Keberagaman potensi daerah dan lingkungan;
5) Tuntutan pembangunan daerah dan nasional;
6) Tuntutan dunia kerja;
7) Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
8) Agama;
9) Dinamika perkembangan global;

12
10) Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

Kesepuluh prinsip tersebut sangat disayangkan apabila dalam pengembangan


kurikulum tidak dijadikan dasar atau ide dasar dalam mengembangkan SKL-Satuan
Pendidikan. Kesepuluh prinsip itu harus menjadi perhatian evaluasi kurikulum pada
jenjang satuan pendidikan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, keberagaman dalam
ide kurikulum satuan pendidikan dalam menerjemahkan kesepuluh prinsip tadi sangat
mungkin terjadi sehingga para evaluator harus memperhatikan keberagaman tersebut
dengan cermat.

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Evaluasi pada dasarnya merupakan kegiatan pengumpulan data yang dilakukan
secara sistematis melalui suatu pengukuran, yang selanjutnya data dianalisis dan hasil
analisis data tersebut selanjutnya digunakan untuk menentukan berbagai alternatif
keputusan atau kebijakan yang relevan. Dimana data yang dianalisis tersebut merupakan
hasil dari penilaian yang tidak lain merupakan kegiatan dari menafsirkan atau
mendeskripsikan hasil pengukuran. Evaluasi merupakan kegiatan untuk menentukan mutu
atau nilai suatu program yang di dalamnya ada unsur pembuatan keputusan. Sedangkan
evaluasi hasil belajar merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan nilai,
kriteria, keputusan atau tindakan dari pembelajaran yang telah dilakukan.

Di dalam pendidkan formal evaluasi begitu penting keberadaanya, dengan adanya


evaluasi guru menjadi tahu nilai arti kinerjanya selama melaksanakan proses belajar
mengajar, sedangkan bgai pengembang kurikulum evaluasi dapat memberikan informasi
untuk perencanaan perbaikan kurikulum yang akan ditetapkan dan dimasukkan ke dalam
sistem....

Untuk pengembang kurikulum dalam khusus yang ingin dicapai Sebagai umpan
balik semua pihak yang berkepentingan dalam pendidikan di sekolah, seperti; orang tua,
tenaga pendidik, pengembang kurikulum, untuk perguruan tinggi, pemakai lulusan, untuk
orang yang mengambil kebijakan pendidikan termasuk juga untuk masyarakat Untuk
memperbaiki kurikulum (melalui hasil belajar dan evaluasi produk). Untuk memperbaiki
kurikulum dan memberi penghargaan.

fungsi evaluasi kurikulum pendidikan:

1. Sebagai umpan balik bagi peserta didik.


2. Sebagai alat untuk mengetahui ketercapaian peserta didik mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Memberi informasi dan acuan untuk pengembangan program kurikulum.

14
4. Sebaga dasar peserta didik secara individual untuk memutuskan masa depan
5. sehubungan dengan bidang pekerjaan dan pengembangan karir.

Dari pengertian evaluasi dan kurikulum di atas maka penulis menyimpulkan bahwa
pengertian evaluasi kurikulum adalah penelitian yang sistematik tentang manfaat,
kesesuaian efektifitas dan efisiensi dari kurikulum yang diterapkan. Atau evaluasi
kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid
dan reliable untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah
dijalankan. Evaluasi kurikulum ini dapat mencakup keseluruhan kurikulum atau masing-
masing komponen kurikulum seperti tujuan, isi, atau metode pembelajaran yang ada dalam
kurikulum tersebut. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan
penelitian karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik,
menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian.

Pada evaluasi tujuan, hal-hal yang dievaluasi adalah: a apakah tujuan bermakna, b
apakah tujuan feasible dan dapat dicapai, c apakah tujuan sudah didefiniskan dengan baik
atau jelas tentang tujuan yang akan dicapai, dan d apakah tujuan sesuai dengan
kebutuhan?.Input mencakup minat dan sikap peserta didik, kualifikasi dan kompetensi
dosen guru, ketersediaan kurikulum dan silabus, dan ketersediaan perpustakaan, buku-buku
relevan, internet, dan lain sebagainya.

B. Saran

Berdasarkan materi di atas, penyusun berharap materi ini dapat tersampaikan


dengan tepat kepada pembaca dan menyarankan agar pembaca bisa lebih memahami apa
saja yang perlu dikembangkan dalam pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan
media belajar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Prof. Dr. R Ibrahim, M.A..Dra. Masitoh, M.Pd. (2016), kurikulum dan pembelajarran. Jakarta
PT. RajaGrafindo Persada
Arofah, E. F. (2021). EVALUASI KURIKULUM PENDIDIKAN. Jurnal Tawadhu, 5(2), 218-
229.
Kartowagiran, B. EVALUASI DAN PENGEMBANGAN KURIKULUM*.
https://www.academia.edu/31885323/Evaluasi_Kurikulum_docx
https://www.amongguru.com/perbedaan-antara-pengukuran-penilaian-dan-evaluasi-hasil-belajar/
https://navelmangelep.wordpress.com/2012/02/14/pengertian-evaluasi-pengukuran-dan-
penilaian-dalam-dunia-pendidikan/
https://spada.uns.ac.id/mod/forum/discuss.php?d=1524#:~:text=Pengukuran%20adalah
%20proses%20memberi%20bentuk,dalamnya%20ada%20unsur%20pembuatan%20keputusan.
https://pdfcoffee.com/download/makalah-ruang-lingkup-evaluasi-kurikulum-revisi-pdf-
free.html?reader=1
https://menuaiinfo.blogspot.com/2020/06/makalah-ruang-lingkup-evaluasi-kurikulum.html
https://text-id.123dok.com/document/rz3mv38ey-ruang-lingkup-evaluasi-kurikulum.html

16

Anda mungkin juga menyukai