Anda di halaman 1dari 14

EVALUASI KURIKULUM

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen pengampu Zaini Miftah,M.A

Disusun oleh:

Dewi Safitri (201955010104853)

Sichatul Abadiyah (201955010104863)

Mimhatur Rohmawati (201955010104895)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“EVALUASI KURIKULUM”tepat pada waktu yang telah di tentukan.

Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah


Pengembangan kurikulum. Terimakasih kepada bapak dosen Zaini Miftah,M.A
selaku dosen mata kuliah Pengembangan Kurikulum dan dosen pembimbing.
Terimakasih kepada pihak pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan makalah ini.

Penulis dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam


penyusunan makalah ini. oleh karna itu penulis akan sangat menghargai kritikan
dan saran untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bojonegoro, 23 Desember 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................................... iii

BAB I

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

A. Pengertian evaluasi kurikulum ............................................................................ 2


B. Tujuan adanya evaluasi kurikulum. ................................................................... 3
C. Macam-macam evaluasi kurikulum. ................................................................... 3
D. Macam model-model evaluasi kurikulum . ........................................................ 6
BAB II

PENUTUP .......................................................................................................................... 10

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 10
B. Saran ...................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidak diragukan lagi bahwa evaluasi kurikulum memiliki peranan yang
sangat penting bagi dunia pendidikan, khususnya pendidikan formal. Melalui
evaluasi kurikulum kemajuan efektifitas mengajar guru dapat diukur, prestasi
siswa dapat dipantau dengan lebih cermat, dan bagi pengembang kurikulum dapat
memanfaatkan hasil evaluasi untuk perbaikan kurikulum di masa yang akan
datang. Dalam pelaksanaannya para evaluator kurikulum banyak memakai
berbagai model evaluasi kurikulum yang sudah banyak dikembangkan saat ini.
Ada model yang mencakup keseluruhan proses pengembangan kurikulum tetapi
ada juga yang memiliki fokus khusus pada suatu fase kegiatan pengembangan
kurikulum. Ada juga macam-macam evaluasi kurikulum..

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian evaluasi kurikulum ?
b. Apa tujuan adanya evaluasi kurikulum ?
c. Apa saja macam-macam evaluasi kurikulum ?
d. Ada berapa macam model-model evaluasi kurikulum ?

C. Tujuan
a. Menjelaskan Materi pengertian evaluasi kurikulum
b. Menjelaskan Materi tujuan adanya evaluasi kurikulum
c. Menjelaskan Materi macam-macam evaluasi kurikulum
d. Menjelaskan Materi macam model-model evaluasi kurikulum

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Kurikulum

Evaluasi adalah pengambilan keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan


standar kriteria.1 Evaluasi juga diartikan sebagai kegiatan atau proses untuk
menilai sesuatu.2 Sedangkan menurut Marrison evaluasi adalah perbuatan
pertimbangan berdasarkan seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat
dipertanggungjawabkan.

Pengertian kurikulum sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang


Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
adalah "seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan.”

Kurikulum merupakan alat untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan.


Mengevaluasi keberhasilan sebuah pendidikan berarti juga mengevaluasi
kurikulumnya. Hal ini berarti bahwa evaluasi kurikulum merupakan bagian dari
evaluasi pendidikan, yang memusatkan perhatiannya pada program-program
untuk peserta didik. Kurikulum sebagai program belajar untuk belajar siswa perlu
dievaluasi sebagai bahan balikan dan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat, anak didik serta perkembangan ilmu dan teknologi.
Hasil evaluasi kurikulum bermanfaat bagi penentu kebijakan dalam menentukan
keputusan untuk melakukan perbaikan ataupun perubahan kurikulum.

Evaluasi kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik


dan proses pembelajarannya, tetapi juga rancangan dan pelaksanaan kurikulum,
kemampuan dan kemajuan siswa, sarana dan prasarana, serta sumber belajarnya.
1
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009) hal. 1
2
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2003) hal. 5

2
B. Tujuan Evaluasi Kurikulum

Tujuan evaluasi kurikulum diantaranya :

1. Menyediakan informasi mengenai pelaksanaan dan pengembangan suatu


kurikulum sebagai masukan bagi pengambilan keputusan.

2. Menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum.

3. Mengembangkan berbagai alternatif pemecahan masalah yang dapat digunakan


dalam upaya perbaikan kurikulum.

4. Memahami dan menjelaskan karakteristik suatu kurikulum dan pelaksanaan


suatu kurikulum.3

C. Macam – Macam Evaluasi Kurikulum

1. Evaluasi Kurikulum Berdasarkan Bentuk Evaluan

Jenis evaluasi kurikulum yang dikelompokkan berdasarkan karakteristik


evaluan terdiri atas :

a. Evaluasi Konteks

Evaluasi terhadap konteks berkaitan dengan berbagai aspek yang


melahirkan suatu dokumen kurikulum. Dalam situasi tertentu orang
melakukan evaluasi mengenai tuntutan masyarakat terhadap dunia pendidikan
dan sering disebut dengan istilah need assesment. Need assesment dilakukan
untuk menentukan apa yang diperlukan masyarakat yang dilayani sekolah.

Evaluasi jenis ini adalah evaluasi mengenai kesesuaian antara ide


kurikulum dengan lingkungan sosial-budaya dimana suatu kurikulum akan
dilaksanakan. Evaluasi konteks diarahkan juga terhadap dukungan masyarakat

3
Hamid Hasan, Evaluasi Kurikulum, (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2009) hal.
42-43

3
terhadap sekolah. Dukungan masyarakat dapat berupa bantuan keuangan,
bantuan fasilitas belajar, dan partisipasi dalam kegiatan belajar.

b. Evaluasi Dokumen

Evaluasi dokumen memiliki karakteristik tersendiri karena objek


evaluasinya adalah sesuatu yang tertulis dan dapat dikaji berulang-kali tanpa
terpengaruh oleh keterbatasan waktu yang dimiliki pihak pengembang
dokumen atau pelaksana dari keputusan dalam dokumen. Kerangka dasar
kurikulum, struktur kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar, beban
belajar, kalender akademik, dan standar kompetensi lulusan adalah sesuatu
yang dievaluasi berdasarkan ketetapan dalam dokumen Peraturan Menteri
(PerMen) Pendidikan Nasional.

c. Evaluasi Proses

Evaluasi proses berkenaan dengan kegiatan utama pendidikan.


Kegiatan utama pendidikan itu ditandai oleh adanya interaksi dan komunikasi
yang sangat terencana antara dua komponen pendidikan yang utama, yaitu
guru dan peserta didik dengan sumber belajar. Interaksi dan komunikasi selalu
menjadi fokus utama evaluasi proses. Suasana kelas, kelengkapan fasilitas
belajar dan mengajar, jadwal, pekerjaan yang harus dilakukan guru diluar
kelas, pekerjaan yang harus dikerjakan peserta didik di luar kelas/sekolah,
suasana kerja di sekolah, dan dukungan masyarakat menjadi fokus yang mulai
menarik perhatian banyak kajian evaluasi kurikulum selain fokus utama.

d. Evaluasi Produk Atau Hasil

Evaluasi hasil didasarkan pada kategori hasil belajar. Hasil dibedakan


atas dua istilah yaitu output dan outcomes. Output diartikan sebagai hasil
langsung yang dimiliki peserta didik dari suatu proses pembelajaran di suatu
satuan pendidikan. Sedangkan outcomes adalah hasil setelah beberapa saat
yang bersangkutan menyelesaikan proses pendidikannya di sebuah satuan
pendidikan.

4
Kategori hasil belajar yaitu meliputi dalam bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik anak. Sejauh mana pemahaman peserta didik dalam memahami
materi yang disampaikan, sikap-sikap yang diajarkan pendidik ke peserta
didik atau pendidikan emosi, dan bakat-bakat yang dimiliki siswa.

2. Evaluasi Kurikulum Berdasarkan Posisi Evaluator

a. Evaluasi Internal

Evaluasi internal banyak dilakukan untuk penyempurnaan dokumen


kurikulum dan penyempurnaan proses implementasi kurikulum. Ketika suatu
dokumen kurikulum dikembangkan maka evaluator seharusnya diikutsertakan
sejak awal. Dengan cara ini maka dia dapat menghayati ide kurikulum dengan
baik, mengalami keseluruhan proses pengembangan, dan dapat memberikan
masukan tanpa perlu kekhawatiran dalam berkomunikasi. Penghayatannya
terhadap ide kurikulum dan pengalaman bersama dalam proses pengembangan
kurikulum memberikan posisi tertentu yang menguntungkan bagi evaluator
internal dalam melihat masalah. Posisi sebagai “orang dalam” memudahkan
evaluator dalam menyampaikan hasilnya karena dia sudah membangun
komunikasi itu sejak awal pekerjaan dimulai.

b. Evaluasi Eksternal

Evaluasi eksternal dilakukan oleh seseorang yang tidak terlibat dalam


tim pengembang kurikulum. Evaluator tersebut secara khusus diminta untuk
melakukan evaluasi terhadap dokumen, proses atau hasil kurikulum. Evaluator
eksternal dengan mudah dapat mengembangkan objektivitas karena dia tidak
terlibat dalam proses pengembangan kurikulum dan dengan demikian secara
emosional dia dapat menjaga jarak dengan evaluannya.

Kemungkinan kelemahan bagi evaluator eksternal adalah dalam


pemahaman mengenai karakteristik evaluan. Evaluator eksternal mungkin
hanya membaca karakteristik evaluan tersebut dari dokumen yang ada.
Pemahaman yang diperoleh seorang evaluator eksternal dari bacaan tidak
memberi kemungkinan bagi evaluator tersebut untuk memiliki wawasan yang

5
cukup mengenai seluk beluk suatu keputusan yang dituliskan dalam
dokumen.4

D. Model – Model Evaluasi Kurikulum


1. Measurement

Evaluasi yang menekankan pada pengukuran perilaku siswa. Hasil


evaluasi digunakan terutama untuk keperluan seleksi siswa, bimbingan pendidikan
dan perbandingan efektivitas antara dua atau lebih metode pendidikan. Objek
evaluasi dititikberatkan pada hasil belajar terutama dalam aspek kognitif yang
dapat diukur melalui skor hasil tes.

Konsep measurement menekankan terhadap pentingnya objektivitas dalam


proses evaluasi. Aspek objektivitas ini perlu dijadikan landasan dalam rangka
mengembangkan konsep dan sistem evaluasi. Pendekatan yang digunakan oleh
konsep ini sangat besar pengaruhnya dalam berbagai kegiatan pendidikan, seperti
seleksi dan klasifikasi siswaa, pemberian nilai di sekolah, dan kegiatan penelitian
pendidikan.

Model evaluasi ini terbatas hanya mengenai hasil belajar yang bersifat
kognitif. Padahal hasil belajar yang bersifat kognitif bukanlah satu-satunya
indikator bagi keberhasilan suatu kurikulum. Kurikulum diharapkan dapat
mengembangkan berbagai potensi yang ada pada diri siswa.

2. Congruence

Evaluasi model congruence merupakan pemeriksaan kesesuaian antara


tujuan pendidikan dan hasil belajar yang dicapai, untuk melihat sejauhmana
perubahan hasil pendidikan telah terjadi. Hasil evaluasi diperlukan dalam rangka
penyempurnaan program, bimbingan pendidikan, dan pemberian informasi kepada
pihak-pihak di luar pendidikan. Objek evaluasi dititikberatkan pada hasil belajar
dalam bentuk kognitif, psikomotorik maupun sikap.

Konsep ini telah menghubungkan kegiatan evaluasi dengan tujuan untuk


mengkaji efektivitas kurikulum yang sedang dikembangkan. Dengan mengkaji

4
Ibid. Hlm. 136-152.

6
efektivitas kurikulum dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, hal ini
akan memberikan balikan kepada pengembang kurikulum tentang tujuan-tujuan
mana yang sudah dan belum dicapai.

Yang menjadi perhatian konsep ini adalah hubungan antara tujuan dan
hasil belajar. Pelaksanaan evaluasi konsep ini terjadi pada saat kurikulum sudah
selesai dilaksanakan. Informasi yang dihasilkan berupa tujuan-tujuan mana yang
telah dan yang belum dapat dicapai.

3. Illumination

Model evaluasi illumination yaitu studi mengenai pelaksanaan program,


pengaruh faktor lingkungan, kebaikan dan kelemahan program, serta pengaruh
program terhadap perkembangan hasil belajar. Evaluasi lebih didasarkan pada
judgement (pertimbangan) yang hasilnya diperlukan untuk penyempurnaan
program. Objek evaluasi mencakup latar belakang dan perkembangan program,
proses pelaksanaan, hasil belajar, dan kesulitan-kesulitan yang dialami.

Konsep illumination menekankan pentingnya dilakukan evaluasi yang


berkelanjutan selama proses pelaksanaan kurikulum yang sedang berlangsung.
Konsep ini tidak menekankan pentingnya evaluasi terhadap bahan-bahan yang
disusun dalam tahap perencanaan. Dengan kata lain, evaluasi ini lebih berorientasi
pada proses dan hasil yang dicapai oleh kurikulum yang bersangkutan.

4. Educational System Evaluation

Objek model evaluasi ini mencakup input (bahan, rencana, peralatan),


proses, dan hasil yang dicapai. Hasil evaluasi diperlukan untuk penyempurnaan
program dan penyimpulan hasil program secara keseluruhan.

Model ini ditekankan pada peranan kriteria dalam proses evaluasi yang
memberikan ciri khas bagi kegiatan evaluasi. Tanpa kriteria kita tidak akan dapat
menghasilkan suatu informasi yang menunjukkan ada tidaknya kesenjangan,
sedangkan informasi semacam inilah yang diharapkan dari hasil evaluasi.
Sehubungan dengan ruang lingkup evaluasi, konsep ini mengemukakan perlunya

7
evaluasi itu dilakukan terhadap berbagai dimensi program, tidak hanya hasil yang
dicapai, tapi juga input dan proses yang dilakukan.

5. Model CIPP

Model ini menitikberatkan pada pandangan bahwa keberhasilan program


pendidikan dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya : karakteristik peserta
didik, dan lingkungan, tujuan program, dan peralatan yang digunakan, serta
prosedur, dan mekanisme pelaksanaan program itu sendiri. CIPP merupakan
model evaluasi dengan fokus pada contect, input, process, product. Keempat
aspek tersebut menjadi bagian penting dalam kegiatan evaluasi kurikulum yang
dianggap mencakup keseluruhan dimensi kurikulum.5

Model – model evaluasi kurikulum yang pemakalah temukan dalam


sumber yang berbeda diantaranya :

1. Evaluasi Model Penelitian

Model evaluasi ini menggunakan model yang didasarkan atas teori dan
metode tes psikologis serta eksperimen lapangan. Tes psikologis atau tes
psikometrik pada umumnya memiliki dua bentuk, yaitu tes intelegensi yang
ditujukan untuk mengukur kemampuan bawaan serta tes hasil belajar.

Model eksperimen yaitu untuk mengetahui tingkat serta hasil yang dicapai
pada akhir program dapat digunakan tes (pre test dan post test). Salah satu
pendekatan yang menggunakan eksperimen lapangan adalah mengadakan
perbandingan antara dua macam kelompok anak, umpamanya yang menggunakan
dua metode belajar yang berbeda.

2. Evaluasi Model Objektif

Model ini merupakan bagian yang sangan penting dari proses


pengembangan kurikulum. Para evaluator juga mempunyai peranan menghimpun

5
Tim Pengembang MKDP, Kurikulum dan Pembelajaran,( Jakarta : Rajawali
Press, 2013) hal. 112-115.

8
pendapat-pendapat orang luar tentang inovasi kurikulum yang dilaksanakan.
Evaluasi dilakukan pada akhir pengembangan kurikulum.

Kurikulum tidak dibandingkan dengan kurikulum lain tetapi diukur


dengan seperangkat objektif (tujuan khusus). Keberhasilan pelaksanaan kurikulum
diukur oleh penguasaan siswa akan tujuan-tujuan tersebut.

3. Model Campuran Multivariasi

Model ini merupakan strategi yang memungkinkan perbandingan lebih


dari satu kurikulum dan secara serempak keberhasilan tiap kurikulum diukur
berdasarkan criteria khusus dari masing-masing kurikulum.6

6
Nana Syaodih Sukmadinata, Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek,
(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2000) hal. 185-188.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kurikulum sebagai program belajar untuk belajar siswa perlu dievaluasi


sebagai bahan balikan dan penyempurnaan sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan
masyarakat, anak didik serta perkembangan ilmu dan teknologi. Evaluasi
kurikulum tidak hanya mengevaluasi hasil belajar peserta didik dan proses
pembelajarannya, tetapi juga rancangan dan pelaksanaan kurikulum, kemampuan
dan kemajuan siswa, sarana dan prasarana, serta sumber belajarnya.

Tujuan evaluasi kurikulum menyediakan informasi mengenai pelaksanaan


dan pengembangan suatu kurikulum sebagai masukan bagi pengambilan
keputusan, menentukan tingkat keberhasilan dan kegagalan suatu kurikulum.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh
dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan pedoman
banyak sumber yang dipertanggung jawabkan. Maka dari itu penulis
mengharapkritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam kesimpulan
diatas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Sudjiono, Anas. 2003. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo

Persada.

Hamid Hasan. 2009. Evaluasi Kurikulum. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2000. Pengembangan Kurikulum : Teori dan

Praktek. Bandung : Remaja Rosdakarya. Cet. 3

Hamalik, Oemar. 2007. Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja

Rosdakarya

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Tim Pengembang MKDP. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Rajawali


Press. Cet. 3

11

Anda mungkin juga menyukai