Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EVALUASI KURIKULUM UNTUK MENGEMBANGKAN PROGRAM


PEMBELAJARAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Belajar Dan Pembelajaran
Nama Dosen: Dra. St. Maryam S.Pd.M.Pd

Oleh :
Fifi Aryani Purbaya (210407551004)
Nurkhafifah Kasau (210407550006)
Nurul Azisah Sari (210407551006)
Indah Permata Sari B. (210407552008)

KELAS C21A
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021

i
KATA PENGANATAR
Setiap perguruan tinggi pasti menginginkan menjadi perguruan tinggi yang
berkualitas, terkait dengan hal ini, Ayat (1) Pasal 51 UndangUndang Republik Indonesia
(UU RI) Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi menjelaskan bahwa
Pendidikan Tinggi yang bermutu merupakan Pendidikan yang menghasilkan lulusan
yang mampu secara aktif mengembangkan potensinya dan menghasilkan Ilmu
Pengetahuan dan/atau Teknologi yang berguna bagi Masyarakat, bangsa, dan negara.
Dapat dilihat diatas yang menjelaskan secara singkat suatu kriteria bagi perguruan
tinggi yang ingin disebut berkualitas.
Untuk dapat melakukan evaluasi kurikulum maka terlebih dahulu harus difahami
apa itu evaluasi, ruang lingkup evaluasi, dan cara melakukan evaluasi kurikulum, Ada
beberapa definisi tentang evaluasi, ada yang memberi pencerahan namun ada juga
yang membingungkan karena evaluasi disamakan dengan penilaian, pengukuran, dan
tes. Pada dasarnya, evaluasi merupakan suatu proses yang direncanakan untuk
memperoleh informasi tentang pencapaian suatu tujuan.
Evaluasi merupakan kegiatan yang sistematis untuk mengidentifikasi,
mengklarifikasi dan mengaplikasikan suatu kriteria untuk menentukan keberhasilan
suatu program. Dengan demikian yang dimaksud dengan evaluasi dalam makalah ini
adalah kegiatan yang sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyajikan
informasi secara akurat dan bermanfaat untuk menafsirkan keberhasilan suatu
program, dan sebagai bahan untuk membuat keputusan baru. n evaluasi kurikulum
juga dapat dilihat dari alur penjabaran mulai dari tujuan perguruan tinggi sampai pada
kegiatan pembelajaran dan penilaiannya.

ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I
PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang ............................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................5
BAB II
PEMBAHASAN ..........................................................................................................5
A. Pengertian Evaluasi Kurikulium ...................................................................5
B. Pegembangan Program Pembelajaran ...........................................................6
C. Kedudukan Kurikulum Dalam Pembelajaran ................................................9
D. Perbedaan Antara Kurikulum Dan Pembelajaran .........................................10
BAB III
PENUTUP....................................................................................................................12
A.Kesimpulan...................................................................................................12
B.Saran..............................................................................................................12
C.Sumber..........................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULIUAN

A. Latar Belakang
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu perencanaan,
organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Kurikulum juga dirancang dari
tahap perencanaan, organisasi kemudian pelaksanaan dan akhirnya monitoring
dan evaluasi. Tanpa evaluasi, maka tidak akan mengetahui bagaimana kondisi
kurikulum tersebut dalam rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Tulisan ini akan
membahas mengenai pengertian evaluasi kurikulum, pentingnya evaluasi
kurikulum dan masalah yang dihadapi dalam melaksanakan evaluasi kurikulum.
Selama ini model kurikulum yang berlaku adalah model kurikulum yang
bersifat akademik. Kurikulum yang demikian cenderung terlalu berorientasi pada
isi atau bahan pelajaran. Berdasarkan hasil beberapa penelitian ternyata model
kurikulum yang demikian kurang mampu meningkatkan kemampuan anak didik
secara optimal. Hal ini terbukti dari rendahnya kualitas pendidikan kita
dibandingkan dengan negara lain. Sebagai contoh bahwa di beberapa negara
Asean menunjukkan bahwa keterampilan membaca siswa kelas IV SD berada
pada tingkat terendah, untuk mata pelajaran matematika berada pada urutan ke 32
pada tingkat SLTP. Bukti ini hanya sebagian kecil saja dari keterpurukan output
pembelajaran yang selama ini dikembangkan berdasarkan kurikulum akademik
yang berlaku.
Dampak lain dari implementasi kurikulum akademik ini ternyata tidak
mampu memberikan nilai etika, moral, dan nilai-nilai yang berlaku dalam
kehidupan siswa dimanapun ia berada. Maka dengan adanya evaluasi diharapkan
dapat memperbaiki aspek-aspek diatas sehingga model kurikulum yang diterapkan
sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan.
Kurikulum sebagai sebuah rancangan pendidikan mempunyai kedudukan
yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat
pentingnya peranan kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan
kehidupan manusia, maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan
tanpa menggunakan landasan yang kokoh dan kuat
Landasan pengembangan kurikulum tidak hanya diperlukan bagi para
penyusun kurikulum atau kurikulum tertulis yang sering disebut juga sebagai
kurikulum ideal, akan tetapi terutama harus dipahami dan dijadikan dasar
pertimbangan oleh para pelaksana kurikulum yaitu para pengawas pendidikan
dan para guru serta pihak-pihak lain yang terkait dengan tugas-tugas
pengelolaan pendidikan, sebagai bahan untuk dijadikan instrumen dalam
melakukan pembinaan terhadap implementasi kurikulum di setiap jenjang
Pendidikan

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud evaluasi kurikulum?
b. Apa tujuan evaluasi kurikulum?
c. Apa saja jenis evaluasi kurikulum?
d. Apa saja pengertian evaluasi kurikulum menurut para ahli?
e. Apa yang dimaksud dengan pegembangan program pembelajaran?
f. Apa saja pengertian pegembangan program pembelajaran menurut para ahli

4
g. Apa saja tujuan dari mengembangkan proses pembelajaran?
h. Apa saja ciri ciri program pembelajaran?
i. Apa saja fungsi dari kedudukan kurikulum dalam pembelajaran?
j. Apa perbedaan Antara Kurikulum Dan Pembelajaran?
k.Sebutkan apa saja jenis jenis kurikulum menurut Galtthorn?

C. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari evaluasi kurikulum adalah penyempurnaan kurikulum dengan
jalan mengungkapkan proses plaksanaan kurikulum yang telah berhasil
mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan dari pengembangan program pembelajaran yaitu untuk memahami
dan menjawab masalah persoalan-persoalan didalam pengembangan program
perencanaan pembelajaran secara lebih mendalam, maka kita terlebih dahulu
kita harus mengetahui pengertian dari perencanaan, manfaat perencanaan,
prinsip pengembangan perencanaan pembelajaran, dan yang terakhir langkah
dari pengembangan perencanaan itu.
Kurikulum bertujuan sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam
pelaksanaan proses pembelajaran (belajar mengajar). Kurikulum mengarahkan
segala bentuk aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Kurikulum Dan Pembelajaran yaitu Memahami pengertian, landasan,
kompiinen, prinsip pengembangan kurikulum dan kita dapat mengetahui bahwa
kurukulum dan pembahasan memiliki perbedaan.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian evaluasi kurikulum


Secara bahasa evaluasi berasal dari kata bahasa inggris yaitu "Evaluation" yang
artinya penaksiran atau penilaian, sedangkan evaluasi secara harfiah merupakan proses
menentukan nilai suatu hal maupun objek untuk mencapai tujuan tertentu.Secara umum,
pengertian kurikulum adalah perangkat mata pelajaran yang terdiri dari program studi
yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan, dimana di dalamnya
terdapat rancangan pelajaran yang akan didapatkan oleh peserta didik dalam satu
periode jenjang Pendidikan
Ada beberapa pendapat terkait dengan langkah-langkah evaluasi kurikulum, namun
pada umumnya mencakup: merancang, melakukan persiapan, mengumpulkan informasi,
menganaliis, membuat konklusi, membuat rekomendasi, dan memanfaatkan hasil
evaluasi.

a. Pengertian Evaluasi Kurikulum menurut para ahli


1.menurut joint committee evaluasi ialah penelitian yang sistematik atau yang teratur
tentang manfaat atau guna beberapa obyek.
2.Menurut Purwanto dan Atwi Suparman,evaluasi adalah proses penerapan prosedur
ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan
tentang suatu program

5
3.Menurut Rutman and Mowbray,evaluasi adalah penggunaan metode ilmiah untuk
menilai implementasi dan outcomes suatu program yang berguna untuk proses
membuat keputusan
4.Menurut Chelimsky,evaluasi adalah suatu metode penelitian yang sistematis untuk
menilai rancangan, implementasi dan efektifitas suatu program
Dari pengertian evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah
penelitian untuk menilai,menentukan manfaat dan nilai guna,dan juga untuk
mengumpulkan data yang velid dan reliable untuk membuat keputusan terhadap
kurikulum yang sedang berjalan.

a.Tujuan dari evaluasi kurikulum yaitu:


1. Menentukan efektivitas suatu kurikulum/program pembelajaran
2. Menentukan keunggulan dan kelemahan kurikulum/program pembelajaran
3. Menentukan tingkat keberhasilan pencapaian hasil belajar peserta didik
4. Menentukan masukan untuk memperbaiki program
5. Mendeskripsikan kondisi pelaksanaan kurikulum
6. Menetapkan keterkaitan antarkomponen kurikulum

b.Jenis-jenis evaluasi kurikulum


Jenis-jenis dari evaluasi kurikulum terbagi ke dalam 4 macam yaitu:
1.evaluasi reflektif
2.Evaluasi Rencana
3.Evaluasi proses dan,
4.Evaluasi hasil

c.ciri-ciri evaluasi kurikulum


- Penilaian dilakukan secara tidak langsung
-Bersifat relative
bersifat relative karena nilai seorang siswa tidak selalu konstan dari waktu ke
waktu, tetapi bisa saja berubah-ubah.
- Bersifat kuantitatif
Dalam evaluasi pembelajaran biasanya dilakukan pengukuran dengan
menggunakan simbol bilangan (angka) sebagai hasil untuk pengukurannya. Hasil
pengukuran berupa angka-angka ini kemudian dianalisis dan diinterpretasikan
kedalam kata-kata (kualitatif).
- Sering terjadi kesalahan
Adapun sumber-sumber kesalahan biasanya terletak pada: Alat ukur (soal tes),
Pengukur/guru, Yang dinilai (Peserta didik), dan Situasi dimana penilaian
berlangsung.
- Menggunakan satuan unit-unit
Mengenai satuan unit ini yang tepat, seperti sangat memuaskan, memuaskan,
cukup memuaskan, kurang memusakan, dan tidak memuaskan.

B.Pengembangan program pembelajaran


Mengembangan adalah suatu kegiatan yang menghasilkan sesuatu atau cara yang
baru, dimana selama kegiatan tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap sesuatu
atau cara tersebut terus dilakukan.

6
Selama kegiatan itu dilaksanakan dengan maksud mengadakan penyempurnaan
yang akhirnya sesuatu atau cara tersebut dipandang cukup bagus untuk di
gunakan.Program diasumsikan sebagai rancangan kegiatan selama satu periode atau
satu tahun,yang di rencanakan dilakukan untuk mencapai sebuah tujuan
tertentu.Sedangkan pelajaran iyalah proses,cara yang dilakukan oleh seorang untuk
melakukan kegiatan yang di sebut dengan proses belajar mengajar.proses belajar
mengajar tentu tidak bisa di pisahkan dari sebuah proses interaksi antara seorang guru
dan juga para muridnya,seorang guru berperan dalam mengkondisikan lingkungan agar
terjadinya perubahan pada peserta didik.
Berdasarkan penjelasan diatas pengertian pengembangan program pembelajaran
adalah suatu kegiatan menghasilkan sesuatu atau cara yang baru terkait perencanaan
kesatuan unit kegiatan yang berkesinambungan dalam proses pembelajaran, yang
memiliki tujuan yang telah ditetapkan yang berasal dari standart kompetensi.
Pengembangan program pembelajaran adalah rumusan-rumusan tentang apa yang akan
dilakukan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan,
sebelum kegitan belajar mengajar yang sesungguhnya dilaksanakan.

1.Pengertian Para Ahli Tentang Pengembangan


Twelker, Urbach, dan Buck mendefinisikan pengembangan pembelajaran sebagai cara
yang sistematik untuk mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi satu set
bahan dan strategi belajar dengan maksud mencapai tujuan tertentu. Suparman
menyebut pengembangan pembelajaran sebagai suatu proses yang sistematik meliputi
identifikasi masalah, pengembangan strategi dan bahan instruksional, serta evaluasi
terhadap strategi dan bahan instruksional dalam mencapai tujuan pembelajaran secara
efektif dan efisien (Suparman, 1991).

2.Tujuan Dari Mengembangkan proses pembelajaran


- Mampu mengembangkan pembelajaran secara sistematis untuk mengidentivikasi
serta mengefaluasi suatu bahan pembelajaran untuk mencapai tujuan
-Mampu mengidentifikasi masalah hingga mampu mengevaluasi terhadap strategi
dalam mencapai tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
- Macam Macam Pengembangan program pelajaran.

Model ASSURE adalah jembatan antara peserta didik, materi, dan semua bentuk media.
Model ini memastikan pengembangan pembelajaran dimaksudkan untuk membantu
pendidik dalam pengembangan instruksi yang sistematis dan efektif,ada enam langkah
dalam pengembangan model ASSURE yaitu: Analyze learner; State objectives; Select
instructional methods, media and materials; Utilize media and materials; Require
learner participation; Evaluate and revise.
1)Analyze learner
Langkah pertama adalah mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik siswa yang
disesuaikan dengan hasil-hasil belajar. Hal yang penting dalam menganalisis
karakteristik siswa meliputi karakteristik umum dari siswa, kompetensi dasar yang
harus dimiliki siswa (pengetahuan, kemampuan dan sikap), dan gaya belajar siswa.
2)State objectives

7
Langkah selanjutnya adalah menyatakan standar dan tujuan pembelajaran yang
spesifik mungkin. Tujuan pembelajaran dapat diperoleh dari kurikulum atau silabus,
keterangan dari buku teks, atau dirumuskan sendiri oleh perancang pembelajaran.
3) Select instructional methods, media and materials
Tahap ini adalah memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan.
Dalam memilih metode, media dan bahan ajar yang akan digunakan, terdapat
beberapa pilihan, yaitu memilih media dan bahan ajar yang telah ada, memodifikasi
bahan ajar, atau membuat bahan ajar yang baru.
4) Utilize media and materials
Tahap selanjutnya metode, media dan bahan ajar diuji coba untuk memastikan
bahwa ketiga komponen tersebut dapat berfungsi efektif untuk digunakan dalam
situasi sebenarnya. Untuk melakukannya melalau proses 5P, yaitu: preview
(mengulas) metode, media dan bahan ajar; prepare (menyiapkan) metode, media dan
bahan ajar; prepare (menyiapkan) lingkungan; prepare (menyiapkan) para pemelajar;
dan provide (memberikan) pengalaman belajar.
5)Require learner participation
Keterlibatan siswa secara aktif menunjukkan apakah media yang digunakan efektif
atau tidak. Pembelajaran harus didesain agar membuat aktivitas yang memungkinkan
siswa menerapkan pengetahuan atau kemampuan baru dan menerima umpan balik
mengenai kesesuaian usaha mereka sebelum dan sesudah pembelajaran.
6) Evaluate and revise
Tahap evaluasi dilakukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan juga hasil
belajar siswa. Proses evaluasi dilakukan untuk memperoleh gambaran yang lengkap
tentang kualitas sebuah pembelajaran.
b. Model ADDIE
Salah satu model desain pembelajaran yang memperlihatkan tahapan-tahapan
desain yang sederhana dan mudah dipelajari adalah model ADDIE (Analysis-
Design-Develop-Implement-Evaluate). ADDIE muncul pada tahun 1990-an
yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Salah satu fungsinya yaitu
menjadi pedoman dalam membangun perangkat dan infrastruktur program
pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja pelatihan itu sendiri.
Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni:
1)Analysis
Analisis merupakan tahap pertama yang harus dilakukan oleh seorang
pengembang pembelajaran. Kaye Shelton dan George Saltsman menyatakan
ada tiga segmen yang harus dianalisis yaitu siswa, pembelajaran, serta media
untuk menyampaikan bahan ajarnya.[2] Langkah-langkah dalam tahapan
analisis ini setidaknya adalah: menganalisis siswa; menentukan materi ajar;
menentukan standar kompetensi (goal) yang akan dicapai; dan menentukan
media yang akan digunakan.
2)Design
Pendesainan dilakukan berdasarkan apa yang telah dirumuskan dalam
tahapan analisis. Tahapan desain adalah analog dengan pembuatan silabus.
Dalam silabus tersebut harus memuat informasi kontak, tujuan-tujuan
pembelajaran, persyaratan kehadiran, kebijakan keterlambatan pekerjaan,
jadwal pembelajaran, pengarahan, alat bantu komunikasi, kebijakan
teknologi, serta desain antar muka untuk pembelajaran.[3] Langkah-langkah
dalam tahapan ini adalah membuat silabus yang di dalamnya termasuk:

8
memilih standar kompetensi (goal) yang telah dibuat dalam tahapan analisis;
menentukan kompetensi dasar (objektive); menentukan indikator
keberhasilan; memilih bentuk penilaian; menentukan sumber atau bahan-
bahan belajar; menerapkan strategi pembelajaran; membuat storyboard;
mendesain antar muka;
3)Development
Tahapan ini merupakan tahapan produksi dimana segala sesuatu yang
telah dibuat dalam tahapan desain menjadi nyata. Langkah-langah dalam
tahapan ini diantaranya adalah: membuat objek-objek belajar (learning
objects) seperti dokumen teks, animasi, gambar, video dan sebagainya;
membuat dokumen-dokumen tambahan yang mendukung
4)Implementation
Pada tahapan ini sistem pembelajaran sudah siap untuk digunakan oleh
siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah mempersiapkan dan
memasarkannya ke target siswa.
5)Evaluation
Evaluasi dapat dilakukan dalam dua bentuk evaluasi yaitu formatif dan
sumatif. Evaluasi formatif dilakukan selama dan di antara tahapan-tahapan
tersebut. Tujuan dari evaluasi ini adalah untuk memperbaiki sistem
pembelajaran yang dibuat sebelum versi terakhir diterapkan. Evaluasi sumatif
dilakukan setelah versi terakhir diterapkan dan bertujuan untuk menilai
keefektifan pembelajaran secara keseluruhan

4.Ciri ciri program pembelajaran


1.Memiliki tujuan,Yaitu untuk membentuk para siswa dalam suatu perkembangan
tertentu.
2.Terdapat mekanisme, prosedur, langkah-langkah, metode dan teknik yang
direncanakan dan didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3.Adanya pola aturan yang ditaati oleh guru dan siswa dalam proporsinya masing-
masing.
4.Limit waktu dalam mencapai tujuan pembelajaran.
5.Evaluasi. Baik evaluasi dalam proses ataupun dalam produk.

C.Kedudukan kurikulum dalam pembelajaran

Kurikulum merupakan salah satuh komponen yang ada dalam sistem


pendidikan. Dimana kurikulum akan memberikan arah dan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan proses pendidikan, khususnya di lembaga-lembaga pendidikan formal.
Kurikulum memiliki kedudukan yang penting dalam dunia pendidikan.Hal ini
dikarenakan adanya keterkaitan antara teori-teori pendidikan yang berkembang
dengan konsep-konsep kurikulum yang dikembangkan. Seiring perkembangan
masyarakat modern, pendidikan lebih banyak diselenggarakan secara formal
terutama di sekolah-sekolah, hal ini karena sekolah mempunyai kelebihan yaitu
keluasan untuk memberikan isi pendidikan yang tidak hanya nilai-nilai moral yang
diajarkan tetapi juga mengenai perkembangan teknologi dan kehidupan serta
memberikan pengetahuan dan keterampilan yang lebih luas dan lebih mendalam
dibandinkan keluarga.

9
- Adapaunbeberapa pengertian para ahli, sebagai berikut
1. Harold B. Alberty (1965) memandang kurikulum sebagai semua kegiatan yang
diberikan kepada siswa di bawah tanggung jawab sekolah (all of the activities
that are provided for the students by the school). Kurikulum tidak dibatasi pada
kegiatan di dalam kelas saja, tetapi mencakup juga kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh siswa di luar kelas.
2. Saylor, Alexander, dan Lewis (1974) yang menganggap kurikulum sebagai
segala upaya yang dilakukan sekolah untuk mestimuli siswa agar belajar, baik
dalam ruangan kelas, di halaman sekolah, maupun di luar sekolah.

- Fungsi dari kedudukan kurikulum dalam pembelajaran


⦁ Fungsi kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan, yaitu sebagai alat untuk
mencapai seperangkat tujuan pendidikan yang diinginkan dan sebagai pedoman
dalam mengatur kegiatan sehari-hari.
⦁ Fungsi kurikulum bagi tatanan tingkat sekolah, yaitu sebagai pemeliharaan
proses pendidikan dan penyiapan tenaga kerja.
⦁ Fungsi sebagai konsumen, yaitu sebagai keikutsertaan dalam memperlancar
pelaksanaan program pendidikan dan kritik yang membangun dalam
penyempurnaan program yang serasi.
Disini kita bisa liat bahwa fungsi kurikulum bisa dimaknai sebagai salah satu
bagian yang ada dalam sistem penyelenggaraan Pendidikan dan kegunaan atau
manfaat dari kurikulum bagi pihak-pihak yang terlibat dalam aktivitas
pendidikan (pembelajaran).

Kurikulum memegang peran kedudukan yang sangat penting dalam dunia


pendidikan, antara lain:
1. Peran konservatif, yaitu kurikulum bertugas menyimpan dan mewarisi nilai-
nilai luhur budaya.
2. Peran kreatif, yaitu kurikulum harus bisa memberikan dorongan kepada siswa
agar mereka berkembang daya kreatifnya.
3. Peran kritis dan evaluative, yaitu kurikulum berperan sebagai alat untuk
menilai dan juga sekaligus memperbaiki masyarakat. Nilai-nilai sosial yang
tidak sesuai dengan keadaan di masa mendatang dihilangkan dan perlu diadakan
modifikasi dan perbaikan.
Jadi,kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Kurikulum mempunyai
kedudukan sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum bertujuan
sebagai arah, pedoman, atau sebagai rambu-rambu dalam pelaksanaan proses
pembelajaran (belajar mengajar) dan kurikulum mengarahkan segala bentuk
aktivitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

D. Perbedaan antara kurikulum dan pembelajaran

Kurikulum merupakan seperangkat pengaturan yang digunakan dalam proses


pembelajaran dan merupakan bagian dari pendidikan.
pembelajaran merupakan Inti dari suatu kegiatan pendidikan dimana dalam
pembelajaran ini dilakukan proses-proses Pendidikan dari pendidik kepada yang
terdidik.

10
Kurikulum merupakan seperangkat pengaturan yang digunakan dalam proses
pembelajaran dan merupakan bagian dari pendidikan.Sedangkan Pembelajaran
merupakan Inti dari suatu kegiatan pendidikan dimana dalam pembelajaran ini
dilakukan proses-proses Pendidikan dari pendidik kepada yang terdidik
- Fungsi kurikulum
Adapun fungsi kurikulum dari berbagai pihak sebagai berikut;
-Untuk kepala sekolah
Fungsi kurikulum untuk kepala sekolah sebagai pemimpin penyelenggaraan
pendidikan di sekolah adalah sebagai pedoman pengelolaan sistem pendidikan.
Kurikulum juga berfungsi sebagai patokan pengawasan kepala sekolah juga
indikator keberhasilan pembelajaran.
-Untuk guru
Fungsi kurikulum untuk guru adalah sebagai pedoman pengajaran pada siswa.
Kurikulum memberikan patokan yang jelas tentang proses pengajaran juga materi
yang harus diberikan pada anak didik.
-Untuk siswa
Fungsi kurikulum untuk siswa adalah sebagian acuan belajar. Dengan adanya
kurikulum, siswa mengetahui materi apa saja yang harus dipelajari dan juga
dipahami. Sehingga siswa dapat mempersiapkan ujian dengan lebih baik.
Keberadaan kurikulum bagi siswa juga menyetarakan atau membentuj standar
pendidikan di Indonesia. Dengan adanya kurikulum, semua daerah di Indonesia
memiliki standar pelajaran yang sama.
-Untuk masyarakat atau orang tua
Fungsi kurikulum bagi masyarakat terutama orang tua siswa adalah sebagai
pedoman dalam pengawasan siswa. Pemahaman orang tua terhadap kurikulum,
dapat menentukan pola didik dan tercapainya keberhasilan kurikulum pendidikan
sekolah pada seorang anak.

Fungsi pembelajaran
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain,ada beberpa fungsi dalammetode
pembelajaran,sebagai berikut;
1. Alat Motivasi Ekstrinsik
Sebuah metode pembelajaran berperan sebagai alat motivasi ekstrinsik atau motivasi
dari luar untuk siswa. Dengan demikian siswa bisa mengikuti kegiatan belajar
mengajar dengan baik. Dimana motivasi tersebut akan mendorong siswa agar
semakin bersemangat mengikuti kegiatan belajar mengajar.
2. Strategi Pembelajaran
Penerapan metode pembelajaran oleh guru maka menjadi setiap siswa di dalam kelas
bisa menangkap ilmu dengan baik. Sehingga setiap guru perlu mengetahui metode
dalam pembelajaran yang paling sesuai diterapkan di kelas tersebut berdasarkan
karakteristik siswa.
3. Alat Mencapai Tujuan
Metode pembelajaran merupakan sebuah alat supaya siswa bisa mencapai tujuan
belajar. Sebab penyampaian materi yang tidak memperhatikan metode dalam
pembelajaran maka dapat mengurangi nilai kegiatan belajar mengajar tersebut.
Selain itu, guru juga menjadi kesulitan saat menyampaikan materi dan siswa kurang
termotivasi saat belajar.
Jenis jenis kurikulum dari sudut pandang guru

11
1. Krikulum tertutup
2. Kurikulum terbuka
3. Kurikulum terbimbing

Jenis jenis kurikulum menurut Galtthorn


1. Recomendation Curriculum (Kurikulum Rekomendasi) Yaitu kurikulum yang
direkondasikan oleh para ahli, asosiasi profesional, komisi pembaharuan
pendidikan dan juga berdasarkan kebijakan pemerintah.
2. Kurikulum Tertulis Yaitu kurikulum yang berfungsi sebagai pengendali untuk
menjamin pencapaian tujuan pendidikan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa, pengertian
evaluasi kurukulum memiliki sangat banyak pengertian dan definisi menurut
para ahli yang mengemukakan pendapat dan adapun tujuan dari kurikulin
maupun tujuan dari pengembangan program belajar. Adapun Tahap evaluasi
dilakukan untuk menilai efektivitas pembelajaran dan juga hasil belajar
siswa, dan beberapa jenis-jenis dari evaliasi kurikulim yang bias kita ketahui
diantaranya yaitu evaluasi reflektif, Evaluasi Rencana, Evaluasi proses dan,
Evaluasi hasil.

B. Saran
Pendidikan terus mengalami kemajuan dan perubahan, apalagi pada abad 21
ini, kita harus pandai dalam pengolaan diri serta belajar mengenai sesuatu
dengan cepat. Pada pembahasn kurukulum diatas ada baiknya dilakukan
sebaik-baiknya pengevaluasian sebelum ditetapkannya sebuan kurikulum
baru, sebelum ditetapkannya sebuah kurikulum yang baru kita seharusnya
melihat apa yang paling cocok diterapkan untuk anak-anak Indonesia,
tentunya dengan memperhatikan kepribadian mereka agar pendidikan di
Indonesia bisa dilaksanakan dengan lebih optimal dan tepat sasaran. Hal ini
untuk tercapainya salah satu tujuan bangsa Indonesia, yaitu mencerdaskan
kehidupan bangsa.

C. Sumber
Portal Rimbawan "Makalah evaluasi kurikulum"" 2019
http://portalrimbawan.blogspot.com/2019/03/makalah-evaluasi-
kurikulum.html?m=1 diakses pada 27 Agustus 2019
Meilinda Cahyaningrum 2016 Program Pascasarjana Pendidikan Bahasa
Arab (Pba)http://meilindacahya02.blogspot.com/2018/01/pengembangan-
program-pembelajaran.html?m=Diakses pada tanggal 27 Agustus 2021
syafniydawaty2020"Apaituevaluasi"https://raharja.ac.id/2020/11/13/apa-itu-
evaluasi/#:~:text=Secara%20bahasa%2C%20evaluasi%20berasal
%20dari,tertentu%20untuk%20mencapai%20tujuan%20tertentu.diakses
pada jumat 27 Agustus 2021

12
Hasbi mustani 2019 "Ciri-Ciri Pembelajaran Dalam Pendidikan –
Pengertian, Prinsip dan Langkahnya Lengkap"
https://tutorialbahasainggris.co.id/ciri-ciri-pembelajaran-dalam-pendidikan-
lengkap/ Diakses pada jumat 27 Agustus 2021

13

Anda mungkin juga menyukai