Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN
“PENGELOLAAN KURIKULUM”

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkulihan


Mata Kuliah Manajemen Pendidikan.
Dosen Pengampu: Sarmila, S. Pd. M. Pd.

DISUSUN OLEH:
1. M. CHOIRUDDIN ALI SYAHPUTRA (2002010033)
2. ASWAT AHMAD FAUSAN (2002010034)
3. NURPAIDA (2002010063)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM III B


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “PENGELOLAAN KURIKULUM”. Salawat dan salam semoga tetap
tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat
dan pengikut-pengikutnya sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari Dosen Manajemen Pendidikan dan saran dari teman-teman
maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen
Pendidikan dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun khasanah
keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi arahan dan
tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Manajemen Pendidikan, Ibu, Sarmila, S. Pd.
M. Pd.
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran
yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah
selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Palopo, 01 November 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3


A. Pengertian Kurikulum ................................................................. 3
B. Pengelolaan Kurikulum ............................................................... 4
C. Ruang Lingkup Kurikulum ......................................................... 4
D. Pelaksanaan dan Bentuk Pengorganisasian Kurikulum .............. 6
E. Peran dan Fungsi Kurikulum ...................................................... 8
F. Landasan Pengembangan Kurikulum ......................................... 10
G. Penilaian Kurikulum ................................................................... 13

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 15


A. Kesimpulan ................................................................................. 15
B. Saran ............................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mutu pendidikan sangat diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia
yang cerdas dan kehidupan yang damai, terbuka, dan berdemokrasi, serta mampu
bersaing secara terbuka di era global sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan
seluruh warga negara Indonesia. Oleh karena itu, kinerja pendidikan menuntut
adanya pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang
mendukungnya, yakni kurikulum.
Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan yang sangat
strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya peranan
kurikulum di dalam pendidikan dan dalam perkembangan kehidupan manusia,
maka dalam penyusunan kurikulum tidak bisa dilakukan tanpa menggunakan
landasan yang kokoh dan kuat.
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini:
1. Apakah pengertian kurikulum!
2. Bagaimanakah pengelolaan kurikulum!
3. Bagaimanakah ruang lingkup kurikulum!
4. Bagaimanakah Pelaksanaan dan Bentuk pengorganisasian kurikulum!
5. Bagaimanakah peran dan fungsi kurikulum!
6. Apa-apa saja landasan pengembangan kurikulum!
7. Bagaimanakah penilaian kurikulum!
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari n makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian kurikulum.
2. Untuk mengetahui pengelolaan kurikulum.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup kurikulum.
4. Untuk mengetahui Pelaksanaan dan Bentuk pengorganisasian kurikulum.
5. Untuk mengetahui peran dan fungsi kurikulum.
6. Untuk mengetahui landasan pengembangan kurikulum.

1
7. Untuk mengetahui penilaian kurikulum.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum berasal dari bahasa Yunani yaitu jarak yang harus ditempuh. Secara
sempit atau tradisional, kurikulum adalah sekedar memuat dan dibatasi pada
sejumlah mata pelajaran yang diberikan guru pada siswa guna mendapatkan ijazah.
Sedang secara modern, kurikulum adalah semua pengalaman yang diharapkan
dimiliki peserta didik dibawah bimbingan guru. Administrasi kurikulum adalah
administrasi yang ditunjukkan untuk keberhasilan kegiatan belajar –mengajar secra
maksimal, dengan titik berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar-
mengajar.
Kegiatan yang dimaksud yaitu kegiatan intra kurikuler adalah kegiatan yang
dilaksanakan dalam jadwal bagi struktur program yang ditentukan secara nasional,
dan kegiatan ekstra kukurikuler adalah kegiatan tambahan diluar struktur program
yang merupakan kegiatan pilihan.
Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta
didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai saat ini banyak mewarnai teori –
teori dan praktik pendidikan ( Saylor Alexander & Lewis, 1981).
Pengertian kurikulum menurut Taylor dalam Nanang Fatah dan Aceng
Muhtaram (1991) yaitu :
a) Perangkat bahan ajar
b) Rumusan hasil belajar yang dikehendaki
c) Penyediaan kesempatan belajar
d) Kewajiban peserta didik
Berdasarkan pengertian diatas maka ada 2 aspek penting yang harus dipahami
yaitu:
1. Isi kurikulum
2. Proses kurikulum
Unsur-unsur pokok yang terkandung dalam kurikulum meliputi tujuan, materi,
strategi kegiatan pembelajaran, dan sistem evaluasi.Kurikulum dimaksudkan untuk

3
dapat mengarahkan pendidikan menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam
kegiatan pembelajaran secara menyeluruh.
B. PENGELOLAAN KURIKULUM
Pengelolaan kurikulum merupakan suatu pola pemberdayaan tenaga pendidikan
dan sumberdaya pendidikan lainnya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Kurikulum itu sendiri hal yang sangat menetutukan kebehasilan kegiatan belajar
mengajar secara maksimal, sehingga perlu adanya pengelolaan yang meliputi:
a) kegiatan perencaan;
b) kegiatan pelaksanaan dan;
c) kegiatan penilaian.
Sesuai dengan kegiatan pengelolaan kurikulum tersebut, penyajiaanya akan
diurutkan mulai dari perencaan.Namun terlebih dahulu akan dijelaskan dan dibatasi
oleh pengertian kurikulum.
Pengelolaan kurikulum berkaitan dengan pengelolaan pengalaman belajar yang
membutuhkan stretegi tertentu sehingga menghasilkan produktifitas belajar bagi
siswa.Dengan demikian, pengelolaan kurikulum adalah upaya mengoktimalkan
pengalaman-pengalaman belajar siswa secara produktif.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup administrasi pendidikan meliputi:
a) Perencanaan kurikulum
Perencanaan kurikulum adalah perencanaan kesempatan belajar yang bertujuan
untuk membina peserta didik kearah perubahan tingkahlaku yang diinginkan.
Perencanaan merupakan proses seseorang dalam menentukan arah, dan
menentukan keputusan untuk diwujudkan dalam bentuk kegiatn atau tindakan yang
berorientasi pada masa depan. Prinsip-prinsip perencanaan kurikulum:
 Perencanaan krikulum berkenaan dengan pengalaman-pengalaman para siswa.
 Perencanaan kurikulum dibuat berdasarkan berbagai keputusan tentang konten
dan proses.
 Perencanaan kurikulum mengandung keputusan-keputusan tentang berbagai isu
yang aktual.
 Perencanaan kurikulum melibatkan banyak kelompok.

4
 Perencanaan kurikulum dilaksanakan pada berbagai tingkatan.
 Perencanaan kurikulum adalah sebuah proses yang berkelanjutan.
Adapun sifat-sifat perencanaan kurikulum sebagai berikut:
 Komprehensif artinya kurikulum tersebut mempunyai arti yang luas dan
menyelurah, bukan sebatas pada jadwal pelajaran saja.
 Integratif artinya satu kesatuan yang utuh.
 Realistik artinya terlihat jelas atau kurikulum disusun sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya.
 Humanistik artinya kurikulum disusun untuk kepentingan kemanusian baik bagi
peserta didik maupun bagi masyarakat.
 Futuralistik artinya kurikulum sebagai pandangan yang mendorong pendidikan
yang mengarah ke masa depan.
 Mengacu pada pengembangan kompetensi sesuai dengan standar nasional.
 Berderisifikasi.
 Desentralistik artinya kurikulum bersifat merata artinya kurikulum tidak hanya
disusun oleh pusat saja tapi juga pemerintah daerah hingga guru pun diberi
wewenang untuk menyusun kurikulum.
Dalam perencanaan kurikulum terdiri dari atas:
1. Isi kurikulum
 Kurikulum harus terdiri atas berbagai mata pelajaran yang urutannya harus
disusun secara logis dan terperinci.
 Kurikulum harus mencakup seperangkat masalah-masalah yang berkaitan
dengan masalah kehidupan yang selalu muncul.
 Kurikulum mencakup masalah-masalah kehidupan anak-anak sehai-hari yang
berbeda-beda pada tiap kelompok umur.
 Kurikulum merupakan modifikasi atau variasi dari pendapat mengenai
kurikulum.
2. Bahan pelajaran
 Urutan pelajaran ditentukan menurut jalan pikiran yang terkandung dalam
mata pelajaran yang harus diberikan.

5
 Urutan pelajaran dimulai dari satuan mata pelajaran yang paling mudah dan
berangsur-angsur menuju pelajaran yang sukar.
 Urutan pelajara dtentukan oleh cara-cara yang paling baik dalam mengajarkan
tiap mata pelajaran yang dapat ditemukan dengan jalan melakukan metode
ilmiah.
Perencanaan kurikulum dilakukan ditingkat pusat, daerah, maupun
sekolah.Adapun tingkat tersebut sebagai berikut:
a. Perencanaan kurikulum ditingkat pusat meliputi. Tujuan pendidikan, bahan
materi yang dikeluarkan dalam bentuk buku GBPP, pedoman-pedoman sebagai
pelengkap buku GBPP, struktur program.
b. Perencanaan kurikulum ditingkat propinsi meliputi kalender akademik,
petunjuk pelaksanaan, bimbingan dan penyuluhan, dan petunjuk pelaksanaan
penilaian.
c. Perencanaan kurikulum di sekolah antara lain penyusunan kalender pendidikan,
penyusunan jadwal pelajaran, pembagian tugas mengajar, penempatan murid di
kelas.
d. Hal-hal yang direncanakan guru sehubungan administrasi kurikulum adalah
penyusunan program pengajaran, penyusunan satuan pelajaran, dan
perencanaan penilaian hasil belajar.
D. PELAKSANAAN DAN BENTUK PENGORGANISASIAN KURIKULUM
Pelaksanaan kurikulum adalah penerapan program kurikulum yang telah
dikembangkan yang kemudian diujicobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan
dengan menyesuaikan terhadap situasi dilapangan. Prinsip-prinsip pelaksanaan
kurikulum:
 Perolehan kesempatan yang sama
 Berpusat pada anak
 Pendekatan dan kemitraan
 Kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan.
Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum:
 Kararakteristik kurikulum, yang mencakup ruang lingkup bahan ajar, tujuan
fungsi, sifat, dll.

6
 Strategi pelaksanaan, strategi yang digunakan dalam pelaksanaan kurikulum.
Seperti diskusi profesi, seminar, penataran dan lain-lain.
 Karakteristik penggunaan yang meliputi pengetahuan, ketrampilan, serta nilai
dan sikap guru terhadap kurikulum dalam pembelajaran.
Dalam Pelaksanaannya kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan yaitu sebagai
berikut:
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah.
Pelaksanaan kurikulum dalam tingkat sekolah, kepala sekolah bertanggung
jawab untuk melaksanakan kurikulum dilingkungan sekolah yang dipimpinnya.
Kewajiban kepala sekolah antara lain menyusun rencana tahunan, menyusun jadwal
pelaksanaan kegiatan, memimpin rapat dan membawa notula rapat, membuat
statistik dan menyusun laporan-laporan.
b. Melaksanakan kurikulum tingkat kelas
Pada pelaksanaan ini yang berperan besar adalah guru yang eliputi jenis
kegiatan administrasi yaitu:
a) Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari
 Menyusun rencana pelaksanaan program
 Menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran
 Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa.
 Pengisian buku laporan pribadi siswa.
b) Kegiatan ekstra kurikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan
kurikulum yang berlaku, besifat pedagogis dan menunjang pendidikan dalam
rangka menunjang ketercapaian sekolah.
c) Pembimbing dalam kegiatan belajar, tujuan utama pembimbingan yang
diberikan guru adalah untuk mengembangkan semua kemampuan siswa agar siswa
berhasil mengembangkan hidupnya. Bimbingan seorang guru berupa bantuan untuk
menyelesaikan masalah peserta didik sehingga peserta didik dapat menyelesaikan
masalahnya sendiri dan mampu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan
sekitarnya.
Adapun empat bentuk pengorganiasasian kurikulum yang bisa diterapkan di
lembaga pendidikan yaitu :

7
 Separated subject curriculum
Kurikulum ini menyjikan segala bahan pelajaran dalam bernagai macam mata
pelajaran yang tepisah-pisah satu sama lain dan juga antara satu kelas dengan kelas
yang lain.
 Correlated curriculum
Bentuk ini menghendaki agar mata pelajaran satu sama lain ada hubungan
walaupun mungkin batas-batas yang satu ddengan yang lain masih dipertahankan.
Korelasi dapat dilakukan dengan berbagai macam cara :
1) Antara dua mata pelajaran diadakan hubungan secara incidental.
2) Terdapat hubungan yang lebih erat apabila suatu pokok bahasan tertentu
dibahas dalam berbagai mata pelajaran.
3) Mempersatukan beberapa mata pelajaran dengan menghilangkan batas masing-
masing
 Integrated curriculum
Integrated curriculum meniadakan batas-batas antara berbagai mata pelajaran
dan menyajikan pelajaran dalam bentuk unit atau keseluruhan. Semua ini
dimaksudkan agar anak dapat dibentuk menjadi pribadu yang integrated yakni
manusia yang selaras dengan lingjungan hidupnya.
 Core curriculum
Pada prinsipnya core curriculum memberikan pelajaran yang umum.
E. PERAN DAN FUNGSI KURIKULUM
Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, kurikulum memiliki
tiga peran, yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif.
1. Peran Konsevatif
Peran Konservatif Kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya
sebagai warisan masa lalu. Dokaotkan dengan era globalisasi sebagai akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya
pengaruh budaya asing menggerogoti budaya local, maka peran konservatif
dalam kurikulum memiliki arti ynag sangat penting. Melalui peran konservatif,
kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak

8
nilai – nilai luhur masyarakat, sehingga identitas masyarakat akan tetap
terpelihara dengan baik.
2. Peran Kreatif
Dalam peran kreatif, kurikulum harus mengandung hal – hal baru
sehingga dapat membantu siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi
yang dimilikinya agar dapat berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat
yang senantiasa bergerak maju secara dinamis.
3. Peran Kritis dan Evaluatif
Kurikum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau budaya baru yang mana yang harus dimiliki anak
didik. Daam rangka ini peran peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan.
Kurikulum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik.
Sesuai dengan peran yang harus dimainkan kurikulum sebagai alat dan
pedoman pendidikan, maka isi krikulum harus berjalan dengan tujuan pendidikan
itu sendiri. Menurut McNeil (1990) isi kurikulum memiliki empat fungsi, yaitu :
1. Fungsi Pendidikan Umum
Fungsi Pendidikan Umum yaitu fungsi kurikulum untuk mempersiapkan peserta
didik agar mereka menjadi anggota masyarakat yang bertanggungjawab sebagai
warga negara yang baik.
2. Suplementasi
Setiap peserta didik memiliki perbedaan, baik perbedaan minat, perbedaan
kemampuan, maupun perbedaan bakat. Dengan demikian setiap anak memiliki
kesempatan untuk menambah kemampuan dan wawasan yang lebih baik sesuai
dangan minat dan bakatnya.
3. Eksplorasi
Fungsi Eksplorasi memiliki makna bahwa kurikulum harus dapat menemukan
dan mengembangkan bakat minat masing – masing siswa. Namun proses eksplorasi
minat dan bakat siswa harus ada pemaksaan dari pihak luar, misalnya para orangtua
yang sebenarnya anak tidak memiliki bakat dan minat terhadap bidang tertentu

9
mereka dipaksa untuk memilihnya hanya karena alasan – alasan tertentu yang
sebenarnya tidak rasional.
4. Keahlian
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai ddengan
keahlian yang didasrkan atas minat dan bakat siswa. Dengan demikian, kurikulum
harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian misalnya perdagangan,
pertanian, industri atau disiplin akademik.
Bagi guru kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Bagi kepala sekolah kurikulum berfungsi untuk menyusun
perencanaan dan program sekolah.Bagi pengawas, kurikulum akan berfungsi segai
panduan dan melaksanakan supervisi. Sedangkan bagi siswa itu sendiri kurikulum
berfungsi sebagai pedoman belajar.
Alexander Inglis (dalam Hamalik, 1990) mengemukakan enam fungsi
kurikulum untuk siswa:
 Fungsi integrasi, yaitu kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa
secara utuh.
 Fungsi diferensiasi, yaitu kurikulum harus dapat melayani siswa dengan segala
keunikannya.
 Fungsi persiapan, yaitu kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar
bagi anak, baik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
maupun untuk kehidupan di masyarakat.
 Fungsi pemilihan, yaitu kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada
setiap siswa untuk belajar sesuai bakat dan minatnya.
 Fungsi Diagnostik, yaitu fungsi untuk mengenal berbagai kelemahan dan
kekuatan siswa
 Fungsi penyesuaian, yaitu kurikulum harus dapat mengantarkan siswa agar
mampu menyesuaikan diri dalam kehidupan sosial masyarakat.
F. LANDASAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Landasan Filosofis
Filsafat berasal dari Yunani kuno, yaitu dari kata “philos” dan “sophia”. Philos
artinya cinta yang mendalam dan sophia artinya kearifan atau kebijaksanaan.

10
Filsafat secara harfiyah diartikan sebagai cinta yang mendalam akan kearifan.
Secara popular Filsafat sering diartikan sebagai pandangan hidup suatu masyarakat
atau pendirian hidup bagi individu.
Ada empat fungsi filsafat dalam proses pengembangan kurikulum. Pertama,
filsafat dapat menentukan arah dan tujuan pendidikan. Kedua, filsafat dapat
menentukan isi atau materi pelajaran yang harus diberikan sesuai debgan tujuan
yang ingin dicapai. Ketiga, filsafat dapat menentukan srategi atau cara
penyampaian tujuan. Keempat, melalui filsafat dapat ditentukan bagaimana
menentukan tolok ukur keberhasilan proses pendidikan.
1) Filsafat dan Tujuan Pendidikan
Hummel (1977) mengemukakan ada tiga hal yang harus diperhatikan dalam
mengembangkan tujuan pendidikan :
 Autonomy, artinya memberi kesadaran, pengetahuan dan kemampuan yang
primakepada setiap individu dan kelompok untuk dapat mandiri dan hidup
bersama dalam kehidupan yang lebih baik.
 Equity, artinya pendidikan harus dapat memberi kesempatan kepada seluruh
warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam kebudayaan dan ekonomi.
 Survival, artinya pendidikan bukan saja harus menjamin terjadinya pewarisan
dan memperkaya kebudayaan dari generasi ke generasi akan tetapi harus
memberikan pemahaman akan saling ketergantungan antar manusia.
Menurut Bloom (1965), tujuan pendidikan dapat digolongkan kedalam tiga
klasifikasi atau tiga domain (bidang), yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor.
Domain kognitif berhubungan dengan pengembangan intelektual atau kecerdasan.
Bidang afektif berhubungan dengan pengembangan sikap dan bidang psikomotor
berhubungan dengan keterampilan.
2) Filsafat sebagai Proses Berfikir
Filsafat sering diartikan sebagai cara berfikir. Sidi Gazalba, mengemukakan
ciri-ciri berfikir filosofis sebagai berfikir yang radikal, sistematis dan universal.
Befikir radikal (radikal thinking), yaitu berfikir sampai ke akar-akarnya sampai
pada konsekuensi yang terakhir. Berfikir sistematis adalah berfikir logis yang
bergerak selangkah dengan penuh kesadarandenagn urutan yang bertanggungjawab

11
dan saling berhubungan yang teratur. Berfikir universal, artinya tidak berfikir
secara khusus melainkan mencakup keseluruhan secara sistematis dan logis sampai
ke akar-akarnya. Orang yang berfilsafat yaitu orang yang berfikir secara mendalam
tentang masalah secara menyeluruh sebagai upaya mencari dan menemukan
kebenaran.
Menurut Nasution (1989), ada empat aliran utama dalam filsafat, yaitu
idealisme, relisme, pragmatisme, dan eksistensialisme. Idealisme, memandang
bahwa kebenaran itu datang dari Yang Maha Kuasa.Manusia tidak perlu meragukan
kebenarannya selain harus mematuhinya. Aliran Realisme memandang bahwa
manusia pada dasarnya dapat menemukan dan mengenal realitas sebagai hukum-
hukum universal, hanya saja dalam menemukannya itu dibatasi oleh kelambanan
sesuai dengan kemampuannya. Aliran progmatisme berpendapat bahwa kenyatan
itu pada hakikatnya berada pada hubungan sosial antara manusia dengan manusia
lainnya. Aliran Eksistensialis mengakui bahwa sebagai individu setiap manusia
memiliki kelemahan -kelemahan.
2. Landasan Psikologis
1) Psikologi Perkembangan Anak
Untuk memahami perkembangan siswa, Piaget mengemukakan teori
perkembangan kognitif (intelektual). Kemampuan kognitif merupakan suatu yang
fundamental yang mengarahkaan dan membimbing perilaku anak. Tahapan
perkembangannya yaitu:
a. Tahap sensorik motorik : 0 – 2 tahun yaitu Mulai meniru, berbicara, dan meniru
suara binatang.
b. Tahap pra operasi : 2 – 7 tahun yaitu Berupa tindakan-tindakan kognitif :
mengklasifikasikan sekelompok objek, menata letak benda-banda menurut
urutan tertentu dan membilang.
c. Tahap operasi konkrit : 7 – 11 tahun yaitu Konsep kekekalan yang berkembang
yaitu:
 Kekekalan banyak (6 - 7 tahun)
 Kekekalan materi (7 - 8 tahun)
 Kekekalan panjang (7 - 8 tahun)

12
 Kekekalan luas (8 - 9 tahun)
 Kekekalan berat (9 - 10 tahun)
 Kekekalan volum (11 - 12 tahun)
d. Tahap operasi formal : 11 tahun dst yaitu Kemampuan penalaran hipotek-
deduktif, yaitu kemampuan untuk menyusun serangkaian hipotesa dan
mengujinya.Kemampuan berfikir kombinatorial, yaitu kemampuan menyusun
kombinasi-kombinasi yang mungkin dari unsur-unsur dalam suatu system.
2) Psikologi Belajar
Menurut aliran Behavioristik, Belajar pada hakikatnya adalah
pembentukan asosiasi antara kesan yang ditangkap pancaindra dengan
kecenderungan untuk bertindak atau hubungan antara stimulus dan respon. Karena
itu teori ini dinamakan teori Stimulus – Respons.
G. PENILAIAN KURIKULUM
Penilaian kurikulum adalah proses pembuatan pertimbangan berdasarkan
seperangkat kriteria yang disepakati dan dapat dipertanggungjawabkan untuk
membuat keputusan mengenai suatu kurikulum. Prinsip-prinsip penilaian
kurikulum:
 Tujuan tertentu, artinya setiap program penilaian kurikulum terarah dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan secara jelas.
 Bersifat objektif, berpijak pada keadaan yang sebenarnya, bersuber dari data
yang nyata dan akurat.
 Bersifat komprehensif, mencakup semua dimensi atau aspek yang terdapat
dalam ruang lingkup kurikulum.
 Kooperatif, dan bertanggung jawab dalam perencanaan.
 Efesien dalam penggunaaan waktu, biaya, tenaga dan peralatan yuang
menjadi sarana penunjang.
 Berksinambungan.
Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:
 Secara umum penilaian kurikulum bertujuan untuk memperoleh informasi
mengenai pelaksanaan kurikulum di sekolah, dimana informasi ini akan

13
bermanfaat sebagai dasar pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk
memecahkan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.
 Secara khusus penilaian kurikulum bertujuan untuk memperoleh jawaban dari
kelengkapan komponen kurikulum di sekolah, efektivitas pelaksanaan
kurikulum, efektivitas pelaksanaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil
belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan
kurikulum baik positif atau negatif.
Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum adalah:
 Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum.
 Pemahaman buku kurikulum.
 Pelaksanaan kurikulum sekolah.
 Pemanfaatan sarana penunjang.

14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kuriulum merupakan program yang terencana dan menyeluruh yang
menggambarkan kualitas pendidikan suatu bangsa, sehingga kurikulum memegang
peran strategis dalam kemajuan bangsa tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya
pengolaan kurikulum yang berupa dinamis dan intergratif, dengan melaui langkah-
langkah yang sistematis profesional, dan melibatkan seluruh aspek yang terkait
dalam tercapainya tujuan pendidikan nasional.
Kurikulum pun bisa berjalan dengan baik perlu adanya pengelolaan agar
pendidikan berjalan sesuai dengan tugas dan bidangnya masing-masing. Dalam
pengelolaan kurikulum meliputi perencanaan, pelaksanaan atau implementasi dan
penilaian atau evaluasi.

B. PENUTUP
Atas kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini kami
mengharapkan adanya beberapa kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makala ini. Terima kasih.

15
DAFTAR PUSTAKA
Affifudin, Sobry Sutikno. 2008. “Pengelolaan Pendidikan”. Bandung: Prospect.
Oret Oretankuh. 2012. “Pengelolaan Kurikulum”
http://dh3anggraeni.blogspot.co.id/2012/01/pengelolaan-kurikulum.html
diakses pada 01 November 2021.
Sanjaya Wina. 2009. “Kurikulum dan Pembelajaran”. Jakarta: Kencana.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010.”Pengembangan Kurikulum”. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai