Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH ISLAM MODERN


“EKSPANSI ISLAM KE EROPA DAN
PENJAJAHAN EROPA DI DUNIA ISLAM”

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkulihan


Mata Kuliah Sejarah Islam Modern.
Dosen Pengampu: Arifuddin, S. Pd., M. Pd.

DISUSUN OLEH:
1. M. CHOIRUDDIN ALI SYAHPUTRA (2002010033)
2. MIA LESTARI (2002010037)
3. TIRDA SAFITRI (2002010041)
4. ANGGARDA PRATAMA (2002010064)
5. JUMRIYANTI (2002010163)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM IV B


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas
limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya semata, kami dapat menyelesaikan Makalah
dengan judul “EKSPANSI ISLAM KE EROPA DAN PENJAJAHAN EROPA DI
DUNIA ISLAM”. Salawat dan salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat-sahabat dan pengikut-pengikutnya
sampai hari penghabisan.
Atas bimbingan dari Dosen Sejarah Islam Modern dan saran dari teman-teman
maka disusunlah Makalah ini, semoga dengan tersusunnya Makalah ini dapat
berguna bagi kami semua dalam memenuhi tugas dari mata kuliah Dosen Sejarah
Islam Modern dan semoga segala yang tertuang dalam Makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis maupun bagi para pembaca dalam rangka membangun
khasanah keilmuan. Makalah ini disajikan khusus dengan tujuan untuk memberi
arahan dan tuntunan agar yang membaca bisa menciptakan hal-hal yang lebih
bermakna.
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada:
1. Dosen Pembimbing mata kuliah Dosen Sejarah Islam Modern, Bapak,
Arifuddin, S. Pd., M. Pd.
2. Semua pihak yang telah membantu demi terbentuknya Makalah.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan belum sempurna. Untuk itu kami berharap akan kritik dan saran
yang bersifat membangun kepada para pembaca guna perbaikan langkah-langkah
selanjutnya.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT semata.

Palopo, 18 April 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ......................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 2


A. Ekspansi Islam di Eropa .............................................................. 2
B. Penjajahan Eropa di Dunia Islam ................................................ 3

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 6


A. Kesimpulan ................................................................................. 6
B. Saran ............................................................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyebaran kekuasaan Islam sangat pesat dimulai dari masa kekhalifaan
Bani Umayyah, pada masa itu Islam pertama kali memperluas wilayah
kekuasaannya di Eropa yaitu di sebuah daerah yang Bernama Andalusia.
Andalusia merupakan nama Arab untuk Jazirah Ibeia yang pada masa sekarang
dikenal sebagai Spanyol dan Portugis.1 Namun seiring berjalannya waktu
Andalusia jatuh ke tangan umat Kristiani yang di sebabkan oleh lemahnya
pemerintahan kekhalifaan Bani Umayyah pada saat itu.
Dengan runtuhnya kekuasaan islam di Andalusia seluruh peninggalan-
peninggalan ilmuwan islam termasuk buku-buku di ambil alih dan dipelajari
oleh mayoritas orang eropa, sehingga membuat peradaban di Eropa
berkembang pesat sehingga Eropa mampu melakukan perjalan dunia dengan
tujuan untuk memperoleh apa yang menjadi semoboyan mereka yaitu “Gold,
Glory, dan Gospel”.
Dalam perjalanannya Eropa juga singgah di beberapa negara termasuk di
negara-negara Islam seperti: India, Mesir, Sudan dan lain-lain. Dengan maksud
dan tujuan untuk menjajah serta menyebarkan pengaruh agamanya, dan
mencari kekayaan dan kejayaannya.
Berdasarkan paparan diatas, penulis tertarik untuk membahasnya kedalam
sebuah makalah yang berjudul “Ekspansi Islam ke Eropa dan Penjajahan Eropa
di dunia Islam”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana proses ekspansi Islam di Eropa?
2. Bagaimana proses penjajahan Eropa di dunia Islam?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Agar mahasiswa memahami proses ekspansi Islam di Eropa.
2. Agar mahasiswa memahami proses penjajahan Eropa di dunia Islam.

1
Thomson, Ahmad dkk. Islam Andalusia, edisi ke-1, Ciputat: Penerbit Gaya Media Pratama,
2004. Hal 3.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ekspansi Islam di Eropa
Masuknya Islam ke Andalusia tidak dapat dilepaskan dari ekspansi besar-
besaran yang dilakukan dinasti Umayyah ke wilayah barat terutama pada masa
khalifah Al-Walid ibnu Abd Al-Malik (al Walid 1), khalifah keenam, yang
memerintah tahun 86-96 H/705-715 M Musa ibnu Nushair sebagai gubernur
Afrika Utara telah menguasai Afrika bagian barat kecuali Sabtah (Ceuta) yang
berada di bawah kekuasaan Byzantium. Kerja sama yang ditawarkan Ratu Julian
disambut baik oleh Musa ibnu Nushair, akhirnya pasukan Islam mampu
menguasai bagian barat sampai Andalusia.2
Dalam penaklukan wilayah Andalusia, ada tiga pahlawan Islam yang
berjasa memimpin pasukan ke sana, yaitu Tharif ibnu Abdul Malik an-Nakha'i,
Thariq ibnu Ziyad, dan Musa ibnu Nushair. Thanf ibnu Abdul Malik an-Nakha'i
diperintah gubernur Musa ibnu Nashair pada tahun 91 H/710 M untuk
melakukan penjajakan awal memasuki wilayah Andalusia. la membawa 400
tentara dan 100 berkuda. Selanjutnya ia dan pasukannya menyeberangi selat
yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu, dan mendarat disebuah
tempat yang kemudian diberi nama Tarifa. Ekspedisi ini berhasil dan Tharif
kembali ke Afrika Utara membawa banyak harta ampasan (Ghanimah).3
Pada tahun 92 H/711 M, gubernur Musa ibnu Nushair mengutus Thariq ibnu
Ziyad untuk melanjutkan penyerangan ke Andalusia dengan pasukan sebanyak
7000 orang Ekspedisi kedua ini mendarat di bukit karang Gibraltar (Jabal
Thariq). Dalam pertempuran di suatu tempat yang bernama Bakkah, Raja
Roderick tewas. Thariq dan pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting
seperti Cordoba, Archedonia, Malaga, Elvira, Granada, dan Toledo sebagai ibu
kota kerajaan Visigoth. Pasukan Thariq ditambah 5000 personel sehingga
berjumlah 12.000 orang Barbar dan Arab ketika akan menaklukkan kota Toledo,
yakni menghadapi pasukan Raja Roderick yang berkekuatan 100.000 personel.
Sejak saat itu, Islam berkuasa di Andalusia.
Pada tahun 93 H/712 M, Gubernur Musa ibnu Nushair memimpin sendiri
satu pasukan menuju Andalusia, melewati pantai barat Semenanjung dan
berhasil menaklukkan Sidonia, Karmona, Seville, dan Merida, serta
mengalahkan penguasa kerajaan Ghotiq. Theodomir di Oriheula. Pasukan Musa
ibnu Nushair dan Thariq ibnu Ziyad bergabung di Toledo. Kedua pasukan itu
berhasil menguasai seluruh kota penting di Andalusia sampai ke utara, seperti
Saragosa, Terroofona, dan Barcelona.
Mudahnya kemenangan-kemenangan yang diraih pasukan Islam tidak
terlepas dari faktor eksternal dan internal yang menguntungkan.4 Faktor
eksternal merupakan kondisi sosial, politik, dan ekonomi negeri Andalusia yang
sangat menyedihkan. Wilayah Andalusia terkoyak-koyak dan terbagi-bagi ke
dalam beberapa negara kecil. Pengua Visigoth tidak toleran terhadap aliran

2
Suntiah Ratu dkk. Sejarah Peradaban Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017. Hal. 156
3
Yatim Badri. Sejarah Peradaban Islam, Depok: PT. Rajagrafindo Persada, 2018. Hal. 88-89.
4
Ibid., Hal. 91-93

2
agama yang dianut pengu yaitu aliran monofisit. Apalagi terhadap sebagian
besar penduduk Andalusia yang menganut aliran Yahudi, di mana mereka dibap
secara paksa menurut agama Kristen. Bagi yang tidak bersedia, disiks dan
dibunuh secara brutal. Selain itu, rakyat dibagi ke dalam sistem kelas sehingga
mengalami kemelaratan, ketertindasan, dan ketiadaan persamaan hak. Akibat
perlakuan yang keji, koloni-koloni Yahudi yang penting menjadi tempat-tempat
perlawanan dan pemberontakan Keadaan ekonomi pun dalam keadaan lumpuh
dan kesejahteraan rakyat menurun, padahal sektor pertanian, pertambangan,
industri, dan perdagangan pada masa pemerintahan Romawi maju pesat.
Sementara itu, Afrika Timur dan Barat menikmati kenyamanan dalam segi
material, kebersamaan, keadilan, dan kesejahteraan.5
Pemindahan ibu kota negara dari Seville ke Toledo oleh Raja Roderick
merupakan awal kehancuran kerajaan Visigoth. Witiza sebagai penguasa Toledo
diberhentikan begitu saja, sehingga kakak dan anaknya, Oppas dan Achila
menghimpun kekuatan dan bergabung dengan kaum Muslimin di Afrika Utara
untuk menjatuhkan Roderick. Selain itu, adanya konflik antara Roderick dengan
Ratu Julian, mantan penguasa Septah (Ceuta) menyebabkan Julian bergabung
dengan kaum Muslimin di Afrika Utara, dan mendukung usaha umat Islam untuk
menguasai Andalusia. Julian bahkan memberikan pinjaman empat buah kapal
yang dipakai oleh Tharif ibnu Malik, Thariq ibnu Ziyad, dan Musa ibnu Nushair.
Di samping itu, tentara Roderick yang terdiri dari para budak yang tertindas tidak
lagi mempunyai semangat perang. Orang Yahudi yang selama ini tertekan pun
mengadakan persekutuan dan memberikan bantuan bagi perjuangan kaum
Muslimin.
Adapun faktor internal yaitu kondisi yang terdapat dalam tubuh penguasa,
tokoh-tokoh pejuang, dan para prajurit Islam yang terlibat dalam penaklukan
wilayah Andalusia khususnya. Mereka adalah tokoh kuat, kompak dan bersatu,
dan penuh percaya diri. Mereka dikenal cakap, berani, dan tabah dalam
menghadapi setiap persoalan. Hal yang tak kalah penting adalah ajaran Islam
ditunjukkan oleh para tentara Islam, seperti toleransi, persaudaraan, dan tolong-
menolong. sehingga penduduk Andalusia menyambut kehadiran Islam di sana.6
B. Penjajahan Eropa di Dunia Islam
Kejayaan dan kecemerlangan dunia Isam kian lama semakin menurun yang
pada akhirnya memudar. Eropa pada abad ke-16 dan 17 M mulai bangkit
meninggalkan masa kegelapanya menu zaman modern. Mereka
mengembangkan sains dan teknologi yang telah dipelajarinya dari dunia Islam,
khususnya di universitas-universitas Cordova, Granada, Seville, dan Toledo.7
Mereka bukan saja memindahkan filsafat dan sains yang dikembangkan
ilmuwan Muslim ke Eropa melalui penerjemahan buku-baku berbahasa Arab ke
dalam baha Latin, namun yang terpenting adalah mengadopsi pemikiran rasional
Islam menggantikan pemikiran dogmatis yang dikembangkan gereja. Hal inilah
yang membawa kepada timbulnya Renaissance di Erop.a Selanjutnya di Eropa
terjadi revolusi industri, dengan ditemukannya mesin uap yang mendorong

5
Suntiah Ratu dkk. Sejarah Peradaban Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017. Hal. 158.
6
Ibid., Hal 159.
7
Ibid., Hal. 215.

3
mereka untuk menjelajahi samudra (dunia) agar menguasai jalur perdagangan
internasional.
Dengan pengetahuan yang diperoleh dari dunia Islam bahwa bumi itu
bundar, mereka menginginkan sumber rempah-rempah dan sutera dari timur,
tidak hanya melalui Timur Tengah namun juga bisa melalui jalan barat dan
selatan. Dalam pelayarannya ke arah barat, Columbus menemukan benua
Amerika pada tahun 1492 M Tanjung Harapan di Afrika Selatan sebagai jalur
alternatif perdagangan ke Timur Jauh ditemukan oleh Vasco da Gama pada
tahun 1498 M. Terjadinya dagang langsung antara Timur Jauh dan Eropa melalui
Tanjung Harapan, ekonomi Islam kehilangan sumber dan dengan sendirinya
menurun tajam. Eropa pun mengangkut kekayaan dari benua Amerika yang luas
dan kaya akan sumber daya alamnya. Dengan dua penemuan itu, mereka
mencapai kemajuan dalam bidang ekonomi sehingga dalam sekejap Eropa
menjadi penguasa laut dan dunia.8
Portugis merupakan kekuatan Kristen Eropa pertama yang menentang
supremasi maritim Islam di laut Arab dan samudra India. Tahun 1509 M, mereka
mengalahkan dan menghancurkan persekutuan armada Islam termasuk armada
Mesir dekat Diu, di barat pantai India.9 Oleh karena itu, dunia Islam mengalami
kejatuhan politis, ekonomis, dan intelektual sehingga perdagangan Arab (dunia
Islam) menjadi lumpuh. Kaum Muslimin tidak menyadarinya, bahkan imperium
Turki Utsmani, Safawi, dan Mughal tidak mengambil langkah-langkah terhadap
situasi ini. Dengan lumpuhnya perdagangan laut, akhirnya menimbulkan
perbudakan (kolonialisasi) di seluruh dunia Islam, baik secara langsung atau pun
tidak langsung.
Di Eropa, sains dan teknologi berkembang pesat, namun di dunia Islam
tidak ada lagi sains dan teknologi. Pemikiran rasional dan orientasi dunia telah
hilang dari dunia Islam digantikan dengan pemikiran tradisional dan orientasi
akhirat, sehingga tidak bisa mengembangkan sains dan teknologi. Dengan
keunggulan sains dan teknologi modern yang dimiliki Barat maka dunia Islam
selalu mengalami kekalahan dalam setiap peperangan, disebabkan menggunakan
persenjataan yang masih tradisional. Spanyol dan Portugal melawan dunia Islam
sebagai balas dendam terhadap umat Islam yang menguasai wilayahnya lebih
dari 700 tahun. Di Timur Jauh. Spanyol dan Portugal dapat menjajah beberapa
daerah seperti Filipina oleh Spanyol dan Timor-Timur oleh Portugal. 10
Abad ke-18 terjadi pembalikan sejarah dunia, dunia Islam yang sebelumnya
menjadi adikuasa, kini giliran Eropa yang menguasai dan mendominasi dunia
Islam dalam berbagai bidang kehidupan yang meliputi sains, teknologi,
ekonomi, politik, dan militer. Bagi Islam, abad ke-18 ini merupakan zaman
kebangkitan. Ekspedisi Napoleon Bonaparte atas Mesir (1798-1801 M) telah
membuka mata dunia Islam, terutama Turki dan Mesir, akan kemunduran dan
kelemahan umat Islam di samping kemajuan dan kekuatan Barat. Raja dan para
pemuka Islam mulai berpikir dan mencari jalan untuk mengembalikan balance

8
Suntiah Ratu dkk. Sejarah Peradaban Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017. Hal. 216.
9
Edward Mortimer, Islam dan Kekuasaan, Bandung: PT. Mizan, 1984. Hal. 72.
10
Harun Nasution, Islam Rasional: gagasan dan pemikiran, Bandung: PT. Mizan, 1995. Hal. 105-
106.

4
of power, yang telah pincang dan membahayakan Islam. Melihat Barat maju,
umat Islam pun belajar ke sana sehingga timbul pemikiran dan aliran pembaruan
atau modernisasi dalam Islam. Pemuka-pemuka Islam mengeluarkan
pemikirannya agar umat Islam maju lagi sebagaimana periode klasik. Usaha-
usaha ke arah itu terus digalakkan umat Islam, namun Barat pun semakin maju.
Selanjutnya, abad ke-19 terjadi penetrasi kolonial Barat atas dunia Islam dan
Abad ke-20 umat Islam berusaha membebaskan diri dari penjajahan Eropa.11

11
Suntiah Ratu dkk. Sejarah Peradaban Islam, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2017. Hal. 217.

5
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Masuknya Islam ke Andalusia tidak dapat dilepaskan dari ekspansi besar-
besaran yang dilakukan dinasti Umayyah ke wilayah barat terutama pada masa
khalifah Al-Walid ibnu Abd Al-Malik (al Walid 1), khalifah keenam, yang
memerintah tahun 86-96 H/705-715 M Musa ibnu Nushair sebagai gubernur
Afrika Utara telah menguasai Afrika bagian barat kecuali Sabtah (Ceuta) yang
berada di bawah kekuasaan Byzantium. Kerja sama yang ditawarkan Ratu Julian
disambut baik oleh Musa ibnu Nushair, akhirnya pasukan Islam mampu
menguasai bagian barat sampai Andalusia. Dalam pertempuran di suatu tempat
yang bernama Bakkah, Raja Roderick tewas. Thariq dan pasukannya terus
menaklukkan kota-kota penting seperti Cordoba, Archedonia, Malaga, Elvira,
Granada, dan Toledo sebagai ibu kota kerajaan Visigoth. Pasukan Thariq
ditambah 5000 personel sehingga berjumlah 12.000 orang Barbar dan Arab
ketika akan menaklukkan kota Toledo, yakni menghadapi pasukan Raja
Roderick yang berkekuatan 100.000 personel. Sejak saat itu, Islam berkuasa di
Andalusia. Mudahnya kemenangan-kemenangan yang diraih pasukan Islam
tidak terlepas dari faktor eksternal dan internal yang menguntungkan.
Kejayaan dan kecemerlangan dunia Isam kian lama semakin menurun yang
pada akhirnya memudar. Eropa pada abad ke-16 dan 17 M mulai bangkit
meninggalkan masa kegelapanya menu zaman modern. Mereka
mengembangkan sains dan teknologi yang telah dipelajarinya dari dunia Islam,
khususnya di universitas-universitas Cordova, Granada, Seville, dan Toledo.
Dengan pengetahuan yang diperoleh dari dunia Islam bahwa bumi itu bundar,
mereka menginginkan sumber rempah-rempah dan sutera dari timur, tidak hanya
melalui Timur Tengah namun juga bisa melalui jalan barat dan selatan. Dengan
keunggulan sains dan teknologi modern yang dimiliki Barat maka dunia Islam
selalu mengalami kekalahan dalam setiap peperangan, disebabkan menggunakan
persenjataan yang masih tradisional. Spanyol dan Portugal melawan dunia Islam
sebagai balas dendam terhadap umat Islam yang menguasai wilayahnya lebih
dari 700 tahun. Di Timur Jauh. Spanyol dan Portugal dapat menjajah beberapa
daerah seperti Filipina oleh Spanyol dan Timor-Timur oleh Portugal.
B. SARAN
Dalam makalah ini tentunya ada banyak sekali koreksi dari para pembaca,
karena kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca yang dengan itu semua kami harapkan makalah ini akan menjadi
lebih baik lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA
Mortimer, Edward. 1984. “Islam dan Kekuasaan”. Bandung: PT. Mizan.
Nasution, Harun. 1995. “Islam Rasional: Gagasan dan Pemikiran”. Bandung: PT.
Mizan.
Suntiah, Ratu, Maslani. 2017. “Sejarah Peradaban Islam”. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Thomson, Ahmad, Muhammad. 2004. “Islam Andalusia”. Ciputat: PT. Gaya
Media Pratama.
Yatim, Badri. 2018. “Sejarah Peradaban Islam”. Depok: PT. Rajagrafindo
Persada.

Anda mungkin juga menyukai