Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERADABAN ISLAM PADA MASA DAULAH AMAWIYAH DI


ANDALUSIA/SPANYOL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Peradaban Islam


Dosen Pengampu : Muhamad Khoirul Umam, M.S.I.

Disusun oleh :

1. Khaula Iqlima (4318020)


2. Darul Anzwar (4318106)
3. Dini Ria Safitri (4318108)

Kelas A

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH FAKULTAS


EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT , karena atas
rahmat dan ridho-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dan menyampaikan pada
waktunya. Penyusunan makalah berjudul “Peradaban Islam Pada Masa Daulah
Amawiyah Di Andalusia/Spanyol” dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam yang
diampu oleh Bapak Muhamad Khoirul Umam, M.S.I. Makalah ini tidak dapat
diselesaikan tanpa bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha maksimal, namun kami akui
masih banyak kekurangan karena terbatasnya pengetahuan dan kondisi saat ini yang
masih dilanda pandemi. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah
ini dan pembelajaran bagi kami untuk berusaha lebih baik lagi.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Pekalongan, 5 Mei 2021

penyusun

i
DAFTAR ISI

MAKALAH................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................3
2.1 Proses Masuknya Islam Di Andalusia..........................................................................................3
2.2 Perkembangan Islam di Spanyol..................................................................................................4
2.3 Perkembangan Politik..................................................................................................................7
2.4 Kemajuan Peradaban Islam di Andalusia.....................................................................................8
2.5 Keruntuhan Kekuasaan Islam di Andalusia...............................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................12
3.1 Simpulan....................................................................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Agama Islam adalah agama yang mudah oleh karena itu tidak diragukan bila
perkembangan Islam begitu cepat tidak terbatas hanya di Asia saja namun merata ke
seluruh dunia. Salah satunya yaitu Spanyol. Spanyol adalah jazirah Iberia yang oleh
orang Arab diberi nama Andalusia.
Awalnya sebelum Islam memasuki Spanyol, bangsa Yunani dan Romawi telah
mendiami Spanyol. Mereka menempatkan ibukotanya di kota Toledo, disebabkan kota ini
terletak di jantung Andalusia. Mereka memperkuat usaha penjagaan kota ini untuk
mempertahankan kepemilikan mereka atas kota ini.
Pemerintahan Islam pada saat Islam masuk ke Spanyol ialah masa kekuasaan
khalifah Umayyah, yaitu pada masa khalifah al-Walid bin Abd Malik. Beliau adalah salah
seorang Khalifah besar dari dinasti ini. Dengan masuknya Islam ke Spanyol
membuktikan bahwa Islam mengalami kemajuan.
Kemajuan Islam bagian barat yaitu Spanyol, memasuki masa yang gemilang.
Sejarah telah mencatat bahwa peradaban Islam mencapai puncak kejayaannya berkat
adanya ketekunan pemeluk Islam dalam mencari dan menyebarkan ilmu pengetahuan.
Hal tersebut dikarenakan adanya dorongan yang kuat dari ajaran Islam itu sendiri, yang
dapat membuat pemeluknya lebih giat dalam menggai dan menemukan sesuatau yang
baru dan berguna bagi umat manusia.
Untuk mengetahui lebih lanjut, penulis membahas tentang masuknya Islam ke Spanyol
serta perkembangannya.

1
1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana proses masuknya islam di Andalusia?


2. Bagaimana perkembangan peradaban dan pemerintahan politik di Andalusia sebelum dan
sesudah masuknya islam?
3. Bagaimana kemajuan peradaban Islam di Andalusia?
4. Apa penyebab kemunduran Islam di Andalusia ?

1.3. Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui proses masuknya islam di Andalusia
2. Untuk mengetahui perkembangan peradaban dan pemerintahan politik di Andalusia
sebelum dan sesudah masuknya islam
3. Untuk mengetahui kemajuan peradaban Islam di Andalusia
4. Untuk mengetahui penyebab kemunduran Islam di Andalusia

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Masuknya Islam Di Andalusia


Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan
menjadikannya sebagai salah satu provinsi dari dinasti Bani Umayah. Penguasaan
sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik (685-705 M).
Khalifah Abdul Malik mengangkat Hasan bin Nu’man al-Ghassani menjadi gubernur di
daerah itu. Pada masa Khalifah al-Walid, Hasan bin Nu’man sudah digantikan oleh Musa ibn
Nushair. Di zaman al-Walid itu, Musa bin Nushair memperluas wilayah kekuasaannya
dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Selain itu, ia juga menyempurnakan penaklukan ke
daerah-daerah bekas kekuasaan bangsa Barbar di pegunungan-pegunungan.1
Penaklukan atas wilayah Afrika Utara itu dari pertama kali dikalahkan sampai
menjadi salah satu provinsi dari Khalifah Bani Umayah memakan waktu selama 53 tahun,
yaitu mulai tahun 30 H (masa pemerintahan Muawiyah ibn Abi Sufyan) sampai tahun 83 H
(masa al-Walid). Sebelum dikalahkan dan kemudian dikuasai Islam, dikawasan ini terdapat
kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan kerajaan Romawi, yaitu kerajaan Gothik.
Spanyol diduduki Islam pada masa khalifah al-Walid, yang merupakan salah satu dari
khalifah Bani Umayyah pada tahun 711 M. Dalam proses penaklukan Spanyol, terdapat tiga
pahlawan Islam yang berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah
Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad, dan Musa bin Nushair.
2.1.1 Tharif bin Malik. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia
menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan
satu pasukan perang, 500 orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka
menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Ia menang dan kembali ke
Afrika Utara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya.
2.1.2 Thariq bin Ziyad lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena
pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian
besar suku Barbar yang didukung oleh Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang
Arab yang dikirim Khalifah al-Walid. Pasukan itu kemudian menyeberangi Selat
di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Ia menyiapkan pasukannya di sebuah

1
Samsul Munir Amir, Sejarah Peradaban Islam , h. 162.

3
gunung yang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dari situ Thariq dan
pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada dan
Toledo (ibu kota kerajaan Gothik saat itu).2
2.1.3 Musa bin Nushair. Beliau merasa perlu melibatkan diri dalam gelanggang
pertempuran dengan maksud membantu perjuangan Thariq. Dan akhirnya beliau
berdua memenangkan daerah Spanyol.

2.2 Perkembangan Islam di Spanyol

Sejak pertama kali Islam menginjakkan kaki di daerah Spanyol hingga masa
jatuhnya, Islam memiliki peranan yang sangat penting dan besar dalam perkembangan
umat Islam. Islam di Spanyol berjaya dan berkuasa selama tujuh setengah abad dan itu
merupakan waktu yang sangat lama untuk mengembangkan Islam. Menurut Dr. Badri
Yatim, sejarah panjang Islam di Spanyol dapat dibagi dalam beberapa periode.

2.2.1 Periode pertama (711-755M)

Pada periode ini, Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat
oleh Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabilitas politik negeri
Spanyol belum tercapai sempurna, berbagai gangguan masih terjadi baik yang datang
dari luar maupun dari dalam.

2.2.2 Periode kedua (755-912 M)

Pada periode ini Spanyol di bawah pemerintahan Abbasiyah di Baghdad. Amir


yang pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol, tahun 138 H/755 M dan
diberi gelar Abdurrahman Ad-Dakhil. Abdurrahman Ad-Dakhil adalah keturunan dari
bani umayyah yang berhasil lolos dari kejaran Bani Abbasiyah ketika Bani Abbasiyah
berhasil menaklukkan Bani Umayyah di Spanyol.

2
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam (Semarang : PT. Pustaka Rizki Putra, 2012), h. 122

4
2.2.3 Periode ketiga (912-1013 M)

Pada periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan abdurrahman III yang
bergelar “An-Nasir” sampai munculnya raja-raja kelompok (Muluk al-thawaif). Pada
periode ini spanyol diperintah oleh penguasa dengan khalifah. Pada periode ini umat
Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejaaan yang menyaingi daulah
Abbasiyah di baghdad. Abdurrahman An-Nashir mendirikan Universitas Cordoba.
Perpustakaannya memiliki ratusan ribu buku. Pada masa ini, masyarakat dapat menikmati
kesejahteraan dan kemakmuran yang tinggi.

Abdurrahman III adalah seorang raja yang teramat sangat lama memerintah 50
tahun lamanya. 50 tahun dia membela kerajaan yang telah didirikan nenek moyangnya.
Masa pemerintahan Abdurrahman III adalah masa yang amat gemilang dalam sejarah
Arab Spanyol. Segala pemberontakan di padamkan, perpecahan disatukan disatukan
kembali, perselisihan di hapuskan. Pada saat pemerintahan Abdurrahman III, islam telah
sanggup mempertahankan kekuasaan arab di Spanyol. Ia juga meninggalkan jejak besar
dalam sejarah tidak saja di semenanjung Iberia tetapi juga seluruh Eropa.

2.2.4 Periode keempat (1013-1086 M)

Pada masa ini Spanyol sudah terpecah-pecah menjadi beberapa negara kecil yang
berpusat di kota-kota tertentu. Bahkan pada periode ini Spanyol terpecah menjadi lebih
dari 30 negara kecil di bawah pemerintahan raja-raja golongan atau Al-mulukuth Thawaif
yang berpusat di suatu kota seperti sevilla, Cordoba, Taledo dan sebagainya.

Pada periode ini umat islam di Spanyol kembali memasuki pertikaian intern.
Ironisnya jika itu terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu
meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Namun, walau pun demikian, kehidupan
intelektual terus berkembang pada periode ini. Istana-istana mendorong para sarjana dan
sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari istana ke istana yang lain.

5
2.2.5 Periode kelima (1086-1248 M)

Pada periode ini Islam di Spanyol meskipun masih terpecah dalam beberapa
negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan yakni kekuasaan dinasti marurabithun
(1086-1143 M) dan dinasti muwahhidin (1146-1235 M):

a. Dinasti Murabitun

Dinasti murabitun pada mulanya adalah sebuah gerakan agama yang kuat dan
besar yang didirikan oleh Yusuf bin Tasyfim di Marocco, Afrika Utara. Pada tahun 1062
M ia berhasil mendirikan kerajaan yang berpusat di marakesy. Dan akhirnya, islam dapat
memasuki Spanyol dan dapat menguasainya. Dalam perkembangannya selanjutnya, pada
dinasti ini dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga mengakibatkan
wilayah Saragossa dapat dikuasai oleh kaum Kristen pada tahun 1118 M. Pada tahun
1143 M, kekuasaan dinasti ini digantikan oleh dinasti Muwahhidun.

b. Dinasti Muwahhidun

Dinasti ini berpusat di Afrika Utara yang didirikan oleh Muhammad ibn Tumart.
Pada masa ini telah berdiri dua kerajaan kecil-kecil yang kuat yaitu di Negeri Balansia
(Valencia) dan Marsiah (Marcia). Dinasti ini datang ke Spanyol dibawah pimpinan Abd-
Al-Mun’im. Dinasti ini mengalami banyak kemajuan dimana kota-kota muslim penting
yakni Cordova, Almeria, dan Granada jatuh dibawah kekuasaannya. Akan tetapi dinasti
Muwahhidun mengalami kemunduran dimana pada tahun 1212 M, tentara Kristen
berhasil memperoleh kemenangan di Las Navas de Tolesa. Dalam kondisi demikian umat
muslim tidak mampu bertahan dari serangan-serangan kristen yang besar. Tahun 1238 M
Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh pada tahun 1248 M. Hampir
seluruh wilayah Spanyol islam lepas dari tangan penguasa islam.

2.2.6 Periode keenam (1248-1492 M)

Pada peride ini hanya berkuasa di granada di bawah Dinasti Ahmar atau daulat
Nasriyah (1232-1492 M). Dinasti ini yang mendirikan istana Alhambara di kota Granada
tu. Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir.
Akan tetapi, secara politik dinasti merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir

6
karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abbdullah
Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya karena menunjuk anaknya yang lain
sebagai penggantinya menjadi raja. Ia memberontak dan berusaha merampas kekuasaan.
Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh muhammad bin sa’ad.
Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdinand dan Isabella untuk
menjatuhkannya. Dua penguasa ini Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah,
dan Abu Abdullah naik tahta.

Dengan jatuhnya kerajaan Bani Ahmar, berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol


pada tahun 1492 M sampai tinggal sisa-sisanya yang kemudian dipaksa oleh paus-paus di
Roma untuk memeluk agama Nasrani. Maka, ada yang memeluk nasrani dengan terpaksa,
ada yang dibunuh dan ada yang masih tetap memeluk agama nenek moyangnya dengan
diam-diam. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat islam di wilayah ini.
Walau pun islam telah berjaya dan dapat berkuasa di sana selama hampir tujuh setengah
abad lamanya.

2.3 Perkembangan Politik


Pada waktu Bani Umayyah (661-750 M) yang berpusat di Damaskus jatuh pada
tahun 132 H (750 M) dan digantikan oleh Bani Abbasiyah yang berkedudukan di
Baghdad. Pada saat itu terjadi pembunuhan massal serta pengejaran terhadap sisa-sisa
keluarga Umayyah, terdapat seorang amir yang dapat meloloskan diri dan selamat dari
pembantaian, ia bernama Amir Abdurrahman bin Muawiyyah bin Hisyam bin Abdil
Malik. Ia memasuki Mesir, Barca (Libya), dan Afrika Utara. Selama berjuang selama
tidak kurang dari enam tahun, Abdurrahman berhasil memasuki Andalusia. Pada
awalnya, amir yang memegang kekuasaan terakhir di Andalusia menjelang tahun 138 H
(756 M) adalah seorang wali Yusuf ibnu Abdirrahman Al-Fihri dari suku Mudhari yang
ditunjuk oleh Khalifah di Damaskus, dengan masa jabatan biasanya 3 tahun. Namun pada
tahun 740an M, terjadi perang saudara yang menyebabkan melemahnya kekuasaan
Khalifah. Dan pada tahun 746 M, Yusuf Al-Fihri memenangkan perang saudara tersebut,
menjadi seorang penguasa yang tidak terikat kepada pemerintahan di Damaskus. Namun
pada tahun 756 M, Abdurrahman melengserkan Yusuf Al-Fihri, dan menjadi penguasa
Kordoba sehingga ia dijuluki “Abdurrahman Addakhil” dengan gelar Amir Kordoba

7
(Abdurrahman I). Dapat dikatakan bahwa Abdurrahman I merupakan “founding
father”Daulah Umayyah di Andalusia dan sekaligus sebagai peletak dasar kebangkitan
kebudayaan Islam di Andalusia.

2.4 Kemajuan Peradaban Islam di Andalusia


Pada masa kekuasaan Islam di Spanyol, umat Islam telah mencapai kejayaannya
di sana. Banyak prestasi yang mereka peroleh, di antaranya yaitu sebagai berikut :
2.4.1 Pengetahuan
a. Filsafat
Minat terhadap filsafat dan ilmu pengetahuan mulai dikembangkan pada abad ke
9 M. Selama pemerintahan Bani Umayyah yang ke 5, Muhammad Abd ar Rahman (832-
866 M). Atas inisiatif al-Hakam (961-976 M) karya-karya ilmiah dan filosofis diimpor
dari Timur dalam jumlah besar, sehingga Cordova dengan perpustakaan dan universitas-
universitasnya mampu menyaingi Baghdad sebagai pusat utama ilmu pengetahuan di
dunia Islam.
Tokoh pertama dalam sejarah filsafat Arab-Spanyol adalah Abu Bakar Muhammad bin
as-Sayigh yang lebih dengan Ibnu Bajah, dilahirkan di Saragosa. Tokoh kedua adalah
Abu Bakar bin Tuffail, penduduk asli Wadi Asy, sebuah dusun kecil di sebelah Timur
Granada. Selain itu, ada juga Ibnu Rusyd dari Cordova.
b. Sains
Ilmu-ilmu kedokteran, astronomi, kimia, dan lain-lain juga berkembang dengan
baik, Abbas bin Farnas termasyhur dalam ilmu kimia dan astronomi. Ibrahim ibn Yahya
an-Naqash terkenal dalam ilmu astronomi. Ia dapat menentukan waktu terjadinya gerhana
matahari dan menentukan berapa lamanya. Ia juga berhasil membuat teropong modern
yang bisa menentukan jarak antara tata surya dan bintang. Ahmad ibn Abbas ahli dalam
bidang obat-obatan. Umm al-Hasan binti Abi Jaffar dan saudara al-Hafidz adalah dua
orang ahli kedokteran.
Thabib bin Qurra’ dianggap sebagai bapak ilmu kimia. Ar-Razi karangannya
terkenal dalam bidang penyakit campak dan cacar. Ibnu Shina, orang eropa menyebutnya
Avicena adalah seorang dokter yang terkenal dengan karangannya tentang kedokteran al-
Qanun fi at-Thib.

8
c. Fiqih
Dalam bidang fiqih, Spanyol islam dikenal sebagai penganut mazhab Maliki.
Yang memperkenalkan mazhab ini di sana adalah Ziyad bin Abdurrahman. Pekembangan
selanjutnya ditentukan oleh Ibnu Yahya yang menjadi qadhi pada masa Hisyam
binAbdurrahman. Ahli-ahli fiqih lainnya di antaranya adalah Abu bakar bin al-Quthiyah,
Munzir bin Sa’id Al-Baluthi, dan ibnu Hazm yang tekenal.
d. Musik dan Kesenian
Dalam bidang musik dan seni suara, Spanyol Islam mencapai kecemerlangan
dengan tokohnya al-Hasan bin Nafi’ yang dijuluki Zaryab. Setiap kali diadakan
pertemuan dan jamuan, Zaryab selalu tampil mempertunjukkan kebolehannya. Ia juga
terkenal sebagai pengubah lagu. Ilmu yang dimilikinya itu diturunkan kepada anak-
anaknya baik pria maupun wanita, dan juga kepada budak-budak, sehingga
kemasyhurannya tersebar luas.
e. Bahasa dan Sastra
Bahasa Arab telah menjadi bahasa administrasi dalam pemerintahan Islam di
Spanyol. Diantara para ahli yang mahir dalam bahasa Arab, baik keterampilan berbicara
maupun tata bahasa yaitu Ibnu Sayyidih, Ibnu Malik pengarang Alfiyah, Ibnu Huruf,
Ibnu Al-Hajj, Abu Ali al-Isybili, Abu Hasan bin Usfur, dan Abu Hayyan al-Gharnathi.
Seiring dengan kemajuan bahasa, karya-karya sastra banyak bermunculan seperti al-Iqd
al-Farid karya Ibnu Abd Rabbih, al-Dzakirah fi Mahasin ahl al-Jizarah oleh Ibnu
Bassam,serta al-Qalaid buah karya al-Fath bin Khaqan.3
2.4.2 Pembangunan
Aspek-aspek pembangunan fisik yang dapat perhatian umat Islam sangat banyak. Dalam
perdagangan, jalan-jalan dan pasar-pasar dibangun. Dalam bidang pertanian demikian
juga, sistem irigasi baru di perkenalkan kepada masyarakat Spanyol yang tidak mengenal
hal tersebut sebelumnya.4 Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang
demikianyang paling menonjol adalah pembanguan gedung-gedung, seperti
pembangunan kota, istana , mesjid, pemukimandan taman-taman. Diantara pembangunan
yang paling megah adalah mesjidCordova, kota Zahra, Ja’fariyah di saragosa, tembok
Toledo, isatan Al-Makmun, mesjid Seville, dan istana Al-Hamra di Granada.
3
Fatah Syukur, Sejarah Peradaban Islam, h. 125.
4
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam (Cet ; 25, Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h. 104.

9
1. Cordova adalah ibu kota Spanyol sebelum islam, yang kemudian diambil alih oleh
bani Umayyah. Oleh penguasa muslim, kota ini dibangun dan diperindah.
Jembatan besar dibangun diatas sungai yang mengalir di tengah kota. Taman-
taman dibangun untuk menghiasi ibukota Spanyol. Pohon-pohon dan bunga
diimpor dari timur. Diseputar ibukota berdiri istana-istana yang megah yang
semakin mempercantik pemandangan, setiap istana dan taman di beri nama
tersendiri dan puncaknya terpancang istana Damsik. Di antara kebanggaaan kota
Cordova lainnya adalahmesjid Cordova.
2. Granadaadalah tempat pertahan terakhir umat islam di Spanyol, disana berkumpul
sisa-sisa kekuatan arab dan pemikir islam. Posisi Cordova diambil alih oleh
Granadadi masa-masa akhir kekuasaan islam diSpanyol Arsitektur-arsitekur
dibangunannya terkenal diseluruh Eropa.istana al- Hamra yang indah dan megah
adalah pusat dan ketinggian arsitektur SpanyolIslam. Istana itu dikelilingi taman-
taman yang tidak kalah indahnya. Selain itu, ada juga istana al-Zahra, istana al-
Gazar, menara Girilda, dan lain-lain.
2.5 Keruntuhan Kekuasaan Islam di Andalusia
Dalam masa kekuasaan Islam di Spanyol yang begitu lama tentu memberikan
catatan besar dalam mengembangkan dan memberikan sumbangan yang sangat berharga
bagi peradaban dunia. Namun, sejarah panjang yang telah diukir kaum muslim menuai
kemunduran dan kehancuran. Kemunduran dan kehancuran disebabkan oleh beberapa
faktor antara lain:
2.5.1 Konflik Islam dengan Kristen
Keadaan ini berawal dari kurang maksimalnya para penguasa muslim di
Andalusia dalam melakukan proses Islamisasi. Hal ini mulai terlihat ketika masa
kekuasaan setelah al-Hakam II yang dinilai tidak secakap dari khalifah
sebelumnya. Bagi para penguasa, dengan ketundukan kerajaan-kerajaan kristen
dibawah kekuasaan kristen hanya dengan membayar upeti saja, sudah cukup puas
bagi mereka. Mereka membiarkan umat Kristen menganut agamanya dan
menjalankan hukum adat dan tradisi kristen, termasuk hirarki tradisional, asal
tidak ada perlawanan senjata.
2.5.2 Tidak Adanya Ideologi Pemersatu

10
Hal ini terjadi hingga abad ke-10 atas perlakuan para penguasa muslim
sebagaimana politik yang dijalankan Bani Umayyah terhadap para mu’allaf yang
berasal dari umat setempat. Mereka diperlakukan tidak sama seperti tempat-
tempat daerah taklukan Islam lainnya. Kenyataan ini ditandai dengan masih
diberlakukannya istilah ibad danmuwalladun, suatu ungkapan yang dinilai
merendahkan.
Akhirnya kelompok-kelompok etnis non-Arab terutama etnis Salvia dan
Barbar, sering menggerogoti dan merusak perdamaian. Hal ini menimbulkan
dampak besar bagi perkembangan sosio-ekonomi di Andalusia. Hal ini
menunjukkan bahwa tidak ada ieologi pemersatu yang mengikat kebangsaan
mereka. Bahkan banyak diantara mereka yang berusaha menghidupkan kembali
fanatisme kesukuan guna mengalahkan Bani Umayyah.
2.5.3 Kesulitan Ekonomi
Dalam catatan sejarah, pada paruh kedua masa Islam di Andalusia, para
penguasa begitu aktif mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam,
sehingga mengabaikan pengembangan perekonomian. Akibatnya timbul kesulitan
ekonomi yang memberatkan dan berpengaruh bagi perkembangan politik dan
militer. Kenyataan ini diperparah lagi dengan datangnya musim paceklik dan
membuat para petani tidak mampu membayar pajak. Selain itu, penggunaan
keuangan negara tidak terkendali oleh para penguasa muslim.
2.5.4 Tidak jelasnya Sistem Peralihan kekuasaan
Kekuasaan merupakan hal yang menjadi perebutan diantara ahli waris.
Karena inilah kekuasaan Bani Umayyah runtuh dan Muluk al-Thawaif muncul.
Maka, Granada yang awalnya menjadi pusat kekuasaan Islam terakhir di Spanyol
akhirnya jatuh ke tangan Ferdinand dan Isabella.
2.5.5 Keterpencilan
Spanyol Islam bagaikan negeri terpencil dari dunia Islam yang lain. Ia
selalu berjuang sendirian, tanpa mendapat bantuan kecuali dari Afrika Utara. Oleh
karena itu, tidak ada kekuatan alternatif yang mampu membendung kebangkitan
Kristen disana.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Andalusia, sebuah negeri yang meninggalkan jejak begitu besar di sepanjang


sejarah umat Islam pada awal perkembangan Islam di dunia Eropa. Tentu hal ini menyita
banyak perhatian besar dari berbagai khalayak umat Islam. Dikatakan demikian, karena
penguasaan Islam terhadap semenanjung Iberia lebih khusus Andalusia, telah
menunjukkan bahwa Islam telah tersebar ke negara Eropa.
Mulai dari tahapan awal proses masuknya Islam, dimana wilayah Spanyol
diduduki oleh khalifah-khalifah dalam setiap dinasti-dinasti yang didirikan dalam setiap
periodenya. Tentu, hal ini banyak memiliki peranan yang sangat penting dan besar dalam
perkembangan umat Islam. Dimana pada akhirnya Islam pernah berjaya di Spanyol dan
berkuasa selama tujuh setengah abad. Suatu masa kekuasaan dalam waktu yang sangat
lama untuk mengembangkan Islam.
Demikianlah Islam di Andalusia, walaupun pada akhirnya berakhir dengan
kekalahan, namun islam muncul sebagai suatu kekuatan budaya dan sekaligus
menghasilkan cabang-cabang kebudayaan dalam segala ragam dan jenisnya. Banyak
sekali kontribusi Islam bagi kebangunan peradaban dan kebudayaan baru Barat.
Sumbangan Islam itu telah menjadi dasar kemajuan Barat terutama dalam bidang-bidang
politik, ekonomi, sains dan teknologi, astronomi, filsafat, kedokteran, sastra, sejarah dan
hukum.

3.2 Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan Makalah ini masih banyak


terdapat kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dari semua pihak demi perbaikan laporan ini di masa yang akan datang.

12
DAFTAR PUSTAKA

[1] Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 2008.
[2] Amin, Samsul Munir,, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta: Amzah, 2009.
[3] Ismail, Faisal, Paradigma Kebudayaan Islam, Yogyakarta: Titian Ilahi Press,1996.
[4] Mubarok, Jaih, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004.
[5] Lapidus, Ira. M.. Sejarah Sosial Ummat Islam, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,1999.
[6] Hamka, Sejarah Umat Islam, Singapore: Pustaka Nasional PTE LTD, 2005.

[7] Syukur, Fatah. Sejarah Peradaban Islam. Semarang : PT. Pustaka Rizki Utama. 2012.

13

Anda mungkin juga menyukai