Dosen Pengampu :
Singgih Setiawan, MM
Disusun oleh :
Kelas : A
TAHUN 2020
i
PRAKATA
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah Public Relation dengan judul “Sejarah Public Relations”
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya serta bobot
materi. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
penyusun
ii
DAFTAR ISI
PRAKATA..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................2
PEMBAHASAN.....................................................................................................2
A. Sejarah Public Relations..................................................................................2
B. Pelopor dan Tokoh Public Relations...............................................................6
C. Sejarah Public Relations Di Indonesia............................................................9
D. Faktor Pendorong Perkembangan Public Relations......................................13
E Public Relations Di Indonesia dan Di Dunia..................................................15
BAB III..................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................17
A. Simpulan........................................................................................................17
B. Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Public Relations?
2. Siapa Saja Pelopor dan Tokoh Public Relations?
3. Bagaimana Sejarah Public Relations Di Indonesia?
4. Apa Saja Faktor Pendorong Perkembangan Public Relations?
5. Bagaimana Public Relations Di Indonesia dan Di Dunia?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Sejarah Public Reletions
2. Untuk Mengetahui Pelopor dan Tokoh Public Relations
3. Untuk Mengetahui Sejarah Public Relations Di Indonesia
4. Untuk Mengetahui Faktor Pendorong Perkembangan Public Relations
5. Untuk Mengetahui Public Relations Di Indonesia dan Di Dunia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Assistant to the President” dan ini merupakan pengangkatan pertama kali
didunia bagi seorang Kepala Public Relations pada tingkat: policy making.
Berdasarkan ha tersebut tadi, maka Ivy Lee lah yang dianggap sebagai Bapak
Public Relations oleh sebagian orang. (abdurrachman, 1984:15)1
1
http://desakmadepd.blogspot.com/2015/03/normal-0-false-false-false-in-ja-x-none.html?m=1
3
Dasar-dasar fungsi Humas di temukan saat Revolusi Amerika. Pada dasarnya
maing-masing periode perkembangan memiliki perbedaan dalam strategi
mempengaruhi public, menciptakan opini public demi perkembangan
organisasinya. Meskipun begitu sebenarnya konsep public relations di Amerika
sudah ada sejak tahun 1850 (Broom, 2000; 102). Public Relations sebenarnya
merupakan landasan bagi masyarakat untuk saling memberi informasi,
membujuk, dan mengintegrasikannya. Sejarah Public Relations di Dunia dibagi
dalam beberapa periode, yaitu;
1. PR as non organized activity periode ( Periode tahun 1700 – 1800 )
Periode dimana public relations muncul dalam bentuk aktivitas yang tidak
terorganisasi dengan baik, dikala itu banyak diwarnai dengan kegiatan
penyatuan pendapat rakyat umum untuk kemerdekaan/kebebasan dari
perbudakan dan sistem kolonialisme yang melanda dunia. Kegiatan diwarnai
dengan acara yang sederhana, penyelenggaraan pidato, pertemuan dan
korespondensi antarindividu. Banyaknya deklarasi kemerdekan membuat
periode ini disebut juga dengan periode “Public of Independence”
2. Periode tahun 1801 – 1865 ( PR as organized activity periode)
Seiring dengan adanya kemajuan atau perkembangan bidang industri,
keuangan, perdagangan dan teknologi. Aktivitas Public Relations mulai
terorganisasi dengan baik, hal ini dapat dilihat dari Pesatnya perkembangan
hubungan perdagangan lokal, nasional maupun internasional. Periode ini
disebut masa “PR of expansion” karena keberhasilan aktivitas PR/Humas dan
pers yang mengkampanyekan anti perbudakan di kawasan Eropa, Amerika,
dan negara maju lainnya.
3. PR as professional ( Periode tahun 1866 – 1900 )
Pada masa ini, aktivitas PR berubah bentuk menjadi suatu kegiatan
profesional. Hal ini dikarenakan adanya perkembangan dari kemajuan
teknologi industri berupa meluasnya penggunaan listrik dan mesin
pembakaran (internal combustion engine). PR dimanfaatkan para robber
barons (tuan tanah perampok) untuk kegiatan bisnisnya yang menganut asas
laissez faire, sistem ekonomi monopoli yang tidak memperdulikan nasib
4
rakyat/pekerjanya.Karena itu, Public Relations pada masa ini disebut masa
“the public to be damned” periode (1811 – 1900).
4. Public be informed periode ( Periode tahun 1901 – 1919 )
Aktivitas Public Relations pada masa ini adalah melakukan investigative
reporting (reportase investigasi) untuk melawan para petani, populis, kristiani,
sosialis dan serikat buruh yang memprotes keras tindak kejahatan yang
dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak bermoral serta koruptor. Mereka
mengupah wartawan untuk membalas perlawanan tersebut dengan
mempengaruhi berita yang dimuat di media massa. Tercatat dalam sejarah
Public Relations. Pada tahun 1906 seorang paktisi dan sekaligus tokoh Public
Relations Amerika Serikat Ivy Ledbetter Lee, berhasil mengatasi krisis
pemogokan massal yang melumpuhkan kegiatan industri pertambangan batu
bara dan perusahaan kereta api Pennsylvania Rail Road melalui strategi
Management of PR Handling and Recovery. Dia berkerja sama dengan pihak
pers yang mengacu pada Declaration of Principles.
5. The Public Relations and mutual understanding periode ( Periode tahun 1920
– sekarang )
Pada tahun 1923 PR/Humas dijadikan bahan studi, pemikiran dan penelitian
di perguruan tinggi sebagai sebuah profesi baru. Perkembangan sekarang ini
menunjukan adanya penyesuaian, perubahan sikap, saling pengertian, saling
menghargai dan toleransi di berbagai kalangan organisasi dan publik.
Disamping ini semua sejarah perkembangan Public relations bisa dilihat dari
beberapa gambaran kronologi seperti berikut ini;
a. Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang
mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan
teknologi.
b. 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh
c. 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani
d. 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai
e. 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
5
f. 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan
kursus-kursus yang bermutu.
g. 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
h. 1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah
karena penelitian yang rutin dan kontinyu.2
6
banyak teknik dan prinsip yang diikuti oleh para praktisi sekarang. Lee
mendorong pertumbuhan departemen publisitas dan melatih penasihat
publisitas di banyak lembaga. Selama 31 tahun dia berkecimpung di bidang
kehumasan. Lee mengubah lingkup atas bidang yang dikerjakannya dari
"keagenan murni" ke menjadi "pemikir yang dipercaya untuk diajak bekerja
sama oleh dunia bisnis."
7
saat itu) setuju dengan pendapatnya dan membentuk badan khusus yang
mandiri yang diberi nama Committee on Public Information (CPI) dan Creel
ditunjuk sebagai kepala nya. Tugas utama CPI adalah menyaring berita bahkan
menggunakan propaganda untuk meningkatkan dukungan public terhadap
partisipasi Amerika di PD I. Creel tetap teguh mempertahankan badan sensor
yeng mengutamakan “ekspresi, bukan pemaksaan”. Berkat kerja keras dan
kreatifitasnya, usaha CPI disebut sebagai salah satu penerapan konsep PR
terbesar di dunia, bahkan hingga saat ini. Creel juga berjasa melahirkan
pemikir dan praktisi dalam perkembangan PR seperti, Edward Bernays dan
Carl R.5
D. Arthur W. Page
Arthur W. Page lahir pada tanggal 10 November 1883, ia menyelesaikan
kuliah di Harvard College tahun 1905. Page bekerja di penerbitan Double Page
selama 22 tahun dan berhasil mendaki hingga jabatan wakil presiden6. Lalu ia
menerima tawaran Walter Gifford untuk menjadi wakil presiden American
Telephone and Telegraph Co. Sejak awal Jejaknya dalam PR merupakan
karyanya ketika bekerja di AT & T. Ajaran dan prinsipnya tidak hanya
bertahan pada perusahaan AT & T, melainkan diperbaharui dan
dimasyarakatkan oleh Arthur W. Page Society. Menurut kepustakaan Page
Society, Page mempraktekkan enam prinsip PR:
5
Syarifudin dan Suryanto, Public Relations (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016), hlm 40-41
6
Syarifudin dan Suryanto, Public Relations (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016), hlm 42
8
informasi dan kontak. Saat muncul krisis, ingatlah bahwa komunikasi
terbaik dihasilkan oleh kepala dingin.
E. Rex F. Harlow
Rex F. Harlow, adalah orang yang berpengalaman dan mengetahui
perlunya jasa publisitas di bagian lain AS. Rex F. Harlow memulai karirnya
pada 1912 di Oklahoma City ketika dia dipekerjakan oleh kakak laki-lakinya
untuk mempromosikan Harlow's Weekly. Pada 1980-an Harlow menjalani dan
membantu membentuk praktek kehumasan sekarang ini. Sewaktu mengajar di
Universitas Stanford pada 1939, dia mulai mengajar mata kuliah kehumasan
dan mendirikan the American Council on Public Relations (ACPR).Pada 1945
dia membuat majalah bulanan "Public Relations Journal", yang diterbitkan
hingga 1995 oleh the Public Relations Society of America (PRSA). Organisasi
ini dibentuk pada 1948 sewaktu ACPR milik Harlow merger dengan the
National Association of Public Relations Council. Harlow meninggal 16 April
1993, pada usia 100 tahun.
9
publisistik, Fakultas Pengetahuan Masyarakat di Universitas Indonesia. Pada akhir
1960 muncul istilah “Komunikasi Pembangunan” dan “komunikasi Penunjang
Pembangunan”. Dikalangan ABRI sekitar tahun 1970 muncul istilah “ABRI
masuk Desa”.
7
Syarifudin dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016), hlm. 52-53
10
Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan
(Bakohumas). Tata kerja badan ini antara lain ikut serta dalam berbagai
kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di bidang penerangan
dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi
kehumasan. Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/
Lembaga Negara yang disingkat “Bakor” yang secara ex officio dipimpin oleh
pimpinan pada setiap departemen.
11
perusahaan – perusahaaan public relations yang independen (konsultan
reletion dan praktisi).
12
munculnya kesenjangan komunikasi, fenomena tuntutan tanggung jawab sosial
institusi dan lain-lain. Dinamika masyarakat tersebut menemoatkan praktik PR
sebagai bagian penting dalam kehidupan manusia. Berikut beberapa faktor yang
memengaruhi perkembangan PR :
1. Pertumbuhan Populasi
Pertumbuhan populasi berdampak pada bertambahnya jumlah organisasi
dan perusahaan dalam bidang ekonomi, politik, sosial kemasyarakatan, budaya
dan sebagainya. Seiring pertumbuhan tersebut, maka komunikasi sehat dari
manajemen kepada publik menjadi sangat penting. Jadi, tidak heran apabila
praktisi PR yang profesional semakin dibutuhkan.
2. Kesenjangan komunikasi
Populasi yang meningkat dengan cepat melahirkan beragam organisasi
masyarakat dengan spesifikasi teknik tertentu. Beberapa organisasi tidak
mampu menjaga kesenjangan komunikasi dengan publik karena berbagai latar
belakang. Kesenjangan komunikasi antara organisasi dengan publik akan
melahirkan konflik dan kegagalan mencapai tujuan. Oleh sebab itu, praktisi PR
yang responsif dan bijaksana sangat dibutuhkan untuk mengatasi kesenjangan
tersebut.
3. Kesadaran Pentingnya Tanggung Jawab Sosial
Saat ini, organisasi dan perusahaan semakin menyadari tanggung jawab
sosial mereka kepada publik. Hubungan tumbal balik antara organisasi dengan
publik semakin penting untuk diperhatikan. Tanggung jawab sosial suatu
organisasi mencakup banyak kepentingan, misalnya konsumen, pemegang
saham, keryawan dan lingkungan. Tanggung jawab sosial untuk internal dan
eksternal tersebut disebut Corpotare Social Responsibility (CSR).
Konsep pelaksanaan Corpotare Social Responsibility berhubungan erat
dengan pembangunan yang berkelanjutan. Suatu organisasi atau perusahaan,
selain berusaha mencapai tujuan ekonomi juga harus memerhatikan
kepentingan publik, misalnya terkait dampak sosial dan lingkungan. Kebijakan
terkait Corpotare Social Responsibility merupakan bentuk kepedulian
13
organisasi terhadap masyarakat secara luas. Di tengah kebijakan ini, peran
praktisi PR untuk menjaga komunikasi akan sangat vital.
4. Faktor Pendidikan
Saat ini, program, bidang, fasilitas, dan kualitas pendidikan semakin
meningkat. Peningkatan tersebut melahirkan masyarakat yang semakin peka
dengan hak dan kewajibannya. Organisasi sendiri dituntut untuk
meningkatkan kualitas komunikasi dengan karyawan dan publik terkait
masalah hak dan kewajiban. Praktisi PR memegang peranan penting dalam
proses ini.
Untuk membina komunikasi dengan publik terdidik, praktisi PR dapat
memanfaatkan beragam media promosi. Misalnya surat kabar, majalah, video
promo, siaran radio, media sosial, mengadakan gerakan amal, mengadakan
pameran dan lain-lain. Sementara itu, untuk membina hubungan dengan
kolega internal, praktisi public relation menggunakan pendekatan persuatif,
jujur, dan bijaksana.
5. Perkembangan Media Komunikasi
Pada tahun 1962, Marshall McLuhan membuat publik tercengang, McLuhan
mengungkapkan bahwa teknologi informasi akan membuat duni seperti "desa
kecil" lewat teorinya yang disebut The Global Village. Digambarkan seluruh
dunia secara bersama menjadi "desa kecil" yang termediasi secara elektronik.
Pemikiran ini membuat McLuhan sebagai seorang visioner.
Konsep yang diutarakan McLuhan terbukti. Dahulu, jika ingin menjalin
hubungan, kita harus bertemu secara langsung (tatap muka). Jika terpisah
jarak yang jauh, maka usaha menjalin hubungan akan sulit terjadi. Namun,
saat ini manusia sudah akrab dengan teknologi internet yang mengubah dunia
menjadi tempat yang "sempit".
Perkembangan masif ini harus mampu direspons praktisi PR dengan
tepat. Formulasi pendekatan kepada masyarakat harus disusun dengan konsep
yang efektif dan efisien. Ingat, perkembagan teknologi informasi juga
memicu perkembangan teknologi komunikasi. Praktisi PR harus mampu
14
beradaptasi dengan teknologi baru dan menerapkannya demi tujuan suatu
organisasi.
6 Pengaruh Negara Maju
Lahirnya Public Relation Student Society of America (PRSSA) pada
tahun 1947 merupakan salah satu perkembangan penting dalam dunia PR.
Organisasi tersebut menjadi tempat bagi para mahasiswa PR untuk menjalin
komunikasi dengan praktisi profesional. Komunikasi yang terjalin membuat
transfer ilmu menjadi lebih efektif, terutama di negara yang bersangkutan.
Maka, tidak heran apabila PR di negara maju dapat berkembang cukup pesat.
Kondisi ini memicu perkembangan PR di negara berkembang, baik dalam
ranah teori maupun praktik. Perkembangan ini didukung banyak penelitian
dan penerapan yang berkelanjutan. Hal ini berdampak kepada percepatan
perkembangan PR di negara berkembang. Organisasi swasta maupun
pemerintah juga mendukung proses tersebut.9
9
Syarifudin dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016), hlm 55-58
15
PR antara lain yaitu: masalah komunikasi, perkembangan sosial, perkembangan
ekonomi dan pendidikan.
Masalah komunikasi di negara ketiga paling jamak adalah karena sulitnya
mengatasi permasalahan jarak dan juga perbedaan suku atau ras. Dengan itu maka
hal tersebut menjadi penghambat berkembangnya PR. Selanjutnya masalah
perkembangan sosial, pendidikan dan ekonomi sendiri sangat berkaitan.
Perbedaan perkembangan ekonomi akan mempengaruhi tingkat pendidikan yang
dapat dinikmati kelompok masyarakat tertentu. Rendahnya tingkat ekonomi akan
melahirkan perbedaan antara “si kaya” dan “si miskin”. Kondisi ini bahkan saling
melahirkan konflik. Dengan perbedaan sosial yang semakin melebar, maka akan
menghambat perkembangan PR di negara-negara dunia ketiga. 10
10
Syarifudin dan Suryanto, Public Relations, (Yogyakarta: CV Andi Offset, 2016), hlm. 58-59
16
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Sebagai bagian dari ilmu komunikasi dan sosial, PR masih tergolong baru
bagi masyarakat indonesia. Meskipun baru, PR sudah berkembang dengan
cepat di dunia. Glen dan Denny Griswold menyebutkan bahwa praktik PR
sudah terjadi beberapa abad yang lalu. Masing-masing periode perkembangan
PR memiliki karakterisrik metode, strategi dan aplikasi yang berbeda.
Perbedaan tersbut disebabkan oleh situasi, kondisi, dan dinamika sosial yang
sedang berkembang. Salah satu dinamika yang dimaksud adalah perkembangan
teknologi. Perkembangan tersebut berandil besar pada perubahan ilmu
pengetahuan dan pola perilaku manusia sendiri. Perubahan ini hampir segala
bidang tersebut menjadikan perkembangan konsep PR yang ideal.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, maka dari itu penulis mengharapkan kritik
dan saran dari semua pihak demi perbaikan makalah ini di masa yang akan
datang.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://desakmadepd.blogspot.com/2015/03/normal-0-false-false-false-in-ja-x-
none.html?m=1 (diakses pada 21 februari 2020, pukul 15.00 wib)
https://khunans.blogspot.com/2015/05/sejarah-perkembangan-public-
relations.html?m=1 (diakses pada 20 februari 2020, pukul 15.30 wib)
http://belajarkomunikasilagi.blogspot.com/2012/04/pelopor-dan-tokoh-pr-di-
dunia.html (diakses pada 20 Februari 2020, pukul 10.20 wib)
18