SYARIAH DI INDONESIA
Darul Anzwar, Dini Ria Safitri, Zuhrotun Nafisah, Rinda Asytuti
Program Studi Akuntansi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Institut Agama
Islam Negeri (IAIN) Pekalongan
Email : darulanzwar2@gmail.com ; diniria08@gmail.com ; zuhrotunafisah1@gmail.com ;
rinda.asytuti@iainpekalongan.ac.id
Abstrak
Adanya pandemi Covid 19 yang sudah melanda negara negara di seluruh dunia
membawa dampak yangg sangat merugikan dari bidang sosial budaya, politik,
keagamaan sampai yang terparah ada pada bidang ekonomi. Di Indonesia sendiri pada
bidang ekonomi juga membawa pengaruh dan dampak yang besar. Banyak sekali
industri industri yang memberhentikan sementara pegawainya, produksi juga berhenti
sesuai dengan peraturan pemerintah namun juga ada beberapa industri dalam bidang
ekonomi yang masih diperbolehkan bekerja salah satunya ada pada industri pasar modal
syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif menggunakan data-data
yang bersumber dari data kepustakaan baik secara online ataupun sumber data lainnya
seperti jurnal, buku-buku dan lain-lain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa industri
pasar modal syariah juga mengalami implikasi atau dampak dengan adanya pandemi
covid 19 ini. Selama pandemi ini, jumlah saham syariah, kapitalisasi pasar, volume
transaksi, frekuensi transaksi, jumlah investor syariah, dan nilai transaksi juga
menunjukkan resistensi yang signifikan, sehingga investor syariah juga menunjukkan
pertumbuhan aktivitas transaksi yang lebih besar. Selanjutnya, berbagai kebijakan juga
diterapkan di pasar modal untuk menghadapi pandemi Covid 19, seperti trading halt,
perubahan auto rejection, adanya perubahan jam kerja.
Pendahuluan
Pada akhir tahun 2019, China mengalami wabah yaitu wabah virus Covid-19
(Corona Disease 2019). Virus ini tergolong dalam virus SARS(Severa Acute
Respiratory Syndrome) yang terjadi tahun 2013 di China, serta MERS (Middle East
Respiratory Syndrome) yang terjadi tahun 2012 di Saudi.Virus Corona atau Covid-19
merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dan juga membawa penyakit pada
manusia. Penularan Virus Corona dapat melalui droplet (media penularan) dari batuk
atau bersin penderita virus corona yang mengenai hidung, mata, mulut, serta kontak
jarak dekat dan penyaluran bukan melalui udara.
Dalam pandemi ini, banyak hal yang dirugikan dan berdampak besar pada
sektor ekonomi contohnya yaitu melakukan kegiatan investasi, diantaranya
berdampak pada pasar saham, surat utang, dan nilai emas dan juga pada perdagangan
karena masih mengandalkan kegiatan impor dan ekspor dari China (Abdi, 2020). Di
saat yang sama, ajaran Islam juga sangat menganjurkan kegiatan investasi seperti
dalam QS. Yusuf (47) dijelaskan bahwa : “Supaya kamu bertanam tujuh tahun
(lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan
dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan” (Kementerian Agama Republik
Indonesia, (2015), ayat ini menjelaskan sebagai bentuk upaya mempersiapkan masa
depan, serta dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat,
serta mewujudkan kesejahteraan di akhirat (Muttaqin, 2018).
Semua kegiatan bermuamalah diperbolehkan kecuali ada larangan atau aturan
apapun. Ini juga berlaku untuk kegiatan investasi, salah satunya di pasar modal
syariah. Pasar modal syariah merupakan mekanisme pertemuan pihak dengan dana
berlebih dan pihak yang dananya tidak mencukupi. Kegiatan pasar modal harus
sesuai dengan syariat Islam (Abdalloh, 2018). Pasar modal syariah Indonesia telah
menarik perhatian dunia. Secara umum, pasar modal syariah didorong oleh obligasi
syariah, reksa dana dan indeks saham syariah (Board, 2015).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak pandemi COVID-19
terhadap perkembangan pasar modal syariah Indonesia, sehingga kita dapat
memahami signifikansi pasar modal syariah Indonesia dan kebijakan yang ditempuh
selama pandemi COVID-19.
Kajian Teori
Dari sisi regulasi, pasar modal syariah akan terus mengalami peningkatan dan
perkembangan daripada pasar modal konvensional. Demikian pula, perangkat yang
disediakan oleh pasar modal syariah masih terus berkembang. Dengan mengambil
langkah-langkah strategis tersebut, berbagai keputusan strategis yang telah ditetapkan
akan dilaksanakan guna menciptakan keunggulan kompetitif bagi instansi terkait.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode
kualitatif. Metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci
(Sugiono, 2005).
Penelitian ini menggunakan data-data yang berasal dari data data kepustakaan baik
itu e-book, TV news ataupun sumber data lain seperti jurnal, paper report, buku-buku
(Zed, 2008)
Peningkatan jumlah investor saham syariah tidak terlepas dari peran regulator dan
pendidik dalam memberikan pemahaman dan edukasi tentang pasar saham syariah.
Selain itu, perkembangan teknologi juga menjadi salah satu faktor dalam
perkembangan industri pasar modal, terutama dalam hal penyederhanaan pembukaan
rekening
1. Tetap melakukan pencatatan anggota bursa baru yang melantai di pasar modal ; PT
Tourindo Guide Indonesia Tbk dengan kode saham PGJO yang masuk ke dalam
sektor Trade, Services & Investment serta masuk ke Subsektor Tourism, Restaurant;
PT Lancartama Sejati Tbk ini dicatatkan dengan kode saham TAMA bidang usaha
utama Jasa Konstruksi dan Penyewaan Ruang Kantor dan Hunian; PT Diamond
Food Indonesia TBK dengan kode saham DMND bergerak pada sektor Consumer
Goods Industry dengan subsektor Food and Beverages; PT Esta Multi Usaha Tbk.
(ESTA) dan PT Batulicin Nusantara Maritim Tbk
2. Penguatan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) masih kuat sejak Januari 2020
hingga Februari 2020, namun telah ada perubahan, IHSG mulai melemah seiring
dengan penguatan pandemi COVID 19 di Indonesia. Berikut keadaan Bursa Efek
Indonesia:
a. Pada 17 Januari 2020, data perdagangan minggu ini ditutup positif seperti
terlihat pada pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menguat
0,27% menjadi 6.291.657 dari 6.274.941 penutupan. perdagangan minggu
sebelumnya. Sehingga nilai kapitalisasi pasar selama sepekan juga meningkat
0,32 persen menjadi Rp7.262,002 triliun dari Rp7.238,817 triliun pada
penutupan usaha pekan lalu.
a. Pada tanggal 7 Februari 2020 pada pekan pertama bulan Februari 2020 data
perdagangan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup positif, hal tersebut
ditandai dengan bangkitnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan
pertama bulan Februari yang mengalami peningkatan sebesar 1,00 persen
menjadi 5.999,607 dari 5.940,048 pada penutupan perdagangan pekan lalu.
c. Pada 28 Februari 2020, data perdagangan minggu ini ditutup dan naik sebesar
15,60% dari Rp6.114 triliun menjadi Rp7.068 triliun pada minggu sebelumnya.
Peningkatan tersebut juga terjadi pada rata-rata volume transaksi harian sebesar
9,91% atau 6,860 miliar unit dari 6.241 lembar saham.
d. Pada tanggal 2 Maret 2020, pada awal tahun Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) mengalami penurunan sebanyak minus 13,44% atau 5.452,704. Adanya
penurunan ini tidak hanya terjadi di Indonesia akan tetapi juga dialami oleh
seluruh bursa utama dunia (memiliki kapitalisasi pasar lebih dari atau sama
dengan 100 miliar USD), termasuk bursa bursa di ASEAN. Thailand mendapati
urutan penurunan tertinggi dan diikuti Indonesia, Filipina, Vietnam, Malaysia,
dan Singapura dengan rata rata penurunan sebesar -15.03%, -13.44%, -13.15%,
-8.2%, -6.68%, dan miliar unit saham pada penutupan minggu lalu.
e. Pada tanggal 6 Maret 2020 pada pekan pertama bulan Maret data perdagangan
PT Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup positif dibandingkan pekan lalu, terlihat
dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai kapitalisasi pasar
keduanya ditutup karena mengalami kenaikan sebesar 0,84 persen. IHSG
mengalami kenaikan dari 5.452,704 menjadi 5.498,540 kemudian untuk nilai
kapitalisasi pasar Rp6.356,910 triliun dari Rp6.304,025 trilun pada perdagangan
pekan lalu.
Kesimpulan
Industri pasar modal syariah juga mengalami implikasi atau dampak dengan
adanya pandemi covid 19 ini. Pada masa pandemi ini jumlah saham syariah,
kapitalisasi pasar, volume transaksi, frekuensi transaksi, jumlah investor syariah,
hingga nilai transaksi menunjukkan ketahanan yang signifikan kemudian juga
investor syariah menunjukan pertumbuhan aktivitas transaksi yang lebih
tinggi.kemudian ada juga bebrapa kebijakan yang dilakukan pasar modal dalam
menghadapi pandemi covid 19 seperti melakukan trading halt, perubahan auto
rejection, adanya perubahan jam kerja.
Daftar Pustaka
Abdalloh, Irwan. (2018). Pasar Modal Syariah. Jakarta: PT Elex Komputindo.
Abdi, Muhammad Nur. (2020). Krisis Ekonomi Global Dari Dampak Penyebaran
Virus Corona (Covid-19). AkMen Jurnal Ilmiah, 17(1), 90±98.
IDX. (2020). Jam Perdagangan. Retrieved 15 Mei 2021, from idx.co.id website:
https://www.idx.co.id/investor/jam-perdagangan/
IDX Islamic. (2020a). Auto Rejection. Retrieved 15 Mei 2021, from IDX Islamic
website: www.idx.co.id/peraturan/keputusan-direks
IDX Islamic. (2020b). Trading Halt. Retrieved 15 Mei 2021, from IDX Islamic
website: https://www.idx.co.id/peraturan/keputusan-direksi/