Anda di halaman 1dari 3

PASAR MODAL SYARIAH DI MASA PANDEMI COVID-19

OLEH :

WAHYU ARIGA (180602090)

PROGRAM STUDI S1 EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
TAHUN AJARAN 2021-2022
Sumber: https://market.bisnis.com/read/20211111/7/1464810/wapres-pasar-modal-
syariah-tumbuh-konsisten-di-tengah-pandemi
Pandemi covid-19 memiliki dampak dalam berbagai sektor, salah satu dampak di
sektor ekonomi adalah investasi. Ketidakpastian di tengah pandemi membuat tingkat
investasi juga ikut melemah. di karenakan orang yang akan melakukan investasi, atau sedang
dalam posisi menjalankan suatu investasi, mereka terhenti akibat Covid-19. Namun ternyata
pasar modal syariah terus menunjukkan kinerja dan dapat menjalankan perannya dengan baik
di tengah pandemi covid-19.
Berdasarkan data dari OJK (Otoritas Jasa Keuangan) hingga 30 September pasar
modal syariah secara umum menunjukkan kinerja yang terus membaik seperti pertumbuhan
investor pasar modal syariah yang meningkat signifikan selama periode pandemi. Data per 30
September 2021 menunjukkan bahwa jumlah kepemilikan efek saham syariah tumbuh 45,95
persen (ytd) sehingga menjadi 1.060.704 investor. Sementara itu, jumlah kepemilikan reksa
dana syariah tumbuh 66,69 persen (ytd) sehingga menjadi 805.867 investor dan jumlah
kepemilikan sukuk korporasi tumbuh 26,68 persen menjadi 945 investor.

Sedangkan data statistik produk per 29 Oktober 2021 menunjukkan nilai kapitalisasi
saham syariah sebesar Rp3.683 triliun, nilai sukuk korporasi outstanding sebesar Rp34,98
triliun, nilai sukuk negara outstanding sebesar Rp1.152 triliun, dan nilai aktiva bersih reksa
dana syariah sebesar Rp40,95 triliun.

Pada kesempatan ini, Wapres pun mengapresiasi berbagai pihak terkait atas segala
inovasi dan upaya yang telah dilakukan dalam mendorong perkembangan pasar modal
syariah di tanah air.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun keadaan pandemi covid-19 akan tetapi pasar
modal syariah terus mengalami perkembangan yang signifikan hal ini dikarenakan pula
adanya dukungan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan di sektor keuangan
syariah sangat dibutuhkan untuk menjaga pertumbuhan industri keuangan syariah semakin
maju dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Selain itu, kehadiran lembaga
seperti Lembaga Amil Zakat dan atau lembaga pengelola wakaf atau nazhir, serta Dewan
Syariah Nasional - Majelis Ulama Indonesia sangat mendukung perluasan dan kemajuan
pasar modal syariah.

Anda mungkin juga menyukai