Anda di halaman 1dari 10

UJIAN AKHIR SEMESTER

Nama : Wahyu Ariga


Nim : 180602090
Unit : 08
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen
Hari/Jam : Jumat/14:00 s.d 15:40
Dosen : Adib Ibnu Yasa S.Akun.,MBA

SOAL DAN JAWABAN


1. Diskusikan perbedaan antara tacit knowledge dan explicit knowledge dan berikan
beberapa contohnya!
Jawab:
Pengetahuan Tacit bersifat personal, dikembangkan melalui pengalaman yang sulit
untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et al, 2004). Mereka menambahkan
bahwa pengetahuan Tacit dikategorikan sebagai pengetahuan personal yang berarti yaitu
pengetahuan yang diperoleh dari perorangan.
Sedangkan Pengetahuan Explicit bersifat formal dan sistematis yang mudah
dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al, 2004). Mereka menambahkan bahwa
penerapan pengetahuan explicit lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam
bentuk tulisan atau dokumentasi.
Jadi Pengetahuan Tacit merupakan Pengetahuan atau kemampuan yang kita peroleh
dengan melihat, sehingga kita memperoleh berbeda-beda dalam menyerap
pengetahuannya. Dan pengetahuan explicit memberikan kemudahan dalam mendapatkan
atau menyerap pengetahuan melalui sesuatu yang tertulis.
Kedua pengetahuan ini mampu dikonversikan untuk membentuk 4 proses transfer
pengetahuan yaitu sosialisasi, eksternalisasi, internalisasi dan kombinasi. Keempat
proses ini dapat kita pahami melalui contoh suatu perusahaan toyota sebagai berikut.
Sebelumnya perlu diketahui bahwa ada 5 jenis kegiatan berbagai pengetahuan, yaitu di
dalam satu kelompok untuk pekerjaan rutin yang serupa dan terus menerus; antar dua
atau lebih kelompok yang berbeda tetapi melakukan pekerjaan yang hampir sama; antar
dua atau lebih kelompok, tetapi yang dibagi bersama adalah pengetahuan tentang
pekerjaan non-rutin; antar organisasi dalam rangka kelangsungan hidup bersama; dari
luar kelompok, ketika menghadapi persoalan yang belum pernah mereka jumpai
sebelumnya.
Contohnya ketika perusahaan Toyota ingin mendirikan pabrik baru di suatu tempat,
manager mengadakan perekrutan pegawai, kemudian dilatih di tempat pelatihan sebelum
bekerja di pabrik baru tersebut, dalam kasus ini terjadi proses internalisasi yaitu
buku/modul di pelatihan tersebut dipelajari oleh calon pegawai, modul berarti
pengetahuan explicit dan diserap oleh pengalaman di otak calon pegawai tersebut,
pengalaman yang disimpan di otak itu berarti pengetahuan tacit. Pengetahuan explicit
bertemu dengan pengetahuan tacit terjadilah proses internalisasi.
Calon pegawai tersebut direkomendasikan untuk menjadi pegawai pabrik baru yang
bekerja bersama sama dengan sebagian pegawai lama dari pabrik lama. Dalam proses
pekerjaannya, terjadilah tukar menukar pengalaman antar pegawai baru dengan pegawai
lama, pengalaman pegawai baru berarti pengetahuan tacit dan pengalaman pegawai lama
berarti pengetahuan tacit, sehingga terjadilah proses sosialisasi.
Di setiap akhir pekan mereka (pegawai baru dengan pegawai lama) berkumpul untuk
membahas permasalahan-permasalahan yang mereka alami saat bekerja, dalam proses
tukar menukar informasi tersebut juga terjadi proses sosialisasi. Pada akhirnya tercatatlah
suatu hasil diskusi yang berbentuk dokumen untuk dijadikan arsip. Informasi yang
dimiliki pegawai berarti pengetahuan tacit, sedangkan dokumen tersebut adalah
pengetahuan explicit, sehingga pengetahuan tacit bertemu dengan pengetahuan explicit
terjadilah proses eksternalisasi.
Pada akhir bulan, dokumen akhir pekan dikumpulkan menjadi satu untuk dijadikan 1
buku dokumen. Dokumen akhir pekan berarti pengetahuan explicit. Pertemuan antara
pengetahuan explicit dengan pengetahuan explicit terjadilah proses kombinasi.
Contoh kedua di bidang pendidikan perpustakaan, ketika dosen perpustakaan membaca
penerimaan SK dosen tentang jumlah maksimal sks yang diampu dan waktu untuk
penelitian, maka dosen tersebut mempelajari maksud SK tersebut. SK tersebut berarti
pengetahuan explicit dan pengetahuan dosen tersebut adalah pengetahuan tacit maka
terjadilah proses internalisasi.
Suatu ketika terdapat pertemuan antar dosen yaitu dosen A dengan B, terjadilah proses
tukar menukar informasi mengenai jumlah maksimal sks yang seharusnya diampu oleh
masing–masing dosen. Ternyata diperoleh suatu informasi bahwa untuk memenuhi
tuntutan kualitas proses pengajaran setiap dosen rata-rata adalah 12 sks, sisa waktu dosen
lainnya digunakan untuk penelitian. Kemudian hasil pertemuan itu dituliskan dalam
sebuah catatan dalam sebuah dokumen oleh dosen B. Pengalaman dosen A berarti
pengetahuan tacit, dan pengalaman dosen B juga pengetahuan tacit, sehingga terjadilah
proses sosialisasi. Pertemuan antara pengalaman dosen yang disebut pengetahuan tacit
bertemu dengan hasil yang berbentuk dokumen tersebut yang disebut pengetahuan
explicit, maka terjadilah proses eksternalisasi.
Dosen B tersebut memadukan antara catatan dosen B yang berupa pengetahuan explicit
dikombinasikan dengan SK yang berupa pengetahuan explicit. Maka terjadilah proses
kombinasi antara pengetahuan explicit dengan pengetahuan explicit.
Contoh ketiga yaitu di perpustakaan, ketika mahasiswa membaca peraturan
perpustakaan yang menyatakan bahwa pengunjung dilarang membawa makanan dan
makan di dalam perpustakaan. Padalah mahasiswa tersebut enjoy ketika membaca
sambil ngemil. Disini terjadilah proses internalisasi yaitu peraturan perpustakaan sebagai
pengetahuan explicit dan pemikiran mahasiswa sebagai pengetahuan tacit.
Mahasiswa tersebut berdiskusi dengan layanan konsultasi di perpustakaan tersebut,
terjadilah tukar menukar informasi antara mahasiswa dengan pustakawan. Terjadilah
proses sosialisasi diantara pengetahuan tacit bertemu dengan pengetahuan tacit.
Kemudian pustakawan menarik kesimpulan lalu menulis hasil diskusi tersebut ke
dalam note untuk diserahkan kepada atasannya. Kesimpulan yang ada dipikiran
pustakawan tersebut berupa pengetahuan tacit dan note tersebut adalah pengetahuan
explicit. Terjadilah proses eksternalisasi.
Antara peraturan perpustakaan dengan note tersebut dikombinasikan menjadi aturan
baru. Peraturan perpustakaan adalah pengetahuan ekspilicit dan note tersebut adalah
pengetahuan eksplicit. Keduanya bertemu maka terjadilah proses kombinasi.

2. Jelaskan perbedaan antara model push-based supply chain dan model pull-based supply
chain?
Jawab:
Pull Based Model adalah proses produksi dan penyediaan barang yang dilakukan atas
dorongan dari permintaan pelanggan secara aktual. Sistem Pull memandang pelanggan
adalah siapa saja yang membutuhkan hasil pekerjaan perusahaan.
Sedangkan sistem Push biasa dihubungkan dengan sistem MRP (material requirements
planning) sehingga kegiatan manufaktur direncanakan berdasarkan prediksi pasar (market
forecast) daripada permintaan pelanggan yang sebenarnya.
Ciri-ciri yang membedakan antara Pull Based Model dan Push Based Model:
Pull Based Model
a) Bekerja dengan prinsip membuat barang apa saja yang dibutuhkan saat kita
membutuhkannya
b) Produk dibuat berdasarkan presisi
c) Konsumsi dilakukan secara actual
d) Inventory yang kecil
e) Persediaan barang yang disiapkan cukup rendah
f) Pengurangan limbah
g) Manajemen dilakukan berdasarkan pada penilaian penggunaan konsumen secara
actual
h) Komunikasi yang lebih baik

Push Based Model


a) Dengan prinsip membuat semua yang bisa disiapkan untuk berjaga-jaga
b) Produksi dilakukan berdasarkan proyeksi yang ada
c) Penggunaan yang barang yang dilakukan secara antisipasi
d) Produksi barang dibuat sangat banyak
e) Persediaan barang yang tinggi
f) Menghasilkan limbah, jika terdapat barang yang sisa dan tidak terpakai
g) Manajemen dengan berdasarkan proyeksi masa depan
h) Manajemen komunikasi yang kurang baik

3. Pilih tiga jenis artificial intelligence dan jelaskan bagaimana teknologi tersebut dapat
mempengaruhi kehidupan dan dunia Anda.
Jawab:
1) Symbol-manipulating AI
Jenis AI yang satu ini merupakan jenis yang jumlah eksperimennya paling banyak. Cara
kerja dari jenis ini menyerupai simbol abstrak. Inti eksperimen yang terdapat pada
Symbol-manipulating AI adalah manusia yang direkontruksikan di tingkat yang paling
logis dan hierarki.
Informasi itu nantinya akan diproses, kemudian bekerja dengan simbol yang bisa dibaca
oleh manusia. Koneksi dari Symbol-manipulating AI ini juga bersifat abstrak serta
memiliki hasil kesimpulan yang logis.
2) Neural AI
Jenis AI yang cukup terkenal khususnya di kalangan para ilmuwan komputer adalah jenis
Neural AI. Pengetahuan tidak akan direpresentasikan melalui simbol, jika menggunakan
Neural AI ini, maka neuron buatan dan juga koneksinya direkonstruksikan.
Pengetahuan yang telah terkumpul nanti akan terpecah menjadi bagian-bagian kecil, lalu
dibangun lagi menjadi beberapa kelompok. Sistem saraf pada Neural AI ini dapat dilatih,
agar jaringannya dapat mengumpulkan pengetahuan lainnya, sehingga jumlahnya bisa
bertambah besar.
3) Neural Networks
Jenis AI berikutnya yang juga sudah cukup dikenal, memiliki lapisan yang terhubung satu
dengan yang lainnya melalui simulasi. Lapisan yang paling atasnya disebut dengan
lapisan input yang kegunaannya adalah hampir menyerupai sensor.
Artinya, penerima informasi dapat memproses kemudian melanjutkannya pada sistem
berikutnya. Lebih dari 20 lapisan yang ada di dalam sistem yang besar, terdapat lapisan
yang telah tersusun dengan cara hierarki.
Lapisan itulah yang mengirim serta mengklarifikasikan informasinya melalui koneksi
yang ada. Pada bagian paling bawah secara umum memiliki neuron buatan yang
jumlahnya paling sedikit.

Contoh penerapan dikehidupan kita dari kecerdasan buatan ini adalah:


Siri
Sebuah sistem asisten pribadi dari Apple yang terdapat pada Iphone dan Ipad disebut
dengan Siri. Asisten pribadi ini berupa suara seorang wanita yang dapat diaktifkan
dengan suara yang ramah, dan mampu berinteraksi secara langsung dengan rutinitas
sehari-hari.
Siri akan membantu Anda dalam hal pengiriman pesan, membuka aplikasi, menemukan
informasi, menambah acara ke kalender, memberi suatu arahan, hingga membuka
panggilan suara secara otomatis.
Siri ini juga telah menggunakan sistem mesin yang canggih dan mampu memperoleh
pertanyaan sekaligus memahaminya dengan baik.

4. Apa saja penyebab dari sukses atau gagalnya implementasi suatu proyek? Manakah yang
menurut Anda paling penting?
Jawab:
Faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan Sistem Informasi dapat
dikategorikan menjadi 5 (lima) faktor utama yaitu faktor lingkungan, faktor struktur
organisasi internal, faktor struktur tim proyek, teknologi dan metodologi proyek yang
sesuai, dan dukungan pasca proyek.
Faktor penting yang memiliki pengaruh yang cukup besar pada keberhasilan dan
kegagalan penerapan Sistem Informasi di suatu perusahaan yaitu faktor teknologi dan
metodologi proyek yang sesuai, dimana faktor ini dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu
penentuan tujuan yang jelas, perencana proyek yang detail, lingkup proyek yang tepat,
pemanfaatan metodologi yang efektif, penggunaan teknologi yang tepat, dan
Implementasi sistem yang efektif. Jika perusahaan gagal untuk memilih teknologi dan
metodologi yang tepat, maka akan sangat mungkin bagi perusahaan tersebut untuk
mengalami kegagalan pada akhir proyek. Selama pelaksanaan dan setelah pelaksanaan,
perusahaan harus menggunakan teknologi yang tepat guna sesuai dengan yang
dibutuhkan oleh sistem perusahaan. Hal ini dapat dicapai dengan memilih teknologi yang
fleksibel yang dapat disesuaikan sesuai dengan perubahan kebutuhan perusahaan atau
kebutuhan bagian yang berbeda dari perusahaan.

5. Dalam konteks perubahan organisasi, manakah jenis perubahan yang paling radikal:
automation, rationalization of procedures, business process redesign, atau paradigm
shifts? Berikan alasan Anda!
Jawab:
Bentuk perubahan bisnis yang paling radikal adalah Paradigm Shift (pergeseran
paradigma). Sebuah pergeseran paradigma melibatkan pemikiran ulang sifat dari bisnis
dan organisasi tersebut. Pergeseran paradigma dan rekayasa ulang biasanya gagal karena
perubahan organisasi secara luas itu sangat sulit.

6. Sebutkan jenis-jenis keputusan kemudian jelaskan dan berikan contohnya!


Jawab:
1) Keputusan Terstruktur (structured decision)
Adalah keputusan yang berulang-ulang dan rutin, sehingga dapat diprogram.Keputusan
terstruktur terjadi dan dilakukan terutama pada manajemen tingkat bawah.
Contoh kasus :
Manajer produksi dari PT. Langit selalu melakukan kegiatan rutin disetiap awal
bulan,yaitu dengan melakukan pembelian bahan baku untuk persediaan.
2) Keputusan Setengah Terstruktur (semi-structured decision)
Adalah keputusan yang sebagian dapat diprogram, sebagian berulang-ulang dan rutin
dan sebagian tidak tersruktur.Keputusan tipe ini seringnya bersifat rumit
dan membutuhkan perhitungan-perhitungan serta analisis yang terperinci.
Contoh kasus :
Pak Darwin adalah seorang Menejer Keuangan pada PT. Arta. Pekerjaan pada
devisi keuangan mengharuskan Pak Darwin harus cermat dalam menginvestasikan serta
mengolah keuangan pada PT. Arta. Pada saat itu diharuskan penggantian mesin di pabrik
dan harus menghitungan dengan cermat sebelum melakukan investasi pada mesin yang
akan dibeli agar investasi yang dilakukan tidak merugikan perusahaan.  Maka Pak Darwin
harus melakukan keputusan untuk menginvestasikan keuangan perushaan secara cermat.

3) Keputusan Tidak Terstruktur (unstructured decision)


Adalah keputusan yang tidak terjadi berulang-ulang dan tidak selalu terjadi.Keputusan ini
terjadi di manajemen tingkat atas. Informasi untuk pengambilan keputusan
tidak terstruktur tidak mudah untuk didapatkan dan tidak mudah tersedia dan biasanya
berasal dari lingkungan luar.Pengalaman manajer merupakan hal yang sangat penting di
dalam pengambilan keputusan tidak terstruktur. 
Contoh kasus :
Pak Budi adalah seorang Presiden Direktur PT. Sejahtera. Ia harus selalu bisa mengambil
keputusan dengan cepat demi kelangsungan perusahaannya. Pengambilan keputusan yang
dia ambil berdasarkan informasi pasar yang harus selalu ia dengan dan ketahui.
Contohnya adalah harga saham yang selalu berubah. Dia harus bisa menyesuaikan
keuangan perusahaan agar harga saham perusahaan pada bursa efek bisa selalu stabil.

7. Apa saja keuntungan menggunakan application software package? Jenis application


software package apa yang dapat Anda gunakan di organisasi Anda? Dalam hal ini UIN
Ar-Raniry
Jawab:
Keuntungan dari Software Package adalah:
1) Aplikasi/software sudah jadi sehingga user tinggal memakai
2) Software / aplikasi dikembangkan oleh tenaga ahli dibidangnya
3) Meminimalisir terjadinya kesalahan program (bug) karena software / aplikasi tersebut
sudah melewati QC / uji kelayakan
4) Jaminan dukungan
Jenis application software package yang dapat kita gunakan di UIN Ar-Raniry adalah
Microsoft Office seperti Ms.word dan Ms.excel.

8. Jelaskan bagaimana Internet dapat mengubah kesenjangan informasi yang dapat


menguntungkan pembeli dan penjual? Serta jelaskan juga perbedaan antara digital goods
dengan traditional goods!
Jawab:
Kepadatan informasi di pasar e-commerce membuat harga dan biaya yang lebih
transparan
 Transparansi harga (price transparency) mengacu pada kemudahan konsumen untuk
dapat mengetahui berbagai harga di pasar
 Transparansi biaya (cost transparency) mengacu pada kemampuan konsumen untuk
menemukan biaya yang sebenarnya untuk membayar produk
 Pasar digital sangat fleksibel dan efisien, karena dapat mengurangi:
- Biaya pencarian
- Biaya transaksi
- Biaya menu/menu cost (biaya penjual akibat perubahan harga)

Perbedaan antara digital goods dengan traditional goods:


Digital goods Traditional goods:
Biaya margin/unit 0 Lebih dari 0
Biaya produksi Tinggi Bervariasi
Biaya copy Sekitar 0 >0
Biaya pengiriman distribusi Rendah Tinggi
Biaya persediaan Rendah Tinggi
Biaya pemasaran Bervariasi Bervariasi
Pembentukan harga bervariasi Tetap, tergantung unit cost

9. Jelaskan tentang tahapan pengambilan keputusan! Bagaimana kualitas informasi dapat


mempengaruhi keputusan? Apa saja dimensinya?
Jawab:
1) Kecerdasan (Intelligence) terdiri dari menemukan, mengidentifikasi, dan memahami
masalah yang terjadi dalam organisasi mengapa ada masalah, di mana, dan dampak
apa yang dimilikinya pada perusahaan.
2) Perancangan (Design) melibatkan identifikasi dan penjelajahan berbagai solusi
terhadap masalah.
3) Pemilihan (Choice) terdiri dari memilih alternatif solusi.
4) Pelaksanaan (Implementation) melibatkan pembuatan alternatif pekerjaan pilihan dan
terus memantau seberapa baik solusinya berjalan.

Keputusan berkualitas tinggi memerlukan informasi berkualitas tinggi. Jika output dari
sistem informasi tidak memenuhi kriteria kualitas ini, pengambilan keputusan akan
menderita.
Ada 3 dimensi kualitas informasi yaitu dimensi waktu informasi (time dimension),
dimensi konten informasi (content dimension), dan dimensi bentuk informasi (form
dimension). Karakteristik dalam dimensi ini adalah pilihan analis sistem informasi. Tidak
semua harus masuk tapi disesuaikan dengan kebutuhan.

10. Diskusikan apa saja aktivitas manajemen dan organisasi yang diperlukan untuk
mengaktifkan aktivitas sistem informasi dalam sistem manajemen pengetahuan.
Jawab:
a) Sosialisasi merupakan proses menciptakan pengetahuan taksit melalui berbagi
pengetahuan atau pengalaman secara langsung antara orang yang satu dengan yang
lain (one-to-one). Contoh: seorang staf senior membimbing seorang staf yang baru
bekerja (yunior), rapat tim kerja dan/ antar perorangan. Pola ini dapat terjadi untuk
pembelajaran secara teknis maupun dalam membangun budaya kerja atau kebiasaan-
kebiasaan dalam perusahaan.
b) Eksternalisasi merupakan proses kristalisasi pengetahuan-pengetahuan taksit yang
dimiliki para pekerja KM (knowledge workers) kemudian diubah kedalam bentuk
eksplisit. Contoh: karyawan/pegawai membuat dokumentasi pengalaman kerjanya
dalam bentuk modul atau buku pada bidang spesialisasinya sebelum masa pensiun,
mendokumentasikan sebuah sesi curah gagasan/brainstorming.
c) Kombinasi merupakan proses integrasi dari beberapa pengetahuan eksplisit yaitu
prosedur-prosedur kerja yang sudah ada di perusahaan menjadi prosedur kerja yang
terpadu dan saling terkait. Contoh: seorang karyawan membaca dokumen-dokumen
yang dimiliki perusahaan untuk kemudian dibuat dokumen baru yang lebih baik.
Contoh lain adalah membuat sebuah website dari beberapa bentuk pengetahuan
eksplisit.
d) Internalisasi merupakan proses berbagi pengetahuan eksplisit berupa dokumen atau
modul ke seluruh unit organisasi, dan kemudian berhasil diubah menjadi pengetahuan
taksit oleh setiap perorangan untuk dipakai dalam bekerja secara rutin. Sebagai
contoh: belajar dari sebuah laporan dan membuat gagasan/ide baru.

11. Silahkan ceritakan pengalaman anda selama mengikuti kelas ini, serta beri kritik dan
masukan untuk perbaikan saya sebagai dosen ke depannya. Terimakasih
Jawab:
Ada beberapa pengalaman yang saya dapatkan selama mengikuti kelas ini. Yang pertama,
mata kuliah ini sangat ilmiah, akan sangat seru jika dipelajari secara tatap muka sehingga
kami bisa berdiskusi secara langsung dengan bapak, sayangnya pembelajaran
dilaksanakan secara daring. Kedua, menambah wawasan, saya baru tahu kalau ternyata
Sistem Informasi seluas itu, dan saya yakin jika kita mempelajarinya dengan serius kita
bisa melahirkan sebuah inovasi kedepannya, terutama dalam dunia bisnis, kita bisa
menjalankan bisnis yang berbeda dengan bisnis lainnya menggunakan sistem informasi
yang telah kita pelajari. Menurut saya bapak sudah sangat baik memaparkan materi dalam
bentuk video dari pertemuan 1 sampai pertemuan 15, bapak juga menyediakan ruang
untuk berdiskusi. Hanya saja videonya sedikit monoton menurut saya untuk ukuran video
berdurasi kurang lebih setengah jam, kedepannya saya harap bapak bisa lebih
menghidupkan suasana videonya, karena menurut saya materi SIM ini menarik sekali
untuk dibedah. Itu saja masukan dari saya, terima kasih pak.

Anda mungkin juga menyukai