Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

Jawablah soal-soal berikut ini.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan informasi dan organisasi informasi


2. Jelaskan peran perpustakaan dalam organisasi informasi
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sumber literatur primer, sekunder, dan
tersier. Berikan sumber apa saja yang termasuk dalam ketiga literatur tersebut.
4. Jelaskan pengertian manajemen pengetahuan dan 3 jenis pembagiannya

jawaban soal :

1.a. informasi

Menurut Kelly (2011:10), informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Definisi
tersebut merupakan definisi informasi dalam pemakaian sistem informasi.

Sedangkan menurut Carlos Coronel and Steven Morris (2016:4) informasi adalah hasil dari data mentah
yang telah diproses untuk memberikan hasil di dalamnya.Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah hasil dari data mentah yang telah di olah sehingga mempunya makna.

b. organisasi informasi

organisasi informasi adalah kegiatan pengolahan bahan pustaka atau informasi dengan tujuan utama
untuk memudahkan dalam proses penyimpanan dan memudahkan dalam proses penyimpanan dan
penemuan kembali (storage and retrieval).

Sebuah informasi yang disimpan diantara jutaan informasi yang ada di perpustakaan, tidak mungkin
ditemukan dengan cepat tanpa diolah terlebih dulu. Didalam mengorganisasi informasi terdapat
perkembangan dari organisasi secara teradisional dan terus mengalami perkembangan sampai dengan
saat ini dengan penerapan teknologi informasi. Pengaruh teknologi informasi dan komunikasi ini
mengarahkan proses pengorganisasian informasi ke sistem digital.

Pengorganisasian informasi secara tradisional diantaranya adalah klasifikasi dan katalogisasi yang akan
menghasilkan cantuman bibliografi. Organisasi bibliografi ini menghasilkan sarana bibliografi yaitu
bibliografi, katalog dan indeks.

2.Perpustakaan sebagai lembaga informasi memberikan layanan informasi, ilmu pengetahuan, data,
maupun dokumen kepada masyarakat. Dengan ilmu pengetahuan ini diharapkan manusia mampu
meningkatkan kualitas hidup mereka. Untuk itu, perpustakaan harus mampu memberikan layanan yang
baik kepada masyarakat. Layanan yang terbaik akan memuaskan mereka.

Apabila layanan yang diberikan kepada pemustaka itu ternyata lebih tinggi dari yang diharapkan,
maka layanan itu sangat memuaskan.Apabila layanan yang diberikan itu sama dengan yang diharapkan,
maka layanan itu dianggap sebagai layanan yang memuaskan.Namun apabila layanan yang diberikan itu
lebih jelek dari yang diharapkan ,maka layanan itu pasti mengecewakan pelanggan (customer).

Perpustakaan sebagai lembaga yang bergerak di bidang informasi dan ilmu pengetahuan,
pendidikan, dan penelitian, maka harus bisa memberikan layanan yang baik untuk memenuhi kebutuhan
keilmuan. Sumber ilmu yang diberikan perpustakaan itu akan berguna untuk melaksanakan kegiatan
pendidikan, penelitian, menambah wawasan, penanaman nilai, dan melestarikan kekayaan intelektual
manusia.

3. a.Literatur Primer

Literatur primer ini merupakan literatur yang dibuat dari hasil penelitian yang mana hasilnya itu belum
pernah diterbitkan sebelumnya. Literatur jenis ini biasanya berisi segala macam gagasan ataupun teori-
teori baru dari bermacam macam disiplin ilmu pengetahuan.

Sumber acuan primer adalah bahan pustaka yang memuat informasi ‟langsung‟ dari ‟tangan‟ pertama
penulisnya yang dianggap memiliki otoritas. Misalnya tulisan di majalah, laporan penelitian atau
makalah pertemuan/seminar. Tulisan seperti itu menyajikan informasi secara langsung dari pencetus ide
atau pemikirnya

b.Literatur Sekunder

Pengertian literatur sekunder ini merupakan literatur yang dibuat dengan merujuk ataupun mengutip
hasil yang terdapat dalam literatur primer. Literatur sekunder ini biasanya berisi mengenai teori-teori
yang sudah ditemukan sebelumnya serta cenderung tidak menampilkan temuan-temuan baru.

Sumber acuan sekunder adalah bahan pustaka yang mengandung informasi yang tidak berasal langsung
dari pengarangnya, melainkan hanya merupakan kumpulan informasi dari berbagai sumber.
Sesungguhnya yang disebut sebagai ‟pengarang‟ buku jenis sekunder/rujukan tidak lain hanyalah
berfungsi sebagai pengumpul dan penyusun informasi. Sumber acuan sekunder ini biasanya merupakan
kumpulan dari berbagai sumber informasi primer. Seringkali merupakan penjelasan dari sumber primer
yang bentuknya dapat berupa ikhtisar, penafsiran, penyusunan ulang, komentar, atau apapun juga yang
dapat menambah nilai dari sumber primer.

c.Literatur Tersier

Literatur tersier ini merupakan literatur yang berisi segala macam informasi yang berupa petunjuk untuk
bisa atau dapat mendapatkan literatur sekunder. Beberapa contoh dari literatur ini ini adalah bibliografi
dari beberapa bibliografi, direktori dari direktori, dll.
Sumber acuan tersier adalah bahan pustaka yang tujuannya yaitu untuk membuat daftar, meringkas,
atau mengemas ulang gagasan ataupun informasi lain.

4.Manajemen pengetahuan adalah sebuah proses perencanaan dan pengontrolan kinerja aktivitas
tentang pembentukan proses pengetahuan, yakni proses yang membantu suatu organisasi atau lembaga
dalam mendapatkan, memilih, menyebarluaskan (distribusi), dan mentransfer informasi yang dianggap
penting dan informasi yang didapat dari beragam keahlian seseorang seperti informasi yang muncul
pada saat diskusi untuk menyelesaikan masalah organisasi, pembelajaran dinamis, perencanaan
strategis dan proses pengambilan keputusan.

1.Tacit Knowledge’

Pengetahuan ini dikategorikan personal knowledge karena bersifat individual dan berkembang melalui
pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et al.,2004). Tacit knowledge
tidak dinyatakan dalam bentuk tulisan, melainkan sesuatu yang terdapat dalam benak orang-orang yang
bekerja di dalam suatu organisasi.

Agak sulit mengaplikasikan tacit knowledge, karena menurut Polanyi (1966) tacit knowledge secara
umum merupakan pemahaman dan aplikasi pikiran bawah sadar, susah untuk diucapkan, berkembang
dari kejadian langsung dan pengalaman, atau berbagi pengetahuan melalui percakapan (story-telling).

2.Explicit Knowledge’

Berkebalikan dengan tacit knowledge yang cenderung personal, explicit knowledge bersifat formal dan
sistematis. Selain itu, explicit knowledge juga mudah untuk dikomunikasikan dan dibagi (sharing)
(Carrillo et al., 2004). Menurut pernyataan Polanyi (1966) pada saat tacit knowledge dapat dikontrol
dalam benak seseorang, explicit knowledge justru harus bergantung pada pemahaman dan aplikasi
secara tacit. Itulah sebab, semua pengetahuan sebenarnya berakar dari tacit knowledge.

Penerapan explicit knowledge ini lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh dalam bentuk tulisan
atau pernyataan yang didokumentasikan, sehingga setiap karyawan dapat mempelajarinya secara
independen. Salah satu bentuk konkret dari explicit knowledge adalah Standard Operation Procedure
atau biasa disingkat SOP.

SOP atau prosedur pelaksanaan dasar dibuat untuk mempertahankan kualitas dan hasil kerja. Dengan
menggunakan SOP maka tugas-tugas akan semakin mudah dikerjakan, juga tamu akan terbiasa dengan
sistem pelayanan yang ada. Di samping itu Standard Operation Procedure diciptakan agar para tamu
merasa nyaman dalam mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan.
3.semi public knowledge (pengetahuan semi sosial)

pengetahuan semi public merupakan pengetahuan turunan dari pengetahuan pribadi (personal
knowledge) atau Tacitus knowledge dimana perbedaannya pada keluasan tingkat aksesnya. Jika
personal knowledge hanya pribadi saja yang bisa mengakses, sedangkan semi public knowledge adalah
pengetahuan yang hanya bisa diakses oleh kalangan tertentu, terbatas ruang lingkup publikasinya.

pengetahuan semi public tercipta sebagai hasil transaksi yang terjadi antara orang dengan orang, orang
dengan badan atau lembaga, badan dengan badan. bagi pihak-pihak terkait dokumen berisi
pengetahuan semi publik ini sangat penting sebab kelancaran kegiatan antara pihak-pihak terkait sangat
tergantung dari dokumen-dokumen tersebut.

Anda mungkin juga menyukai