Anda di halaman 1dari 3

Nama : Stevani Mahate Putri

NIM : 042369605
Tugas 1 Organisasi Informasi

Soal:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan informasi dan organisasi informasi
2. Jelaskan peran perpustakaan dalam organisasi informasi
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sumber literatur primer, sekunder, dan tersier.
Berikan sumber apa saja yang termasuk dalam ketiga literatur tersebut.
4. Jelaskan pengertian manajemen pengetahuan dan 3 jenis pembagiannya

Jawab:
1. Menurut Bodnar dan Hopwood (2001,1) informasi adalah data yang berguna dan dapat
diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat. Organisasi
informasi adalah kegiatan dalam rangka upaya mengelola, menyusun, mengolah, dan atau
menata suatu informasi sedemikian rupa sehingga mudah untuk ditemukan kembali,
dapat dimengerti dan bermanfaat bagi pemustaka.

2. Perpustakaan merupakan salah satu lembaga yang diberi kepercayaan oleh masyarakat
sebagai lembaga organisasi informasi. Adapun peran perpustakaan dalam organisasi
informasi adalah sebagai berikut:
1) Lembaga penyimpanan/storage data (informasi)
2) Lembaga mengolah dan mengorganisasikan informasi
3) Lembaga penyebaran informasi.

3. Sumber literatur dapat dikategorikan dalam tiga kelompok besar, yaitu sebagai berikut>
1) Sumber literatur primer, yaitu sunber literatur yang sebagian besarnya berbentuk
laporan asli tentang penelitian ilmiah dan teknis. Rekaman ini dapat bersifat
observasi (misalnya laporan ekspedisi ilmiah), deskriptif (misalnya penjelasan
teknis mengenai produk-produk industri), atau teoritis (seperti di bidang
matematika dan fisika), tetapi mayoritasnya merupakan laporan eksperimen
dengan hasil temuan dan kesimpulan. Sumber literatur yang termasuk ke dalam
sumber literatur primer adalah jurnal atau majalah dan laporan penelitian seperti
skripsi, tesis, disertasi, dan lainnya.
2) Sumber literatur sekunder, yaitu sumber-sumber yang berisi informasi dari
sumber primer dan disusun menurut system serta cara tertentu. Sumber-sumber
ini merupakan pengetahuan yang diolah kembali atau dikemas ulang dalam
bentuk yang lebih mudha diakses dan diserap. Sumber literatur yang termasuk ke
dalam sumber literatur sekunder adalah buku rujukan (seperti ensiklopedi, kamus,
buku pegangan, table, dan kumpulan formula), treatise, monograf, serta buku teks.
3) Sumber literatur tersier, yaitu sumber literatur yang mempunyai fungsi utama
membantu pemakai menggunakan sumber primer dan sekunder. Ciri khas
kelompok tersier bahwa tidak mengandung ulasan mengenai suatu bidang subyek
atau disiplin ilmu. Sumber literatur yang termasuk ke dalam sumber literatur
tersier adalah direktori dan buku tahunan, bibliografi, panduan literatur, daftar
penelitian yang sedang berjalan, panduan ke perpustakaan dan sumber-sumber
informasi, serta panduan ke orgnaisasi-organisasi.

4. Manajemen pengetahuan (knowledge management) adalah suatu rangkaian kegiatan yang


digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan,
menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan
dipelajari di dalam organisasi. Bisa dikatakan juga bahwa manajemen pengetahuan
merupakan kegiatan dalam rangka mengorganisasikan, mengategorikan, dan mengelola
informasi semedikian rupa sehingga dapat membantu orang lain dalam meningkatkan
kinerja diri maupun organisasi.
Terdapat 3 jenis pembagian manajemen pengetahuan, yaitu sebagai berikut:
1) Tacit Knowledge
Pada dasarnya, tacit knowledge bersifat personal, dikembangkan melalui
pengalaman yang sulit untuk diformulasikan dan dikomunikasikan (Carrillo et
al.,2004). Dengan kata lain merupakan pengetahuan yang diperoleh dari individu
atau perorangan. Pengetahuan individual atau pribadi yaitu pengetahuan yang
tersimpan dalam pikiran seseorang. Pengetahuan jenis ini hanya bermanfaat bagi
satu orang, yaitu individu yang bersangkutan. Pengetahuan ini hanya dapat
diketahui oleh orang lain apabila ada kesempatan untuk bertanya kepada individu
tersebut, dan ia bersedia berbagi pengetahuan tersebut dengan menjawab
pertanyaan yang diajukan kepadanya.

2) Explicit Knowledge
Explicit knowledge bersifat formal dan sistematis yang mudah untuk
dikomunikasikan dan dibagi (Carrillo et al.,2004). Secara umum, explicit
knowledge dapat dijabarkan sebagai:
a. Dapat diucapkan secara tepat dan resmi
b. Mudah disusun, didokumentasikan, dipindahkan, dibagi, dan
dikomunikasikan.
Penerapan explicit knowledge ini lebih mudah karena pengetahuan yang diperoleh
dalam bentuk tulisan atau pernyataan yang didokumentasikan, sehingga setiap
individu dapat mempelajarinya secara mandiri. Pengetahuan social
mengasumsikan bahwa ada masyarakat yang mengenal tulisan, yang menulis dan
membaca, dan menghasilkan catatan (records) atau rekaman pengetahuan.

3) Semi Public Knowledge (Pengetahuan Semi Sosial)


Pengetahuan semi public knowledge merupakan pengetahuan turunan dari
pengetahuan pribadi dimana perbedaannya pada keluasan tingkat aksesnya. Jika
personal knowledge hanya pribadi saja yang bias mengakses, sedangkan semi
public knowledge adalah pengetahuan yang hanya bias diakses oleh kalangan
tertentu, terbatas ruang lingkup publikasinya. Penegtahuan semi public tercipta
sebagai hasil transaksi yang terjadi antara oerang dengan orang, orang dengan
badan atau lembaga, badan dengan badan. Bagi pihak-pihak terkait dokumen
berisi pengetahuan semi public ini sangat penting sebab kelancaran kegiatan
antara pihak-pihak tersebut sangat tergantung dari dokumen-dokumen tersebut.

Sumber:
Suwarno, Wiji. 2022. Organisasi Informasi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai