Anda di halaman 1dari 25

STRATEGI PENELUSURAN INFORMASI YANG EFEKTIF1

Arif Surachman2

Pendahuluan
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi pada saat ini
membawa dampak bagi pesatnya perkembangan informasi yang
beredar di dunia. Hal ini didukung oleh pesatnya perkembangan
pemanfaatan internet sebagai media dimana saat ini berbagai
informasi dapat ditemukan di internet. Perkembangan pengguna
internet sendiri mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Dikutip
dari internetworldstat.com pada tahun 1995 jumlah pengguna internet
hanya sebanyak 16 juta orang, namun pada bulan Maret 2013 telah
mencapai 2479 juta orang atau (2,4 Milyar lebih). Data ini juga
menunjukkan bahwa potensi informasi yang beredar di internet dan
diakses oleh pengguna internet juga telah mengalami peningkatan
yang sangat tinggi.
Perpustakaan sebagai lembaga yang menjadi pusat informasi
mau tidak mau harus dapat menghadapi kenyataan banjir informasi
di era yang kita kenal sebagai era informasi ini. Jutaan dan bahkan
milyaran informasi yang ada harus mampu dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik.

Namun disisi lain, pengguna juga harus pintar dalam

memilah dan menemukan informasi yang berada dalam belantara


yang seolah tidak bertepi. Berbagai isu terkait bagaimana menemukan
informasi yang tepat menjadi isu penting pada masa sekarang ini.
Pengguna harus mempunyai strategi jitu untuk menemukan informasi
yang

diinginkan

dan

sesuai

dengan

kebutuhan

serta

mampu

dipertanggungjawabkan secara kualitas. Hal ini disebabkan tidak

Makalah disampaikan dalam BIMTEK Kementrian Kelautan dan Perikanan RI, Padang, Rabu, 29 Mei
2013.
2
Pustakawan Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. E-mail: arif@gadjahmada.edu

semua

informasi

yang

ada

dapat

diambil

sebagai

informasi

yangberguna atau valid.

Pengertian Informasi dan Penelusuran Informasi


Secara sederhana informasi dapat dipahami sebagai data yang
diberi makna. Artinya informasi merupakan bentuk olahan dari data
yang diperuntukan untuk tujuan tertentu agar penerima dapat
mengerti arti dan makna dari data tersebut. Sedangkan menurut
businessdictionary.com informasi didefinisikan sebagai berikut:
Data that is (1) accurate and timely, (2) specific and
organized for a purpose, (3) presented within a context that
gives it meaning and relevance, and (4) can lead to an
increase in understanding and decrease in uncertainty.
Definisi di atas jelas memperlihatkan bahwa informasi merupakan
bentuk pemaknaan dari data dalam konteks tertentu yang ditujukan
agar dapat meningkatkan pemahaman dan mengurangi ketidakpastian
atau ketidakjelasan.
Informasi secara prinsip sebetulnya hanya terdiri dari dua jenis
yakni informasi lisan dan informasi terekam. Informasi lisan merujuk
pada informasi yang disampaikan secara lisan dan merupakan bentuk
komunikasi di dalam masyarakat. Sedangkan informasi terekam
merujuk kepada informasi yang terekam dalam berbagai media seperti
buku,

majalah,

jurnal,

compact

disc,

ataupun

bentuk

lainnya.

Perpustakaan sebagai lembaga pusat sumber informasi biasanya lebih


banyak mengelola informasi terekam bukan informasi lisan.
Informasi yang terekam dalam perpustakaan dapat dilihat dalam
berbagai bentuk koleksi ataupun media seperti koleksi buku fiksi,
koleksi buku non fiksi, koleksi media cetak non buku, koleksi
multimedia, dan koleksi digital/online. Koleksi buku non fiksi biasanya
2

menyimpan informasi fiktif, inspiratif, dan rekreatif yang berupa buku


cerita, novel, dan lain-lain. Sedangkan koleksi buku non fiksi biasanya
menyimpan informasi yang lebih bersifat informatif,

edukatif, dan

ilmiah yang berupa buku teks, buku referensi, buku pedoman, buku
manual, dan lain-lain.
Adapun koleksi media non buku biasanya berupa terbitan
berkala, leaflet, pamlet, brosur, poster, kliping, lukisan atau gambar,
peta, globe bahkan alat peraga. Koleksi multimedia merupakan satu
bentuk informasi terekam dalam berbagai media yang mengandalkan
teknologi elektronik seperti video cassette, audio cassette, CD, DVD,
media mikro, audio reader, slide suara, audio book, dan lain-lain.
Bahkan kemajuan internet telah membuat informasi dapat diakses
secara online melalui situs web, video onine, audio online, journal
online, database online, majalah online, koran online dan media online
lainnya.
Keberadaan informasi dalam keanekaragaman bentuk media
atau sumber tentu menjadikan masalah tersendiri dalam bagaimana
menemukan kembali informasi yang ada. Apalagi apabila jumlah
informasi yang beredar sudah mencapai ribuan, jutaan bahkan
milyaran. Hal inilah yang kemudian mengapa diperlukan adanya media
atau strategi untuk mendapatkan informasi secara cepat, tepat dan
akurat. Proses dalam menemukan informasi inilah yang sering disebut
sebagai temu kembali informasi, dimana secara spesifik juga akan
menyangkut penelusuran informasi.
Temu kembali informasi sendiri merupakan kegiatan yang
bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai
sebagai

jawaban

atas

permintaan

atau

berdasarkan

kebutuhan

pemakai (Sulistyo-Basuki, 1992). Temu balik informasi merupakan


istilah yang mengacu pada temu balik dokumen atau sumber atau data
dari fakta yang dimiliki unit informasi atau perpustakan. Sedangkan
3

penelusuran informasi merupakan bagian dari sebuah proses temu


kembali informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai
akan informasi yang dibutuhkan, dengan bantuan berbagai alat
penelusuran dan temu kembali informasi yang dimiliki perpustakaan /
unit informasi.
Penelusuran

informasi

menjadi

penting

karena

ruh

atau

nyawa dari sebuah layanan informasi dalam unit informasi atau


perpustakaan adalah bagaimana memenuhi kebutuhan informasi yang
diminta pemakai, bagaimana menemukan informasi yang diminta
pemakai, dan bagaimana memberikan jalan kepada pemakai untuk
menemukan informasi yang dikehendaki. Proses penelusuran informasi
menjadi penting untuk menghasilkan sebuah temuan atau informasi
yang relevan, akurat dan tepat. Proses dan penggunaan alat yang
tepat akan menghasilkan informasi yang tepat pula.
Tipe Penelusuran Informasi
Dari pola telusurnya, penelusuran dapat dibedakan menjadi 2 (dua)
yaitu:
1. Telusur

dokumen:

penelusuran

dimulai

dengan

identifikasi

dokumen dan / atau sumber, baru dari sini dihasilkan informasi


aktual.
2. Telusur informasi: penelusuran dimulai dengan informasi yang
diperoleh dari bank data, kumpulan data, atau perorangan.
Selain itu sebetulnya dilihat dari cara dan juga alat yang
digunakan, maka penelusuran dapat pula dibedakan menjadi 2
(dua), yaitu:
1. Penelusuran Informasi Konvensional: penelusuran yang dilakukan
dengan dan melalui cara-cara konvensional/manual seperti
menggunakan kartu katalog, kamus, ensiklopedi, bibliografi,
indeks, dan sebagainya.
4

2. Penelusuran

Informasi

Digital:

penelusuran

yang

dilakukan

dengan dan melalui media digital atau elektronik seperti melalui


OPAC (Online Public Access Catalog), Search Engine (di Internet),
Database Online, Jurnal

Elektronik,

Reference Online,

dan

informasi lain yang tersedia secara elektronik/digital.


Namun

pada

layanan

penelusuran

informasi,

pembedaan

tersebut seringkali diabaikan dikarenakan banyak pemakai yang


memilih menggunakan berbagai cara untuk memperoleh apa yang
dikehendaki.

Bahkan

seringkali

terjadi

penelusuran

informasi

menggunakan kombinasi dari perangkat penelusuran konvensional dan


digital untuk mendapatkan data atau informasi setepa mungkin.
Penelusuran Informasi Konvensional
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa penelusuran informasi
konvensional merupakan satu jenis penelusuran yang memanfaatkan
sumber-sumber informasi dan atau sumber-sumber penelusuran yang
sifatnya

konvensional

atau

offline

atau

tercetak.

Penelusuran

dilakukan dengan menggunakan berbagai media penelusuran seperti


katalog tercetak, bibliografi, indeks atau kumpulan indeks, kumpulan
abstrak, ensiklopedia atau kamus, dan media lain yang sifatnya
manual atau dengan teknik-teknik klasik tanpa bantuan teknologi
informasi/computer.
Pada penelusuran konvensional pengguna dan juga pustakawan
atau petugas perpustakaan dituntut mampu memahami masingmasing fungsi sumber informasi atau sumber penelusuran serta
karakteristiknya sehingga mampu menemukan informasi dengan
benar, tepat dan akurat. Sebagai Contoh:
Pengguna harus tahu bahwa untuk mencari koleksi
buku/pustaka di sebuah perpustakaan maka yang perlu
dilakukan pertama adalah menentukan apa (judul, subyek,
penulis) yang akan dicari, kemudian alat apa yang dapat
5

membantu dalam melakukan pencarian. Dalam hal ini


biasanya

pengguna/petugas

paling

tidak

sudah

mempunyai sebuah catatan tentang subyek, judul, penulis


atau kata kunci yang akan digunakan untuk menelusur.
Sedangkan alat yang digunakan cukup sebuah katalog
tercetak

(katalog

subyek,

katalog

judul,

kataloh

pengarang), karena memang yang diperlukan hanya itu.


Nah setelah ditemukan, pengguna/petugas juga perlu tahu
bagian informasi mana yang perlu diambil dan dicatat
untuk menemukan buku/pustaka yang dimaksud dalam
katalog. Biasanya call number atau nomer panggil-lah yang
menjadi

alat

terakhir

bagi

pengguna/petugas

untuk

menemukan koleksi buku/pustaka yang dimaksud, untuk


itu

nomer

panggil

inilah

yang

perlu

diperhatikan

selanjutnya oleh pengguna. Sehingga pada kasus ini maka


pengguna

atau

petugas

mempunyai

dan

atau

mendapatkan informasi berupa judul/ subyek/pengarang,


katalog tercetak, nomer panggil, dan tanda penomoran rak
yang akan mengantarkannya kepada koleksi buku/pustaka
yang diinginkan.
Teknik melakukan penelusuran informasi konvensional akan
dibahas dalam bagian tersendiri dalam tulisan ini.
Penelusuran Informasi Digital/Online
Adapun penelusuran informasi digital atau elektronik, seperti
disebutkan di atas merupakan satu metode penelusuran informasi
yang menggunakan teknologi informasi dan computer terutama untuk
keperluan penelusuran koleksi atau sumber-sumber informasi yang
berupa file elektronik atau digital. Sehingga pada penelusuran
informasi digital atau elektronik ini, apa yang dicari dan alat yang
digunakan untuk dicaripun sama-sama merupakan hasil dari sebuah
6

pengembangan teknologi informasi dan komputer yang berupa digital


atau elektronik.
Sumber-sumber digital sendiri sebetulnya sangat beragam, akan
tetapi setidaknya ada beberapa yang mungkin sering digunakan oleh
para praktisi dan akademisi yakni:
a) OPAC (Online Public Access Catalog)
OPAC

merupakan

alat

penelusuran

informasi

yang

bersifat

elektronik dan digital yang dapat digunakan untuk menemukan


informasi pustaka/koleksi baik dalam bentuk tercetak maupun
elektronik/digital. Namun memang pada kenyataannya untuk saat
ini OPAC ini masih banyak digunakan hanya untuk keperluan temu
kembali informasi pustaka terutama yang tercetak atau dengan
kata lain fungsinya tak lain hanya sebagai pengganti katalog
tercetak.
b) E-Journal (Electronic Journal)
Journal elektronik atau orang sering menyebut sebagai e-journal
merupakan satu bentuk sumber digital yang dapat digunakan dalam
penelusuran informasi yang berasal dari jurnal ilmiah atau popular,
baik jurnal tercetak yang dielektronikan maupun jurnal yang
memang hanya terbit secara elektronik.
c) E-Book
E-book atau buku elektronik merupakan satu sumber digital atau
elektronik yang dapat digunakan oleh pengguna yang ingin
mendapatkan informasi dari sebuah buku yang dikemas dalam
format

elektronik

atau

digital.

Pengguna

dapat

melakukan

penelusuran sekaligus membaca bahkan mendownload file buku


elektronik yang tersedia di banyak situs di internet. Buku elektronik
ini bisa berasal dari buku tercetak yang dielektronikan atau
didigitalkan,

atau

bisa

juga

hanya

terbit

dalam

versi

digital/elektronik.
d) E-Publications
7

E-Publications

atau

publikasi

elektronik

merupakan

sumber

informasi digital yang diterbitkan oleh berbagai institusi atau


penerbit atau organisasi atau bahkan perorangan baik yang bersifat
ilmiah atau tidak. Bentuknya dapat apapun seperti e-news, enewspaper, e-bulletine, e-gallery dan sebagainya.
e) Online Database
Online Database atau Basis Data Online merupakan sumber
informasi digital/elektronik yang berisi berbagai macam jenis
informasi digital seperti e-journal, e-book, e-proceeding, e-articles,
abstracts, images, dan publikasi lainnya yang dapat diakses dari
satu situs web atau pangkalan data elektronik. Basis data ini
seringkali mengalami distorsi pengertian dengan e-journal, hal ini
dikarenakan memang sebagian besar informasi yang ada di
dalamnya berupa jurnal elektronik. Namun perlu ditekankan bahwa
basis data online (database online) berbeda dengan e-journal.
Database online ini kebanyakan merupakan layanan berbayar atau
berlangganan tapi ada pula yang tidak alias gratis.
Secara

garis

besar

tiap-tiap

database

biasanya

mempunyai

keunikan dan spesialisasi dalam bidang ilmu tertentu. Akan tetapi


kadang beberapa database juga merupakan database yang sifatnya
general sehingga kadang akan ditemukan beberapa overleaping
antara satu database dengan database lainnya. Atau dengan kata
lain, ada beberapa sumber informasi digital yang dapat ditemukan
dalam berbagai database online yang tersedia. Untuk itu perlu
sebuah kejelian dan evaluasi mendalam ketika akan melanggan
database online, terutama untuk menghindari banyaknya sumber
digital yang sama dalam database berbeda yang dilanggan.
Sedangkan dalam hal teknik penelusuran, pada prinsipnya antara
satu database dengan database yang lain, biasanya mempunyai
metode pencarian yang sama. Artinya tidak akan berbeda jauh
walaupun mungkin hanya berbeda istilah. Sehingga yang perlu
8

dipelajari dalam sebuah penelusuran melalui media online atau


elektronik adalah metode yang biasa digunakan dalam penelusuran
online, seperti penggunaan tanda wildcard, penggunaan truncation,
penggunaan

Boolean, dan sebagainya. Jadi mau anda

akan

menggunakan akses melalui Database Ebsco, Proquest, Jstor,


ScienceDirect, IEEE, Westlaw, Scopus maupun jenis database
lainnya,

maka

anda

hanya

perlu

memahami

satu

metode

penelusuran saja, yang lainnya anda tinggal menyesuaikan.


f) Other Resources & Searches Tools
Internet telah memberikan kita kesempatan untuk menikmati
berbagai sumber informasi digital dan juga alat untuk menemukan
sumber informasi digital/elektronik yang berjumlah jutaan bahkan
miliaran itu. Nah, ada beberapa sumber informasi digital dan juga
alat penelusuran digital yang dapat dimanfaatkan selain beberapa
yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, diantaranya adalah:
a. Search Engine & Meta-Search Engine
Search Engines atau disebut sebagai piranti pencari, merupakan
sebuah alamat web yang mempunyai fungsi pencarian sumbersumber informasi yang terkandung di dalam jaringan internet.
Cara kerjanya menggunakan dan membaca informasi yang ada
di dalam tag-tag metadata yang tersedia dalam sebuah alamat
situs atau web. Selain itu ada satu buah piranti yang bekerja
dengan memanfaatkan banyak search engines, yakni apa yang
disebut dengan meta-search engines. Meta Search Engines
merupakan piranti pencarian yang menggunakan banyak search
engines

sebagai

sumber

data

untuk

pencarian

oleh

penggunanya. Jadi, ketika kita mencari sebuah topic tertentu


menggunakan meta search engines, maka dia akan mencari ke
seluruh search engines yang berada dalam jangkauannya.
b. Subject Directories
9

Subject Directories merupakan sumber informasi digital yang


menyediakan informasi dengan metode penyajian menggunakan
direktori atau folder dengan topic-topik tertentu yang telah
ditetapkan. Dibuat dan dikelola oleh manusia bukan mesin atau
program (berbeda dengan search engine yang dikelola oleh
program/mesin) dengan mengklasifikasikan subyek ke dalam
kategori subyek. Cakupannya tentu lebih sempit dari search
engines, akan tetapi secara kualitas isi dan sumber informasi
yang ada di dalamnya lebih dapat dipertanggungjawabkan.
Hanya sayang dalam direktori subyek ini, dokumen atau
informasi yang ditampilkan jarang sekali dalam bentuk fulltext.
c. Newsgroups dan Mailing-List
Newsgroups

atau

Mailing-List

merupakan

komunitas

atau

kelompok diskusi dalam bidang dan minat tertentu di internet.


Keduanya

sangat

potensial

penelusuran informasi
interaksi

diskusi

yang

digital

juga

untuk

digunakan

atau elektronik.

dilakukan

melalui

Paling

keduanya

dalam
tidak
dapat

memberikan keuntungan apabila kita membutuhkan informasi


tertentu yang bisa jadi dimiliki oleh anggota lain dalam kelompok
diskusi tersebut.
Alat dan Teknik Penelusuran Informasi
Bentuk sumber informasi yang beraneka ragam menuntut
adanya alat atau piranti atau media untuk menemukan kembali
informasi tersebut secara tepat dan benar. Sehingga, bentuk informasi
yang akan dicari juga akan menentukan alat apa yang paling cocok
digunakan sebagai alat penelusuran dan atau temu kembali informasi.
Berdasarkan

sifat

informasi

atau

dokumen

yang

akan

diketemukan, maka setidaknya ada beberapa alat telusur atau

10

pencarian sumber informasi seperti yang terlihat pada tabel 1 di


bawah ini.
Tabel 1. Alat Pencarian & Jenis Dokumen/Informasi yang diperoleh (Gash,
2000)

N
o
1

Sumber/Alat
Pencarian
Katalog
Perpustakaan

Buku Bibliografi

Abstrak dan Indeks


Jurnal

4
5

Current Awareness
Services
Indeks Khusus

6
7

Lembaga dan Orang


Database Elektronik

Sumber-sumber
Online
Keberadaan

Dokumen/Informasi yang diperoleh


Kebanyakan berupa Buku, tapi terkadang
juga laporan, prosiding, koleksi multimedia
atau audio visual, terbitan berkala, tabloid,
dll
Buku, seringkali berupa laporan, prosiding
konferensi, dan publikasi monografi
lainnya.
Artikel jurnal, tapi juga laporan, makalah
konferensi, terkadang buku, paten, dan
juga standar.
Biasanya berupa Artikel Jurnal, Majalah
atau Terbitan Berkala
Laporan, prosiding konferensi, tesis,
disertasi, paten, standar, dan publikasi
resmi dari institusi
Apapun
Sumber-sumber elektronik yang berupa
data, artikel, makalah, audio-visual, dll
Apapun khususnya sumber-sumber digital
seperti artikel, buku, gambar, video, dll.

alat-alat

yang

digunakan

untuk

melakukan

penelusuran informasi membawa dampak pada bagaimana teknik


dalam penelusuran informasi. Alat dan teknik yang digunakan sangat
tergantung dari informasi seperti apa yang ingin dihasilkan.
Penelusuran

informasi

dilakukan

dengan

memperhatikan

beberapa tahapan penelusuran. Gambaran tahapan penelusuran


Pemakaioleh pengguna
Kebutuhann
Pencatatan
Analisa gambar 1 di
informasi
atau pemustaka
terlihat seperti
bawah ini.
Penelusuran

Alat / Sumber

Hasil

11
COCOK

TIDAK COCOK

Evaluasi

Gambar 1. Ilustrasi Tahapan penelusuran Informasi


Teknik penelusuran informasi yang akan ditentukan pada saat
analisa dilakukan. Sehingga pada tahap ini merupakan tahap penting
bagi pemustaka untuk memahami apa yang dicari dan bagaimana
menemukannya. Menurut Yusuf (1988) beberapa teknik penelusuran
yang biasanya ada di perpustakaan dengan memanfaatkan berbagai
alat/sumber penelusuran dijelaskan dalam pembahasan selanjutnya di
bawah ini.
Teknik Penelusuran Informasi melalui Katalog
Teknik

penelusuran

menggunakan

katalog

perpustakaan

ini

biasanya difokuskan untuk menemukan sebuah kode atau angka


klasifikasi yang akan menuntun pemakai ke dalam sumber informasi /
koleksi perpustakaan yang dibutuhkan. Pemakai akan diarahkan
kepada

jajaran

menelusur

koleksi

melalui

tiga

perpustakaan.

Pemakai

Cari penting
informasi Apa?
entri
yakni

atau

staf

dapat

berdasarkan

judul,

pengarang dan / atau subyek. Berikut secara ringkas dapat diberikan


ilustrasi diagram alur penelusuran informasi melalui katalog.
Buku

Media Lain?

Cara Lain

Artikel Majalah /
Surat Kabar

Yang Ingat Apa?

Cari Melalui
Indeks/Abstrak

Pengarang

Judul

Subyek

Katalog
Pengarang

Katalog
Judul

Katalog
Subyek
12

Catat Nomer
Klasifikasi

Cek di Rak

Gambar 2. Alur Penelusuran melalui Katalog (Yusuf, 1988)


Teknik Penelusuran Informas melalui Bibliografi
Teknik ini mirip dengan katalog, hanya bibliografi cakupannya
lebih luas lagi yakni tidak hanya berupa koleksi yang dimiliki
perpustakaan

akan

tetapi

juga

di

luar

perpustakaan.

Teknik

penelusuran ini memanfaatkan daftar bahan pustaka baik yang berupa


buku, jurnal maupun sumber lainnya untuk menelusur lebih jauh
informasi dan sumber informasi aslinya.
Gambar tiga pada halaman berikut memperlihatkan alur proses
penelusuran informasi melalui bibliografi.
Informasi

Bibliografi

Buku

Katalog

Majalah /
Surat
Kabar

Media Lain

Indeks /
Abstrak

Alat Bantu
Lainnya

Karya Asli

13

Gambar 3. Alur Penelusuran melalui Bibliografi (Yusuf, 1988)


Secara mudah sebetulnya bibliografi ini akan dapat dilihat dalam
sebuah karya tulis atau bahan pustaka, biasanya pada bagian akhir.
Namun ada juga yang tercetak dalam sebuah buku bibliografi seperti
bibliografi nasional Indonesia.
Teknik Penelusuran Informasi melalui Indeks
Indeks sering diartikan sebagai daftar istilah penting yang
terdapat dalam sebuah karya tulis / bahan pustaka yang disusun
secara

alphabetis.

Indeks

ini

akan

memudahkan

orang

dalam

melakukan penelusuran informasi, karena dapat membawa penelusur


kepada sumber informasi secara langsung. Indeks ini dapat berupa
bagian dari sebuah karya tulis / bahan pustaka dan dapat pula berupa
buku yang diterbitkan khusus. Misal, indeks majalah dan atau surat
kabar. Beberapa contoh pemanfaatan indeks: indeks dalam buku-buku
ilmiah, buku indeks, indeks (artikel) majalah, Majalah indeks, indeks
surat kabar, indeks makalah, dan indeks khusus lainnya.

Teknik Penelusuran Informasi melalui Abstrak


Hal yang membedakan antara indeks dan abstrak adalah indeks
hanya sampai pada informasi kepada penunjukkan tempat suatu
informasi disimpan, sedangkan abstrak di samping menunjukkan
tempat informasi, juga memuat ringkasan informasi dari subyek yang
ada. Dan secara definitive, abstrak merupakan pemadatan dari sebuah
karya seperti laporan penelitian, artikel majalah/jurnal, prosiding, dan
lain-lain. Abstrak yang biasanya dikumpulkan sesuai dengan subyek
atau kekhususan informasinya dan disusun secara alphabetis juga.
Teknik Penelusuran Informasi melalui Kamus & Ensiklopedi
14

Kamus biasanya digunakan untuk mencari informasi singkat


tentang ejaan, etimologi, batasan/definisi, pengucapan, padanan kata,
pembagian suku kata, dan informasi gramatika. Kamus ini biasanya
juga disusun secara alphabetis sehingga memudahkan pemakai dalam
menelusuri informasi yang diinginkan.
Ensiklopedi merupakan alat telusur yang sejenis dengan kamus,
hanya ensiklopedi biasanya memuat informasi yang lebih lengkap dan
biasanya tidak hanya memberikan arti, padanan, maupun ejaan akan
tetapi juga dapat membahas lebih dalam lagi seperti sejarah, dan
keterangan lainnnya. Biasanya juga ensiklopedi ini disusun secara
alphabetis dan berseri / volume.
Teknik Penelusuran Informasi melalui Jaringan Informasi Perpustakaan
Jaringan informasi perpustakaan adalah salah satu alat yang
dapat memberikan solusi kepada pemakai untuk mencari informasi
secara lebih luas. Jaringan menjadi penting karena akan membentuk
sebuah jejaring informasi yang luas, terintegrasi dan lebih lengkap.
Sharing informasi menjadi kekuatan dari alat telusur ini, dan saat ini
sudah semakin mudah dengan adanya teknologi informasi yang dapat
membentuk sebuah jaringan informasi online.
Teknik Penelusuran Informasi melalui Media Elektronik/Online
Beberapa

hal

terkait

dengan

penelusuran

melalui

media

elektronik/online ini sudah di bahas pada bagian sebelumnya. Intinya


bahwa perkembangan teknologi informasi khususnya komputer telah
membawa kemudahan tersendiri dalam proses penelusuran informasi
secara elektronik dan atau online. Pemakai / pengguna dan staf
perpustakaan

mempunyai

kesempatan

lebih

banyak

untuk

mendapatkan informasi baik berupa informasi tercetak maupun digital


dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Apalagi dengan adanya
internet, pemakai dan staf perpustakaan dimanjakan untuk meraih
15

lebih besar lagi informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber


informasi atau lembaga penyedia informasi atau perpustakaan di
seluruh dunia.
Teknik Penelusuran informasi melalui media lain
Ada banyak alat bantu penelusuran yang dapat dimanfaatkan
oleh pemakai dan staf perpustakaan dalam mendapatkan informasi,
meskipun alat-alat bantu tersebut tidak secara spesifik berfungsi
sebagai alat penelusuran informasi. Misalnya brosur, pamlet, atlas,
globe, peta, direktori, buku pedoman, buku tahunan, dan lain-lain.

Prinsip 6W & 1 H dalam Strategi Penelusuran Informasi yang


Efektif
a. What Apa
Keberhasilan seseorang dalam menemukan informasi yang
akurat sangat ditentukan oleh bagaimana pemahaman pencari atau
penelusur

terhadap

APA

sebenarnya

yang

dicari?

Kita

harus

memahami terlebih dahulu sebenarnya informasi seperti apa yang


akan kita cari dan inginkan. Pengetahuan dan pemahaman yang tepat
terhadap apa yang akan dicari atau ditelusur akan menentukan alat
atau media apa saja yang dapat digunakan untuk temu kembali
informasi atau mendapatkan informasi yang diinginkan. Selain itu,
pemahaman dan pengetahuan terhadap apa yang dicari menjadi
penting agar penelusur tidak terjebak dalam belantara informasi yang
tak berujung. Apa inilah yang akan menjadi titik awal dari sebuah
penelusuran. Untuk itulah maka APA harus dapat diterjemahkan secara
jelas dan lengkap agar hasil penelusuran akan sesuai dengan tujuan
penelusuran informasi.
Contoh paling mudah adalah ketika kita ingin mencari informasi
terkait dengan JAGUAR, maka harus jelas, yang dicari adalah JAGUAR
16

yang merupakan binatang atau yang berarti salah satu jenis atau
merek mobil. Apabila yang dimaksudkan adalah JAGUAR yang berarti
binatang, sisi apa yang akan dicari, apakah berupa penelitian terkait
populasinya, atau nama latinnya, atau siklus hidupnya, habitatnya,
atau hanya ingin mencari keterangan atau gambaran mengenai apa itu
Jaguar? Kejelasan terkait dengan APA inilah yang akan membawa
penelusur atau pencari informasi kepada sumber informasi yang tepat
untuk pencarian Jaguar yang dimaksudkan.
Bagian What atau Apa dari 5W 1H ini merupakan bagian sangat
penting bagi sebuah entry point menuju langkah-langkah lain dalam
strategi melakukan penelusuran informasi.
b. Where Dimana
Bagian penting lain dalam penelusuran adalah terkait dimana
kira-kira

informasi

tersebut

dapat

diperoleh.

Pengetahuan

kita

terhadap tempat dimana sumber-sumber informasi berada akan


sangat

menentukan

keberhasilan

dalam

melakukan

penelusuran

informasi. Selain efektif, pemahaman terhadap tempat atau media


dimana sumber informasi berada jelas akan membawa efisiensi dalam
penelusuran atau pencarian. Di samping akurat, proses penelusuran
yang akan dilakukan juga relatif akan lebih cepat.
Sebagai contoh, ketika kita mencari dimana akan mendapatkan
informasi yang tepat terkait dengan istilah species tertentu dari
mahluk hidup di lautan misal ikan, maka bisa jadi akan lebih cepat dan
tepat apabila kita mencarinya dalam ensiklopedi yang berhubungan
dengan zoologi atau biota laut. Atau kita juga dapat mencari secara
online dalam sumber informasi referensi online seperti fishbase.com,
daripada misal kita awali dengan mencari di katalog buku atau
database jurnal misalnya.
c. Which Yang Mana
17

Salah satu hal yang sering ditemui dalam penelusuran informasi


adalah terkait dengan pilihan untuk menentukan informasi mana yang
sebetulnya tepat, informasi mana yang sebetulnya sesuai dengan yang
kita inginkan, dan informasi mana sebetulnya paling relevan dengan
topik atau subjek yang sedang dicari. Disinilah pengetahuan seorang
penelusur akan diuji, karena ini adalah bagian dari bagaimana kita
mengevaluasi informasi yang dihasilkan dari penelusuran.
Di sisi lain, konteks yang mana (Which) dapat juga menjadi entry
point untuk menentukan atau mengarahkan kepada informasi yang
relevan. Hampir beririsan dengan What atau Apa, maka konsep yang
mana juga menuntut kita untuk cermat menentukan kata kunci dalam
penelusuran informasi. Misal kita harus menentukan dulu bahwa yang
kita cari adalah Hatta yang merupakan proklamator kemerdekaan RI
yakni Mohammad Hatta, yang seorang wakil presiden pertama RI,
bukan Hatta Rajasa yang menteri di era SBY atau Hatta lain.
Kejelian seseorang dalam menentukan informasi mana yang
dicari akan sangat menentukan kualitas dan relevansi dari informasi
yang dihasilkan. Ketika dari awal seorang melakukan penelusuran tidak
yakin terhadap suatu topik yang dicari, maka proses mendapatkan
hasil akan berjalan sangat panjang karena harus melalui berbagai
proses filtering yang akhirnya menuju kepada hasil akhir yang
diinginkan. Jadi dalam penelusuran informasi, faktor WHICH ini juga
menjadi bagian penting yang perlu dipertimbangkan sebagai sebuah
strategi penelusuran yang efektif.
d. Who Siapa
Who atau siapa, menjadi relevan terutama apabila kita ingin
mengkaitkan hasil penelusuran kita dengan kredibilitas atau kualitas
informasi

yang

ditemukan.

Siapa

berbicara

apa

dan

siapa

menghasilkan informasi apa menjadi bagian penting dalam sebuah


penelusuran. Artikel terkait strategi bisnis atau kewirausahaan yang
18

ditulis oleh seorang Rhenald Kazali jelas menjadi jaminan akan kualitas
informasi yang ada di dalamnya, dibanding misalkan artikel strategi
bisnis yang ditulis oleh orang yang tidak dikenal sama sekali dalam
dunia bisnis atau kewirausahaan.
Pustakawan
informasi

dan

dituntut

pengguna

untuk

yang

mempunyai

melakukan

pengetahuan

penelusuran
yang

cukup

terhadap para penghasil informasi dan kredibilitasnya terkait dengan


topik-topik tertentu. Pengetahuan terkait dengan WHO ini menjadi satu
strategi jitu dalam menentukan kualitas informasi yang kita dapatkan.
e. When Kapan
Informasi berkembang sangat cepat dan terus meningkat dari
waktu ke waktu. Hal ini menjadikan informasi seringkali menjadi terlalu
mudah untuk menjadi kadaluwarsa atau ketinggalan jaman atau tidak
relevan lagi dengan konteks kekinian. Pustakawan dan pengguna harus
dapat melihat relevansi dan kekinian dalam melakukan penelusuran
informasi. Jangan sampai hasil yang kita dapatkan sebenarnya menjadi
isu yang saat ini sudah tidak lagi dapat dibenarkan.
Contoh untuk hal di atas misalnya, kita mencari informasi
mengenai populasi penduduk miskin pada suatu daerah perkotaan
dibanding pedesaan. Pada awalnya bisa jadi kita menemukan sebuah
data dimana angka kemiskinan di daerah pedesaan lebih banyak
dibanding dengan daerah perkotaan. Namun, ketika kita telusur lebih
jauh ternyata ada data terbaru yang menunjukkan data sebaliknya
yakni angka kemiskinan di daerah perkotaan lebih banyak dibanding
daerah pedesaan. Tentu, kita tidak bisa lagi menggunakan data awal
yang kita temukan, karena sudah tidak relevan lagi dengan konteks
kekinian atau waktu. Strategi penelusuran yang baik juga harus
mempertimbangkan

masalah

kekinian

atau

kapan

sebetulnya

informasi yang kita cari itu diproduksi atau relevan dengan waktu yang
diinginkan.
19

f. Why Mengapa
Salah satu hal prinsip yang juga dipertimbangkan adalah
MENGAPA kita perlu melakukan penelusuran informasi itu? Mengapa
kita memilih alat atau media tertentu untuk penelusuran informasi?
Mengapa kita memilih satu informasi tertentu sebagai keputusan
bahwa informasi tersebutlah yang kita inginkan? Tujuan kita melakukan
penelusuran itu apa, apakah karena kita ingin mendapatkan informasi
ilmiah,

informasi

popular,

informasi

umum

atau

sekedar

ingin

mengetahui sesuatu? Alasan atau tujuan itulah yang akan menentukan


apakah langkah kita selanjutnya yang harus dilakukan, alat atau media
yang akan digunakan, dan sejauh mana penelusuran harus dilakukan.
Sebagai contoh adalah kita menggunakan database online untuk
mencari sebuah karya ilmiah dari journal untuk keperluan acuan teori
dalam sebuah penelitian. Kita memilih database online karena mampu
memberikan informasi ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Dibanding misal kita mencari melalui search engines
yang hasilnya nantinya belum tentu dari sebuah sumber informasi
yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, penting sekali bagi pencari
informasi menentukan mengapa dia menggunakan alat tertentu atau
mengapa dia melakukan penelusuran informasi di tempat tertentu.
g. How Bagaimana
Terakhir,

yang

tak

kalah

penting

adalah

bagaimana

kita

mendapatkan informasi yang benar-benar kita inginkan. Caranya


bagaimana? Apa yang harus dilakukan agar penelusuran dapat
dilakukan dengan cepat, tepat dan akurat?

Konsep How disini

menyangkut semua aspek pertimbangan dari 6W, apabila kita ingin


melakukan penelusuran secara efektif. Artinya cara terbaik harus
dipilih untuk menentukan langkah seperti apa yang harus dilakukan.
Beberapa Hal Penting dalam Penelusuran Informasi
20

1. Kunci Telusur yakni merupakan karakteristik informasi atau


dokumen yang dapat digunakan untuk keperluan telusur dan
pemilihan dokumen / informasi. Sebagai contoh adalah data atau
informasi

kebutuhan

yang

diberikan

oleh

pemakai

seperti

subyek, nama penulis, judul, tahun terbit, geografis, dan


sebagainya.
2. Pencatatan Pertanyaan, merupakan sebuah prosedur yang akan
membantu penelusur dalam proses penelusuran terutama untuk
keperluan:
a. Menghindari pengulangan penelusuran
b. Bahan

evaluasi

temu

balik

informasi,

termasuk

analisis

prosedur yang digunakan dan efektifitasnya


c. Identifikasi kebutuhan informasi dan dokumen
d. Pencatatan pertanyaan yang diajukan pemakai
e. Memahami bahasa dokumenter dari pemakai, misal ada
pemakai

yang

memakai

istilah

kera

namun

dalam

perpustakaan dikenal sebagai macacaicus.


f. Evaluasi Pemakai
3. Alat Telusur, yakni merupakan alat yang digunakan sebagai
sarana untuk proses penelusuran informasi / dokumen.

PENUTUP
Terdapat banyak cara atau teknik untuk mencari sumber
informasi baik tercetak maupun digital (elektronik), baik melalui media
online (internet) maupun perpustakaan. Beberapa penjelasan di atas
adalah merupakan beberapa hal yang sering digunakan dan menjadi
standar dalam pelayanan penelusuran informasi di perpustakaan.

21

Pada prinsipnya penelusuran informasi merupakan sebuah proses


pengidentifikasian, pencarian, penyediaan dan pemberian informasi
atas kebutuhan atau permintaan pemakai unit informasi dan atau
perpustakaan. Keberhasilan sebuah penelusuran informasi ditentukan
oleh beberapa hal:

Kejelasan

dalam

identifikasi

kebutuhan

informasi

yang

disampaikan oleh pemakai

Ketepatan

dalam

menggunakan

berbagai

alat

sumber

penelusuran

Ketepatan

dan

kecermatan

dalam

melaksanakan

dan

menggunakan prosedur penelusuran

Kecermatan

dalam

menentukan

analisa

hasil

penelusuran

informasi.

Ketekunan dalam menggunakan berbagai cara dan teknik


penelusuran.

Daftar Pustaka
Gash, Sarah. 2000. Effective Literature Searching for Research. Second
Edition. Hampshire: Gower
Sulistyo-Basuki. 1992. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Yusuf, Pawit M. 1988. Pedoman mencari sumber informasi. Bandung:
Remadja Karya
Internetworldstat.com diakses tanggal 22 Mei 2013
Businessdictionary.com diakses tanggal 22 Mei 2013

22

LAMPIRAN
Contoh Data Online:

Data Statistik Indonesia --- www.datastatistik-indonesia.com

Statistik Kelautan dan Perikanan --- www.statistik.kkp.go.id

Global Fishery Database www.fao.org/fishery/topic/16054/en

Fish Database Species www.fishbase.org

Contoh Database Online

Proquest -- proquest.umi.com/login

Ebscohost -- search.ebscohost.com

JSTOR -- www.jstor.org

Springerlink -- www.springerlink.com

ACS Publication -- pubs.acs.org

Science Direct -- www.sciencedirect.com

Emerald -- www.emeraldinsight.com

WestLaw www.westlaw.com

Contoh E-Journal:

The British Medical Journal - www.bmjjournals.com

Cambridge Journal Online - journals.cambridge.org

Directory of Open Access Journals - www.doaj.org

Jurnal Ekonomi Rakyat - www.ekonomirakyat.org

HighWire Online Journals - highwire.standford.edu/

Free Medical Journals - www.freemedicalsjournals.com

Contoh E-Book:

Project Gutenberg -- www.gutenberg.org

Virginias E-Book Lib -- etext.virginia.edu/ebooks/ebooklist.html

Google E-Book -- print.google.com

Contoh e-publications:

The Jakarta Post -- www.thejakartapost.com


23

World Newspaper Index -- www.newspaperindex.com

Online

Dictionary

for

Library

and

Information

Science

--

lu.com/odlis

Wikipedia Free Encyclopedia -- www.wikipedia.com

Proceeding of the National Academy Sciences -- www.pnas.org

Contoh Search Engines dan Meta-Search Engines:


Search Engine
www.Google.Com
www.Altavista.Com
www.Lycos.com
www.Msn.com
www.Ask.com
www.Excite.com
www.Clusty.com
Meta Search Engine
Dogpile Metasearch www.dogpile.com
Meta Crawler www.metacrawler.com
Contoh Subject Directory
Librarians Index to the Internet -- www.lii.org
Yahoo -- www.yahoo.com
About -- home.about.com
Academic Info -- academicinfo.net
Infomine -- infomine.ucr.edu/main.html
Contoh Mailing List:
Milist pustakawan Indonesia -- indolib@yahoogroups.com
Milist

Pustakawan

Peneliti

--

pustakawan_meneliti@yahoogroups.com)
Referensi Maya -- referensi_maya@yahoogroups.com
24

Detik Net -- detikinet@yahoogroups.com


BIODATA PENULIS
Arif Surachman, S.I.P., M.B.A., Lahir di Purwokerto, 08 Maret 1975.
Menempuh pendidikan S1 di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan S2 di
Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada. Saat ini menjabat
sebagai Plt. Kepala Bidang Database dan Jaringan, Perpustakaan
Universitas Gadjah Mada. Website Pribadi (http://arifs.staff.ugm.ac.id),
Blog

Pribadi

(http://arifs.blog.ugm.ac.id),

E-mail:

arifs@ugm.ac.id,

arif@gadjahmada.edu. HP: 0812 270 2615.


Pernah menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Gadjah Mada, Penanggungjawab Perpustakaan Pusat
Studi Keamanan dan Perdamaian Universitas Gadjah Mada, Ketua
Forum Pustakawan dan Universitas Gadjah Mada (2008-2010). Selain
itu aktif sebagai narasumber, moderator, instruktur maupun fasilitator
bidang perpustakaan dan informasi.

25

Anda mungkin juga menyukai