Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH

KERJASAMA DAN JARINGAN PERPUSTAKAAN

BENTUK-BENTUK KERJASAMA DAN JARINGAN INFORMASI


PERPUSTAKAAN

Disusun oleh :

1. Anita Nur F (1702135060)


2. CholipatinArdianah (170213506012)
3. Fahmi Akbar F (170213506006)
4. Hafizah Widya A (1702135060)
5. Miftachus Surur (1702135060)
6. Salsa Almas (1702135060)

FAKULTAS SASTRA
JURUSAN SASTRA INDONESIA
PROGRAM STUDI D3 PERPUSTAKAAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas berkat dan rahmat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Bentuk-Bentuk Kerjasama dan Jaringan Informasi Perpustakaan” dengan tepat
pada waktunya. Taklupa kami ucapkan terimakasih atas bantuan rekan-rekan
sekalian yang telah mebantu dalam proses pembuatan makalah ini, sehingga
makalah ini dapat selesai tepat waktu. Dengan adanya makalah ini diharapakan
dapat membantu dalam proses pembelajaran tentang perpustakaan sebagai sumber
belajar, sehingga laporan ini dapat berguna bagi pembaca.

Terlepas dari itu semua kami menyadari bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
tentang bentuk-bentuk kerjasama dan jaringan informasi perpustakaan ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................. i


Kata Pengantar ............................................................................................ ii
Daftar Isi ....................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Syarat-Syarat Kerjasama ..........................................................................
2.2 Struktur Jaringan Dan Kerjasama Dalam Perpustakaan ..........................
2.3 Bentuk Kerjasama Dan Jaringan Informasi Perpustakaan .......................
2.3.1 Kerjasama Pengkatalogan ...........................................................
2.3.2 Kerjasama Pemberian Jasa Informasi .........................................
2.3.3 Kerjasama Penyusunan Katalog Induk .......................................
2.3.4 Kerjasama ISSN ..........................................................................
2.3.5 Kerjasama Antar Pustakawan .....................................................
2.3.6 Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan ..........................................
2.3.7 Kerjasama pinjam antar perpustakaan ........................................
2.3.8 Kerjasama Penyediaan Fasilitas ..................................................
2.3.9 Kerjasama Pengadaan .................................................................
2.4 Contoh Kerjasama Perpustakaan Dalam Negeri Dan Di Luar Negeri .....
2.5 Kendala Dalam Kerjasama .......................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..........................................................................................
3.2 Saran .....................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut KBBI Kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu; yang dilakukan
(diperbuat), jadi arti dari kerjasama adalah suatu pekerjaan yang dilakukan
dengan cara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Kerjasama
adalah usaha bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Menurut Sulistyo Basuki, “Kerjasama perpustakaan merupakan kegiatan yang
melibatkan dua atau lebih perpustakaan untuk mencapai satu tujuan yang sama”
Kerjasama yang dilakukan dalam sebuah organisasi termasuk perpustakaan
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, karena setiap organisasi
terlebih perpustakaan tidak akan mampu berdiri sendiri dan tentunya demi
mengembangkan organisasi itu sendiri, baik dari segi layanan, koleksi, serta
fasilitas yang ada.Dalam perpustakaan kerjasama biasanya dilakukan dengan
berbagai macam pihak, seperti masyarakat, penertbit, maupun sesama
perpustakaan.
Pengertian Informasi menurut KBBI adalah “pemberitahuan; kabar atau
berita tentang sesuatu”. Sedangkan jaringan adalah kumpulan dari berbagai
elemen yang tergabung menjadi satu. Jika dalam konteks perpustakaan maka
Jaringan adalah kumpulan beberapa perpustakaan yang tergabung dan berada
di bawah yurisdiksi tertentu dan memberikan sejumlah jasa sesuai dengan
rencana dan tujuan bersama. Menurut Sulistyo basuki (1996:10), Jaringan
informasi sering disebut juga dengan jaringan kerja informasi yaitu suatu
sistem terpadu dari
Jadi kerjasama dan jaringan informasi perpustakaan adalah sekumpulan
perpustakaan yang terbentuk karena suatu kesamaan tujuan dan misi sehingga
bisa saling bahu-membahu untuk pencapaian tujuan. Adanya hal tersebut
biasanya agar masing-masing dari perpustakaan dapat menjadi semakin
berkembang dan bisa saling melengkapi satu dan lainnya. Dalam kerjasama

1
tersebut memiliki berbagai macam bentuk tergantung dari tujuan dan
kebutuhan dari diadakannya kerjasama tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja syarat terjadinya bekerjasama?
2. Bagaimana struktur jaringan dan kerjasama dalam perpustakaan?
3. Apa saja bentuk kerjasama dalam perpustakaan?
4. Apa saja contoh kerjasama perpustakaan dalam negeri dan di luar negeri?
5. Kendala apa saja yang mungkin bisa terjadi saat kerjasama?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui syarat-syarat dalam bekerjasama
2. Mengetahui bagaimana struktur kerjasama dan jaringan informasi
perpustakaan
3. Mengetahui bentuk kerjasama dalam perpustakaan
4. Mengetahui contoh kerjasama dan jaringan informasi di perpustakaan
dalam negeri maupun luar negeri
5. Mengetahui kendala yang mungkin ada dalam proses kerjasama

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Syarat-Syarat Kerjasama


Dalam kerjasama tentu diperlukan syarat-syarat tertentu agar kerjasama
tersebut dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan dengan hasil
yang maksmal. Beberapa syarat terjadinya kerjama yaitu:

1. Adanya kesadaran, kesediaan dan tanggung jawab untuk memberi maupun


menerima permintaan serta mentaati setiap peraturan, mekanisme maupun
harga yang dibuat bersama yang dituangkan baik dalam bentuk tertulis
maupun lisan.
2. Memiliki koleksi pustaka yang terorganisir dengan baik dan siap pakai.
3. Memiliki katalog perpustakaan,
4. Memiliki penanggung jawab dan tenaga yang dapat membimbing
pengguna dalam mendayagunakan pustaka secara bersama.
5. Memiliki peraturan tata tertib perpustakaan.
6. Memiliki mesin fotokopi maupun peralatan lain yang dibutuhkan sebagai
sarana reproduksi dan telekomunikasi

Dalam suatu kerjasamapun terdapat hal yang memicu pihak-pihak untuk


melakukan sebuah kerjasama. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
kerjasama tersebut yaitu :

1. Alasan dan tujuan kerjasama


2. Ruang lingkup kerjasama
3. Siapa saja yang ikut terjaring
4. Kapan kerjasama dimulai dan diakhiri
5. Bagaimana hubungan antar anggota yang ikut dalam kerjasama
6. Bagaimana pembagian kerjanya supaya tidak terjadi duplikasi, dan
bagaimanabiayanya.
7. Kemungkinan penggunaan teknologi canggih

3
2.2 Struktur Jaringan Dan Kerjasama Dalam Perpustakaan

Bentuk jaringan akan mempengaruhi saluran komunikasi serta pola berita


antar sesama peserta. Bentuk tersebut juga akan mengetahui hubungan
peserta karena hubungan melalui simpul perantara akan berbeda pola untuk
kerja dengan hubungan langsung dengan sebuah simpul.

Pada gambar dibawah ini, titik merupakan simpul (dapat berupa


perpustakaan, pusat dokumentasi) sedangkan garis merupakan hubungan
komunikasi.

Gambar 1 menunjukan
bentuk dan jaringan tanpa ada
pusat pengarah komunikasi.
Pada gambar tersebut terdapat
6 simpul menghasilkan 15
hubungan antar simpul.

Gambar 2 merupakan
jaringan terpimpin dengan 6
simpul. Karena adanya
koordinator maka hubungan
anatara sesame simpul tidak
terjadi, semuanya harus melalui.
Hasil ialah tercipta 6 saluran hubungan.

Gambar 3 merupakan
komunikasi antara jaringan non
terpimpin dengan sebuah pusat
khusus, misalnya pusat biblografi
atau penelusuran data. Para
anggota jaringan (bacasimpul)
dapat berhubungan langsung

4
dengan pusat khusus. Jumlah hubungan antara simpul dengan pusat khusus
hanyalah 6 saluran.

Gambar 4 menunjukkan jaringan


terpimpin dengan pusat khusus.
Gambar ini berbeda dengan gambar
3 karena pada gambar 3 bukan
terpimpin. Pada gambar 4 terdapat
7 saluran komunikasi.

Jaringan terpimpin degan pusat


khusus seringkali berhubungan
dengan jaringan lain, terutama
jaringan terpimpin dengan pusat
khusus. Hal ini terjadi karena
berkembangnya jaringan regional maupun internasional. Sebagai contoh
gambar 5 merupakan komunikasi antara 2 jaringan terpimpin. Pada gambar
tersebut dihasilkan 13 saluran komunikasi.

Melakukan hubungan
dengan jaringan tanpa pusat
khusus. Hal ini terjadi jika pusat
khusus tersebut kuat sekali,
baik dalam sebuah kawasan.

2.3 Bentuk Kerjasama Dan Jaringan Informasi Perpustakaan


Ada beberapa bentuk kerjasama yang dilakukan oleh perpustakaan
diantaranya
2.3.1 Kerjasama Pengkatalogan
Usaha awal dalam pemberian usaha jasa pengkatalogan terpusat
dipelopori oleh Library of Congress di AS serta British Nasional
Bibliography di Inggris. Library of Congress bekerjasama dengan
perpustakaan di Amerika Utara melancarkan proyek menguji

5
keterlaksanaan sistem Machine Readable Catalogue(MARC) pada
tahun 1966. Sistem tersebut mulai beroperasional tahun 196, dengan
format lebih luwes dan lebih berkembang lagi dari tahun ketahun.
Untuk Indonesia sendiri juga melakukan kerjasama pengkatalogan yang
dilakukan di berbagai tempat, yang utama adalah upaya penyeragamaan
dan penyamarataan format katalog yang bisa dibaca oleh mesin. Untuk
itu Perpustakaan Nasional RI menggeluarkan INDOMarc (Indonesian
Machine Readable Catalogue). Dasar pemikiran INDOMarc adalah bila
kelak semua kegiatan deskripsi dan klarifikasi katalog dilakukan pada
komputer maka untuk mempermudah pertukaran data bibliografi
diperlukan keseragaman format.
2.3.2 Kerjasama Pemberian Jasa Informasi

Kerjasama pemberian jasa informasi atau biasa disebut dengan


istilah silang layan, dalam kerjasama ini masing-masing perpustakaan
memberikan jasa untuk perpustakaan lain. Misalnya perpustakaan B
suatu ketika memperlukan informasi tentang telur ikan terubuk maka
perpustakaan B menghubungi perpustakaan C. Perpustakaan C yang
memang khusus bergerak dalam subjek perikanan kemudian
menelususr literatur tentang telur ikan terubuk lalu mengirimkannya ke
perpustakaan B. Dengan adanya kerjasama ini diharpkan kedua
perpustakaan yang melakukan kerjasama dapat mengembangkan
layanan serta fungsinya dalam menyediakan informasi pada pemustaka.

Istilah silang layan berbeda dengan pinjam antar perpustakaan.


Pinjam antar perpustakaan hanya melibatkan adanya koleksi yang
dipunjamkan ke perpustakaan lain, sedangkan silang layan memberikan
jasa bagi perpustakaan lain untuk mencarikan informasi yang
dibutuhkan oleh pemustaka. Dalam bahasa inggris istilah pinjam antar
perpustakaan mendekati interlibrary loan sedangkan istilah silang layan
hampir sinonim dengan resource sharing.

2.3.3Kerjasama Penyusunan Katalog Induk

Katalog induk merupakan hasil penyusunan katalog yang dilakukan


antara 2 perpustakaan atau lebih bila katalog induk sudah selesai dibuat
maka bisa digunakan untuk membantu pelaksanaan pinjam antar

6
perpustakaan dan pemberian jasa informasi bagi pemustaka. Ciri khas
katalog induk adalah semua entri pengarang disusun menurut abjad
pengarang disertai dengan tanda lokasi perpustakaan pemilik buku
bersangkutan.

2.3.4 Kerjasama ISSN

ISSN merupakan singkatan dari International Standard Serial


Number atau nomer standart internasional terbitan berseri. ISSN
dikembangkan oleh International Serials Data System yang berada di
Paris diresmikan pada tahun 1972. ISSN merupakan nomer unik bagi
terbitan berseri terdiri atas 9 bilangan dengan tanda pemisah berupa
tanda -. ISSN diberikan pada majalah untuk membedakan satu majalah
dengan majalah lainnya.

2.3.5 Kerjasama Antar Pustakawan

Kerjasama antar pustakawan atau sering disebut dengan kerjasama


profesi karena melibatkan tenaga pustakawannya sendiri. Bentuk
kerjasamanya yaitu penerbitan buku panduan tentang kepustakawanan
yang berisi pedoman kerja sebagai pustakawan sebagaimana tenaga
profesional. Bentuk kerjasama lainnya adalah mengadakan pertemuan
sesama pustakawan dan membahas berbagai masalah bersama-sama.

2.3.7 Kerjasama Pendidikan dan Pelatihan

Perpustakaan perlu mengadakan kerjsama dalam bidang pendidikan


dan pelatihan karena perpustakaan dapat bekerja lebih efisien dan
efektif dengan cara memaksimumkan sumber daya yang ada, saling
tukar menukar informasi, keahlian, serta pengalaman antar pustakawan.
Bentuk-bentuk kerjasama pelatihan tersebut berupa :

1. Seminar kebajikan dan kepustakawanan bandingan


Dalam seminar ini membahas mengenai pengalaman berbagai
perpustakaan menyangkui layanan berupa pinjam antar
perpustakaan, jasa fotokopi, susunan meja peminjaman, dan hal-hal
kepustakawanan lainnya

7
2. Seminar yang berorientasi pada masalah sehari-hari
Dalam seminar ini membahas mengenai permasalahan sehari-hari
dalam kepustakawanan seperti masalah peminjaman yang
mempunyai berbagai metode, ada yang menggunakan metode kartu
anggota, kartu anggota dengan foto, namun ada juga yang
menggunakan bon pinjam yang ditulis oleh anggota
3. Seminar yang berorientasikan pada subjek
Dalam seminar ini membahas mengenai subjek-subjek terntentu
seperti misalnya mengenai ruangan. Dalam seminar ini
mengundang spesialis untuk berbincang-bincang dengan
pustakawan.

2.3.8 Kerjasama pinjam antar perpustakaan

Kerjasama pinjam antar perpustakaan biasa disebut interlibrary


loan (ILL). Bentuk kerjasama ini merupakan bentuk kerjasama yang
paling dikenal oleh masyarakat karena pemakai memperoleh
manfaatnya secara langsung. Bentuk kerjasama ini dapat dibagi
menurut kawasan lokal, regional, nasional sementara untuk tingkat
internasional masih merupakan gagasan yang belum seluruhnya dapat
dilaksanakan.

2.3.9 Kerjasama Penyediaan Fasilitas

Kerjasama ini berupa penyediaan fasilitas yang bisa digunakan oleh


anggota dari perpustakaan lainnya, pengguna hanya perlu menunjukan
kartu anggota dari perpustakaan yang telah terdaftar olehnya yang
sebelumnya telah menetapkan kerjasama dengan perpustakaan yang
dituju. Penyediaan fasilitas ini biasanya dibatasi penggunaan ruang baca,
koleksi rujukan, fasilitas fotokopi, dan koleksi lainnya yang terbuka
untuk umum.

8
2.3.10 Kerjasama Pengadaan

Dalam kerjasama ini beberapa perpustakaan bekerjasama membeli


buku dan majalah sesuai dengan kesepakatan bersama. Bentuk dari
kerjasama pengadaan dapat juga dilakukan oleh perpustakaan yang
berada pada lingkungan badan induk yang sama. Misalnya kerjasama
antara perpustakaan Universitas dan Fakultas.

2.4 Contoh Kerjasama Perpustakaan Dalam Negeri Dan Di Luar Negeri


Beberapa contoh bentuk kerjasama antar perpustakaan baik dalam dan
luar negeri. Untuk Indonesia sendiri memiliki beberapa contoh bentuk
kerjasama antar perpustakaan diantaranya :

1. Forum kerjasama antara perpustakaan perguruan tinggi (FKP2PTN) yang


anggotanyadi ikuti oleh seluruh perguruan tinggi negeri di indonesia
2. Forum perpustakaan perguruan tinggi di indonesia (FPPTI) yang
anggotanya di ikutioleh seluruh perguruan tinggi negeri dan swasta.
3. Forum Perpustakaan PT-BHMN yang anggotanya di ikuti oleh UI, UGM,
ITB, UPIBandung dan USU
4. Bentuk kerjasama insititusional anggotanya perpustakaan IAN se
Indonesia
5. Kerja sama perpustakaan APTIK (Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik
Indonesia)anggotanya 13 perguruan tinggi
6. InCU-VL (Jaringan Virtual Perpustakaan Universitas Kristen di Indonesia)
anggotaperpustakaan perguruan tinggi kristen se-Indonesia
7. Kerja sama fungsional dibagi dalam pusat layanan displin ilmu (pusyadi)
8. Kerja sama fungsional (UKKP/Unit Kerja Koordinasi Perpustakaan)

2.5 Kendala Dalam Kerjasama


Kerjasama yang dilakukan oleh perpustakaan tidak selamanya akan
berjalan mulus, namun pasti ada hal-hal yang menghambat proses
kerjasamanya. Beberapa kendala tersebut antara lain :

9
1. Kendala faktor bahasa
Kerjasama antara dua perpustakaan sama jenis lebih mudah dari pada
perpustakaan yang beda jenis misalnya perpustakaan perpustakaan sekolah
dengan perpustakaan khusus. Apalagi jika ada bahasa yang kurang bisa
dipahami satu sama lain maka akan timbul masalah. Misalkan satu
perpustakaan menggunakan bahasa Arab bekerja sama dengan
perpustakaan yang menggunakan bahasa Spanyol maka akan terjadi
masalah
2. Kendala faktor biaya
Biaya juga merupaka faktor yang dapat menjadi kendala pada proses
kerjasama perpustakaan. Banyak perpustakaan yang belum menyediakan
dana yang cukup untuk kerjasama, misalnya dana untuk penelusuran,
pengiriman buku dan pengembalian buku yang dipinjam, serta fasilitas
fotokopi.
3. Kendala faktor sikap perpustakaan
Kendala berikutnya adalah kendala sikap perpustakaan. Misalnya ada
sebuah perpustakaan yang cukup besar yang memiliki koleksi 200.000
judul buku, maka biasanya akan enggan bekerja sama dengan
perpustakaan kecil yang hanya memiliki 1000 judul buku karena dirasa
terlalu merugikan dan kurang bisa membentuk timbal balik yang baik bagi
perpustakaan besar
4. Kendala faktor geografi
Faktor geografi juga merupakan masalah yang cukup sering terjadi pada
proses kerjasama. Misalnya perpustakaan umu di kota Nabire di Irian Jaya
dengan perpustakaan Tapaktuan di Aceh Tenggara akan sulit untuk
melakukan kerjasama fasilitas karena jarak yang terlampau jauh
5. Kendala faktor politik
Faktor politik juga merupakan salah satu kendali terutama bagi kerjasama
Internasional. Bagi negara yang masih dilanda kekacauan politik
seringkali sulit diajak kerjasama karena negara lain takut kalau terjadi
perubahan politik akan menghambat kerjasama misalnya buku tidak
dikembalikan atau permintaan fotokopi tidak dilayani.

10
BAB III
PENUTUP

2.3 Kesimpulan
Dalam melakukan kerjasama ada beberapa syarat yang harus
dilakukan untuk memenuhi standar untuk melakukan kerjasama. Ada juga
struktur jaringan kerjasama yang perlu dipahami oleh perpustakaan agar
tidak terjadi kesalahn dalam melakukan kerjasama. Bentuk bentuk
kerjasama ada berbagai macam tergantung pada bagaimana kesepakatan
antara perpustakaan yang satu dengan perpustakaan yang lainnya. Dalam
melakukan kerjasama tidak harus monoton pada kerjasama itu saj, namun
juga dapat di inovasikan. Sama halnya dengan kendala kendala yang harus
diatasi dalam melakukan kerjasama sehingga dapat terlaksana dengan baik.
2.4 Saran
Dalam melakukan pekerjaan makalah ini terdapat banyak kekurangan
sehingga kami mohon maaf jika ada salah salah dalam pengetikan atau
kurangnya materi yang kami sampaikan mengingat terbatasnya waktu
dalam pengerjaan. Saran sangatlah kami butuhkan agar kami dapat
mengerjakan makalah lebih baik lagi kedepannya.

11
DAFTAR PUSTAKA
SulistyoBasuki. 1993. PengantarIlmuPerpustakaan. Jakarta: GramediaPustaka
Utama
SulistyoBasuki. 1996. Kerjaasama dan Jaringan Perpustakaan. Jakarta :
Universitas Terbuka
Kamus Besar Bahasa Indonesia Online. Diakses dari https://kbbi.web.id/kerja,
Pada 30 Januari 2019
Mutia, Riska. 2017. “Kerjasama Perpustakaan Sebagai BentukPengembangan
Koleksi”. Jurnal Online. Diakses dari https://repository.ar-
raniry.ac.id/2798/1/GABUNGAN.pdf, Pada 30 Januari 2019
Bheapus. 2017. “Kerjasama Perpustakaan”. Artikel Online. Diakses dari
https://bheapus.files.wordpress.com/2017/10/kerjasama-perpustakaan.pdf,
Pada 01 Februari 2019
Puspita, Dyah, Endah F.N, Nove E.V.A. 2014. “Kerjasama Dan Jaringan
Perpustakaan Antara Indonesia-Malaysia”. Jurnal Online. Diakses dari
http://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/download/1128/776, Pada 01
Januari 2019

12

Anda mungkin juga menyukai