DISUSUN OLEH:
1.ARHAM 732021202002
3. RESKI 732071202016
Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-
Nya sehingga makalah dengan berjudul: Bentuk - bentuk kerja sama di perpustakaan.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas matakuliah kerja sama dan jaringan
informasi . Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah wawasan kepada
Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada ibu Ismaya S.IP,.M.IP selaku dosen kami.
Berkat tugas yang diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik
yang diberikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih yang sebesarnya kepada semua pihak
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih melakukan banyak
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang
pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap adanya kritik serta saran dari
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................
1.3 TUJUAN.....................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................
3.1 PENUTUP.........................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
Menurut KBBI Kerja berarti kegiatan melakukan sesuatu; yang dilakukan (diperbuat), jadi arti dari
kerjasama adalah suatu pekerjaan yang dilakukan dengan cara bersama-sama untuk mencapai suatu
tujuan tertentu. Kerjasama adalah usaha bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan
bersama. Menurut Sulistyo Basuki, “Kerjasama perpustakaan merupakan kegiatan yang melibatkan dua
atau lebih perpustakaan untuk mencapai satu tujuan yang sama” Kerjasama yang dilakukan dalam
sebuah organisasi termasuk perpustakaan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, karena
setiap organisasi terlebih perpustakaan tidak akan mampu berdiri sendiri dan tentunya demi
mengembangkan organisasi itu sendiri, baik dari segi layanan, koleksi, serta fasilitas yang ada.Dalam
perpustakaan kerjasama biasanya dilakukan dengan berbagai macam pihak, seperti masyarakat,
penertbit, maupun sesama perpustakaan. Pengertian Informasi menurut KBBI adalah “pemberitahuan;
kabar atau berita tentang sesuatu”. Sedangkan jaringan adalah kumpulan dari berbagai elemen yang
tergabung menjadi satu. Jika dalam konteks perpustakaan maka Jaringan adalah kumpulan beberapa
perpustakaan yang tergabung dan berada di bawah yurisdiksi tertentu dan memberikan sejumlah jasa
sesuai dengan rencana dan tujuan bersama. Menurut Sulistyo basuki (1996:10), Jaringan informasi
sering disebut juga dengan jaringan kerja informasi yaitu suatu sistem terpadu dari Jadi kerjasama dan
jaringan informasi perpustakaan adalah sekumpulan perpustakaan yang terbentuk karena suatu
kesamaan tujuan dan misi sehingga bisa saling bahu-membahu untuk pencapaian tujuan. Adanya hal
tersebut biasanya agar masing-masing dari perpustakaan dapat menjadi semakin berkembang dan bisa
saling melengkapi satu dan lainnya. Dalam kerjasama tersebut memiliki berbagai macam bentuk
tergantung dari tujuan dan kebutuhan dari diadakannya kerjasama tersebut.
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2. Ada kesepakatan bersama antara perpustakaan yang terlibat di dalam kerjasama, sebaiknya
dinyatakan dalam dokumen tertulis.
3. Ada komitmen bersama untuk mencapai tujuan lewat proses yang jelas dan terbuka.
4. Ada sikap menghormati dan menerima perbedaan dari seluruh perpustakaan yang terlibat dalam
kerjasama.
6. Ada pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas antara perpustakaan yang terlibat.
7. Ada mekanisme pengambilan keputusan bersama dalam rangka mencapai tujuan bersama.
1.Kerjasama Pengadaan
Dalam bentuk ini berbagai perpustakaan bekerja sama dalam pengadaan buku. Ini merupakan
awal bentuk kerjasama. Dalam bentuk ini, masing-masing perpustakaan bertanggung jawab
atas kebutuhan informasi pemakainya. Maka perpustakaan akan memilih buku berdasarkan
bacaan anggotanya.
Dorongan kerjasama ini berasal dari bertambah banyaknya buku yang diterbitkan dalam
berbagai lapangan ilmu pengetahuan, perluasan jenis terbitan mulai dari buku dan majalah
hingga ke laporan tak diterbitkan, kesemuanya berfungsi sebagai sumber informasi, hubungan
yang makin kompleks antara berbagai subjek dan keterbatasan dana perpustakaan. Hanya
mengakses semua bahan pustaka yang mungkin perlu dibeli dan menjamin bahwa semua
sumber telah dilacak. Di Indonesia perlunya kerjasama ini masih amat dirasakan karena sulitnya
impor buku.
Berbagai importir yang ada lazimnya enggan mengimpor buku dalam jumlah terbatas baik
mengenai judul maupun kuantitasnya. Di segi lain perpustakaan berusaha membeli buku dalam
kuantitas terbatas namun dengan jumlah judul lebih banyak. Hal ini dapat diatasi bila perpus-
2.Kerjasama pengolahan
Dalam bentuk kerjasama ini perpustakaan bekerja sama untuk mengolah bahan pustaka.
Biasanya pada perpustakaan universitas dengan berbagai cabang atau perpustakaan umum
pemberian label buku, kartu buku, kantong buku, penyampulan buku dengan lapis plastik)
dikerjakan oleh perpustakaan pusat. Perpustakaan cabang menerima buku dalam keadaan siap
digunakan.
Ada 2 acara bentuk kerjasama ini. Cara pertama ialah memusatkan semua pengolahan bahan
pustaka ke perpustakaan yang ditunjuk, biasanya perpustakaan pusat, baik untuk perpustakaan
universitas maupun perpustakaan umum. Dalam tingkat nasional, pengolahan dilakukan oleh
perpustakaan nasional dengan hasil pengolahan diterbitkan dalam bibliografi nasional ataupun
diwujudkan dalam bentuk katalog dalam terbitan (KDT). KDT dalam bahasa Inggris disebut
Cataloguing In Publication (CIP) perpustakaan nasional mengolah data bibliografi dari buku yang
akan diterbitkan. Keterangan ini dicantumkan di bagian balik halaman judul. Umumnya data
yang dicantumkan adalah pengarang, judul, nomor klasifikasi; kadang-kadang pula
ditambahkan nomor buku standar internasional atau lazim disebut ISBN (International Standard
Book Number).
3. Kerjasama penyimpanan
Pada bentuk kerjasama nomor 1, sering kali terjadi keributan mengenai ruang simpan yang
terbatas serta ketidakjelasan batas subjek dan keterkaitan satu subjek dengan subjek lain serta
penyebaran berbagai perpustakaan dalam kawasan yang luas. Maka pendekatan yang
peserta. Pada pendekatan ini, sebuah perpustakaan ditunjuk untuk menyimpan buku yang
Biasanya bentuk kerjasama ini diikuti dengan pengadaan bersama. Perpustakaan pusat
Perpustakaan pusat penyimpan ini menyimpan jenis buku sebagai berikut : (a) buku hadiah; (b)
deposit tetap yang menjadi milik perpustakaan deposit; (c) buku disimpan berdasarkan deposit
per subjek. Misalnya perpustakaan yang ditunjuk oleh badan induknya untuk menyimpan
semua karya staf badan induk dan (d) penyimpanan atas dasar sewa. Umumnya koleksi yang
4.Kerjasama pelayanan
Banyak pustakawan Indonesia salah kaprah dalam penggunaan istilah silang layan. Menurut
anggapan mereka silang layan sinonim dengan peminjaman antar perpustakaan (interlibrary
loan). Hal ini nampak pada berbagai tulisan maupun ucapan sehari-hari. Sebenarnya istilah
silang layan berlainan dengan peminjaman antar perpustakaan. Silang layan merupakan
kerjasama antara 2 perpustakaan atau lebih dalam pemberian jasa informasi. Salah satu hasil
jasa informasi ini akan muncul dalam pinjam antar perpustakaan. Pemberian jasa informasi
dapat berupa jasa penelusuran, jasa referal maupun jasa referens. Kerjasama ini melibatkan
semua sumber daya yang ada di perpustakaan jadi tidak terbatas pada pinjam antar
perpustakaan saja.
Seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi maka jaringan kerjasama antar
perpustakaan juga mengalami kemajuan. Jaringan kerjasama ini tidak lagi dilakukan secara
manual, namun juga sudah menggunakan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi seperti
komputer dan internet. Beberapa kerjasama yang dapat dilakukan dengan basis online ini
1. Katalog Online
datanya biasanya dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan baik menggunakan perangkat
lunak buatan sendiri, maupun menggunakan perangkat lunak komersial. Sesuai dengan
namanya katalog online ini berfungsi seperti layaknya sebuah katalog yaitu sebagai sarana
mutakhir (current awereness services/ CAS) maupun layanan informasi terseleksi (selective
subyek tertentu selain hanya kemutakhiran itu sendiri. Sedangkan pelayanan informasi
yang sesuai dengan minat dan bidang ilmu pengguna yang menjadi pelanggannya. Didalam
melakukan layanan CAS dan SDI ini diperlukan waktu yang sangat banyak dan kesabaran yang
tinggi terutama SDI karena petugas harus melakukan pemilihan pustaka sesuai dengan profil
minat pengguna setiap ada informasi datang. Dengan bantuan komputer maka layanan CAS dan
SDI dapat dipermudah dan dipersingkat. Petugas hanya melakukan input ke pangkalan data
setiap ada informasi baru datang. Tugas untuk pemilihan informasi yang sesuai dengan profil
minat pengguna(yang sudah diinput sebelumnya) diserahkan kepada komputer Dalam hitungan
detik atau maksimal menit, maka komputer sudah menghasilkan output yang siap dikirim ke
pelanggan kedua layanan tersebut. Satu cara untuk membentuk sistem elektronik untuk
informasi kilat adalah untuk mendirikan apa yang disebut mailing list. Fungsi atau tujuan
mailing list ini mungkin untuk tempat berdiskusi bagi sekelompok orang-orang tertentu, namun
demikian mailing list ini dapat juga digunakan untuk penyebaran informasi. Seorang
pustakawan mungkiningin mengirim daftar isi dari beberapa jurnal tertentu kepada beberapa
bagi perpustakaan untuk menyediakan layanan informasi lengkap (fulltext), bahkan dalam
bentuk multimedia. Dengan teknik hypertext kita bisa menampilkan layanan fulltext yang bisa
dihubungkan dengan bebas ke baik teks lain bibliografi buku maupun artikel jurnal ilmiah.
Bahkan tidak hanya bibliografinya saja, melainkan dengan ringkasan (abstraks) dari dokumen
aslinya. Dengan layanan seperti ini pengguna dapat memilih dokumen yang akan dibaca
maakan menjadi sangat efektif dan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan fleksibilitas yang
sangat tinggi karena pangkalan data berbasis komputer ini memberikan kemungkinan
Peminjaman antar perpustakaan adalah tidak lazim di Indonesia, karena ketidakpastian dari
kantor pos dan kurangnya koleksi buku-buku. Di negara-negara maju servis semacam ini banyak
sekali digunakan. Terutama saat ini, dimana dana untuk perpustakaan dikurangi, perpustakaan
seringkali memutuskan untuk tidak membeli sebuah buku kalau mereka mengetahui ada
perpustakaan lain yang dekat memiliki buku tersebut. Ini berarti perpustakaan lebih memilih
Kerjasama perpustakaan terjadi karena dorongan berbagai hal. Adapun faktor-faktor yang
1. Adanya peningkatan luar biasa dalam pengetahuan dan membawa pengaruh semakin
banyak buku yang ditulis tentang pengetahuan tersebut. Sebagai contoh bila pada tahun 1965
di seluruh dunia terbit 269 000 judul buku baru maka pada tahun 1974 terbit 571 000 judul
baru. Sebagai perbandingan di Indonesia dan Malaysia setiap tahun terbit rata-rata 5000 judul
buku baru, namun hendaknya diingat bahwa penduduk Indonesia hampir 10 kali lipat penduduk
Malaysia. Itu berarti bahwa secara umum produktivitas buku di Malaysia jauh lebih tinggi
daripada Indonesia. Dalam keadaan demikian maka tidak ada satupun perpustakaan yang
2. Meluasnya kegiatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi
yang semakin hari semakin banyak memerlukan informasi. Pengetahuan yang berkembang
pesat memaksa mereka yang telah meninggalkan bangku sekolah untuk belajar kembali.
Sekadar contoh bila pada tahun 1950an di Indonesia, Sekolah Menengah Umum (SMU) hanya
terdapat di ibu kota eks karesidenan, maka kini sudah tersebar sampai ke kecamatan. Hal
serupa dengan universitas, kini di Indonesia hampir setiap provinsi terdapat perguruan tinggi
perdagangan dan perlunya pimpinan serta karyawan mengembangkan ketrampilan dan teknik
baru. Ketrampilan ini antara lain diperoleh dengan membaca dan materi perpustakaan tidak
internasional; kedua hal tersebut mendorong perlunya informasi mutakhir mengenai negara
asing.
bahkan mungkin lebih murah. Pengiriman informasi tidak harus berupa pengiriman dokumen
asli melainkan dalam bentuk reproduksi (fotokopi), bentuk mikro maupun menggunakan media
6. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan informasi yang sama-sama. Selama ini
merupakan suatu kenyataan bahwa masyarakat pemakai informasi di kota besar memperoleh
layanan informasi lebih baik daripada pemakai yang tinggal di daerah terpencil. Maka adanya
daerah terpencil.
7. Kerjasama memungkinkan penghematan fasilitas, biaya, tenaga manusia, waktu. Hal ini
amat mendesak bagi negara berkembang seperti Indonesia dengan keterbatasan dana bagi
pengembangan perpustakaan.
Kerjasama perpustakaan terjadi karena berbagai hal. Menurut Purwono (2010) faktor-
- Tuntutan masyarakat untuk memperoleh informasi yang sama baiknya dengan tidak
(Purwono, 2010) yang dihadapi oleh perpustakaan dalam usaha mengadakan kerjasama, antara
lain:
(1) faktor bahasa, (2) faktor keuangan, (3) sikap perpustaka, (4) faktor geografi,(5) faktor politik,
(6) lemahnya sarana dan prasarana, (7) koleksi yang belum memadai, (8) kurangnya tenaga
profesional, baik dalam keahlian maupun sikap mental, (9) kurang dipahaminya manfaat
kerjasama, (10) kurang adanya informasi antara perpustakaan, (11) perbedaan peraturan
3.1 KESIMPULAN
Kerjasama perpustakaan lembaga pendidikan melibatkan dua perpustakaan atau lebih dan
mempunyai jaringan informasi untuk menjalin hubungan kerjasama tersebut melalui sistem terpadu
berbantuan komputer. Kerjasama ini tentunya mempunya sayarat, alasan, dan tujuan yang harus
disepakati sejak awal bekerjasama agar kerjasama berrjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Antonius Bangun dkk. 1992. Kepustakawanan Indonesia: Potensi dan Tantangan. Jakarta: Kesaint Blanc.
Arwndria. Menggagas Jaringan Kerjasama Perpustakaan, Diposkan oleh PKBI di 08.51, Sabtu, 09 April
2011, Label: Perpustakaan , Alamat: http://lppbi-fiba.blogspot.com/2011/04/menggagas-jaringan-
kerjasama.html, di akses 22-11-2014.
Herlina. 2006. Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Palembang: IAIN Raden Fatah Press.
Perpustakaan Nasional. 2011. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan Sekolah dan
Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI.