Anda di halaman 1dari 16

PENGORGANISASIAN PERPUSTAKAAN

Makalah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas


Mata Kuliah Manajemen Perpustakaan
Dosen Pengampu : Ata Firmansyah, M.Pd

Disusun oleh :

Alya Syarifatul Arsy ( 220010200032)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM AL-AMANAH AL-GONTORY

PERIGI BARU PONDOK AREN TANGERANG SELATAN

1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah


SWT yang melimpahkan rahmat serta inayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan penulisan makalah “Mahasiswa Memahami Arti Penting
PemahamanInduvidu Dan Mampu Mengidentifikasi Kebu – kebu Induvidu
(Siswa)” ini dan tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman
yang ikut berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini. Sarana penunjang
makalah ini saya susun berdasarkan referensi yang bermacam-macam. Hal ini
dengan tujuan untuk membantu para mahasiswa untuk mengetahui,
memahami, bahkan menerapkannya.
Namun demikian, dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik dari berbagai
pihak sangat di harapkan. Akhirul kalam, semoga yang tersaji ini dapat
memberikan bantuan kepada para mahasiswa dalam menyelenggarakan proses
belajar mengajar di kampus.
Aamiin.

Wassalamualikum Wr. Wb.

Tangerang selatan, 15 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................3
BAB I...........................................................................................................................4
PENDAHULUAN..........................................................................................4

A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................5
BAB II..........................................................................................................................6
ISI....................................................................................................................6

A. Pengertian Organisasi Perpustakaan.........................................................6


B. Staff Perpustakaan......................................................................................7
C. Pembinaan Karir Pustakawan.................................................................10
BAB III......................................................................................................................15
PENUTUP....................................................................................................15

A. Simpulan....................................................................................................15
B. Saran..........................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengorganisasian merupakan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas. Proses pengorganisasian suatu perpustakaan akan berjalan dengan
baik apabila memiliki sumber daya, sumber dana, prosedur, koordinasi,
dan pengarahan pada langkah-langkah tertentu. Koordinasi sebenarnya
merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan pada satuan-satuan yang
terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan
lembaga/perpustakaan secara efisien. Sementara itu, Sulistya Basuki
menyatakan bahwa koordinasi merupakan pengaitan berbagai bagian
organisasi untuk mencapai pelaksanaan yang harmonis. Oleh karena itu,
diperlukan penyesuaian terus-menerus antar bagian dalam suatu
organisasi. Dengan koordinasi ini diharapkan terjadi saling mengisi
antarbagian dalam suatu lembaga/perpustakaan. Misalnya, bagian
katalogisasi perlu menjelaskan akses pada katalog judul, pengarang,
maupun subjek. Berdasarkan informasi ini, bagian referensi sendiri akan
membantu pemakai dan berusaha menemukan informasi yang diperlukan
itu pada katalog perpustakaan. Oleh karena itu, semakin besar suatu
perpustakaan semakin banyak bagian-bagian kerja yang diperlukan yang
berarti juga semakin baesar tuntutan koordinasi. 1

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan organisasi perpustakaan?
2. Bagaimana staff perpustakaan?
3. Bagaimana pembinaan karir pustakawan?

1
Basuki,Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama. Hlm 57

4
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian organisasi perpustakaan
2. Memahami staff perpustakaan
3. Mengetahui pembinaan karir pustakawan

5
BAB II
ISI
A. Pengertian Organisasi Perpustakaan
Organisasi adalah suatu bentuk kerjasama antara sekelompok
orang berdasarkan suatu keterikatan (perjanjian) untuk mencapai suatu
tujuan bersama yang tertentu . Unsur-unsur organisasi moderen meliputi :
1. Bentuk atau konfigurasi yaitu, berbentuk bagan atau skema. Bentuk
organisasi misalnya jalur atau lini , staf,lini, dan
staf ,fungsional,dan organisasi dewan atau panitia
2. Struktur atau kerangka, adalah bentuk pembagian tugas,
wewenang, dan tanggung jawab.
3. Jabatan-jabatan, adalah formasi-formasi jabatan yang harus diisi
oleh orang-orang yang tepat sesuai persyaratan yang ditentukan
4. Prinsip-prinsip dan aturan permainan. Prinsip-prinsip organisasi
yang terpenting adalah:
a. Adanya tujuan yang akan dicapai
b. Pembagian dan penugasan kerja yang homogen
c. Keseimbangan antara tugas, wewenang dan tanggung
jawab
d. Kesatuan komando (perintah)
e. Komunikasi
f. koordinasi
Sebuah organisasi dapat dibedakan kedalam pengertian statis
dan dinamis. Organisasi dalam pengertian statis adalah sebagai wadah
untuk menampung segala kegiatan dalam rangka mencapai tujuan .
Sementara organisasi dalam pengertian dinamis adalah bentuk dan
aktivitas seluruh komponen yang terlibat secara bersama-sama dalam
gerak langkah yang berirama, kompak dan solid.

6
Terdapat beberapa pengertian tentang organisasi perpustakaan,
antara lain:
1. Ada pokok pengertian tentang organisasi perpustakaan yang
menyatakan bahwa organisasi perpustakaan merupakan himpunan
dari perpustakaan–perpustakaan baik yang koleksinya sejenis
maupun kedudukannya setingkat .misalnya:
a. Himpunan perpustakaan yang koleksinya sejenis.
b. himpunan perpustakaan yang kedudukannya setingkat
2. Ada pokok pengertian tentang perpustakaan yang memberikan
pengertian bahwa organisasi perpustakaan adalah himpunan
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dalam ragka mengelola suatu perpustakaan.
Pengorganisasian merupakan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas. Proses pengorganisasian suatu perpustakaan akan berjalan dengan
baik apabila memiliki sumber daya, sumber dana, prosedur, koordinasi,
dan pengarahan pada langkah-langkah tertentu. Koordinasi sebenarnya
merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan pada satuan-satuan yang
terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan
lembaga/perpustakaan secara efisien.2
B. Staff Perpustakaan
Staf menjadi tulang punggung perpustakaan, termasuk
perpustakaan sekolah. Mereka diperlukan untuk mendukung program-
program pengajaran disekolah agar berhasil. Mereka diperlukan untuk
mengatur dan menjalankan kegiatansehari-hari di perpustakaan.
Perpustakaan sekolah yang mempunyai program-program kegiatan yang
baik akan memerlukan tenaga-tenaga yang cakap dan terampil agar
mampu memberikan pelayanan yang efektif.

2
Salsabila Lasa.2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gramedia. Hlm 24

7
Beberapa staf perpustakaan di sekolah seperti berikut:

1. Pustakawan

Pustakawan adalah seseorang yang melaksanakan kegiatan


perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada
masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya
berdasarkan ilmu perpustakaan, dokumentasi dan informasi
yang dimilikinya melalui pendidikan.

Pustakawan yang berada di lingkungan suatu sekolah inilah


yang disebut pustakawan sekolah. Pustakawan sekolah harus
mempunyai kualifikasi dalam bidang pendidikan dan
perpustakaan. Kualifikasi pertama diperlukan karena
pustakawan sekolah mempunyai tanggung jawab ikut membina
dan mendidik murid dalam proses belajar mengajar di sekolah,
hingga sampai pada perkembangan yang maksimal sesuai
dengan tujuan pendidikan. Kualifikasi kedua diperlukan karena
jelas bahwa ia harus memainkan perannya sebagai pengelola
perpustakaan. Tugas atau pekerjaan pustakawan sekolah
bersifat profesi. Meskipun demikian ia harus dapat pula
mengerjakan pekerjaan yang bersifat nonprofesi. Dari segi
tingkatan kualifikasi, pustakawan dimasukkan ke dalam
tingkat professional.

2. Asisten pustakawan

Sebagian besar tugas asisten pustakawan adalah membantu


tugas pustakawan, terutama untuk jenis pekerjaan yang bersifat
profesi. Menurut jenjang jabatan pustakawan, asisten
pustakawan merupakan jenjang jabatan yang terendah. Dari
segi tingkatan kualifikasi, asisten pustakawan dimasukkan ke
dalam tingkat semiprofessional.

8
3. Teknisi

Teknisi adalah tenaga perpustakaan yang sepenuhnya bertugas


mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat nonprofesi,
misalnya pengagendaan, pengetikan kartu-kartu, pelabelan,
penggandaan, pelayanan, peminjaman dan pengembalian bahan
pustaka, dan sebagainya.

4. Sukarelawan murid

Murid-murid bisa dilibatkan dalam kegiatan perpustakaan


sebagai petugas sukarelandan sifat tugasnya sekedar membantu.
Melibatkan murid-murid dalam kegiatan perpustakaan ini sangat
besar manfaatnya baik bagi pihak pustakawan, perpustakaan
maupun murid itu sendiri. Hal ini akan menimbulkan rasa
tanggung jawab terhadap bahan pustaka sehingga dapat
menumbuhkan rasa memiliki, merawat, dan memperlakukan
bahan pustaka sebagaimana mestinya.

Sukarelawan murid ini sebaiknya diperbantukan di bagian


pelayanan pembaca, baik pelayanan sirkulasi, pelayanan
referensi maupun pelayanan lainnya secara bergiliran.

Pustakawan merupakan salah satu sumber daya yang


menggerakkan sumber daya lain dalam organisasi perpustakaan yang
memungkinkan perpustakaan dapat berperan secara optimal didalam
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, sehingga pustakawan menjadi
ujung tombak keberhasilan dalam penyebarluasan informasi di
perpustakaan. Dalam UU No 43 tahun 2007, juga yang dikatakan bahwa
pustakawan adalah seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh
melalui pendidikan dan / atau pelatihan kepustakawanan serta mempunyai
tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
perpustakaan.

9
Fenomena saat ini adalah pustakawan tidak hanya bertugas
sebatas menyusun dan mendata buku. Pustakawan juga harus mampu
menerapkan suasana senyaman mungkin, bukan hanya dari segi fasilitas
serta kelengkapan buku, namun memperlakukan pengunjung dan
khususnya anggota perpustakaan sebagai aset penting perpustakaan untuk
meningkatkan kemajuan perpustakaan. User needed diperlukan untuk
membuat gerakan semakin solid dan komitmen bersama untuk mengolala
perpustakaan secara kreatif dan inovatif dengan tetap mengedepankan
kebersamaan. Perpustakaan harus kreatif mengembangkan berbagai
akitifitas dan kratifitas baru demi mengembangkan perpustakaan.3
Sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan (SNP)
Perpustakaan Nasional RI tahun 2011 kualifikasi tenaga perpustakaan
perguruan tinggi adalah pustakawan minimal strata satu di bidang ilmu
perpustakaan dan informasi, terlibat aktif dalam organisasi dibuktikan
dengan kartu anggota atau sertifikat. Perpustakaan dikelola oleh tenaga
perpustakaan sekurang-kurangnya 2 orang pustakawan. Untuk 500
mahasiswa pertama : 1 orang pustakawan dan 1 orang staf. Untuk setiap
tambahan 2000 mahasiswa-ditambahkan 1 orang pustakawan.4
C. Pembinaan Karir Pustakawan

Menurut Hermawan, Pendidikan merupakan bagian yang


menentukan untuk meningkatkan kualitas anggota profesi., termasuk
profesi sebagai pustakawan. Pembinaan dapat dilakukan melalui
pendidikan, baik pendidikan formal, non-formal ataupun pendidikan
informal. Salah satu tujuan dibentuknya organisasi profesi adalah untuk
meningkatkan mutu anggota, disamping pengembangan ilmu perpustakaan
itu sendiri.

3
Afrida Nazir Yanwar, Majalah BACA Vol. 28, No.2, Desember 2004, hlm 127
4
https://lib.ub.ac.id/en/news/mengenal-profesi-pustakawan/ Diakses pada tanggal 13
februari 2023, Pukul 12.28 WIB.

10
Data pustakawan jabatan fungsional menurut jenjang pendidikan
Tingkat SLTA SM DI D II D III D IV S1 S2 S3
pendidikan

Jumlah 693 96 15 353 322 2 1408 232 0

Total 2.799

Masalah utama dalam pembinaan profesi pustakawan adalah


perbedaan tingkat pendidikan yang berpengaruh pada kualitas dan juga
kompetensi yang dimiliki, seperti pada data Pusat pengembangan
pustakawan bahwa pustakawan yang menduduki jabatan fungsional yang
berlatar belakang pendidikan S-1 baru 1.408 orang, sedangkan Pustakawan
lulusan SLTA sekitar 693 orang. Karena terdapat perbedaan jenjang
pendidikan yang terkadang terlampau jauh maka pustakawan perlu untuk
menyesuaikan diri dengan mengikuti berbagai macam pendidikan baik
formal maupun nonformal agar bisa mencapai kompetensi yang
diharapkan.5

1. Pendidikan Formal

Salah satu cara atau sarana untuk mengembangkan dan


membina karir pustakawan adalah melalui pendidikan formal,
pendidikan ini biasanya di ikuti oleh pustakawan atau calon
pustakawan yang ingin menjadi profesional. Kegiatan pendidikan
formal ini dilakukan oleh lembaga-lembaga yang resmi dan
terakreditasi seperti Universitas, institut, akademi, sekolah tinggi
dan sebagainya. Di Indonesia sendiri untuk tingkat pendidikan
formal bidang ilmu perpustakaan terendah adalah jenjang

5
https://pujihastuti.blogspot.com/2013/05/staf-perpustakaan-sekolah.html diakses pada
tangal 13 februari 2023, Pukul 16.57 WIB.

11
pendidikan D II yaitu di Universitas Terbuka (UT) dan untuk
tingkat pendidikan tertinggi (pasca sarjana) adalah Strata 3 (S-3).

Dalam rangka peningkatan kualitas pustakawan yang


berdasarkan tingkat atau jenjang pendidikan, Pemerintah RI
melalui Keputusan KEMENPAN NO. 132/KEP/M.PAN/12/2002
tentang jabatan fungsional pustakawan dan angka kreditnya yaitu
untuk mengangkat seseorang Pustakawan tingkat terampil dengan
golongan pangkat II/b yaitu Pustakawan yang memiliki dasar
pendidikan untuk pengangkatan pertama kali serendah-rendahnya
Diploma II Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi atau
Diploma bidang lain yang disetarakan.

2. Pendidikan non formal

Untuk meningkatkan kompetensi pustakawan, disamping


melalui pendidikan formal bisa juga melalui pendidikan non-
formal. Pembinaan melalui pendidikan nonformal ini adalah
sebagaai salah satu upaya peningkatan kualitas pustakawan secara
bersama-sama seperti melalui pendidikan dan pelatihan (diklat),
penataran (up grading), simposium, seminar, lokakarya, kursus,
magang (on the job training), studi banding, dan lain sebagainya.

Pendidikan nonformal tersebut biasanya diselenggarakan oleh


Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI), Perpustakaan Nasional RI dan
berbagai Instansi yang terkait bidang Pusat Dokumentasi dan
Informasi (Pusdokinfo). Contoh kegiatan pembinaan yang
dilakukan oleh Perpustakaan Nasional RI adalah diklat penyetaraan
yaitu melakukan pendidikan khusus untuk memasuki jabatan
fungsional bagi mereka yang bekerja di perpustakaan dan pusat
informasi.6

6
Sungadi, 2019, Pembinaan Karir Pustakawan Melalui Komitmen, Kompetensi dan
Intrareneurship, Buletin Perpustakaan Universitas Islam Indosenia Vol 2 no 1. Hlm 235

12
Diklat penyetaraan ini adalah diperuntukan bagi mereka yang
berpendidikan terendah D3 (sarjana muda non-perpustakaan),
lamanya sekitar 480 jam pelatihan. Sedangkan bagi yang memiliki
ijazah S1 (sarjana) untuk memasuki jabatan fungsional pustakawan
harus mengikuti pendidikan penyetaraan sekitar 720 jam pelatihan.

3. Organisasi pusat pengembangan pustakawan

Keberadaan Pusat Pengembangan Pustakawan ini


berdasarkan pada Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI
Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perpustakaan Nasional RI, Pusat Pengembangan Pustakawan yang
berada di bawah Deputi Pengembangan Sumber Daya
Perpustakaan mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
tenaga fungsional Pustakawan. Dalam melaksanakan tugas
tersebut, Pusat Pengembangan Pustakawan menyelenggarakan
fungsi :

a. Pelaksanaan pengembangan jabatan fungsional


pustakawan.
b. Pelaksanaan pemberian akreditasi pustakawan dan tim
penilai.
c. Pelaksanaan koordinasi dan pengkajian pengembangan
pustakawan.
d. Pelaksanaan pemasyarakatan jabatan fungsional
pustakawan.
e. Evaluasi pustakawan dan angka kreditnya serta tim
penilai.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Pusat


Pengembangan Pustakawan selalu mengacu pada Visi dan Misi
Perpustakaan Nasional RI yaitu dengan menitikberatkan pada

13
pengembangan karir pustakawan sebagai sumber daya yang
menyelenggarakan layanan perpustakaan.7

7
http://pustakawan.pnri.go.id/aboutus/profile, diakses pada tanggal 13 februari 2023,
pukul 13.56 WIB.

14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Pengorganisasian merupakan tumpang tindih dalam pelaksanaan
tugas. Proses pengorganisasian suatu perpustakaan akan berjalan dengan
baik apabila memiliki sumber daya, sumber dana, prosedur, koordinasi,
dan pengarahan pada langkah-langkah tertentu. Koordinasi sebenarnya
merupakan proses pengintegrasian tujuan-tujuan pada satuan-satuan yang
terpisah dalam suatu lembaga untuk mencapai tujuan
lembaga/perpustakaan secara efisien.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan
pengetahuan yang lebih meluas tentang disiplin bagi peserta didik.

15
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Sulistyo. 1993. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Lasa, Salsabila. 2005. Manajemen Perpustakaan. Yogyakarta : Gramedia.

Sungadi, 2019, Pembinaan Karir Pustakawan Melalui Komitmen, Kompetensi


dan Intrareneurship, Buletin Perpustakaan Universitas Islam
Indosenia Vol 2 no 1

Yanwar , Afrida Nazir, Majalah BACA Vol. 28, No.2, Desember 2004, hlm
127
https://lib.ub.ac.id/en/news/mengenal-profesi-pustakawan/ Diakses pada
tanggal 13 februari 2023, Pukul 12.28 WIB.

https://pujihastuti.blogspot.com/2013/05/staf-perpustakaan-sekolah.html
diakses pada tangal 13 februari 2023, Pukul 16.57 WIB.

http://pustakawan.pnri.go.id/aboutus/profile, diakses pada tanggal 13 februari


2023, pukul 13.56 WIB.

16

Anda mungkin juga menyukai