PERLENGKAPAN/PERABOTAN
MAKALAH
BANDUNG
2021
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha kuasa kami panjatkan puji serta
syukur atas kehadirat-Nya yang sudah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga
penulis bisa menuntaskan makalah ini.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen
Perpustakaan. Pada penataan makalah ini penulis menadapatkan masukan dari bermacam
pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada rekan satu kelompok yang
sudah berkontribusi optimal dalam penataan makalah ini.
Penataan makalah ini masih ada kekurangan. Oleh sebab itu kami menerima seluruh
wujud kritik serta anjuran yang membangun dalam perbaikan makalah ini. Akhir kata kami
berharap makalah ini bisa bermanfaat.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................................iii
PENDAHULUAN...............................................................................................................................iii
A. Latar Belakang........................................................................................................................iii
B. Rumusan Masalah..................................................................................................................iv
C. Tujuan......................................................................................................................................iv
BAB II..................................................................................................................................................1
PEMBAHASAN...................................................................................................................................1
A. Pelaksanaan Perpustakaan.....................................................................................................1
B. Pelaksanaan Sumber Daya Manusia Perpustakaan..............................................................3
C. Pelaksanaan Gedung Perpustakaan.......................................................................................5
D. Pelaksanaan Perlengkapan/Perabotan Perpustakaan..........................................................9
BAB III...............................................................................................................................................13
PENUTUP..........................................................................................................................................13
Kesimpulan....................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perpustakaan sekolah sebagai salah satu sarana pendidikan penunjang kegiatan belajar
siswa memegang peran yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah atau madrasah. Lebih-lebih jika kita lihat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi sekarang ini sedemikian pesatnya, maka peranan buku sebagai
sumber informasi sangat kuat dan mutlak diperlukan di sekolah-sekolah. Darmono
menjelaskan bahwa perpustakaan sekolah atau madrasah sabagai ilmu pengetahuan
berperan sangat penting dalam meningkatakan kecerdasan dan meningkatkan
pengetahuan para siswa. Perpustakaan sekolah atau madrasah harus bisa memainkan
peran, khususnya dalam membantu siswa untuk mencapai tujuan pendidikan. Berkaitan
dengan perlunya perpustakaan sekolah untuk mendukung pelaksanaan pendidikan juga
terdapat dalam standar nasional pendidikan dalam bagian 11 tentang Tenaga
Kependidikan pasal 35 ayat 1. Pada pasal ini dinyatakan bahwa perlunya tenaga
perpustakaan untuk semua jenjang pendidikan mulai jenjang SD/MI, SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB, SMALB, Paket A, Paket B, Paket C, dan
lembaga khusus dan keterampilan (Afriatin & Danusiri, 2020, p. 47).
Perpustakaan sekolah tidak hanya sebagai penyedia bacaan siswa di kala senggang.
Perpustakaan harus menjadi sumber, alat, dan sarana untuk belajar siswa. Perpustakaan
harus siap setiap saat untuk menunjang dan terlibat dalam pelaksanaan proses
iii
pembelajaran, baik di dalam jam pelajaran maupun di luar jam pelajaran. Keberadaannya
sangat penting sebagai salah satu sumber belajar. Perpustakaan dapat digunakan sebagai
sarana peningkatan wawasan dan pengetahuan, meningkatkan minat dan kebiasaan
membaca siswa, sarana pencarian pengetahuan atau informasi dan perpustakaan pun
dapat digunakan sebagai tempat diskusi, ajang bertukar pikiran antara kelompok belajar
(Mulyadi SK & Primasari, 2014, p. 18)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan perpustakaan?
2. Bagaimana pelaksanaan Sumber Daya Manusia (SDM) perpustakaan?
3. Bagaimana pelaksanaan gedung perpustakaan?
4. Bagaimana pelaksanaan perlengkapan/perabotan perpustakaan?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pelaksanaan perpustakaan
2. Untuk mendeskripsikan Sumber Daya Manusia (SDM) perpustakaan
3. Untuk mendeskripsikan gedung perpustakaan
4. Untuk mendeskripsikan perlengkapan/perabotan perpustakaan
iv
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Perpustakaan
Hal di atas juga sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh (Ibrahim, Bafadal, 2011:
10) pelaksanaan tugas yang dikerjakan kepala perpustakaan sekolah dengan berusaha
menggerakkan segenap tenaga dan mengarahkan segala fasilitas kerja agar perpustakaan
sekolah dapat terselenggarakan dengan sebaik-baiknya.
Prinsip pelaksanaan perpustakaan bisa diartikan sebagai dasar atau asas yang
merupakan hal yang terpenting dalam pelaksanaan perpustakaan. Dalam prinsip
pelaksanaan perpustakaan ini diharapkan akan menjadi dasar terciptanya tata hubungan
untuk keberhasilan perpustakaan. Prinsip pelaksanaan perpustakaan juga bisa diartikan
sebagai pedoman atau pegangan untuk dapat memberikan layanan terbaik, mengambil
1
keputusan, melakukan kerjasama, dan penyamaan persepsi terhadap tujuan yang akan
dicapai (Iskandar, 2016).
2
dan prasarana, serta pendanaan yang memadai.
Perlu diwujudkan sesuai sistem perpustakaan yang
efektif dan efisien agar secara sinergis mendukung
Pengelolaan
6. pencapaian tujuan perpustakaan dan menjadikan
Perpustakaan
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar
masyarakat.
Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau sebuah rencana yang sudah disusun secara
matang dan terperenci .Sumber daya manusia (SDM) perpustakaan sekolah adalah
memiliki wewenang maupun yang bertugas dalam mengelola perpustakaan. Sumber daya
manusia ini dimungkinkan terdiri atas guru, pustakawan, dan dan karyawan yang bertugas
melaksanakan kegiatan perpustakaan seperti pengadaan, pencatatan, klasifikasi,
katalogisasi, penjajaran, pengawetan, dan pemberdayaan perpustakaan (Lasa, 2011).
Tugas pelaksanaan sumber daya manusia adalah tugas menggerakan seluruh manusia
yang bekerja dalam perpustkaan sekolah agar masing- masing bekerja sesuai dengan
tugas dan tanggu jawab yang telah ditetapkan dengan semangat dan kemampuan
maksimal. Dengan kata lain pelaksanaan adalah merupakan proses implementasi program
agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaraan
dan produktivitas yang tinggi.
Bafadal (2008) petugas atau sumber daya manusia perpustakaan sekolah pada
dasarnya terdiri dari dua bagian, yaitu seorang yang bertindak sebagai kepala
perpustakaan sekolah yang sering disebut juga dengan kata pustakawan, dan beberapa
oranganggota staf perpustakaan sekolah.
3
1. Kepala Perpustakaan Sekolah
Kepala perpustakaan sekolah atau disebut dengan guru pustakawan adalah
seseorang yang diberi tanggung jawab untuk mengelola perpustakaan sekolah.
Jabatan ini sebaiknya dipegang oleh salah seorang guru sehingga penyelenggaraan
perpustakaan sekolah benar-benar diintegrasikan dengan proses belajar mengajar
yang berlangsung di sekolah. Guru pustakawan harus harus memenuhi syarat-
syarat tertentu baik pengetahuan, skill, maupun attitude-nya.
2. Staf Perpustakaan Sekolah
Kepala perpustakaan atau guru pustakawan memang bisa saja sendiri dalam
mengerjakan pekerjaan-pekerjaan pelayanan teknis dan pelayanan teknis dan
pelayanan pembaca. Tetapi dalam menghadapi peserta didik yang begitu
banyaknya, tidak mungkin seorang guru pustakawan bekerja sendiri. Maka kepala
perpustakaan sekolah dibantu oleh beberapa petugas atau staf yang bisa
diambilkan dari guru-guru atau bukan guru. Jumlah anggota staf ini sesuai dengan
kebutuhannya, minimal ada tiga orang, yaitu petugas pelayanan teknis, petugas
pelayanan pembaca, petugas tata usaha.
4
mediator antara perpustakaan dan kepala sekolah, perpustakaan dan guru, dan juga
perpustakaan dan siswa.Pustakawan berperan sebagai orang yang melaksanakan
kegiatan diperpustakaan seperti pengadaan, pencatatan, klasifikasi, pengkatalogan,
penjajaran, pengawetan dan pemberdayaan perpustakaan. Karyawan yang terdiri dari
tenaga administrasi bertugas melaksanakan kegiatan administrasi dan membantu
pelaksana kegiatan perpustakaan pada umumnya, seperti plebelan, sirkulasi,
pembuatan statistik dan lain sebagainya.
Gedung perpustakaan memiliki tempat yang terdiri dari sejumlah ruangan yang tiap-
tiap ruangan tersebut mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Ruang perpustakaan
merupakan tempat yang disediakan untuk perpustakaan harus terpisah dari aktivitas lain.
Selain itu pembagian ruangan harus disesuaikan juga dengan sifat kegiatan, sistem
kegiatan, jumlah pengguna, jumlah staf dan keamanan tata kerja, sehingga kelancaran
kegiatan dalam perpustakaan tersebut berjalan efektif (Pedoman Penyelenggaraan
Perpustakaan, 2000).
Adapun ruangan yang minimal harus dimiliki sebuah perpustakaan adalah sebagai
berikut:
5
1. Ruang koleksi, adalah tempat penyimpanan koleksi perpustakaan. Luas ruangan
ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang dimilki serta besar
kecilnya luas bangunan perpustakaan
2. Ruang baca, adalah ruang yang dipergunakan untuk membaca bahan pustaka.
Luas ruangan ini tergantung pada jumlah pembaca, pemakai jasa perpustakaan.
3. Ruang pelayanan, adalah tempat penyimpanan dan pengembalian buku, meminta
keterangan pada petugas, menitipkan barang atau tas, dan mencari informasi dan
buku yang diperlukan melalui katalog.
4. Ruang kerja/teknis administrasi, adalah ruangan yang dipergunakan untuk
melakukan kegiatan pemerosesan bahan pustaka, tata usaha untuk kepala
perpustakaan dan stafnya, perbaikan dan pemeliharaan bahan pustaka, diskusi, dan
pertemuan (Perpustakaan Nasional, 1992).
6
Dibuat oleh produsen lokal atau perwakilan setempat, tujuannya
agar mampu memberikan jasa purna jual yang memuaskan. Jasa
purna jual ini meliputi perawatan mesin, perbaikan dan pasokan
suku cadang, serta pelatihan bagi staf.
Sesuai dengan spesifikasi dan tandar perabot perpustakaan, agar
terkesan “luwes” bagi pemakai perpustakaan.
Penampilan, kenyamanan, dan variasi perlengkapan harus
memperhatikan aspek kekekaran, ketahanan, kepraktisan, dan
keamanan (Sulistiyo-Basuki, 1992).
b. Perancangan Ruang Perpustakaan
Perancangan gedung dan ruang perpustakaan yang baik akan menghasilkan
tempat kerja yang efisien, nyaman, dan menyenangkan bagi staf perpustakaan dan
pemustaka. Siregar (2008), mengatakan bahwa untuk menghasilkan gedung
perpustakaan yang dapat menjadi tempat kerja yang efisien, nyaman dan
menyenangkan bagi staf perpustakaan dan pengunjung, maka gedung atau
ruangan perpustakaan haruslah direncanakan secara baik agar dapat menampung
segala kegiatan dalam pelaksanaan fungsi perpustakaan sesuai dengan jenis
layanannya, terbuka (open access) atau tertutup (closed access). Apabila
perpustakaan menganut sistem tertutup, maka alokasinya adalah 45% untuk
koleksi, 25% untuk pengguna, 20% untuk staf, dan 10% untuk keperluan lain.
Apabila sistem terbuka, maka alokasinya diatur dengan pembagian 70% untuk
koleksi dan pengguna, 20% untuk staf, dan 10% untuk keperluan lain (Depdikbud,
1994).
Selain itu, dalam merancang ruang perpustakaan perlu diperhatikan dalam
penataan ruang baca, ruang koleksi, dan ruang sirkulasi yang dapat dipilih dengan
sistem tata sekat, tata parak, dan tata baur (Lasa, 2005).
1. Sistem tata sekat yaitu cara pengaturan ruangan perpustakaan yang
menempatkan koleksi terpisah dari ruang baca pengunjung. Sistem ini,
tidak memperkanan pengunjung untuk masuk ke ruang koleksi dan
petugaslah yang akan melayaninya.
2. Sistem tata parak yaitu sistem pengaturan ruangan yang menempatkan
koleksi terpisah dari ruang baca. Sistem ini, memungkinkan pengunjung
7
untuk mengambil koleksi sendiri, kemudian dicatat dan dibaca di ruang
lain.
3. Sistem tata baur yaitu suatu cara penempatan koleksi yang dicampur
dengan ruang baca agar pembaca lebih mudah mengambil dan
mengembalikan koleksi sendiri. Di samping itu, dalam hal teknis
pelaksanaan program pembangunan gedung atau ruang perpustakaan, juga
harus dipersipkan hal-hal sebagai berikut.
a) Penunjukan personalia
Hanya ada satu jalan masuk dan satu jalan keluar untuk
memudahkan pengawasan terhadap pengunjung.
Pintu dan jendela harus diamankan dengan memasang
kawat atau kasa untuk menghindari pencurian koleksi.
8
Tinggi rak buku haruslah dalam batas normal para
pengunjung, misalnya untuk orang Indonesia tidak lebih
dari 175cm. Dengan demikian, pengunjung akan lebih
mudah mengambil koleksi
c) Menentukan luas ruangan
9
Dalam upaya menjalankan fungsi dan mencapai tujuan perpustakaan secara optimal
maka selain peralatan, dibutuhkan pula beberapa jenis perlengkapan. Perlengkapan
perpustakaan adalah barang-barang yang diperlukan staf dan pustakawan didalam
perpustakaan sebagai penunjang fungsi perpustakaan. Guna mendapatkan perlengkapan
yang sesuai dengan kebutuhan staf dan pengguna perpustakaan maka dimungkinkan
dalam kegiatan pengadaan perlengkapan perpustakaan mempergunakan jasa seorang
konsultan interior. Adapun peranan konsultan interior tersebut dapat membatu pihak
perpustakaan dalam menentukan beberapa hal berikut ini:
1. Rak atau lemari buku; berfungsi untuk menempatkan koleksi buku. Ada rak buku
yang terdiri atas satu sisi dan ada pula yang dua sisi. Untuk rak satu sisi
ditempatkan merapat pada dinding ruang perpustakaan, adapun rak dua sisi dapat
diletakkan ditengah ruangan, pada masing-masing sisinya diisi dengan koleksi
yang dimiliki oleh perpustakaan. Biasanya rak buku memiliki ketinggian 190 cm
dan terdiri atas 4-5 sap untuk menempatkan koleksi buku.
2. Rak surat kabar; berfungsi untuk meletakkan surat kabar agar tidak mudah rusak
atau sobek. Biasanya rak surat kabar terbuat dari kayu dan lebarnya disesuaikan
dengan ukuran surat kabar yang dilanggan oleh perpustakaan. Rak ini dilengkapi
alat penjepit yang panjangnya 36 inci, yang memudahkan surat kabar untuk
dipasang atau dilepas kembali.
3. Rak majalah; berfungsi untuk meletakkan majalah dan biasanya hanya terdiri atas
2 sap. Konstruksi rak yang rendah ini dapat memudahkan pengguna perpustakaan
mengambil koleksi majalah yang dibutuhkan.
4. Meja dan kursi baca; perlengkapan ini sangat dibutuhkan oleh perpustakaan untuk
melayani pengguna perpustakaan yang ingin membaca koleksi buku di ruang
perpustakaan. Pemilihan jenis meja dan kursi baca selain harus disesuaikan
10
dengan kondisi luas ruangan juga disesuaikan dengan dana yang dialokasikan
untuk membeli perlengkapan tersebut. Sebaiknya meja dan kursi baca terbuat dari
bahan yang kuat (kayu), nyaman dan seragam baik warna dan bentuknya.
5. Meja dan kursi kerja; berguna bagi staf perpustakaan untuk melaksanakan
aktivitas dan menyelesaikan tugas-tugasnya. Umumnya meja dan kursi kerja
disediakan dalam bentuk tunggal tidak digabung antara staf yang satu dengan
lainnya, artinya untuk satu orang staf akan mendapatkan satu buah meja dan kursi.
6. Meja sirkulasi; berfungsi untuk melayani pengguna yang akan meminjam atau
mengembalikan koleksi buku perpustakaan. Meja sirkulasi biasanya didesain
khusus agar dapat menampung buku dan berkas lainnya dalam jumlah yang
banyak. Agar pelayanan sirkulasi berjalan optimal, maka desain meja sirkulasi
biasanya terdiri atas beberapa meja yang digabung menjadi satu sehingga
membentuk meja yang fleksibel dalam melakukan kegiatan sirkulasi.
7. Lemari catalog; berfungsi untuk menyimpan kartu catalog. Besarnya lemari
catalog disesuaikan dengan jumlah laci yang diinginkan sedangkan tingginya
disesuaikan dengan tinggi badan pengguna perpustakaan pada umumnya.
8. Kereta buku; berfungsi untuk mengangkut buku yang dikembalikan oleh
pengguna perpustakaan (dari sirkulasi ke rak buku) atau mengangkut buku yang
telah diproses dibagian pembinaan koleksi ke rak buku. Biasanya kereta buku
terbuat dari bahan yang kuat dan beroda.
9. Papan display; berfungsi untuk memamerkan koleksi buku baru yang akan
dilayankan oleh perpustakaan.
11
koleksi
Area catalog Meja dan kursi, computer
Ruang kolekdi rujukan Rak koleksi, rak catalog, meja dan kursi staf, computer
Ruang terbitan berkala Rak koleksi terbitan berkala, meja dan kursi staf
Ruang baca Meja dan kursi, baca
Ruang kerja staf Meja dan kursi, computer
Ruang tata usaha Meja, kursi, filling cabinet, lemari, computer, printer, mesin
fotokopi, alat pemotong kertas
Ruang perawatan Alat pemotong kertas, alat jilid, mesin press, pisau potong,
lemari
Gudang Lemari, rak buku
Sumber : Depdiknas 2004
12
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dapat kita simpulkan bahwa Pelaksanaan merupakan sebuah proses kegiatan yang
berkesinambungan sehingga tercapai tujuan yang diharapkan. Pelaksanaan aktifitas atau
usaha-usaha yang terlaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang
telah dirumuskan dan ditetapkan. Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau sebuah rencana
yang sudah disusun secara matang dan terperenci . Pelaksanaan dalam mengelolah
perpustakaan juga merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh suatu badan atau wadah
secara berencana, teratur dan terarah guna mencapai tujuan yang diharapkan .Sumber daya
manusia (SDM) perpustakaan sekolah adalah memiliki wewenang maupun yang bertugas
dalam mengelola perpustakaan.
13
DAFTAR PUSTAKA
Afriatin, R., & Danusiri. (2020). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah di MTs Negeri 7
Kebumen. Jawda: Journal of Islamic Education Management, Vol. 1 No.1, 47-55.
Darmono, 2004, Manajemen Dan Tata Kerja Perpustakaan Sekolah, Grasindo, Jakarta.
Iskandar. (2016, Februari 2). Prinsip Pelaksanaan Perpustakaan. Retrieved Oktober 3, 2021,
from iskandar-pustakawan-unhas.blogspot.com: https://iskandar-pustakawan-
unhas.blogspot.com/2016/02/prinsip-pelaksanaan-perpustakaan.html
Lasa, HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Book Publishr.
Sutarno, NS. 2006. Perpustakaan dan Masyarakat. Ed. Rev. Jakarta : Sagung Seto.
Siregar, Belling. 2008. Gedung dan Perlengkapan Perpustakaan. Medan : Program Studi Ilmu
Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.
Sulistiyo-Basuki. 1992. Teknik dan Jasa Dokumentasi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka Utama.
14