Anda di halaman 1dari 19

MANAJEMEN DAN ADMINISTRASI PERPUSTAKAAN SEKOLAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan
Manajemen Sekolah

Oleh:
Kelompok 10 Indralaya

1. Aliyah Andina NIM 06021182025006


2. Nanda Elta Wira P NIM 06021182025010
3. Nabila NIM 06021182025013
4. Rifdah Fadhilah NIM 06021282025026

Dosen Pengampu:
Prof. Dr. Mulyadi Eko Purnomo M. Pd.
Dr. Agus Saripudin M. Ed.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Makalah penulisan yang berjudul "Manajemen dan
Administrasi Perpustakaan Sekolah” ini dibuat oleh penulis untuk memenuhi tugas mata kuliah
Administrasi dan Manajemen Sekolah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr.
Mulyadi Eko Purnomo M. Pd dan Dr. Agus Saripudin M. Ed. yang telah memberikan bimbingan
serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.

Penulis menyadari dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar makalah
ini dapat menjadi lebih baik lagi. Semoga isi dari makalah dapat menambah wawasan dan ilmu
pengetahuan bagi para pembaca.

Indralaya, 29 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang. ..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah. ................................................................................................ 2

C. Tujuan ................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3

A. Hakikat, tujuan, fungsi dan unsur utama perpustakaan sekolah .......................... 3

B. Manajemen dan administrasi perpustakaan sekolah ............................................ 8

C. Tata kerja perpustakaan sekolah .......................................................................... 9

PENUTUP......................................................................................................................... 15

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 15

B. Saran .................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 16

iii
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehadiran perpustakaan bukanlah merupakan hal yang baru, di mana-mana
terdapat perpustakaan. Bahkan, di era globalisasi informasi ini, keberadaannya sudah
merupakan salah satu unit kerja atau lembaga yang diperlukan oleh masyarakat untuk
memenuhi kebutuhan akan informasi.
Perpustakaan dapat dikatakan sebagai suatu unit kerja yang mengelola sejumlah
bahan pustaka yang akan digunakan oleh pemakai. Sejatinya, perpustakaan berfungsi
sebagai pusat sumber informasi. Perpustakaan dapat diartikan sebagai suatu unit kerja
atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku maupun
nonbuku (mikrofilm, gambar-gambar surat kabar, majalah, dan sebagainya) yang
diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
sumber informasi oleh setiap pemakainya (Bafadal, 2005). Lebih lanjut, apabila dilihat
dari rangkaian infrastruktur informasi, perpustakaan termasuk salah satu lembaga
penyebar (disseminator) informasi yang perlu ditangani secara serius dan profesional
(Science Applications International Corporation (SAIC) dalam Rubin, 1998). Bahkan,
tidak dapat dipungkiri semua perpustakaan merupakan suatu unit kerja yang
mengemban tugas dan fungsi yang sangat mulia sekaligus strategis, ekonomis, serta
demokratis dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana dicita-citakan
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu berperan sebagai suatu sarana
pelaksanaan belajar mandiri dan pendidikan seumur hidup bagi individu atau
kelompok masyarakat tertentu.
Terkait dengan lembaga pendidikan sebagai satuan pendidikan di berbagai
jenjang, mulai dari sekolah dasar, menengah, dan tingkat atas, baik itu yang dikelola
pemerintah maupun swasta, dewasa ini semakin perlu memiliki dan mengelola
perpustakaan sekolah (school library). Tentunya, perpustakaan lengkap dan berperan
optimal sebagai salah satu sarana penunjang pencapaian sasaran pendidikan yang telah
dicanangkan oleh badan induknya. Unit kerja ini berupaya menyediakan dan
mengelola perpustakaan dengan sistem yang baku sebagai sumber informasi bagi para
pemustakanya, yaitu para siswa, pendidik, sampai para administratif yang bekerja di
bagian tata usaha dan unit pelaksana teknis sekolah tersebut.
Dengan demikian, perpustakaan sekolah sebagai bagian integral dari kekuatan dan

1
keberadaan suatu lembaga pendidikan perlu dikelola oleh sumber daya manusia yang
memiliki kompeten di bidangnya, yaitu para pustakawan atau guru pustakawan yang
memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang seluk-beluk penyelenggaraan
perpustakaan. Sehubungan dengan hal di atas maka, penulis tertarik membahas tentang
Manajemen dan Administrasi Perpustakaan Sekolah.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana hakikat, tujuan, fungsi dan unsur utama perpustakaan sekolah?

2. Bagaimana manajemen dan administrasi perpustakaan sekolah?

3. Bagaimana tata kerja perpustakaan sekolah?

C. Tujuan

1. Mengetahui hakikat, tujuan, fungsi dan unsur utama perpustakaan sekolah.

2. Mengetahui manajemen dan administrasi perpustakaan sekolah.

3. Mengetahui tata kerja perpustakaan sekolah.

2
PEMBAHASAN

A. Hakikat, Tujuan, Fungsi dan Unsur Utama Perpustakaan Sekolah


1. Hakikat Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana fasilitas penyelenggaraan
pendidikan, sehingga setiap sekolah mestinya memiliki perpustakaan. Menurut
Mansyur, perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah
sekolah, dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan, dengan tujuan utama
membantu sekolah untuk mencapai tujuan khusus sekolah dan tujuan pendidikan pada
umumnya. Adapun menurut pendapat Darmono, perpustakaan sekolah merupakan salah
satu sarana pendidikan untuk menunjang kegiatan belajar siswa memegang peranan
yang sangat penting dalam memacu tercapainya tujuan pendidikan disekolah. Artinya,
eksistensi perpustakaan sekolah sejalan dengan tujuan pendidikan di sekolah dan
dijadikan sebagai sarana belajar oleh para siswa dan guru di sekolah tersebut.
Perpustakaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada satuan pendidikan formal
di lingkungan pendidikan dasar dan menengah yang merupakan bagian integral dari
kegiatan sekolah yang bersangkutan, dan merupakan pusat sumber belajar untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah yang bersangkutan. Dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan sekolah merupakan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah yang dapat membantu suatu proses pembelajaran perserta didik dapat mencari
informasi yang relevan didalam perpustakaan yang ada disekolah sehingga dapat
memudahkan dan meningkatkan minat baca dalam kehidupan sehari-hari dan dapat
mencapai tujuan perpustakaan sekolah.
Perpustakaan sekolah merupakan komponen pendidikan yang penting.
Perpustakaan sekolah dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap
murid-murid. Perpustakaan sekolah berada pada lingkungan sekolah, penanggung
jawabnya adalah kepala sekolah, sedangkan pengelolanya biasanya adalah guru
pustakawan atau guru-guru dan pegawai yang ditugaskan, sedangkan pemakainya
adalah para siswa atau pelajar dan guru-guru dari sekolah yang bersangkutan. Namun
sekolah dapat bekerja sama dengan komite sekolah dari pihak lain dalam mengelola dan
membina perpustakaan tersebut. Tugas pokoknya perpustakaan sekolah adalah
menunjang proses pendidikan dengan menyediakan bahan-bahan bacaan yang sesuai
dengan kurikulum sekolah dan ilmu pengetahuan tambahan yang lain. Tujuannya untuk
menunjang agar proses pendidikan dapat berlangsung lancar dan berhasil baik.
3
2. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan dan menumbuhkan minat baca,
bakat, kecerdasan (baik dari intelektual, emosional maupun spiritual) pada pendidik,
peserta didik maupun tenaga kependidikan dalam hal mendukung pendidikan nasional.
a. Menurut Sutarno, tujuan dari adanya perpustakaan adalah agar terciptanya
masyarakat yang terpelajara, terdidik dan membiasakan masyarakatnya untuk
terbiasa membaca dan berbudaya tinggi.
b. Menurut Badan Standarisasi Nasional, tujuan perpustakaan sekolah yaitu untuk
menyediakan pusat sumber belajar sehingga dapat membantu pengembangan dan
peningkatan minat baca, literasi informasi, bakat serta kemampuan peserta didik.
Tujuan dari perpustakaan sekolah adalah agar menumbuhkan minat baca siswa
dan mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat.

3. Fungsi Perpustakaan Sekolah


Fungsi perpustakaan sekolah yaitu sebagai sarana bagi peserta didik untuk belajar
menjadi manusia yang mempunyai banyak literasi informasi, yakni belajar menemukan
maupun mencari sumber-sumber informasi yang sesuai dengan kebutuhan.
Perpustakaan sekolah juga berfungsi sebagai tempat belajar mandiri bagi siswa, tempat
untuk membaca buku dan mengisi waktu luang siswa, pusat penelitian para siswa, untuk
mengembangkan imajinasi dan kreatifitas dan sebagai tempat belajar mengajar untuk
pendidikan dan seperti yang telah tercantum pada kurikulum sekolah. Dalam pasal 3
UU. No 43 tahun 2007 menyebutkan bahwa perpustakaan memiliki fungsi yaitu sebagai
fungsi pendidikan, pelestarian, penelitian, informasi dan rekreasi untuk meningkatkan
kecerdasan dan keberdayaan bangsa. Darmono, mengemukakan beberapa fungsi
perpustakaan secara umum, yakni sebagai berikut:
1. Fungsi Edukatif
Perpustakaan sekolah menyediakan buku-buku, baik fiksi maupun non fiksi.
Adanya buku-buku tersebut dapat membiasakan siswa belajar mandiri tanpa
bimbingan guru, baik secara individual maupun berkelompok. Perpustakaan
sekolah dapat meningkatkan interes membaca murid-murid, sehingga teknik
membaca semakin lama semakin dikuasai oleh siswa. Selain itu, di perpustakaan
sekolah tersedia buku yang sebagian besar pengadaannya disesuaikan dengan
kurikulum sekolah. Hal ini dapat menunjang penyelenggaraan pendidikan di
sekolah, oleh sebab itu perpustakaan sekolah itu memiliki fungsi edukatif.
4
2. Fungsi Informatif
Perpustakaan yang sudah maju tidak hanya menyediakan bahan-bahan
pustaka yang berupa buku-buku, tetap juga menyediakan bahan-bahan yang bukan
berupa buk (non book material) seperti majalah, bulletin, surat kabar, pamflet,
guntingan artikel, peta, bahkan dilengkapi juga dengan alat-alat pandang-dengar
seperti overhead projector, slide projector, filmstrip projector, televisi, video tape
recorder dan sebagainya. Semua ini akan memberikan informasi atau keterangan
yang diperlukan oleh murid-murid. Oleh sebab itu perpustakaan sekolah memiliki
fungsi informatif.
3. Fungsi Tanggung Jawab Administratif
Fungsi ini tampak pada kegiatan sehari-hari di perpustakaan sekolah, di
mana setiap ada peminjaman dan pengembalian buku selalu dicatat oleh guru
pustakawan. Setiap murid yang akan masuk ke perpustakaan sekolah harus
menunjukkan kartu anggota atau kartu pelajar, tidak diperbolehkan membawa tas,
tidak boleh mengganggu temantemannya yang sedang belajar. Apabila ada murid
yang terlambat mengembalikan buku pinjamnnya didenda, dan apabila ada murid
yang telah menghilangkan buku pinjamnnya harus menggantinya, baik dengan
cara dibelikan di toko, maupun difotocopykan.
4. Fungsi Riset
Di dalam perpustakaan tersedia banyak bahan pustaka. Adanya bahan
pustaka yang lengkap, murid-murid dan guru-guru dapat melakukan riset, yaitu
mengumpulkan data atau keterangan-keterangan yang diperlukan.
5. Fungsi Rekreatif
Adanya perpustakaan sekolah dapat berfungsi rekreatif, ini tidak berarti
bahwa secara fisik pergi mengunjungi tempat-tempat tertentu, tetapi secara
psikologisnya.

4. Unsur Utama Perpustakaan Sekolah


Menurut Prastowo (2018), dalam bukunya yang berjudul “Sumber belajar dan
pusat sumber belajar”, unsur-unsur utama perpustakaan sekolah, yakni sebagai berikut.
1. Pustakawan
Pustakawan yaitu yang telah dididik dalam pengelolaan perpustakaan, baik
melalui pendidikan, kursus atau seminar, maupun melalui kegiatan sekolah
formal, merupakan salah satu batasan yang biasa digunakan masyarakat untuk
5
mengidentifikasi pustakawan atau pustakawan. Pustakawan adalah orang yang
bertanggung jawab atas kemajuan roda perpustakaan. Oleh karena itu, dalam
lingkungan pegawai negeri sipil (PNS), seorang pustakawan termasuk dalam
jabatan fungsional. Pustakawan memiliki pekerjaan yang berbeda dari waktu ke
waktu. Dalam paradigma lama, pustakawan diyakini sebagai penjaga utama
informasi dan sumber pengetahuan, namun dalam paradigma baru semua itu
berubah. Hal ini didasarkan pada fakta saat ini bahwa sistem informasi global telah
memungkinkan untuk menyediakan saluran informasi dan pengetahuan dengan
mengubah fungsi pustakawan dengan satu atau lain cara. Pustakawan dalam model
mainstream hanyalah salah satu darisekian banyak profesional informasi, apalagi
pustakawan bukan sekedar pemegang buku. Selain itu, pustakawan tidak hanya
sebagai penjaga buku semata-mata. Karena seiring dengan perkembangan zaman,
anggapan itu perlahan lahan gugur. Dalam paradigma baru, perpustakaan tidak
hanya menjadi gudang buku, tetapi akan menjadi pusat sumber daya informasi.
Dengan demikian, saat ini pustakawan telah berubah fungsinya menjadi seorang
yang mencari - sajikan informasi. Dengan kata lain, pustakawan tidak saja hanya
sebagai objek pasif yang hanya melayani tetapi sudah siap untuk menyajikan
kembali informasi yang dicari dikelola, yang kemudian disajikan kembali dalam
bentuk karya baru yang berupa karyanya sendiri. Dan, untuk mencapai itu semua
maka yang perlu dilakukan adalah kerja sama, konsultasi, peningkatan
pengelolaan, keramah - tamahan, dan kesabaran.
2. Pemustaka
Pemustaka adalah elemen kedua dari perpustakaan. Pemustaka atau
pengguna disini maksudnya adalah pengguna (pemustaka) fasilitas yang
disediakan perpustakaan, baik koleksi maupun buku (bahan pustaka maupun
fasilitas lainnya). Ada berbagai jenis pemustaka, yaitu mahasiswa, guru, dosen,
dan masyarakat pada umumnya. Jika di sekolah, pemustaka bisa dari, kelas siswa,
guru, maupun karyawan. Sebagai indikator perpustakaan yang baik, menurut Wiji
Suwarno harus mempertimbangkan koleksi yang dimiliki berdasarkan pada
tingkat perkembangan penggunanya, sebagai contoh: pengguna di suatu
perpustakaan diperkirakan dari usia sekolah dasar, menengah atau hingga lanjutan
tingkat atas. Ini penting dikemukakan karena tidak sedikit perpustakaan umum
yang menyediakan koleksi apa saja untuk semua jenis pengguna tidak terkecuali
anak - anak.
6
3. Bahan Pustaka
Bahan pustaka adalah semua hal yang mengandung informasi yang
disimpansajikan oleh perpustakaan. Patut disadari bahwa buku memiliki arti
penting bagi seorang individu.Selain untuk mendapatkan dalam formasi dan
pengetahuan, dengan membaca seseorang yangbisa mengembangkan daya pikir
dan daya pikir dari informasi yang diperoleh. Namun memperoleh buku yang
isinya benar-benar sesuai dengan harapan dan bisa memberi manfaat sering
merupakan hal yang sangat sulit. Maka dari itu, diperlukan cara untuk melihat
buku yang baik. Seperti Wiji Suwarno, bahwa kita perlu memilih buku dari aspek
fisiknya kemudian aspek kebutuhan kecerdasan personal dan intrapersonal,
maupun kognitifnya.
Buku dengan artistik, bahasa yang baik, penampilan fisik yang bagus dapat
menggugah dan motivasi untuk membaca buku. Beberapa pertimbangan untuk
pemilihan buku, terutama bagi pemakai (user) yang dalam taraf perkembangan
berpikir, yaitu: pertama, pelukis menggunaan garis yang mampu melukiskan latar
belakang, menciptakan mood, menegasi emosi dan memperkuat alur cerita; kedua,
warna yang digunakan memperkuat bahasa tulis pengarang, warna dapat
melukiskan mood, latar belakang, watak dan tema cerita; ketiga, pemanfaatan
ruang yang mengangkat teks dan mampu mengekspresikan suasana; keempat,
penggunaan tekstur yang pembaca ingin menyentuhnya; kelima, desain ilustrasi
memperdalam alur cerita; dan keenam, ilustrasi mengantisipasi aksi dalam cerita
dan cerita klimaks.
4. Gedung Perpustakaan
Gedung perpustakaan adalah sarana yang sangat penting dalam
penyelenggaraan perpustakaan. Dalam gedung inilah segala aktivitas dan program
perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Pembangunan gedung perpustakaan
perlu memperhatikan fungsionalitas dari kegiatan perpustakaan. Perbedaan utama
gedung perpustakaan dan gedung lainnya adalah gedung ini merupakan saranaa
yang berfungsi sebagai fasilitas layanan, untuk pengguna itu maka gedung
perpustakaan harus bekerja antara pustaka harus mengikuti arus pergerakan
manusia sebagai pengguna (user) perpustakaan.

7
B. Manajemen dan Administrasi Perpustakaan Sekolah
1. Manajemen Perpustakaan Sekolah
Manajemen perpustakaan adalah suatu proses dan upaya mencapai tujuan
perpustakaan dengan mengatur dan memanfaatkan sumber daya perpustakaan yang
dimiliki berupa manusia, dana, perlengkapan dan koleksi perpustakaan sehingga dapat
menghasilkan karya, fungsi, peran, dan keahliannya masing-masing.
Berikut pengertian manajemen perpustakaan sekolah dari beberapa sumber:
• Menurut Iskandar (2016), manajemen perpustakaan adalah proses mengatur,
mengarahkan, membimbing, mengendalikan, mempengaruhi SDP (Sumber Daya
Perpustakaan) sehingga dapat bekerja, berkarya, melakukan tugas-tugas
kepustakawanan agar berjalan sesuai dengan tugas, fungsi dan tujuan
perpustakaan.
• Menurut Lasa (2005), manajemen perpustakaan adalah upaya pencapaian tujuan
perpustakaan dengan pemanfaatan sumber daya manusia, informasi, sistem dan
sumber dana dengan tetap memperhatikan fungsi manajemen, peran dan keahlian.
• Menurut Bafadal (2001), manajemen perpustakaan adalah proses penerapan
fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan,
pengendalian) sumber daya untuk pencapaian tujuan perpustakaan sekolah secara
efektif dan efisien.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen perpustakaan merupakan proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk dapat mengelola
bahan pustaka baik berupa buku maupun non buku sehingga dapat digunakan sebagai
bahan informasi oleh setiap pemakainya. Perpustakaan dalam pengelolaannya harus
mempunyai pedoman agar tujuan yang diinginkan bisa tercapai. Perpustakaan tidak akan
mencapai peran dan fungsinya jika tidak melibatkan manajemen dalam pelaksanaannya.

2. Administrasi Perpustakaan Sekolah


Pengertian administarasi secara luas menurut Musanef (1996:1) adalah suatu
kegiatan yang dilakukan melalui tahapan yang teratur dan di susun secara efektif dan
efisien untuk mencapai tujuan yang diinginkan. pengertian administrasi secara sempit,
sebagaimana yang dikemukakan oleh Soewarno Handayamimgrat (1992), bahwa
administrasi merupakan kegiatan meliputi catatan, surat, pembukuan, ketikan dan
agenda sebagaimana bersifat ketatausahaan.
Administrasi merupakan keseluruhan proses yang mengenai kerjasama yang
8
melibatkan suatu kelompok dengan memakai sarana dan prasarana untuk mencapai
suatu tujuan. Menurut Muslimin, administrasi perpustakaan adalah keseluruhan proses
kegiatan, pengaturan, penyelenggaraan, pengelolaan, pembinaan dan pengembangan
perpustakaan. Pendapat lain dikemukakan oleh Rompas, administrasi perpustakaan
sekolah adalah keseluruhan proses kegiatan yang dilakukan di perpustakaan dengan
menggunakan fasilitas yang ada untuk memperlancar dan mempercepat tercapainya
tujuan perpustakaan sekolah. Administrasi perpustakaan sekolah merupakan
keseluruhan pengembangan yang berkaitan dengan pengaturan, pengolahan, pembinaan
dalam penyelenggaraan perpustakaan sehingga dapat mencapai suatu tujuan dari
harapan perpustakaan sekolah.

C. Tata Kerja Perpustakaan Sekolah


1. Petugas Perpustakaan Sekolah
Sumber daya manusia perpustakaan sekolah dapat dibagi berdasarkan
kualifikasinya, yaitu sebagai tenaga ahli (profesional), terampil (para/semiprofesional),
teknis, dan administratif. Pengertian keempat tenaga perpustakaan tersebut sebagai
berikut.
a. Tenaga profesional adalah pustakawan yang memiliki kompetensi untuk
mengerjakan tugas-tugas perpustakaan yang memerlukan pendekatan ilmiah dan
sistematis yang berkaitan dengan misi perpustakaan.
b. Tenaga para profesional adalah pustakawan yang diberi tugas untuk mengerjakan
pekerjaan kepustakawanan yang memerlukan keterampilan khusus yang
diperolehnya melalui pendidikan.
c. Tenaga teknis adalah tenaga perpustakaan yang bertugas mengerjakan pekerjaan
teknis perpustakaan sehari-hari.
d. Tenaga administrasi adalah tenaga perpustakaan yang bertugas mengerjakan
pekerjaan yang berkaitan dengan kesekretariatan perpustakaan yang berhubungan
dengan kepegawaian, keuangan, pengetikan, dan pemeliharaan rumah tangga
perpustakaan.
Adapun kualitas dan keterampilan mendasar yang diharapkan dari petugas
perpustakaan sekolah meliputi hal berikut. (1) Kemampuan berkomunikasi secara positif
dan terbuka dengan para siswa, guru, dan karyawan sekolah. (2) Kemampuan
memahami kebutuhan informasi pengguna. (3) Kemampuan bekerja sama dengan
perorangan serta kelompok di dalam dan di luar komunitas sekolah. (4) Memiliki
9
pengetahuan dan pemahaman mengenai keanekaragaman budaya. (5) Memiliki
pengetahuan mengenai metodologi pembelajaran dan teori pendidikan. (6) Memiliki
keterampilan menangani sumber informasi serta bagaimana menggunakannya. (7)
Memiliki pengetahuan mengenai bacaan anak, media, dan kebudayaan yang mendukung
arah pengembangan koleksi perpustakaan serta bagaimana mengaksesnya. (8) Memiliki
pengetahuan serta keterampilan di bidang manajemen dan pemasaran. (9) Memiliki
pengetahuan serta keterampilan di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Selain itu, pustakawan sekolah diharapkan mampu melakukan tugas berikut. (1)
Menganalisis sumber dan kebutuhan informasi komunitas sekolah. (2) Memformulasi
dan mengimplementasi kebijakan pengembangan jasa perpustakaan. (3)
Mengembangkan kebijakan dan sistim pengadaan sumberdaya perpustakaan. (4)
Mempromosikan program membaca dan kegiatan budaya. (5) Ikut serta dalam kegiatan
perencanaan terkait dengan implementasi kurikulum. (6) Ikut serta dalam persiapan,
implementasi, dan evaluasi aktivitas pembelajaran. (7) Membangun kemitraan dengan
administrasi di luar sekolah. (8) Merancang dan mengimplementasi anggaran. (9)
Mendesain perencanaan strategis program perpustakaan.
Petugas perpustakaan sekolah juga mempunyai tanggung jawab untuk
menerapkan standar etika yang tinggi dalam hubungannya dengan semua anggota
komunitas sekolah. Selain itu, semua pengguna harus diperlakuan atas dasar sama
derajat, tanpa membedakan kemampuan dan latar belakang. Berlaku sebagai penasihat
daripada sebagai instruktur dan dapat melihat sesuatu kebutuhan informasi dari sudut
pandang pemustaka agar tidak bias dalam menyediakan jasa perpustakaan yang tepat.

2. Tata Kerja Pertugas Perpustakaan Sekolah


a. Kepala Perpustakaan
Kepala perpustakaan sebaiknya dijabat oleh seorang pustakawan yang
mengerti metodologi kependidikan atau guru pustakawan agar penyelenggaraan
perpustakaan sekolah dapat terintegrasi dengan proses belajar mengajar. Guru
yang ditunjuk menjadi kepala perpustakaan haruslah memahami dan memiliki
keahlian di bidang pengelolaan perpustakaan (Darmono, 2007). Guru tersebut
juga harus mampu memimpin stafnya sehingga benar-benar berfungsi sebagai
pemimpin yang fungsional. Tugas dan tanggung jawab kepala perpustakaan
sebagai berikut.
1. Membuat perencanaan, pembinaan, dan pengembangan perpustakaan sekolah.
10
2. Melakukan koordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan perpustakaan
sekolah.
3. Membuat peraturan-peraturan yang berhubungan dengan tata kerja dan
pembinaan terhadap staf perpustakaan sekolah.
4. Bekerja sama dengan para pihak yang berkepentingan (kepala sekolah, wakil
kepala sekolah, guru-guru) agar dapat menjadikan perpustakaan sebagai pusat
sumber belajar.
5. Bekerja sama dengan pihak-pihak lain yang mengelola perpustakaan.
b. Bagian Tata Usaha
Tata usaha perpustakaan sekolah merupakan bagian yang menunjang
kelancaran administrasi perpustakaan sekolah yang meliputi pemeliharaan sarana
dan prasarana, kegiatan surat-menyurat, melakukan pembukuan keuangan, dan
sebagainya. Tugas dan tanggung jawab petugas tata usaha:
1. Menangani urusan surat-menyurat
2. Melakukan pencatatan keuangan
3. Mengatur urusan personalia
4. Menyiapkan standar dokumen-dokumen penunjang kegiatan
5. Melakukan pemeliharaan sarana dan prasarana
6. Membuat laporan kegiatan secara berkala.
c. Bagian Layanan Pengguna
Bagian layanan pengguna merupakan ujung tombak perpustakaan dalam
memberikan layanan kepada penggunanya. Pada bagian ini, terdapat layanan,
seperti sirkulasi, referensi, dan jasa layanan informasi lainnya. Tugas dan
tanggung jawab petugas bagian layanan pengguna sebagai berikut.
1. Memberikan layanan sirkulasi, referensi, bimbingan pembaca, bimbingan
membaca, silang layan, fotokopi, dan sebagainya.
2. Melakukan monitoring terhadap koleksi bahan pustaka, seperti peminjaman,
pencatatan, penagihan, penetapan biaya, denda, dan lain sebagainya.
3. Menerima dan menjajarkan bahan pustaka yang baru diterima dari bagian
teknis atau hasil pengembalian dari bagian sirkulasi, seperti memasukkan ke
dalam rak yang sesuai.
4. Memberikan layanan keanggotaan, seperti pembuatan kartu anggota baru atau
perpanjangan kartu anggota.
5. Membantu melakukan penelusuran informasi.
11
6. Melakukan promosi dan pemasaran jasa perpustakaan.
7. Melakukan evaluasi secara berkala.
d. Bagian Layanan Teknis
Pada bagian layanan teknis, semua bahan pustaka yang baru diperoleh
diproses untuk diregistrasi, distempel, ditentukan klasifikasinya, dibuatkan
katalog sebagai alat penelusuran informasi, serta dibuatkan kelengkapan untuk
proses dan administrasi peminjaman. Karena kegiatan yang dilakukan pada
dasarnya adalah mengelola bahan pustaka, bagian layanan teknis disebut juga
bagian pengolahan atau procesing. Tanggung jawab petugas layanan teknis:
1. Membuat perencanaan pengadaan bahan pustaka
2. Menyebarkan informasi koleksi bahan pustaka terbaru
3. Menerima dan memeriksa bahan pustaka
4. Melakukan inventarisasi dan pengklasifikasian bahan pustaka
5. Melakukan pembuatan katalog
6. Mengirimkan bahan pustaka yang telah diproses ke bagian sirkulasi
7. Melakukan perawatan koleksi bahan pustaka
8. Menyusun database bahan pustaka untuk memudahkan penelurusan dan
inventarisasinya
9. Mengelola bahan-bahan pustaka, seperti pengadaan, pemeliharaan,
inventarisasi, dan penghapusan
10. Memelihara bahan-bahan pustaka.

3. Hubungan Kerja Perpustakaan Sekolah


1. Kepala Sekolah dan Perpustakaan Sekolah
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah dan tenaga utama memberikan
kerangka kerja dan suasana untuk mengimplimentasi kurikulum. Kepala sekolah
hendaknya mengakui pentingnya jasa perpustakaan sekolah yang efektif serta
mendorong pemanfaatannya. Kemudian, bekerja sama dengan perpustakaan
sekolah dalam mendesain rencana pengembangan, terutama dalam bidang
program literasi informasi dan promosi membaca. Pada saat rencana dilaksanakan,
kepala sekolah menjamin penjadwalan waktu dan sumber daya yang luwes untuk
memungkinkan guru dan siswa mengakses ke jasa layanan informasi perpustakaan
sekolah.
2. Kepala Unit Kerja dan Perpustakaan Sekolah
12
Semua kepala unit kerja di sekolah masing-masing bertanggung jawab
melakukan pekerjaan secara profesional dan hendaknya bekerja sama dengan
perpustakaan agar semua sumber informasi dan jasa perpustakaan mencakup
kebutuhan khusus bidang subjek dari masing-masing unit kerja yang ada di
lingkungan sekolah. Seperti halnya kepala sekolah, kepala unit kerja hendaknya
melibatkan perpustakaan dalam perencanaan pengembangan dan memberikan
perhatian khusus ke perpustakaan sebagai bagian penting dari lingkungan
pembelajaran dan sebagai pusat sumber daya pembelajaran.
3. Guru dan Perpustakaan Sekolah
Kerja sama antara guru dan perpustakaan sekolah merupakan unsur penting
dalam memaksimalkan potensi layanan perpustakaan. Guru dan perpustakaan
sekolah bekerja sama guna pencapaian hal berikut.
a. Mengembangkan, melatih, dan mengevaluasi pembelajaran siswa sesuai
dengan kurikulum.
b. Mengembangkan dan mengevaluasi keterampilan melek informasi dan
teknologi siswa.
c. Mengembangkan rancangan pelajaran yang melibatkan peranan perpustakaan.
d. Mempersiapkan dan melaksanakan penelitian sederhana bagi siswa di
lingkungan pembelajaran yang lebih luas, termasuk di perpustakaan.
e. Mempersiapkan dan melaksanakan program membaca dan kegiatan budaya.
f. Mengintegrasikan teknologi informasi ke dalam kurikulum.
g. Menjelaskan kepada para orang tua siswa pentingnya perpustakaan sekola
4. Siswa dan Perpustakaan
Siswa merupakan kelompok sasaran utama perpustakaan sekolah. Penting
adanya kerja sama dengan anggota komunitas sekolah karena hal itu dilakukan
dalam rangka pemenuhan kepentingan siswa. Siswa dapat menggunakan
perpustakaan untuk berbagai keperluan. Penggunaan perpustakaan harus
dirasakan sebagai lingkungan pembelajaran yang tidak menakutkan, bebas,
terbuka, dan tempat siswa dapat mengerjakan semua tugas, baik sebagai
perorangan maupun kelompok.
Perpustakaan sekolah harus mencakup berbagai kegiatan secara luas dan
harus berperan penting guna mencapai misi dan visi sekolah. Semuanya harus
ditujukan guna melayani pengguna potensial dalam komunitas sekolah dan guna
memenuhi kebutuhan tertentu yang berbeda-beda dari berbagai kelompok sasaran.
13
Kepuasan para pengguna perpustakaan sekolah akan sangat tergantung pada
kemampuan perpustakaan sekolah dalam mengidentifikasi kebutuhan pengguna
perorangan ataupun kelompok serta kemampuan perpustakaan sekolah untuk
mengembangkan berbagai jasa perpustakaan melalui kerja sama
antarperpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi dan perubahan di
komunitas sekolah.

14
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hakikat perpustakaan sekolah merupakan bagian dari sarana fasilitas penyelenggara


pendidikan. Perpustakaan sekolah merupakan komponen pendidikan yang penting untuk
dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap murid (peserta didik). Tujuan
perpustakaan sekolah untuk meningkatkan dan menumbuhkan minat baca, bakat,
kecerdasan (intelektual dan emosi), pada peserta dan tenaga didik. Fungsi perpustakaan
sekolah dapat menjadi sara bagi peserta didik untuk mencari informasi, literasi, dari
berbagai sumber sesuai dengan kebutuhan. Fungsi lain perpustakaan sekolah menjadi
sarana belajar mandiri, mengisi waktu luang saat di dekolah, pusat penelitian,
pengembangan imajinasi dan kreatifitas bagi peserta didik. Darmono menejelaskan
beberapa fungsi perpustakaan, yaitu: fungsi edukatif, fungsi informatif, fungsi tanggung
jawab administratif, fungsi riset dan fungsi rekreatif.
Unsur Utama Perpustakaan Sekolah, yaitu: Pustakawan, pemustaka, bahan pustaka,
gedung perpustakaan. Manajemen perpustakaan merupakan suatu proses dan upaya
mencapai tujuan perpustakaan dengan mengatur dan memanfaatkan sumber daya
perpustakaan, yaitu: manusia, dana, perlengkapan, dan koleksi perpustakaan. Administrasi
merupakan keseluruhan proses yang mengenai kerjasama yang melibatkan suatu kelompok
dengan memakai sarana dan prasarana untuk mencapai suatu tujuan.

3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini memiliki banyak kekurangan dalam
penyusunannya, baik dari segi isi, penulisan, maupun referensi. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk memperoleh hasil yang lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada semua kalangan, terutama pelajar.

15
DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, I. (2005). Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.


Darmono. (2007). Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tata Kerja.
Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo).
Prastowo, A. (2018). Sumber Belajar dan Pusat Sumber Belajar: Teori dan Aplikasinya di
Sekolah/Madrasah. Depok: Prenadamedia.
Rubin, R. E. (1998). Foundations of Library and Information Science. New York: Neal-
Schuman Publishers.
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

16

Anda mungkin juga menyukai