Anda di halaman 1dari 12

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, taufik, serta hidayah dan
Inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Manajemen
Perpustakaan di SMAN 1 Cileunyi Bandung”. Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Perpustakaan Satuan Pendidikan.

Di samping itu penulis berharap semoga isi dari makalah yang dibuat ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan tentunya para pembaca serta dapat menambah wawasan dan pengetahuan
dalam bidang yang kami kaji di dalamnya.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang tidak
dapat disebut satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs. Uhen Lukman
Mursalin M.M.Pd.I. selaku Dosen pengampu mata kuliah ini. Serta pihak-pihak lain yang ikut
memberikan kontribusinya dalam penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini,
karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran
yang bersifat membangun agar dapat memperbaiki makalah-makalah selanjutnya

Bandung 20 Januari 2023

Kelompok 4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang pesat memberi pengaruh
yang sangat besar dalam setiap sendi kehidupan manusia. Kondisi ini telah menyebabkan semakin
beragam pula kebutuhan masyarakat akan berbagai data dan informasi baik yang dimiliki oleh
institusi pengelola dan penyedia jasa informasi maupun pusat dokumentasi. Adanya ledakan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi juga ditandai dengan perubahan
perilaku pengguna informasi dalam pencarian informasi yang secara tidak langsung berpengaruh
sangat besar terhadap institusi pengelola informasi termasuk di dalamnya perpustakaan.
Perpustakaan sebagai salah satu institusi layanan publik dalam bidang informasi
merupakan “jembatan penghubung” antara informasi yang telah dikemas dalam berbagai bentuk
media dengan penggunanya.
Sebagai salah satu institusi layanan publik, perpustakaan harus dikelola dengan baik,
sistematis dan terstruktur terutama yang berkaitan dengan perencanaan, kebijaksanaan dan
strategi serta operasional pembangunan dibidang perpustakaan dan informasi. Untuk itu segala
daya dan upaya ke arah menghimpun dan menyusun informasi perlu mendapatkan perhatian,
terutama dalam merespon dinamika perubahan lingkungan strategis baik yang berskala regional,
nasional maupun global dengan tujuan agar informasi dapat dimanfaatkan oleh pengguna dengan
tepat, cepat dan akurat.
Begitupun dengan perpustakaan sekolah yang merupakan salah satu jenis perpustakaan
yang bertujuan untuk memupuk dan menumbuhkembangkan minat serta bakat siswa dan guru
untuk membaca dan menulis, memperkenalkan teknologi informasi, dan membiasakan mengakses
informasi secara mandiri. Perpustakaan sekolah juga memegang peranan penting dalam upaya
menambah wawasan siswa. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar, sumber informasi
dan sumber ilmu, karena di dalam perpustakaan terdapat buku fiksi dan non fiksi yang dapat
dibaca oleh siswa.
Dalam penulisan makalah ini, penulis bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen
perpustakaan sekolah khususnya tempat yang penulis teliti yaitu SMAN 1 Cileunyi Bandung yang
berlokasi di Jln. Pendidikan No.6, Cibiru Wetan, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat
4062.
Penulis berharap hasil penelitian ini bisa menjadi bahan untuk pengembangan
perpustakaan diseluruh sekolah-sekolah dan untuk peningkatan manajemen dan seluruh
komponen dari perpustakaan supaya tujuan dari perpustakaan untuk menumbuhkan kembangkan
minat baca dan sumber belajar tercapai.

B. Rumusan Masalah
1. Manajemen perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung
2. Katalog perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung
3. Klasifikasi bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung
4. Label bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung
5. Pengembangan bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung
6. Sistem peminjaman dan pengembalian buku SMAN 1 Cileunyi Bandung
7. Sistem pelayanan perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung

C. Tujuan penelitian
1. Mengetahui manajemen perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung
2. Mengetahui katalog perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung
3. Mengetahui klasifikasi bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung
4. Mengetahui label bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung
5. Mengetahui pengembangan bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung
6. Mengetahui sistem peminjaman dan pengembalian buku SMAN 1 Cileunyi Bandung
7. Mengetahui sistem pelayanan perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen perpustakaan SMAN 1 CILEUNYI


Manajemen perpustakaan sekolah yang ada di SMAN 1 Cileunyi Bandung pada dasarnya
sama menggunakan manajemen sekolah pada umumnya yaitu proses mengoptimalkan kontribusi
manusia, material, dan anggaran untuk mencapai tujuan perpustakaan. Karena perpustakaan
sekolah sebagai sub sistem dari sebuah organisasi, dalam hal ini yaitu sekolah, tentunya tujuan
perpustakaan sekolah harus terlebih dahulu didefinisikan secara jelas. Dari manajemen dapat
dilakukan dalam bentuk program yang akan dilaksanakan serta sasaran yang konkret dan
operasional. Untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan, maka kegiatan manajemen.
Perpustakaan sekolah dapat dilaksanakan atau direalisasikan.
1. Organisasi Perpustakaan

a. Penanggung jawab/kepala sekolah


Sebagai penanggung jawab kegiatan SMAN 1 Cileunyi.yakni bapak Hery Kustarto S.Pd.
b. Kepala perpustakaan
Mempunyai tugas pokok mengkoordinasi dan mengendalikan seluruh kegiatan yang
terdapat di perpustakaan serta melakukan pembinaan, pengolahan, dan pelayanan
umumdan bertanggung jawab kepada kepala sekolah, yakni ibu Ebah Suhaebah S.Pd
c. Bagian layanan dan administrasi perpustakaan
Mempunyai tugas menyaring buku-buku yang layak di baca untuk siswa, pengadaan buku
serta administrasi dalam perpustakaan, yakni ibu Nunur Nurzakiah A. Md.
d. Bagian layanan dan pengembangan perpustakaan
Mempunyai tugas untuk melakukan studi banding ke sekolah-sekolah dan menganalisis
kekurangan-kekurangan buku yang ada di perpustakaan berdasarkan laporan dan
pelayanan, juga mempunyai tugas melayani pemimjaman serta pengembalian buku
perpustakaan, membuat laporan data anggota yang disimpan dalam arsip yang di serahkan
kepada kepala perpustakaan SMAN 1 Cileunyi.yakni bapak indra Wahyudin A.Md.

2. Acuan
a. Standar ISO 9001-2008
b. Pedoman penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah
c. UU No.43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

3. Pengelolaan data
Perpustakaan SMAN 1 Cileunyi saat ini masih bersifat manual dengan menggunakan
arsip kertas sebagai peyimpanan datanya dan belum ada perangkat lunak yang khusus
digunakan untuk mengelola data perpustakaan.

B. Katalog perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung


Katalog merupakan wakil dari bahan pustaka yang dimiliki oleh perpustakaan, maka katalog dapat
memberikan informasi mengenai bahan pustaka tersebut. Katalog juga dapat mempercepat dan
mempermudah kegiatan penelusuran informasi terhadap bahan pustaka. SMAN 1 Cileunyi Bandung
masih menggunakan katalog manual yang memuat informasi deskriptif mengenai berbagai hal, seperti
pengarang, judul, penerbit dan sebagainya. Dengan perkataan lain, pada suatu katalog dicatat
sejumlah informasi bibliografis dari suatu dokumen atau bahan pustaka.
Bila melihat kembali pada teori yang ada mengenai katalog kartu, katalog kartu yang disediakan di
perpustakaan ini bentuk fisiknya sesuai dengan aturan yang ada. Kedua jenis katalog ini memang
disediakan sebagai pilihan alat bantu untuk memudahkan pengguna dalam temu kembali informasi
dan sebagai bentuk layanan prima dari perpustakaan ini. Ataupun bertanya kepada penjaga
perpustakaan kemudian akan ditunjukan letak bukunya. Namun ada juga yang langsungmenemukan
bahan pustaka yang dibutuhkan dengan cara langsung menuju ke rak, dari pada harus melihat catalog
terlebih dahulu karena mereka sudah terbiasa dan sudah ingat dimana letak buku-buku tersebut di rak.
Alasan lainnya adalah karena rak lebih terlihat menonjol saat kita memasuki ruang perpustakaan .
Secara etimologis, katalog berasal dari bahasa latin “catalogus” yang berarti daftar barang atau benda
yang disusun untuk tujuan tertentu. Sedangkan menurut KBBI Offline, katalog adalah carik kartu,
daftar, atau buku yang memuat nama benda atau informasi tertentu yang ingin disampaikan, disusun
secara berurutan, teratur, dan alfabetis.

Menurut Sulistyo-Basuki (1993: 315), “katalog perpustakaan adalah daftar buku dalam sebuah
perpustakaan atau dalam sebuah koleksi. Daftar menunjukkan susunan menurut prinsip tertentu dan
sedangkan buku mencakup arti buku dalam arti luas”. Sejalan dengan pendapat tersebut, menurut
Listariono (2011) katalog perpustakaan merupakan daftar buku atau bahan pustaka bentuk yang lain.
Dalam katalog ini dimuat tentang nama pengarang, judul buku,edisi, cetakan, kota terbit, penerbit dan
tahun terbit. Dengan katalog perpustakaan ini pengguna perpustakaan dapat memperoleh sumber
informasi yang dimiliki oleh perpustakaan.
C. Klasifikasi bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung
Dalam bidang perpustakaan klasifikasi adalah penyusunan sistematis terhadap buku dan bahan
pustaka lain, atau katalog, atau entri indeks berdasarkan subyek, dalam cara yang berguna bagi
mereka yang membaca atau mencari informasi. Pengklasifikasian ini untuk mengorganisasikan
bahan pustaka dengan sistem tertentu sehingga mudah diketemukan dan dikembalikan pada
tempat penyimpanan.
Salah satu klasifikasi bahan pustaka yaitu klasifikasi fundamental yang banyak digunakan oleh
perpustakaan besar maupun kecil termasuk perpustakaan sekolah SMAN 1 Cileunyi Bandung.
Dalam sistem tersebut buku dikelompokkan berdasarkan subyek, sehingga memudahkan pemakai
dalam menelusur suatu informasi. Yang termasuk klasifikasi fundamental adalah Klasifikasi DDC
(Dewey Decimal Classification). Klasifikasi ini dalam pengembangannya menggunakan sistem
desimal angka arab sebagai simbol notasinya.Setiap koleksi bahan pustaka akan diberikan nomor
klasifikasi berdasarkan sistem DDC, dan sekaligus nomor tersebut sebagai nomor panggil bagi
setiap buku. Dengan menggunakan label, nomor panggil tersebut ditempel pada bagian punggung
buku. DDC terbukti lebih efektif menghemat waktu dan secara administrasi jauh lebih rapi dan
cepat. Mudah pula dalam menemukan kode klasifikasi sesuai dengan judul bukunya. Terdapat
buku kamus, novel, ensiklopedia terutama buku pelajaran. Namun diperpustakaan sekolah SMAN
1 Cileunyi Bandung ini lebih banyak buku-buku KBM mata pelajaran. Dan perpustakaan sekolah
milik SMAN 1 Cileunyi Bandung ini sudah terakreditasi B dan sudah termasuk perpustakaan
yang lengkap oleh pemerintah.

Klasifikasi adalah mengelompokkan benda yang memiliki beberapa ciri yang sama dan
memisahkan benda yang tidak sama. Dalam konteks perpustakaan, klasifikasi adalah kegiatan
mengelompokkan bahan pustaka berdasarkan kesamaan subyek/topiknya dengan berpedoman
pada metode/sistem tertentu. 
Menurut Qolyubi dkk (2003) sistem pengelompokan atau klasifikasi perpustakaan dapat
dibedakan menjadi:

 Klasifikasi Artifisial
Klasifikasi artifisial adalah sistem pengelompokkan atau klasifikasi koleksi berdasarkan ciri
fisik koleksi, seperti ukuran, warna ataupun data fisik lainnya.

 Klasifikasi Fundamental

Klasifikasi fundamental adalahsistem pengelompokkan atau klasifikasi koleksi berdasarkan


subjek yang terkandung dalam sebuah koleksi. 

Kedua sistem klasifikasi tersebut diaplikasikan dalam kegiatan pengelolaan perpustakaan.


Pengelola perpustakaan akan mengelompokkan koleksi berdasarkan ciri fisik koleksi, artinya
pengelola perpustakaan mengaplikasikan klasifikasi artifisial. Selanjutnya, setelah
dikelompokkan berdasarkan ciri fisik koleksi, kemudian koleksi dikelompokkan lagi
berdasarkan subjek dari koleksi.   Dengan demikian Koleksi yang memiliki subjek sama akan
saling berdekatan, artinya pengelola perpustakaan telah menggunakan klasfikasi fundamental
dalam kegiatan klasifikasi.   

Dalam kegiatan klasifikasi fundamental, seseorang akan mengelompokkan koleksi


berdasarkan subjek bahan pustaka. Dalam kegiatan klasifikasi ini ada dua tahapan yang
dilakukan yaitu analisis subjek serta penentuan notasi atau nomor klas subjek. Berikut ini
penjelasan dari masing-masing tahapan.

D. Label bahan pustaka


Label pada buku perpustakaan biasanya berbentuk kertas yang ditempelkan pada bagian belakang
tengah buku. Label tersebut bertujuan untuk mengelompokkan buku buku berdasarkan Rak,
Nomor urutan buku, dan Pengarang. Sehingga setiap orang mudah mencari dan menemukan
tempat dimana buku tersebut berada, berdasarkan label yang terdaftar di katalog buku
perpustakaan.
Pelabelan bahan pustaka di SMAN 1 Cileunyi Bandung seperti pada umumnya. Pemberian label
pada punggung buku/koleksi, labelling yang merupakan kegiatan pengolahan koleksi buku
dengan menempelkan kode tertentu yang telah dibuat sebelumnya. Kegiatan lebelling atau yang
sering dikenal dengan penempelan kode buku berupa nomor klasifikasi maupun nomor kode
buku. Nomor buku biasanya diambil dari nomor urut buku, bisa berdasarkan subyek, berdasarkan
ketebalan buku, atau yang lainnya, namun pada umumnya nomor buku diambil dari buku masuk
ke perpustakaan.Pengecapan halaman atau bagian tertentu dari bahan pustaka tersebut. Dilakukan
minimal tiga cap kepemilikan dibubuhkan pada setiap bahan pustaka. Misalnya pada halaman
judul ( setelah cover), halaman tertentu di tengah-tengah (contohnya dicap di halaman 38 atau 48
pada bahan pustaka yang ada ruang untuk cap) dan halaman terakhir. Sedangkan, satu cap
inventaris dibubuhkan pada setiap halaman judul.
Shelving proses penyusunan koleksi bahan pustaka pada rak yang telah tersedia. Penempatan
koleksi pada rak tersebut disesuaikan berdasarkan penomoran yang telah dilakukan sebelumnya,
yaitu nomor klasifikasi.
Setiap orang yang mencari sesuatu pasti ingin cepat menemukannya. Begitu pula dengan orang
yang mencari buku di perpustakaan. Maka perlu adanya label pada setiap buku yang ada di
perpustakaan sekolah.
Label pada buku perpustakaan biasanya berbentuk kertas yang ditempelkan pada bagian belakang
tengah buku (bisa dilihat pada gambar di atas). Label tersebut bertujuan untuk mengelompokkan
buku buku berdasarkan Rak, Nomor urutan buku, dan Pengarang. Sehingga setiap orang mudah
mencari dan menemukan tempat dimana buku tersebut berada, berdasarkan label yang terdaftar di
katalog buku perpustakaan.

Bagaimana cara membuat label? Berikut kami bagikan untuk Anda:

Pertama, tentukan Nama atau Nomor Rak. Misalnya dalam perpustakaan ada 5 Rak buku, maka
harus membuat nama atau nomor Rak sebanyak 5 buah. Sebut saja misalnya Rak 001.

Kedua, tentukan Kategori pada setiap Rak. Misalnya Rak 001 menjadi tempat buku dengan
kategori IPA dan IPS. Sehingga menjadi 001 IPA.

Ketiga, buatlah nomor urutan buku. Missal dalam sebuah Rak ada 12 buku dengan kategori IPA,
Maka buatlah nomor urut dari 1-12. Sebut saja misalnya 012. Sehingga menjadi 001 IPA 012.

Keempat, tentukan pengarang. Setelah kita membuat nomor Rak, Kategori dan Nomor Urut, maka
selanjutnya adalah menuliskan nama Pengarang. Sebut saja misalnya nama pengarangnya
Gunawan Moehamad. Kita ambil saja kata GUN. Sehingga menjadi 001 IPA 012 GUN.
Rangkaian label diatas menjadi 001 IPA 012 GUN.

001 merupakan nomor Rak buku dari sekian Rak buku yang ada. Karena di dalam perpustakaan
biasanya terdapat banyak Rak buku.

IPA merupakan nama Kategori Buku. Karena di dalam perpustakaan biasanya terdapat banyak
kategori buku seperti IPA, IPS, BAHASA INDONESIA dan sebagainya.

012 merupakan nomor urutan letak buku di sebuah Rak. Karena dalam sebuah atau beberapa Rak
buku terdapat banyak buku yang harus diberi nomor urutan peletakannya.

GUN adalah nama Pengarang buku. Karena dalam sebuah perpustakaan ada banyak buku dengan
pengarang yang berbeda. Sehingga dibutuhkan nama pengarang pada label.

Dari label di atas ditemukan urutan pencarian buku, mulai dari nomor atau nama Rak, Kategori,
Nomor urutan buku dan Pengarangnya. Sehingga setiap pengunjung tidak lagi kesulitan dalam
mencari sebuah buku yang mereka inginkan untuk kemudian dibaca atau dipinjam.

E. Pengembangan bahan pustaka


Pengembangan bahan pustaka atau koleksi adalah untuk menambah koleksi perpustakaan yang
baik dan seimbang, sehingga mampu melayani kebutuhan pengguna yang berubah dan tuntutan
pengguna masa kini serta masa mendatang.Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu
dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kebutuhan pengguna agar perpustakaan dapat
secara berencana mengembangkan koleksinya.
Pengembangan koleksi adalah awal dari pembinaan koleksi perpustakaan bertujuan agar koleksi
tetap sesuai dengan kebutuhan pengguna dan jumlah bahan pustaka selalu mencukupi. Mutu
perpustakaan dibentuk oleh kegiatan pengembangan koleksi ini.
Dalam pengembangan bahan pustaka untuk seluruh warga SMAN 1 Cileunyi Bandung terutama
siswa. Apabila siswa membutuhkan buku baru maka sudah menjadi tanggung jawab pustakawan
untuk menyediakannya. Penambahan buku setiap satu tahun dua kali pengajuan. Buku-buku yang
ada di SMAN 1 Cileunyi Bandung didapat melalui anggaran dana bos dan para alumni atau
lulusan dari SMAN 1 Cileunyi Bandung yang banyak memberikan buku-buku seperti
ensiklopedia, novel, komik dan buku-buku lainnya

F. Sistem peminjaman dan pengembalian bahan pustaka SMAN 1 Cileunyi Bandung


Prosedur dalam sistem peminjaman dan pengembalian yang berlaku :
a. Siswa SMAN 1 Cileunyi menyerahkan form anggota kepada petugas perpustakaan.
b. Petugas perpuatakaan menulis form siswa menjadi anggota kedalam buku
c. Anggota, lalu petugas akan membuat data sebanyak 2 rangkap, lembar pertama
diserahkan kepada Kepala perpustakaan dan lembar ke – 2 diarsipkan.
d. Petugas Perpustakaan meng–acc bukti form siswa yang persyaratannya lengkap dan
dibuatkan kartu anggota.
e. Petugas perpustakaan menerima jumlah dokumen anggota yang disetujui, dan berkasnya
disimpan di buku daftar anggota.
f. Siswa yang menjadi anggota di perbolehkan meminjam buku maximal 2 buku dan itu
akan menghasilkan dokumen peminjaman buku sebanyak 2 rangkap lalu di arsipkan
dalam buku peminjaman buku .
g. Setelah melakukan peminjaman maka siswa diharuskan mengembalikan buku

Itu empat hari kemudian, dan setelah itu siswa diharuskan menandatangani dalam daftar
pengembalian buku sebagai tanda bukti pengembalian buku.Pada Sistem informasi perpustakaan
di SMAN 1 Cileunyi,dalam hal menjadi anggota dapat melewati beberapa tahap yaitu
menyerahkan biodata pada petugas perpustakaan, lalu akan di Diperiksa oleh petugas
perpustakaan seberapa data yang dimasukan oleh siswa. Setelah Data-data terkumpul maka oleh
petugas pemeriksa akan diproses agar menjadi kartu anggota. Setelah jadi kartu anggota maka
kartu anggota yang jadi akan di tandatangani oleh ketua perpustakaan.

Peminjaman
a. Anggota Perpustakaan mengisi daftar pengunjung
b. Anggota mencari buku yang dipinjam melalui katalog atau langsung ke rak buku
c. Anggota menyerahkan buku yang akan dipinjam ke meja peminjaman
d. Petugas meminta kartu anggota perpustakaan untuk melihat identitas anggota (jangan
sampai kartu orang lain yang digunakan)
e. Petugas mengambil kartu buku dari kantongnya;
f. Tulislah tanggal buku yang harus dikembalikan pada lajur tanggal kembali
g. Catatlah tanggal buku yang harus dikembalikan pada lembar pengembalian (date
slip)yang ditempelkan pada buku
h. Tulis nama peminjam pada kartu buku dan tanggal pengembalian
i. Tulis tanggal dan kode buku pada kartu peminjaman yang telah tersedia
j. Bila proses telah selesai, kembalikan kartu pengenal kepada yang bersangkutan beserta
buku yang dipinjam
k. Simpanlah kartu buku di bawah tanggal kembali secara teratur dan sistematis, sedangkan
kartu peminjam simpan di bawah kelas untuk memudahkan mencarinya

Pengembalian
a. Peminjam Perpustakaan mengisi daftar pengunjung
b. Peminjam mengembalikan buku pinjamannya di meja peminjaman beserta kartu pengenal
yang bersangkutan
c. Cek daftar pengembalian (date slip) terlambat atau tidak
d. Cari kartu buku di bawah tanggal pengembalian
e. Bila telah sesuai, coret tanggal kembali pada kartu buku dan daftar pengembalian
f. Masukkan kartu buku pada kantong buku
g. Simpanlah buku tersebut pada tempat khusus atau langsung tempatkan pada rak asalnya
h. Carilah kartu peminjaman di kelas peminjam dan coretlah segala identitas buku yang
bersangkutan
i. Kembalikan kartu anggota/identitas kepada yang bersangkutan untuk digunakan
seperlunya

Bagian layanan perpustakaan yang selalu berhubungan dengan pemakai merupakan ujung
tombak dari setiap kegiatan perpustakaan. Baik buruknya citra perpustakaan juga
ditentukan oleh bagian layanan. Jika layanan perpustakaan berjalan dengan baik maka
citra perpustakaan dapat terjaga di mata pemakainya.Perpustakaan Sekolah adalah
perpustakaan yang diselenggarakan di sekolah guna menunjang kegiatan belajar mengajar
di lembaga pendidikan formal dari tingkat Sekolah Dasar maupun Sekolah Lanjutan, baik
Umum maupun Kejuruan.Untuk tingkat lanjutan, perpustakaan sekolah merupakan sarana
penunjang dalam usaha mempertinggi kemampuan daya serap siswa terhadap pelajaran
yang diberikan oleh guru di kelas, memperluas pengetahuan yang berguna bagi
masyarakat, dan mempertinggi kemampuan pemahaman yang berguna untuk kelanjutan
studi di perguruan tinggi.Sesuai dengan kekhususan pengertiannya, tujuan perpustakaan
sekolah dapat dirumuskan sebagai berikut :

Menumbuhkan kecintaan terhadap membaca, memupuk kesadaran membaca dan


menanamkan kebiasaan membaca.
Membimbing dan mempercepat proses penguasaan teknik membaca sehingga perhatian
murid dalam membaca lebih dicurahkan kepada pemahaman isi informasi yang
terkandung dalam bacaan.
Memperluas, memperdalam dan memperkaya pengalaman belajar siswa.
Membantu perkembangan kecakapan bahasa dan daya fikir siswa.
Membimbing murid agar dapat menggunakan dan memelihara bahan pustaka secara
efektif dan efisien.
Memberikan dasar-dasar kemampuan penelusuran informasi.
Memberikan dasar-dasar kemampuan ke arah studi mandiri.

Agar bisa mencapai tujuannya, perpustakaan sekolah harus mampu menjalankan dengan
baik fungsi-fungsinya. Berikut ini adalah fungsi dari perpustakaan sekolah, yaitu :

Fungsi Informasi, perpustakaan menyediakan sumber-sumber informasi yang beraneka


ragam, bermutu dan mutakhir.
Fungsi Pendidikan, membangkitkan kegemaran membaca anak didik/siswa melalui
proses belajar mengajar yang tersusun sesuai dengan program yang ditetapkan.
Fungsi Rekreasi, menyediakan bahan pustaka yang bersifat menghibur seperti novel,
komik dsb.
Fungsi Administrasi, menjalankan fungsinya dengan perencanaan, pelaksanaan dan
tindak lanjut dalam bentuk kegiatan pencatatan, penyeleksian, pemprosesan bahan
pustaka dan penyelenggaraan layanan secara efektif dan efisien.
Fungsi Pelestarian dan Deposit, perpustakaan melestarikan dan menyimpan karya dari
siswa maupun staf pengajar.
Fungsi Riset, perpustakaan membantu menyediakan bahan pustaka yang digunakan
sebagai rujukan bahan penelitian.
G. Sistem pelayanan perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung
Demi kelancaran pelaksanaan pelayanan, setiap perpustakaan harus melaksanakan sistem
pelayanan. Secara umum sistem layanan perpustakaan ada dua macam, yaitu sistem layanan
terbuka dan sistem layanan tertutup. Namun karena SMAN 1 Cileunyi Bandung ini menggunakan
sistem pelayanan terbuka maka akan membahas sistem pelayanan terbuka yang diberlakukan.

1. Sistem Layanan Terbuka


Sistem layanan terbuka merupakan salah satu dari sistem layanan perpustakaan. Sistem layanan
terbuka adalah sistem yang “memberikan kebebasan kepada pengunjung untuk memasuki ruangan
koleksi dan memilih sendiri koleksi yang dibutuhkannya”. Sedangkan sistem layanan terbuka
adalah “suatu layanan yang memungkinkan pengguna untuk masuk ke ruang koleksi untuk
memilih, mengambil sendiri koleksi yang sesuai”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
sistem layanan terbuka adalah suatu sistem yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk
mencari sendiri koleksi yang dibutuhkan.
Dalam sistem layanan terbuka terdapat keuntungannya yaitu :
a. Pemakai dapat melakukan pengembalian sendiri bahan pustaka yang di kehendaki dari
jajaran koleksi.
b. Pemakai dilatih untuk dapat dipercaya dan diberi tanggung jawab terhadap terpeliharanya
koleksi yang dimiliki perpustakaan.
c. Pemakai akan merasa lebih puas karena ada kemudahan dalam menemukan bahan
pustaka dan alternatif lain jika yang dicari tidak ditemukan.
d. Dalam sistem ini tenaga perpustakaan yang bertugas untuk mengambil bahan pustaka
tidak diperlukan sehingga bisa diberi tanggung jawab di bagian lain.
Walaupun banyak keuntungan yang diperoleh dari sistem terbuka, namun ada kerugian akibat
sistem terbuka antara lain:
Kerugian sistem layanan terbuka
Ada kemungkinan pengaturan buku di rak penempatan (jajaran) menjadi kacau karena mereka
melakukan browsing. Buku yang sudah dicabut dari jajaran rak dikembalikan lagi oleh pemakai
secara tidak tepat.
Ada kemungkinan buku yang hilang relatif lebih besar bila dibandingkan dengan sistem yang
bersifat tertutup.
Memerlukan ruangan yang lebih luas untuk jajaran koleksi agar lalulintas atau mobilitas pemakai
lebih leluasa.
Membutuhkan keamanan yang lebih baik agar kebebasan untuk mengambil sendiri bahan pustaka
dari jenjang koleksi tidak menimbulkan berbagai akses seperti peningkatan kehilangan atau
perobekan bahan pustaka.
Berdasarkan uraian diatas dapat diseimpulkan bahwa sistem layanan terbuka merupakan sistem
yang memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mencari dan mengambil sendiri koleksi
yang dikehendaki dari jajaran koleksi. Namun sistem layanan terbuka membutuhkan keamanan
yang lebih baik karena kemungkinan buku hilang relatif lebih besar.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Waktu dan lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Cileunyi Bandung yang berlokasi di Jln. Pendidikan No.6, Cibiru
Wetan, Kec. Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat 4062. Hari Rabu 18 Januari 2023 pukul
09.00- 11.00.
B. Jenis penelitian
Dalam menyelesaikan makalah ini adapun jenis penelitian nya yaitu :
1. Penelitian pustaka (library research) penelitian yang dilakukan dengan beberapa referensi dari
website.
2. Studi Lapangan (Field Research) yaitu salah satu cara pengumpulan data dari lapangan untuk
mengetahui keadaan nyata dalam praktek yang dijalankan dan mengamatinya.
C. Teknik pengumpulan data
1. Wawancara

Wawancara adalah pengumpulan data melalui tatap muka dan tanya jawab antara
pewawancara( pengumpuldata )dan responden (sumber data ).Teknik pengumpulan data dengan cara
mengadakan wawancara langsung dengan staf bagian perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Kabupaten
Bandung yaitu Ibu Yuni. Metode ini dilakukan agar mendapat data yang lebih lengkap.

2. Observasi

Observasi adalah pengmpulan data menlalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data
terhadap gejala/peristiwa yang diselidiki pada objek penelitian.Yaitu dengan mengadakan peninjauan
langsung ke perpustakaan SMAN 1 Cileunyi Bandung untuk melakukan pengamatan dan mengetahui
kendala apa yang dihadapi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengelolaan data di perpustakaan SMAN 1 Cileunyi saat ini masih bersifat manual dengan
menggunakan arsip kertas sebagai peyimpanan datanya dan belum ada perangkat lunak yang khusus
digunakan untuk mengelola data perpustakaan. Perpustakaan sekolah SMAN 1 Cileunyi Bandung
menggunakan katalog kartu yang bentuk fisiknya sesuai dengan aturan yang ada. Klasifikasi bahan
pustaka menggunakan klasifikasi fundamental yaitu DDC (Dewey Decimal Classification).Pemberian
label pada punggung buku/koleksi. Dalam pengembangan bahan pustakanya pun menyesuaikan
kebutuhan siswa apabila siswa membutuhkan buku baru maka sudah menjadi tanggung jawab
pustakawan untuk menyediakannya dengan mengajukan anggaran pada pemerintah melalui dana bos
adapun sumbangan atau pemberian dari alumni atau lulusan dari sekolah tersebut. Sistem peminjaman
dan pengembalian nya pun fleksibel tetapi tetap ada aturan agar seluruh siswa bertanggung jawab atas
barang yang dipinjam. Dan sistem pelayanannya pun terbuka siswa bebas memasuki perpustakaan dan
memilih buku yang diinginkan dengan mengikuti prosedur perpustakaan yang ada.
B. Saran
Perpustakaan sekolah SMAN 1 Cileunyi Bandung ini memang sudah terakreditasi B dengan
kelengkapan bukunya. Dan juga kelebihan dari menggunakan teknik manual baik pengelolaan data,
katalog, dll yang praktis, tidak terpengaruh faktor luar misal terputus nya aliran listrik, kemungkinan
rusak sangat kecil, dapat dicetak sesuai kebutuhan dll. Namun teknik secara manual tersebut berbagai
kesulitan pun terjadi seperti pada pengelolaan data anggota, data buku, transaksi peminjaman dan
pengembalian, pembuatan laporan peminjaman buku, mengetahui buku yang sering dipinjam,
sehingga data dan informasi yang dibutuhkan tidak dapat dengan mudah dikelola dan diketahui.
Karenanya kurangnya minat membaca karena sistem manajemen yang masih manual ini dan susahnya
pengadaan buku-buku baru (pengajuan marketing) juga disarankan agar segera membuat program-
program menarik supaya siswa tertarik untuk membaca. Penataannya sudah rapih namun sedikit
kurang nyaman karena rak-rak buku dan lantai-lantai yang sangat berdebu sehingga menjadi salah
satu faktor ketidaknyaman dalam menggunakan perpustakaan.

Anda mungkin juga menyukai