DISUSUN OLEH:
RUSMIATI, S.KOM
Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sarana penting yang harus ada dalam lembaga
pendidikan dan berfungsi sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar. Pentingnya perpustakaan
sekolah dapat dilihat dalam UU No 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, dalam UU tersebut BAB
I pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya
cetak, dan atau karya rekam secara professional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi para pemustaka. Dan dalam
ayat 2, koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dana
tau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah,
dan dilayakan.
Untuk menunjang pengelolaan perpustakaan diperlukan suatu manajemen sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan dan pengelolaan perpustakaan. Dalam manajemen, perencanaan
merupakan langkah awal yang harus dilakukan sebelum melakukan aktivitas pengelolaan
perpustakaan. Perencanaan ini meliputi hal hal seperti struktur organisasi, program – program yang
ingin dilaksanakan dan tujuan yang ingin dicapai institusi sekolah. Perencanaan juga berkaitan
dengan kegiatan monitoring dan evaluasi hasil kegiatan yang telah dijalankan. Monitoring
merupakan pemantuan atau pengamatan kegiatan – kegiatan yang sedang berjalan, sedangkan
evaluasi merupakan penilaian terhadap kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan.
Perencanaan kegiatan diperpustakaan dapat mengacu kepada berbagai referensi atau
pedoman yang sudah ada dan menciptakan kegiatan baru sebagai pengembangan. Berdasarkan
PERATURAN PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN
2017 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN FUNGSIONAL PUSTAKAWAN.
Pengembangan Sistem Kepustakawanan adalah kegiatan menyempurnakan sistem
kepustakawanan yang meliputi pengkajian kepustakawanan, pengembangan kepustakawanan,
penganalisisan/pengkritisian karya kepustakawanan, dan penelaahan pengembangan sistem
kepustakawanan. Kegiatan perpustakaan lainnya dapat bersumber kepada kebijakan organisasi
atau program pemerintah yang lain, seperti GLS (Gerakan Literasi Sekolah) dan sebagainya.
Sementara itu, pengembangan kegiatan perpustakaan sekolah dapat diambil dari permasalah yang
ditemui selama melaksanakan kegiatan perpustakaan. Pengembangan tersebut lebih tepatnya
adalah tindak lanjut terhadap hasil evaluasi atau follow up.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mencoba untuk menyusun rencana tindak
lanjut perpustakaan untuk mendukung penyelenggaraan program – program perpustakaan.
Diharapkan dengan disusunnya rencana tindak lanjut perpustkaan ini dapat bermanfaat bagi para
pustakawan dalam meningkatkan kompetensinya dan meningkatkan kinerja perpustakaan dalam
mendukung tugas kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah.
1.2. Tujuan
Dalam penyusunan rencana tindak lanjut perpustakaan ini terdapat tujuan – tujuan sebagai
berikut :
a. Menumbuhkan minat baca para siswa serta meningkatkan kemauan mereka untuk terus
belajar.
b. Mendukung kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolah.
c. Perpustakaan dapat menjadi fasilitas bagi siswa dan guru dalam menyediakan bahan
pustaka yang dapat dijadikan sebagai sumber/obyek penelitian sederhana dalam berbagai
bidang studi.
d. Menyediakan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi sehingga dapat
memberikan sistem pelayanan yang cepat dan efisien.
e. Mengembangkan dan meningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah.
1.3. Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan, masalah ini dibatasi pada hubungan manajemen
layanan perpustakaan terhadap kebutuhan pustakawan, yang dimaksudkan dari penelitian ini
adalah dimensi manajemen perpustakaan diantaranya ;
a. Planning, menentukan sasaran yang ingin dicapai, tindakan yang harus dilakukan,
bentuk organisasi dan personil. Perencanaan tersebut menyangkut keputusan tentang apa
yang akan dilakukan, bagaimana melakukan, kapan melakukan dan siapa yang akan
melakukannya.
b. Organizing, penetapan struktur peran melalui penentuan aktifitas yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan, pengelompokan aktifitas, penugasan pada kelompok, pendelegasian
wewenang, koordinasi dan informasi dalam organisasi.
c. Staffing, pengisian jabatan dalam organisasi dengan cara mengidentifikasikan kebutuhan
tenaga, merekrut, memilih, menempatkan, promosi, menilai, memberi imbalan dan
melatih karyawan.
d. Controlling, upaya sistematis untuk menetapkan standar capaian pada sasaran
perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan capaian
sesungguhnya dengan capaian standar, menentukan dan mengukur penyimpangan dan
memperbaikinya.
BAB II
DESKRIPSI
Fungsi Perpustakaan
a. Pusat informasi. Sebagai pusat informasi, perpustakaan berfungsi menyediakan
berbagai informasi dan tempat memperoleh informasi bagi masyarakat yang
membutuhkan.
b. Pusat layanan referensi. Sebagai pusat layanan referensi, perpustakaan berfungsi
menyimpan dan temu kembali referensi yang dibutuhkan pengguna.
c. Pusat penelitian. Sebagai pusat penelitian, perpustakaan berfungsi menjadi tempat dan
menyediakan informasi dari berbagai bidang ilmu pengetahuan yang digunakan
sebagai kegiatan penelitian ilmiah oleh para peneliti.
d. Sarana pendidikan (pusat kegiatan belajar mengajar) perpustakaan menjadi tempat dan
menyediakan sarana untuk belajar baik di lingkungan formal maupun non formal.
2.2. Rencana Tindak Lanjut
VISI PERPUSTAKAAN
“Mewujudkan generasi yang terampil dan profesional untuk melayani masyarakat
dengan cara menggali ilmu melalui kesadaran untuk membaca”.
MISI
- Membantu siswa untuk menumbuhkan kesadaran akan minat baca.
- Meningkatkan kualitas sarana, prasarana dan layanan perpustakaan.
- Mengadakan referensi dan informasi pendidikan terkini.
- Menciptakan perpustakaan sebagai sarana peningkatan IPTEK.
TUJUAN
- Menumbuhkan minat baca para siswa khususnya dan memacu kemauan mereka untuk belajar.
- Membantu memperluas, memperdalam dan memperkaya cakrawala pengetahuan para siswa
dalam berbagai macam bidang ilmu yang diminatinya
- Mewujudkan perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan ilmu pengetahuan dengan
sistem pelayanan yang cepat dan tepat
- Meningkatkan eksistensi dan kualitas pelayanan untuk mengembangkan minat baca.
SASARAN
- Meningkatnya apresiasi siswa terhadap program pembinaan minat baca
- Meningkatnya apresiasi siswa terhadap perpustakaan
- Meningkatnya kuantitas dan kualitas koleksi bahan pustaka
- Tersedianya sarana dan prasarana perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan siswa
- Terwujudnya perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan ilmu pengetahuan
- Terwujudnya perpustakaan yang dapat didayagunakan siswa dalam mengembangkan minat
baca siswa.
ANALISIS
KEBUTUHAN SELEKSI BUKU
PENYUSUNAN DAFTAR
PESANAN
PENGAJUAN
ANGGARAN
ACC
TE
RIMA BUKU PEMBELIAN
SELESAI SELESAI
SOP PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA
INVENTARIS KLASIFIKASI
KATALOGISASI
KOLEKSI
PENYANDIAN
PENYUSUNAN BUKU
DIDALAM RAK
(SHELVING)
PENYUSUNAN
KARTU KATALOG
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, studi literatur dan wawancara singkat mengenai sistem
pengolahan bahan pustaka diperpustakaan sekolah maka dapatdisimpulkan bahwa:
1. Sistem Pengolahan bahan pustaka di perpustakaan sekolah umumnya telah berjalan baik
dan maksimal hanya memerlukan penyempurnaan dan penyesuaian saja.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian di atas, ada beberapa saran diantaranya sebagai berikut:
2. Diharapkan Pemerintah Daerah setempat juga memberikan perhatian yang serius pada
dunia pustaka dan perpustakaan, terutama dalam hal kebutuhan ruang yang memadai,
sistem dan pendanaan.