Anda di halaman 1dari 3

MANAGEMENT LETTER

A. Pengertian Management Letter


Management letter adalah surat yang dibuat oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) ditujukan
kepada klien yang isinya memberitahukan kelemahan dari pengendalian intern yang ditemukan
selama pelaksanaan pemeriksaan, disertai dengan saran perbaikan dari KAP. Dalam
pengawasannya, akuntan publik menggunakan teknik :
1) Internal Control Questionnaries
2) Flowchart
3) Menggunakan narrative memo
Kemudian dilanjutkan dengan pembuktian compliance test (test ketaatan) terhadap :
1) Transaksi pengeluaran kas (cash disbursement test)
2) Transaksi penerimaan kas (cash receipts test)
3) Transaksi penjualan (sales test)
4) Transaksi pembelian (purchases test)
5) Transaksi pembayaran gaji (payroll test)
6) Transaksi koreksi/penyesuaian (journal voucher test)
B. Cara Membuat Management Letter yang Baik
1. Tepat waktu, sehingga perusahaan masih sempat melakukan perbaikan
2. Berisi saran yang bermanfaat dan bisa diterapkan.
3. Komentar dan saran dalam Management Letter tidak boleh merupakan sesuatu yg “surprise”
4. Ditulis dengan menggunakan bahasa yg baik, halus tidak menyinggung perasaan.
5. Kelemahan dan saran yang diberikan dapat diurut berdasarkan hal - hal yang paling penting.
6. Saran-saran yang diberikan harus disesuaikan dengan kondisi bisnis perusahaan
7. Harus menunujukan kemauan baik KAP untuk membantu pengembangan perusahaan.
8. Memberikan ucapan terima kasih kepada klien atas segala bantuan dan kerjasamanya selama
melaksanakan pemeriksaan.
C. Kegunaan Management Letter
1. Bagi perusahaan yang diaudit/clien
a. Dapat mengetahui kelemahan - kelemahan pengendalian intern dalam perusahaannya. 
b. Mengambil tindakan untuk mengatasi kelemahan - kelemahan tersebut sehingga bisa lebih
baik lagi.
2. Bagi KAP
a. Meningkatkan nama baik perusahaan KAP.
b. Jumlah client bertambah banyak berkat promosi dari clien karena kepuasan pelayanan
3. Bagi staf KAP
a. Meningkatkan taraf kesejahteraan pegawai
b. Memiliki kesempatan untuk mempelajari pengendalian intern dari berbagai jenis perusahaan
client.
c. Melatih membuat Management letter yang baik.
D. Tugas dan Tanggung Jawab Tim Audit dalam pembuatan Management Letter
1. Asisten Auditor
a. Bertugas mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan pengendalian intern
perusahaan
b. Mendokumentasikan data dan informasi tersebut beserta bukti pendukung dalam kertas
kerja pemeriksaan, untuk ditelaah lebih lanjut oleh senior auditor.
2. Senior Auditor (pimpinan tim pemeriksa)
a. Menelaah kertas kerja pemeriksaan yang dibuat asisten auditor
b. Mengumpulkan sekaligus menyusun konsep Management Letter
c. Mendiskusikan konsep Management Letter dengan bagian pajak dan bagian manajemen
service dari KAP
d. Menyerahkan konsep Management Letter kepada audit supervisor/ manager untuk ditelaah.
3. Audit Supervisor/Manager
a. Menelaah, mengedit mengusulkan perbaikan konsep Management Letter
b. Menyerahkan konsep Management Letter yang sudah diperbaiki, kepada audit partner
untuk ditelaah.
c. Mendiskusikan konsep Management Letter kepada manajemen perusahaan.
d. Melaporkan dan meminta persetujuan audit partner mengenai hasil diskusi dengan
manajemen perusahaan
e. Membuat finalisasi Management Letter
4. Audit Partner
a. Menelaah, mengedit, dan mendiskusikan konsep Management Letter dari audit manager
b. Mengembalikan konsep, memberi saran - saran perbaikan kepada audit manager
c. Meminta audit manager untuk mendiskusikannya dengan manajemen perusahaan.
d. Membahas hasil diskusi konsep Management Letter
e. Menandatangani Management Letter yang final, untuk dikirimkan kepada manajemen
perusahaan.

Contoh Mangement Letter


MANAGEMENT LETTER 

Yogyakarta, 23 Maret 2009 


No.: KAK /ML-14/III/2009
Hal: Temuan Pengendalian Intern

Yth. Pengurus
Grassroots Society Forum (GSF)
Aceh Barat
Dengan hormat,

Sebagai bagian dari audit kami atas laporan keuangan Grassroots Society Forum (GSF) untuk
proyek kerjasama dengan CAFOD No.INN094 ”Pengembangan Kualitas Pendidikan di Aceh
Barat sebagai Proses Pembangunan Kembali Pasca Tsunami” periode 01 Januari 2008-31
Desember 2008. Kami telah mereview pengendalian intern GSF dan mencatat adanya kelemahan,
yang menurut pendapat kami perlu mendapat perhatian dari manajemen, sebagai berikut :

Manajemen proyek telah menggunakan sistem voucher untuk semua transaksi, namun ada hal
yang perlu mendapat perhatian, yaitu voucher yang digunakan belum bernomor urut tercetak. 
Risiko: 
Voucher yang tidak bernomor urut tercetak berpotensi menyulitkan dalam mengidentifikasi
apakah penerimaan ataupun pengeluaran yang terjadi telah dibukukan berdasarkan urutan
kejadiannya (kronologis). Disamping itu juga berpotensi untuk menyulitkan dalam identifikasi
apabila ada voucher yang hilang atau tidak tercatat.
Rekomendasi:
Kami menyarankan kepada manajemen GSF untuk memberi nomor urut tercetak pada voucher-
voucher yang digunakan.
Atas perhatian dan kerjasama yang baik selama ini, kami ucapkan terimakasih.

Hormat kami, 

Dr. Kumalahadi, M.Si, Ak.


PENGAUDITAN 2
MANAGEMET LETTER

OLEH :

NAMA : NI KADEK KRISNAYANI


NO/NIM : 21 / 1602622010322
KELAS : C AKUNTANSI MALAM

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


JURUSAN EKONOMI AKUNTANSI
2019

Anda mungkin juga menyukai