Anda di halaman 1dari 10

KARYA TULIS ILMIAH

UPAYA PENINGKATAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER BELAJAR


SMAN 1 SUNGAI KUNYIT KABUPATEN MEMPAWAH

DISUSUN OLEH

NAMA MAHASISWA :
NIM :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
Abstrak
Karya ilmiah ini berjudul ” Upaya Peningkatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber
Belajar SMAN 1 Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah”. Dalam penulisan karya ilmiah ini
penulis membahas tentang; 1) Apa pengertian perpustakaan?; 2) Apakah perpustakaan
sebagai pusat sumber belajar?; 3) Bagaimana memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber
belajar?. Denagn Tujuan sebagai berikut; 1) Memberikan pengertian tentang perpustakaan;
2) Mengetahui perpustakaan sebagai pusat sumber belajar; 3) Mengetahui pemanfaatan
perpustakaan sebagai sumber belajar. Upaya untuk menghidupkan dan mengembangkan
perpustakaan sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas
pengurus/anggota perpustakaan dan institusi terkait, melainkan kita semua karna intinya
usaha bersama menjaga atau mengembangkan ilmu pengetahuan. Serta merevisi atau
mengkaji ulang tujuan dari perpustakaan, untuk mengintensifkan perpustakaan menjadi
pusat sumber belajar. Seperti yang dilakukan pada sekolah SMAN 1 Sungai Kunyit
Kabupatem Mempawah yaitu merupakan salah satu sekolah yang meningkatkan
perpustakaan sebagai pusat sumber belajar. Hal ini untuk meningkatkan minat baca siswa
dan meningkatkan perestasi siswa. Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan
keberadaanya dengan pertimbangan bahwa; 1) Perpustakaan merupakan sumber belajar; 2)
Merupakan salah satu komponen sistem instruksional; 3) Sumber untuk menunjang kualitas
pendidikan dan pengajaran; 4) Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa
dapat mempertajam dan memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan
berkomunikasi.
Kata Kunci : Peningkatan Perpustakaan, Pusat, Sumber Belajar.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini perpustakaan telah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan
lembaga pendidikan. Bahkan sekarang telah mulai banyak dikembangkan perpustakaan
keliling (mobile library) yang fungsinya sebagai bagian dari sarana untuk
mempermudah belajar dalam upaya mencerdaskan kehidupan anak bangsa sebagaimana
amanat Undang-undang Dasar tahun 1945.
Perpustakaan sebagai lembaga yang mengelola sumber informasi semestinya
menduduki posisi kunci dalam proses pendidikan dan pelatihan yang ada, baik di
lingkungan sekoah, luar sekolah, dunia kerja, maupun masyarakat pada umumnya.
Namun kenyataannya masih jauh dari harapan. Perpustakaan masih belum benar-benar
memasyarakat. Hal ini terjadi karena rendahnya minat baca masyarakat dan kurangnya
kesadaran bahwa belajar harus mencari sendiri informasi atau jawaban atas persoalan
ayng mereka hadapi.
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, berkembang pula konsep
perpustakaan. Perpustakaan perlu menyesuaikan diri bukan hanya menangani koleksi
sumber informasi dalam bentuk media cetak saja, tetapi harus membuka diri untuk
masuknya media audio visual dan kemungkinan masuknya fungsi-fungsi lainnya.
Berbagai usaha yang dilakukan oleh guru atau pengelola pendidik untuk lebih
meningkatkan serta mendukung proses belajar agar lebih efektif dan efisien. Meskipun
banyak faktor yang menentukan kualitas pendidikan atau hasil belajar. Salah satunya
yang terkait dengan sumber belajar. Banyak berbagai sumber yang dapat dijadikan
sebagai sumber belajar.
Perpustakaan sekolah dapat dijadikan sebagai bagian dari layanan dalam
memenuhi minat baca siswa serta sebagai sumber belajar bagi siswa dengan
menyediakan bahan-bahan bacaan atau koleksi bahan pustaka serta informasi lainnya
teruama yang berhubungan dengan materi pelajaran. Dilihat dari sisi pelayanan,
perpustakaan masih belum dikelola secara profesional, dari sisi koleksi bahan pustaka,
koleksi yang dimiliki masih belum lengkap ragam dan jenisnya sesuai kebutuhan siswa,
serta kemampuan pengelola belum sesuai standar. Pentingnya keberadaan perpustakaan
dalam menumbuhkan minat baca siswa, maka diperlukan perpustakaan yang dapat
mengakomodir dan memfasilitasi kepentingan tersebut.
Banyaknya sumber belajar perlu dilestarikan serta dikelola, karena berperan untuk
mendorong efektifitas serta optimalisasi proses pembelajaran melalui penyelenggaraan
berbagai fungsi yang meliputi fungsi layanan fungsi pengadaan/pengembangan media
pembelajaran, fungsi penelitian dan pengembangan, dan fungsi lain yang relevan untuk
peningkatan efektifitas dan efisiensi pembelajaran. Untuk itu diperlukannya upaya dalam
peningkatan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.
Perpustakaan merupakan salah satu di antara sarana dan sumber belajar yang
efektif untuk menambah pengetahuan melalui beraneka bacaan. Berbeda dengan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari secara klasikal di sekolah, perpustakaan
menyediakan berbagai bahan pustaka yang secara individual dapat digumuli oleh
peminatnya masing-masing. Tersedianya beraneka bahan pustaka memungkinkan tiap
orang memilih apa yang sesuai dengan minat dan kepentingannya, dan kalau warga
masyarakat itu masing-masing menambah pengetahuannya melalui pustaka pilihannya,
maka akhirnya merata pula peningkatan taraf kecerdasan siswa itu. Kalau kita sepakat
bahwa perbaikan mutu pendidikan ditentukan oleh meningkatnya taraf kecerdasan
siswanya, maka kehadiran perpustakaan dalam suatu lingkungan sekolah niscaya turut
berpengaruh terhadap teratasinya kondisi ketertinggalan siswa yang bersangkutan.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Apa pengertian perpustakaan?
2. Apakah perpustakaan sebagai pusat sumber belajar?
3. Bagaimana memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar?

C. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah


Adapun tujuan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah :
1. Memberikan pengertian tentang perpustakaan.
2. Mengetahui perpustakaan sebagai pusat sumber belajar.
3. Mengetahui pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Perpustakaan

Secara sederhana pengertian perpustakaan adalah salah satu bentuk organisasi


sumber belajar yang menghimpun berbagai informasi dalam bentuk buku dalam upaya
mengembangkan kemampuan dan kecakapannya. Menurut Wiryokusumo (dalam
Darmono, 2004) dengan memanfaatkan perpustakaan dapat diperoleh data atau informasi
untuk memecahkan berbagai masalah, sumber untuk menentukan kebijakan tertentu,
serta berbagai hal yang sangat penting untuk keperluan belajar. Sedangkan, menurut
Sutarno (2006: 11) Perpustakaan adalah “mencakup suatu ruangan, bagian dari gedung /
bangunan atau gedung tersendiri yang berisi bukubuku koleksi, yang diatur dan disusun
demikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan apabila sewaktu-waktu
diperlukan oleh pembaca”. Diartikan juga perpustakaan merupakan sebuah “kumpulan
atau bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem
tertentu atau keperluan pemakai” (Lasa, 2007:12). Jika ditilik dari pengertian tersebut,
hakikat perpustakaan adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi
pemakainya.
Berdasarkan pasal 1 Undang-undang No.43 tahun 2007 tentang Perpustakaan,
dijelaskan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak,
dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi
kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian,informasi, dan rekreasi para pemustaka.
Secara umum, tujuan dari perpustakaan (UU No.43 tahun 2007 pada pasal 4) yaitu untuk
memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Perpustakaan dapat pula diartikan sebagai tempat kumpulan buku-buku atau tempat
buku dihimpun dan diorganisasikan sebagai media belajar siswa. Wafford (dalam
Darmono, 2004) menterjemahkan perpustakaan sebagai salah satu organisasi sumber
belajar yang menyimpan, mengelola, dan memberikan layanan bahan pustaka baik buku
maupun non buku kepada masyarakat tertentu maupun masyarakat umum.
Lebih luas lagi pengertian perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa
tempat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan
pustaka secara sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi
sekaligus sebagai sarana belajar yang menyenangkan. Jika dikaitkan dengan proses
belajar mengajar di sekolah, perpustakaan sekolah memberikan sumbangan yang sangat
berharga dalam upaya meningkatkan aktivitas siswa serta meningkatkan kualitas
pendidikan dan pengajaran. Berdasarkan pembahasan di atas, maka dalam penulisan
karya ilmiah ini penulis mengambil sebuah judul: Upaya Peningkatan Perpustakaan
Sebagai Pusat Sumber Belajar Sman 1 Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah.

B. Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar

Upaya untuk menghidupkan dan mengembangkan perpustakaan sangat dibutuhkan


dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas pengurus/anggota perpustakaan dan
institusi terkait, melainkan kita semua karna intinya usaha bersama menjaga atau
mengembangkan ilmu pengetahuan. Serta merevisi atau mengkaji ulang tujuan dari
perpustakaan, untuk mengintensifkan perpustakaan menjadi pusat sumber belajar.
Untuk itu, perpustakaan perlu memiliki atau memberikan pelayanan yang prima
dan terbaik dalam penyediaan dan pelayanan informasi dalam menunjang tugas pokok
dan fungsi lembaga induknya. Artinya memberikan pelayanan prima, yaitu suatu sikap
atau cara pustakawan dalam melayani penggunanya dengan prinsip people based service
(layanan berbasis pengguna) dan service excellence (layanan unggul). Semua ini untuk
memuaskan pengguna, meningkatkan loyalitas pengguna, serta meningkatkan jumlah
pengguna.
Bukan hanya pemimpin tetapi semua pengelola atau pegawai perpustakaan harus
berani menampilkan “wajah baru” atau “gerakan baru” dalam arti berani melakukan
terobosan baru dan paradigma baru yaitu dapat mengubah persepsi masyarakat/akademis
dari perpustakaan identik dengan buku menjadi perpustakaan identik dengan informasi.
Ketergantungan pada seorang pemimpin perlu ditinggalkan dan bergerak
menciptakan kreatifitas atau inovasi yang sistematis. Pimpinan pusat (lembaga) tentunya
membuka pintu yang lebar kepada semua bawahannya untuk menentukan kebijakan
dalam menciptakan keratifitas untuk mengembangkan dan meningkatkan perpustakaan.
Upaya selanjutnya bagaimana pengelola menjalin hubungan dengan semua pihak
atau institusi melakukan kerja sama yang saling menguntungkan untuk meningkatkan
dan mengembangkan perpustakaan. Hubungan dengan siswa juga perlu ditingkatkan,
misalnya membuka perpustakaan keliling, pelatihan penulisan karya ilmiah, kegiatan
kompetisi dalam sekolah (lomba synopsis, artikel, opini dll). Seperti yang dilakukan pada
sekolah SMAN 1 Sungai Kunyit Kabupatem Mempawah yaitu merupakan salah satu
sekolah yang meningkatkan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar. Hal ini untuk
meningkatkan minat baca siswa dan meningkatkan perestasi siswa.

C. Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Pusat Sumber Belajar

Melalui penyediaan perpustakaan, siswa dapat berinteraksi dan terlibat langsung


baik secara fisik maupun mental dalam proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan
bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan
komponen pendidikan lainnya turut menentukan keberhasilan proses pendidikan dan
pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat mendidik dirinya secara
berkesinambungan.
Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan
pertimbangan bahwa:
1. Perpustakaan merupakan sumber belajar.
2. Merupakan salah satu komponen sistem instruksional.
3. Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran.
4. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan
memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.
Jika dikaitkan dengan pengertian sumber belajar, maka perpustakaan merupakan
salah satu dari berbagai macam sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekolah.
Mengacu pada definisi sumber belajar yang diberikan oleh Association for Education
Communication Technology (AECT) maka pengertian sumber belajar adalah berbagai
sumber baik itu berupa data, orang atau wujud tertentu yang dapat digunakan oleh siswa
dalam belajar baik yang digunbakan secara terpisah maupun secara terkombinasi
sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajarnya. Ditinjau dari segi
pendayagunaan, AECT membedakan sumber belajar menjadi dua macam yaitu:
1. Sumber belajar yang dirancang atau sengaja dibuat untuk digunakan dalam kegiatan
belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Sumber belajar yang dirancang
tersebut dapat berupa buku teks, buku paket, slide, film, video dan sebagainya yang
memang dirancang untuk membantu mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
2. sumber belajar yang tidak dirancang atau tidak sengaja dibuat untuk membantu
mencapai tujuan pembelajaran. Jenis ini banyak terdapat disekeliling kita dan jika
suatu saat kita membutuhkan, maka kita tinggal memanfaatkannya. Contoh sumber
belajar jenis ini adalah tokoh masyarakat, toko, pasar, museum.
Dalam rangka memanfaatkan perpusatakaan sebagai sumber belajar, maka
diperlukan keterampilan-keterampilan seperti berikut:

1. Keterampilan mengumpulkan informasi, di antaranya:


a. Mengenal sumber informasi dan pengetahuan.
b. Menentukan sumber informasi berdasarkan sistem klasifikai perpustakaan, cara
menggunakan katalog dan indek.
c. Menggunakan bahan pustaka baru, bahan referensi seperti ensiklopedi, kamus,
buku dan lain sebagainya
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti:
a. Keterampilan menganalisis, menginterpretasikan dan mengevaluasi informasi.
b. Memahami bahan yang dibaca.
c. Membedakan fakta dan opini.
d. Menginterpretasikan informasi baik yang mendukung atau yang berlawanan.
3. Keterampilan menggunakan informasi, di antaranya:
a. Memanfatkan intisari informasi untuk mengambil keputusan dan memecahkan
masalah.
b. Memanfaatkan informasi dalam diskusi.
c. Menjadikan informasi dalam bentuk tulisan. (Darmono, 2002)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

perpustakaan adalah salah satu unit kerja yang berupa tempat untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengelola, dan mengatur koleksi bahan pustaka secara
sistematis untuk digunakan oleh pemakai sebagai sumber informasi sekaligus sebagai
sarana belajar yang menyenangkan.

Upaya untuk menghidupkan dan mengembangkan perpustakaan sangat dibutuhkan


dukungan dari berbagai pihak. Tidak hanya tugas pengurus/anggota perpustakaan dan
institusi terkait, melainkan kita semua karna intinya usaha bersama menjaga atau
mengembangkan ilmu pengetahuan. Serta merevisi atau mengkaji ulang tujuan dari
perpustakaan, untuk mengintensifkan perpustakaan menjadi pusat sumber belajar.

Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya dengan


pertimbangan bahwa:
5. Perpustakaan merupakan sumber belajar.
6. Merupakan salah satu komponen sistem instruksional.
7. Sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran.
8. Sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan siswa dapat mempertajam dan
memperluas kemampuan untuk membaca, menulis, berpikir dan berkomunikasi.

B. Saran
Berdasarkan penulisan karya ilmiah ini, penulis ingin memberikan sebuah saran kepada
pembaca dan SMAN 1 Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah:
1. Diharapkan kepada sekolah SMAN 1 Sungai Kunyit Kabupaten Mempawah untuk
selalu meningkatkan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar supaya siswa selalu
mamanfaatkan fasilitas perpustakaan yang telah tersedia.
2. Bagi siswa, diharapkan untuk selalu memanfaatkan fasilitas perpustakan untuk
dijadikan pusat sumber belajar.
DARTAR PUSTAKA

Darmono. (2002). Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Grasindo.

(2004). Manajemen Perpustakaan. Jakarta: Grasindo.

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 43


Tahun 2007, Tentang Perpustakaan. Jakarta: Depdiknas.

Lasa, HS. (2007). Manajemen Perpustakaan Sekolah. Yogyakarta: Pinus Boo.

Sutarno NS. (2006). Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: CV. Sagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai