Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM

TAMAN BACAAN

UPT SD NEGERI 160 GRESIK


KECAMATAN DRIYOREJO KABUPATEN GRESIK
Ds. MULUNG, Telp. (031)7590619 KodePos 61177
E-mail :sdn2mulung.1979@gmail.com NPSN : 20500144 NSS : 101352502016
Pengertian Taman Bacaan
Dalam proses belajar mengajar di semua jenjang pendididkan baik Taman Kanak-kanak
(TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum
(SMU), Perguruan Tinggi (PT), Sekolah Nonformal maupun masyarakat tidak lepas dari
perpustakaan maupun taman bacaan , dari taman bacaan mereka akan memperoleh informasi
tentang bermacam-macam hal. Karena pada hakekatnya suatu taman bacaan adalah tempat
berkumpulnya pengetahuan dari masa ke masa.
Menurut Sutarno (2006: 19), “Taman Bacaan Masyarakat mempunyai tanggung jawab,
wewenang, dan hak masyarakat setempat dalam membangunnya, mengelola dan
mengembangkannya. Dalam hal ini perlu dikembangkan rasa untuk ikut memiliki (sense of
belonging), ikut bertanggung jawab (sense of responsibility) dan ikut memelihara”.

Tujuan Taman Bacaan


Dalam pengelompokan perpustakaan, taman bacaan sekolah tergolong dalam
perpustakaan mini yang ada di halaman sekolah, dengan demikian perpustakaan mini adalah
sebuah perpustakaan atau sistem perpustakaan yang menyediakan akses yang tidak terbatas
kepada sumberdaya perpustakaan dan layanan gratis kepada siswa di SD Negeri Simoangin-
angin, yang didukung penuh oleh pihak sekolah. Menyimak defenisi di atas, perpustakaan mini
memiliki tugas yang sangat luas dalam hal penyedia akses informasi kepada siswa.

Fungsi dan Tugas Taman Bacaan


Sejak awal sebuah perpustakaan didirikan, apapun jenisnya telah disebutkan bahwa
perpustakaan atau taman bacaan sekolah mempunyai kegiatan utama mengumpulkan semua
sumber informasi dalam berbagi bentuk yakni tertulis (printed matter) terekam (recorded matter)
atau dalam bentuk lain.
Kemudian semua informasi tersebut diproses, dikemas, dan disusun untuk disajikan
kepada siswa yang diharapkan menjadi target dan sasaran akan menggunakan taman bacaan
tersebut. Oleh karena itu penyelenggaraan taman bacaan tentu mempunyai maksud dan tujuan
tertentu yang ingin dicapai. Untuk mewujudkan kandungan maksud dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya, diperlukan langkah-langkah strategis, kebijakan yang aplikatif dan
terencana secara konseptual serta tindakan yang kongkrit.
Menurut Sutarno (2006 : 33), sebuah taman bacaan dibentuk atau dibangun dengan maksud:

 Menjadi tempat mengumpulkan atau menghimpun informasi, dalam arti aktif, taman
bacaan masyarakat tersebut mempunyai kegiatan yang terus-menerus untuk menghimpun
sebanyak mungkin sumber informasi untuk di koleksi.
 Sebagai tempat mengolah atau memproses semua bahan pustaka dengan metode atau
sistem tertentu seperti registrasi, klasifikasi, katalogisasi serta kelengkapan lainnya, baik
secara manual maupuan menggunakan sarana teknologi informasi, pembuatan
perlengkapan lain agar semua koleksi mudah di gunakan.
 Menjadi tempat memelihara dan menyimpan. Artinya ada kegiatan untuk mengatur,
menyusun, menata, memlihara, merawat, agar koleksi rapi, bersih, awet, utuh, lengkap,
mudah di akses, tidah mudah rusak, hilang, dan berkurang.
 Sebagai salah satu pusat informasi, sumber belajar, penelitian, preservasi serta kegiatan
ilmiah lainya. Memberikan layaanan kepada pemakai, seperti membaca, meminjam,
meneliti, dengan cara cepat, tepat, mudah dan murah.
 Membangun tempat informasi yang lengkap dan ”up to date” bagi pengembangan
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan perilaku atau sikap (attitude).
 Merupakan agen perubahan dan agen kebudayaan dari masa lalu, sekarang dan masa
depan. Dalam konsep yang lebih hakiki eksistensi dan kemajuan taman bacaan
masyarakat menjadi kebanggaan, dan simbol peradaban kehidupan umat manusia.

Pembinaan dan Pengembangan Koleksi


Pembinaan dan pengembangan koleksi merupakan kegiatan untuk menyediakan dan
memberikan layanan informasi kepada pemakai demi tercapainya tujuan taman bacaan. Kriteria
yang nampak pada berkembangnya koleksi taman bacaan adalah pada bertambahnya koleksi
taman bacaan baik secara jumlah maupun jenis dari segi kuantitas dan kualitas. Menyangkut hal
tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan pengadaan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari pembinaan dan pengembangan koleksi
jenis koleksi yang ada di taman bacaan sekolah pada umumnya terdiri atas:
a.Buku ajar
Buku ajar yang dimaksudkan di sini adalah buku wajib yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk
digunakan di sekolah. Keberadaan buku ajar untuk menjadi koleksi perpustakaan sekolah tentu
saja sangat berperan dalam pbm di kelas. Beberapa kriteria buku ajar yang baik secara substansi
diantaranya yakni sesuai dengan kurikulum yang berlaku, pengarang yang memiliki kewenangan
berkaitan dengan subjek ilmu pada buku bersangkutan, bahasanya sederhana dan sistematika
buku mudah dipahami. Adapaun secara tampilan, buku juga hendaknya memiliki jilidan yang
baik dan tidak terlampau tebal. Kalau bisa, carilah buku yang berasal dari penerbit yang
terpercaya, namun dengan harga yang tidak terlalu mahal
b.Buku penunjang
Kriteria buku penunjang hampir sama dengan kriteria buku ajar. Hanya saja, karena sifatnya
yang menunjang buku ajar, maka isinya pun harus tetap sejalan dengan kurikulum yang berlaku
c.Buku Referensi
Buku referensi sebetulnya sama saja dengan buku pada umumnya sehingga kriterianya pun
memiliki kesamaan. Meskipun demikian, ia memiliki ciri yakni berupa sistematika yang
dirancang khusus dalam rangka penyampaian informasi baik secara umum maupun khusus.
Contoh buku referensi yang baik antara lain mengandung isi yang memberikan petunjuk
terhadap literatur dari berbagai subjek ilmu secara cepat
d.Buku cerita
Buku cerita sangat berperan dalam meningkatkan daya imajinasi dan kreativitas peserta didik.
Di samping itu, mereka juga dapat mengambil hikmah dari isi cerita berupa nilai-nilai
keteladanan. Untuk mendukung hal-hal tersebut, maka buku cerita yang diadakan tidak boleh
lepas dari nuansa pendidikan dan akan lebih baik lagi jika menunjang mata pelajaran
e.Sumber geografi
Koleksi ini berupa informasi tentang daerah, iklim, cuaca, ketinggian tempat, dan lain
sebagainya. Bentuknya dapat berupa atlas, peta, dan globe
f.Terbitan berkala: majalah dan surat kabar Majalah dan surat kabar merupakan terbitan
berkala yang juga penting untuk dikoleksi perpustakaan karena keduanya berisi berita aktual
yang meliputi berbagai aspek kehidupan manusia. Jenis majalah dan surat kabar yang diadakan
di perpustakaan sekolah hendaknya tetap mengacu pada nuansa pendidikan, dengan kata lain ia
relevan dengan mata pelajaran yang ada. Jadi, selain bersifat rekreatif ia juga berperan dalam
menambah wawasan/pengetahuan para pembacanya. Kebermanfaatan majalah juga dapat di tilik
dari seberapa banyak orang yang berkepentingan membacanya. Agar mudah dipahami banyak
warga sekolah, utamakan mengadakan majalah dan surat kabar yang berbahasa Indonesia. Selain
itu pemilihan majalan dan surat kabar juga terletak pada keteraturan dan kesinambungan
penerbitan serta harga yang sesuai dengan anggaran sekolah

Pengguna koleksi taman bacaan sekolah


Pengguna koleksi taman bacaan sekolah adalah segenap warga sekolah baik secara
internal maupun eksternal walaupun penekanannya tetap pada warga internal sekolah. Para
pengguna yang dimaksud yaitu:
a.peserta didik
b.guru
c.karyawan
d.wali murid
e.masyarakat sekitar sekolah

Cara pengadaaan koleksi taman bacaan sekolah


Kegiatan pengadaan koleksi ini melibatkan beberapa komponen sekolah, antara lain
guru, kepala sekolah, pengelolah taman bacaan, peserta didik, maupun komite sekolah jika
dimungkinkan. Alat bantu yang dapat digunakan untuk menyeleksi yaitu daftar usulan buku.
Pengadaan dapat dilakukan dengan pembelian, hibah, dan tukar-menukar. Prosedur yang dilalui
dalam menyeleksi sampai mengadakan adalah sebagai berikut:
1. Buatlah daftar usulan berupa formulir yang dapat diisi oleh setiap pemakai (misalnya:
peserta didik, guru). Daftar usulan memuat data buku yang meliputi nama pengarang,
judul buku, edisi, tahun, penerbit, jumlah yang dipesan serta harga buku. Jika memuat
daftar usulan majalah dan koran, disebutkan pula usulan judul, alamat penerbit, kapan
mulai berlangganan, dan lain sebagainya
2. daftar usulan diserahkan kepada pimpinan perpustakaan, kemudian dilanjutkan ke
petugas pengadaan
3. diadakan kegiatan verifikasi terhadap usulan dan judul koleksi yang telah dipilih.
Kegiatan verifikasi meliputi memastikan identitas koleksi dengan alat bantu seleksi,
membandingkan usulan dengan koleksi yang telah ada di perpustakaan, memastik an
belum dipesannya koleksi yang diusulkan, melihat anggaran yang tersedia, sampai
dengan mengkomunikasikan keputusan yang diambil pada pimpinan taman bacaan dan
kepala sekolah.

Anda mungkin juga menyukai