Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam sejarah perkembangan manusia, pendidikan memegang peranan sangat
penting, terutama dalam usaha untuk mempersiapkan setiap individu yang akan
berperan dalam pembangunan bangsa yaitu dengan pendidikan. Pendidikan
merupakan hal yang sangat penting dalam meningkatkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK). Pendidikan sebagai sarana membentuk dan menciptakan
sumber daya manusia berkualitas. Hakikat manusia yang selalu ingin tahu akan
menjadikan manusia berfikir untuk dapat mengungkapkan berbagai rahasia alam
ini, sehingga dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimiliki manusia
mampu menempatkan dirinya lebih maju dibandingkan dengan makhluk lain yang
ada di bumi ini. Oleh karena itu, masalah pendidikan merupakan masalah yang
tidak ringan, sehingga berbagai upaya dilakukan demi kemajuan dan keberhasilan
dalam bidang pendidikan, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan banyak
membaca buku. Buku sangat berkaitan dengan ilmu pengetahuan, pendidikan dan
perpustakaan.
Salah satu sumber informasi belajar yang keberadaannya sangat penting dan
diperlukan ialah perpustakaan. Perpustakaan menjadi pusat untuk memperoleh ilmu
penegtahuan dan informasi-infromasi lainnya. Perpustakaan merupakan sarana
prasarana yang dapat menunjang proses pembelajaran dan diharapkan dapat
meningkatkan kualitas pendidikan serta pengajaran di Indonesia dalam
mencerdaskan anak bangsa.
Semakin pesatnya perkembangan zaman dimana dalam era yang menuntut setiap
orang memiliki kegemaran membaca, hal ini diperlukan guna memperoleh
pengetahuan dan wawasan yang luas untuk meningkatkan kecerdasan. Kemampuan
membaca mempunyai peranan penting dan menjadi salah satu kunci dalam
kesuksesan di kehidupan seseorang, karena setiap informasi dan pengetahuan yang
diperoleh tidak terlepas dari kegiatan membaca. Minat baca menjadi kunci penting
dalam kemajuan suatu bangsa, karena penguasaan iptek hanya dapat diraih dengan
minat baca yang tinggi.

1
Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa Indonesia telah dilaksanakan oleh
pemerintah, salah satunya dengan membuat program pembangunan dalam bidang
pendidikan di setiap lembaga sekolah. Berbagai sarana dan prasarana juga
disediakan untuk menunjang peningkatan minat baca.
Konsep pendidikan sekarang tidak lagi menempatkan guru sebagai satusatunya
sumber pengetahuan tetapi siswa dapat datang ke perpustakaan untuk mencari
informasi yang dibutuhkan dalam kehidupan. Namun pada kenyataanya masih
banyak siswa dan guru yang tidak menggunakan perpustakaan sebagai tempat
membaca dan belajar. Bahkan pengunjung perpustakaan dalam satu lingkungan
sekolah pun masih sedikit peminatnya. Kurang aktifnya siswa juga bisa
berpengaruh pada prestasi siswa. Pembiasaan siswa untuk membaca dengan melatih
siswa dari pemberian tugas-tugas mata pelajaran agar siswa termotivasi untuk
berkunjung ke perpustakaan sekolah belum maksimal, sehingga dikhawatirkan
siswa akan beranggapan bahwa membaca itu menjenuhkan. Maka dalam hal ini
peran guru, orang tua sangat diperlukan agar siswa tidak lagi beranggapan bahwa
membaca itu menjenuhkan akan tetapi membaca itu menyenangkan.
Seperti pepatah yang sering kita dengar bahwa buku adalah jendela dunia. Dapat
diartikan sebagai berikut, buku adalah sumber ilmu. Membaca buku akan
memperoleh pengetahuan yang luas serta mengetahui keadaan atau peristiwa di
mana saja tanpa kita harus kelokasi peristiwa tersebut. Membaca tidak mengenal
usia dan waktu. Dengan buku kita bisa melihat sisi lain dari dunia kita ini yang
ternyata sangat bermacam-macam bentuknya. Manfaat dari membaca buku yaitu
akan membuat kita bisa mengetahui apa yang sebelumnya tidak kita ketahui dan
untuk meningkatkan daya nalar serta pengetahuan seseorang dalam segala hal.
Minat membaca merupakan kunci utama untuk melakukan aktivitas, sebab tanpa
minat tidak akan mungkin akan ada aktivitas membaca. Dengan demikian membaca
buku adalah penting baik dari kalangan anak-anak, remaja dan orang tua. Karena
membaca tidak mengenal waktu dan usia.
Perpustakaan merupakan satu unit kerja yang berupa tempat menyimpan koleksi
bahan pustaka yang diatur secara sistematis dengan cara tertentu untuk dapat
digunakan secara berkesinambungan pemakaiannya sebagai sumber informasi.
Sehingga dala proses mewujudkan peningkatan minat baca, perpustakaan adalah

2
salah satu sarana yang diberikan pemerintah pada setiap sekolah. Kemudian tidak
hanya itu di tahun 2013 dimana kurikulum baru diterapkan yang membawa
perkembangan pendidikan itu sendiri. Perkembangan pendidikan dimana sekolah
menjadi tempat yang menerapkan pendidikan karakter serta kegiatan literasi yang
memacu peserta didik untuk gemar membaca, menulis dan berbicara.
Pemanfaatan perpustakaan pada penelitian ini akan dilakukan di jenjang sekolah
dasar. Hal tersebut dilakukan apabila perpustakaan yang tersedia di sekolah mampu
menunjang kegiatan literasi yang sedang diterapkan sungguhsungguh pada tahun
ini untuk menarik minat baca peserta didik maupun pendidik sehingga dapat
membuat peserta didik maupun pendidik terbiasa untuk berkunjung dan membca
buku di perpustakaan sekolah. Tidak dipungkiri bahwa perpustakaan dikatakan
sangat bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik di dalam proses belajar dan
pembelajaran. Dapat dilihat dari jumlah kunjungan peserta didik dan pendidik ke
perpustakaan maka dapat disimpulkan sekolah juga sudah mampu menuntun
pendidik untuk memanfaatkan perpustkaan yang ada di sekolah baik sebagai
sumber informasi belajar, juga bagi pendidik sebagai sumber informasi untuk
penyajian materi pembelajaran serta penunjang dari kegiatan literasi atapun hanya
sekedar tempat untuk peserta didik mengerjakan tugas yang diberikan oleh
pendidik di kelas.
Mengingat pentingnya perpustakaan terutama dalam bidang pendidikan untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa. Perlu diadakan kerjasama antara guru dengan
siswa di sekolah. Hal ini akan berpengaruh pada siswa, untuk dapat memanfaatkan
perpustakaan sekolah dengan sebaik mungkin dan memiliki minat baca tinggi,
sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan permasalahan
tersebut penelitian ini bermaksud untuk meneliti tentang minat membaca siswa
dengan menambahkan satu variabel yaitu pemanfaatan perpustakaan sekolah. Dari
pemaparan tersebut peneliti ingin mengangkat topik dengan judul “Hubungan
antara Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca Siswa Kelas IV
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 66 Rejang Lebong”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah yang akan diambil
oleh peneliti adalah sebagai berikut :

3
1. Masih banyak jenis buku-buku diperpustakaan yang masih belum lengkap.
2. Belum maksimalnya pemanfaatan perpustakaan untuk meningkatkan minat baca
pendidik.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka permasalahan dalam penelitian
ini dibatasi pada pengaruh pemanfaatan perpustakaan sekolah terhadap minat
membaca siswa.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah,
maka didapatkan rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:
1. Bagaimana korelasi pemanfaatan perpustakaan Sekolah dan Minat Baca Siswa
Kelas IV Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SDN 66 Rejang Lebong.
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang hendak dicapai dalam
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah pengaruh minat membaca siswa terhadap mata
pelajaran Bahasa Indonesia
2. Mendeskripsikan pemanfaatan perpustakaan di SDN 66 Rejang Lebong
F. Manfaat Penelitian
Adapun kegunaan penelitian yang dilakukan oleh penulis diantaranya: Secara
teoretis hasil penelitian ini dapat dipergunakan untuk mengambangkan teori
pendidikan tentang perhatian orang tua terhadap akhlak anak.

4
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori
1. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan adalah sebuah gedung yang memiliki sebuah ruang khusus
untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan
berdasarkan tata letak maupun sususan tertentu untuk digunakan pembaca,
bukan untuk dijual. Jika dilihat dari penjelasan tersebut pada hakikatnya
perpustakaan sekolah adalah pusat sumber belajar dan sumber informasi bagi
pemakainya. Perpustakaan juga dapat diartikan sebagai tempat kumpulan
bahan pustaka berupa buku-buku yang dihimpun dan diorganisasikan sebagai
media belajar.
Perpustakaan diartikan sebagai buku atau bangunan fisik sebagai tempat
buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu untuk kepentingan
pemakai. Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka, baik berupa
buku-buku maupun bukan buku (non book material) yang di organisasi secara
sistematis dalam dalam suatu ruang sehingga dapat membantu murid-murid
dan guru dalam proses belajar mengajar di sekolah.
Perpustakaan sekolah sebagai sarana pendidikan memegang peranan
penting sebagai penunjang kegiatan belajar siswa di sekolah. Dalam UU No.
43 tahun 2007 pasal 23 tentang perpustakaan sekolah, dinyatakan bahawa
setiap sekolah atau madrasah menyeleggarakan perpustakaan yang memenuhi
standar dengan memperhatikan standar nasional pendidikan. Hal ini bertujuan
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1994, perpustakaan
sebagai wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha
esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam mendukung
penyelenggaraan pendidikan nasional.

5
Jika dikaitkan dengan peran belajar mengajar di sekolah, perpustakaan
sekolah mempunyai peran yang urgen dalam meningkatkan kualitas pendidikan
dan pengajaran. Melalui penyediaan perpustakaan sekolah siswa dapat
berinteraksi secara langsung baik secara fisik maupun secara mental dalam
proses belajar. Perpustakaan sekolah merupakan bagian urgen dari program
yang ada disekolah secara keseluruhan, dimana bersama-sama dengan
komponen pendidikan dan pengajaran. Melalui perpustakaan siswa dapat
mendidik dirinya secara berkesinambungan.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa perpustakaan suatu
tempat yang berisi kumpulan buku-buku maupun bukan buku (non book
material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang sehingga dapat
digunakan untuk membaca, mencari bahan pelajaran, hiburan dan guru juga
dapat menggunakan sebagai penunjang proses belajar mengajar. Perpustakaan
juga diidentikan dengan ruangan, koleksi, penyimpanan dan pemanfaatan.
Sehingga perpustakaan memiliki peran penting untuk kemajuan prestasi
belajar, juga sebagai wadah informasi yang mencakup berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaanya karena dengan
pertimbangan bahwa:
a. Perpustakaan sekolah merupakan sumber belajar yang berada dilingkungan
sekolah.
b. Perpustakaan sekolah merupakan salah satu komponen sistem pengajaran
c. Perpustakaan sekolah merupkan sumber untuk menunjang kualitas
pendidikan dan pengajaran
d. Perpustakaan sekolah sebagai laboratorium belajar yang memungkinkan.1
Peserta didik dapat memeperdalam serta mempertajam kemampuan
untuk membaca, menulis, berfikir, dan berkomunikasi. perpustakaan sekolah
adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola
bahanbahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non
book material), yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga
dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya.

1
Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 4.

6
Sekolah dan perpustakaan memiliki keterkaitan disebakan saling
mendukung untuk berkembangnya dunia pendidikan. Merujuk pada Undang-
Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, dalam pasal
45 ayat 1 berbunyi Setiap satuan pendidikan formal dan nonformal
menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan pendidikan
sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan,
sosial, intelektual, sosial serta emosional dan kejiwaan peserta didik.
Penyelenggaraan perpustakaan sekolah bukan hanya untuk menyimpan
dan mengumpulkan bahan-bahan pustaka saja akan tetapi dengan keberadaan
perpustakaan sekolah diharapkan dapat mendapatkan kesenangan membaca
yang merupakan alat yang fundamental untuk belajar, baik disekolah maupun
diluar sekolah.
Dari beberapa pernyataan diatas dapat kita lihat bahwa sekolah sebagai
satuan pendidikan harus menyediakan sarana dan prasarana untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan salah satunya adalah perpustakaan sekolah.
Perpustakaan sekolah tidak hanya menyediakan bahan pustaka, tetapi
perpustakaan sekolah harus mampu membina pemustaka agar gemar membaca
sehingga sehingga mempermudah cara belajar siswa. Sehingga dengan belajar,
siswa dapat mengembangkan kecerdasan intelektual, emosional dan kejiwaan
siswa. Secara umum perpustakaan sekolah sangat dibutuhkan dilingkungan
sekolah sebagai penunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Perpustakaan
sekolah tumbuh dan berkembang sesuai dengan perubahan kebijkaan
pendidikan.
2. Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah
Pemanfaatan adalaah suatu proses yang berkaitan dengan menjadikan
suatu yang ada menjadi bermanfaat. Istilah pemanfaatan berasal dari kata
maanfaat dengan tambahan pe-an yang berarti perbuatan memanfaatkan.
Perpustakaan sekolah adalah kumpulan bahan pustaka baik berupa buku-buku
maupun bukan buku seprti CD, kaset dan lain-lain yang diorganisasi di dalam
ruang secara sistematis untuk membantu para guru dan siswa dalam
menemukan bahan pustaka untuk proses belajar mengajar di sekolah.

7
Jadi pemanfaatan perpustakaan adalah sustu proses dalam memanfaatkan
sebuah ruangan yang berisikan buku dan lainnya untuk digunakan pembaca.
Secara terinci, manfaat perpustakaan sekolah, baik yang diselenggarakan di
sekolah dasar, maupun di sekolah menengah adalah:
a. Perpustakaan sekolah dapat menimbulkan kecintaan murid-murid terhadap
membaca.
b. Perpustakaan sekolah dapat memperkaya pengalaman belajar siswa.
c. Perpustakaan sekolah dapat menanamkan kebiasaan belajar mandiri yang
akhirnya siswa mampu belajar mandiri.
d. Perpustakaan sekolah dapat mempercepat proses penguasaan teknik
membaca.
e. Perpustakaan sekolah dapat membantu perkembangan percakapan
berbahasa.
f. Perpustakaan sekolah dapat melatih siswa kearah tanggungjawab,
g. Perpustakaan sekolah dapat memperlancar murid-murid dalam
menyelesaikan tugas-tugas sekolah.
h. Perpustakaan sekolah dapat membantu guru-guru menemukan
sumbersumber pengajaran.
i. Perpustakaan sekolah dapat membantu murid-murid, guru-guru dan staf
sekolah dalam mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.2

Perpustakaan sekolah sebagai pendukung proses belajar mengajar memiliki


tujuan yang representif dalam jangka panjang antara lain: (1) Menumbuh
kembangkan minat baca tulis guru dan siswa. (2) Mengenalkan teknologi
informasi, (3) Membiasakan akses informasi secara mandiri, (4) Memupuk
bakat dan minat.

Dari definisi diatas didapat kesimpulan bahwa perpustakaan sekolah sangat


membantu siswa dalam meningkatkan keaktifan siswa demi meningkatkan
prestasi belajarnya. Manfaat dari perpustakaan sekolah itu sebagai media untuk
menumbuhkan rasa cinta pada siswa untuk membiasakan diri membaca,
membuka wawasan berpikir dan menambah kaya pengalaman, dengan
2
Elin Rosalin, Pemanfaatan Perpustakaan dan Sumber Informasi (Bandung: PT. Rineka Cipta,
2008), h. 25.

8
membaca akan melatih siswa untuk mandiri bertanggung jawab terhadap tugas-
tugas yang diberikan, perpustakaan juga sebagai sumber pengajaran guru.
Adanya refrensi diperpustakan akan memudahkan siswa untuk mengikuti
pelajaran di kelas sesuai yang diajarkan guru. Mudahnya siswa menangkap
suatu pelajaran saat proses belajar mengajar akan memberikan suatu interaktif
yang efektif dan efisien sehingga suatu tujuan perpustakaan sekolah dalam
mendukung proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar siswa
dapat tercapai.

Manfaat lain dari perpustakaan sekolah adalah sebagai sarana bagi siswa
untuk belajar menjadi insan yang memiliki literasi informasi. Yaitu seseorang
mampu mengidentifikasi kebutuhan informasinya, belajar mencari dan
menemukan informasi yang dibutuhkannya, sampai menemukan informasi
sesuai dengan kebutuhannya, lalu memanfaatkan informasi tersebut dan
akhirnya mampu mengevaluasi sejauh mana kebutuhan informasinya sudah
terpenuhi. Manusia yang memiliki literasi informasi yang unggul akan mampu
bersaing di era globalisasi dimana kehidupan masyarakat sudah berbasis
informasi.

Dalam proses pemanfaatan koleksi perpustakaan sekolah ada kegiatan yang


direncanakan dan dilaksanakan terhadap bahan koleksi, perabot dan ruang guna
memperlancar pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber belajar. Pemanfaatan
perpustakaan sekolah erat kaitannya dengan peminjaman buku, waktu
kunjungan perpustakaan, jumlah transaksi peminjaman buku, strategi
pemanfaatan bahan bacaan, frekuensi kunjungan dan pemanfaatan koleksi.

3. Fungsi Perpustakaan
Keberadaan perpustakaan sekolah diharapkan berfungsi sebagai media
pendidikan, tempat belajar, penelitian sederhana, pemanfaatan teknologi
informasi, kelas alternatif, dan sumber informasi.
a. Pendidikan
Bahan informasi yang dikelola perpustakaan dapat berupa buku teks,
majalah, buku ajar, buku rujukan, kumpulan soal, CD, film, globe, dan
lainnya. Dimanfaatakan untuk membantu proses belajar secara mandiri.

9
Guru dan siswa bisa memperoleh bacaan sebagai bentuk pengembangan diri
sesuai dengan kebutuhan.
b. Tempat Belajar Di perpustakaan sekolah,
Siswa dapat melakukan kegiatan belajar mandiri atau belajar kelompok.
Untuk itu, di perpustakaan sekolah menyediakan ruang untuk membaca dan
diskusi kelompok.
c. Penelitian Sederhana Melalui perpustakaan,
Siswa dan guru dapat menyiapkan dan melaksanakan penelitian sederhana.
Penelitian itu dengan cara, siswa diarahkan untuk mencari tema-tema
penelitian melalui sumber-sumber informasi di perpustakaan. Di
perpustakaan juga dapat dilakukan kajian pada topik-topik tertentu. Karena,
penelitian tidak harus dilakukan dilapangan atau di laboratorium.
d. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Dalam memperlancar proses belajar mengajar perlu pemanfaatan teknologi
informasi. Perpustakaan dimanfaatkan sebagai media aplikasi teknologi
informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Perlu adanya media
internet, pangkalan data dalam bentuk CD, penyediaan buku elektronik (e-
books), jurnal elektronik (e-journal), ensklopedia elektronik, dan lainnya
akan membantu siswa dan guru dalam mencari informasi yang tidak
terdapat di perpustakaan sekolah.
e. Kelas Alternatif
Dalam penataan ruang perpustakaan sekolah perlu adanya ruangan yang
difungsikan sebagai ruang kelas. Karena, ruang ini dapat digunakan sebagai
ruang baca khusus. Penggunaan ruang ini pada hari atau jam tertentu dapat
digunakan sebagai ruang pertemuan dan ruang kelas cadangan untuk mata
pelajaran tertentu.
f. Sumber Informasi.
Melalui koleksi perpustakaan sekolah, siswa dan pengunjung perpustakaan
dapat menemukan informasi tentang orang-orang yang penting di dunia,
peristiwa, geografis, literatur, dan informasi lain. Sumber-sumber informasi
bisa di dapat melalui kamus, ensklopedia, handbook almanac, indeks,

10
sumber geografi, bibliografi, buku tahunan, dan internet. Oleh karena itu,
perpustakaan sekolah harusnya menyediakan fasilitas internet
4. Pemanfaatan Perpustakaan
Pemanfaatan perpustakaan sekolah yang efektif dan efisien terhadap koleksi
perpustakaan sekolah adalah:
a. Peminjaman buku.
Koleksi perpustakaan meliputi buku teks, fisik dan nonfiksi, buku informasi,
terbitan berkala, koleksi perpustakaan tersebut dimaksudkan untuk dapat
dimanfaatkan oleh pemakai perpustakaan baik di baca di ruang
perpustakaan maupun dipinjam untuk dibawa pulang.
b. Aktivitas membaca.
Membaca dapat digambarkan sebagai sebuah jendela untuk melihat,
mengetahui, memahami, dan mendapat informasi yang diharapkan. Agar
mendapatkan pengetahuan tentang yang dibaca.
c. Mencatat isi buku guna memperoleh informasi Siswa dapat mencari
keterangan dan bahan-bahan yang diperlukan dengan mencatat hal-hal yang
penting yang diperoleh di perpustakaan untuk menyelesaikan tugas dari
guru. Selain itu siswa juga memperoleh informasi yang diperlukan.
d. Frekuensi membaca
Frekuensi membaca merupakan kegiatan yang berupa aktivitas mengunjungi
perpustakaan untuk membaca, mencatat, meminjam bukuhanya untuk
mengerjakan tugas maupun rekreasi. Membaca buku dalam jumlah buku
lebih dari satu dan dalam waktu tertentu, Sehingga antara siswa yang sering
berkunjung dan membaca dengan yang tidak berbeda.
e. Waktu kunjungan Pemanfaatan perpustakaan sekolah harus memperhatikan
waktu kunjungan. Waktu kunjungan ke perpustakaan sekolah sebaiknya
bukan pada waktu jam belajar berlangsung, tetapi lebih baik pada waktu
luang untuk belajar di perpustakaan sekolah.
Berdasarkan pengertian diatas pemanfaatan perpustakaan sekolah adalah
menggunakan perpustakaan sekolah oleh siswa secara optimal terutama bahan
pustaka yang tersedia baik yang di baca di sekolah maupun dipinjam.

11
Perpustakaan sekolah bermanfaat apabila benar-benar memperlancar
pencapaian tujuan proses belajar mengajar di sekolah.
Indikasinya tidak hanya mencapaian prestasi siswa, tetapi lebih jauh lagi
antara lain siswa mampu mencari, menemukan, menyaring dan menilai
informasi, siswa terbiasa belajar mandiri, siswa berlatih ke arah tanggung
jawab, siswa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, tekun dan
sebagainya.
5. Tujuan Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan bertujuan untuk membantu pelaksanaan proses belajar
mengajar. Tujuan perpustakaan sekolah sebagai berikut:
a. Mendukung dan memperluas sasaran pendidikan sebagaimana digariskan
dalam misi dan kurikulum sekolah.
b. Mengembangkan dan mempertahankan kelanjutan anak dalam kebiasaan
dan keceriaan membaca dan belajar, serta menggunakan perpustakaan
sepanjang hayat mereka.
c. Memupuk rasa cinta, kesadaran dan kebiasaan membaca.
d. Membantu mengembangkan kecakapan berbahasa dan daya pikir dengan
menyediakan bahan bacaan yang bermutu.
Dari berbagai manfaat yang disebutkan diatas, dapat diketahui betapa
pentingnya keberadaan perpustakaan dilingkungan sekolah. Sebab para
pengambil kebijakan harus serius dalam memperhatikan lingkungan sekolah.
6. Pengertian Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan
terus-menerus dengan disertai rasa senang. Minat yang besar sangat
berpengaruh terhadap belajar, karena bila pelajaran yang dipelajari tidak sesuai
dengan minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya
karena tidak memperoleh kepuasan. Siswa yang kurang berminat dapat
diusahakan agar ia memiliki minat besar dengan cara menjelaskan hal-hal yang
menarik dan berguna bagi kehidupan serta hal-hal yang berguna dengan cita-
cita serta kaitannya dengan bahan pelajaran yang dipelajarinya. Minat dapat
diekspresikan melalui pernyataan yang menunjang bahwa siswa lebih

12
menyukai suatu hak dari pada hal lainya, dapat juga dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas. Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan
diperoleh kemudian hari.
Minat tidak timbul sendirian melainkan ada unsur kebutuhan. minat
dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, sosial ekonomi, bakat, umur, jenis
kelamin, pengalaman, kepribadian, dan lingkungan.Peranan minat adalah
mengarahkan perilaku konsentrasi terhadap masalah, jadi merupakan faktor
penting dalam mempertimbangkan sesuatu untuk berbuat. Prestasi yang
berhasil akan menambah minatnya, dan hal ini akan berlangsung terus-
menerus, namun tak semua siswa mempunyai minat dalam bidang palajaran
yang baru. Siswa yang demikian dapat mengembangkan minatnya pada bidang
pelajaran karena pengaruh gurunya, teman sekelasnya atau keluarganya.
Minat seseorang pada dasarnya mengalami perkembangan dan faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan minat yaitu faktor fisik, faktor psikis
dan lingkungan. Dalam proses belajar, minat merupakan salah satu yang
memiliki pengaruh besar karena bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa maka siswa tidak akan belajar dengan baik. Minat
dapat berfungsi untuk mengarahkan seseorang dalam mencapai tujuan hidup
seseorang. Pengaruh minat dalam suatu kegiatan akan berdampak besar, karena
apabila suatu kegiatan tidak sesuai dengan minat maka hasil yang diperoleh
tidak maksimal. Maka dari itu minat harus sejalan dengan perasaan tertarik,
perhatian, perasaan senang dan usaha untuk megetahui atau mempelajarinya.
7. Faktor yang Mempengaruhi Minat Membaca
Minat membaca adalah keinginan yang kuat disertai usaha-usaha
seseorang untuk membaca. Dalam penyataan tersebut maka minat membaca
adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu obyek dan
kegiatan yang disenanginya untuk dapat mengartikan, menafsirkan kata. Minat
membaca tidak tumbuh dengan sendirinya melainkan karena adanya suatu
kebutuhan. Minat baca dikelompokkan sebagai sifat atau sikap (traits of
attitude) yang memiliki kencenderungan-kencenderungan atau tendensi
tertentu. Seseorang yang memiliki minat membaca dalam dirinya akan
memiliki kecenderungan untuk melihat apa yang tertulis atau hanya dalam

13
hatinya saja, akan tetapi disertai juga dengan perasaan senang karena merasa
ada kepentingan terhadap hal tersebut. Seorang anak yang tertarik dengan
bahan bacaan akan dapat memahami bahan bacaan tersebut dengan baik. Anak
yang mempunyai keterampilan dalam hal membaca dapat menunjang
keberhasilan dalam membaca. Nilai dari minat membaca merupakan faktor
paling penting dalam menunjang keberhasilan siswa dalam mencapai prestasi
belajar.3
Minat baca adalah perhatian mendalam terhadap kegiatan membaca
disertai perasaan gembira sehingga dapat membimbing seseorang untuk
membaca dengan keinginanya sendiri. Minat baca juga diartikan dengan
perasaan senang seseorang terhadap bahan bacaan karena akan mendapat
maanfaat bagi dirinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat baca. Faktor yang menentukan
kesiapan murid-murid untuk membaca dan belajar adalah sebagai berikut:
a. Kesiapan mental
Keberhasilan membaca dan belajar dapat mempengaruhi kesehatan mental,
apabila mentalnya kurang sehat akan timbul beberapa gejala misalnya sering
lupa, lemah daya berfikir, sulit berkonsentrasi terhadap apa yang dibaca atau
dipelajari akibatnya tidak bisa membaca secara efektif dan efesien.
b. Kesiapan Fisik
Pertumbuhan dan kesehatan tergantung pada kesiapan fisik untuk membaca.
Apabila siswa sering sakit, kurang istirahat, sehingga kondisi kurang
optimal untuk membaca dan belajar.
c. Kesiapan Emosi
Keberhasilan membaca dan belajar dapat dipengaruhi gangguan emosi.
Apabila anak ditunjukkan dengan sifat pemalu ataupun penakut. Begitu pula
menggatungkan dirinya pada orangtuanya dengan merasa.cemas, merasa
kurang aman. Dengan begitu anak menujukkan bahwa anak tersebut kurang
membaca dan belajar dan akan mempengaruhi keberhasilan membaca dan
belajarnya.

3
Salameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2016),
57.

14
d. Kesiapan pengalaman
Kesiapan pengalaman disini maksudnya luas tidaknya pengetahuan yang
dimiliki, pernah tidaknya membaca, sering tidaknya membaca. Murid-murid
yang tidak mengerti kata-kata. Begitu pula dengan murid-murid yang tidak
memiliki latar belakang pengetahuan yang luas akan lebih sulit memahami
bacaan dari pada murid-murid yang lebih memiliki latar belakang
pengetahuan.4
Dengan adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk lebih giat
memperluas pengetahuannya. Semakin tinggi minat baca pada seseorang maka
semakin tinggi pula hasil belajar yang diterimanya sehingga diharapkan dapat
mencapai tujuan belajar yang optimal. Untuk itu perlu digalakkan adanya
gemar membaca di kalangan anak-anak, remaja dan orang dewasa sekalipun
agar selalu mempertajam ilmu yang dapat dimilikinya. Seperti kata pepatah “
tak ada kata terlambat untuk belajar”. Hal ini sangatlah benar, sebab dengan
membaca maka ilmu atau pengalaman yang kita miliki bertambah dan
berwawasan luas.
Minat juga dapat dipengaruhi oleh faktor pekerjaan, sosial, ekonomi,
bakat, umur, jenis kelamin, pengalaman, kepribadian, dan lingkungan. Peranan
minat adalah mengarahkan perilaku konsentrasi terhadap masalah, jadi
merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan sesuatu untuk berbuat.
Prestasi yang berhasil akan menambah minatnya, dan hal ini akan berlangsung
terus-menerus, namun tak semua siswa mempunyai minat dalam bidang
pelajaran yang baru. Siswa yang demikian dapat mengembangkan minatnya
pada bidang pelajaran karena pengaruh gurunya, teman sekelasnya atau
keluarganya. Minat seseorang pada dasarnya mengalami perkembangan dan
faktor fisik, faktor psikis, dan lingkungan. Faktor-faktor tersebut saling
berkaitan dan berpengaruh.
a. Faktor fisik
Kondisi fisik akan berpengaruh terhadap minat. Orang yang mempunyai
kondisi fisik sehat akan beda minatnya dengan orang yang kurang sehat.
Maka dari itu faktor fisik akan berpengaruh pada setiap aktifitas individu
4
Faizah, Dewi Utami dkk. 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemdikbud RI.

15
untuk melakukan pekerjaan lebih teliti dan cepat dalam menyelesaikan
pekerjaan.
b. Faktor psikis
Faktor psikis yang mempengaruhi minat adalah motif, perhatian dan
perasaan.
c. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi minat adalah lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat5
B. Kajian Penelitian Terdahulu
Berdasarkan penelusuran penulis berkaitan dengan topik yang akan diteliti,
terdapat litelatur yang membahas tentang pengaruh pemanfaatan perpustakaan
madrasah terhadap minat baca peserta didik termasuk karya tulis ilmiah yang
relevan dengan judul skripsi ini.
Penelitian yang dilakukan oleh Paridah Aini dengan judul skripsi “Penggunaan
Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa (studi Kasus: Sekolah AN-
NISAA Pondok Aren - Bintaro)”.6
Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan perpustakaan dalam
meningkatkan minat baca terdiri atas beberapa tujuan yaitu untuk memperoleh
informasi, untuk mengerjakan tugas dari guru, dan untuk belajar. Faktor yang
meningkatkan minat baca yaitu faktor tingkat dukungan keluarga, kenyamanan di
perpustakaan, dan pengaruh mutu koleksi. Kendala tidak meningkatkan minat baca
peserta didik yaitu keterbatasan waktu di sekolah terhadap membaca di
perpustakaan.
Persamaan dengan penelitian ini dengan pembahasan yang di tuliskan oleh
penulis adalah menjadikan perpustakaan sebagai objek untuk mempengaruhi minat
baca perserta didik dan kemudian yang menjadi perbedaan dengan penelitian yang
dilakukan yaitu jenis penelitiannya, penelitian yang dilakukan Paridah Aini itu
menggunakan penelitian studi kasus sedangkan yang diteliti itu menggunakan
penelitian kuantitatif
C. Kerangka Berpikir
5
Djaali, Psikologi Pendidikan, Cetakaan keenam (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), 121
6
Paridah Aini, ”Penggunaan Perpustakaan dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa (Studi Kasus:
Sekolah AN-NISAA Pondok Aren - Bintaro)”, Skripsi (jakarta: Fak. Adab dan Humaniora UIN Syarif
Hidayatullah, 2013).

16
Pemanfatan perpustakaan sekolah yang menjadi saran untuk membantu pendidik
dan siswa dalam proses pembelajaran serta menjadi penunjang program-program
kurikulum 2013 yang diselenggarakan di sekolah. Salah satu program kurikulum
2013 yang diselenggarakan ialah kegiatan literasi di kurikulum 2013 dan selain
diterapkan untuk meningkatkan minat baca siswa juga b agi pendidik.
Strategi dalam meningkatkan pemanfaatan perpustakaan sekolah sebagai sumber
belajar ialah mengembangkan kreativitas, imajinasi juga sebagai pusat membaca
buku-buku yang bersifat rekreatif dan untuk mengisis waktu luang siswa.
Terkhusus untuk meningkatan minat baca siswa, pemanfatan perpustakaan sekolah
memiliki hubungan yang cukup berpengaruh. Bila pemanfatan perpustakaan
sekolah terlaksana dengan baik dan koleksi bacaan yang memadai secara tidak
langsung minat baca siswa juga dapat dikatakan meningkat. Dari paparan diatas
maka dapat dibuat kerangka pikir sebagai berikut :

Pemanfaatan Minat Baca


Perpustakaan Sekolah

Keterangan

X : Pemanfaatan Perpustakaan

Y : Minat Baca

: Hubungan

BAB III

17
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif karena berdasarkan
dari judul pengaruh pemanfaatan perpustakaan terhadap minat baca, sehingga yang
akan diteliti adalah hubungan antara kedua variabel tersebut. Penelitian kuantitatif
adalah penelitian yang datanya berupa angka-angka dan analisis menggunakan
statistik.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 66 Rejang Lebong
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah kumpulan dari seluruh objek atau subjek yang memiliki
karakteristik tertentu kemudian dipelajari dengan jelas dan lengkap sehingg
dapat ditarik kesimpulannya. Maka yang dimaksud dalam populasi penelitian ini
adalah seluruh peserta didiki SDN 66 Rejang Lebong.
2. Sampel
Sampel ialah bagian dari populasi yang menjadi sumber data dalam penelitian,
dimana populasi merupakan bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh
populasi.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama pada
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan.
Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
wawancara dengan jumlah pertanyaan 10, angket (kuesioner) dengan cara
menyajikan pernyataan-pernyataan dalam bentuk angket yang bersifat positif dan
negatif untuk mendapatkan data pemanfaatan perpustakaan dan minat baca peserta
didik yang masing- masing terdiri dari 10 nomor.
Dokumentasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil dari penyajian
pengumpulan data yang didapat dari hasil angket yang telah diisi oleh peserta didik
dan dianalisis melalui aplikasi SPSS (Statistical Product d Service Solution).

18
E. Instrumen Penelitian
Dalam bidang pendidikan dan tingkah laku, instrumen penelitian pada umumnya
perlu mempunyai dua syarat penting, yaitu valid dan reliabel. Keberhasilan
penelitian banyak ditentukan oleh instrumen yang digunakan, sebab data yang
diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis
diperoleh melalui instrument.
Instrumen penelitian adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini
disebut variabel penelitian.

BAB IV
PEMBAHASAN

19
A. Deskripsi Wilayah Penelitian
SD Negeri 66 Rejang Lebong adalah sebuah lembaga sekolah SD negeri yang
alamatnya di Sindang Jaya, Kab. Rejang Lebong. SD negeri ini pertama kali berdiri
pada tahun 1910. Saat ini SD Negeri 66 Rejang Lebong menggunakan kurikulum
SD 2013.
SD Negeri 66 Rejang Lebong mendapat status akreditasi grade B dengan nilai
73 (akreditasi tahun 2015) dari BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional)
Sekolah/Mandrasah. SD Negeri 66 Rejang Lebong memiliki 6 buah ruang kelas, 1
perpustakaan, 0 laboratorium IPA, 0 laboratorium bahasa, 0 laboratorium komputer
dan 0 laboratorium IPS.
Saat ini SD Negeri 66 Rejang Lebong yang memiliki akreditasi B Tidak Ada
untuk koneksi internet, menggunakan daya listrik 900 watt dari dari PLN.
B. Instrumenn Penelitian
1. Pedoman Wawancara dan Hasil Wawancara
Untuk Petugas Perpustakaan SDN 66 Rejang Lebong.
a. KOLEKSI BAHAN PUSTAKA YANG TERSEDIA
1) Berapa jumlah buku literatur pelajaran di perpustakaan sekolah ini?
2) Apakah buku literatur tersebut masih relevan dengan kurikulum
sekarang?
Jawab : Buku-buku terutama buku literatur pelajaran masih relevan
dengan kurikulum sekarang yaitu kurikulum (KTSP), karena pada tahun
2012-2013 ini ada penambahan koleksi buku pelajaran baru.
3) Apakah pernah ada penambahan koleksi literatur buku pelajaran pada
semester ini? Jika ada berapa jumlahnya?
Jawab : Setiap tahun SDN 66 Rejang Lebong mengagendakan koleksi
buku hingga 5 kali
4) Media atau bahan pustaka selain buku pelajaran apa sajakah yang
dimiliki perpustakaan sekolah ini?
Jawab : Selain koleksi buku- buku, perpustakaan sekolah SDN 66 Rejang
Lebong mempunyai media dan bahan pustaka lain yaitu:
a) Audio/audio visual seperti CD 12 judul berjumlah 51 keping
b) Radio tape 1 buah,

20
c) TV 1buah
d) Komputer 1 buah
e) kliping 50 buah
f) Karya tulis 70 buah
5) Apakah petugas perpustakaan sekolah selalu memberi tahu kepada siswa
apabila ada koleksi bahan pustaka baru?
Jawab : Petugas perpustakaan sekolah selalu memberi tahu kepada siswa
apabila ada koleksi bahan pustaka baru yaitu dengan di pajang di papan
pengumuman yang terdapat di dalam perpustakaan sekolah.
b. PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH
1) Berapa banyak siswa yang berkunjung ke perpustakaan sekolah setiap
harinya, dan berapa rata-rata jumlah siswa yang berkunjung setiap
bulannya?
Jawab : Jumlah pengunjung rata-rata di perpustakaan sekolah setiap hari
adalah 80-100 siswa dan Jumlah pengunjung rata-rata di perpustakaan
sekolah setiap bulan adalah 2210 siswa
2) Menurut pengamatan anda sehari-hari apakah siswa mencatat dan
merangkum hal-hal penting dari buku yang mereka baca?
Jawab : Siswa jarang mencatat dan merangkum hal-hal penting dari buku
yang mereka baca karena malas, mereka lebih sering membaca dan
meminjamnya saja.
3) Berapa rata-rata jumlah buku yang di pinjam siswanya setiap bulannya?
Jawab : Jumlah buku yang di pinjam setiap bulanya adalah 540 siswa
4) Apakah buku-buku yang sering di baca dan di pinjam siswa berhubungan
dengan materi pelajaran?
Jawab : Buku yang di baca dan di pinjam siswa berhubungan dengan
materi pelajaran jika siswa ingin menambah pengetahuan dan informasi
atau tugas dari guru.
5) Kendala apa yang di hadapi siswa dalam pemanfaatan perpustakaan
sekolah ini?
Jawab : Ruang perpustakaan sekolah belum cukup nyaman di jadikann
tempat membaca siswa karena luas bangunannya 20,5 m dan sudah ada

21
ruang baca, koleksi buku, ruang kerja petugas perpustakaan, dan ruang
refrensi, namun masih perlu di kembangkan lagi agar dapat menampung
lebih banyak siswa dan koleksi buku.
Kendala yang di hadapi siswa dalam pemanfaatan perpustakaan
sekolah adalah kendala dana untuk penambahan koleksi buku
berdasarkan DDC. Selain itu pemanfaaatan waktu luang yang belum
maksimal sera minat baca yang masih rendah.
C. Hasil Analisis
Berdasarkan hasil analisa dengan judul “Hubungan antara Pemanfaatan
Perpustakaan Sekolah dan Minat Baca Siswa Kelas IV Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia di SDN 66 Rejang Lebong”, penulis dapat menganalisis hasilnya, yaitu:
Perpustakaan sangat membantu pendidik dan peserta didik dalam proses
pembelajaran baik dalam menyelesaikan tugas sekolah, juga dapat menambah
pengetahuan yang luas, perpustakaan juga berperan dalam meningkatkan minat
baca peserta didik. Perpustakaan yang ada disetiap sekolah harus difungsikan dan
ditata sebaik-baiknya agar dapat menarik minat baca peserta didik lebih banyak lagi
untuk mengunjungi perpustakaan sekolah
Membaca merupakan komponen penting dalam suatu proses pembelajaran dan
pendidikan. Setiap orang pasti menyadari bahwa membaca merupakan hal yang
sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Membaca merupakan suatu
kegiatan yang memberikan banyak wawasan serta pengetahuan. Semakin seseorang
membaca, semakin banyak ilmu pengetahuan yang diperolehnya. Tanpa membaca
kita tidak tahu hal-hal yang ada di lingkungan sekitar kita. Membaca merupakan
suatu tuntutan mutlak bagi setiap orang, karena akan memperkaya dan memperluas
pengetahuan.
Selain itu, Dengan adanya minat baca dapat mendorong seseorang untuk lebih
giat memperluas pengetahuannya. Semakin tinggi minat baca pada seseorang maka
semakin tinggi pula hasil belajar yang diterimanya sehingga diharapkan dapat
mencapai tujuan belajar yang optimal.
Apabila membaca buku itu diwajibkan untuk mengulang berkali-kali maka akan
terbentuklah kebiasaan membaca. Kebiasaan membaca akhirnya akan menimbulkan

22
kegemaran membaca. Dengan demikian, untuk menciptakan kebiasaan membaca
seseorang harus bisa menjadikan membaca semata-mata sebagai kebutuhan.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kebiasaan membaca adalah suatu
kegiatan membaca yang dilakukan secara berulang-ulang dengan teratur dan
berkelanjutan hingga menjadi kebiasaan dan kebutuhan. Orang yang selalu
menyisihkan waktunya untuk membaca yaitu orang yang memanfaatkan koleksi
dengan baik serta mempunyai wawasan yang luas pula.
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perpustakaan merupakan wadah untuk
memperoleh ilmu pengetahuan di luar pembelajaran di kelas, maka dari itu
perpustakaan seharusnya dimanfaatkan sebaik mungkin agar proses pembelajaran
di luar kelas bisa dipergunakan dalam bedah buku, diskusi dan menjadikan
perpustakaan sebagai tempat yang favorit.
Penulis dapat membedakan cara untuk memeriksa minat seseorang dalam
membaca. Pertama seseorang tertarik kegiatan seperti membaca, sehingga ketika
dihadapkan dengan buku, individu yang memiliki keinginan yang lebih besar,
pengakuan dan mengingat mereka diarahkan pada kegiatan membaca. Kedua,
pendekatan lain didasarkan pada isi atau objek yang menarik, bahwa minat stimulus
materi untuk mempengaruhi kemampuan individu. Dalam pendekatan ini, lebih
terfokus pada faktor-faktor situasional yang mempengaruhi minat baca. Misalnya,
jenis bacaan, proses dan memori individu dalam membaca alam ekspositori,
rangsangan visual seperti objek atau gambar yang dilihat, stimulus pendengaran
seperti pernah mendengar percakapan yang berbicara tentang membaca, atau
kombinasi dari visual dan pendengaran seperti televise.
Dengan kata lain, minat baca merupakan kecenderungan jiwa yang mendorong
seseorang berbuat sesuatu terhadap membaca. Minat baca tumbuh dari pribadi
masing – masing seseorang, sehingga untuk meningkatkan minat baca perlu
kesadaran individu. Meningkatnya minat baca tidak hanya di dorong dari keinginan
seseorang sendiri namun juga didukung dari sarana yang memadai. Pemerintah
sendiri telah menyediakan salah satu sarana di daerah maupun disetiap sekolah
yang mampu menunjang peningkatan minat baca salah satunya yaitu perpustakaan.
Berdasarkan salah satu hasil wawancara diatas, dapat disimpulkan pula bahwa
pemanfaatan perpustakaan sekolah untuk mengisi waktu luang termasuk dalam

23
kriteria sedang. Hal tersebut dapat ditunjukkan bahwa siswa lebih memilih
mengobrol dengan teman ataupun pergi ke kantin dari pada berkunjung ke
perpustakaan sekolah pada saat jam istirahat maupun pada saat jam pelajaran
kosong. Selain itu juga pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang di berikan
guru di kelas terkadang masih minim, sehingga dengan pemanfaatan perpustakaan
sekolah yang baik di harapakan dapat menambah pengetahuan siswa terhadap
materi pelajaran. Kesadaran akan pentingnya mencari dan menggali pengetahuan di
perpustakaan perlu di galakkan terhadap setiap siswa dalam upaya meningkatkan
minat baca.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

24
perpustakaan suatu tempat yang berisi kumpulan buku-buku maupun bukan
buku (non book material) yang diorganisasi secara sistematis dalam suatu ruang
sehingga dapat digunakan untuk membaca, mencari bahan pelajaran, hiburan dan
guru juga dapat menggunakan sebagai penunjang proses belajar mengajar.
Perpustakaan juga diidentikan dengan ruangan, koleksi, penyimpanan dan
pemanfaatan. Sehingga perpustakaan memiliki peran penting untuk kemajuan
prestasi belajar, juga sebagai wadah informasi yang mencakup berbagai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian, dengan adanya minat baca dapat
mendorong seseorang untuk lebih giat memperluas pengetahuannya. Semakin
tinggi minat baca pada seseorang maka semakin tinggi pula hasil belajar yang
diterimanya sehingga diharapkan dapat mencapai tujuan belajar yang optimal.
B. Saran
Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dapat dijadikan referensi bagi
penelitian selanjutnya untuk judul yang adaa persamaaan variabelnya.

25

Anda mungkin juga menyukai