Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MENGANALISIS GAYA-GAYA BELAJAR DAN FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMENGARUHI PROSES BELAJAR

Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Disusun oleh:
Kelompok 3
1. M. Riski Gunawan 06021282025021
2. Alisia Maharani 06021182025005
3. Anastasya 06021282025032
4. Dwi Anti Octarini 06021282025021
5. Metania Nuratika Adhani 06021282025019
6. Nanda Elta Wira Pratama 06021182025010
7. Risfina Ayu Rochmayani 06021382025051
8. Suci Indriani 06021282025027
9. Firdaus Ramdhoni 06021382025078
10. Nanda Aulia 06021382025053
11. Dwinda Ayu Safitri 06021282025020
12. Niken Moza Syahla 06021382025063
13. M. Dinda Akhiriansyah 06021382025069

Dosen Pengampu :
1. Dr. Zahra Alwi, M.Pd.
2. Dr Santi Oktarina, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt. karena atas semua limpahan
berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini
dengan tepat waktu. Salawat beserta salam senantiasa penulis curahkan kepada baginda
tercinta yaitu Nabi Muhammad Saw. yang telah menuntun dan membimbing kita dari
zaman jahiliyah sampai zaman terang benderang sampai saat ini.
Makalah yang berjudul “Menganalisis Gaya-Gaya Belajar dan Faktor-Faktor yang
Memengaruhi Proses Pembelajaran” sengaja dibuat untuk oleh penulis untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada Dr. Zahra Alwi, M.Pd., dan Dr. Santi Oktarina, M.Pd., yang telah memberikan
penulis bimbingan dan arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kesalahan dan
kekeliruan, baik dari segi isi, referensi, dan lainnya. Oleh karena itu, penulis makalah ini
sangat mengharapkan pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang membangun agar
makalah ini dapat terjadi makalah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
membantu menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para pembaca.

Palembang, 01 Februari 2022

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Gaya Belajar ............................................................................................... 3
2.2 Macam-macam Gaya Belajar ....................................................................................... 4
2.3 Peranan Gaya Belajar .................................................................................................... 6
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar ............................................................... 8
2.5 Motivasi Belajar ........................................................................................................... 12
PENUTUP............................................................................................................................... 14
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................. 14
3.2. Saran............................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………...… 15

ii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap peserta didik tentu memiliki cara tersendiri untuk menerima dan
memahami suatu informasi. Dalam mencapai pemahaman akan suatu hal,
peserta didik perlu melalui suatu proses pembelajaran yang akan melibatkan
pengalaman (Muam, 2013). Setiap individu memiliki berbagai macam cara
untuk belajar, ada ylang belajar dengan cara mendengarkan, ada yang belajar
dengan cara membaca, serta ada pula dengan cara menemukan sesuatu yang
baru dengan sendirinya. Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai dalam
melakukan kegiatan berfikir, memproses, dan memahami suatu informasi.

Cara belajar peserta didik yang beranekaragam disebut sebagai gaya belajar
(learning style) yang dipengaruhi oleh pengalaman, jenis kelamin, etnis, dan
secara khusus melekat pada setiap individu. Pembelajaran dapat dikatakan
efektif apabila mampu memberikan pengalaman baru dan membentuk
kompetensi peserta didik, serta menghantarkan mereka ke tujuan yang dicapai
secara optimal. Hal ini dapat dicapai dengan adanya keterlibatan peserta didik
dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dalam pembelajaran.

Menurut Gunawan dalam Wulandari, dkk (2011) keberhasilan


pembelajaran selain dipengaruhi oleh metode yang digunakan oleh guru juga
dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu salah satunya adalah gaya belajar.
Keberagaman gaya belajar peserta didik memerlukan suatu pemilihan strategi
mengajar yang cocok agar kekuatan gaya belajar peserta didik dapat
berkembang dengan baik. Dengan melibatkan aspek visual, auditorial, dan
kinestetik diharapkan mampu meningkatkan aktifitas belajar (Lestari, dkk
2012).

Masalah yang sering muncul pada saat proses kegiatan belajar mengajar
ialah kebanyakan peserta didik lebih bersifat pasif, takut atau malu untuk
mengemukakan pendapatnya. Untuk membangun rasa percaya diri peserta

1
didik dalam proses belajar, tentunya pendidik memiliki peran penting untuk
memotivasi peserta didik. Dari uraian di atas, penulis tertarik untuk mendalami
mengenai pengertian gaya belajar, macam-macam gaya belajar, peranan gaya
belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi gaya belajar, serta mengetahui
bagaimana motivasi belajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan gaya belajar?
2. Apa saja macam-macam gaya belajar?
3. Apa saja peranan gaya belajar?
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gaya belajar?
5. Bagaimana membangun motivasi belajar?

1.3 Tujuan
Makalah ini disusun untuk menambah wawasan pembaca mengenai gaya
belajar, macam-macam gaya belajar, peranan gaya belajar, faktor-faktor yang
mempengaruhi gaya belajar, dan mengetahui bagaimana membangun motivasi
belajar.

2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Gaya Belajar


Gaya belajar memiliki beberapa pengertian menurut para ahli. Berikut
pengertian beberapa ahli mengenai gaya belajar. Menurut Gunawan (2007:138)
mendefinisikan gaya belajar sebagai cara yang lebih seseorang sukai dalam
melakukan kegiatan berfikir, memproses dan mengerti suatu informasi.
Misalnya, jika kita ingin mempelajari mengenai tanaman, apakah kita lebih
suka nonton video mengenai tanaman atau mendengarkan ceramah, membaca
buku atau mungkin bekerja langsung di perkebunan. Selain itu De Porter dan
Hernacki (2007:110) berpendapat bahwa gaya belajar adalah kombinasi dari
bagaimana seseorang menyerap lalu mengatur dan mengelola informasi. Gaya
belajar itu sendiri adalah kunci untuk mengembangkan kinerja dalam pekerjaan,
di sekolah dan dalam situasi-situasi antar pribadi, dan ketika kita menyadari
bagaimana kita dan orang lain menyerap dan mengelolah informasi yang dapat
menjadikan kita belajar dan berkomunikasi lebih mudah dengan gaya kita
sendiri. Kemudian, Maulida (2008:1) mendeskripsikan Gaya belajar merupakan
suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap, dan kemudian mengatur serta
mengolah informasi. Terakhir, Brown (2008:128) mendefinisikan gaya
pembelajaran sebagai sebuah kecenderungan umum, sukarela atau tidak, untuk
melakukan pemrosesan informasi dalam sebuah cara tertentu. Atau dengan kata
lain gaya belajar adalah pendekatan pendekatan berbeda atau cara-cara belajar
yang banyak dari kita tentunya menggunakangaya belajar yang berbeda-beda.

Jadi dari beberapa pengertian di atas, gaya belajar adalah cara seseorang
dalam menerima, berinteraksi, dan memandang lingkungannya atau
didefinisikan sebagai pendekatan yang digunakan peserta didik dalam
mempelajari hal baru atau mempelajari berbagai mata pelajaran.

3
2.2 Macam-Macam Gaya Belajar
Hasil riset menunjukkan bahwa murid yang gaya belajar mereka dominan,
saat mengerjakan tes akan mencapai nilai yang jauh lebih tinggi dibandingkan
bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan dengan gaya belajar
mereka.S.Suparman (2010: 64-70) menuliskan ketiga gaya belajar diantaranya:

1. Gaya Belajar Auditori


Gaya belajar ini biasanya disebut sebagai pendengar. Anak-anak yang
memiliki gayabelajar ini umumnya memaksimalkan penggunaan indra
pendengar (telinga) dalamproses penangkapan dan penyerapan informasi.
Umumnya mereka memperlihatkan ketertarikan yang lebih pada suara-
suara dan kata-kata.
Ciri-ciri dari gaya belajar auditori:
1) Berbicara pada diri sendiri saat bekerja.
2) Mudah terganggu keributan.
3) Belajardengan mendengardan mengingat apayang didiskusikan dari
apayang didiskusikan dari apa yang dilihat.
4) Senang membaca dengan keras dan mendengarkan.
5) Merasa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita.
6) Biasanya pembicara fasih.
7) Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu panjang lebar.
8) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik.
9) Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku Ketika
membaca.
10) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, irama, dan warna
suara.
2. Gaya Belajar Visual
Gaya belajar ini umumnya disebut sebagai gaya belajar pengamatan. Gaya
belajar inisangat mengandalkan indra penglihatan (mata) dalam proses
pembelajaran. Anak-anakyang termasuk jenis ini tertarik dengan warna,
bentuk, dan gambar-gambar hidup.Koordinasi mata dengan tangan mereka

4
sangat baik, dan mereka sangat senang sertaantusias ketika bermain dengan
balok-balok dan puzzle yang sederhana.
Ciri-ciri dari gaya belajar visual:
1) Rapi dan teratur, amat mementingkan penampilan.
2) Berbicara dengan cepat.
3) Senantiasa merencanakan sesuatu yang sifatnya jangka panjang
dengansangat baik.
4) Sangat teliti.
5) Menyukai detail atas sesuatu.
6) Mengingat apa yang dilihat daripada apa yang didengar.
7) Biasanya tidak terganggu oleh keributan.
8) Lebih suka membaca daripada dibacakan.
9) Mencoret-coret tanpa arti selama dalam rapat.
10) Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh serta bersikap
waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau
proyek.
3. Gaya Belajar Kinestetik
Gaya belajar sepertiini biasanya disebut juga sebagai gaya belajar
penggerak.Hal inidisebabkan karena anak-anak dengan gaya belajar ini
senantiasa menggunakan danmemanfaatkan anggota gerak tubuhnya dalam
proses pembelajaran atau dalam usahamemahami sesuatu.Anakyang
termasuk jenis ini senang dengan segala sesuatu yangberhubungan
dengangerak tubuh seperti merangkak, berjalan, dan biasanyakemampuan
mereka berjalan lebih cepat.Mereka terkoordinasi dan yakin dengan tubuh
mereka.
Ciri-ciri dari gaya belajar kinestetik:
1) Berbicara dengan perlahan.
2) Menanggapi perhatian fisik.
3) Berdiri sangat dekat ketika berbicara dengan seorang, atau mendekati
orang yang sedang berbicara dengannya.
4) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak.

5
5) Belajar melalui praktik.
6) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat.
7) Banyak menggunakan isyarat tubuh.
8) Tidak dapat duduk diam dalam waktu lama.
9) Ingin melakukan segala sesuatu yang menyibukkan.
10) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi.

Menurut De Porter dan Hernacki (2007:112) ada tiga karakteristik cara


belajar seseorang baik yang bersifat visual, auditorial maupun kinestetik (V-A-
K). Seperti yang diusulkan istilah-istilah ini, orang visual belajar melalui apa
yang mereka lihat, pelajar auditorial melakukannya dari apa yang mereka
dengar, dan pelajar kinestetik belajar lewat gerak dan sentuhan. Walaupun
masing-masing dari kita belajar dengan denganmenggunakan ketiga modalitas
ini pada tahapan tertentu, kebanyakan orang lebih cenderung pada salah satu
diantara ketiganya.

Senada dengan De Porter dan Hernacki, dilihat dari segi kemampuan otak
manusia dalam menyerap, mengelola dan menyampaikan informasi, maka cara
belajar seseorang dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu: cara belajar visual,
auditorial dan kinestetik, yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu.
Kategorisasi ini tidak bertarti bahwa seseorang hanya memiliki satu
karekteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki cara belajar yang lain
(Shaffat, 2008:43).

2.3 Peranan Gaya Belajar


Dengan memperhatikan ketiga karakteristik cara belajar diatas, seseorang
dapat memilih metode belajar yang sesuai dengan keberadaan kemampuan
dirinya sehingga hasilnya lebih memuaskan. Untuk mengetahui cara mana yang
paling cocok dapat dilakukan dengan membuat rencana dan persiapan belajar
dengan memanfaatkan berbagai media pembelajaran seperti tape recorder,

6
video, gambar, dan sebagainya, sehingga kemampuan belajar dapat
dikembangkan sesuai metode yang paling tepat dengan kemampuan dirinya
(Shaffat, 2008:47).

Nicole (2008:5) menyebutkan beberapa peranan gaya belajar, diantaranya


siswa akan menjadi competitive (siap untuk bersaing), collaborative (bisa
bekerja sama dengan siswa manapun), avoidan (mampu untuk membatasi diri),
participant (bisa berperan aktif), dependent (bergantung pada sesuatu), dan
independent (tanpa bergantung pada apapun). Selain itu, hasil riset
menunjukkan bahwa murid yang belajar dengan menggunakan gaya belajar
mereka yang dominan, saat mengerjakan tes, akan mencapa nilai yang jauh
lebih tinggi dibandingkan bila mereka belajar dengan cara yang tidak sejalan
dengan gaya belajar mereka. Walaupun ada banyak pendekatan dalam hal gaya
belajar, hal yang paling penting adalah bagaimana pengetahuan mengenai gaya
belajar ini dapat kita gunakan untuk membantu kita memaksimalkan proses
pembelajaran, karena:

1) Mengetahui bahwa gaya belajar anda (sebagai orang tua atau guru)
mungkin justru akan jadi penghambat dalam mencapai proses
pembelajaran yang efektif.
2) Mengerti gaya belajar murid, sehingga kita tidak terlalu terpaku pada
satu gaya saja.
3) Mengakomodasikan gaya belajar yang berbeda, tetapi tidak mencoba
untuk terlalu memaksakan diri menuruti semuanya; dan
4) Mulai menyadari bahwa gaya belajar patut diperhatikan dengan
sungguh-sungguh.

Gaya belajar juga merupakan kombinasi dari bagaimana seseorang


menyerap, dan kemudian mengatur serta mengelolah informasi. Jika kita akrab
dengan gayabelajar kita sendiri, kita dapat mengambillangkah-langkah
pentinguntukmembantu diri kita belajar lebih cepat dan lebih mudah.

7
2.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar
Ada banyak faktor yang menghambat proses belajar individu. Agar dapat
meminimalisir hasil belajar yang rendah, maka hendaknya kita mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi proses belajar, sehingga hal-hal yang tidak
diinginkan dalam proses belajar tidak sampai terjadi. Beberapa ahli
mengemukakan pendapat mereka tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
belajar, diantaranya sebagai berikut:
1. Faktor Intern
Faktor intern yaitu faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari
dalam diri individu itu sendiri. Faktor ini juga terbagi menjadi dua bagian,
yaitu faktor fisiologis dan faktor psikologis.
a. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis merupakan faktor jasmani yang terdapat pada
diri individu, faktor ini berkaitan dengan kondisi kesehatan fisiknya.
Apabila kondisi kesehatan fisik seseorang terganggu, maka
mempengaruhi proses belajar. Adapun contoh kondisi kesehatan yang
mempengaruhiproses belajar individu yaitu sakit, kelainan genetik
(seperti buta, lumpuh, tuli, dan sebagainya) pada tubuh tertentu, merasa
lemas, mengantuk, dan sebagainya.
b. Faktor Psikologis
Adapun beberapa faktor yang termasuk ke dalam golongan faktor
psikologis sehingga dapat mempengaruhi belajar yaitu: kecerdasan
siswa, minat, bakat, motivasi, kematangan siswa, dan percaya diri.
1) Kecerdasan siswa
Kecerdasan siswa memiliki peranan yang besar terhadap hasil
belajar. Seperti yang telah kita ketahui bahwa individu yang
memiliki kecerdasan tinggi maka hasil belajarnya juga akan
lebih tinggi dibanding individu dengan kecerdasan rendah.
Kecerdasan merupakan istilah untuk mendeskripsikan sesuatu
yang bersangkutan dengan kemampuan seseorang. H. Garner

8
membagi kecerdasan menjadi beberapa bagian seperti
kecerdasan linguistik, matematik, kinetik dan jasmani spasial,
musikal, interpersonal dan kecerdasan naturalis.
2) Minat
Minat dapat diartikan sebagai ketertarikan individu terhadap
sesuatu. Pendapat tersebut didukung dengan pernyataan
Hillgard (Slameto) yaitu “interst is persisting tendency to pay
attention to and enjoy some activity or content”. Artinya minat
adalah kecenderungan seseorang yang terus-menerus untuk
memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas maupun konten.
Minat juga merupakan komponen yang penting ada didiri
seseorang, karena jika seseorang memiliki minat yang kuat
untuk belajar, proses belajar terjadi secara natural tanpa
paksaan. Sehingga ilmu yang dipelajari lebih mudah diserap,
begitu pula sebaliknya.
3) Bakat
Bakat adalah kemampuan yang telah ada pada diri seseorang
sebagai potensi yang harus dilatih dan diasah agar dapat
dikembangkan dengan baik. Hillgard (Slameto) menjelaskan
bahwa “aptitude is the capacity to learn”. Bakat adalah
kapasitas seseorang untuk belajar. Pada umumnya setiap
individu memiliki bakat untuk mencapai prestasi yang baik
dalam belajar. Akan tetapi tidak semua individu memiliki bakat
yang sama. Untuk itu penting mengetahui bakat siswa di
sekolah agar proses belajar jadi lebih mudah diterima. Karena
jika materi yang dipelajari sesuai dengan bakat yang ia punya,
maka materi tersebut lebih mudah dicerna dan siswa belajar
juga semakin giat.
4) Motivasi
Motivasi adalah suatu dorongan yang terdapat pada diri
seseorang untuk melakukan tindakan. Motivasi dapat

9
dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik merupakan faktor
yang terdapat dalam diri individu untuk mendorong agar dapat
melakukan sesuatu. Misalnya seperti rasa ingin tahu, penasaran
terhadap hal-hal baru, dan sebagainya. Sementara motivasi
ekstrinsik adalah faktor yang ada diluar diri individu untuk
mendorong melakukan sesuatu. Contohnya seperti pujian,
pelukan orang tua, kasih sayang, dukungan, dan semacamnya.
Motivasi juga memiliki peran yang sangat penting dalam
mempengaruhi proses belajar. Sebab individu yang memiliki
motivasi tinggi dalam belajar dalam belajar, akan bersemangat
dalam mengikuti proses belajar dengan giat. Dan sebaliknya,
jika individu tidak memiliki motivasi, maka ia akan bermalas-
malasan selama mengikuti proses belajar sehingga berdampak
pada hasil belajar yang rendah.
5) Kematangan
Kematangan merupakan suatu tahap dalam perkembangan
individu, dimana organ-organ tubuhnya sudah siap untuk
melakukan kecakapan baru. Contohnya anak-anak yang
kakinya sudah siap untuk berjalan, tangan dengan jari yang
sudah mampu menggenggam, otak yang sudah siap untuk
berpikir, dan sebagainya. Kematangan yang dimaksud, bukan
berarti individu sudah bisa melakukan kegiatan tersebut secara
kontinu, akan tetapi kematangan disini terbatas pada kesiapan
diri individu sebelum memulai belajar. Maka dari itu
diperlukan untuk sering berlatih dalam proses belajar. Belajar
akan lebih mudah berhasil jika individu sudah matang.
6) Percaya diri
Percaya diri merupakan sesuatu yang terdapat pada sistem
individu untuk melakukan hal-hal yang diinginkan dengan baik.
Rasa percaya diri inilah yang akan membantu individu dalam

10
proses belajar, akan ada saatnya ia menggunakan rasa percaya
diri ini untuk bersosialisasi bersama individu yang lain, mencari
tahu hal yang belum diketahuinya, menjelaskan ide atau
gagasan yang ia punya, mengajukan pendapat, bertanya, dan
semacamnya.

2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern merupakan faktor yang terdapat dari luar diri individu
yang dapat mempengaruhi belajar siswa. Adapun yang mencakup faktor
ekstern yaitu:
a. Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor ekstern yang paling berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar siswa adalah orangtua. Karena orangtua adalah madrasah pertama
bagi siswa. Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan yang
paling utama (Sutjipto Wirowidjojo). Dalam lingkungan keluarga
sebaiknya selalu memberikan sentuhan pendidikan kepada anak. Untuk
menyemangati anak belajar dan mengeksplor minat juga bakatnya
berikan motivasi atau wejangan-wejangan kepadanya. Berikan perhatian
sebagai sinyal bahwa orang tua mendukung untuk anaknya belajar, juga
pelukan orang tua sangat penting untuk meningkatkan rasa kepercayaan
diri anak. Dengan demikian orang tua dapat mendorong faktor intern
yang ada pada diri anaknya untuk semangat belajar.
b. Faktor yang berasal dari sekolah
Banyak faktor yang berasal dari sekolah, seperti guru, materi
pelajaran, model dan metode pembelajaran yang digunakan, ruang
belajar yang kurang kondusif dan sebagainya. Akan tetapi peran utama
dari faktor ini adalah guru. Guru merupakan pemegang kendali yang
berasal dari lingkungan sekolah. Banyak hal atau masalah yang harusnya
bisa diselesaikan oleh guru, seperti mengubah cara berkomunikasi
kepada siswa menjadi lebih baik, menerapkan metode belajar yang
sesuai dengan materi yang dipelajari, mengontrol kelas dengan baik,

11
dapat menstimulus siswa untuk memberi tanggapan dan bertanya,
menjadikan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan. Jika proses
belajar dilakukan dengan baik dan menyenangkan, maka siswa akan
tertarik dan bersemangat untuk belajar.
c. Faktor yang berasal dari masyarakat
Manusia merupakan makhluk sosial, oleh karenanya tiap individu
tidak terlepas dari lingkungan masyarakat. Bahkan faktor yang berasal
dari masyarakat ini adalah faktor yang sangat sulit dikendalikan. Karena
lingkungan masyarakat mempunyai pola berpikir yang beragam. Cara
terbaik untuk meminimalisir hal negatif dari lingkungan masyarakat
adalah peran orangtua untuk mendisiplinkan atau untuk mengusahakan
lingkungan yang baik agar dapat memberikan pengaruh positif kepada
anaknya. Contohnya dengan memberikan pendidikan sejak dini.

2.5 Motivasi Belajar


Motivasi belajar adalah suatu dorongan yang terdapat pada diri seseorang
untuk melakukan tindakan agar dapat menggapai tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi belajar merupakan dorongan internal dan eksternal dari dalam diri
individu yang sedang belajar untuk memunculkan suatu perilaku yang mendukung,
seperti: adanya rasa ingin berhasil, dorongan dan kebutuhan belajar, harapan dan
cita-cita, penghargaan dan pujian dalam belajar hingga lingkungan belajar yang
memadai (Uno:2011).
Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar dan memegang
peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar. Motivasi
belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik tetapi
mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar (Puspitasari, 2013). Dalam
motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan,
menyalurkan dan mengarahkan sikap serta perilaku pada individu (Dimyati &
Mudjiono, 2006). Jadi dapat dikatakan motivasi akan senantiasa menentukan
intensitas usaha belajar bagi para siswa sehingga hasilbelajar siswa akan semakin
meningkat (Palupi, 2014). Motivasi belajar mempunyai peranan besar dari

12
keberhasilan seorang siswa. Hasil belajar akan menjadi optimal kalau ada motivasi
belajar. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan semakin baik hasil belajar.
Dengan demikian motivasi senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi
siswa (Bakar, 2014).
Motivasi belajar yang tercermin dari indikator durasi kegiatan, frekuensi
kegiatan, presistensi, devosi dan pengorbanan, ketabahan, keuletan dan
kemampuan, tingkat inspirasi, tingkatan kualifikasi hasil, serta arah sikap terhadap
sasaran kegiatan memiliki peran penting terhadap hasil belajar siswa. Artinya
peningkatan motivasi belajar siswa dapat diikuti oleh peningkatan hasil belajar
siswa. Guru memiliki peran strategis dalam memotivasi siswa. Oleh karena itu
kemampuan guru dalam memotivasi siswa turut menentukan hasil belajar siswa.

13
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setiap individu memiliki gaya belajar yang beragam, terkadang ada
beberapa individu yang hanya akan maksimal pada satu gaya belajar saja.
Menurut Gunawan dalam Wulandari, dkk (2011) keberhasilan pembelajaran
selain dipengaruhi oleh metode yang digunakan oleh guru juha dipengaruhi oleh
faktor lain, yaitu salah satunya adalah gaya belajar.
Gaya belajar juga bermacam-macam seperti kinestetik, visual, auditory.
Setiap individu dapat menyesuaikan gaya belajar tersebut dengan dirinya. Ada
juga beberapa faktor yang mempengaruhi gaya belajar tersebut mulai dari faktor
eksternal hinggan internal.

3.2. Saran
Dalam makalah ini, penulis sepenuhnya menyadari bahwa makalah ini
masih banyak terdapat kekurangan dan masih perlu adanya perbaikan agar bisa
lebih baik lagi kedepannya. Oleh karena itu, penulis memerlukan kritik dan saran
yang membangun dari para teman-teman pembaca. Makalah ini diharapkan
dapat memberi pengetahuan dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua dalam
mengetahui gaya belajar siswa.

14
DAFTAR PUSTAKA

KARTIKA, M. (2020, Agustus 1). repository.radenfatah.ac.id. Retrieved from


repository.radenfatah.ac.id:
http://repository.radenfatah.ac.id/5429/3/BAB%202%20%288%29.pdf
Setianingrum, M. (2017). Penggunaan Variasi Media Ajar Terhadap 3 Gaya Belajar
Siswa. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Bahasa Jepang, 2, 1-8.
Suzana, Y & Jayanto, I. (2021). Belajar & Pembelajaran. Sumedang: CV. Literasi
Nusantara Abadi.

15

Anda mungkin juga menyukai