Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MODEL DAN DESAIN PENDIDIKAN


Disusun dalam rangka memenuhi tugas pada mata kuliah Inovasi Pembelajaran

Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Chairul Anwar. M.Pd

Disusun Oleh :

Kelompok 6/B

1. Lisdawati ( 2111010275)
2. Sodatul Hayati ( 2111010367)
3. Vita Kurnia ( 2111010451)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TAHUN AJARAN
2024
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan
karunia Nya sehingga kami diberi kemudahan dalam penulisan makalah yang berjudul
MODEL DAN DESAIN PEMBELAJARAN. Penulis menyadari bahwa makalah ini
tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan keterbatasan pengetahuan
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu semua kritik dan saran dari
pembaca akan penulis terima dengan senang hati sebagai evaluasi penulis untuk
pembuatan makalah selanjutnya.Dengan menyelesaikan makalah ini penulis
mengharapkan banyak manfaat yang dapat dipetik dan diambil dari makalah ini.
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambahkan pengetahuan dan pemahaman
kepada para pembaca tentang makalah ini dapat kami selesaikan kerena adanaya
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak dan sumber. Oleh karena itu sudah
sepantasnya pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
semua pihak, terutama Dosen Mata Kuliah Inovasi Pembelajaran yang telah
memberikan masukan demi kelancaran dan kelengkapan makalah ini. Semoga tulisan
yang jauh dari kata sempurna ini ada manfaatnya.

Bandar Lampung, 4 Maret 2024

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

Cover .................................................................................................................................. i

Kata Pengatar.....................................................................................................................ii

Daftar Isi .............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................5

1.3 Tujuan..........................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................6

2.1 Pengertian Model dan Desain Pembe;ajaran......................................................6

2.2 Macam-Macam Model Pembelajaran..................................................................7

2.3 Komponen-komponen Desain Pembelajaran......................................................9

2.4 Model-model Desain Pembelajaran...........................................................................................9

BAB III PENUTUP............................................................................................................13

3.1 Kesimpulan.............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................14

iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah pendidikan yang masih dianggap penting untuk dipecahkan oleh bangsa
Indonesia, khususnya pendidikan Islam adalah mengenai rendahnya kualitas pendidikan
baik pendidikan persekolahan maupun luar persekolahan. Pendidikan menjadi tolok ukur
kemajuan negara jika hasil pendidikannya sesuai dengan tujuan pendidikan
Nasional. Dalam upaya perbaikan dan kemajuan pendidikan di Indonesia, pemerintah
memberikan peluang besar bagi lembaga – lembaga sekolah berupa otonomi sekolah
untuk mengelola sekolah mereka secara mandiri. Mereka diharapkan mampu mengelola
lembaga-lembaga dalam segala bidang baik dari masukan, proses sampai pada hasil dari
pendidikan tersebut.
Salah satu bidang yang perlu kita pelajari dari segi proses pendidikan. Proses
pendidikan akan mencakup masalah proses pembelajaran yang berhubungan langsung
dengan siswa sebagai subyek pendidikan. Banyak kita temui pembelajaran saat ini tidak
berorientasi pada bagimana siswa mendapatkan pengetahuan dengan mudah dan
memahami. Tetapi lebih pada sisi bagaimana mana materi tersampaikan sampai tuntas,
asumsinya bagi siswa materi tersebut sebatas “tahu”. Sehingga siswa lebih cenderung
memahami materi dari sisi”kulit”nya pengetahuan saja. Padahal pengetahuan itu dapat
diketahui melaui proses yang panjang mulai dari melihat, mengetahui, memahami,
melakukan sampai menghasilkan pengetahuan secara utuh. Terutama pada materi –
materi Pendidikan Agama Islam karena materi – materi ini tidak hanya mengangkat
materi sejarah, ibadah dan tauhid tetapi lebih kepada nilai – nilai akhlakul karimah.
Oleh karena itu fungsi guru sebagai fasilitator, motivator dan inovator pendidikan
dituntut melakukan perubahan minimal perbaikan proses pembelajaran melalui strategi
– strategi yang jitu. Agar siswa mampu memahami materi yang diajarkan hingga menjadi
nilai – nilai (karakter) dalam kehidupan siswa sehari – hari. Perbaikan terhadap proses
pembelajaran dapat dilakukan mulai dari penggunaan pendekatan, model, strategi,
metode hingga ketrampilan pembelajaran. Salah satu ketrampilan yang dapat kita
lakukan dengan penggunaan strategi pembelajaran yang efektif dan efisien dengan
harapan pembelajaran dapat memposisikan siswa belajar dan dapat menggali potensi
siswa secara maksimal.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model dan desain pembelajaran?
2. Apa saja macam-macam model pembelajaran?
3. Apa saja komponen-komponen dalam desain pembelajaran?
4. Apa saja model-model desain pembelajaran?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui model dan desain pembelajaran
2. Untuk mengetahui macam-macam model pembelajaran
3. Untuk mengetahui komponen-komponen dalam desain pembelajaran
4. Untuk mengetahui model-model desain pembelajaran

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Model dan Desain Pembelajaran


Secara umum istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan
sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan. Dalam pengertian lain,
model juga diartikan sebagai barang atau benda tiruan dari benda sesungguhnya,
misalnya globe merupakan bentuk dari bumi. Selanjutnya istilah model digunakan untuk
menunjukkan pengertian petama sebagai kerangka proses pemikiran.
Model pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran yang tergambar dari awal
hingga akhir kegiatan pembelajaran yang tergambar dari awal hingga akhir kegiatan
pembelajaran yang tersusun secara sistematika dan digunakan sebagai pedoman untuk
merencanakan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.1
Desain adalah berarti perencanaan, rancangan, pola, atau model2. Gentry
berpendapat bahwa desain pembelajaran berkenaan dengan proses menentukan tujuan
pembelajaran, strategi dan tekhnik untuk mencapai tujuan serta merancang media yang
dapat digunakan untuk pencapaian efektivitas pencapaian tujuan. Selanjutnya ia
menguraikan bahwa penerapan suatu desain pembelajaran memerlukan dukungan dari
lembaga yang akan menerapkan, pengelolaan kegiatan, serta pelaksanaan yang intensif
berdasarkan analisis kebutuhan3.
Di luar istilah tersebut model pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum
dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih
menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah
ditetapkan strategi pembelajaran tertentu. Herbert Simon mengartikan desain sebagai
proses pemecahan masalah yang memiliki tujuan untuk mencapai solusi terbaik dalam
dalam memecahkan masalah dengan memanfaatkan seumlah informasi yang tersedia.
Alat untuk menyebarkan ajran Islam sufistik tersebut adalah budaya asli
masyarakat itu sendiri. Artinya, ajaran Islam yang bernuansa sufistik tersebut disebarkan
melalui pendekatan budaya dengan mempergunakan budaya lokal.Pendidikan umat secra
kultural yang dilakukan walisongo terhadap masyarakat multikultural di Indonesia

1 Wisnu Nugroho Aji, Model Pembelajaran Dick and Carey dalam Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Kajian Linguistik
dan Sastra, Vol. 1 No. 2. Desember 2016, 119-126 (Klaten: Universitas Widya Dharma Klaten, 2016), h. 120
2 Wina Sanjaya,Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada, 2008), 65.
3 Benny A. Pribadi, Model Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Dian Rakyat, 2009), h. 30

6
memang menjadi tema utama keberhasilan dalam proses menyebarkan Islam. Meskipun
dalam praktiknya, para wali ini menggunakan metode yang dinamis dan atraktif dalam
dialog dakwah dengan masyarakat. Walisongo juga menggunakan pendekatan-
pendekatan kolaboratif baik secara kultural maupun ilmiah teologis.4

2.2 Macam-macam Model Pembelajaran


Guru memiliki peran penting untuk mendukung semuanya menyatu dalam diri peserta
didik, memiliki kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Karena tu, guru harus
mampu menciptakan suasana belajar yang hangat dan menyenangkan. Guru
menampilkan dirinya sebagai pendamping belajar peserta didik dalam memperlancar
proses belajar di kelas. Perhatian terhadap proses belajar menjadi penting sehingga
evaluasi dalam model humastik mengutamakan proses daripada hasil.5
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada pengajar untuk mengelola pembelajaran di kelas dengan
melibatkan kerja proyek. Sani menjelaskan bahwa model pembelajaran berbasis
proyek merupakan model pembelajaran yang dilakukan untuk memperdalam
pengetahuan dan keterampilan peserta didik dengan cara membuat karya atau proyek
terkait dengan materi ajar dan kompetensi. Proyek yang dibuat be rkaitan dengan
kebutuhan masyarakat, seperti pompa air sederhana, pupuk organik, barang kerajinan
dari limbah plastik atau limbah kertas/karton, dan lain-lain.
2. Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara
maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga
mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.
Pembelajaran inkuiri menekankan kepada proses mencari dan menemukan kajian
atau materi pelajaran tidak diberikan secara langsung. Peran peserta didik dalam
pembelajaran ini adalah mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran atau kajian
pembelajaran, sedangkan pengajar berperan sebagai fasilitator dan pembimbing
peserta didik untuk belajar.6

4
Chairul anawar, multikulturalisme,globalisasi, dan tantangan Pendidikan (Yogyakarta: Diva Press: 2019), hal.182
5
Chairul anwar ,Pendidikan karakter, (Yogyakarta: DIVA PRESS, 2023), hal. 95.
6
Adi, A., Triyanto, dan Pamesti, G. 2017. Penerapan Model Pembelajaran Student Teams Achievment Division
Dengan Pendekatan Open Ended Untuk Meningkatkan Tingkat Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Matematika (Jpmm). Vol 1 No. 4. Hlm 61-80.
7
3. Model Bermain Peran (Role Playing)
Model bermain peran (role playing) dikembangkan oleh Fannie Shaftel dan George
Shaftel. Bermain peran merupakan suatu model pembelajaran, dimana peserta didik
diminta untuk memainkan peran tertentu, terutama yang berkaitan dengan masalah-
masalah sosial. Dalam pengertian yang sederhana, bermain peran merupakan usaha
untuk memecahkan masalah melalui peragaan tindakan (action).
Tujuan model pembelajaran bermain peran atau “role playing” menurut Joyce &
Weil adalah mendorong peserta didik untuk memiliki rasa ingin tahu mengenai nilai-
nilai perseorangan dan nila-nilai sosial dengan tingkah laku dan nilai-nilai mereka
sendiri sebagai sumber rasa ingin tahu mereka. Pengalaman belajar yang diperoleh
dari model ini meliputi kemampuan kerjasama, komunikatif, dan
menginterpretasikan suatu kejadian.
4. Model Investigasi Kelompok (Group Investigation)
Model investigasi kelompok disusun oleh Herbert Thelen dan John Dewey. Model
ini mengambil model yang berlaku di dalam masyarakat, terutama mengenai cara
anggota masyarakat melakukan proses mekanisme sosial melalui serangkaian
kesepakatan sosial. Melalui kesepakatan-kesepakatan inilah peserta didik
mempelajari pengetahuan akademis dan melibatkan diri dalam pemecahan masalah
sosial. Model ini menuntut para peserta didik untuk memiliki kemampuan yang baik
dalam berkomunikasi maupun dalam ketrampilan proses kelompok.
5. Model pembelajaran kooperatif merupakan terjemahan dari istilah cooperative
learning. Cooperative learning berasal dari kata cooperative, yang berati
mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya
sebagai satu kelompok atau sata tim. Cooperative Learning terdiri dari dua kata yaitu
cooperative dan learning Cooperative berarti bekerja sama dan fearning berarti
pembelajaran. Dari kedua kata tersebut dapat diambil pengertian yakni Cooperative
Learning merupakan suatu bentuk di dalauur bekerja sama dalant mencapai tujuan
pembelajaran.7

7
Chairul anwar.teori-teori Pendidikan klasik dan kontemporer, (Yogyakarta: IRCISoD, 2017),hal, 368.
8
2.3 Komponen utama dari desain pembelajaran.

Pada Keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran yang merupakan indikator


pelaksanaan kurikulum yang telah dibuat oleh lembaga bimbingan belajar, sehingga
dalam proses pembelajaran guru dituntut untuk menciptakan suasana belajar yang
kondusif sehingga memungkinkan dan mendorong siswa untuk mengembangkan segala
kreativitasnya dengan bantuan guru. Peranan guru di sini sangatlah penting, yaitu guru
harus menyiapkan materi dan metode pembelajaran, serta guru juga harus mengetahui
dan memahami keadaan siswanya demi kelancaran pembelajaran.8

1. Tujuan Pembelajaran (umum dan khusus) Adalah penjabaran kompetensi yang akan
dikuasai oleh pembelajar.

2. Pembelajar (pihak yang menjadi fokus) yang perlu diketahui meliputi, karakteristik
mereka, kemampuan awal dan pra syarat.

3. Analisis Pembelajaran, merupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan
dipelajari

4. Strategi Pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau
mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. Bahan Ajar, adalah format materi
yang akan diberikan kepada pembelajar.9

2.4 Model-Model Desain Pembelajaran


Ada berbagai model desain pembelajaran dengan menggunakan pendekatan pendekatan
tertentu. Beberapa model-model desain pembelajaran tersebut adalah:
1. Model Dick and Carrey
Salah satu model pembelajaran yang menggunakan pendekatan sistem adalah model
pembelajaran yang dikemukakan oleh Walter Dick dan Lou Carrey tahun 1985, yang
dikenal dengan model Dick and Carrey.
Komponen model Dick and Carey meliputi pembelajar, pengajar, materi, dan
lingkungan. Demikian pula, di lingkungan pendidikan non formal model ini meliputi
warga belajar (pembelajar), tutor (pengajar), materi, dan lingkungan pembelajaran.
Semua berinteraksi dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan yang telah

8
Chairul anwar ,hakikat manusia dalam Pendidikan, (Yogyakarta: SUKA-Press, 2023), hal. 173.
9
Hamzah B. Uno, Perencanaan Pembelajaran, (Jakarta: Bumi Aksara, 2006), hlm. 34 15 Benny A. Pribadi, Model
Desain...hlm. 114 Ibid....hlm. 115
9
ditetapkan10.Adapun langkah-langkah pembelajarannya mencakup:
a. Mengidentitkasi tujuan umum pembelajaran
b. Melaksanakan analisis pengajaran
c. Mengidentifkasi tingkah laku masukan dan karakteristik siswa
d. Merumuskan tujuan performansi
e. Mengembangkan butirbutir tes acuan patokan
f. Mengembangkan strategi pengajaran
g. Mengembangkan dan memilih material pengajaran
h. Mendesain dan melaksanakan evaluasi formatif
i. Merevisi bahan pembelajaran
j. Mendesain dan melakukan evaluasi sumatif

2. Model Kemp
Model Kemp memberikan bimbingan kepada para pemakainya untuk berfikir
tentang masalah-masalah umum dan tujuan-tujuan pengajaran. Model kemp ini
dirancang untuk menjawah tiga pertanyaan, yaitu:
a. Apa yang harus dipelajari (tujuan pengajaran)
b. Apa/bagaimana prosedur, dan sumber-sumber belajar apa yang tepat
untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan (kegiatan dan sumber
belajar).
c. Bagaimana kita tahu bahwa hasil belajar yang diharapkan telah tercapai
(cvaluasi).
Pada dasarnya, perencanaan dalam desain pembelajaran terdiri atas delapan
langkah:
a. Menentukan tujuan dan daftar topik, menetapkan tujuan umum untuk
pembelajaran tiap topiknya:
b. Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran tersebut
didesain
c. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan syarat
dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar;
d. Menentukan isi meteri pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan;

10
Walter Dick & Lou Carey, Desain Instrustion yang Sistematis, (Boston: Library of Congress Cataloging-in-
Publication Data, 1937, h. 1
10
e. Pengembangan prapenilaian/ penilaian awal untuk menentukan latar
belakang pelajar dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik
f. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang
menyenagkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa
siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan.
g. Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang
meliputi personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk
melaksanakan rencana pembelajaran,
h. Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka menyelesaikan
pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali
beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan.
Perencanaan desain pembelajaran model Kemp dapat digunakan pada tingkat
sekolah dasar, sekolah lanjutan, maupun perguruan tinggi. Menurut Kemp. desain
pembelajaran terdiri dari banyak bagian dan fungsi yang saling berhubungan dan
harus dikerjakan secara logis agar mencapai apa yang dinginkan. Model desain
sistem instruksional yang dikembangkan oleh kemp merupakan model yang
berbentuk lingkaran. Model berbentuk lingkaran menunjukan adanya proses
kontinyu dalam menerapkan desain sistem pembelajaran.

3. Model ASSURE
Model pembelajaran ASSURE merupakan salah satu model yang dapat menuntun
pembelajar secara sistematis untuk merencanakan proses pembelajaran secara
efektif.11 Model desain pembelajaran ASSURE ini adalah suatu model desain
pembelajaran yang merupakan sebuah formulasi untuk kegiatan belajar mengajar
(KBM) yang berorientasi kelas. Model ASSURE merupakan jembatan antara peserta
didik, materi, dan media. Model ini bersifat praktis dan mudah diimplimentasikan
dalam mendesain aktivitas pembelajaran. Dalam menganalisis karakteristik siswa
sangat memudahkan untuk menentukan metode, media dan bahan ajar yang akan
digunakan, sehingga dapat menciptakan aktivitas pembelajaran yang efektif, efisien
dan menarik.

4. Model ADDIE

11
Prof. Dr. H. Wina sanjaya, Mpd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2010), 71-72.
11
Menurut Benny, ada satu model desain pembelajaran yang lebih sifatnya lebih
generik yaitu model ADDIE (AnalysisDesign-Develop-Implement- Evaluate).
ADDIE muncul pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda.
Salah satu fungsinya ADDIE yaitu menjadi pedoman dalam membangun perangkat
dan infrastruktur program pelatihan yang efektif, dinamis dan mendukung kinerja
pelatihan itu sendiri.
Model ini menggunakan 5 tahap pengembangan yakni :
a. Analysis (analisa)
b. Design (desain/perancangan)
c. Development (pengembangan)d. Implementation (implementasi/eksekusi)
d. Evaluation (evaluasi/ umpan balik)

5. Model Hanafin And Peck


Model Hannafin dan Peck ialah model desain pengajaran yang terdiri daripada tiga
fase yaitu fase Analisis keperluan. fase desain, dan fase pengembangan dan
implementasi. Dalam model ini, penilaian dan pengulangan perlu dijalankan dalam
setiap fase. Model ini adalah model desain pembelajaran berorientasi produk12

12
Nasution S, Berbagai pendekatan dalam proses belajar & mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hlm. 94
12
BAB III
PENUTUPAN

1.1 Kesimpulan

Model pembelajaran lebih berkenaan dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas
pembelajaran, sedangkan desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara
merencanakan suatu sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi
pembelajaran tertentu. Herbert Simon mengartikan desain sebagai proses pemecahan
masalah yang memiliki tujuan untuk mencapai solusi terbaik dalam dalam memecahkan
masalah dengan memanfaatkan seumlah informasi yang tersedia.
Macam-macam model pembelajaran
1. Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
2. Model Pembelajaran Inkuiri (Inquiry Learning)
3. Model Bermain Peran ( Role Playing)
4. Model Investigasi Kelompok ( Group Investigation)

Model-Model Desain Pembelajaran


1. Model Dick and Carrey
2. Model Kemp
3. Model ASSURE
4. Model ADDIE
5. Model Hanafin And Peck.

13
DAFTAR PUSTAKA

Aji, Nugroho wisnu .2016. model pembelajaran dicky and carey.klaten


Anwar, chairul.2023. hakikat manusia dalam Pendidikan, Yogyakarta: SUKA-Press
Anwar,chairul.2019.multikulturalisme,globalisasi,dan tantangan Pendidikan.
Yogyakarta: diva press
Anwar,chairul.2023.pendidikan karakter, Yogyakarta: diva press
Anwar, chairul.2017.teori-teori Pendidikan klasikdan kontemporer, Yogyakarta:
IRCISoD
Carey, lou & dick walter.1997.desain instrusion yang sistematis
Pamesti, dan triyanto,A,Adi.2017.penerapan model pembelajaran student teams
Achievement division dengan pendekatan matematika dan matematika.
Jpmm
Pribadi, A benny.2009. model desain system pembelajaran, Jakarta: dian rakyat
Sanjaya, wina.2010.perencanaan dan desain sistem pembelajaran,Jakarta: media
Sanjaya, wina. 2008. Perencanaan dan desain system pembelajaran. Jakarta:kencana
Kencana prenada group
S, nasution.2011.pendekatan dalam proses belajar & mengajar, Jakarta: bumi aksara
Uno, B, hamzah.2006.perencanaan pembelajaran , Jakarta: Bumi aksara

14

Anda mungkin juga menyukai