Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR DAN DESAIN PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah :

Perencanaan Dan Desain Perencanaan Pembelajaran

Dosen Pengampu : Ahmad Shofiyuddin, M.Pd.I

Disusun Oleh : Kelompok 1

Muhammad Didik Setiyawan : 210101163

Arinatus Shofifah : 210101139

Siti Marfuah : 210101144

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI BOJONEGORO

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang mana telah memberikan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“PERENCANAAN DAN DESAIN PEMBELAJARAN” tepat pada waktunya.
Tidak lupa sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada baginda Rasulullah
SAW semoga kita semua mendapat syafa’atnya di hari kiamat.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak


Ahmad Shofiyuddin, M.Pd.I selaku dosen Mata Kuliah Materi Perencanaan dan
desain pembelajaran. Dan semua pihak yang membantu dalam penyusunan
makalah ini. Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Perencanaan dan Desain Pembelajaran. Disusunnya makalah ini dengan tujuan
agar pembaca maupun penyusun dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan
dalam mempelajari Perencanaan dan Desain Pembelajaran. Kami tentu menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk itu kami mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca untuk makalah ini. Apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalahini, kami selaku penulis memohon maaf yang sebesar-besarnya.

Bojonegoro, 7 Februari 2023

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

JUDUL ..................................................................................................................i

KATA PENGANTAR .........................................................................................ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang.......................................................................................1
B. Rumusan masalah .................................................................................2
C. Tujuan ...................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep dasar Pembelajaran ...................................................... ...........3


B. Pengertian Perencanaan Pembelajaran ............................................... .4
C. Macam – Macam Perencanaan Pembelajaran …………… .................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...........................................................................................11
B. Saran .....................................................................................................11

DAFTAR PUSTA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Belajar adalah suatu tahapan perubahan tingkah laku individu yang


dinamis sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang
melibatkan unsur kongnitif, yang mendapat dukungan ranah psikomotor.
Belajar merupakan istilah kunci dalam setiap usaha pendidikan dan/atau
pembelajaran, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada
pendidikan dan/atau pembelajaran. Begitu pentingnya arti belajar,
sehingga sebagian besar upaya riset dan eksperimen dalam dunia
pembelajaran diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan
mendalam terhadap hakikat belajar.

Pemahaman yang benar terhadap hakekat belajar dengan segala


aspek, bentuk, dan manifestasinya mutlak diperlukan. Kekeliruan dalam
menafsirkan dan mempersepsikan hakikat belajar dapat mengakibatkan
terjadinya kesalahan dalam proses pembelajaran yang pada akhirnya
sangat mempengaruhi mutu dan hasil belajar.

Hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan
rumusan tujuan intraksional yang direncanakan oleh guru sebelumnya. Hal
ini pula dipengaruhi oleh kemampuan guru sebagai perancang (desinger)
belajar mengajar. Untuk itu guru dituntut menguasai taksonomi hasil
belajar yang selama ini dijadikan pedoman dalam perumusan tujuan
intraksional yang tidak asing lagi bagi setiap guru dimanapun ia bertugas.

B. Rumusan Masalah
1. Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran
2. Pengertian Model Perencanaan Pembelajaran
3. Macam - Macam Model Perencanaan Pembelajaran

1
2

C. Tujuan
1. Mengetahui Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran
2. Mengetahui Pengertian Model Perencanaan Pembelajaran
3. Mengecatui Macam Macam Model Perencanaan Pembelajaran
BAB II

PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Perencanaan


Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan
dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan
tersebut dapat disusun berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu
sesuai dengan keinginan perencana. Namun yang lebih utama adalah
perencanaan yang dibuat harus dapat dilaksanakan dengan mudah dan
tepat sasaran.
Berdasarkan pengertian di atas, maka konsep perencanaan pengajaran
dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, yaitu :
1. Perencanaan pengajaran sebagai teknologi.
2. Perencanaan pengajaran sebagai suatu sistem.
3. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah disiplin.
4. Perencanaan pengajaran sebagai sains.
5. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah proses.
6. Perencanaan pengajaran sebagai sebuah realita.

Adapun manfaat perencanaan pengajaran, yaitu :

1. Sebagai petunjuk arah kegiatan dalam mencapai tujuan.


2. Sebagai pola dasar dalam mengatur tugas dan wewenang bagi
setiap unsur yang terlibat dalam kegiatan.
3. Sebagai pedoman kerja bagi setiap unsur, baik unsur guru maupun
unsur murid.
4. Sebagai alat ukur efektif tidaknya suatu pekerjaan, sehingga setiap
saat diketahui ketepatan dan kelambatan kerja.
5. Untuk bahan penyusunan data agar terjadi keseimbangan kerja.
6. Untuk menghemat waktu, tenaga, alat-alat dan biaya.

3
4

B. Pengertian Model Desain Pembelajaran

Secara istilah model diartikan sebagai kerangka konseptual yang


digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan suatu kegiatan.
Dalam pengertian lain, model juga diartikan sebagai barang atau benda
tiruan dari benda sesungguhnya, misalnya globe merupakan bentuk dari
bumi. Selanjutnya istilah model digunakan untuk menunjukkan pengertian
pertama sebagai kerangka proses pemikiran.1

Jadi Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang


tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru.
Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai
dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.

Di luar istilah tersebut dalam proses pembelajaran dikenal juga


istilah desain pembelajaran. Jika model pembelajaran lebih berkenaan
dengan pola umum dan prosedur umum aktivitas pembelajaran, sedangkan
desain pembelajaran lebih menunjuk kepada cara-cara merencanakan suatu
sistem lingkungan belajar tertentu setelah ditetapkan strategi pembelajaran
tertentu. Herbert Simon mengartikan desain sebagai proses pemecahan
masalah yang memiliki tujuan untuk mencapai solusi terbaik dalam dalam
memecahkan masalah dengan memanfaatkan seumlah informasi yang
tersedia.

Gagne (1992) menjelaskan bahwa desain pembelajaran disusun


untuk membantu proses belajar siswa, dimana proses belajar itu memiliki
tahapan segera dan tahapan jangka panjang. Menurut Gagne dalam proses
belajar seorang siswa dapat dipengaruhi oleh dua hal yaitu faktor internal
dan faktor eksternal. Sedangkan desain pembelajaran berkaitan dengan
faktor eksternal yaitu pengeturan lingkungan dan kondisi yang
memungkinkan siswa dapat belajar.

1
] Drs. Harjanto, Perecanaan pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cpta, 1997), 51
5

Pendapat yang lebih spesifik dikemukakan oleh Gentry yang


berpendapat bahwa desain pembelajaran berkenaan dengan proses
menentukan tujuan pembelajaran, strategi dan tekhnik untuk mencapai
tujuan serta merancang media yang dapat digunakan untuk pencapaian
efektivitas pencapaian tujuan. Selanjutnya ia menguraikan bahwa
penerapan suatu desain pembelajaran memerlukan dukungan dari lembaga
yang akan menerapkan, pengelolaan kegiatan, serta pelaksanaan yang
intensif berdasarkan analisis kebutuhan.

Dari beberapa pengertian diatas maka desain instruksional berkenaan


dengan proses pembelajaran yang dapat dilakukan siswa untuk
mempelajari suatu materi pelajaran yang di dalamnya mencakup rumusan
tujuan yang harus dicapai atau hasil belajar yang diharapkan, rumusan
strategi yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan termasuk metode,
tekhnik dan media yang dapat dimanfaatkan seta tekhnik evaluasi untuk
mengukur atau menentukan keberhasilan pencapaian tujuan.

Sedangkan Para ahli dalam bidang perencanaan merumuskan desain


dengan definisi bahwa desain adalah salah satu aspek dari proses
pengembangan yang terdiri dari enam fase. Untuk mengembangkan
berbagai bentuk atau aktifitas baru yang dianalisis sebagai proses yang
terdiri dari enam karakteristik yang saling berhubungan yaitu :

1. Riset (analisis)
2. Desain (sintesisi)
3. Produksi (formasi)
4. Distribusi (penyebaran)
5. Utilisasi (kinerja)
6. Eliminasi (penghentian)

Dalam mendesain pembelajaran harus diawali dengan studi


kebutuhan (need assasment), sebab berkenaan dengan upaya untuk
6

memecahkan persoalan yang berkaitan dengan proses pembelajaran siswa


dalam mempelajari suatu bahan atau materi pelajaran.2

C. Macam-macam Model Desain Pembelajaran PAI

1. Model Briggs

Pengembangan intruksional model briggs ini berorientasi


pada rancangan sistem dengan sasaran guru yang akan bekerja
sebagai perancang kegiatan intruksional maupun tim pengembang
intruksional yang anggotanya meliputi guru, administrator, ahli
bidang studi, ahli evaluasi, ahli media, dan perancang intruksional.

2. Model Gerlach dan Ely

Model pengebangan intruksional yang di kembangan Gerlach


dan Ely ini maksudkan untuk pedoman perencanaan mengajar.
Menurutnya langkah - langkah dalam pengembangan intruksional
terdiri dari:

1) Merumuskan tujuan intruksional


2) Menentukan isi materi pelajaran
3) Menetukan kemampuan awal peserta didik
4) Menentukan teknik dan strategi
5) Pengelompokan belajar
6) Menentukan pembagian waktu
7) Menentukan ruang.
8) Memilih media intruksional yang sesuai
9) Mengevaluasi hasil belajar
10) Menganalisis umpan balik.3

2
Ibi., 79-83.
3
Drs. Harjanto,Perencanaan pengajaran, (Jakarta: PT. Rineka Cpta, 1997), 83-85
7

3. Model kemp

Model desain system interuksional yang dikembangkan oleh


Kemp merupakan model yang membentuk siklus. Menurut Kemp
pengembangan desain sistem pembelajaran terdiri atas komponen-
komponen, yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, tujuan
dan berbagai kendala yang timbul.

Model system intruksional yang dikembangkan Kemp ini


tidak ditentukan dari komponen mana seharusnya guru memulai
proses pengembangan. Mengembangkan sistem instruksional,
menurut Kemp dari mana saja bisa, asal saja urutan komponen
tidak diubah, dan setiap komponen itu memerlukan revisi untuk
mencapai hasil yang maksimal. Oleh karena itu model Kemp,
dilihat dari kerangka sistem merupakan model yang sangat luwes.

4. Model Banathy

Model desain sistem pembelajaran dari Banathy berbeda


dengan model Kemp. Model ini memandang bahwa penyusunan
sisten instruksional dilakukan melalui tahapan-tahapan yang jelas.

Terdapat 6 tahap dalam mendesain suatu program pembelajaran


yakni:

1) Menganalisis dan merumuskan tujuan, baik tujuan


pengembangan sistem maupun tujuan spesifik. Tujuan
merupakan sasaran dan arah yang harus dicapai oleh siswa
atau peserta didik.
2) Merumuskan kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Item tes dalam tahap ini dirumuskan untuk
menilai perumusan tujuan. Melalui rumusan tes dapat
meyakinkan kita bahwa setiap tujuan ada alat untuk menilai
keberhasilannya.
8

3) Menganalisis dan merumuskan kegiatan belajar, yakni


kegiatan mengiventarisasi seluruh kegiatan belajar-
mengajar, menilai kemampuan penerapannya sesuai dengan
kondisi yang ada serta menentukan kegiatan yang mungkin
dapat diterapkan.
4) Merancang sistem, yaitu kegiatan menganalisis sistem
menganalisis setiap komponen sistem, mendistribusikan
dan mengatur penjadwalan.
5) Mengimplementasi dan melakukan kontrol kualitas sistem,
yakni melatih sekaligus menilai efektifitas sistem,
melakukan penempatan dan melaksanakan evaluasi.
6) Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil
evaluasi.4

5. Model Dick and Cery

Seperti desain model banathy, dalam mendesain


pembelajaran model Dick and Cery harus dimulai dengan
mengidentifikasi tujuan pembelajaran umum. Menurut model ini,
sebelum desainer merumuskan tujuan khusus yakni performance
goals, perlu menganalisis pembelajaran serta menentukan
kemampuan awal siswa terlebih dahulu.

Mengapa hal ini perlu dirumuskan? Oleh sebab rumusan


kemampuan khusus harus berpijak dari kemampuan dasar atau
kemampuan awal. Manakala telah dirumuskan tujuan khusus yang
harus dicapai selanjutnya dirumuskan tes dalam bentuk Criterion
Reference Test, artinya tes yang mengukur kemampuan
penguasaan tujuan khusus.

4
Prof. Dr. H. Wina sanjaya Mpd, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group,2010), 71-72
9

Untuk mencapai tujuan khusus selanjutnya dikembangkan


strategi pembelajaran, yakni scenario pelaksanaan pembelajaran
yang diharapkan dapat mencapai tujuan secara optimal, setelah itu
dikembangkan bahan-bahan pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan.

Langkah akhir dari desain adalah melakukan evaluasi, yakni


evaluasi formatife dan evaluasi sumative. Evalusi formative
berfungsi untuk menilai evektivitas program dan evaluasi sumatife
berfungsi untuk menentukan kedudukan setiap siswa dalam
penguasaan materi pelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi inilah
selanjutnyadilakukan umpan balik dalam merevisi program
pembelajaran.5

6. Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)

Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)


adalah model yang dikembangkan di Indonesia untuk mendukung
pelaksanaan kurikulum 1975. PPSI berfungsi untuk
mengefektifkan perencanaan dan pelaksanaan program pengajaran
secara sistemis, untuk dijadikan sebagai pedoman bagi guru dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. PPSI terdiri dari 5 tahap
yakni:

1) Merumuskan tujuan, yaknikemampuan yang harus dicapai


oleh sisiwa, ada 4 syarat dalam perumusan tujuan ini yakni
tujuan harus operasional, artinya tujuan yang dirumuskan
harus spesifik atau dapat diukur, berbentuk hasil belajar
bukan proses belajar, berbentuk perubahan tingkah laku dan
dalam setiap rumusan tujuan hanya satu bentuk tingkah
laku.

5
Ibid., 75.
10

2) Mengembangkan alat evaluasi, yakni menentukan jenis tes


dan menyusun item soal untuk masing-masing tujuan. Alat
evaluasi disimpan pada tahap 2 setelah perumusan tujuan
untuk meyakinkan ketepatan tujuan sesuai dengan kriteria
yang telah di tentukan.
3) Mengembangkan kegiatan belajar mengajar, yakni
merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar dan
menyeleksi kegiatan belajar perlu ditempuh.
4) Mengembangkan program kegiatam pembelajaran yakni
merumuskan materi pelajaran. Menetapkan metode dan
memilih alat dan sumber pelajaran.
5) Pelaksanaan program, yaitu kegiatan mengadakan pra tes,
menyampaikan materi pelajaran, mengadakan psikotes, dan
melakukan perbaikan.6

6
Ibid., 76-77.
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Perencanaan adalah menyusun langkah-langkah yang akan dilaksanakan


untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan keinginan
perencana. Namun yang lebih utama adalah perencanaan yang dibuat harus dapat
dilaksanakan dengan mudah dan tepat sasaran.

Model pembelajaran merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari


awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model
pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan,
metode, dan teknik pembelajaran.

Macam-macam Model Desain Pembelajaran

1. Model Briggs

2. Model Gerlach dan Ely

3. Model kemp

4. Model Banathy

5. Model Dick and Cery

6. Model PPSI (Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional)

B. Saran

Kami sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses


pembelajaran, serta masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif, guna penulisan karya
ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang. Harapan kami, makalah
yang sederhana ini, dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Harjanto. 1997.Perecanaan pengajaran, Jakarta: PT. Rineka Cpta.

http://jamal-alfath.blogspot.com/2011/06/konsep-dasar-perencanaan-
dan-belajar.html?m=1

https://laskarasjati786.wordpress.com/2015/04/27/macam-macam-
model-desain-pembelajaran-pai/

Sanjaya Wina. 2010. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.


Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

12

Anda mungkin juga menyukai