NAMA MAHASISWA:
1. Binsar Manik (5193131016)
2. Gideon Ricardo Sitompul (5191131005)
3. Naomi Eventy Fier Sitompul (5193131001)
4. Oscar Josqueline Serpara (5193131017)
MATA KULIAH : PERENCANAAN PEMBELAJARAN
DOSEN PENGAMPU : Drs. Muhammad Amin, S.T., M.Pd. /
Ulibasa Sidabutar, S.kom, M.Pd
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nyakami
sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas serta dapat menyusunnya dalam bentuk
makalah. Adapun pengkajian makalah ini yaitu tentang Penyusunan Langkah-Langkah
Pembelajaran.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu dosen pengampu mata kuliah
Perencanaan dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas makalah ini, demi mendorong
semangat serta keaktifan mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan.
Kamipun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan yang diharapkan, untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna menyempurnakan makalah ini kedepan.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Ada 4 unsur terpenting dalam proses perencanaan pengajaran. Keempatnya dapat diwujudkan
dengan jawaban terhadap berbagai pertanyaan ini:
a. Untuk siapa program ini dirancang? (siswa, mahasisiwa, atau peserta).
b. Kemempuan ap yang anda inginkan untuk dipelajari? (tujuan)
c. Bagaimana isi pelajaran atau keterampilan dapat dipelajari dengan baik?
(metode dan kegiatan belajar mengajar).
d. Bagaimana anda menentukan tingkat penguasaan pelajaran yang sudah dicapai ?
(tata cara evaluasi).
Keempat unsur dasar ini (siswa, tujuan, metode, dan evaluasi) merupakan kerangka
acuan untuk perencanaan pengajaran bersistem. Keempat unsur ini saling keterkaitan dan
dapat diaggap sebagai rencana perancangan pengajaran menyeluruh. Dalam kenyataannya,
ada beberapa komponen tambahan yang perlu mendapat perhatian dan yang membentuk
suatu model rancangan pengajaran menjadi lengkap bila dipadukan dengan keempat unusur
dasar tersebut.
Sanjaya (2013: 37-40) menyatakan bahwa, ada beberapa nilai perencanaan yang dapat
dijadikan sebagai kriteria penyusunan perencanaan diantaranya:
a. Signifikansi
Dapat diartikan sebagai kebermaknaan. Nilai signifikansi artinnya adalah
bahwa perencanaan pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran
berjalan efektif dan efesien.
b. Relevan
Artinya sesuai. Nilai relevansi dalam perencanaan adalah bahwa perencanaan
yang kita susun memiliki nilai kesesuaian baik internal maupun eksternal. Kesesuaian
internal adalah perencanaan pembelajaran harus sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. Sedangkan kesesuaian eksternal mengandung arti bahwa perencanaan
pembelajaran yang disusun harus sesuai dengan kebutuhan siswa.
c. Kepastian
Nilai kepastian bermakna bahwa dalam perencanaan pembelajaran yang
berfungsi sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, tidak lagi
memuat alternatif alternatif yang bisa diplih akan tetapi berisi langkah langkah pasti
yang dapat dilakukan secara sistematis.
d. Adaptabilitas
Perencanaan pembelajaran hendaknya disusun hendaknya bersifat lentur atau
tidak kaku. Misalnya, perencanaan pembelajaran ini dapat diimplementasikan
manakala memilki syarat syarat tertetntu, manakala syarat tersebut tidak dipenuhi
maka perencanaan pembelajaran tidak dapat digunakan. Sebaiknya perencanaan
pembelajaran disusun untuk dapat diimplementasikan dalam berbagai keadaan dan
berbagai kondisi.
e. Kesederhanaan
Perencanaan pembelajaran harus bersifat sederhana artiny mudah
diterjemahkan dan mudah diimplementasikan. Perencanaan yang rumit dan sulit untuk
diimplementasikan tidak akan berfungsi sebagai pedoman untuk guru dalam
pengelolaan pembelajaran.
f. Prediktif
Perencanaan pembelajaran yang baik harus memiliki daya ramal yang kuat,
artinya perencanaan dapat menggambarkan “ apa yang akan terjadi, seandainya “.
Daya ramal ini sangat penting untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan
terjadi, dengan demikian akan mudah bagi guru untuk mengantisipasinya.
2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, aktivitas belajar mengajar berpedoman pada
persiapan pengajaran yang dibuat. Pemberian bahan pelajaran disesuaikan dengan
urutan yang telah diprogram secara sistematis dalam tahap persiapan.
Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran meliputi yaitu: kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Kegiatan awal merupakan kegiatan awal tatap muka
antara guru dan siswa. Dalam kegiatan ini guru memberi petunjuk, pengarahan dan
appersepsi, atau dapat juga dengan menyampaikan tujuan yang akan dicapai dan
memberikan beberapa pertanyaan (pretest). Dalam kegiatan inti, guru menjelaskan
materi dengan menggunakan pendekatan, metode dan teknik yang seudah ditentukan.
Sedangkan dalam kegiatan akhir dapat berupa umpan balik dan penilaian.
Dalam pelaksanaan program pembelajaran, guru lebih dahulu harus
mengadakan pretest untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran,
kemudian pada akhir pelajaran, guru mengadakan postest sebagai akhir dari seluruh
proses interaksi belajar mengajar.
Dalam penyampaian bahan pelajaran, guru menggunakan metode dan fasilitas
yang sesuai dengan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Penggunaan
fasilitas untuk mengurangi verbalisme dan membantu siswa memahami pelajaran
yang diberikan agar siswa mendapat penjelasan yang tepat dan benar, sehingga tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kesalahan penggunaan metode
dan fasilitas menyebabkan tujuan pembelajaran sukar dicapai.
3. Tahap Penilaian (Evaluasi)
Pada bagian ini proses belajar mengajar dievaluasi untuk mengetahui
sejauhmana penguasaan bahan pelajaran oleh siswa dan untuk mengetahui efektifitas
dan efesiensi pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Menurut Nana Sudjana, inti penilaian adalah “proses memberikan atau
menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kreativitas tertentu”.
Sedangkan fungsi dari evaluasi itu sendiri adalah sebagai berikut:
a. Penilaian berfungsi selektif.
b. Penilaian berfungsi diagnostik.
c. Penilaian berfungsi sebagai penempatan.
d. Penilaian berfungsi sebagai pengukur keberhasilan (Suharsismi
Arikanto. 1997: 9).
Untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai bahan yang diajarkan perlu
diadakan postest sebagai akhir dari proses mengajar. Bentuk dan jenis test yang
digunakan bisa bermacam-macam, namun tetap berpedoman pada tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Bentuk-bentuk evaluasi terhadap siswa dapat berupa:
a. Evaluasi bahwa siswa telah menyelesaikan seperangkat program yang
diberikan.
b. Ujian tertulis
c. Ujian lisan
d. Ujian memilih alternative dari berbagai kemungkinan.
e. Ujian memilih alternative dari dua kemungkinan benar atau salah.
f. Ujian penampilan
Guru dalam penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:
a. Dalam minilai hasil belajar hendaknya dirancang sedimikian rupa,
sehingga jelas yang dinilai, materi penilaian, alat penilaian, dan interpretasi
hasil penilaian.
b. Penilaian hasil belajar hendaknya menjadi bagian integral dari proses
belajar-mengajar, artinya penilaian senantiasa dilaksanakan pada setiap proses
belajar mengajar sehingga pelaksanaannya berkesinambungan.
c. Agar diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian
menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa sebagaimana adanya.
penilaian harus menggunakan berbagai alat penilaian yang sifatnya
komprehensif. dengan sifat komprehensif dimaksudkan segi abilitas yang
dinilainya tidak hanya aspek kognitif, tetapi juga aspek afektif dan
psikomotor.
d. Penilaian hasil belajar hendaknya diikuti dengan tindak lanjut.
penilaian adalah alat untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
dengan kata lain penilaian pembelajaran adalah upaya member nilai terhadap
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa dan guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran meliputi tiga aspek yakni
aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotor.
A. Kesimpulan
Penyusunan ini pada hakikatnya memproyeksikan tentang apa yang akan dilakukan
dalam suatu proses belajar mengajar.Langkah-langkah pembelajaran disusun untuk
membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diberikan.Langkah-langkah penyusunan
perencanaan pembelajaran adalah sebagai berikut:merumuskan tujuan khusus, memilih
pengalaman belajar, menentukan kegiatan belajar mengajar, menentukan orang yang terlibat
dalam proses pembelajaran, memilih bahan dan alat, ketersediaan fasilitas fisik, perencanaan
evaluasi dan pengembangan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menyusun langkah– langkah
pembelajaran : mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat, ketersediaan sumber
belajar, merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, memilih dan menetapkan isi
dan muatan (bahan ajar), dan merencanakan dan memperkirakan kebutuhan waktu yang
sesuai.
Dalam pengelolaan program pembelajaran ada beberapa langkah atau tahapan yang
harus dijalani oleh seorang guru. Tahapan tersebut sama dengan tahapan pengelolaan
pembelajaran mata pelajaran antara lain, yaitu: Tahap persiapan atau perencanaan,
pelaksanaan, dan penilaian atau evaluasi.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan kepada teman-teman calon guru agar dapat
meningkatkan kepemahaman tentang langkah-langkah penyusunan pembelajaranguna
meningkatkan kompetensi guru yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA