Dosen Pengampu :
Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari jaman jahiliyah menuju
jaman islamiyah yakni Addinul Islam.
Makalah ini merupakan suatu bentuk tulisan yang berdasarkan pada sumber-sumber
yang diperoleh. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Desain dan
Perencanaan Pembelajaran, yang mana dalam makalah ini kami berusahsa memaparkan
tentang KONSEP DASAR PERENCANAAN PEMBELAJARAN. Dengan dibuatnya makalah ini
kami berharap dapat menambah wawasan serta memperluas pengetahuan. Ucapan terima
kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan membantu dalam
penulisan makalah ini, baik secara materi maupun material, sehingga makalah ini dapat
tersusun dengan baik.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh
karena itu, kami mengharap kepada para pendidik khususnya dan para pembaca pada
umumnya untuk memberikan saran , kritik, serta masukan, dalam rangka penyempurnaan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan terima kasih dan semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin.
Penyusun,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran
B. Manfaat Perencanaan Pembelajaran
C. Prinsip-prinsip Umum tentang Mengajar
D. Tipe-Tipe Belajar
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Pasal 31 Ayat 1 UUD 1945 berbunyi, “Setiap warga negara berhak mendapat
pendidikan.” Pentingnya pendidikan menjadikan pendidikan dasar bukan hanya menjadi hak
warga negara, namun juga kewajiban negara. UUD 1945 melalui Pasal 31 Ayat 2 bahkan
mewajibkan pemerintah untuk membiayai pendidikan dasar.
Pembelajaran adalah suatu proses atau upaya untuk mengarahkan timbulnya
perilaku belajar peserta didik atau upaya untuk membelajarkan seseorang. Perencanaan
pembelajaran merupakan kesiapan yang tersistematis dalam suatu pembelajaran yang
dimanifestasikan bersama-sama dengan peserta didik, didalam prosesnya terdapat
penyusunan materi pelajaran, media pengajaran, pendekatan dan metode pengajaran,
serta penilaian dalam suatu alokasi yang sudah dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah di tentukan.
Sedangkan Perencanaan pembelajaran Adalah proses pengambilan keputusan hasil
berfikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan pembelajaran tertentu yakni
perubahan prilaku serta rangkaian kegiatan yang hars dilaksanakan sebagai upaya
pencapaian tujuan tersebut dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber belajar
yang ada
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka ada beberapa masalah yang berkaitan
dengan materi yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
C. TUJUAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah, maka untuk membahas masalah
yang ada di dalam makalah ini dapat didapatkan beberapa tujuan yakni memahami dan
dapat menganalisis tentang Konsep Dasar Perencanaan Pembelajaran.
BAB II
PEMBAHASAN
D. Tipe-Tipe Belajar
Dalam praktik pengajaran, penggunaan suatu dasar teori untuk segala situasi
merupakan tindakan kurang bijaksana. Tidak ada suatu teori belajar pun cocok
untuk segala situasi. Karena masing-masing mempunyai landasan yang berbeda dan
cocok untuk situasi tertentu. Robert M. Gagne mencoba melihat berbagai teori
belajar dalam satu kebulatan yang Baling melengkapi dan tidak bertentangan.
Menurut Gagne, belajar mempunyai delapan tipe. Kedelapan tipe 1tu bertingkat, ada
hierarki dalam masing-masing tipe. Setiap tipe belajar merupakan prasyarat bagi
tipe belajar di atasnya.
Tipe belajar dikemukakan oleh Gagne pada hakikatnya merupakan prinsip
umum baik dalam belajar maupun mengajar. Artinya, dalam mengajar atau
membimbing siswa belajar pun terdapat tingkatan sebagaimana tingkatan belajar di
atas. Kedelapan tipe itu adalah sebagai berikut.
1. Belajar Isyarat (Signal Learning)
Belajar isyarat mirip dengan conditioned respons atau respons
bersyarat. Seperti menutup mulut dengan telunjuk, isyarat untuk datang
mendekat. Menutup mulut dengan telunjuk dan lambaian tangan adalah
isyarat, sedangkan diam dan datang adalah respons. Tipe belajar
semacam ini dilakukan dengan merespons suatu isyarat. Jadi, respons
yang dilakukan itu bersifat umum, kabur, dan emosional.
2. Belajar Stimulus-Respons (Stimulus Respons Learning)
Tipe belajar S–R, respons bersifat spesifik. 2 x 3 = 6 adalah bentuk suatu
hubungan S–R. Mencium bau masakan sedap, keluar air liur, itu pun ikatan
S–R. Jadi, belajar stimulus respons sama dengan teori asosiasi (S–R bond).
Setiap respons dapat diperkuat dengan reinforcement. Hal ini berlaku pula
pada tipe belajar stimulus respons.
3. Belajar Rangkaian (Chaining)
Rangkaian atau rantai dalam chaining adalah semacam rangkaian antara
berbagai S–R yang bersifat segera. Hal ini terjadi dalam rangkaian
motorik; seperti gerakan dalam mengikat sepatu, makan-minum-merokok;
atau gerakan verbal seperti selamat-tinggal, bapak-ibu.
4. Asosiasi Verbal (Verbal Assosiation)
Tipe belajar ini adalah mampu mengaitkan suatu yang bersifat verbalisme
kepada sesuatu yang sudah dimilikinya. Misal “pyramids itu berbangun
limas” adalah contoh tipe belajar asosiasi verbal. Seseorang dapat
menyatakan bahwa piramida berbentuk limas kalau ia mengetahui
berbagai bangun, seperti balok, kubus, dan kerucut. Hubungan atau
asosiasi verbal terbentuk bila unsur-unsurnya terdapat dalam urutan
tertentu, yang satu mengikuti yang lain.
5. Belajar Diskriminasi (Discrimination Learning)
Tipe belajar ini adalah pembedaan terhadap berbagai rangkaian seperti
membedakan berbagai bentuk wajah, hewan, tumbuhan, dan lain-lain.
6. Belajar Konsep (Concept Learning)
Konsep merupakan simbol berpikir. Hal ini diperoleh dari hasil memuat
tafsiran terhadap fakta atau realita, dan hubungan antara berbagai fakta.
7. Belajar Aturan (Rule Learning)
Belajar aturan adalah lebih meningkat dari tipe belajar konsep. Dalam
belajar aturan, seseorang dipandang telah memiliki berbagai konsep yang
dapat untuk mengemukakan berbagai formula, hukum, atau dalil.
8. Belajar Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Tipe belajar yang terakhir adalah memecahkan masalah. Tipe belajar ini
dapat dilakukan oleh seseorang apabila dalam dirinya sudah mampu
mengaplikasikan berbagai aturan yang relevan dengan masalah yang
dihadapinya. Dalam memecahkan masalah diperlukan waktu yang cukup,
bahkan ada yang memakan waktu terlalu lama. Juga sering kali harus
melalui berbagai langkah, seperti mengenal tiap unsur dalam masalah itu.
Dalam segala langkah diperlukan pemikiran sehingga dalam memecahkan
masalah akan diperoleh hasil yang optimal.
Kedelapan tipe belajar di atas tampaknya para ahli sepakat. Tipe belajar yang
memiliki hierarki. Setiap tipe belajar merupakan prasyarat bagi tipe belajar
selanjutnya. Sebaliknya tiap tipe belajar memerlukan penguasaan pada tipe belajar
di tingkat bawahnya. Belajar memecahkan masalah misalnya harus menguasai
sejumlah aturan yang relevan, seterusnya untuk belajar aturan perlu penguasaan
beberapa konsep yang digunakan pada aturan.
Dalam kaitan dengan perencanaan pengajaran, tipe belajar ini perlu
mendapat perhatian, sebab hal ini menjadi salah satu faktor yang turut menentukan
keberhasilan pengajaran yang diberikan kepada siswa. Dengan kata lain, agar siswa
belajar mencapai taraf yang lebih tinggi, diperlukan kemampuan guru dalam
menerapkan prinsip-prinsip sebagaimana yang telah diuraikan di atas.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat
berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna
memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Sedangkan yang dimaksud pembelajaran memiliki hakikat
perencanaan atau perancangan (desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa.
Dalam konteks pengajaran, perencanaan dapat diartikan sebagai proses
penyusunan materi pelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode
pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada
masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195706131985031-
MAMAN_ABDURAHMAN_SAEPUL_R/MK_PERENCANAAN_PEMBELAJARAN_ABK/
PERENC._PEMBELAJARAN.pdf
https://nanopdf.com/queue/konsep-dasar-perencanaan-pembelajaran_pdf?queue_id=-
1&x=1664899583&z=MjAwMTo0NDhhOjUwYTA6MzI0OmI1MTY6NGIxMjo4NzcwOjE4Z
DE=
https://www.academia.edu/31994235/
KONSEP_DASAR_PERENCANAAN_PEMBELAJARAN