Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tugas utama seorang guru adalah menyajikan ilmu pengetahuan kepada


peserta didik, dan menyampaikan pengetahuan tersebut sesuai dengan metode
yang telah dirumuskan sebelumnya, dan metode tersebut harus sesuai dengan
karakteristik peserta didik dalam memahami pengetahuan. Tidak sampai disini
saja, guru pun harus mampu mengelola kelas dengan baik, merumuskan bahan
ajar yang akan disampaikan, hingga menyusun penilaian belajar peserta didik. Hal
tersebut dapat dilakukan oleh setiap guru dengan mempersiapkan rencana
pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip pengajaran dan pembelajaran,
sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud.

Rencana pembelajaran dapat disusun dan dikembangkan berdasarkan


kurikulum yang berlaku, dimana telah dirumuskan pula prinsip-prinsip
perencanaan pembelajaran yang tepat, sehingga dapat digunakan sebagai rambu-
rambu dalam merumuskan perencanaan dan melaksanakan kegiatan pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Apa saja fungsi perencanaan pembelajaran?
2. Apa saja desain pembelajaran PAI?
3. Apa saja prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui fungsi perencanaan pembelajaran
2. Mengetahui desain pembelajaran PAI
3. Mengetahui prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Fungsi perencanaan pembelajaran

Perencanaan pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya seperti


berikut ini:

1. Fungsi kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang,
akan dapat memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai
kelemahan yang terjadi. Melalui umpan balik itulah guru dapat
meningkatkan dan memperbaiki program. Secara kreatif, guru akan selalu
memperbaiki berbagai kelemahan dan menemukan hal-hal yang baru
2. Fungsi inovatif
Suatu inovasi akan muncul ketika kita memahami adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan itu hanya
mungkin dapat ditangkap manakalah kita memahami proses yang
dilaksanakan sistematis. Proses pembelajaran yang sistematis itulah yang
di rencanakan dan terprogram secara utuh. Dalam kaitan inilah
perencanaan memiliki fungsi inovasi.
3. Fungsi selektif
Melalui proses perencanaan ini, kita dapat menyeleksi strategi yang
lebih efektif dan efesien untuk di kemabngkan. Tanpa suatu perencanaan
tidaklah mungkin kita dapat menentukan pilihan dengan tepat. Fungsi
selektif ini juga berkaitan dengan pemilihan materi pembelajaran yag
dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Melalui proses perencanaan
guru dapat menentukan materi mana yang sesuai dan tidak sesuai.
4. Fungsi komunikatif
Suatu perencanaan yang memadai harus dapat menjelaskan kepada
setiap orang yang terlibat, baik kepada guru, kepada siswa, kepala sekolah,
bahkan kepada pihak eksternal seperti kepada orang tua dan masyarakat.
Dokumen perencanaan harus dapat mengomunikasikan kepada setiap
orang baik tentang tujuan dan hasil yang ingin di capai, strategi atau
rangkaian kegiatan yang dapat di lakukan. Oleh sebab itu, perencanaan
memiliki fungsi komunikasi.
5. Fungsi prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat dapat
menggambarkan apa yang akan terjadi setelah dilakukan sesuatu treatment
sesuai dengan program yang disusun. Melalui fungsi prediktif perencanaan
dapat menggambarkan berbagai kesulitan yang akan terjadi. Disamping itu
fungsi prediktif dapat menggambarkan hasil yang akan diperoleh.

2
6. Fungsi akurasi
Sering terjadi, guru merasa kelebihan bahan pelajaran sehingga
mereka merasa waktu yang tersedia tidak sesuai dengan banyaknya bahan
yang harus dipelajari siswa. Akibatnya, proses pembelajaran berjalan tidak
normal lagi, sebab kriteria keberhasilan diukur dari sejumlah materi
pelajaran yang telah disampaikan pada siswa tidak peduli materi itu
dipahami atau tidak. Perencanaan yang matang dapat menghindari hal
tersebut. Sebab, melalui proses perencanaan guru dapat menakar setiap
waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu.
Guru dapat menghitung jam pelajaran efektif, melalui program
perencanaan.1

B. Desain pembelajaran PAI

Dalam Kamus Bahasa Indonesia Desain artinya kerangka bentuk,


rancangan dan motifasi. Desain pembelajaran dapat diartikan sebagai suatu
pemikiran atau persiapan untuk melaksanakan aktivitas pembelajaran dengan
menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran. Ada pula yang memberikan batasan
yang sifatnya operasional, yaitu bahwa desain pembelajaran sebagai pemikiran
tentang penerapan prinsip-prinsip umum pembelajaran dalam rangka pelaksanaan
tugas mengajar dalam suatu interaksi pembelajaran tertentu yang khusus, baik
yang berlangsung di dalam kelas maupun diluar kelas.2

Sebagai ilmu, desain pembelajaran merupakan ilmu untuk menciptakan


spesifikasi pengembangan, pelaksanaan, serta pengolaan situasi yang memberikan
fasilitas pelayanan pembelajaran dalam skala makro dan mikro untuk berbagai
mata pelajaran pada berbagai tingkatan komplesitas. Sebagai sistem, desain
pembelajaran merupakan pengembangan system pembelajaran dan system
pelaksanaannya termasuk sarana serta prosedur untuk belajar. Desain
pembelajaran sebagai proses, merupakan pengembangan sistematis, tentang
spesifikasi pembelajaran dengan menggunakan teori pembelajaran dan teori
belajar untuk menjamin mutu pembelajaran. Desain pembelajaran merupakan
proses keseluruhan tentang kebutuhan dan tujuan belajar serta sistem
penyampaiannya. Termasuk di dalamnya adalah pengembangan bahan dan
kegiatan pembelajaran, uji coba dan penilaian bahan, serta pelaksanaan kegiatan
pembelajaran.3

Jadi, desain pembelajaran merupakan suatu perencanaan awal yang


dilakukan seorang guru, rancangan yang disusun terlebih dahulu merupakan
1
Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Cet.6, Jakarta: Kencana, 2013)
hlm. 35
2
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hlm. 69
3
Ella Yulaelawati, Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasinya, (Cet.II, Jakarta:
Pakar Raya, 2007), hlm.58

3
gambaran pembelajaran atau persiapan terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Seorang guru memiliki peran dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan aktif. Pembelajaran pendidikan agama Islam
adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu siswa dalam belajar agama
Islam. Tujuan dari desain pembelajaran pendidikan agama Islam adalah untuk
mengaktifkan dan mendukung pembelajaran siswa secara individu.Tujuan ini
merupakan karakteristik dimana pun pembelajaran pendidikan agama Islam itu
terjadi atau berlangsung. Pembelajaran pendidikan agama Islam akan lebih
membantu siswa dalam memaksimalkan kecerdasan yang ia miliki, menikmati
kehidupan serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik dan sosial terhadap
lingkungan.4

C. Prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran

Kata prinsip dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia merupakan kebenaran


yang menjadi pokok dasar berpikir, berpijak, bertindak, dan sebagainya. Dalam
pengertian lain disebutkan bahwa prinsip adalah kebenaran umum yang sudah
terbukti. Sedangkan pembelajaran berasal dari kata dasar ajar, yang memiliki arti
sebuah proses, cara, dan perbuatan yang menjadikan orang atau makhluk hidup
memiliki pengetahuan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prinsip
pembelajaran adalah suatu landasan, konsep dasar, dan sumber yang menjadikan
proses belajar yang terjadi antara pendidik dengan peserta didik lebih dinamis dan
terarah sesuai dengan tujuannya. Dari berbagai prinsip belajar terdapat beberapa
prinsip yang relatif berlaku umum yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
upaya pembelajaran. Prinsip-prinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi,
keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan
atau penguatan, serta perbedaan indivual.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No 58 Tahun 2014


disebutkan ada beberapa prinsip yang harus dipertimbangkan dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu:

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat


intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
2. Partisipasi aktif peserta didik.
3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
4. Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
4
Mukhtar, Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam, (Cet. I , Jakarta: MisakaGaliza, 2003),
hlm.13

4
5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
7. kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan
pengalaman belajar.
8. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
9. Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.5

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa perencanaan


pembelajaran memiliki beberapa fungsi diantaranya seperti berikut ini: Fungsi

5
http://wurinurmayanti.blogspot.co.id/2017/03/makalah-prinsip-prinsip-pembelajaran.html. 14-
02-2018, 10.30.

5
kreatif, Fungsi inovatif, Fungsi selektif, Fungsi komunikatif , Fungsi prediktif,
Fungsi akurasi.

Sedangkan desain pembelajaran merupakan suatu perencanaan awal yang


dilakukan seorang guru, rancangan yang disusun terlebih dahulu merupakan
gambaran pembelajaran atau persiapan terhadap pelaksanaan pembelajaran.
Seorang guru memiliki peran dalam pelaksanaan pembelajaran sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan dengan aktif.

Kemudian pada prinsip pembelajaran merupakan suatu landasan, konsep


dasar, dan sumber yang menjadikan proses belajar yang terjadi antara pendidik
dengan peserta didik lebih dinamis dan terarah sesuai dengan tujuannya.

B. Kritik dan Saran


Demikian laporan ini kami susun, disadari atau tidak bahwa penulisan
laporan kunjungan manajemen pendidikan ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami berharap kritik dan saran yang membangun guna untuk
menyempurnakan penulisan kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

Sanjaya, Wina. 2013. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:


Kencana.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta

6
Yulaelawati, Ella. 2007. Kurikulum dan Pembelajaran Filosofi Teori dan
Aplikasinya. Jakarta: Pakar Raya.

Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Misaka


Galiza.

http://wurinurmayanti.blogspot.co.id/2017/03/makalah-prinsip-prinsip-
pembelajaran.html

Anda mungkin juga menyukai