1
reliable. Ritchy memberi arti perencanaan pembelajaran sebagai ilmu yang
merancang detail secara spesifik untuk pengembangan, evaluasi dan pemeliharaan
situasi dengan fasilitas pengetahuan diantara satuan besar dan kecil persoalan
pokok. Sementara Smith & Ragan menyebut rencana pembelajaran sebagai proses
sistematis dalam mengartikan prinsip belajar dan pembelajaran kedalam rancangan
untuk bahan dan aktifitas pembelajaran, sumber informasi dan evaluasi.
2
pengambilan keputusan tersebut adalah tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan
acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.
3
belajar saja, melainkan juga pengaturan, materi atau paket pembelajaran yang akan
disampaikan kepada peserta didik.
2) Pembelajaran adalah proses kerja sama.
Kegiatan belajar mengajar di kelas dilakukan oleh seorang guru sesuai
dengan gaya mengajarnya, sebagian guru membuka buku pelajaran dan menjelaskan
materi yang terdapat di dalam buku tersebut, sebagian guru yang lain menanyakan
kepada siswa atau peserta didik tentang penguasaan materi yang yang akan
dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi tugas dan lain-lain di
kalangan para siswa di kelas tersebut. Ini adalah bentuk proses kerja sama antara
guru dan siswa serta siswa dengan siswa.
3) Proses pembelajaran adalah proses yang kompleks.
Pembelajaran bukan hanya sekadar menyampaikan materi pembelajaran,
akan tetapi suatu proses pembentukan perilaku siswa. Siswa adalah organisme yang
unik, yang sedang berkembang. Siswa bukan benda mati yang dapat diatur begitu
saja mereka memiliki bakat dan minat yang berbeda, mereka memiliki gaya belajar.
Itulah sebabnya proses pembelajaran adalah proses yang kompleks, yang harus
memperhitungkan kemungkinan yang akan terjadi. Kemungkinan-kemungkinan
itulah yang selanjutnya memerlukan perencanaan yang matang dari setiap guru.
4) Proses akan lebih efektif manakala memanfaatkan berbagai sarana prasarana yang
ada termasuk memanfaatkan berbagai sumber belajar. Salah satu kelemahan guru
dewasa ini dalam pengelolaan pembelajaran adalah kurangnya pemanfaatan sarana
dan prasarana yang tersedia. Padahal, banyak sekali jenis-jenis teknologi yang dapat
digunakan oleh guru untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran.
Pembelajaran akan efektif manakala guru memanfaatkan sarana dan prasarana
secara tepat. Untuk itu perlu perencanaan yang matang bagaimana
memanfaatkannya untuk keperluan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif
dan efisien.
4
C. Manfaat dan Fungsi Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran ternyata memberikan manfaat yang besar, tidak
hanya bagi guru, tetapi juga bagi siswa. Berikut adalah manfaat perencanaan
pembelajaran.
1) Dengan perencanaan pembelajaran yang matang dan akurat, akan dapat
diprediksi seberapa hesar keberhasilan yang akan dicapai. Oleh karena itu, akan
terhindar dari keberhasilan yang sifatnya untung-untungan, sebab segala
kemungkinan kegagalan sudah dapat diantisipasi oleh guru. Dalam perencanaan,
guru harus paham tujuan apa yang akan dicapai, strategi apa yang tepat
dilakukan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai, dan dari mana sumber belajar
yang dapat digunakan.
2) Sebagai alat untuk memecahkan masalah. Dengan perencanaan yang matang,
maka segala kemungkinan dan masalah yang akan timbul dapat diantisipasi
sehingga dapat diprediksi pula jalan penyelesaiannya.
3) Untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar secara tepat. Dengan perencanaan
yang tepat, maka guru dapat menentukan sumber-sumber belajar yang dianggap
tepat untuk mempelajari suatu bahan pelajaran, sebab saat ini banyak sekali
sumber belajar yang ditawarkan, baik media cetak maupun elektronik.
4) Perencanaan akan membuat pembelajaran berlangsung secara sistematis.
Dengan perencanaan yang baik, maka pembelajaran tidak akan berlangsung
seadanya, tetapi akan terarah dan terorganisir dan guru dapat memanfaatkan
waktu seefektif mungkin untuk mencapai tujuan pembelajaran.
1) Fungsi Kreatif
Pembelajaran dengan menggunakan perencanaan yang matang akan dapat
memberikan umpan balik yang dapat menggambarkan berbagai kelemahan yang
ada sehingga akan dapat meningkatkan dan memperbaiki program.
5
2) Fungsi Inovatif
Suatu inovasi pasti akan muncul jika direncanakan karena adanya
kelemahan dan kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Kesenjangan
tersebut akan dapat dipahami jika kita memahami proses yang dilaksanakan
secara sistematis, direncanakan, dan deprogram secara utuh.
3) Fungsi Selektif
Melalui proses perencanaan akan dapat diseleksi strategi mana yang
dianggap lebih efektif dan efisien untuk dikembangkan. Fungsi selektif ini juga
berkaitan dengan pemilihan materi pelajaran yang dianggap sesuai dengan
tujuan pembelajaran.
4) Fungsi Komunikatif
Suatu perencanaan yang memdai harus dapat menjelaskan kepada setiap
orang yang terlibat, baik guru, siswa, kepala sekolah, bahkan pihak eksternal
seperti orang tua dan masyarakat. Dokumen perencanaan harus dapat
mengomunikasikan kepada setiap orangm baik mengenai tujuan dan hasil yang
hendak dicapai dan strategi yang dilakukan.
5) Fungsi Prediktif
Perencanaan yang disusun secara benar dan akurat dapat menggambarkan
apa yang akan terjadi setelah dilakukan suatu tindakan sesuai dengan program
yang telah disusun. Melalui fungsi prediktifnya. perencanaan dapat
menggambarkan berbagai kesulitan yang terjadi dan menggambarkan hasil yang
akan diperoleh..
6) Fungsi Akurasi
Melalui proses perencanaan yang matang, guru dapat mengukur setiap
waktu yang diperlukan untuk menyampaikan bahan pelajaran tertentu, dan dapat
menghitung jam pelajaran efektif.
6
7) Fungsi Pencapaian Tujuan
Mengajar bukanlah sekedar menyampaikan materi, tetapi juga membentuk
manusia yang utuh, yang tidak hanya berkembang dalam aspek intelektual saja,
tetapi juga dalam sikap dan keterampilan. Melalui perencanaan yang baik, maka
proses dan hasil belajar dapat dilakukan secara seimbang.
8) Fungsi Kontrol
Mengontrol keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan merupakan bagian
yang tidak dapat dipisahkan dalam suatu proses pembelajaran. Melalui
perencanaan akan dapat ditentukan sejauh mana materi pelajaran telah dapat
diserap oleh siswa dan dipahami, sehingga akan dapat memberikan balikan
kepada guru dalam mengembangkan program pembelajaran selanjutnya.
D. Kriteria Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
Untuk menghasilkan perencanaan pembelajaran yang baik, tentunya harus
memenuhi kriteria tertentu, dan beberapa nilai yang dapat dijadikan sebagai kriteria
penyusunan perencanaan, diantaranya:
1) Signifikansi
Signifikansi artinya kebermaknaan, ini berarti bahwa perencanaan
pembelajaran hendaknya bermakna agar proses pembelajaran berjalan secara
efektif dan efisien.
2) Relevan
Relevan artinya kesesuaian. Ini berarti bahwa perencanaan yang dibuat
mempunyai kesesuaian baik internal (kurikulum) maupun eksternal (siswa).
3) Kepastian
Nilai kepastian ini bermakna bahwa perencanaan pembelajaran yang dibuat
hendaknya tidak lagi mengundang sekian banyak alternatif yang dapat dipilih,
akan tetapi sudah selesai dan mengandung langkah-langkah pasti secara
sistematis.
7
DAFTAR PUSTAKA