SUHITA
Oleh: Kelompok 7
Konteks: Dituturkan oleh Gus Birru pada saat malam pertama pernikahannya
dengan Alina di dalam kamar. Ia menyatakan bahwa ia menikahi Alina karena
uminya, karena sejak Gus Birru masih Mts uminya sudah menyiapkan jodoh
untuk Gus Birru dan itu bertentangan dengan kamus hidupnya karna ia
seorang aktivis yang setiap harinya ia berteriak soal penindasan dan
memperjuangkan hak asasi sedangkan dirinya sendiri tidak bisa
memperjuangkan masa depannya sendiri. Sehingga Gus Birru tidak terima
dengan perjodohan tersebut.
1
Windo Dicky Irawan, Herwin, Implikatur Nonkonvensional Pada Novel 5 cm Karya Dony Dirgantara, Jurnal
Elsa, Vo.18 No. 2, 2020.
Percakapan
Alina: “Hati-hati kalau pulang ya kang. Semoga anak-anak krasan”.
Kang Dharma: “Ini nomerku. Hubungi aku kalau anak-anak ada apa-apa,
kamu juga boleh bercerita kapan saja kalau mau”.
Konteks: Dituturkan oleh Alina kepada Kang Dharma pada saat Kang
Dharma ingin menitipkan anak-anak yatim yang dibawanya untuk tinggal di
pesantren milik mertua Alina. Tuturan tersebut dituturkan oleh Alina ketika
Kang Dharma hendak pamit pulang, ia memberikan nomer telponnya kepada
Alina untuk menghubunginya jika ada sesuatu dengan anak-anak tersebut di
waktu mendatang.
B. Non-Konvensional
Data 3 halaman 3 episode 2
Percakapan:
Gus Birru: “Dimana buku betrand russelku?
Alina: (cepat-cepat mengambil buku itu dari meja riasnya)
Gus Birru: “Gak usah mindah-mindahin buku yang ku baca”.
Konteks: Dituturkan oleh Gus Birru kepada Alina pada saat malam hari di
dalam kamar mereka, ketika Gus Birru mencari dan menanyakan keberadaan
buku yang ia baca. Karena buku itu tergeletak terbuka di lengan sofa jadi
Alina berinisiatif untuk membereskannya.
2
Iswah Adriana, Pragmatik (Surabaya: Pena Salsabila, 2018), 35.
Keterangan: Data 3 pada tuturan Gus Birru “Gak usah mindah-mindahin
buku yang ku baca”, termasuk implikatur non-konvensional (melarang) karena
menurut Iswah Adriana dalam buku ajar pragmatik, Implikatur Non-
konvensional yaitu implikasi pragmatik yang tersirat di dalam suatu
percakapan.3 Yang dimana tuturan Gus Birru tersebut melarang Alina untuk
memindahkan buku-buku yang ia baca. Dalam hal itu tuturan tersebut
menggunakan tuturan berwujud deklarasi yang dimana tuturan ini
dimaksudkan oleh pembicara untuk menciptakan hal yang baru misalnya
melarang, membatalkan, memutuskan, mengesankan, mengabulkan,
mengizinkan, dan sebagainya (Chotimah, 2023). Tuturan tersebut melarang
Alina untuk memindahkan buku-buku yang dibaca oleh Gus Birru.
Data 4 halaman 6-7 episode 3
Percakapan
Kang Dharma: “Sehat Lin?”
Kang Dharma: “Mana ini Rana Wijaya?”
Alina: “Pangestunya kang”.
Kang Dharma: “Kamu tampak kurusan Lin”.
Konteks: Dituturkan oleh Kang Dharma kepada Alina pada saat Kang
Dharma ingin menitipkan anak-anak yatim yang dibawanya untuk tinggal di
pesantren milik mertua Alina. Kang Dharma menanyakan kabar Alina ketika
mertua Alina meninggalkan mereka dan pamit untuk menyimak santriwati
mengaji.
3
Ibid,.
4
Ibid,.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Iswah. (2018). Pragmatik. Surabaya: Pena Salsabila.
Chotimah, D. N. (2023). Tindak Tutur Tokoh dengan Gangguan Identitas Disosiatif
dalam Novel Perawan Palsu Karya Mien Hiesel. LINGUA, XIX(1), 29-41. DOI:
10.15294/lingua.v1911.39897.
Dicky Irawan, Windo. Herwin. (2020). Implikatur Nonkonvensional Pada Novel 5 cm
Karya Dony Dirgantara, Jurnal Elsa. Vo.18. No. 2.