Abstrak
Pembuatan artikel ini bertujuan untuk mencoba menelaah dan memahami
tentang bagaimana isi dan makna yang terkandung dalam Serat Centhini
sebagai karya sastra Jawa. Banyaknya persepsi dan pengartian dari
masyarakat bahwa Serat Centhini hanyalah sebuah karya sastra yang
diragukan penulisnya dan dianggap sebagai karya sastra porno yang
dianggap terlalu kasar untuk dibahas. Dari hal ini bisa menunjukkan bahwa
ada kontroversi dari isi Serat Centhini tersebut. Sehingga diperlukannya
sebuah pembahasan mengenai Serat ini sehingga tidak menimbulkan salah
persepsi dan masyarakat dapat mengetahui lebih dalam tentang Serat
Centhini.
A. Pendahuluan
Latar Belakang
Salah satu karya sastra terbesar dalam kebudayaan jawa dengan
cakupan berbagai ilmu di dalamnya yang sarat akan makna mendalam,
sehingga Serat Centhini atau Suluk Tambangraras ini bisa disebut sebagai
Ensiklopedia kebudayaan masyarakat Jawa, sebagaimana tercermin dalam
bait-bait awal, serat ini ditulis memang dengan ambisi sebagai perangkum
baboning pangawikan Jawi (induk pengetahuan Jawa), yang isinya dari
sejarah, pendidikan, geografi, arsitektur rumah adat Jawa, pengetahuan
alam, agama, filsafah, tasawuf, mistik, ramalan, ilmu kekebalan tubuh,
adat istiadat, tatacara dalam budaya Jawa (perkawinan, pindah rumah, dan
lain-lainnya), etika, ilmu pengetahuan (sifat manusia, dunia flora dan
fauna, obat tradisional, makanan), seni, bahkan ada pula ajaran yang
berhubungan dengan hubungan seksual pada jaman dahulu. Keluasan
kajiannya dapat menunjukkan bahwa Serat Centhini merupakan hasil
kebudayaan Jawa yang mengandung ajaran yang memberikan petunjuk-
petunjuk tentang bagaimana manusia harus menjadi manusia sebagaimana
mestinya dengan berbudi luhur, baik, dan bahagia. Meskipun demikian
tidak banyak orang yang tertarik untuk membahas tentang serat ini, karena
sebagian orang masih menganggap Serat Centhini sebagai hal yang tabu
untuk dibahas, selain dari kata-katanya yang kasar, dalam serat ini juga
menjelaskan tentang hubungan seksualitas dengan gamblang tanpa adanya
batasan dalam tembang-tembangnya, yang kemudian hal ini tidak dapat
diterima sebagaian orang karena dianggap porno. Dari penjelasan di atas
dapat ditunjukkan bahwa terdapat kontroversi dan pertentangan dalam
Serat Centhini1.
Serat ini sebenarnya memiliki nama yaitu Suluk Tambangraras, tetapi
mengapa lantas kemudian dinamakan Serat Centhini, karena dikisahkan
seorang bernama Centhini sebagai saudara dan abdi dari Tambangraras
sangatlah sabar dan setia mendampingi Tambangraras dan Amongraga di
dalam kamar selama empat puluh hari lamanya dan mendengar serta
mengingat segala petuah-petuah yang diberikan Amongraga terhadap
Tambangraras, sehingga Centhini memiliki sebuah tokoh penting dalam
Suluk Tambangraras dan karena itulah namanya lah dibuat sebagai judul
Serat Centhini.
Serat Centhini merupakan karya sastra klasik Jawa dalam bentuk
tembang macapat yang diperkirakan mulai ditulis pada awal abad 19
dengan candra sangkal: Paksa Suci Sabda Ji yang sama dengan tahun
1742 Jawa dan sama dengan 1814 Masehi dan selesai pada tahun 1823
yang tergolong dalam hasil karya sastra Jawa Baru yang memiliki corak
Islam. Serat Centhini bercerita tentang kisah perjalanan putra dan putri
Sunan Giri setelah dikalahkan dalam peperangan oleh Pangeran Pekik dari
Surabaya, yang merupakan ipar dari Sultan Agung dari kerajaan Mataram
1
Menurut buku Empat Puluh Malam dan Satunya Hujan terjemahan dari Serat Centhini
Elizabeth D. Inandiak salah satu tembangnya berbunyi: ‘’Ketahuilah dengan baik, Dinda
arti salat adalah berbicara dengan zat Allah. Salat adalah memuaskan pikiran pada zat dan
bukan lainnya. dan zat adalah welas kasih . . .’’ dan pada tembang yang lain berbunyi:
“Cibolang pintar menebak hasrat wanita, ia bisa semaunya memperpendek atau
memperpanjang zakarnya sesuai ukuran farji yang tersaji, ia mengenali setiap ceruk dan
lekuk daging, sumber kenikmatan….”
Islam. Diceritakan dalam Serat Centhini tentang pengembaraan putra-putri
dari Sunan Giri ialah Jayangresmi, Jayengraga dan seorang putri bernama
Ken Rancangkapti.
Dalam kajian ini terdapat beberapa rumusan masalah yang akan kami
bahas berkaitan dengan Serat Centhini, yang pertama yaitu bagaimana isi
dan yang terkandung dalam Serat Centhini, kemudian bagaimana nilai-nilai
yang terkandung dalam Serat Centhini.