Anda di halaman 1dari 149

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAY AAN

,(

I II

00000457

[] l\. DIf\f

PUSAT PEMC .. · ': J D" N rCGEMBANGAN 8AH AS tl

TIDAK DIPERDAGANGKAN UNTUK UMUM

PUSTAKA

RAJYARAJYA

I BHUMI NU'SANTARA

PARWA 2 SARGAH 4

Sebuah Naskah Sastra-Sejarah

Karya Kelompok Kerja di Bawah Tanggungjawab

pangeran Wangsakerta

AyaLrohaedi

Alja

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

JAKARTA

1991

iii
-­ ----

PROYEK PENERBITAN BUKU SASTRA INDONESIA DAN

DAERAH TAHUN 1990/ 1991

DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDA YAAN

PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA

Pemimpin Proyek Nafron Hasjim


Bendahara Proyek Suwanda
Sekretaris Proyek Saksono Prijanto
Staf Proyek Ciptodigiyarto
Sujatmo
Warno

ISBN 979 459 136 X

Hak cipta dilindungi undang-undang


--
lsi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya dilarang diperbanyak dalam
bentuk apa pun tanpa izin tertulis dati penerbit, kecuali dalam hal pengutipan
untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah.

iv
KATA PENGANTAR

Masalah kesusastraan, khususnya sastra (lisan) daerah dan sastra Indone­


sia lama, merupakan masalah kebudayaan naslonal yang perlu digarap dengan
sungguh-sungguh dan berencana. Dalam sastra (lisan) daerah dan sastra Indo­
nesia lama itu, yang merupakan warisan budaya nenek moyang bangsa Indo­
n,esia tersimpan nUai-nilai budaya yang tinggi nilainya. Sehubungan dengan
itu, sangat tepat kirany a Departemen Pendidikan dan Kebudayaan melaJui
Proye k Penerbitan Buku Sastra Indonesia dan Daerah telah berusalla meles­
tarikan nilai-nila! budaya dalam sastra itu dengan cara pemilihan, pengalih­
aksaraan , dan penerjemahan sastra (lis an) berbahasa daerah itu.
Upaya pelestarian warisan budaya yang sangat beragam itu selain ak an
memperkay a khazanah sastra dan budaya masyarakat Indonesia juga akan
me mperluas wawasan sastra dan budaya masyarakat. Dengan kata lain , upaya
yang dilakukan ini telah berusaha menguak tab u kedae rahan dan mencip ta­
kan d.ialog antarbuday a dan antard ae rah me laJui sastra sehingga kemungkinan
dapa t digunakan sebagai SaJaJl satu alat bantu untuk mewujudkan m anusia
yang berwawasan keindonesiaan.
Buku yang be rj uduJ Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara Panvu 2 Sar­
gah 4 ini sern ula berup a cerita Lisan yang berbah asa Sunda d i daerah Circ bu n.
Pengalihaksaraan dan pen rjemahaJUlya dilak ukan oleh Dr. Aya trohaedi an
penyuntinga n terje mahan oleh Drs, Abdul Rozak Zaidan.
Mudah-mudahan terbitan lni bermanfaat bagi pemb inaan dan pengem­
angan sastra di Indonesia .

J akar ta, f'e bruari 199 1 Lukman Ali


KepaJa Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa

v
UCAPAN TERIMA KASm

Naskah yang digarap ini adalah salah sam naskah yang menurut kete­
rangan dalarn naskahnya seneliri, merupakan karya sebuah kelompok kerja
pimpinan Pangeran Wangsakerta dari Cirebon. Embaran pertama mengenai
naskah yang mulai terkumpul menjelang akhir tahun 1970-an itu dilakukan
dalarn Kongres Ilmu Pengetahuan Nasional V, bulan September 1981. Sete­
lah itu, berturut-turut pengungkapan bagian-bagian naskah itu dilakukan
sampai akhimya mengundang rea.k:si dari sekelompok sarjana yang bergerak
di bidang sejarah kuna Indonesia.
Sebuah temuan baru akan selalu mengundang tanggapan, baik dari
mereka yang mendukung maupun yang menentang temuan itu. Jika dikelom­
pokkan, tanggapan terhadap naskah-naskah karya kelompok bekerja
Pangeran Wangsakerta ini terbagi menjadi tiga. Pertama, mereka yang
harnpir sepenuhnya mempercayai kandungan isi naskah-naskah itu. Kedua.
mereka yang sarna sekali tidak menerima kebenaran isinya, bahkan cicngan
tegas menyatakan bahwa naskah-naskah itu buatan barn dan karenanya tidak
baleh digunakan sebagai bahan kajian. Pendapat ketiga adalah yang mencoba
berdiri eli antara-kedua pendapat itu. Menurut pendapat ini, a1angkah baiknya
jika pada tahap pertama dilakukan peneiitian yang mendalam mengenai
naskah-naskah itu, sebelum terlanjur menjatuhkan hukuman. Jika saja seteiah
penelitian selesai temyata isinya dapat dipercaya, tentulah hal itu akan
merupakan sumbangan besar terhadap kajian kesejarahan Indonesia. Jika pun
tidak benar, akan selalu terdapat nilai-nilai positif dari naskah itu sebagai
naskah: menunjukkan betapa lihainya kelompok kerja itu sehingga dapat
"mengacaukan" dunia ilmiah Indonesia walaupun terbatas kepada golongan
tertentu saja.

vi
Dengan bertolak dari pendapat ketiga itulah, naskah ini digarap karena
naskah pada dasarnya adalah suatu karya fllologi, maka pada tahap yang per­
tama ini, kajian fllologi itu pulalah yang didahulukan. Kajian laiMYa, akan
dilakukan menyusul selesainya kajian ftlologi ito.
Hingga saat ini, ada beberapa naskah yang sudah selesai digarap dari segi
filologinya. Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara parwa 2
sargah 4 ini dengan demikian melengkapi daftar itu.
Penggarapan ini tentunya hanya dapat terselenggara berkat adanya kerja­
sarna dan kepercayaan berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah pada tempat­
nyalah jika dalam kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih kepada
mereka. Di antara mereka itu ialah:
Kang Aca SS, sebagai orang yang pertama kali menemukan naskah­
naskah itu, dan kemudian mengalihak~akannya Dengan adanya naskah
alihaksara · itu, dan terutama pengertiannya yang besar untuk mengijinkan
saya menggunakan sebagai sumber kajian, penggarapan ini menjadi lebih
lancar.
Dr. Edi S. Ekajati, baik sebagai pribadi maupun sebagai penanggung­
jawab Tim Penggarapan Naskah Pangeran Wangsakerta, yang telah meng­
ijinkan salah satu naskah yang tengah digarap itu diselesaikan melalui.
saluran lain.
Ucapan terimakasih yang sarna disampaikan kepada Museum Negeri
Jawa Barat yang secara resmi merupakan "pemilik sah" naskah-naskah itu,
dan Yayasan Pembangunan Jawa Barat yang menjadi penaja Tim Penggarap­
an Naskah Pangeran Wangsakerta, atas ketulusan mereka mengijinkan
naskah ini digarap.
Akhirnya, tentu saja ucapan terimakasih disampaikan kepada Proyek
Penerbitan buku Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembinaan Jan
Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang telah
berkenan menyisihkan dana untuk penggarapan naskah ini.
Dengan harapan apa yang disajikan ini mencapai tujuannya, yailu meng­
upayakan sebuah alihaksara dan terjernahan dengan disertai pengantar seke­
darnya, tulisan iill saya serahkan kepada pembaca. Tentu saja dengan catatan
bahwa pada dasarnya semua ini merupakan hasil kerjasama yang baik antara
berbagai pihak. Namun, dalam pada itu, segala kesalahan dan kekurangan
yang terdapat dalam tulisan ini, sepenuhnya menjadi tanggungjawab saya.
Atas segala pengertian, perhatian, dan kerjasarna itu, saya hanya dapat
menyampaikan ucapan terimakasih, Hanya Allah SWT jugalah yang akan
membalas segala kebaikan itu. Amin.
Depok, Juni 1990 Ayatrohaedi
vii
DAFTAR lSI

Halaman

KA T A PENGANT AR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v

UCAPAN TERlMA KASIH . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . vi

DAFTAR lSI. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . • . . .. viii

BAB 1 PEMBUKA. . . . . . . . . .. ... . . . . . . . . . . . . .. ...... .

1.1 Pengan tar. .. . .. . ... . . . . . . . . . ... .. . . ... . . .

1.2 Beberapa Catatan ten tang $astra Pesisir . . . . . . . . . . . . 2

1.3 Ikhtisar Sejarah Pesisir Utara Jawa Barat Abad Ke

16-17. " . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . " " . " . . . . 8

1.4 Naskah-naskah Karya Kelompok Kerja Wangsakerta 19

1.5 Kelompok Naskah Pustaka Rajya-rajya I Bhumi Nusan ­


tara. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 22

1.6 Naskah Pustaka Rajya-rajya I Bhumi Nusantara Parwa 2

Sargah 4 (pRBN 2.4) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29

DAFTAR PUST AKA ... . . ... . . \ . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 32

BAB 2 ALIH AKSARA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 39

BAB 3 TERJEMAHAN. . . . . . . . .. . .. . . . .. . .. .. . . . ... . . 41

viii
BAB I
PEMBUKA

1.1 Pengantar
Tulisan ini merupakan langkah penama yang dilakukan dalam upaya
memperkenalkan naskah-naskah yang, menurur kererangan daJam naskahnya,
berasal dari abad ke-17 Masehi dan merupakan kegialan hasiJ kebudayaan
Pasisir bagian baral pulau Jawa yang berpusat d.i Cirebon dan Banten. Scpeni
yang telah dimaklum i. naskah lama dapal memberikan sumbangan yan o
besar rerhadap kajian mengenai suatu bangsa alau kelompok masyarakaL dan
budaya yang menghasilkan naskah-naskah itu. Hal iLU disebabkan oleh
kenyataan bahwa pada dasamya naskah-naskah itu merupakan khazanah
yang merekam pikiran, pcrasaan, dan pengetahuan yang dimiliki oleh bangsa
atau kelompok masyarakat yang bersangklllan (Edi S. Ekajati 1983:1 .
Karcna naskah merupakan k:hazanah budaya yang berupa tulisan dengan
kecakapan baca-Lulis masyacak.al itu. Berdasarkan catalan sejaralJ, dapa!
diketahui bahwa daJam kebidupan budaya masyarakat Sunda umumnya dan
ma yarakat Pa')isir dj lawa Barnt khususnya, keterampilannya menuJis mulai
dikenaJ sejak abad ke-5 Masehl. ITulisan-tnJisan jill menggunakan aksara Pa­
lawa, Sunda Kuna, lawn, Arab, Jawa Sunda, dan Latin (HoUe 1862; Casparis
1975; 18-9, 53-6; Pigeaud 1967). Aksara Palawa digunakan daJam abad
ke-5, dan sampai saaL ini diduga sebagai salah sam bukti tertwl adanya ke-

IDakJ". tuli.rml ini, lucuali ditUlljulckml lain. ((Jrikil yang diSlDIQw IUUllaJIlIlriJcJI Mo.rehi
sehingga ptllwlwlt J"./tiJltggola" IIlltptl Ultroltgolt lambahalt, N rarti titimtlltgstJ ilu daJam
puhilllllsolt larikh Mosthi.

1
2

terampilan menulis pada masyarakat Indonesia sebagai hasil sentuh budaya­


nya dengan kebudayaan India. Aksara Sunda Kuna, yang merupakan
perkembangan dan peoyesuaian aksara Palawa, digunakan selcitar abad
ke-14-16, sedangkan aksara Jawa digunakan dalam abad ke-ll , ke- 17, dan
ke-19. Sejak agama dan kebudayaan Islam menyebar di Indonesia. digunakan
pula aksara Arab, baik pegon maupun gundu/, sedangkan setelah pengaruh
Latin menjadi sangat wisesa (luas) sampai sekarang. Sekarang aksara Arab
masih digunakan ter-utama dalam hal -hal yang berkenaan dengan (peJajaran)
agam Islam . Dalam pada itu, pemakaian aksara Jawa-Sunda. Aksara "Sunda"
yang sekarang diajarkan dj berbagai Sekolah Dasar, sebenarnya adalah aksara
Jawa-Sunda iLU (Jayadireja 1927; Soria di Raja 1930, 1948).
Bahasa yang digunakan dalam berbagai LUlisan di Jawa Barat adalah
bahasa Sansekerta . jawa Kuna , Sunda Buh un, (Jawa-) Cirebon, Melayu
Kuna, Melayu, (Jawa-) Banlen, Arab, dan Sunda. Sepanjang bukti naskah
yang ada dapaL diketahui bahwa bahasa Sansekerta dan Melayu Kuna tidak
digunakan dalam penulisan naskah. Dalam pada itu, dapat pula diketah ui
bahwa bahan yang digunakan untuk mengabadikan khazanah budaya iLU Lcr­
diri dari baLU. logam, bambu, berjenis-jenis daun yang telah diolah. seraL kutit
kayu yang telah diolah, kertas Arab, dan kemudian kertas Eropah. Keeuali
batu dan Jogam, bahan jenis lainnya mudah sekali rusak. lapuk karena cuaca
panas, lembab, dimakan serangga, atau sengaja dirusak orang karen a salah
paham atau kurang mengerti.
Jika dibandingkan dengan hasil penerbitan naskah-naskah berbahasa
Melayu dan Jawa, dapat diketahui bahwa naskah tertua daIam bahasa Jawa
Kuna pun sebenarnya berasaJ dari wilayah Jawa Baral (Kern 1917; Casparis
1975:53; Pigeaud 1967 (1):70 ek, '134-45; 1970 (3):56 ek. 67-79 Molen
1983).
1.2 Beberapa Catatan tentang Sastra Pasisir
Dalam kurun perkembangan Islam, wilayah pantai utara pulau Jawa
bagian Barat pada mulanya dihuni oleh penduduk yang berbahasa ibu bahasa
Sunda, tetapi secara perlahan-Iahan masuk juga sebagian masyarakat yang
berbahasa ibu bahasa Jawa. Pengaruh bahasa Jawa terhadap masyarakat
Sunda yang berdiam di daerah dataran tinggi, mungkin telah terjadi pacta
masa sebelum Islam.
Islana para sullall di Cirebon merupakan pusat lcebudayaan Jawa di
wilayah budaya Sunda selama abad ke-17-18. Dalam pacta itu, istana para
sultan Banten pada IlUlSa itupun berperan sarna, walaupun peranannya berada
3

di bawah peranan Cirebon.


Corak: aksara yang digunakan dalam naskah-naskah lama Jawa Barat yang
berasal dari abad ke-18-19, berbeda dengan corak aksara yang baku di Jawa
Tengah. Salah satu yang menonjo1 keganjilannya adalah iri vokal /o/yang
hanya menggunakan satu tanda yang dirempatkan eli sebelah kanan aksara
yang eli ikutinya.
Naskah berbahasa lawa yang memberikan embaran (keLerangan)
mengenai titimangsa yang dapal dipercaya lentang waklu pertama kali su tu
naskah diruliskan sedikit sekali. Titimangsa yang dicantumkan pada kolofon
sejumlah naskah misalnya, pada umumnya adalah litimangsa kCli ka di­
lakukan penyal inan naskah itu, dan bl\kan Li ti mangsa penu li 'an usalnya.
Dem ikian juga hal nya dengan pengarang 3laU penu\is naskah yang m ncan­
tumkan nam' mereka dalam tulisannya (Pigea ud 1967 (I ):4~) .
Para pengarang k kawin Jawa Kuna yang hidup di li ngkungan istana nja­
raja lawn Timur sckiulf abad kc-9 hingga ke-I S, menycbulk mn .nama raja
sebagai pelindung. s langkan namanya sendiri ebagai penggubah. dican­
lumkan pacla kolofon karangan mcrcka. Kcbiasaan itu mun(;u l kcmbali dalum
abad ke- I8--19. pada masa kebangk itan kembaJ i minal lcrhadap saSLra kla'ik
pada sejumlah pengarang di Surakarta. Barangkali hal ilU menint kebiasaan
Icluhur mercka yailu dcngan mcncantumkan nama mc r~ka da lam karanga n
mcreka (hys.).
Mas p rtumbuhan sas lfa sebelum Islam berlangsung sek ilar enam abad,
yailu pacta kira-kim abad k -9 hingga ke-16. Scjum lah lurunan dan alinan
naskah berbahasa Jawa Kuna yang clici plakan e lam a kurun masa i tll .
iliawelkan dan dipelihara di Bali . Upaya pcngawctan ilU dilakukan dalam
abad ke-IS dan ke-19. Di Jawa scndiri, tempal asa l tradisi saSLra Jawa Kuna
ilU, lr<1di' i ilU "terpoLOng" oleh lersebamy agama dan kcbudayaan [slam.
Dalam pacta ilU, pawl dicalal bahwa bu ungan anlara Sunda dan l awa
sebenamya sudah terjalin lama sebelum Malaram (Islam). Prasasti Horren
dari daerah Kediri Seml n, yang oleh SlUuerheim (1933) diduga berasal dari
masa Majapahil. lClapi yang berdasarkan gay a aksara dan gaya bahasanya
lebin de kat kepada masa Erlangga, sudah mcnyebuLkan adanya da rah yang
bernama Sunda (Ayalrohaedi 1975:229). Di lawa Saral sendiri nama Sunda
untuk penama kalinya muncul pacta prasasti Sanghyang Tapa!< (1030) y ng
barbahasa Jawa Kuna (pleyte 191 5). Pemakaian bahasa Jawa Kuna pada
prdSasti eli lawa Barnl yang bertalian dengan pendirian daerah rutupan di
S.anghyang Tapak ilU bar ngkali cukup menunjang dugaan bahwa pada masa
itu bahasa l awa Kuna digunakan untuk urusan agama. Selain itu, tidale
4

mustahil jika diduga bahwa pem buatnya mengenal kebudayaan J awa atau
bahkan pemah bennukim lama di daerah Jawa (Saleh Danasasmita 1973:12).
Dalam naskah Sanghyang Siksakandang Karesian, Jawa menempali
kedudukan khusus dibandingkan dengan daerah alau negara lain yang dise­
butkan oleh naskah tersebut (Ayatrohaedi 1978: 15).
Naskah Sanghyang Siksakandang Karesian yang dianggap sebagai nas­
kah berisi pendidikan (Noorduyn 1971:152) iLU selesai dilulis dalam tahun
1518. Hal iUt berarti bahwa pada awal abad ke-16 bahasa Sunda Buhun sudah
berperan sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan umum (Ayatrohaedi
1978: 18).
Sebelum mengenal Jembaga pendidikan BaraL, di Indonesia dikenal lem­
baga pendidikan yang disebuL mandala pada masa sebelum Islam, dan pesan­
{ren setelah Islam masuk. Di kedua lembaga pendidikan itu Lerutama diajar­
kan pendidikan agama. Hal iLu cukup menarik karena rupanya di Jawa BaraL
pada masa iLu bahasa pengantar yang digunakan untuk pendidikan agama
Lidak hanya bahasa Sunda, Lelapi juga bahasa Jawa. Naskah.keagamaan Sc­
wakadarma alau Seral Dewabuda yang bertitimangsa 1357 Saka (=1435).
misalnya, hampir seluruhnya diLulis dalam bahasa Jawa Kuna (Ayatrohaedi
1983), di samping ada pula yang berbahasa Sunda Buhun (Saleh Danasas­
mila 1987).
Pada masa awaJ perkembangannya, agama Islam di Jawa BaraL
menjadikan Cirebon sebagai pusaL penyiarannya. Hal itu tidak bertentangan
dengan berita Portugis yang menyalakan bahwa di bandar Cimanuk dan
Cirebon sudah banyak berdiam orang yang beragama Islam (Conesao
1944: 173). Berita ilu selanjuLnya juga mengatakan bahwa CirebOn dihuni
oleh orang-orang yang berbahasa Jawa di daerah pasisir dan orang-orang ber­
bahasa Sunda di daerah pedalaman (hys.).
Pada abad ke-15-16, kaum Muslim di Jawa Lelah memperoleh kedudukan
yang kokoh. Kekuasaan politik beralih dari istana Majapahil di pedalaman kc
Langan penguasa Muslim di beberapa pusaL niaga di daerah pasisir utara
Jawa. yaitu Surabaya dan Gresik di timur sampai Cirebon dan BanLen di se­
belah baraL Di daerah-daerah tersebut. pembaruan sastra pun berkembang di
bawah pengaruh Islam. Sastra itulah yang oleh Pigeaud disebuL sebagai
Pasisir Lileralure 'sastra Pasisir' (1967:8). Pusat sastra Pasisir itu ialah
Surabaya dan Gresik d.i Jawa Timor, Demak dan Jepara di Jawa Tengah; dan
Cirebon dan Banten d.i Jawa BaraL
Naskah sastra Pasisir pertama kali dikenal dunia ilmiah berkat penelitian
Schrieke yang menulis tentang kesusatraan tasawuf lslarn-Jawa pada awal
5

zaman Islam di Jawa (1916: 1-8). Naskah lain, berupa sebuah perimbon
lawa berasal dari abad ke-16, bahkan telah dua kali dijadikan sebagai kajian
untuk penulisan disertasi. Naskah itu mula-mula digarap Gunning dalam edisi
dipiomatik (1881), kemudian Kraemer (1921) berusaha menerjemahkannya
secara lengkap, disertai pendahuluan yang sangat penting unluk mengetahui
kaitan alam pikiran tasawuf antara Jawa dengan Aceh. Perimbon dari abad
ke-16 ilu kemudian diterbitkan kembali oleh Drewes (1954) dengan kata
pengantar serta terjemahan yang diperbaharui, dibubuhi catatan yang cukup
mendalam.
Naskah perimbon itu oleh Kraemer diduga berasal dari lawa Baral
mesklpun Drewes meragukannya \ (Drewes 1954:7-9). Drewes
mengemukakan aJasan bahwa langgam bahasanya mirip dcngan langgam
bahasa Tantu Panggeiaran (pigeaud 1924) dan Korawac;rama (Swellengre­
bel 1936), padahalJanggam bahasa Tantu Panggelaran mirip dengan Janggam
bahasa Pararaton (Brandes 1921).
Bemnjak dari Jawa, kebudayaan Islam pasisir mcnyebar ke Palcmbang
dan Lombok. Di Lombok, lumbuh sastra Islam Jawa-Bali; di sana lcrdapal
na<;kah-naskah yang bcrisi kenangan kcpada Sasak yang mumi. Bahasa Sasak
bcrkcmbang scbagai pcranlara kcgiatan saSlra, berdampingan dengan
ungkapan Jawa-Bali . Dalam pada ilU , di Palembang bcberapa abad lamanya
bcrkuasa raja kelurunan Jawa. Sclama abad kc-17-18, sastra Pasisir di sana
lcrpclihara di lingkungan istana, letapi pada abad ke-]9 sastra Pasisir di
Pa\crnbang musnah ebagai akibal runluhnya wangsa iw: dan diganlikan oleh
sastra Mclayu.
Pcngemhangan sa~ tra lawn PasiSif melaju ke arah barnl dan tlmur, di­
panearkan dari Jawa Ti mur. Dari pusal-pusal niaga di pantai Ulara lawa
yang lain, bcrkcmbangnya agama [s lam ke seberang lautan Gdak bcgilU pesal.
Banlen hanya berpengaruh di Lampung, sedangkan pengaruh lawa Tengah
hanya berpengaruh mencapai Banjarmasin . Di daerah-daerah itu naskah
saSlra lawa lidaJk menduduki l mpal yang penting.
Pacta mulanya Islam merambah ke lawa melalui sastIa Melayu karena
bahasa Melayu menjadi basan lara (li ngua-fra nca) di NusanLaru. Bahasa
M layu yang igunakan pada saudagar Muslim dari India mengaki atkan
sastra Pasi ir menerima kosakata pinjaman dan bahasa Melayu dan bahasa
Arab sebagai bahasa agama Islam. Di samping kedua bahasa iw, bahasa Jawa
juga menerima pengaruh dari bahasa lain, terutama bahasa Persia yang
menjadi basantara Islam semesta di India se\ama abad ke-15-16.
Di Jawa sebelah barm, mula-mula wilayah Cirebon, dan kemudian, berkat
6

para pejuang yang bersemangat agama, Jakarta dan Banten ditundukkan oleh
Islam dan sebagian dari daerah itu dihuni orang-orang lawa. Kota Cirebon
dijadikan pangkalan mereka; kekuasaan orang Sunda digantikan oleh orang
lawa di bagian-bagian lawa Barat itu (pigeaud 1%7: 11).
Daerah yang cukup luas di lawa Tengah sebelah timur Cirebon sampai
jauh ke dataran tinggi Dieng. pada zaman sebelum Islam merupakan tem pat
pemukiman orang-orang yang berbicara bahasa Sunda atau ungkapan bahasa
yang eral hubungannya dengan bahasa Sunda. Nama sungai, kota, dusun,
gunung, scrta tradjsi Sunda yang hidup di wilayah itu rupanya membenarkan
perk iraan ilU (Kncbel 1900).
Pada akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18, saslra Pasisir lcnyap scbagai
akibat kcmunduran polilik dan ckonomi di kOla pusat niaga di panwi utara
pulau Jawa, lcmpat para pcnulis dan pcJindungnya bcrmukim. SalU demi saLU
wilClyah pcsisir dikalahkliIJ olch para raja MaLaram di pcdalClmCln. Pcrda­
gangan yang menggunakan lalulinws lauwn scbagai sumbcr kcmakmuran
mcrcka, semakin surul, akibal kekuasaan VOC di Bawvia yang mcrinl.ill1gi
kcamanan pclayaran kapal-kapal niaga di Jauwn antar pulau .
Pacta abad kc-17 iLU kebangkitan kcbudayaan di pedalaman Jawa Tengah.
mengganlikan kcbudayaan Pasisir yang mcmbenluk sualu malaranwi
kcbudayaan anwra wilayah Pasisir scpanjang panlai utaw pulau Jawa.
Madura, Bali. dan Lombok. Perbcdaan anLara kcdua wilayah kebudayaan ilu
bersifal geografis dan ideologis. Secara gcografis, perbcdaan iLU discbabkan
olch kenyataan bahwa kebudayaan Jawa Pasisir adalah kebudayaan anlar
pulau, leta pi kemudian sebagian besar lcrbatas kepada wilayah pasisir pulau­
pulau ito. Kenyataan ito tidak dala,m segal a hal berperan menyaLUkan; di
antara daerah-daerah itu terdapat ungkapan dan bahasa yang berlainan. Pada
abad ke-J9 kebudayaan pujangga lawa Tcngah, sebaliknya, menggunakan
bahasa "ningrat", lermasuk di daerah pedalaman yang mcnggunakan
ungkapan dan adal istiadat Surakarta dan Yogyakana, yang dipersalukan
dalam suatu derajat yang tinggi .
Secara ideologis, perbedaan itu disebabkan oleh asal-usul dan perkcm­
bangannya. Kebudayaan Pasisir, pada abad ke- 17-18, intinya erat berkaitan
dengan agama, menggantii<an kebudayaan zaman bukan-Islam dari masa
sebclumnya. Namun, kebudayaan itu masih dapal menopang beberapa ciri
peradaban sebelum Islam. Asal-usul mereka adalah kelas menengah. Se­
baliknya peradaban di pedalaman lawn Tengah pada abad ke- 18 didasarkan
pada penerimaan agama Islam sebagai sesuatu yang selalu benar. Namun,
para pujangga mereka sangat menaruh minat terhadap sisa-sisa sastra sebe­
7

lurn Islam yang bermutu. Karya mereka dimaksudkan UnLuk dijadikan se­
bagai bahan bacaan bagi lingkungan yang berkedudukan tinggi.
Abad ke-18-19merupakan masa kebangkitan para penulis unLuk mengua­
Slli karya sasrra masa lampau sepanjang yang mereka ketahui. Beberapa karya
kakawin Jawa Kuna digubah dan diberi makna baru di dalam bahasa lawa
e aru. Karya-karya itu befasal dari daerah pedalaman. Kebangkitan sastra
urakarta berlangs ung tanpa dukungan adanya sentuhan dengan kebudayaan
seberang lau lan . Di lingkungan istana, karya sa tra Melayu antar pulau atau
sastra Islam antar bangsa, udale terlalu dihargai. Dalam pada itu, sastra yang
tumbuh di li ngkungan istana Jawa-Bali Juga lidak dikenal di Jawn Tengah.
Kaol (=versi) naskah Jawa Kuna yang tersimpan c1alam naskah Jawa
Tengah biasanya lebih korup daripada kaol Bali (sepcni yang wnpak dari
kckacauan marra, guru lagu, kuantiL<ls vokal , dan lain-lain). Namun, bcgitu,
ada kalanya dalam tradi si Jawa masih tersimpan unsur naskah yang leb ih asli
daripada yang diketahui di Bali (Teeuw, 1981:273). Dalam kaiL<ln ilU ,
Supomo (1977) tclah mengemukakan beberapa contoh yang mennrik dan
telah rnembuktikan bahwa varian yang pada asalnya mungkin bersifat korup
itu kcmud ian d itafsirkan kem bal i oleh pem baca J awa secara mo/dar
(=kreatif) sehingga mendapat makna baru (Teeuw 1984: 224).
Sebagian besar sastra Pasisir sebelah barat, ditulis pada abad ke 17-18 di
Cirebon dan Banten, wilayah berbahasa Sunda: Pada waktu itu di daerah­
daerah tersebut para penulis belum lama berkenalan dengan aksara Jawa
Baru. Langgam bahasa sastra Pasisir sebelah barat adakalanya dipakai para
penulis yang mempunyai latar budaya dari lingkungan yang berbahasa
Sunda. Karena itu, dalam berbagai hal naskahnya tidak mudah dipahami oleh
para pembicara atau penutur bahasa Jawa Tengah.
Serba ragam tulisan Jawa padi:\ zaman Islam tidak pcmah diteliti scccrmat
tulisan yang lebih tua, seperti yang dilakukan oleh Holle (1862) alau de
Casparis (1975). Serba ragam tulisan dalam naskah Jawa itu, di berbagai
wilayah diluliskan pada daun lontar atau kertas.
Gabungan pengetahuan mengcnai kekhususan pada tataran ungkapan dan
ejaan, kajian mengenai lulisan sebuah naskah, akan sangat bermanfaal c1aJam
upaya menentukan asal-usul naskah tersebur beserta isinya. Dalam pada itu,
hampir ti dal< ada ke ulitan untuk menenlukan perbedaan antara tulisan Jawa
Pasisir sebelah timur (dari Gresik. Surabaya, Madura) dengan lulisan Pasisir
sebelah baraL Tulisan Jawa yang digunakan untuk menuliskan bahasa Sunc1a,
dalam menuliskan vokal /0/. misalnya, hanya menggunakan tarung atau
panolong. Juga, karena bahasa Sunda tidale mengenal /d/ dan /dh/ kedua
8

bunyi ilu sering dipertukarkan secara bebas; atau, kalau penulisnya daTi
daerah pedalaman Sunda, untuk menuliskan /d/ digunakan Jambang unluk
/d/ (abdjad Jawa ke-12), sedangkan abjad yang melambangkan /d/ (abjad ke­
15), tidak: digunakan.

1.3 Ikhtisar Sejarah Pasisir Utara Jawa Barat Abad Ke 16-17


Berdasarkan cerita raleyal, Hageman (1867: 196) meriwayatkan bahwa
f/aji Puma. pemeluk Islam yang pertama di Cirebon bcrdiam di Cirebon
Girang yang pacta waklu ilu (1337) masih berada di bawah kekuasaan Galuh.
Bahwa di daerah Cirebon pada awal abad ke-14 lelah lerdapal kelompok
penghuni yang beragama Islam, diperkual oleh sumber pribumi, yailu naskah
Carila Purwaka Caruban Nagari (CPCN), karya Pangeran AIya Carbon
yang dilulis dalam tahun 1720 (Aca 1972). Pangeran Arya Carbon adalah
anak kedua Sullan Sc[)uh L Berdasarkan sural pengangkawn langgaJ 9 Pe­
bruari 1706, oleh VOC ia ditunjuk sebagai Opzigler 'pengawas' unluk
seluruh wilayah Priangan. Tugasnya adalah menjadi perantara unluk
kepentingan VOC dalam hubungan dengan para bupati; tugasnya cukup
l rinci dan lerurai (Moi sbergen, 1931 :9; Mccrten, 1887: 10; Rees, 18RO:54;
longe , 1984:261-8).
Pe rgaulan Pange ran Arya Carbon dengan para p(;jabal YOC di C irebon
sangal eral. Karena ilu, dapal dipahami jika dalam CPO se 'ara langsung ia
mengalihkan perhitungan tarikh Saka ke tarikh Walandi 'Masehi'. Hal ini
pcrlu dllegaskan berhubung ada para cendekiawan yang meragukan "kcasli­
an" CPO . Antara Jain, Pigcaud dan de Graaf (1974: 275- 8) dan Rick lefs
(1981: 35). Sele lah Pangeran Arya Carbon men ingga l daIam tah un 1723,
jabawn ilu udale pemah diadakan !::Jgi (Molsbc rgcn. 191 1: 9) .
Pacla haIaman lerakhir CPCN , Pangeran Arya Carbon menuli , hanapwa
cariw purwaka caruban nagari iinutis den ing wwallg. pangeran arya car­
bon. warsaning wa/a ndi saharsa pil tlflgngatus rowangdasa j ejeg kadang
dalem kesepuhan sinangguril miturUi kilab nagarakretabhumi Adapun carita
Purwaka Caruban Nagari dltulis oleh saya, Pangeran Arya Carbon, dalam
tahun Masehi 1720, dis~sun berdasarlcan kitab Nagarakretabhumi.
Da lam CPCN disebuckan bahwa sejak awal abad ke-15, ban dar Muhara
Jati ban yak disinggahi para pedagang dari bcrbagi daerah yang umumnya
beragarna Islam, misalnya dari Parsi, Arab, Pasai, India, Palembang , Malaka,
Tumasik, Cina, Jawa dan Madura (Edi S. Ekajali, 1974: 31 ; Ayatrohaedi,
1978: ) 27). Semen tara itu, Tome Pires mengalakan bahwa pada awal abad
9

ke-16, di bandar Cimanuk yang masih dikuasai kerajaan Sunda sudah banyak
di antara penduduknya yang beragama Islam (Cortesao 1944: 173). Selain
bandar Cimanuk di daerah Cirebon, Tome Pires juga menyebutkan bandar
Cerimon/Cheroboan yang merupakan bandar yang baile. Di bandar itu setiap
waktu terdapat tiga atau empat buah jung berlambuh, sedangkan lancaran
(sejenis perahu yang laju sekali jalannya) banyak berlabuh. Jung dapat
menghulu sungai yang mengalir di situ sampai kira-kira 15 km. Bandar yang
berpenghuni Iebm dari 1.000 orang ilUmemperdagangkan beras dan berbagai
jenis makanan yang lain. Sedangkan kayu untuk membuat perahu yang
berasal dari daerah itu, menurut keterangan yang diperolehnya, merupakan
jcnis kayu terbaik di pulau Jawa. Bandar lainnya ialah Japura, terletak antara
Cirebon dan Losari, berpenduduk 2.000 orang yang tersebar di dusun-dusun
(Kys: 183). Tome Pires menyebutkan bahwa pada waktu itu yang berkuasa
eli Cirebon adalah Lebe Usa sebagru penguasa bandar Cirebon, ditempatkan
oleh Pate Rodim (=Raden Patah), raja Demak (Kern, 1957:191; Jayadiningrat
1957:380). Jika keterangan CPCN dapat dipercaya, berarti bahwa sebenar­
nya pada mulanya Cirebon tetap merupakan "kerajaan" Sunda (Ayatrohaedi,
1978:130) dan bukan kerajaan orang Jawa seperti dugaan Kern (1957:191).
dan Pigeaud (1967:144). Tetapi, menjelang akhir abad ke-15, Cirebon sudah
ditundukkan oleh Demak. Mengenai hal itu, Tome Pires melaporkan,

About forty years ago this place Cherimon was heathen. and the lord
of Demak at that time had a slave from Grisse. and he made the said
slave a captain against Cherimon. and the lord of Demak gave him the
title of pate of Cherimon and this his slave from Grisse who was lord
Cherimon is grandfather of this Pate Rodim who is lord of Demak today
(Corte sao 1944:183).
Dalam hubungannya dengan Gresik, keterangan yang diperoleh dari Roo
de la Faille sangat menarik. Menurutnya, kaum Muslim yang menetap di situ
intinya berasal dari Pase, ditempatkan di situ sebagai orang buangan
(1921:261). Menurut penelitian Moquette (1913:9), Samudra-Pasai merupa­
kan kerajaan kaurn Muslim selcitar tahun 1275, dan kerajaan itu masih tetap
merdeka pacta waktu Thnu Battutah singgah di situ (Ibnu Battutah, 1929).
Samudra-Pasai dan daerah lain yang pemah menjadi daerah tak:luk Majapahit
seperti yang disebutkan dalam Nagarakretagama (Pigeaud 1960:11). Ke­
runtuhan Pasai direkam dalam Hikayal Raja-raja Pasai. Sedangkan me­
ngenai para tawanan yang berasal dari Pasai, naskah itu menyatakan,
10

Mok£J titoh sang nata akan segala tawanan orang Pasa; suruhlah ia
duduJc di tanah Jowa ini mana-mana keesuJcaannya. l tulah sebabnya,
mak£J banyak keramat di tanah Jowa ilU rark£Jlo zaman Pasai kalah oleh
Majapalril itu (Ibrahim Alfian 1973; dengan penyesuaian ejaan).
Peranan tokoh Syarif Hidayal sebagai pemegang peran terpenting dalam
sejarah mula jadi Cirebon, diuraikan daJam CPCN dengan panjang lebar.
Dikatakan bahwa sebagai penyebar agama Islam , Syarif Hidayat pemah
bermukim di Ampel Denta , Gresik. Oleh Susuhunan Ampel Denta in di­
tugasi menyebarkan agama Islam di kerajaan Sunda sebagai panatagarna di
tatar Sunda, dan oleh Penembahan Demak (Raden Patah) diangkal menjadi
tumenggung yang berkuasa di Cirebon. Pengangkatan itu tidak bertentangan
dengan uraian Tome Pires, "lord of Demak al thai lime had a slave from
Grisse, and he made the said slave a captain against Cherimon",
Dalam pada itu, Sarat Kanda (Brandes dkk, 1920) menyebuLkan bah wa
seorang wah yang lurut dalam peperangan dengan Majapahil bemama Sunan
Carbon yang bersenjata badong. Bila senjata itu clibuka di medan perang,
akan timbul hujan angin dan ribuan ukus (durbiksa) y ng menyerbu musuh.
SeLClah bcberapa tabun b rku at Sunan Carbon rnembebaskan wi layah
kekuasaannya dari kewajiban mern bayar upe[i kepada kerajaan Sunda; icarena
itu. t.idak mengherankan, jika dalam Lahun 15 19 Tome Pires memberitakan
bahwa kerajaan Sunda hanya mempunyai daerah kekuasaan hingga Cimanuk.
Mengenai toleoh yang men urut berita Portugis disebul Faletehan. dengan
berdasarkan keterangan dari karya Joao de Barros. Da Asia IV Livro I c. i 3,
Husein Jayadiningrat mcnguLarakan babwa orang Muslim (moor) yang me­
naklukan kOla itu (maksudnya: KaIapa) be rasa I dari keturunan rendah , dan
bemama Faletehan atau Fal a I.e han, dilahirkan di Pasai) Sumatra. Pada waklu
Ponugis merampas kOla Pasai (1521). ia pergi ke Mekah dan bermukim
selama dua-tiga tahun, mendalami agama. Kemudian kembali ke Pasai;
karena kOla itu Lelah didnduki Portugis, ia tidak akan dapal menyiarkan
agama Islam dengan aman sehingga akhirnya ia herangkat ke Japara. Di
Demak ia berbasil memperoleh pengikut, antara lain Pangeran Trenggono,
Sultan Demak. Sultan itu herguru kepada Faletehan dan menikahkan saudara
perempuannya (Husein Jayadiningrat 1913:74---5).
Dua dari beberapa kota bandat kerajaan Sunda pada abad ke~16 adalah
Banlen dan KaJapa Banten sebagai kota bandar yang pertama disinggabj
Tome pires adalah bandar yang kedua terpenting (Corte sao 1944: 170),
sedangkan Kalapa adalah sebuah bandar yang indah, terpenting. dan terbaik
dari semuanya (kys: 172).
11

Para penolis Eropa biasanya menyebut KaJapa, dengan SWlda Calapa.


Kern (1952: 128) yang mencoba melacak terjadinya kesalahan itu menyim­
pullcan bahwa dalam tahun 1927 orang menyebul bandar Sundabamta yang
kemudian disingkat menjaeli Bamla, yang temyata bukan Sundaca/apa.
Embaran iill eliperoleh Kern dalam karya J de Lisboa, Livro de Marinharia
halaman 251-2, diLerbitlcan eli Lisboa tahun 1903. Para penulis Eropa se­
lanjumya menyebut kedua bandar itu dengan Bantam dan Sunda Ca/apa.
Setelah MaJaka diduduki Ponugis (1511), terjadi hubungan dip\omatik
antara Gubemur Portugis di Malaka dengan Kerajaan Sunda sebagai peng­
hasil lada terbaik pada masa itu. Unluk meresmikan ikatan persahabatan di
anLara kedua pihak. Ponugis mengutus Henrique Leme ke ibukota negara
Su nda. Perjanjian ita di tandatangi pada tanggal 21 Agustus 1522 (Husejn
Jayadiningral 1913:76; Fruin-Mees 1925:14). Kedua belah pihak bersepakat
unnpc mengadakan hubungan niaga dan menghadapi musuh bersama, yrulU
Demak dan Cirebon sebagai pusal-pusal penyiaran agama Islam. Ponugis
diijinkan mendirikan kantor berbemeng; untuk memperingali peristiwa itu,
didirikan sebuah tugu batu.
Karena berbagai masalah yang dihadapi. bam dalam awal Lah un 1527
Gubemur MaJaka mengirimkan ulusan ke Sunda, di bawah pimpinan Fren­
cesco de Sa, untuk membangun kantor niaga dan benteng itu. Namun, di
lengah pe!ayaran, armada Portugis itu tersapu badai; hanya sebuah kapal
yang sampai ke perarran bandar Kalapa. Di bandar KaJapa kapal itu disergap
oleh angkatan bersenjala Muslim yang dipimpin oleh Faletehan yang bebe·
rapa waktu sebelumnya berhasil merebut bandar itu dari kekuasaan raja
daerah terse but. Da)am pertempuran itu Porrugis kalah, dan prajuritnya yang
masih hidup melarikan diri ke arah !aut menggunakan perahu.
DaJam CPCN dijelaskan bahwa perjanjian anLara raja Sunda dengan
utusan Portugis itu sempat diketahui oleh Pangeran Trenggono, Suitan
Demak. Karena itu ia menguLUs Fadhillah Khan memimpin pasukan
bersenjata berkekuatan 2.000 orang menuju Cirebon. Di Cirebon mereka
diterima oleh SWlan Carbon alau Syarif Hidayat. Pasukan Demak kemuruan
bergabung dengan pasukan Cirebon yang rupimpin oleh sejumiah perwira
tingginya, antara lain Pangeran Carbon, Dipati Kel ing, dan Pangeran
Cangkuwang. Mereka mula-mula menuju bandar Banten yang letaknya jauh
dari ibukota Sunda, dan di sana pun telah ada bala bantuan, yaitu pengikut
Pangeran Hassanudelin, anak Sunan Carbon yang telah bermukim di sana se­
bagai penyiar agama Islam dan banyak pengikutnya DaJam Lahun 1526
Banten ditundukkan pasukan gabungan Demak-Cirebon; pada awaJ Lahun
12

1527 bandar Kalapa pun ditundu1ckan. Fadhillah Khan direstui sebagai pe­
nguasa Kalapa setelah Banten terlebih dulu diserahkan oleh Sunan Carbon
kepada Pangeran Hasanuddin sebagai penguasanya. Dalarn tahun 1528.
kekuasaan di Cirebon diserahkan Sunan Carbon kepada anaknya yang lain.
Pangeran Pasarean. Sunan Carbon atau Susuhunan Jati kemudian meng­
khususkan diri untulc menyiarkan agama Islam.
Dalam pada itu. tersebutlah seorang bernama Mendez Pinto. petualang
Portugis. yang datang ke Banten dalam Lahun 1548. Karena lada yang dicari­
nya keLika itu tidak ada di Bamen, ia terpaksa menunggu di sana se ama dua
bulan. Ketika itulah datang utusan Sultan Demak yang dipimpin seorang
wani ta bernama Nhay Pombaya. Demak meminta banluan vazal dan iparnya.
Tagaril. untuk bersama-sama menyerang Pasuruan. Pasukan Tagaril ber­
angkal pada tanggal 5 Januari 1546, sedangkan Portugis yang ketika itu
berada di Banlen, karena rergiur oleh janji akan memperoleh keuntungan
niaga (Husein Jayadiningral 1913:74; Kern 1957: 197), lUrut pula rnembantu.
Mereka tiba di Japara pada tanggaJ 19 Januan 1546; Tagaril diangkal menjadi
panglima pasukan. DaJarn pertempuran di. Pasuruan, Pangeran Trenggono
gugur karena pengkhianauln. Di Demak kcmudian terjadi kekacauan perebu­
Ian takhta kesultanan yang kcsong.
Mengenai Tagaril, Fruin-Mees (1925:14) mencOlat,

"van welken Inlandschen flaam dil de verbaslering is. is nog niet zeker.

Hij wordr Tagarii genoemd. Zie voor deze gelijlcslellingen .· Dr Hoes.ein

Djajadiningrat. Crilische Beschouwing caz. (Missc/uen is Faletehan:

Falatahillah mel Metahtesis. Als Tagari/ een joul is YOor Tagaril lean

qit ook een verbasluing van helze/jde wezen. Mededeeling van

Dr. B. Schreke).

Kelerangan Fruin-Mee itu dikulip seutuhnya untuk diketahui bahwa


katanya barangkaJi Falatehan adalah FatahiUah dengan metalesis, itupun
berita dari Schrieke. Namun, berita yang masih bet ita! dugaan itu. daJam
karya Sanusi Pane (1965: 175ck) dikaLakan, "Nama Falatehan berasal dari
orang Portugis, dianggap a1ih nama sebenarnya Fatabillah. Demildanlab
kenyaraannya, nama inilah yang menjadi tenar. dipakai untuk nama museum,
lempal pendidikan, nama jaJan, dan seterusnya.
Dalam CPCN terdapat embaran bahwa panglima pasukan Demak yang
menunduk1can Banlen dan Kalapa itu bergelar Fadhillah Khan, juga disebut
Pangeran Pase . Wong Agung Sabrang atau Wong Agung Pase. Setelah
Kalapa menyerah, ia diangkat menjadi Bupati Kalapa, meskipun pekerjaan
utarnanya tetap sebagai penyiar agama Islam. Dalam pada itu, tokoh Nhay
13

Pombaya adalah Nhay Pembayun. ulusan pribadi Sultan Demak kepada


Tagaril di Banlen. Dia adalah adik Pangeran Trenggono, dan istri Fadhillah
Khan.
Tokoh ilu sesungguhnya pernah disinggung oleh Hageman (1867:221),
"... of Hadji Falelehan of Fadho-el' allah eersl in Passe oplrad, daarna Ie
lapara, in 1524 of 1525, en alsof Ie lapara de leer van den profeet ng niet
was ingevoerd.. ."
Keterangan Hageman yang mcn yebuLkan bahwa ketika Fadhillah tiba di
Japara, agama Rasul belum masuk, bcrtentangan dengan kenyataan sejarah .
Menurul Pangeran Wangsakerta. Demak-Japara merupakan puser bhumi di
Jawa Tengah, semCntara Surabaya dan Gr sik di Jawa Timur; serta Ci rebon
dan Banl n di Jawa Barat juga menjadi puser bhumi di wilayahnya masing­
masing. Puser bhumi atialah pusat penyiara n agama Islam; mcnurut pcndapat
orang Jawa disebUl pusal dari apa yang dike nal ~sebaga i kcbudayaan Pasisir
(Pigcaud, 1967 (1);12-3; Kuncnraningral, 1984:215-6,227, 131 , _ 0,
266).
Karyn Mendez Pint(), Peregrinacao 'ang melukiskan kisah pClualang:m ­
nya, dikcrjakan sClclah ia kembali ke Portugal. Buku ilu baru diterbilkan 31
tahun sctelah ia meninggal da.lam tahun 1614 dcngan beberapa perubnhan
(Kern 1957197-8). Dnlam buku ilU, terdapal uraian ten tang lokoh Quia}'
Ansedaa" pare de Carbon yang lerbunuh keLika terjadi huru-harn di Demak .
Katanya, Quia)' Ansedaa Pate de Cherbon que era Gouernadur de cidade
& muyto poderoso nella. Dalam terjemahannya, Husein Jayadiningral (1913:
96) menyisipkan kata Donak. schingga menjadi , "Kijai Anseda, dipati van
Cheribon, die gouverneur was van de stad (Demak), en daar erg machlig
was". Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, "Quiay Anseda , pate
Cherbon, gubernur kOla (Demak), dan di sana Sangat berkuasa", padahal
makna senamya adalah, "Kiyai Sang Adipali Cirebon, gubcrnur kota itu dan
di sana amal berkuasa". Jadi, kota ilu bukan Demak, melainkan Circbon.
Tokoh Quiay Ansedaa pale Chrebon disebul-sebut Mendez P.imo, bahkan
dijelaskan kedudukannya. Hal itu menunjukkan bahwa' ia tokoh penling
sekali di Cirebon. Perlu diingal bahwa setelah Fadhillah, dalam tahun
berikutnya Pangeran Muham mad Arifin mewakili ayahnya, Sunan Carbon,
memegang kekuasaan karena Sunan Carbon berkeliling ke seluruh tanah
Sunda untuk menyiarkan agama Islam. Dengan demikian, LOkoh yang oleh
Pinto disebut sebagai Quiay Ansedaa pate Cherbon ilu mungkin sekali Kiyai
Sang Adipati Carbon, yang setelah meninggal dikcnal sebagai Pangeran
Pasarean. dalam kedudukannya sebagai wakil Sunan Carbon. Berarti,
14

Pangeran Muhammad Adfin itulah yang sangat besar kekuasaannya di kota


Cirebon itu. bukan di Demak. Dalam CPCN tidale dijelaskan sebab-sebab
kematian pangeran pasarean; hanya di tempat lain disebutkan bahwa dalam
tahun 1552 Fadhillah Khan di Carbon mewakili Susuhunan lati.
Pangeran Pasarean adalah ipar pangeran Trenggono karena istrinya:
Ratu Nyawa. adalah anak Raden Patah. Ketika di Demak terjadi perebutan
kekuasaan. mung kin ia melibatkan diri dengan cara mengerahkan pasukan
untuk mendukung salah satu pihak. Dalam salah salu penempuran yang
lerjadi ia gugur dan kemudian dikenal sebagai Pangeran Pasarean.
Dalam pada ilU perlu pula dicatal bahwa Fadhillah Khan adalah besan
merangkap ipar Pangeran Pasarean. karen a Ralu Ayu. kakak Pangeran
Pasarcan, menjadi iSlri Fadhillah Khan . Anak Fadhillah Khan dari Ralu Ayu
yang bcrnama Ratu Wanawati Raras. kawin dcngan Pangeran Sawarga
(Suwarga) yang bergelar Pangeran DipaLi Carbon pen.ama. Pejabal lerpenting
di bidang kenegaraan di Cirebon itu adalah ,mak ketiga Pangeran Pasarean
dari Ratu Nyawa, dan merupakan calon ulama untuk mengganLikan
kakeknya , Sunan Carbon . Tctapi, tcmyata ia meninggal dalam tahun 1565
karena sakit; ia bergclar Pangeran Sedang Kcmuning karena meninggal di
bawah pohon kemuning (Aca. 1973: 19).
Susuhunan lati mcninggal dalam tahun 1568; kcdudukannya sebagai pe­
jabal kenegaraan diwakili oleh Fadhillah Khan sampai ia meninggal dalam
tahun 1570. Fadhillah juga dimakamkan di Gunung Sembung, berdampingan
di sebelah timur makam Sunan Jati. Kedudukannya sebagai penguasa Cire­
bon digantikan oleh cucunya yang adalah cicil Susuhunan Jali, Panembahan
Ratu. Menurul CPCN. Pancmbahan Ratu kawin dengan anak Sultan Pajang,
dan sebelumnya ia berdiam di Pajang selama 16 tahun (Aca, 1972:28).
Menllrut kisah perjalanan orang-orang Bclanda, Cirebon (Charaboan)
merupakan sebuah kota yang indah dan besar, diperkuat dengan kUla dan
diperkaya dengan aliran sebatang sungai. Kuta ilU dibangun olch Senapati,
raja Mataram penama, untuk Panembahan Ralu (Haan, 1912 (3):38, 909).
Dalam pada iLU acta juga yang berpendapal bahwa pada kira-kira pcrtengahan
abad ke-16, Cirebon masih merupakan kota yang tidak berarti (Veth 1875).
Kekuasaan Panembahan Ratu hanyalah scbagai raja pendeLa, seperti raja-raja
pendeta Giri di Gresik. la lidale menggunakan gelar sultan. melainkan
pangeran atau panembahan. Haan (1912:33-44) menyangkal pendapat Veth
dengan mengatakan bahwa hal itu tidale seluruhnya benar. Cirebon pemah
melebarkan kekuasaannya sampai jauh ke daerah pedalaman. berperang de­
ngan kerajaan Rajagaluh (1528) dan Talaga (1530); kedua negara itu ditun­
15

dukkan dan diislamkan.


Mengenai hubungan Cirebon dengan Mataram, dapat diketahui bahwa
pada mulanya hubungan itu merupakan hubungan persahabatan antara Sena­
pati dengan Panembahan Ratu, tahun 1590. Setelah kekuasaannya membesar,
tahun 1615 Mataram mulai berupaya menanamkan pengaruhnya di Cirebon.
Dalam tahun 1619 Cirebon' menjadi negara bawahan Mataram, dalam tahun
1650 secara keseluruhan Cirebon menjadi bagian Mataram, dan dalam tahun
1684 tcrdapat berita bahwa Cire bon hanya terdaftar scbagai bagian dari
kerajaan Mataram. Proses "penaklukan hal us" ilU dapm digambarkan sebagai
berikut.
Pada masa Cirebon berada di bawah pemerintahan Panembahan Ratu
yang sudah tua , Iv!awram mulai mendekati Cirebon dcngan dalih per­
sahabatan; Lctapi kemudian secara pcrlahan-Iahan Cirebon jaLuh di bawah
pengaruh Mataram. Scjak 1619, derajat Cirebon turun kc tingkat ncgara
taklukan, meskipun Panembuhan RalU masih dipcrlakukan dengan scgala
kehormatan karcna Panembahan Ratu dianggap sehagai J;um Susuhunan
(Huscin Jayadiningrat 1913: 181; 1983:2(0). Selain iLU, MangkuraL I, anak
kesepuluh Sultan Agung, bcrasal dari permaisuri kcdua , Raden Ayu WeLan
yang bcrasal dari Circbon; putri Cirebon ilu meninggal daJam tahun 1575
lahun Jawa (Graaf 1961: I). Menurut tradisi Cirebon , putri itu adalah
kcponakan Pancmbahan Ratu. SeLClah Panembahan RalU mcninggal sckilar
tahun 1650 (Haan 1912 (3):33), ia digantikan oleh Pangeran Ra~mi atau
Adiningkusuma yang seleJah meninggal lebih tcrkcnal sebagai Pancmbahan
Girilaya.
Menurul sumber-sumber Belanda, berdirinya kerajaan Cirebon sccara
singkal lelah dicatat oleh Haan (1912:30-41, pasal 53-7 I). Khusus dalam
ihwal yang menyangkut masa pemcrintahan Panembahan Girilaya dan kctiga
anaknya, dikemukakan dalam pasal 62-71.
Dalam pada itu, Brandes mencatat (1900:387) bahwa sclama memerintah,
Panembahan Ralu dua kali bcrkunjung ke Mataram. Di sana ia disambul
dengan segala kehormatan (Haan, 1912:36). Penggantinya yaitu cucunya,
Pangeran Rasmi atau Panembahan Adiningkusuma yang juga bcrgelar
Panembahan Girilaya, dalam tahun 1648, beberapa waktu scbe1um naik
takhta (1650), pemah juga berkunjung ke Mataram (Brandes 1900:392).
Ketika itu ia memang sudah menempati kedudukan yang tinggi. Temyata,
menurut catatan dalam Dokumen 1653 halaman 126, salah seorang anaknya
kawin dengan putri Mataram.
Menurut De Haan, berdasarkan catatan dari Valentijn (4.i:70) Panem­
16

bahan Ratu meninggal di Mataram; demikian juga menurut Babad Cirebon.


la kemudian dikenal sebagai Panembahan Girilaya karena dimakamkan di
boot Girilaya yang terletak. di sebelah barat laut Imogiri. Menurut keterangan
Rouffaer (Haan 1912 (3): 36), cal. 1), pacta batu nisannya tertulis huruf Arab
tanpa Lahun. .
Dalam pada itu, berita yang bcrasal dari Residen Cirebon, Dokumen
1684, menyebulkan bahwa Girilaya sClelah penobatannya sena-mcrta bubar;
bersama kedua orang annknya yang lua ia bcrangkal kc Malaram , berdiam di
sana, walaupun masih dianggap ntcmcrintah negaranya.
Mcnurul Dokumen II Mei 1661, orang melihal Pancmbahan Ralu kcna
murka, sernua harta-bcnda dan lain-lain miliknya dirampas, dan ia diharuskan
bcrdiarn di luar ibukota Mataram . Mcngcnai hal ilu, longe ( I ~73: XXIX-­
XXX) menCaLaL,
'De panger(lns van herihon. die sedert jar en meer (lIs 'l'jze/UUr,\ dan als
vClssa/en, binnen lv/ali/ram /.Ii! de ouden Soesoc hocnan verb/iif haJdcn e­
ho uden (. J"

Dalam Dokumen 15 April 1663 disebulkan bahwa seorang kepercayaan


Susuhunan, I gabchi Mananaw, Bu pal i Japara, pa a ta nggal .:.9 DJ!-: 'mb"r
1662 kembali dar i Circbon kc S marang , scdangkan dalam Dak um n I
Jan uari 166" discbuLkan bah wa Marwnat' 'ekali lagi bcrangkat kl,; Cireba n.
Bema ilU dapal dih ubungkan dc ngan pori:.liwa meninggalnya Panem bah n
Girilaya. Disusun Babad Cireboll discbUlJ<an bahwa Hajl Pancmbahan Raw
mcninggal dalam tahun l awn 1585. Ngabchi MartanaUl berangkal antara
r.;.mgga! 2 1 Nopcm ber dan 4 Desembcr; mungkin ia benugas mllngadakan
peru bahan ala ' pcmc rintahan di Circbon .
Haan (1911 :3 3) m ngulip kelera ngan van Goens yang menjcJaskan bahwa
kira-kira tabun 1620 Millaram Lelah menguasai hampir seluruh puluu lawa,
kecuali Circbon yang daJam tahun ilu menjejak.k n kckua aannya ceara
damai : Su. uhunan Mataram kawin dengan anak kakak perempuan Panem­
bahan Ralu. Dari perkawi nan itu lahir eorang anak laki~ l ak i yang k 'lnk
menjadi mangkunu I (berkuasa dari tabun 1646 sampai 1677 .
Panembahan Ralu (1) meninggal dalam Lahun 1646; ked udukannya di­
ganlikan aleh cucunya yang bemama Pangeran Putra. djsebut j uga Raden
Rasmi bergelar Panembahan Adininglcusuma. juga bergelar Panembahan
Ratu (II). Men urut berita dari Residen Cirebon (Dokumen 1 Olctober 1684),
Panembahan Ratu (II) bersama dua orang anaknya dipanggil ke Mataram,
17

"unluk mengamaLi keangkatannya sebagai penguasa", dan kemudian diperin­


tahkan unluk ringgal lerus di MaLaram. KeLiganya berdiam di ibukota Ma­
Laram selama kira-kira 12 tahun. Pangeran Ratu (II) meninggal dalam tahun
1662, dimakamkan di sebuah bukil bemama Girilaya di sebeIah timur
Imogiri, Yogyakarta: ilulah sebabnya, ia dikenal sebagai Panembahan Giri­
Jaya. Setclah Panembahan Ralu meninggal, kedua anaknya diakui haknya
sebagai pengganli ayahnya, letapi letap lidak diperkenankan kern bali ke
Cirebon.
Roda pcmerinwhan eli Cirebon dilaksanakan oleh anak Panembahan Ralu
(II) yang lcrkec il, Pa ngeran Wangsakerta; seLclah. aynhnya meninggal ia
Lelap mcnjal ankan lugas sebagai wakil kedua abangnya yang dilahan eli
MaLaram. Oalam nlcnJaJankan pemcrinlahan, ia mendapaL pengawasan dan
lekan3n dari orang-orang Mataram yang diLugaskan Susuhunan Amangkur3L.
·Pada maS3- masa yang sulil, ia melakukan kegialan pencalaLan elan
pcnyusunan hal ihwal yang bcrhubungan dcngcffi kC:Jadian-kejaclian masa
lampau, baik secanl pri badi ma upun dcngan car:! mcmbcmuk kelom pok
kcrja di 3mara orang-orang kcpcrcayaannya. Kegiawn pcnyusunan iLU di­
lakukan secara ketal <.Ian sangat rahasia schingga hasilnya bam dilemukan
menjelang akhir abaci kc-20 ini.
Berdasarkan pcrscLuJuan rahasia, sepcni yang cllgambarkan dalam Bahad
Tanah Jawi (Mcinsma, I~74:157), amara Pangcran OipaLi Anom (putra­
makuta Mataram) dengan Trunojoyo (Bupati Madura), Trunojoyo mem­
berontak terhadap MaLaram dengan bantuan kaum pelarian dari Makasar.
Istana Mataram di Kana dihancurkan, sedangkan kedua orang pangeran dari
Cirebon, yailu Manawijaya dan Kartawijaya, yang Lidak diperkenankan
meninggalkan Mataram oleh Amangkural (I) jaluh kc Langan Trunojoyo sc­
bagai lawanan.
Berdasarkan Dokumen 17 September 1676, Jonge (1873:138) menggam­
barkan bahwa Cirebon meminla banluan kepada Banten agar dapal mem­
bebaskan kedua orang pangeran Cirebon ilU dari tangan Trunojoyo. Menurul
Caerr, berdas3rkan Dokumcn 17 Desember 1676, Sullan Ageng TirLayasa
menyelujui permintaan ilU, lalu mengirimkan sejumlah perahu, dan tanpa
sepengatahuan Trunojoyo, kedua pangeran ilu dilarikan dari Surabaya oleh
orang-orang Banlen dan dibawa ke Banten. Pangef'dIl Wangsakerta, yang
berdiam di Cirebon, juga datang ke Banten.
Menurut catatan Brandes (1894:24), mereka kembali ke Cirebon dalam
tahun 1678. Dengan, pelanLikan mereka sebagai sultan, Sultan Ageng Tirta­
yasa berusaha menanamkan pengaruhnya kepada para penguasa Cirebon.
18

Mereka itu, masing-masing Pangeran Samsudin atau Martawijaya, menjadi


Sultan Sepuh atau Kasepuhan yang pertama, Pangeran Badridin atau Karta­
wijaya menjadi Sultan Anom yang penama, dan Pangeran Wangsakena
menjadi Panembahan Carbon yang pertama.
Peristiwa tersebut diuraikan secara jelas oleh Pangeran Wangsakerta
dalam naskah Nagarakretabhumi parwa 1, sarga 4. Dikatakan bahwa di
Kadiri kedua orang pangeran dari Cirebon itu diperlakukan dengan baik
oleh Trunojoyo. Pangeran Wangsakerta bermaksud melepaskan kedua orang
abangnya dari kesulitan. [a meminta bantuan kepada Sultan Ageng Tirta­
yasa dari Banten agar turut mengusahakan pembebasan mereka. Rombongan
Pangeran Wangsakerta bersama pasukan Banten berlayar dengan armada
perang Banten ke Jawa Timur. dengan membawa sural clan bingkisan dari
Sultan Banten. lsi sural ilU mengharapkan agar keclua pangeran dari Cirebon
itu, bersama dengan Ratu Blitar, dibebaskan. Bingkisan itu berupa hadiah
clan perlengkapan perang untuk Trunojoyo. Karena sesungguhnya antara
Sultan Banten clan ,Trunojoyo lelah tcrjalin pcrsahahatan untuk menghadapi
musuh bcrsama. yaitu Mataram clan Kumpeni. Trunojoyo mengahulkan per­
mintaan Sultan Banlen ilU. Keclua orang pangeran Cirebon dan Ralu Blitar
bcrsama para pengiringnya dibebaskan. Rombongan Wangsakerta clcngan
kcdua abangnya clan Ratu Blilar. kemhali ke Banten. Tiba cli B,U1ten rom­
bongan ItU disambut dengan gembira. SultiU1 BiU1ten melantik para pangcran
Cirebon iLU: Pangeran Samsudin Martawijaya menjacli Sultan Scpuh. (I).
Pangeran Badriclin Kartawijaya menjadi Sultan Anom (1). clan Pangeran
Wangsakcrt..<1 menjacli Panembahan Carbon (I). Selclah itu. mereka kembali
ke Cirebon CAcao clan AyaLrohaecli 1986: 75-6).
Berkat pengaruh Sultan Ageng Tirtayasa, lerjaclilah pertikaian bersenjata
iU1tara para sullan Cirebon clengan Sumcdang yang berada cli bawah perlin­
clungan VOc. Pertikaian itu lerjadi pada bulan Juli 1678. Penguasa VOC
mengirimkan sauclagar Jacob van Dyck untuk mengusahakan perclamaian
(Molsbergen, 1931:5). clan disebutkan bahwa sebenarnya mereka menghen­
claki kesejahleraan, hanya sering cliganggu oleh para penyamun Banten. Pacla
bulan Seplember 1630, Jacob van Dyck berangkat lagi ke Cirebon karena
cliangkal menjadi komisaris unluk wilayah Cirebon.
Pada tanggal 7 Januari 1681, diaclakan perjan jian persahabatan antara
VOC dengan para sultan Cirebon. Dalam upacara penandatanganan per­
janjian itu, dari pihak VOC hadir Jacob van Dyck dan Jochem Michiels,
sedangkan dari pihak Cirebon yang hadir adalah Sultan Sepuh, Sultan
Anom, dan Panembahan Carbon. Selain mereka, turut hadir dan menanda­
19

tangani pula para pembesar kerajaan (adhyaksa) Cirebon, yaitu Raksanagara,


Anggaraksa, Purbanagara, Anggadiprana, Anggadiraksa, Singanagara, dan
Nayapati. Naskah perjanjian itu dibuat dalam dua bahasa, yaitu bahasa
Belanda dengan aksara Latin, di sampingnya bahasa Melayu dengan aksara
Arab-Melayu.
Dalam tahun 1687, Sultan Sepuh I meninggal; kekuasaan dan harta
peninggalannya dipecah dua di antara Pangeran Dipali Anom yang kemudian
bergelar Sultan Sepuh II, dan- Pangeran Arya Carbon. Peristiwa itu lerjadi
dalam tahun 1699. Di bawah pengaruh Kumpeni, sebagai pengganti Sultan
Sepuh diangkat kcdua anak dan kedua orang adiknya menjadi pcnguasa
bcrsama. Sultan Anom mcnduduki derajat tertinggi, derajal kedua dilempali
Panembahan Carbon, scc\angkan kedua anak Sullan Sepuh I secara bersama­
sarna menduduki derajal keliga.
Dalam lahun 1708, selclah Sultan Anom I meninggal , diadakan pcnga­
lUfan baru mengcnai kcdudukan lerscbul. Panembahan Cirebon mcnducluki
lempal leninggi, dcrajal kcdua dilempali olch kcdua anak Sultan Sepuh I,
dan deraJat ketiga uilempali anak-anak Sultan Anom.
Selclah Pancmbahan Carbon mcninggal dalam tahun 1713, dua ul.hun
kemudian dilakukan lagi pergeseran mengenai demjal para penguasa Circ­
bon. Kcmalian Sulwn Kanoman dalam tahun 1733 (Berg 1092:82) menyc.­
babkan terjadinya lagi pergeseran derajaL Menurut Brandes (1904: 6), Sultan
Kanoman ilu bcrnama Alimuddin. Dalam pada ilU, yang menggamikan
Pangeran Wangsakerta sebagai Panembahan Carbon II adalah anaknya yang
bergelar Panembahan II, di bawah perwakilan Nitipraja dan Wiratmaka_
Dalam CPCN. Panembahan II ilU bergelar Pancmbahan Tohpralaya.
Menurul catalan Rafnes (1817 (II): 148), daerah kekuatan Cirebon di
scbelah limur berbatasan Ci Losari dan di scbelah baral berbawsan Ci
Manuk. Kecuali ilU leidapal petunjuk adanya daerah pertuanan Mataram atas
Karawang, Ciascm, Pamanukan, Kandanghaur, dan Indramayu. Dalam pada
ilU, menurut perkiraan De Haan (1912 (3):40), wiJayah pengaruh Mataram ilu
tidak lebih luas dari daerah pesisir Indramayu, Cirebon, dan Gebang.

1.4 Naskah-naskah Karya Kelompok Kerja Wangsakerta


Menurut Aca, petunjuk mengenai adanya naskah-naskab penting di
Cirebon berasal dari embaran lisan ProL Dr. Purbacaraka pada awal tahun
1960-an_ Ketika itu Aca bekerja sebagai kurator di Bagian Naskah, Museum
Pusat (sekarang Museum Nasional) Jakarta, dan tengah melakukan kegiatan
20

di bawah bimbingan Prof. Dr. Purbacaraka. Dalam pada itu, petunjuk akan
adanya naskah-naskah Pangeran Wangsakena diperoleh daril naskah CPCN
yang ditemukan eli daerah Inclramayu. Naskah CPCN elijual oleh pemiliknya
yang menderita sakil dalam lahun 1972 (Aca, 1975. 1986; Edi S Ekajali,
1989:6). .
Sejak tahun 1974, secara berangsur-angsur naskah-naskah karya kelom­
pok kerja pimpinan Pangeran Wangsakena itu (selanjuLnya disebut naskah
PW): ditemukan kembali melaJui jari'ngan hubungan kekelU9Jgaan ket uru nan
keluarga istana_Cirebon. Ternyata tempat temuan kembali na~k ah PW itu
tersebar di berbagai daerah di Indonesia, seperti di Banlen, Cirebon, Jawa
Timur, Medan, PaJembang, Sumatra Baral, lambi, Banjarmasin , Kalimantan
Timur, dan Jakarta . Naskah PW yang ditemukan kembali itu oleh penemun ya
(antara lain Ading dan Mohammad Asikin di Cirebon ) di serahkan kcpada
luscum Negeri Jawa Barat di Bandung me lalui pcnjualan. Hingga sekarang
naskah PW yang sudah terkumpul di Museum Ncgeri Jawa Barat berjumlah
49 buah (Aca dan Ayatrohaedi 1986:2; Edi S Ekajali dkk . 1983: 167- R).
Bcrdasarkan judulnya, naskah PW dapal dipilih menJadi lima kclompok
nasknh yang masing-ma<; ing merupakan rangkaian karangan. Tiap kelompok
nasknh terdi ri dari bebcrapa jilid (buku) yang berlainan. Kelima kelompok
naskah itu adalah (1) PU5laka Nagarakretabhumi (2) Pustaka Dwipanwf(I'
parwa, (3) Pustaka PararalWan i Bhumi iawadwipa, (4) Pustaka RajyCl ­
raj ya i Bhumi Nusantara, dan (5 ) Carita Parahyangan .
Naskah Pustaka Nagarakretabhumi (PN) sesungguhnya tcrdiri alaS 12
naskah, yang dapat dikelompokkan menjadi tiga parwa. Parwa pcrtama tcrdiri
dari 5 sargah, parwa kedua 4 sargah;, dan parwa ketiga 3 sargah . Setiap sargah
berwujud satu naskah . Dari semua naskah itu , yang sudah ditemukan ada
lima naskah yang seluruhnya berasaJ dari parwa pertarna. Kelima naskah
koleksi Museum Negeri lawa Barat itu, ditemukan antara tanggal 28 Desem­
ber 1977 dan 30 Mei 1978. Dari naskah-naskah itu, sargah I telah dikerja­
kan secara filologis (Aca dan Ayatrohaedi, 1986).
Pustaka Dwipantarapanva (PD) sedikilnya berjumlah 10 naskah; yang
sudah diLemukan dan menjadi koleksi Museum Negeri lawa Barat baru
sembilan, yaitu PD saragah 2-10. Naskah-naskah itu diterima dalam tahun
1984-5, berasal dari beberapa daerah di lawn Timur, lawa Barat, dan Sumatra
Utara CEdi S EkajaLi dkk., 1988:171-2).
Pustaka Pararaiwan i Bhwni Jawadwipa (PPBJ) baru ditemukan empal
naskah, terdiri dari parwa 1 sargah 1, parwa 1 sargah 2, parwa 1 sargah 3,
dan sargah panyangkep. Naskah-naskah itu ditemukan eli Kalimantan Timur
21

antara tahun 1972 dan 1977, setelah sebelumnya dikumpulkan oleh


pemiliknya terakhir dad Palembang, Serang, dan lambi selama 6 tahun
(1925-31) dan dijilid dalam tahun 1978 (Edi S. Ekajati dkk, 1988: 173, 179).
Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara (PRBN) sebenamya ber­
jumlah 25 sargah, Lerdiri dari 5 parwa dan tiap parwa terdiri dari 5 sargah.
Namun naskah yang terkumpul semuanya berjumlah 26 buah karena sargah
5 dari parwa 5 (sargah Lerakhir) dibual rangkap. MenuruL keLerangan
penyusun di dalam naskahnya, sargah terakhir-·itu memang di~uat rangkap:
sebuah disimpan di perpustakaan Sultan Kasepuhan, dan sebuah disimpan
olch Pangcran Wangsakerta sendiri. Sargah Lerakhir yang disebuL sargah
panyangkep parwa 5 iLU Lcbalnya 214. halam an , dan isinya berupa daftar
naskah yang Lcrsimpan di pcrpusLakaan SulLan Kasepuhan Cirebon. Naskah
ilu selcsai disusun pada Langgal 8 Kresnapaksa, Maghamasa, lahun 1620
Saka (= 1698) (Aca dan AyalfOhacdi , 1986:4-5). PRBN parwa I sargah I
Lelah digarap secara fiLologis dalam tahun 1987 (Aca dan Edi S Ekajati 1987).
Kelompok naskah Carita Parahyangan (CP) berjumJah lima sargah/nas­
kah. Sargah 1-4 bcrisi ceriLa bersambung mengenai kerajaan-kcrajaan yang
lumbuh dan bcrkembang di wilayah lawn BaraL pada masa pcngaruh
kebudayaan India, scdangkan sargah 5 (panyangkep; merupakan ihklisar isi
dari kccmpal sargah scbclumnya, dan pcrbaikan yang dianggap pcrlu di
sana-sini tcrhadap sargah-sargah scbclumnya. Ikhlisar dan pcrbaikan alas
sargah-sargah sebclumnya iLU bcrlaku pula dalam naskah PW lainnya (Edi S
EkajaLi dkk_, 1988: 179-81). CP sargah I Lelah sclcsai digarap secara filo­
logis dalam Lahun 1988 (Aca dan Edi S EkajaLi, 1988).
Istilah parwa, menurut Zoetmulder (1982) berasal dari kata Sansekerta
parwa II: a prose story; pari (book) of Ihe Mahabharata epic, sedangkan
menurut Macdonell (1954) salah satu makna kata paruan adalah division
of a book. Berdasarkan itu, dapat diketahui bahwa penggunaan istilah
parwa pada naskah PW tidak sesuai dengan embaran Lersebul. Embaran yang
memuaskan lerdapal dalam Monier-Williams (1972), yang menerjcmahkan
kala Sansckerta panva dengan division 'bagian'.
Demikian juga halnya dengan pemakaian iSLilah sargah yang bCnlsal dari
kala Sansekerla sarga. Zoetmulder (1982) mengarlikannya sebagai chapler.
book (esp. in an epic poem). sedangkan Macdonell (1954) ma!ah mengarLi­
kannya sebagai seclion canto (in. an. epic poem). Namun Monier-Williams
(1872) memberikan banyak malena, salah satu di antaranya adalah book
'buku' yang nampalmya sesuai dengan naskah itu (PW).
Jita dilihat organisasi penyusunan nya, lerdapal persamaan umum di
22

antara karya tulis kelompok kerja Pangeran Wangsakerta ilU. Seliap sargah
(naskah) selalu disusun dalam tiga bag ian, yailU (I) pembuka, (2) inti isi
naskah, berupa kisah aLau pembahasan, dan (3) penulup. Dalam bagian
pembuka umumnya diutarakan mengenai judul karangan (term as uk nomar
parwa dan sargahnya), nama penyusun dengan jalielirinya, sumber karangan,
eara penyusunan, dan doa bagi keselamatan penyusun dan pembaea. Bagian
inti isi naskah berisi kisah dan bahasan sualU perisliwa, lokoh, aLau ihwal,
dan kerajaan yang disusun seeara larikhi. Pada umumnya isi sargah
berikutnya merupakan lanjutan , perbaikan, aLau per/uasan dari sargah scbe­
lumnya. Pada pcnuLUp dikemukakan waklu selesainya penyusunan, lempal
pcnyusunan, kadang-kadang juga diungkapkan sumber penyusunan, dan per­
mohonan maar pcnyusun jika lerdapal kesal ahan, kekeliruan , atau k~ku­
rangan, dan doa bagi kcsclamaUln penyusun, pembaca, dan pcnyimpan
naskah .

1.5 Kelompok Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara

Kelompok naskah PRBN lerdiri dari 5 parwa yang masing-musing tcrJiri


dari 5 sargah. Karcna sargah terakhir dibuat rangkap, jumlah scmuanya
menjadi 26 buah naskah yang scmuanya sudah diICmllkan. Dari scluruh
sargah itu, 24 sargah pcrtama bcrisi kisah dan alau bahasan mcngcnai ncgara­
negara yang pernah bcrperan di kcpulauan NusanUlra, dan sargah terakhir
yang disebut panyangkep memuat daftar pustaka yang lcrdapat di istana
Kasepuhan, Circbon, yang nampaknya digunakan pula sebagai sum bcr
penyusunan karangan .
Bahan yang dipakai untuk nask;:th-naskah PRBN adalah da/uang yang
be r~utu tinggi, yang mungkin berasal dari Cina. Naskah disampul dcng!!n
karLOn yang masih baru, dan dibungkus dengan kain belaeu. Dapat dipcrkira­
kan bahwa naskah aslinya sudah rusak. Kecuali sampulnya, naskah itu
nampaknya sangat terpelihara.
Holle (1882:26-27) telah menCaLaL naskah-naskah yang menggunakan
bahan da/uang iLu. Na~kah beraksara Sunda Kuna dari abad ke-16, dilcmu­
kan di beberapa Lempat eli Jawa Baral (Galuh, Pagerageung, Sumcdang):
Naskah-naskah pada daluang dari abad k e-I7 berasal dari beberapa daerah di
Priaogao , dan yang dari abad ke-19 antara lain naskah-naskah arsip Bupau
Parakanm uncang.
Di dalam sisindiran ' pantun ' Sunda, sering kali lerdengar ucapan,
"teungteuingeun eunteung beureum, /ceretas daJuang Cina" (keterlaluan cer­
23

min merah, kertas deluang Cina). Sisindiran itu memberikan gambaran


bahwa masyarakat Sunda di masa lampau sudah mengenal kertas yang di­
sebut deluang Cina.
MenurutEncyc/opedia Brittanica (1972 (17): 280), keterampilan menbuat
kertas itu di Ci na sudah mulai sekitar tahun 150, ketika TS'ai-lun, seorang
pejabat istana Cina, mengembangkan gagasan unluk membual lembaran
kertas dari kulit kayu dan sarang ikan. Karena itu tidaklah mengherankan
jika kelika berlayar dalam tahun 689, I-ISing menjumpai seorang saudagar
Sriwijaya yang meminta pasokan kcrtas dan linta Cina dari Kanlon (Wol­
lers, 1974:226).
Pada masa perkembangan kebudayaan Islam, sebaliknya, pemakaian ker­
tas kulil kayu untuk menulis, menjadi cukup lerkenal. di lawa. Kertas ilu
ada yang disebul kertas Arab, barangkali diperkenalkan oleh para saudagar
Muslim, dan kcmudian mcnycbabkan lembaran deluang mcmpunyai
kegunaan lain, untuk mengabadikan ajaran keagamaan. Apalagi, mengingat
daun lontaisangat lidak praktis untuk menuliskan aksara Arab schingga
kertas atau semacam kertaslah yang banyak diminta (Pigeaud, 1967 (1): 36).
Scjak abad kc-l7, pemakaian kcrtas impor di sam ping deluang bualan
pribumi kian meningkal. Mungkin sekali selarna abad kc-I7-18 ilU kcrtas
Cina dan Arab lelah diimpor dan diperjualbelikan di lawa; yang mcng­
impomya lerutama VOc. Kertas ha<;il pabrik Bclanda kemudian lebih di­
senangi di kalangan istana lawa.
Kepandaian membual deluang dari seral kulil kayu sesungguhnya lelah
dikenal di Nusantara sejak zaman prasejarah, pemakaiannya pada masa iLU
lerutama unluk pakaian. Sisa kelerampilan ilU masih didapatkan di daerah
Sulawesi Tengah. Di beberapa dusun sebelah selman kota Palu, lerdapal
bcberapa orang yang masih membual bahan pakaian dari ,;cral kulil kayu,
untuk bahan pakaian adal dalarn kesempatan melakukan upacara tradisional.
Heeren Palm (1955:126) berhasil membual peta sebaran pembuatan pakaian
dari seral kulit kayu dari Sulawesi Tengah ke Polinesia, jauh menjolok ke
pulau Paskah dan ke bagian utara Selandia Baru.
Dalam pada ilU. Heyne (1950:549) menggambarkan pcmbuatan deluang
di samping yang digunakan sebagai pakaian. juga sebagai kertas unluk
menulis. Pohon yang seramya biasa digunakan untuk keperluan iLu ialah
saeh (Sunda); glugu, gulugu (Jawa); dhalubang. dhulubang (Madura); kem­
bala (Sumba Timur); rowa (Sumba Barat) ; ambo (Baree); lingowas
(Banggai); iwo (Temboku); dan malak (Arafura. Seram). Jenis pohon itu
diduga berasal dari Cina dan dibiak.ka:n di beberapa daerah. Nama ilmiah
24

pohon itu adalah Broussonelia papyri/era VENT.


Berdasarkan pengujian secara kimiawi yang dilakukan terhadap kertas
percontoh yang digunakan untuk menuliskan naskah CP di Makmal Arsip
Nasional. Jakarla. dapat diketahui bahwa kenas yang digunakan unluk
menuliskan naskah PW itu berusia sekitar 100 lahun (Laporan 1988). Hal itu
berarti bahwa naskah PW yang ditemukan itu pada umumnya berupa salinan
emah yang ke berapa kalinya dari na<;kah asli yang hingga sekarang belum
ditemukan.
Naskah-naskah PRBN ditulis dengan lulisan yang san gal mirip dengan
tulisan yang disebut quadratic script (Drewes, 1969: 3). Tulisan jenis itu
belum dilcliti dengan cermal.
Untuk kepcntingan kajian epigrafi, perkembangan lulisan yang lcrdapaL
di Indonesia sampai abad ke-I5, Lelah dileliLi sccara mcnycJuruh olch Cas ­
paris (1975). Dalam pada itu, penelilian mengcnai bcnluk aksara yang agak
khusus scbagaimana digunakan dalam naskah-naskah di Jawa BaraL, di­
kerjakan olch Hollc (1882), sc<hlngkan Van dcr Molen (l9X3) mencoba mem­
bandingkan aksara Jawa yang lcrdapm dalam naskah-naskah yang isinya
bclum memperlihalkan pcngaruh ajaran Islam.
Gond<l (1952:32) menyebuL prasasti Dinaya di Jawa Timur scbagai
dokumcn LCnua yang dilUlis dcngan aksara Jawa Kuna alau Kawi. Aksara
Jawa Baru merupakan perkcmbangan dari aksara Kawi yang bcra"a] dari
zaman Majapahil. Demikian pula halnya dengan aksara yang digunakan
dalam lulisan Bali, mempunyai lalian dengan Sunda dan Madura , dan bcr­
asal dari sumber yang sama. Hingga sekarang belum dilakukan penelilian
yang cennal lentang pcrbedaan wujud aksqra dalam naskah-naskah di sam­
ping corak Bali; juga corak yang lain dari dacrah Surabaya-Yogyakarta,
Jawa Timur, Cirebon, Banten, dan Palembang, scna kemungkinan pcrkcm­
bangannya di masing-masing dacrah (Drewes 1969:4).
Variasi aksara Jawa pada kurun Islam yang berasal dari wilayah Pasisir
Timur (Surabaya, Gresik, Madura) dengan yang berasal dari Pasisir Baral
(Cirebon, Banlen) tidal< terIalu sulil dibedakan.
Aksarn Jawa dari Pasisir Barat, seperli yang digunakan dalam PRBN
secara singkal dapal diuraikan sebagai berikut:
a) Untuk kala-kala yang bokan dari bahasa Sansekerla, aksara da (abjad ke­
6) pemakaiannya dipertukarkan secara bebas dengan dha (abjad ke- 12);
aksara ta (abjad ke-7) dipertukarkan secara bebas dengan tho (abjad Ice­
19); aksara nya (abjad Ice-IS) dipertukarkan secara bebas dengan na di­
tambah pasangan nya. Lambaog aksaIa 71 dan Ie tidak menggunakan pa­
cerek dan nga-leUt. melainkan dengan aksara ra+pepet dan la+pepet.
b) Dalam PRBN penggunaan vokal /W masih produktif; vokal itu daJam
bahasa Jawa Tengahan dan Jawa Barn sudah tidak dikenal. sedangkan
dalarn bahasa Jawa Kuna dan bahasa SlD1da dikenal. Dalam naskah ini
fiji dilambangkan dengan sandangan pepet + tarung.
c) Dalam PRBN terdapat penggunaan aksara gede atau aksara murda yang
oleh Roorda (1874:9) diberi lambang aksara Latin Na-gede. Ka-gMe. Ta­
gMe . Sa-gMe. Nya-gede. Ga-gede. dan Ba-gede. namun pemakaiannya
belum sepeJti dalam aksara Jawa Barn, yaitu sebagai aksara besar yang
digunakan untuk memulai s uatu kata sepeJti aksara Latin. Dalam PRBN.
aksara ilU berfungsi sebagai Lambang konsonan desah bagi kosakata
Sansek;en.a: Na-gede unluk nat Ka-gede untuk khat Ta-gede untuk lha.
Sa-gede untuk sa atau sa. Pa-gede untuk pha, Nya-gMe untuk jna, Ga­
gede untuk ghat dan Ba-gede untuk bha. Dalam PRBN temyata aksara
Na -gede jarang digunakan. sedangkan Sa-gede hanya untuk sa.
d) Dalam PRB N, aksara ha secara taat asas tetap melambangkan konsunan,
tidak. merangkap menjadi vokal seperti dalam aksara Jawa Barn. Seperti
dalam aksara Sunda. dalam PRBN vokal sebagai sukukata selalu dilam­
bangkan dengan vokal yang relevan.
Seperti juga karya saslra Jawa Kuna yang hingga sekarang masih diker­
jakan oleh sementara pujangga Bali, tidak dapat dihindari adanya pengaruh
yang berasal dari lingkungannya. Hal itu juga terjadi dengan karya saSLIa
yang diciptakan eli Cirebon; pengaruh lingkungan dwibahasa Jawa-Sunda
terlihat jelas dalam naskah PRBN.
Sesungguhnya hingga sekarang tidak dapat diketahui dengan tepat
bagaimana cam pengucapan bahasa Jawa Kuna pada masa bahasa tersebut
eligunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat penuturnya. KeUka nas­
kah-naskah PRBN selesai ditulis, bahasa Jawa Kuna telah menjaeli bahasa
yang mati, Upaya penyuntingan naskah berbahasa Jawa Kuna dengan se­
mata-mata berpedoman pada Pedoman Ejaan Bahasa Daerah Bali, Jawa
dan Sunda yang Disempurnakan temyata kurang memadai, terutama dalam
hal pengalihaksaraan dati aksara Jawa Kuna.
Da1am hal itu, terdapat kenyataan bahwa dalam naskah Jawa Kuna ba­
nyak ditemulcan kosakata Sansekerra yang juga memerlukan peoanganan
lchusus daIam pengal.ibaksaraannya. Dalam hubungan iru. Haryati Subadio
(1980:132) melihat kenyataan itu pada dasamya dapat dibagi Ire dalam dua
macam yaitu;
26

a. yang bahasa Sansekert.anya masih merupakan WlSur asing atau belum ter­
padokan ke dalam bahasa Jawa Kuna; unsur itu dapat diulangbinakan se·
suai kaidah pengalihaksaraan yang berlaku untuk bahasa Sansekerta; dan
b. yang Sansekerta aslinya tidak: clapat diulangbinakan alau tclah terpadu
sehingga harus dianggap sebagai unsur bahasa Jawa Kuna; untuk itu
pengalihaksaraannya mengikuti kaidah yang berlaku umuk bahasa Jawa
Kuna.
Secara sepintas tampak bahwa daJam PRBN unsur Sansekerta itu sudah
terpadu ke dalam unsur Jawa Kuna Namun, ketika dilakukan pengalihaksa­
man ternyata tidaklah mudah menentukan kapan suatu kala Sansekerta harns
dialihaksaralcan sesuai dengan kaidah bahasa Sansekerta. dan kapan kala itu
boleh diperlakukan sebagai kala Jawa Kuna (Haryau Subadio, 1980: 133).
Dalam karangan yang lain (Aca dan Ayatrohaedi, 1986) telah disinggung
pendapat beberapa orang sarjana mengenai perlakuan alihaksara terhadap
kosakala Sansekena dalam rangka penetapan ejaan karya sastra Jawa Kuna.
Secara singkat, pendapat-pendapal itu adalah sebagai berikut:
Pcndapal pertama yang berasal dari Kern (1901:4-8; 19]8 (8):184-92)
mengemukakan khilaiz (::=konvensi) ejaan berdasarkan asal-usul kosakata.
Kala pinjaman Sansekerla ditulis berdasarkan ejaan khilahiah bahasa
Sansekerta, sedangkan kata-kata bahasaJawa ditulis menurul khitah ejaan
yang Wmual UDtuk bahasa iill. Dalam pada itu Kern mencoba meJenyapkan
apa yang dilukiskan sebagai kejelekan , kecerobohan, dan ketidaktaaLasasan
yang tidak putus-putusnya di dalam saw ejaan yang non-klasik (Worsley,
1972: 109). KhiLah ilU diikuti oleh Berg, Gonda, Purbacara.ka, dan Swellen­
grebeI.
Pendapal kedua berasal dari Pigcaud (1924:5) yang mengikuti pembacaan
sebuah naskah, tidal< menjadi masalah betapa pun tidal< teralumya cjaan
naskah itu. Pengalihaksaraan yang beIpegang pada pendapal ini diharapkan
dapal mengikuti sualU garis yang dapal mempersatukan berbagai anasir
berdasarkan kearifan penyalin.
Pendapat ketiga dikemukakan oJeh Priyono ketika menerbitkan Sri
Tanjung (1938). Ia mengambiJ sistem fonem Jawa yang baku (dialek Sora­
karta) sebagai dasar ejaannya, dan tidak memberikan peluang terhadap asal­
usul kala pinjaman Sansekerta berdasarkan etimologisnya. Pendirian itu
dipertabankan Robson (1971:43) yang betpendapat bahwa apabila kala-kata
yang teJah diserap ke dalam suaru bahasa penerima, tidak perlu lagi dikem­
balikaD kepada benblk asalnya banya demi kemumian klasik.
27

Dalam rangka penyuntingan PRBN, abjad Latina yang digunakan berpe­


doman kepada Pedoroan Ejaan Bahasa Daerah Bali, Jawa dan Sunda yang
Disempurnakan (1974), dan sebagai pedoman pelengkap, dalam beberapa hal
juga berpedoman kepada Zoetmulder (1982:i-xii) dengan mengikuti "sislem
Sansekerta" sebagai berikut
vokal a a e 0 i i u u r e ai 0 au
velar k kh g gh (ng)
palatal c ch j jh (ny)
retoOck t th d dh n
dental t lh d dh n
labial p ph b bh m
semivokal: y r 1 w
sibilan s (palatal) s (rcloOek) s (dental) .
dcsah bersuara : h
Jika sistem Sansek rta" Zoctmuldcr itu diterapkan tcrhadap nask:.lh
PR BN, ada beberapa hal y~U1g periL! dicatat, yailU:
\) vokal e (e-pepcl) dan 0 ticlak terdupaL dalam lam bang sisLem Sansckcna:
kcdua lambang vokal iLu diciptakan unluk memen uhi kepcrluan scbagai
lambang yang acla untuk sistern Jawa Kuna.
2) vokal i dalam lambang istem Jawa Kuna diganti er.
3) konsonan velar (ng) diciptakan unluk mcm nuhi keperluan lambang sis­
tem l awa Kuna, lidak mengikuLi lam bang _istem Sansckerla yang tclah
m nJad i kh itah antarbangsa, meskipun tidak semata-mala karena ala 'an
tcknis percetakan.
4) konsonan palatal nasal ( engau), dalam khitah lambang antarbangsa di­
nyatakan dengan n; dalam kes mpatan ini diganti dengan ny.
5) semua konsonan relOflek (t., th , d, dh, n) yang terdapal da lam kala pinJam ­
an Sansekerta. dalam PRBN tidak dilUlis sebagaimana asalnya, namun
l lah disesuaikan dengan bunyi bahasa Jawa-Cirebon.
6) seperti Lelah dikemukakan, dalam PRBN pemakaian la dan (ha diper­
tukarkan seeara bebas, demilcian pula antara da dan dha; hal ilu berlaku
untuk kata Jawa yang mumi, tetapi jika kala ilU pinjaman dari Sanse­
kerta. lerkesan penulisanoya disesuaikan dengan bunyi aslinya.
7) dalam PRBN digunakan lambang yang sarna untuk menuliskan konsonan
sibilan s (relOflek) dan sibilan s (palatal).
8) meskipun datam PRBN kosakata dari Sansekerta pada dasarnya meng­
ilcuti khitah. ejaan asalnya, vokal panjang tidale secara taat asas diluliskan.
28

9) dalam posisi antarkonsonan, e (e-pepet) pada naskah aksara Kawi-Bali


tidak ditulis, namun dalam PRBN hanya ada beberapa yang demikian;
jelas kurang taat asas.
10) dalam beberapa hal, kosakata yang berakhir dengan vokal kadang-kadang
dituliskan dengan diakhiri bunyi /hi, tetapi kata-kata yang seharusnya
berakhir dengan /hI jusrru bunyi itu tidak dituliskan; rupanya ini meru­
pakan salah saw gejala bahasa yang berpengaruh terhadap para pemakai
bahasa Jawa-Cirebon hingga sekarang.
Pada naskah Jawa Kuna yang bcrasul dari Bali, Partini Sarjono Pra­
dotokusumo (1986: 171) dengan bersandarkan kepada pendapat Zoetmulder
(1950:7) mcnguraikan, "( ...) huruf Bali merupakan rangkaian lambang-Iam­
bang yang tidak jelas kcsatuan kata-kuLanya dalam kalimal. Untuk kejelasan
Lcks dan Lcrjcmahan, dalum alih huruf lambung-Iambang iLU dipisahkan da­
lam kcsaLuan kata, · bcrdasaikan kCLcntuan buhwa kata-kata scbugai morfem
bebas yang menjadi kcsaLuan Lcrkccil dalum kulimat harus dilulis Lcrpisahkan
scdungkan yang dianggup morfcm lerikm harus disalukan dcngan kata yang
mendahuJuinyu ( .. .), duu morfem bebas mungkin suja disuLUkan dcngan
mengikuLi paraluran sandhi".
Dalam na<;kah PRBN, bcrbeda dcngan naskah-naskah Jawa Kunu c1ari
Bali, hurufnya diLUlis dengan jelas, bentuknya lebih bcsar. Linggi huruf rata­
rata ± 5 mm. Tiap morfem bebas, baik morfem dasar maupun berimbuhan,
diluliskan berjarak. Hal-hal menarik dicataLkan sepcni di bawah ini:
1) Kata ulang selalu dilUJiskan lerpisah, misalnya rajya-rajya, sowang­
sowang. gulay gulayan.
2) Kata depan i, ing dan kata ganLi miJik ntng seJalu berdiri sendiri.
3) Kata majemuk selalu diluliskun Lerpisah, misalnya alemu tangan.
4) Kata pin aka selalu berdiri sendiri, meskipun asalnya dapaL dianggap
gabungan awalan pa- + ka- dan sisipan -in-.
5) Akhiran yang menunjukkan orang keliga -ira dan -nira selalu dipisahkan
dari kata sebelumnya, sedangkan -nya selalu digabungkan dengan kata
sebelumnya. Berdasarkan ejaan yang baku, akhiran -ira dan -nira ilU
dalarn alihaksara ini digabungkan dengan kata sebelumnya.
Aksara desah yang dalarn tulisan Jawa Bam dinilai dengan aksara gede.
dalarn PRBN belum menjurus kepada pemberian mutu yang demikian; kala
kala dengan aksara desah umumnya berasal dari kata Sansekerta yan6 yang
memang harus dituliskan demikian.
Dalam Nagarakretabhwni yang sebagian telah disunting (Aca dan
29

Ayatrohaedi 1986) telah tampak gejala penggWlaan aksara desah dengan nilai
sebagai aksarn besar, tetapi belum taat asas. Gejala itu belum begitu Iampak
dalam PRBN bagai na kah yang lebih dulu di tuliskan.
Sehubungan dengan berbagai hal yang dikemukakan itu, dalam suntingan
naskah PRBN ini aksara besar Latin belum dlgunakan dalam alihaksara nas­
kah; dalam terjemahan yang digunakan adalah Pedoman Umum Ejaan Ba­
hasa Indonesia yang Di empurnakan (EYD ).
PRBN ilUlis dalam benluk prosa. Tanda yang lerdapal di dalamnya
hanya ada 3 macam , yang olch Roorda (1 74) disebuL adeg-adeg berbcOluk
(If) ; lingsa bc..:rbentuk (/) . dan lungsi berbenluk (\\).
l) Adcg-adcg digunakan umllk menyatakan j udul. doa, permulaan. dan
permulaun umian.
2) Lingsa dalum n ~ kah PRBN idal< dapm begi lu saja di ganti lIengan koma
(.).
"') Lllngsi . sepcru jugu tingsa. lidal< beg itu saja dapal diganLi dcngan lili k (.).
Hal ilU menycbabkun . daiLm pcncrjcmahan dipcrlukan kcecrmatan karcna
kadang-kadang k dua Lan da iLU digunakan hanya scbaga i tanda jedu
'cko;;jap dalmn m~ m ba n. Lanpa mcmpcrhaLikan ke. atllun tala kalimntn a

1.6 Naskah Pustaka Rajya-rajya i Bhumi Nusantara Parwa 2 Sargah 4


(PRBN 204).
Naskah PRBN 2.4 kini lL: rsimpan sebagai kolcksi Museum Ncgeri Jawa
Baral, dan berasal dari pembelian . Seperti halnyu dengan na kah-naskah
PR BN lainnya, naskah PRBN 2.4 pun dilUliskan pada kcn.as dcngan jcni .
dan mutu yang sama, yaitu kertas deluang sedangkan tiota yang digunakan
wamanya hitam. Naskah ilU berukuran 27 x 35 em; bag ian yang dilulisi
bcrukuran 18 x 29 em; pada setiap halaman lcrdapal 22 baris Lul isan. Bahasa
naskah seteba! 268 ha!aman ilU adaIah bahasa lawn Kuna yang mengandung
banyak unsur bahasa Jawa-Cirebon sebagai bahasa lawa Pa isir, dan
menggunakan aksara Jawa-C irebon. Ukuran aksar'dnya rata-ralt! 5- 7 mm
tinggi dan 3 mm lebar. Menilik benluknya, tampak ada perbedaan antara
tulisan bagian awal dengan tulisan bagian tengah dan bagian akhir naskah.
Perbedaan itu menyangkut soal tipis lebaInya tulisan, kerapian lulisan, serta
tinggi dan lebamya aksara. Tulisan bagian awal lebih rapi dan lebal dari­
pada tulisan bagian tengah dan akhir.
Ada beberapa tanda baca dalam PRBN 2.4 yang patut dicaUll: Tanda
bulca pada awal naskah dan pacta awal dilulis dengan » . Tanda judul de­
30

ngan » ... \\. Tanda sebagai akhir kalimat C.) adalah .....\\ . Tanda jeda (,)
adalah ....\. Sebagai penutup naskah diterakan tanda ... ..\\ dan gambar bunga.
Halaman awal dan akhir dibubuhi luJcjsan di sekeliling ruang tulisan berupa
gambar bunga. Nomor halaman menggunakan aksara ]awa yang mengan­
dung lam bang angka, yaiLu VY} = I, n:;J = 2, ~ = 3, U = 4,

rJ) = 5, L = 6, YVl = 7, ~ = 8, "'7/V} = 9, -W;o = 10.

Rupanya naskah ini sangat Jarang dibacu; tiap lembar kerta s sudut kanun
bagian bawahnya masih bcrsih, tidak ada tanda-Landa (biusanya berupa warna
hilaIT1 kotor bekas tangan) bekas wngan pembucanya.
Sebagaimana halnya dcngun PRBN parwa 1 sarga I dun sargah 2 yang
sudah digarap CAca dan Edi S. EkajaLi 1987: 12-7); Edi S. Ekajati dkk.
19S9:45), PR BN parwa 2 sarguh 4 pun disusun olch Pangcran Wangsakerla
ucngan bantuan tUJuh orang adhyak sa Circbon dan bcbcrapa oran g muhakawi
dari bcbcrapa daerah di NusanLara . Penyusun a nn Y~1 dilakukan ,(,ldah lcrlc­
bih dulu diadak an musyawarah bcbcrapa kuli UI hcherapa temp:.!l eli w ila yah
NusanLarJ , scperti di Palcmbang, iVIaLJram, Bunten. KUle, dan musyawarah
terakhir yang mcngambil keputusan bcrtempat (\1 Cirebon. Da iam musya­
warah ilu dibiearakan ma~ alah-mu suluh yang mcnJacii malcri h lam penyusu ­
nan isi naskah ini dan naskuh lain yang disusun olch Pangcran Wan gsaka w
dan . kelompok kerj anya.
Sejumlah orang terlibat dalam musyawarah ilU , yang Jutidirinya hanya
diketahui sebagai sang pinakadt. sang mahakuwi . san x j urukatha , manlri, pa­
lih, hamba raja sebagai ULUsan kerajaan/kcrapan dacrah/wiiayah/dcsa, ahli
agama, sang gOlrasawa/a (ahli musyawarah/silsilah kduarga , adhy aksa
Cirebon yang tujuh, dan Pangeran WangsakerLa sendiri.
Dalam penyusunan naskah PRBN 2.4 digunakun su m r tcrtulis dan
sumber lisan, menurut keterangnn naskah itu. Sumber l isan bcrupa kete­
rangan dan pengetahuan para peserta mu yawarah dalam sawala Cdi skusi),
sedangkan sumber tertulis b rupa naskah yang be rasa I dari beberapa kcraj u­
an, kerajaan daerah, dan'desa peserla musyawarah, baik yang dibawa ol ch
peserta sendiri maupun yang berhasil diLemukan dan dikumpu lean ( aJ inan­
nya) cLari berbagai negara dan tempa t di seluruh wilayah Nusantara oleh Ki
Pw-banagara, salah seorang adhyaksa Cirebon yang lujuh. Sumber-sumber
tertulis itu ada yang berisi Jcjsah tentang rumbuh, kembang, dan hancurnya
suatu kerajaan, kisah sastra, uraian mengenai tatanegara, politik pemerintahan
suatu kerajaan, agaIlla, silsilah keluarga, catalan kejadian, dan lain-lain.
Ayatrohaedi
1975 "Sanghyang Siksa", Bulletin Yaperna 2.8:70-5.
1978 Bahasa SuMa di Daerah Cirebo,,: Seb~h Kajian Lokabasa.
DLc;ertasi Universitas Indonesia, Jakarta.
1988 SewaJuuiarma: Pengantar, Alihaksara, dan Terjemahan Ban­
dung: Proyek Penelitian dan Pengajian Kebudayaan Sunda.
Brandes, JLA
1894 "Eenige Officiele Stokken met Betrekking tot Tjirebon", TBG
37 49-88
1920 Pararalon (Ken Arok) of het Boek der Koningen 'van Tumapel
en van Majapahit. Tweede dfuk bewerkt door Nj Krom met
medewerking van lCG Jonker, H Kraemer ' en Poerbaljaraka.
VBG 62.
Casparis, JG de.
1975 Indonesian Pa/aeography: A History of Writing in Indonesia
from the Beginnings to cAD. 1500. Leiden-Kotn: EJ Brill.
Cortesao, Armando
1944 The Suma Oriental of Tome Pires, 2 jilid. London: The Hakluyl
Society.
Drewes, GWJ
1954a Een JavaanschePrimbon uil de Zestiende Eeuw: Opnieuw
Uitgegeven en Vertaa/d. Leiden: EJ Brill.
1954b "New Light on the Combing of Islam in Indonesia?", BKI
124.4.
1969 The Admunistions of Seh Bari: A 16h Cemury Javanese Mus­
lim Text with An Introduction. Bibliotheca Indonesia 1. The
Hague: Martinus Nijhoff.
Edi S. Ekajati (=E.kadjati.)
1974 Swum Gunung Jan dan Penyebaran Islam di Daerah Cirebon.
Laporan Penataran Filologi. ruselenggarakan oleh Konsorsium
Sastra dan Filsafat Tidak diterbitkan.
1979 Cerilera Dipati UIau: Karya Sostra Sejarah Sunda. Disertasi
Universitas Indonesia.
1989 "Naskah Pangeran Wangsakerta, Mungkinkah sebagai Sumber
Sejarah Indonesia", Suara Pembaruan 9 Januari.
34
Edi S Ekajati (penyunting)
1988 Nasko.h Sunda: Inventarisasi dan Pencatatan. Laporan Peneli­
tian Kerjasama Lembaga Penelitian Universitas PajajaraJ1 de­
ngan, The Toyota
o >
Foundation.

Bandung: Universitas Pajajaran.
Emuh Hennansumantri .,
1979 Sajarah Sukapura: Sebuah Telaah 'Filolologi. Disertasi Univer­
sitas ·Indonesia, Jakarta.
. B' I. l'
Encyc I 0 pedUl ntanruca
1972 "Paper Manufacture: Historical Development". EB 17 .
• j Chicago: The University of Chicago Press.

. ~
FaIlle, De Roo de La
o197t' "~jj de' Terreins~bets van ":Heilige Begr~fplaats Goenoeng
oD·ati" NBG 58: o' .
," ~ . l ' .
Fruin-Mees , uB,
1925 Geschiedenis van Java. 2 jilid. Batavia.
Graaf, ID de .C,'.' I.

.1961 } ·Ded~egering van Sunan Mangkural 1 Tegalwangi, Vorst van


Mataram, 1646-1677", VKI33
' I
197~ " RBr; ~rsw l~oslemse Vorstendo"1men, 'p~ , j,ava", VKI69
<
o

Gonda, J 1"

1952 Sanskrit in Indonesia. Sarasvati Vihara Series Jilid 28.


) . t . N~~'W. Intemational Ac;ademy of Ind.i~ Culture:

Haan, F de
1910--2 . Briangan: De Preanger-Regentschappen onder! hel Neder­
landsch Bestuur tol 1811, 4 jilid, Batavia: Bataviaasch
.
'GenootsChap van Kusnten en Wetenschappen .
Hageman JCz, J
1867 "Geschiedenis der Soendalanden", TBG 16:193-251.
Haryati Subadio (=Soebadio)
1980 "Masalah Transliterasi dan Ortografi dalam Perkembangan
Bahasa", Yang Tersi"rat dan Tersurat. Jakarta: Fakultas Sastra
Universitas Indonesia
Heeren-Palm, CHM.
1955 Polynesisch Migranes. Disertasi Universitas Leiden, Meppel:
JA Boom en Zonen.
35

Heyne, K ra
1950 De NUltige Planten van lndonesie. 2 jilid. 's-Gravenhage-
Bandung: W van Hoeve. I 1 "

Holle, KF
i 882 Tabel van Oud- en Nieuw-lnaische'Alphabetten: Bijdragen tot
de Palaeographie van Nederlandsch-Indie. Bal.avia-'s­
Gravenhage.
Husein Jayadiningrat (=Hoesein Djajadiningrat) '"
1913 Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten. Diserl.asi
• "f Universil.as Leiden. Haarfem.

1973 Masa Awal Kerajaan Cirebon. bersama H& Kern. Proyek Ter­
jemahan LIPI-KITLV. Jakarta: Bhratara.
I
1983 Tinjauan Kritis ~ajarah Banten.. Terjemahan (1913). Jakarl.a:
Jambal.an (=DjambaLan).
Ibrahim_AI fian , Teuku
• 1'975 KronikaPasai: SdbuaJl Ttnjauan Se}arah. Yogyakarl.a: Gajah
(=Gadjah) Mada University Press.
Jayadireja (=Djajad.iredja), R ,
1927 'Palangge'ran Edjahan Aksara Soenda. Weltevreden: JB
Wolters.
Jonge, JKJ de
1873 De Opkomst van het Nederlandsche Gezag over Java. Jilid 4.
's-Gravenhage: Martinus Nijhoff; Amsterdam: Fredrik Muller.
Kern, H
1901 "De Legende van Kunjarakama Vol gens het Oudste Bekende
Handschrift, mel Oudjavaansche Tekst, Nederlandsche Ver­
'taIing en Aanteekeningen" VKNAKL, Nieuwe Reeks 3.
Kern, RA
1973 Masa Awal Kerajaan Cirebon. Bersama Husein Jajadiningrat.
Proyek Terjemahan LIPI-KITLV. Jakarta: Bhratara
Knebel, J
1902 "Babad Pasir Volgens Een Banjoemasch Handschrift, met
Vertaling", VGB 54.
36

Kuncaraningrat (=Koentjaraningrat)
1984 Kebudayaan Iawa. Seri Etnografi Indonesia no. 2. Jakarta:
PN Balai Pustaka.
Macdonell, AA
1954 Pratical Sanskrit Dictionary. London: Oxford University Press.
Meerten, HC van
1887 Overzicht van het Hervorming van het Preangerstelsel. Diser­
tasi Universitas Leiden.
Meinsma, 11
1874 Babad Tanah Djawa in Proza , 2 jilid. 's-Gravenhage: Martinus
Nijhoff.
Molen, W van der
1983 Javaanse Tekstkritiek. VKI 102.
Molsbergen, ECG
1931 "Uit Cheribon's Geschiedenis" Gedenkboek der Gemeente
Cheribon 1096-1931.
Noorduyn, J
1971 "Trances of An Old Sundanese Rarnayana Tradition", In,do­
nesia 12:151-7.
Pane, Sanusi
1965 Sedjarah Indonesia. jilid 1, Cetakan ke-6. Jakarta: PN Balai
Pustaka
Partini Sarjono-Pradotokusumo (=Sardjono-Pradotokusumo)
1984 Kakawin Gajah Mada: Sebuah Karya Sastra Abad ke-20.
Su ntingan Naskah serla Telaah Struktur. Tokoh, da n
Hubungan Antarteks. Disertasi Universitas Indonesia Jakarta.
Pigeaud, ThGTh
1924 De Tantu Panggelaran: een Poud-Iavaansch Prozageschrifl,
Uitgegeven, Vertaald, en ToegeLichl. 's-Gravenhage: Smits . .
1967-8 Literature of Java: Cala/ogue Raisonne of Javanese Manu­
scripts in the Library of the University ofLeiden and the other
public Collections in the Netherlands, 3 jilid. The Hague:
Martinus Nijboff.
37

Pleyte, CM
1915 "Maharadja ~ri Djajabhupati, Soemb's Oudst Bekende Vorst",
TBG 57.
Priyono (=Prijono)
1938 Sri Tandjoeng: Een Oud-Javaansch Verhaal. Disertasi Uni­
versitas Leiden. 's-Gravenhage: Smits.
Rees, Otto van
1880 Geschiedenis der Preanger- Regentschappen. VBG 39.
Rieklefs, MC
1981 A History of Modern Indonesia c. 1300 to the Present Mac­
millan Asian Histories series = Hongkong.
Ropson, SO
1971 Wangbang Wideya: A Javanese Panji Romance. BiblioLheca
Indonesia 6. The Hague: Martinus Nijhoff.
1978 Filologi dan Sastra Klasik Indonesia. Jakarta: Proyek Pengem­
bangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah, Pusat Pembi­
naan dan Pengembangan Bahasa.
Saleh Danasasmita
1973 Ya Nu Nyusuk Na Pakwan. Bandung: Lembaga Kebudayaan
Universitas Pajajaran (=Padjadjaran).
1984 Rintisan Penelusuran Masa Silam Sejarah Jawa Barat.
4 jilid. Bandung: Proyek Penerbitan Sejarah Jawa Barat, Pe­
merintah Daerah Tingkat I Jawa Barat.
Saleh Danasasmita, Tien Wartini, Und:mg H Darsa, AY:ltrohaedi
1987 Sewaka Darma. Sanghyang Sikakandang Karesian. Amanat
Galunggung . Bandung: Proyek Penelitian dan Pengajian
Kebudayaan Sunda.
Supomo, S
1977 Arjunawijaya: A Kakawin of Mpu Tan/ular, 2 jilid. The
Hague: Martinus Nijhoff.
Suria di Raja (=Soeria di Radja)
1930 Tjatjarakan. Groningen-Batavia: ]B Wolters.
38

Stutterheim, WF
1956 Studies in Indonesian Archaeology' The "Hague:' 'Martin us
Nijhoff.
S ulastin S u trisno ' rT'
. I: 1983 · Hikayat Hang Tuah,' Analisa Slruktur {jan Fungst. bisertasi
Universitas 'GajahMada. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Swellengrebel, JL
1937 Korawar;rama: Een Oud-]avaansch Prozageschrift. U;it8e ~
gev~n, Verlaald, en Toegelicht. S~pr-.:" CA Mees.'
Teeuw. A . . i ••

1984 Sastra dan IImu Sastra: Pengantar Teori Sastra. Jakarta Duni,a
, I
Pustaka Ia~a. "
Worsley, PJ
1972 Babad Buleleng: A Balinese Dynastic Genealogy. The Hague:
Martinus Nijhoff. I

Zoetmolder. PI
1950 De Taal van hel Adiparwa: Een Grammatigale StJidie vair het

Oudjavaans. 'Jakarta: Lembaga Kebudayaar!"Indonesia.

1982 Old ]avane~e-Eng(ish Diclian'Clty : 2 jilid. The Hague:

Martinus Nijh0ff. "

r I 'I,
l11. I ; I I :

fl!jl

'J

{·t •

I - .1'

BAB 2

ALIHAKSARA

Penuantar
"'
Samrai saaL In i naskah PRBN parWi) 2 sargah 4 baru cliLenlukan salU
buah. Dcngan dClllikian . rcnyajian naskahny" pun didasarkLtn alas hanya
naskah lunggal ilU. PClllbandingan sccara udak langsung dilakukan dan Lcr·
baLaS pada bcbcrapa hal lcn cnlU, sepcru nama LOkoh. nanlCl Lcmp,ll: dan
.IabaLan: scpanjan g ' cmuanya iLU Lerdapal clalam naskah lain yang sudah
d igarap, yai Lu Nagararewbhumi 1.5, Puswkl1 f< [JJ~va-ralya i BhLlmi N usanwra
11, 1.2 . Jan Carita Parohyangan I dan 2
Rcn ggang waklU yang panjang selama masa rcnyusunan naskah sepcrLi
dijeJaskan pada kolofon naskahnya, yailU tahun 1620 Saka (= 1698) denga n
umur kerlas yang lcrnyaw Lidak lebih dari 100 whun claw fi sik naskah yang
lain sebagaimana diularakan pada hab 1=6, sena ciipcrku8l ol eh hcherapa
Jakuna pada naskah, sepcni maiapak.ena, yang scharusnya maiapaken , dan
sin/bat yang seharusnya sinebul, lllisaJnya, Illembcrikan kcmungkinan unLuk
mengganggap bahwa naskah yang ada ilu adalah naskah salinan. amun,
naskah ilU sama sckali Lidak memberikan keLerangan mengenai LJtimangsa
penyalinannya , baik di dalam naskah Illaupun di dalam kelerangan di luar
naskah,
Pen yaj ian naskah sedapal mungkin diusahakan agar sesuai dengan
keadaan daIam naskah, baik halalllan maupun barisn ya. Nomor halam an
naskah dicamumkan pada awal baris pertama alihaksara, misaInya IDOl/.
Selain itu, disertakan j uga "nom or kendali" baris naskah yang diletakkan di
sebelah kiri; nomor atau angka iLu m nunjukkan baris naskah pada halaman
yang bersangkUlan.

39
40

Pada akhir baris pada naskah terjadi pemenggaIan kata yang nampaknya
dilakukan berdasarkan penuhnya tulisan semata-mata. tanpa memperiihatkan
akar kata dan lafalanya. Hal itu menjeiaskan banyaknya terj adi penempatan
aksara yang terganlung pada akhir dan awal baris. Sehubungan dengan itu.
dalam penyajian naskah. hal i lu disajikan apa adanya seperti yang tertera
pada naskahnya.
Jika lcrdapal lakuna, perbaikan diiakukan dengan m mpenimbangkan
makna kala se uai dengan wuj ud k r.a ilU, dan pcng nian daiam hubungan
kal imalnya. Perbaikan ilu berupa p mbcrian Land' kurung yang b rbed pada
aksara yang . alah (tanda kurung sik u), dan aksara yang dip'rkirakan bcnar
(Landa kurung b i <l~ a), mi salnya ta( r)ta r, s/u/(Ct)yuklinya .
Tartda duu gari miring rebah kc kana (j/) mclam bangkan pcmbuka dan
pcnu lup naskah dan p nutup kali mat. cdang kan jcda dalam kali m' t, balk di
daJam an k kalim' t maupun scbagai j cdu d<.l lam wak tu mcmba ·an ya. Dcngan
ck:mikiun , Landa pcnu tup kalimm dan jew limal VI , /) pada pcnyuJ ian
naska h ti uak sclu lu ' mu dcngan tandu pada penYi.lji:.m tcrj cmahan.
Oc ngan p~n yaj ian naskah secur a c! mi kian dihararkun ukan ui pc r kh nOl,·
kah yang ' CSU CI I atau . cli" kat mun"kin dcngan naskah yang dih't;ilkan olch
pengaru ng/pcnu lis n:lskahnya.
BAB 3

TERJEMAHAN

Pengantar
Terjcmahan dilakukan dengan sedapat mungkin menyesuaikannya de­
ngan apa yang ada dalam kaJimal asli pada naskah, baik sccara tcrsurat
maupun tersiral. Dengan caru demikian, diharapkan baik makna maupun gaya
bahasa da\ipn liap leal imat naskah dapat "ikut pindah" dan masuk kc dalam
terjemahannya sehingga pcsan, maksud, dan amanat pengarang naskah dapat
lcrbawa pula.
Faktor lain yang menjadi pertimbangan da1arn penerjemahan adalah tata­
bahasa dan gaya bahasa yang berlaku dalarn bahasa Indonesia sebagai bahasa
sasaran. Sehubungan dengan itu, dalam terjemahan ini di beberapa tempat
akan terdapat lerjemahan yang agak bebas. Dengan eara dcmikian, diha­
rapkan akan tercapai pcngertian kalimat yang baik dan mudah dieema pem­
baea.
SejumJah istilah, seperti nama jabatan dan lambang kerajaan tidak diter­
jemahkan ke daJam bahasa Indonesia, meJainkan leLap dipertahankan dalarn
bahasa asalnya. Hal itu dilakukan alas dasar pertimbangan kepenlingan kajian
sejarah dan terbukanya peluang mengenai adanya kemungkinan bahwa
kosakata itu di masa depan akan dapat memperkaya khazanah bahasa Indo­
nesia.
Dengan eara demikian, diharapkan dapat tereapai terjemahan naskah yang
pada satu pihak tidak menyimpang dari yang semula dimaksudkan oleh
pengarang naskah dan di pihak lain kandungan isi naskah itu dapat dipahami
tanpa kesulitan berarti oleh pembacanya. Jika penerjemahan agak bebas

41
42

dilakukan sehingga terjadi penam bahan kala, kala tambahan iru di tempaLkan
di dalam kurung sebagai tanda untuk memisahkannya dengan tertera pada
naskah.
43

III Kata Pembuka /11 purwwawaknya


"Inilah PustaJca Rajya-rajya i Bhumi "Iti I pustakarajya rajya i bhumi
Nusanlara, sarga keempal dari parwa nusantara calunha sargah ri dwiriya
kcdua, sebagai PUSlaJca Rajyawarnana parwa I pinaka pusraka rajya warnana
i Blzumi Nusantara sejak lama dan i bhumi nusantara I ciraJcala lawan
semua kebiasaannya . sarwwaJcramanya.
"Ini disu un dan dipustakakan olehku, "Iti inusull mwang pillustaka de nl
bersama bebcrapa puluh orang. yang mami I samyutcl pirang pululz siki /
uLama. sang bijaksana, mantri palih , sang pinakadi / sang mahakawi I
rombongan raja sebagai duta kerajaan manlri pa/iil I rajabhretya pinaka
dacrah. raja daerah dari rakym daerah , dutarajya mandala I pranaraja sakeng
Jcsa, kc ala , pcmimp in agama, dan praja mandaia I desa I em }; jurI( I
scbanyak manlfi raja. dang acca ryugama I m W(lllg suhve/i
i flg IrWIlLri mCllllri raja
/2/ carbon sapinasuk dhyaksa pipitu
I~ Carbo n, lcr masuk pc. nga wds I Iowan pinaya de ning mami pinaka
yang ujuh, dan di pimpm o[chku SC'­ penghulu ning sang manluat yaliku I
bagai kepala para pcnulis, YUllU aku ngwang pangeran wangsokerta na­
Pa ngcran Wangs kcrta. nama I ng­ masidam abdulkpmil mohammad na­
kapnya Abdulka mil Muhammad Na­ soruddin pinaka panembahan carbon
saruddin ·eb.agai Penembahan Carb n athawa panembaJzan agong gusti car­
aLaU Panembahan Agong Gusli Car- bon panembahan loh pati ngaranku
on, Panembahan Tohpati namaku lagi maneh 1/ "kathamukha II "awigna­
" Awal kisah. mastu II yadyaslU n ngwang pinaka
"Sclamatl ah . Jika aku yang (banyak) sastrajna mwang amageri lawaI!
tahu dan berpegang teguh dan besar agong paradah ri sarwwa pus/aka I
kesalahan lenLang serba pusIakn, !le­ makadi puslaka PUUSlaJca kadilei I
pcni pusIaka-pusLaka seperti ini, 131 hana La parama rahasya bwa/
parasmya II iti pustaJca hana ta tama
tan angowahi sakeng kramekang
sayuklinya I mapan ulih ing
kapwahOmhOm wwang akweh ikang
didagdha ri katha saslra mwang ni­
risastra lawan prajneng widya jana­
pada / alcsohini I prajneng widyagama
/ panjneng widyanagara mwang lellya
waneh /1 lcabeh dula rajya 111IJ1Idaia /
44

raja raja / sang mahakawi / mantri


paeih I senapali I dang accryagama
tungkul gorawa ring sullan carbon
rayi ning sultan m wang mami II
hetunya ngwang I sultan anom lawan
sultan sepuh I
14/ adalah keturunan 141 hana ta pUlropadana nin g
Sunan Gunung Jati, yang terkenal di susuhnanjali sang kamaslWing jawad­
lawadwipa. pemimpin agama Islam di wipa / dang accaryagameslam i bhumi
wilayah lawa Barat, awu manusia jwva kulwan alhawa hutama parusa­
ulima yang mulia perilakunya, karena gong swabhawa nira II "wpan rasika
ia tCmlasuk sembilan yang terkenal di sapinasuk Ylawa kamaslWing jawad­
Jawadwipa, Susuhunan Jati sebagai wipa II susuhunan jUli pinaka raja
raja pcndew yang agung d i ncgara pandilagong haneng negara puser
pUSaL dunia di wilayah Jawa Baral. haneng negara puser bhumi i bhumi
yaitu ncgara Circbon. jawa kulwan yaliku carbon nagari I I
Makanya discbul pusat dunia . karcna mflpan sinebut puser bhumi I helunya
(mcnjadi) pusat agama Islnm aWl! puser in g agamcslam al hawa puser
pUSHt i1mu agama Islam pnda waklU ing widyamcslam ring samnngkana /
ilU , dan dari scluruh mandala, kOla. rl'llvang sakeng salwir ing mnndala /
dcsa, pulau-pulau di wilayah Nusan­ parjal desa I nusa nusa i bhumi nusa­
151 Lara banyak juga yang berguru di /51 !!lara akweh jugekang 'maguru
Circbon. Di Jawadwipa ada tiga buah ring ' carbon ling jawadwipa han a
pUSaL dunia. yailL! di lawa Baral ialah lelung siki puser bhumi ya riku I jawa
Cirebon, Jawa Tcngah ialah Dcmak, kulwan yata carbon jawa madnya yaw
lawa Timur ialah Ngampeldcnta demak jawa weWn yaliku I ngam­
kem udian Giri di Gresik dutu, peldenla neher giring I ring nguni gre­
sepanjang ko~, pesisir Jawadwipa se­ sik I lUI praja pas/sir jawadwipa bang
bel ah uUlra. lwar I akweh W wwang panekanung
Banyak orang yang dalang itu me­ mekul agameslam alhawa sine but de
m luk agama Islam atau disebut oleh ning parasamya yatiku I agami rasul I
semUanYa, yailU agama Rasul. Adapun han a pwa I aiswan iii kalha sakeng
bahan kisah ini dari semua duta, kabeh duta I ateher dinadyaken sawij i
kemudian dijadikan salu semua lUlisan kabeh seral seral ikang lathya tan
yang kisahnya .dak
16/ salah; demikian juga puslah 6/ salah I kumwa juga pustaka
cerita. nitisas tra, tulisan prasasti, alha / nili sastra I serat prasasti /
45

ajaran tentang kenyataan semua pus­ tatwopadesa katha I sahwa pustaka


taka uraian kerajaan, uraian daerah, rajyawarnnana I mandala warnnana I
pustaka tentang bcrbagai kebiasaan di pustaka mangenne sarwwa krama
daerahnya masing-masing, pustaka ning mandala nira sowang sowang I
agama, uraian ten tang keluarga, uraian puswkagama I gotra sawalapatha I
tentang keturunan, pustaka keluarga putropadanapatha I pustaka raja
raja, pustaka-pustaka pararatwan di wamsa I pustaka pustaka pararatwan i
daerahnya masing-masing. mandala sowang sowang I jugamitu­
Juga mengikuti tutur carita dan pen­ hujaring carita mwang pamangguh
dapaL para orang bijaksana, atau para sang mahakawi I athawa sang dura I
duta (utusan). Tetapi yang sebclumnya lathapikang te/as karuhun hinajengan
sudah dikemukakan olch scmua uLusan dening kabeh dutekang wus mangalo­
yang sudah memper­

/71 Limbangkannya dan dianggap 171 cilakan laIVa" pangfillfiup ikan;.;


Icngkap tidak salah, dan , Lidak mc­ prusidh(l liIn salah I rmvart,l; / tlln
Icngkapinyu duri kebiasuan nyul<l , misyani sokeng kr(lmckartg wtwa !UUlil
Adapun aku mcnuJis ini pustaka ka­ pwa ngwang mallurut iti ptL~[{/ka "
rena diperimah oleh ayuhku , yuitu karana dinoIVul/an de nill,!; a'jayahku
Pangeran Rasmi dengan numa nobat yata pangeran ra smi lawan natnasi­
Panembahan Adiningratkusuma, atau dam panemiJahan udiningratkusull/a i
Pencmbahan GiriJayu namunya Jagi, athawa panem/)ahan girilaya ngaru­
keLika ayahanda belummcninggal. nya waneh ri kala sang rama laWn
Dcmikian juga aku dipcrintah mcnulis­ angemasi /1 mangkana juga n;.;wang
kan ini pustaka oleh Sultan BanLen, dinawuhan anyerat iii pUSlakLl de ning
yaltu Pangeran AbdulfaLha dengan sullan ban/en yata pangeran abulpa­
namu nobaUlya yang Lerkenal, Sultan Iha abdulpalah lawan pramantlran
Ageng Tirtayasa. Seperti abhiseka sullan ageng linayasa II
kumwa
181 juga susuhunan Mataram , yaitu /8/ juga susuhunan malaram yaw
Pangeran Arya Prabhu Adi Mataram pangerun arya prabhu adi mataram
yang nama nobatnya Susuhunan . ikang ngaran ira abhiseka nira
Amangkurat menginginkan begitu. susuhunan amangkurat mahyun i
Seperti j uga banyak lagi orang-orang mangkana I kumwa jugakweh manih
utama di wi layah Suwamadhipa dan sang pinakadi i bhumi swarnatiwipa
Jawadwi pa yang menginginkan de­ mwang jawadwipanung maJryuna ing
mikian. Alasannya, sastra kisah adalah mangkana II helunya saSlra ning /catha
46

sebagai ilmu dunia manusia, menguta­ hana ta pinaka widya ning rat janapa­
makan yang benar bahwa sebagai da I makadi kenoh yan pinaka pustaka
puslaka nil1raj ya mengisahkan ning nitira jya i damelnya swatha­
kesejahleraan dan kejayaan negaranya, mwang kajayan nagara nira I mwang
dan penduduk gembira mengabdi janapada subhika ri sewaka ring ratu
kepada raja mereka yang luhur budi . nirekang dharmika II tekwan iti
Lagipula ini

/9/ pustal<a sebagai pemimpin bagi /9/ pustaka pinaka panghuJu sakweh
semua orang yang mcmpelajari semua ing mwang ikang mangadhyaya
kebiasaan di masa lampau , dan ingin sarwwa krama ting kuna I mwang
mcn gclahui ki sah asal-mula sualu ahyun angawruhi purwa prastawa
ncgara eli wilayah Nusanwra, dan sc­ ning sawiji nagara i bhumi nusantara
bagainy a lagi . Dcmikianlah aku sclalu I mwang salwirnya waneh 1/ matang­
minta rnengambil karya kisah sebc­ yan ngwang nityasamrih amet krama
namya. Adapun yang dijadikan pega­ ning katha sayuktinya II hana pwa
ngan dalam pembicaraan mengingin­ pinaka penggwan ing magosti manga­
kan begitu kepada penyusun dan pe­ locita mangene panusun mwang pan­
nulis Pustaka Rajyawarnana i Bhumi yerat I pustaka rajya warn ana i bhumi
Nusantara, yaitu di paseban istana nusantara yata i paseban kartwan
Kesepuhan Carbon. Selanjutnya di­ kasepuhan carbon; satuJuynya tucapa
kisahkan, mereka ituIah yang meng­ I rasikekang tekan tumuti mawiwekeng
ikuti berlaku hati-hati.
/101 membawa pcnyusun pustal<a ini /10/ malapaken panusun iii pustaka
kcmudian dapal menggarapnya dengan yalanyan ulih kagawayan ika siddha
sanpurna dan bcnar sena lengkap. lawa- (n) kenoh mwang paripurna II
Bukankah mereka semua itu ahli ceri­ mapan sira kabeh kalha widagdha I
la, menyatu dalam kesopanan tanpa salm aka ri subha nindila I mwang
cela, dan demikianlah kila semua yalhesta kita kabch yatanyan siddha
akhirny a mcnjadi sempurna dan saddhya lawan paripurna I panlara
lengkap. Di antara mereka ialah sang ning sira yalik u / sang dh armm1l­
dharmadyaksa kerasulan, sang dhar­ dh yaksa ring karasuJ an sang dhann ma­
madyaksa k wis nuan . sa ng dha r­ dhyaksa ring kawasnawa n sang
madyak sa kebudaan, sang dhar­ dharmmMhyaksa ring kasogatan sang
madyaksa kesiwaan, sang dhar­ dharmmlldhyaksa ring kasewan sang
madyaksa khongpuce atau kwan im dharmml1dhyaksa ring khong puce
poce alhwa kwan Un po­
47

/11/ yaitu sang bijaksana orang Cina /11/ co yata sang mahawaki wwang
dari Semarang. Kemudian ban yak cina sakeng semawis I ateher pirang
orang bijaksana, ahli silsilah dari sang mahakawi I sang gotrasawala
banyak kerajaan, seperti juga sang sakeng pirang rajya I kumwa juga sang
petinggi, sang duta dan kerabat raja amatya I sang duta lawan pranaraja
Carbon yang semuanya dipimpin carbon ikang sakwehnya ninaya de­
olehku. Karena semua dijamu dan ning mami 1/ sira kabch tinarnuy lawan
disuguhi hidangan serba lczat oleh sarwabhogopabgogadi de ning raka
kakanda, yaitu Sultan Sepuh Pangcran ngwang yata sultan sepuh pangeran
Samsudin Mertawijaya namanya. se­ samsudin mertawijaya ngaran ira II
lanjutnya Sultan Sepuh memberikan satuluynya sultan sepuh wineh pitutur
nasihat kepada mereka semua yang ring sira kabeh sang panekekang
datang untuk berkumpul di paseban kapwa homhom haneng paseban
112/ Demikianlah nasihatttya, "Saya /121 nihan ta pitutur ira I ngwang
minta agar rasa bcrmusuhan yang ada aminta samahambek panyatrwanan
di antara anda masing-masing, kemu­ pan tara nira so wang so wang I
dian dilenyapkan. Semuanya yang su­ yatanyan linTIdaken I samTIhanung
dah diketahui itu, diganti dengan ke­
was wartamrlna I gantyakna lawan
inginan bersahabat selayaknya De­ ambek pamitrekang yogya I lawan
ngan demikian pekerjaan anda akan
mangkana kagawayan ira siddha pari­
sempurna dan lengkap. Janganlah
puma II haywa ta sira mijilaken
mengueapkan perkataan tidak baik ke­ wuwus tan rahayu ring duta rrljya sa­
pada duta kerajaan sesarnanya. Karena
manya II mapan sira kabeh wus
kalian semua sudah bersatu eita-eita tunggal cita nireng gumaway karya­
mengerjakan karya yang bcsar ini, sc­
gtlng iki II kumwa juga sira kabeh
peni juga kalian semua sarna-sarna le­ padang gogoh maryada ning prayeng
guh berpegang pada keinginan itu,
lagi I matuta
mengikuti
/13/ perilaku leluhur kita. "Dan /13/ padan larnpah ing sang kawitan /
semua lagi nasihatnya diberikan oleh mwang sakweh manih welingnya
kakanda Sultan Sepuh. Adapun para waneh saking raka sultan sepuh II nana
bijaksana, san g Setinggi , pemim pin pwa sang mahakawi I sang arnatya I
agama, ahil siisilah seb gai duta dari sang accaryagarna I sang gOlrasawala
semua kerajaan, dan lain negam atau pinaka duta sakeng sarwarajya /
dacrah kecil di wiJayah Nusantara. Di mwang lennagara I atawa desamandala
antaranya masing-masing dari Banten, i bhumi nusantara I pantara rung 00­
Jayakarta, Mataram Kudus, Lasem, wang sowang sakeng I banLen jaya­
48

Tuban, Surabaya, Wirasaba, Pasuruan, karta / malaram kudus Iasem luban


Tegal (?) (=Telegi\), Panarukan; Gre­ surabayaki / wirasaba / pasuruan tele­
sik, Semarang, Demak, Kediri, gil panarukan gresik semawis demak
kediri /
/14/ Mojoagung, Bagelan Balam­ /14/ mojwagung / bagel en balam­
bangan, Madura pulau Bali, Bangka, bangan madura / nusa bali / bangka /
Galuh, Jambi, Kertabumi, Sumedang, galuh / jambi / kertabhumi / sume­
Tanjungpura di Karawang Cangkuang, dang / tanjungpura haneng krawang /
Ukur, S ukapura, Parakanm uneang, c<mgkwang / ukar / sukapura / para
Kuningan, Galunggung, Imbanagara, kanmuncang / kuningan galunggung /
Rancamaya, Japara, Perlak, Buruneng imbanagara / rancamaya / japara /
(Brunei), Pasch, Lamuri, Makasar, parliak / buruneng / pasch / lamuri /
Bangga(w)i, Galiyao (=GaliIao), mengkasar / banggawi / gaJiyao / ku­
Kutalingga, Seram, Logajah, Ambon, lalingga / seram Iwahgajah / ambwan
Maluku, Taliwang, Gurun, BanLayan, maloku / taliwang / gurun bantayan
Tanjungkutai, Tanjungnagara, Tan­ lanjungkute / tanjungnagara / tanjung­
jungpuri, Minangkabau, Kampe, Haru puri / manangkabwa / kampe / harwa /
(MandaiIing), Palembang, Sial<, Barus. palembang / syak barus alC­
Lalu
115/ hcr duta sakeng tumasik tring­
/15/ utusan dari Tumasik, Trengganu,
gano / malaka / i bumi sanghyang
MaIaka di daerah Sanghyang Hujung.
hujung / kumwa juga sakeng lelaga /
BegiLu juga dari Talaga, Sindangkasih,
sindang kasih / dermayu Iwosari I
Indramayu, Losari, Brebes, SelanjuL­ barebes I satuluynya sakeng carbon
nya dari Cirebon dan seluruhnya se­
pasamudaya sakweh ira waneh / tekan
banyaknya lagi, datang ke SiLU ber­
ireka marumah // hana juga pirang
kumpul (menginap). Ada juga bebe- .
amalyanung tan teka II mapan wighna
rapa peLinggi yang lidak datang karena
:;lIa // maL.lbehan i:a sang <::natya ning
berhalangan. Semuanya para peLingi di
rajya carbon wineh swakarya sownga
kerajaan Cirebon diberi lugas masing­ sowang panlaranya yatiku ngwang /
masing. Di anlaranya yaitu aku,
pangeran wangsakerta pinaka pang­
Pangeran Wangsakena scbagai kepala hulu ning kadamel mwang panusuk
yang menggarap dan menyusun pus­
pu­
/161 laka, dan beragam sebanyak 1161 staka/ mwang nanayati sakwch
petingi, dan bersama-sama membica­ ing sang amatya / Iawan nayayali
rakannya waktu ilU, juga eara meng­ pulung rahirikang kala / juganggunita
garapnya. Keb', sann semua jaIan len­ kriya / kama sa lwir marga ni ng
Lang kisab yang ebenamya, sehingga katheka sayukLinya yatanya paripUrna
49

lengkap dan menjadi pedoman yang mwang dumadi nyaya I ikang ani­
sang at menarik . Selanjutnya Ki warya II satuluynya lei raksanagara pi­
Raksanagara sebagai penulis pustaka naka sang manut at pustaka lawan
dan mengurus semua duta yang tengah umiwo sakweh ing sang duta i sedeng
bersidang. Kemudian Ki Anggadiraksa mawiweka II ateher ki anggadiraksa
sebagai wakil menulis dan sebagai pinaka pangawak sang man urat
bendahara semua mereka. Lalu ki mwang pinaka sang bandahara ning
Purbanagara scbagai sira kabeh II ateher ki purbanagara I
pinaka

1171 mencari dan mcngam b i Ikan II7/' sang amet mwang maJ apakcn
st:mua tulisan dari banyak ncgara, sarwa scrat sakeng pirang nagara I
yang pilihannya olchnya scmua, mana ikang pilihana de ning sira kabeh I ndi
yang bcnar, mana yang salah atau ti­ tikaning kenoh I ndi tikanung salah
dal< bcnar, karena ia mcngctahui kisah athawa tan kenoh 1/ apan sira maka­
lamq tcntang bcrdiri dan Icnyapnya guna ning katha ng atila I ngadeg
scbuah kcrajaan eli wilayah NusanLara. mwang sima ning sawiji raJya i bhumi
Sclanjutnya Ki Singhanagara scbagai nusanlara II saluluynya ki sing­
kepala pemelihara istana dan semua hanagara I pinaka huluning paraksa
duta dari scluruh ncgara yang datang karalwan mwang kabch duta sakcng
ke Cirebon; ia dan semua pasukannya sarwa nagaranung lckcng carbon I
banyaknya tujuhpuluh orang. Kcmu­ rasika n pasamudaya wadyabala nire­
dian Ki Angga­ kang akwch nya pi lung puluh wwang /
I atchcr ki angga
1181 diprana I pinaka sang duta koma­
1181
liling salwir ing rajya I nagara lawan
des a mandala II kumwa juga rasika pi­
naka sang jurubhasa pantara ning sang
duta II aLeher lei anggaraksa karmamsa
nira pinaka naya mah-anasa sekul
mwang umiwo sarwa bhogopabgogadi
ning sang duta 1/ ateher lei nayapati
karmarasa nira pinaka sang umiwo
panggwanan turu nira I athawa
pakuwwan ning kabeh ikang sanggha­
duta mwang wahana nira I juga pinaka
hulu ning bhayangkaranya 1/
50

1191 Adapun masing-masing petinggi 1191 hana pwa sowang sowang sang
kerajaan Cirebon yang diberi tugas amatya rajya carbon ikang winehan
sendiri, semua dengan anakbuahnya swakarya kabeh lawan kaula nira
masing-masing. Ketika menyusun pus­ sowang sowang II ri kala manusun iti
taka ini, aku senantiasa menemukan pustaka I mami nityasa tumewaken
kesukaran unluk mencapai kepuasan, duhkabhara makasopana ning kepwa I
karena ada di anLara banyak mahakawi mapan hana pantara ning pirang sang
dan sang pelinggi kerajaan dan dULa mahakawi iawan sang amatya rajya
bcrbeda dalarn menyampaikan kisah dULa bhcda II ring manguccaranakcn
mengenai negaranya masing-masing katha mangene nagara nira sowang
yang berjaya dan sejahlera. Dcmikian sowang jayeng sulaksana I mangkana
luluran mcreka, scpcrll juga sang wuwuS nira II kumwa juga sang ma­
mahakawi dari Pasch dan mahakawi hakawi sakeng paseh lawan sang
da­ mahakawi sa­

1201 ri Kudus, scpcni juga sang ma­ 1201 kcng kudus kumwa juga .sang
hakawi dari Sumcdang dan sang ma­ mahakawi sakeng sumcctang la\'.an
hakawi Circbon; ilU harnpir bcrkclahi sang mahakawi carbon I ika mch andu
dan hampir mcnjadi pcrmusuhan dan mwang I sira mch dumadi panyalfa­
pcrkclahian. hampir liclak mcncmukan wanan lawan aridu I meh tan tumen­
ceriLa yang bcnar. Dem ikian juga sang waken kmhekang Lalwa II Kumwa juga
mahakawi dari Makasar dan sang sang mahakawi sakeng mengkasar
pClinggi dari Malaram dan juga lawan sang amatya sakcng maLaram
Madura. Kcmudian sang mahakawi lawan mandura juga II ateher sang
dari TanjungkuLai dan sang dULa dari mahrucawi sakcng Lanjungkulc iawan
Palembang dan sang mahakawi dari sang dULa sakeng palembang lawan
Ukur. TeLapi dibual lagi yailu menjadi sang mahakawi sakeng ukur II lalhapi
lima kabwal manih yaliku hana ning limang
1211 kclompok. Sang mahakawi, sang 121/ sangghamalya I sang mahiikawi I
ahli silsilah saling memarahi akhimya sanggotrasawala silih sakrodha
ribul-ribul hampir keduanya ibcrkelahi wekasan harehara meh madwandwa
di dalam paseban, mulanya mulai per­ Yllddha haneng jero paseban awil
tama menulis Pustaka Rajyawarnana i tambaya ning prathama manural pus­
Bhumi Nusantara dan yang lain-lain­ taka rajyawarnana i bhumi nusantara
nya !agio Di antaranya yaitu pertama, lawan salwimya waneh II pantaranya
kelompok duta dari Surabaya, Pa­ yata prathama sangghaduta sakeng
sunwn,~n.BUunbrungan,pulau Surabayeki I pasuruan panarukari
51

Bali, Madura, Makasar, Bangga(w)i, blambangan nusa bali / mandura /


Galiyao, Sera m, Logajah, Ambon, mengkasar / banggawi / galiyao / seran
Maluku, Taliwang, Gurun, BantaYaIJ, lwahgajah / ambwan maloku /
Banten, taliwang I gurun bantayan banten

/22/ Palembang. Dan kedua, kelom­ /22/ palembang I mwang dwiliya


pok ulusan dari Malaram, Lasem, sanggha duta sakeng mataram lasem
Tuban, Wirasaba, Semarang, Kediri, luban wirasaba I semawis kcdiri I
Mojoagung, Bagclen, Indramayu, mojwagung / bagelen dermayu I lwa­
Losari, Brcbcs, Tegal (=Telcgil), Ja­ sari I barcbcs lelcgil I japara I mwang
para, dan juga dari Bonang, Man­ jug.a sakeng bonang / mantingan lriliya
lingan. Keliga, kclompok ulusan dari sanggha duw sakeng jayakarLa I demak
Jayakarta, Dcmak, Kudus, Cirebon, klldlls carbon pasch gresik tanjungpura
Pasch, Grcsik, Tanjungpura, Kara­ krawang I cakwang I kuningan bar us
wang, Cangkuang, Kuningan, Barus, malaka I tumasik lfinggano I mwang
Nlalaka, Tumasik, Trcngganu, dan juga duUl sakcng lamongan lcmbayol
juga ulusan dari Lamongan Tembayal, scclayu I caturtha sanggha duta
Sedayu. Kccmpal. kelompok ulusan

1231 dan Sumcdang, Ukur, Sukapura, /23/ sakcng sumcdang I ukur I suka­
Parakanmuncang, Galunggung, Ra­ pura I parakanmuncang I galunggung /
camaya, Talaga, Sindangkasih, Galuh, Rancamaya / talaga I sindangkasih I
Kertabumi, Imbanagara, Rajagaluh galuh I krelabhumi I imbanagara I ra­
dan Luragung; kcmudian ulusan dari jagaluh lawan Juragung / ateh er duta
Giri, Scndangduwur, Sangga kclima, sakeng giri / sendangduwur / panca­
ulusan dari Jambi, Bangka, Periak, sanggha duta sakeng / jambi / bangka/
Buruneng, Lamuri, KULalingga, Tan­ parlak buruncng I lamuri I kutalingga /
jungkulai, Tanjungnagara, Tanjung­ tanjungkulc / lanjungnagara I tanjung­
puri, Minangkabau, Kampar, Haru, puri I manangkabwa I Kampe harwa I
dan Siak, ini diam saja, hanya mwang syak iki humeneng kawalya
mendengarkan, tidak berkata. Ada mangrengo tan mojar II hahana juga
juga yang datang dari ncgara seberang sang pancka sakcng nagara sabrang i
di wilayah Nusantara, bhumi nus1mtara I ma­
/24/ aku sudah banyak mengaji segaJa 124/ mi wus akweh mangajya sarwa­
kitab cerita tentang kerajaan-kerajaan sastra katha ning rajya rajya i bhumi
di wilayah Nusantara, dan mengetahui nusantara mwang makadrewya sarwa
segala pustaka kerajaan yang menga­ pustaka rajyanung angasoraken sira
52

lahkan mereka semua, dan juga aku kabeh / mwang juga mami pinaka
sebagai kepala mereka semua. Kemu­ panghulu rora kabeh II matangyan de
dian aku mengambil jalan tengah, te­ mami kalap lampah tengah / tathapi
tapi aku selalu berunding dan jejak mami nityasa mapulung rahi mwang
lama yang diharapkan lagi dan semua­ telas karuhun inaloci ta man ih lawan
nya tanpa henti-hcntinya. Sepeni de­ kabehan tan henti hentinya / makadi
ngan orang tua, sang mahakawi, sang lawan wwang alUha / sang mahnkawi /
pctinggi, uLusan keraJaan yang saraL sang amatya dUll.1 rajyakang widyani­
pcngeLahuannya. Demikianlah , akhir­ puna II malangyan i wekasan sira
nyn mercka sernua rncrnbcri­ kabch ameh<l­

1261 k<ln kisah schcnarnya, tidak dc­ 1261 ken kama sayukLinya I tan law:in
ngan mcnjawah lagi dan y:mg sudah wakrOli manih mwang ikang wis tiban
Lidak mcndendam lagi _karcna mercka durgama manih II m{lpan sira kabch
scmua sudah bcrciLa-cita lUnggal. wus Lunggal ciLLa nira II yata
YaiLu, sama-sarna mcmcgang na sihaL padanggbgbh wcling ira sulLan scpuh
Sultan Sepuh Clrcbon: lalah para carbon yaLiku sang clulllrajya Lunggal
uLusan kcrajaan ilU bcrcilll-ciw lung­ ciLta nin] I pada kaharcp rnakolih pari­
gal. sama-sama mcnginginkan mcn­ purnanya ri karyigOng iki pinaka
dapal kescmpurnaan karya bcsar ini panghulu wldyani ng kaLhIl 1 maka­
scbagai pcdoman pcngcLahuan kisah, dyanggwa kabch janapada kani sw
agar dipakai scmua pcnduduk golong­ madhyamottamawang arddha pa­
an rcndah mcnengah, dan Linggi , dan thyanggwa nitisastra raja ng sirowl
semuanya Icngkap mcnggunakan niLi­ nagara I amawa dcsa mandala II lawan
sastra scbagai raja yang bcrkuasa di sa~
negam, atau dcsa dan dacrah, dan
1271 kopayanya mami lawas ira pi­
1271 sekuaL Lenaga aku lamanya rang dina i wekasan nirawarana Scral
beberapa hari akh imya jelaslah tulisan ngwang hinajengan sara sanya II ma­
saya yang dih arapk an bersama ilU. tangyan telas sincraL pirang sargapus­
Maka sclesailah di LUh beberapa sarga taka rajyawarnana i bhumi nusantara I
Pusl aka Rajyawarn ana i Bh umi lyadyanpmmangkana wara ksamalcena
Nusanlara . WaJaupun demikian, beri­ yan hanekang salah athawa kal uputan
tahukanlah j ika ada yang salah alaI] ing panusun itipusataka II satul uynya
terlewal ketlka menyusun pustaka ini, prethakkaryam iki / pi naka bhretka­
Selanjutnya karya yang jelek inj se­ Lhekang hasta kreta mami n pasamu­
bagai kisah .., (bhretka1ha) days dum dum rajya rat bhDmi nusan­
53

pekerjaan tanganku dan semua para tm"anung ~jna I mwang priya


duta kerajaan di seluruh wilayah sakha saking rajakula carbon pan­
Nusantara yang sangal bijaksana, Laranya pitre milra I
dan bersahabal baik dari keluarga raja
Cirebon, di anLaranya sahabal oranglua

1281 berlaku sebagai ayah. Demikian 1281 pilamalaku I kumwa juga ka­
juga keinginanku menyelesaikan mena mami lumekas man ural ing pre­
menulis kisah penama, yang dulu Lha mahaLha / ikang rumuhun sakweh
semuanya padaku, si pcnyusun dan si ing mami sang panusun mwang sang
penuJis PU5laka RaJYawarnarw manwraL ili pusLaka rajya warnana i
Bhumi Nusantara scbagai permala dari bhumi nusantara I pinaka sphatika
scluruh karya saSlra cerita . Aku ning sakwehnya kahta sastra I mami
memuja kcpada Hyang Tunggal yang mangaslungkara ring hyang tunggal
Murbawisesa. Kcmudian sclamat ikang amurbawisesa I yatanyan
scjahlcra. Dcmikian juga hindarkanlah awighnamaslu I kumwa juga lupu­
aku oari laku buruk <.Ian bahaya bcsaI, taken mami sakeng papakarma mwang
tak ada rasa dcngki lal< ada bahaya matfabhaya /lan han-abhicaraka / tan
yang mcrusak <.Ian mcmbahayakan hana bhayekang ksiyaLc ri pisuna ring
kcsejahlcraan kcraj,wn swasLha rajya ki­

1291 kila semua, <.Ian memperolch 129/ La kabeh / lawan makolih


kcsejahleraan hidup bagiku oan agama swasLha ni hurip ing mami sarnagama
yang mcnulis puslaka ini, sebagai sang manura iti pustaka I pinaka
pengetahuan semua orang di kemudian widya ning kabeh janapada n-aLgaw
hari. wanwnana makadi widya ning kama
Menjadi pcngclahuan LGntang kisah rajyaraja lawan rajyanya rat i bhumi
para raja dan kcrajaannya di seluruh nu santara II iti pustaka yatanyan
wiJayah Nusamara. PusLaka ini kcmu­ kangken pituhun hutama sakeng kabeh
dian dianggap sebagai pcdoman yang ni katha II lawan mami tamatan
utama dati semua ccrila, dan aku Lidak angowahi sakeng kathanung sayukti­
mengubahnya dari kisah yang sebe­ nya I mwang atyanta makaguna pinaka
narnya, dan sangal bcrmanfaaL sebagai panghulu ning kabeh janapacfanunung
pemimpin semua orang yang lerma uk kanista madhyamottama I
golongan rendah, mencngah, dan atas.

1301 Sejak sekarang hingga kemudian /30/ wiLan warttamana leka ning dlaha
hari. II "prathama katha II "hanata sira sang
54

Kisah Pertama : taruna sunda keling I sanjaya ngaram


Adalah seorang pemuda Sunda (yang) ira II rasika bratasenna wa sutah /
hi tam. Sanjaya namanya. la (adalah) prabhu gaJ uh i bhumi jawa kulwan/
anak Bratasenawa. raja Galu h di rasi ka prajw'ng weaaslfa mwang
wi layah Jawa Baral. la mah ir me­ suhka L.a ya maburu salweng wanagiri
mainkan senjat3 dan gemar bcrburu I iawan mangkana ya nityasa suhka
binaLang di hulan rim ba, dan ka re­ mahas ing wanantara mwang kalung­
nanya sela lu gemar menginap di dalam halungha II sira aanpa wedi ring sat­
hutan dan terlUnLa-l unw. la Lidak LakUl wakrura I athawa mwang pinaka satru
tcrhadap binaLang buas atau orang nira // hctunya maka swab ha wa nira
sebagai musuhnya, karcna wataknya wlnanwra 1/ hana pwa sanjaya yatiku
yang suka hutan Ilu. Adapun Sanjaya putro
adalah kctu­

/311 runan sang Rc~iguru Manikmaya 1311 padana ning sang resi guru
Prabhuguru. awu raja dacrah Kcndan. manikmaya prabhuguru I athawa raja
SclanJutnya diklsahkan sckarang mandala kcndan / satuluynya ri h:a
bcrkuasa di kcrajaan GaJuh dan kcra­ thaken mangcnc mangJdcg mg raj),,\
jaan Sunda di wdayah (lawa) Barat galuh lawan rajya sunda i bhumi kul­
dcmikian. Sang Resiguru Manikmaya wan mangkana // sang rcsiguru manik­
namanya, datang dari Jawa Timur, maya ngaran jira I tekan sakeng jawa
lCLapi negara asal-mulanya ialah ne­ wctan /l3thapi nagara purwa praswwa
gam India dari kcluarga SaJankayana. nira yatiku bharata nagari sakcng
Ada beberapa ncgara di antaranya canankayana wamsa II hana pwa pi­
yaitu Gaudi. Mahasin, Hujungmedini, ran.g nagara pantaranya yata gandi
Suwamabhumi, Gohnusa yaiLu puJau nagari/ mahasin hujungmendini swar
Bali, Juga ncgara Syangka, nabhumi / gohnusa yaw nusa bali /
pitowi syangka nagari /
/32/ Yawana, Cina dan berbagai ne­ /32/ yawana nagari I cina nagari I
gara, dulu sudah dikunjunginya. Dari mwang salwir ing nagari/telas karuhun
Sang Resiguru Manikmaya yang ber­ tinekani de nira /1 sangka ri sang resi­
isuikan Dewi Tirthakancana namanya, guru manikmaya maslri lawan dewi
yai1u anak maharaja Tarumanagara, tirtha kancana ngaran ira yatiku pUlTa
Suryawarman namanya , ke mudian ning maharaja tarumanagara suryawar­
sang Resiguru dihadiahi daerah. yaitu man ngaran ira II maaangyan sang resi
Kendan namanya, dan Jengkap dengan guru I dinaksinan mandala y ku ken­
pengikutnya, bersenjala lengkap. Ia dan wastanya mwang sangkep lawan
55

dirajakan di daerah Kendan sebagai kaula nira I wadwamAwastra /I sira


rajaresi, sang maharaja memberinya rinatw aken ikang kendan mandala
semua benda yang patut untuk raja. pinaka rajarsi I sang malla raja wineh
BegilU juga semua tasira sarwakosa ning rajayogya II
kumwa juga sakweh

/33/ pakaian yang sesuai bagi raja 1331 ing anggwanan dala dala ning
dan permaisuri, dan petinggi kerajaan , raja 'lawan raja bharya/mwang
serba indah dan .sc rba lczat hidangan­ rajyamalya / sarwawa5twan mwang sa
nya. Seluruh raja daerah, yailu seluruh rwabhogopabgogadi II sakwch ing
kerajaan el i wilayah Jawa Baral diki­ mandala raja I yateng sakwch rajya i
rimi surat oleh sang maharaja Taru­ bhumi jawa kulwan ingaturan lawan
managara, bahwa Rajaresi Kendan sawala dening sang maharaja taruma
janganl ah dimusuhi brena sang Ra­ nagara I yan rajarsi kendan haywa ta
jare:> l Kendan adal ah rnenanluku , sira tinenget mapan sang rajarsi ken­
jadikan sahaballah olchmu scmua. dan hana ta mantuku I paritranana de
Lapipula sang raj arcsi Guru Kendan nira kabch / luwi sang rajarsi guru
sebagai brahmana yan g scmpurna kcndan pinaka brahmana siddhi man­
i [mun)'a, elan ia sudah berjasa untuk lra mwang I nlsika wus krcwyasa ring
sanghyang Agama Sia sanghyang agama II sa

/34/ pa yang memusuhi Rajaresi Guru /34/ ngapckang LUmcngct rajarsiguru


Kcndnn akan dihukum mali dan kcra­ kendan sun llb'ilfl pali Iawan rajyu nira
jaannya kcmud ian kulenyapkan: Dari sun sirna kna lumuluy ling pasangga­
perka wina n pUlfi Tarumanagara, Dewi man nira putri larumanagara dewi
Tinhakan(;ana dengan sang Rcsiguru li n hakancana lawan sang res iguru
Marukmaya, raja d l Kendan , b ·ranak. manilanaya ralwing kendan maputra
bebcrapa orang. lelak i dan per mpuan . pirang siki I jalu lawan sui I salah
Salah SaLu di antaraya ia lah rajaputra tunggal pantara ning yata rajaputra
Su rali man namanya. KClika sudah suraliman ngaran ira II katelcan ilea
duapul uh tahun usia anak itu, k ia n rwing puluh warsa lawas nira n rare I
terlihat ketampanan tubuhnya, dan JIlangkin katon kalitu hayun ing awak
mahk berperang. Karena itu ia dijadi­ nira I mwang yuddha nipuna/I matang­
lean senapati perang. yan sira dinadyaken senapati ng sarna
135/ Kern udian menjadi pengJima /351 ra / aneher dumadi sang baladhika
lentara Tarumanagara. Selelah ayah­ ning wadyabala tarumanagara II ri
nya, yaitu sang Rajaresi Guru Kendan huwus ayayah nira yata sang rajarsi
56

meninggal, panglima Suraliman dira­ guru kendan angemasi II sang


. jakan di Kendan, me ngganlikan baladhika suralirnan rinatwaken ring
ayahnya. kendan sumilihaken ayayah nim II
Ketika itu Langgal duabelas parogelap, ring samangka na I jng dwadasa /
bulan Asuji, empaLIatus sembilan­ kr snapa ksa I as ujirnasa I patanga­
puluh Larikh Salea . Sang Suraliman da­ tusangangpul uh ikang sa kakala 1/ sang
lam p [' ng ia selal u mcngungguli mu­ suraliman yuddhakala sira nityasa jaya
suhnya wena tindakannya yang bera­ satru / mapan karm adharaya bhima
ni dan perkasa raja Kendan. Dari per­ paraknuna raja kendan ling pasang­
kawinannya dengan putri Bakulapura, gaman nira lawan puui bakulapura

1361 putropadana nira sakeng ku- , /36/ pUlrop-aclana nira sakcng kun·
dungga menurUl asalnya, sang Surali­ dungga wamsa ring usananya I sang
man beranak dua orang, Iclaki dan suraliman rnapUlra dwa siki / jalu
pcrcmpuan. DianLaranya m:.lsing­ m wang slri I pantara ning sowang
masing, anak sulung yaiLu Sang Kan ­ sowang I anak panuha yaL<.1 sung kancJi­
cJihawan mau sang Rajarcsi Dcwaraja, hawan aLhawa sang rajarsi dCWar<lj~1
mau sang Layuwatang namanya lagi; alhawa sang layuwawng ngaran ira
sedangkan anak. bungsu, adik sang wanch II i scdcng ,mak panghulu yayi
Kandihawan, yaitu Sri Dcwi Kandiya­ nira sang kandihawan yata sri dewi
waLi namanya, gadis yang sempuma kandiyawmi ngaran nira / kanya pari­
kccantikannya, jclilJ rupanya. Sri pumcng ahayu I dibya rupa rasika I ~ri
Dcwi kcmudian bcrjodoh dengan dewi kandiyawati aneher atemu
orang kaya Langan Jawan wwang rajabrana
/37/ dari Suwarnabhumi, dan dia ber­
/37/. sakeng swamabhumi I mwang
diam di kanlpung haJaman suaminya.
sira tamolah hancng bhuminagara jalu
Sang Suraliman mcnjadi raja Kendan
nira II sang suraliman madeg ratu
lamanya duapuluh scmbilan Lahun.
kendan Iawas nira sanga likur warsa I
S e L ~ lah meninggal, anaknya, sang
I ri huwus angemasi I anak nira sang
Kandihawan yang berdiam di Medang­
kandihawan ikang la molah ing mc ­
jali menggantikan ayahnya. TeLapi
c1angjaLi I gumanLyaken ayayal1 nira I
sang Kandiha wan menjadi raja di
I taLhapi sang kandiha wan madeg rat­
Medangjati, lamanya Iirnabelas tahun.
wing medangjaLi I Iawas nira li ma­
Adapun sa ng Kandi hawan ketika
weIas warsa II hana pwa sang kandiha­
menjadi raj a daerah dengan nama
wan ri kaJa dumadi ra LU mandala I
nobat sang Bhatara Wisnu di Medang­
iawan namasidam sang bhatara wisnu
gana negaranya, atau Medangjati
ring medanggana nagara nira alhawa
57

medangjati
1381 namanya lagi. Sang Kandih awan
/381 garan wan h II sang kan di hawu n
beranak beberapa orang lelaki. Sal· h
manak ta sua pirang siki j alu Ii ':11a h
salLl di antaranya adalah sang WreLi­
lunggal pan tara ning yata ang wreLi­
kandayun . ia mengganlikan ayahnya
1candayun rasika gumantyaken ayayah
ncnjadi raja. Tctapi ia mcnjadi raja dl
nira dumadi ratu II tathapi sira dumadi
d acrah Galuh . kemudian mc nj:tdl
ralwmg galu~ manLlalanya / LUmul uy
ruiarcs i til dacridl '!emr. S;)ng Vrcti ­
uumad i raJar"j hancng mcn ir mandab I
kandayun dinor.aLk:lr1 menj.IUI raJa d I
/ ~an~ wn,:t ik.andilj'un in:l (:lh i,cb n
GaJuh tanggaJ empatbe\as paroterang.
JlIllHldl rU Lw lng gJlu h II g ca LU nJ~L'" I
b u i;l n Callrcl i Imar:llus ligapul uh
,uklupabu I ldi[f<l m~:'1 I lim.lngngJ ·
cmpa t la r ikh S:lka . [lulah palan la
[Us h.'lung ru1uh put ika ng -;~lkaJ..i.lb I
i11ulai ~J krdiri k(.'mja:ln
iti prathama wnbaya ning madegnya
faJ )':I

tJ9i Galuh Lli J , I\\" <\ B ~u·~ll . puiJlI _1<.1\\"<1 _


139/ g. luh ing jawa kulwan j jawa­
Inilah kis· I nya Jagi.

dwipa II nihan ta kathanya wanch 1/ ri


SClclah Sang ·laharaJu Lin gga \ Hrlll lln

hLI\,'usn: ~l ~:I n ~ milhilraJ~1 l ing';J\ '<lr­


mcninggal, k ' hcsa ran h:...:raj :.w n Taru ­

mJn angCf1I :b l yasaw lry ya n ing raJya


managara 'udah tidak \ c hcra p<1 .: .

tarum a n aga ri wu s tan sap i r" II


babnya, m<Jsing- masing k('ra.la~ n "ceil

hClunya su \\' ang so wa n \! rajy a ha lll


di Jaw a Ba ral i ng i n mt:rn ulusk<t n

hancng jawak ulwan ahy un mcgawkc n


ikatannya dengan kerajaan Taruma­

parenahnya lawan rajya tarumanagara


nagara di ibukotanya. karena sang

1 kith: 1 gOng II karan:.i sang manarajil


maharaja digantikan o lch mcnanLunya.
ginant Y:.ik cn d e n in ~ mu ntu ni ra II
K~ i ngi an kcraJaun sebc lah Li mur yang
b harcr Ing fajyu ban' weLan ' i n ~ n­
dik ua ai oich raj a Galuh, yail u sang
baw an l1.:: ning r<lJ <I gul uh yaw sang
Prabhu W relikandayun . TCLapl
prabhu w rc,;tikandayun I tathapya

1401 bcgitu sang Taru bawa s ud a h I-WI n rn aIl " kan:.i sang tarusbawi.J wuS
mengaban ke banyak negara (bah wa) majarajar ring pirang nagara mangcnc
sekarang raj a Tarumanagara sudah raja tarumanagara wus ginant.i de nira
diganlikan olehnya. Adapun sa ng IIhana pwa ang maharaja Larusbawa
maharaja Tarusbawa menyuruh ulUsan kum on dura ning Larumanagara lumeka
Tarumanagara mengunjungi beberapa ning pirang rajyeng nusantara mwang
kerajaan di Nusantara dan k erajaan­ rajya rajya haneng bharala nagari I
kerajaan di negara India. Cina. Campa, cina nagara I campa I kam boja I
58

Kamboja, Sanghyang Hujung, Gaudi, sanghyang hujung I gandinagari I sing­


Sin gha l a, dan banyak lagi lainnya, halanagari I mwang akweh manih
Peri sliwa ilu ( lerjadi) sembilan pa­ lenya II ikang krJma ling nawa sukla­
rolerang. limaralus sembilanpuluh saLu paksa I yestha masa I limangatus sa­
larikh Saka, TCLapi ngang puluh siji ikang sakakala I
tathapi
I·H I se Lahun kcmudian , yallu (tahu n) /41/ sawarsa tumuli yata l ing limang­
li mllr;r lu s scm bilanpulu h Sllk a. raj'] aws sangang pul uh rwa I ikang saka­
Ga luh rnc ngu[us duwn, a kc IhukoLa k7,lIa I raj a galu h motus dUla nira ring
yaitu kOla raja Tarumanagara , Sarna kitbagung yata kilha rung raja taru­
(rn :lk ~ lI d nY~I) J an b ' rmaks ud rt lClll ­ managara II makadi lawan abhipra­
r c rll:lhuLHI h:l tiwa kc r;lpa n Jl uh yahyun mawarahekan yan rajya galuh
l itb l i n ~ in lagl flh:ngai di kc kcra.J'.J:111 tan ahyun manih ri sewaka ring r1ijya
d, . ' h~' l a h bura l.. :<li l U Tarun1an a!:'ar:L ha ng k uh, an \ :j[ ~1 larui llanilga ra II
r\d:ll lln uj ar SJrl g Pr<ll, hu Ga luh 1I1 h:1Il:1 [J \\' <I Wl.'i lflg ira san!.! pr:l bhu gulu h
i.I;II:II TI ,urJ tnya, ,krni!,I ;t n: "S cj:l k ing j .:ro ~a \'alan nira mang kan:l wil..an
,d..Jrang , aku lLlfI ,·.:n IU;1 k 'r:lj a:ln ng ,,"c I m<lmi lawan :aK\\ch ing rajla
P ]~ lc:rIllH.' uk ~ d1(:l:..th lI fllur ,u fl,l;! ai r~ljy ~inu ng su pi n:\.s uk :lng \\ wn ni ng
Tunl fll~ l, Lid:lk la::: i l:lrU mafl ,ldi if Ul fl fII anill

I~'!.! k hih rcndah dari T:lfllrn;lI\agara, ! ~? I udhas lhil rin g taru ma nugara /1 dacli
j:ldi ltJ ak lag i mcm pc' r<lp kan and,l. La n ma nih amir,llu ri ng p,l ka nira /
hany Cl tidak PUlllS (Ian k hih baik ki ta ka wu lya tan [legal mwung k hc: ng k ita
m c m~raa l pcr::;ahabaw/\. Dan begilu­ maha ba lu milfa II law an ma ngkana
lah , CkS :l- esa yang lcr/ll:\suk scbcla h d... ·a dcsa sapinasuk bang kul wun i ng
(barau . ungai Taru m<l ada di hawah tarumanacli / hana La kacakraw artyan
kcku:lsaa n anda . ·cdangkan desa- Iesa paka nira (I I s\;dcng l1...su ntara ::;ap l­
l lrll ur sungai Taruf na. bcracla cI i bawah nusuk hang wc w n ing 1llfum anadi I
kckui.lsa41 nku. Dan uk u sCjuk sckurang ha na lU ' a ca kraw art yan malll i I
li dak lag l mcn ghadap k cp ada anda, rnw ang mam i w it n ngkc Lan rnan ih
Maka. jn nga n lah l c rllara nn d a rnaLurulur,l r ing p:lkan ! ra II LOW i I
m nyc rbu ke k\;ruj aanku. yaiLu Ga l uh hay wa La wadyabala pakanlra lumurug
Pakuan. karc na dc mi ki an ilu sia- ia rajy a man'li yata galuh pakwan ikang
saja. ya mangkana tan paphala I ya

143/ iLU k arena Galuh sangat besar 1431 La dum eh raj ya gal uh maka­
Lentaran y.a, besamya uga kali seluruh drewyagOng aksohininya / akara pin­
tentaranya, dan persenjataan perang­ lelu sakweh ing wadyabaJa pakanira
59

nya lengkap. Lagipula, banyak ·keraja­ lawan kosa ning astra yuddha sangkep
an di (bagian) tengah Jawadwipa dan I muwah ta I akweh rajyeng madhya
Jawa Timur yang bersahabat dengan­ ning jawadwipa lawan jawa wet.an an
leu, dan memberikan kckuasaan yang pamarilrana ri ng mami mwang wanch
besar bagi tentaralru. Nab, anda udah sarananggwa sumembawani aksohinl
tabu semuanya; sekarang baiklah kita mam; II iLi pakanira wus wruh sakweh ·
bersaudara, mengharapkan negara nya mangkc kila hatut rna ulur I pau<l­
leita makmur adanya, penduduknya harep nagaranya !creta subhika I swas­
sejahtera, dijauhkan dari bahaya besnr thanggwa janapada I adohaken maha­
(oleh) Hyang mahakuasa dengan me­ bhaya I hyang amurbawisesa apan
leoyapkan siapa pun nyimakna Ii sangape­

/44/ sa n berwalak p marah, dan 1.+.+1 kang mak<ls wa bhawa k ura


serakah , ena la.k mcngh:.trgoi kClOgi. mwang macdy a la wan wn ha n:.!
nan sesama orang. ' Adapun awa lnya karunya ni ng ci lla rin g wwang $<1­
berdi ri kcraJaan Galuh ia lah pada manY<I /I hana pwa ri lambaya !ling
empalbclas parolcrang, bulan Gai l.l. mangadegnya riljya gaIuh yaLiku l ing
limaralu " tigapul uh cmp l tarik h Sab. Calur dasa I sukJapaksa I C(lilrama: a
Tetapi, sclama ligapu luh luju h t.ah un lin gam mus Lc lung pul uh pa ikang
kcrajaan Galu h m"nga ui kcpada kera­ sakakala II ta lhap i lawas ny a lclung
jaan Tarumanagara, se babnya, kcra­ pu luh pilU warsa raj ya galuh ri ewu
jaan Gal uh terhilung keraJaan kcci l, ku ring -uj ya larumanagara II hClun)'u
lctap i kian lama k ian be. a r da n ~ljya ga l uh kawi lang rajyahalil tathapi
berkuasa. Be ar t.entara sansaya lawas sansayagOng mwang
mahawabhawa nira I ag6ng aks hlOi­
/45/ nya. Sang Prabhu WreUkandayun 145/ nyu I sang prabhu wreUkandayun
menjadi raja lamanya sembilanpuluh madcg raja lawasnya sangang puluh
tallUo. la berislfikan pulfi sang Resi warsa II rasika maslri lawan pum ning
Makandriya, yaitu Nay Manawal de­ sang res i makandriya yaLiku nay
ngan nama nobal Dewi Candrarasmi. manawali Jawan nama idam de i
karena sang Dewi cantik jelita, elok candrarasmi II ffiapan sang dewi litu
nian parasnya. bagaikan bidadari yang ahayu I dibya ning rupa rasika I kadi
berdiam di bumL Dari perkawinan widyadhari ta tamohan ing bhumi I(mg
sang Wrelilcandayun dengan Nay pasanggaman nira sang ¥retikandayun
Candrarasmi, beraoak lelaki liga lawan nay candrarasmi I manak ta sira
orang, di antaranya masing-masing jaJu l.elung siki I pantara ning ' owang
ialah, anak sulung sang Sempakwaja sowang yata / anak panuha sang sem­
60

namanya, menjadi resiguru dan berd'i­ pakwaja ngaran ira / dumadi resiguru
mwang tamo­

14()1 am di daerah Galunggung. Anak /46/ lab haneng galunggung mandala­


lengah sang Wanayasa aLau Rahyang nya II anak panengah sang wanayasa
Kidul namanya lagi, menjadi resiguru alhawa rahyan g kidul ngaran ira
di daerah Denuh; dan anak bungsu waneh I dumadi resigllru haneng dc­
ialah sang Mandiminyak awu kelikn nuh mandalanya II mwang anak pa­
kecil disebul sang Amara namanya mungsu yata sang mandiminyak atha­
lagi. [a kcmudian menjadi raja Galuh wa kala rara y si ncbut sang am,lfa nga­
mcnggamikan ayahnya. KClika bcrusia ran ira wanch II rasika ncher dumadi
rnuda, ia scbagai wakil sang raja, ralwing galuh guatmamyakcn ayayah
blfcna ia rncnjabaL rajam uda (]i iSLana nira II ri kal,l yllswa Laruna rasika pi­
Galuh. Bcgilu juga iu mcnganugcrahi naka pangawak sang prabhu I mupan
bcbcrapa pClinggi di sc luruh ncga­ sira lungguh yuwClfaJa hancng galuh
kadatwan / kumwa juga sira mangde­
mak pirang amatya ring sanaga­

f.,nl reI. Sang Sc:mpak\',lja bcrislrikan /471 ra II sa ng scrnpakw <lJ<l maslri


Nay PohaCi Rababu , kcmudian ber lawan nay pwabacni rababu / ateher
anak dua orang Ic laki, yailu sang manak TWang siki jalu yata sang de­
Dcmunawan namanya, dan sang Par­ munawan ngaran ira / lawan sang pur­
basora namanya. Dari h ubungann ya basom ngaran ira II sakcng parenah
yang tidak scnonoh, di antClfanya sang nyanung tan saphala pant.aranya sa ng
Mandiminyak menyanggamai Nay mandiminyak nyanggamani nay
Pohaci Rababu, iSLri abangnya, kemu­ pwahaci rababu stri ning raka nira I
dian bcranak seorang lelaki, yaiLU sang meher manak jalu sasiki yala sa ng
BraLascnawa namanya. Sang raja bratasenawa ngaran ira II sang raw ga­
Galuh Pakuan, yaitu Mandiminy,k, luh pakw an yatu mandiminyak tun
lidak suka melihat abangnya, sa ng sukha luminghaJ raka nim sang se m­
Scmpakwaja, kawin dcngan N y pakwaja t.emutan gan iawan nay paha
Pohaci Rababu . Sebabnya, sang iVlan­ ci rababll I helunya sang mandiminyak
dimin yak sa ngat terpcsona dan bera­ atyanta kapuhan lawan ragiwa­

1481 hi terhadap si canlik karena 1481 sa ring sang ahayu mapan pahaci
Pohaci Rababu wanita yang sangat rababu stri atyanta dibyaning rupa
elok parasnya. Paras yang jelita de­ rasika /I ikang rupa wisesa mangkana
mikian itu sangat langka, tampak tu­ durlabha / katinghal tasmang sariranya
61

buhnya kemiIau dalam pennata yang kasenwan de ning bhusananya


dipakainya, bagaikan bidadari lurun waidurya I kadi widyadhari tumedun
dari surga dan berdiam di bumi Galuh. sakeng swargaioka tamoJah i bhumi
Kemudian lersebullah, sang Man­ galuh II aLeher kacfacid sang man­
diminyak mcngadakan pesta besar di diminyak manganaken utsawa kanna
istana Galuh pada malam empalbelas haneng galuh kadaLwan ing wengi
parOlerang, kClika bulan purnama . caturdasa suklapaksa kala pumendu II
Pesta besar ilU tampak sangal meriah ikang uLsawa karma katon ardha ghur­
(karena) kelika ilu sang Mandirni niLa ring samangkana sang mandimi­

/49/ nyak adalah sang putra sebagai /49/ nyak hana La sang kumara pinaka
wakil sang raja, dan mcnganugcrahi pangawak sang raja II mwang mangdc­
banyak pClinggi ncgara. Adapun mak pirang amatya ning nagara II hana
semua kcinginan sang pulra sclalu pwasakwch ing kahyun sang kumar:.l I
dikabulkan. Bcgilulah, pesla bcsar / nilyaS:.l linuli II maLangyan iking
sang \v landim inyak ilU pun olch lIL~awa karma nira sang mandiminyak
ayahnya disclujui. Sdanjulnya di­ cit: ning ayayah nira sincmhawani /1
kisahkan lCnLang pcsla bcsar eli iSlana satuluynya kinaLhaken ing utsawa­
Galuh ilU, yang mcngundang d:.llam karma h'.lI1cng galuh kadalwan I ma­
pcsw besar ilU adalah sang Wrclikan­ langyan sang pangundang ing UL~,1Wa­
dayun, raja Galuh Pakuan. Karcna karma yaw sang wretikandayun raja
ilu scluruhnya bersama daLang kc gal uh pakwan I dc nika sakweh nim
istana, samya lckan ring kadatwan I
/50/ Sang ayah lidak Lahu ulah anak­ /50/ sang rama tan wruh ulah anak
nya, yailu sang Mandiminyak yang nim yata sang mandiminyak Iud kar­
mengaJahkan perilaku anaknya ilU li­ molalla pUlfa nireka tan kcnch II lekan
dak pawl. Datanglah kc silu ban yak rikung pirang raLu mandala amaLya I
raja daerah, petinggi, senapati, sangju­ senapali I sang juru I nangganan
ru, nangganan, dan pengikul rnereka, mwang kuJawandha nira II rahyang
Rahyang Sernpakwaja lidak dalsng sempakwaJa tan tekan apan sira
karena ia sedang sakil, hanya iSlrinya scdeng gering I kawalya sui nira nay
Nay Pohaci Rababu daLang ke iSLana pwahaci rababu tekan ring galuh ka­
Galuh. Pada waktu Lersebut, tak ter­ datwan I ri kala sakareng I tan waktan
kalakan nyaringnya, dan lerdengar ghurnitanya I lawan karengo ta dha­
alunan gending sebagai acara pesta, wani ning gending ginawenupakara I
dan diiringi para penyanyi yang hebal. mwang mmng n3.rtaki wisesa II
Semua mereka yang datang dijamu sakweh nirnnung tekan tinemuy lawan
62

dan di­ sa­

1511 suguhi hidangan serba I zal. Pacta 1511 rwa bhogopabgogadi II ing rahine
waklu Lidur (malam), sang Mandi­ kulem ang mandim inyak lekan ring
mi nyak dalang ke penginapan Nay pakuren rung nay pwabaci rnbabu /
Pohaci R babu. M ulanya si jeli ta itu La m baya ni ng ang hayu kepwan
bim bang dan malu, keLika pcnama mwang crang I ri kala prathama sinam­
disambm lengan kanan yang kukub, but bahu tangan tengcnan lawan
Ia n d ipcl uk d isu ru h tidur. I-Iatinya winalek kiDon turn / twas nira kume­
bcrdebar kaf~na aja h dan lUbuh si dUl ~pan rupa mwang sarira ning sang
jcl ita itu ~e na n Lia ' <I dipcluk okh sa ng hayu nityasa inarekan de ning sang
Mandiminyuk. K cmudian ' cdua nya mandiminyak II tumuluy karwa nira
bcr mJin Cln la, bc rpc lukan , lalu masneba curnbana I alingana aneher
keduunya LUI-.: ITl cn gcnaka n pukaian, karwanya tan rumasuk anggwanan lU­
lalu bcrsanggama dan k~ m u lian mc­ muluy sanggama rnwang sakareng tu­
nan gis karcna mcrasakan nikmatnya mangis m~pan rumasan ning suraseng
bcrsang gama. karcna ia sudah tcr­ ikang sanggama/karana rasika wus tre­
1521 pti mwang harsa lwasn ya / lda
1521 capai dan u.;rpuaskan niatnya. nin g isuk lumuii karayamnya madan­
Sampai csoknya, kcmudian kcduanya
dan I maLangyan nay pohaci rababu
berdandan. M aka lay Pohaci Rababu
tumolah haneng galuh kada lwan la·
bcrdiam di istana Galuh sclama empat
wasnya paLang rahin a ku lcm / mapan
malam tidur, karc na bcrlchih-lebih mU\\'ah muwah sira mangkana / m ;)
dcmikian itu, akhi rnya kctahuanlah dia
ki;lnimitlll ka wruhan sira de nin' sang
oleh suaminya, selclah ilU di a kc­
. wami nira I ri huwus ilea sira katon
lihatan mengandu ng. M akJ suam inya meleng II mawngyan san; j aJu (li ra urn
itu Lidak ingin menyanggamru iSlrinya ahyun nyanggamani 8tri nira ikang
yang sudah bcrlaku serong dan tidak wus amedya rnwang Ian yogya 1/ i we­
paLUl. Akhimya lahirlah anak lelaki, kasan mijil ta putra jatu / sang sena
sang Sena namanya. LaJ u anak si ber­ ngaran i rn 1/ atcher ikang putra sang
salah itu diberikan kepada sang Man­ salah winehaken ring sang mandi­
diminyak
minyak
1531 la t.ak berkaLa. karena anak iLU /53/ rasilm tan pamiJang apan ikang
anaknya sendiri. Dalam pacta itu sang raray swaputra mira II j sedeng sang
Sempakwaja sangatlah cinta terbadap sempakwaja byakta tresna mastri nira I
istrinya sehingga tidaklah dia meng­ / matangyan tan dumenda saparikrama
hukum segala perilaku istrinya, dan nikang SUi nira I mwang mulih dumadi
63

kembali menjadi satu lagi. Adapun sawiji II hana pwa sang prabhu man­
sang Prabu Mandiminyak beristrikan diminyak mastri law an dewi parwati
Dewi Parwati namanya, putf i raja ngaran ira putri raja keling yata prabhu
Keling yaitu Prabu Kanikeyasingha kartikeya siIlgha Iawan dewi sima II
dengan Dewi Sima. Dari pe rkawinan ing pasanggaman nira sang prabhu
sa ng Prabu Ma ndiminyak dcngan mandiminyak law an dewi parwati
Dewi Parwat i, beranak pcrempua n. manak ta slri yara sang de wi san­
yailu sang De wl Sunnaha namanya; naha ngaran ira II i secl cng rayi ning
scd ~l n gka n adik D\! w I Farw at i, Y'l ilU de wi parwali yaliku ·a ng prabhu
sa ll g Prabu Nara yana narayana

1 5~1 ndlli anY,I, rrtcnpcl i r~lja el i 11'~gd.r~ 1 1 5~1 ngar:Jn ira n l tllk .l! raj,l hancn g
(bagian) selman tanah Jawa Tengah . nag,lra ki dul. ! hhumi jaW,l rnad ya II
Sclanjulnya. k i ~ Ci ilil },1 lag i, S ~l l lg Dewl s' ltu luyn v~1 kalh-anya w,Hlch san g dewi
Sa[l nah a diperlslri u ld l ' C111 g Bra· <;ann,lh cl pln,-i.kaslri ck ni ng sang b r~l ­
l<iscna. D~lrl pCrkcl\\I I1 ~l n lI"Ierl' k~1 l:tl m tasena II ing pasanggaman nireka
anak kl aki, yailu S :lnj~l y a nall"l:lny,\. manak jalu yaLiku sanjaya ngaran ira
Sang Prabu ;--";ara yana hcrisu·i kan PUI.!" I II ~a n g pf<lbhu nar:.lyana maslri l,l W<\[1
raja kcraJa,ln Singil:lnagara dl lbemtl pUlri nln g raja r-ajYd sin ghanagar'l I
Jawa Bar'll. ScianjUlnya. rllCnurul lu­ bhumi j<'l'..van kulwan / salulClynya i
lisan clan luluran S<.tng mahakawl chul arniluhu ,,('fal lawan ujaring sang
Jawa Tcngah, inilah klsah ya ng b.cnar. mah,i.kawi sakcng jawa m,lclY~1 / nihan
Kera) <1a n Kalingan discbul nlch orang la kalha duga II faJya kaling,m sinchul
Jawa yailu kcra.l'lan Ka lln g acla di cle ning wwang jawa yata rajya kcling
Jawu Tcngah k\! Jawa haneng jawa madya teka ning jawa
/5 51 Timur \cjak mu lai bc rd in nya, 1551 wc wn l:JIll baya ning mangaJcgnya
Wangsa ilLJ asa l- mulanya dar i ncgara II ikang wamsa J5urwa pr:lswwa s,lk ' ng
Ind ia scbc lah sdalan, yang suo. h di­ bharaw nagari ban g kidul I ikang wus
ketahui ole h sang mahaku wi, yai lu kawruhan de ning sang mahak awi /
sang Prabu Kan.ikeyasi ngha , berku41sa yaLiku sang prabhu kartikeyasingha
di kerajaan KeI ing di Jawa. ia mc n­ nyakrawarti rajya keling ing J<1wa II
jadi raja selarna delapan l"lh un. Kcraja­ rasika madeg raja salawas wwa lung
an Ke li ng bersahabat ent dengan kera­ warsa II rajya keEng mitrJnan rumakct
jaan Cina: duta kerajana Cina ada di lawan raj ya cina I dura rajya cina hana
situ, du ta kerajaan Keling ada di sana. riking I dllla rajya keling hana rika­
Sang prabu se lalu menyuruh sang nang II sang prabhu nityasakengkenan
petinggi, rajamuda sebagai duta Ke­ sang anlatyapranaraja pinaka duta ke­
64

ling, karena maharaja Cina memberi­ ling II mapan maharaja cina wineh
kan perlindungan lerhadap sang Pra­ sarana ring sang pra­

/56/ bu. Dari perkawinan sang Prabu 156/ bhu II ing pasa nggaman ni ra san~
Kanikeyasingha dengan Dewi Sima. prabhu kartikeyasingha Iawan dewi
Qcranak bcbcra pa orang. crcmpuan sima I manak ta pirang sib sui lawan
d;Jn Iclaki. Dun oran g di antaranya . jalu I rwang siki pantara ning I yata
YlI llU Dcwi Parv.ali Prcliwi namony:.J dewi parwati pretiwi ogaran ira I pina­
dir rislri llch san g Prabu Man 11­ ](a stri de ning sang prabhu mandi- ·
mmy"k dJn kcr:.!,iLlan Ga luh K cdl!:.! minyak sakeng I1!.jya galuh II dwitya
;." n ~ . . . ar;l\ ana na manya, bc ri sLrikLln sang narayana ngaran ira I mastri
PUIIl raja c uri Jawa T lmu r. Sl'll'lah lawan puui raja sakeng jawa wetan I ri
,an !,! Pr, b l l K: n i k ~ y (I"ln g ha mc­ huwus ikang sang prabhu kartikeyas­
ntng~ , I . . ' llIuJ la n cii gLlr1li\..'11l n l· ' h ingha pejah I aleher ginantyaken de
i.·ari nya . D~'\\' I Sima (k ng Ll n na ma ning stri oira dewi sima lawan nama­
nobal Sri Maharani Mahisasuramar­ sidam sri maharani mahisasuramardini
din i Satyaputikeswara. Dia menjadi o;:J lyarU1i J"C 'war,\ i/ra, iJ",1 ill Ll k g ru)<.i
raja Jam anya duapuJuh satu tahun; la\ ' ~Isnya s<.i liJ"ur \\ · 'lr .'~1 I

157! mulain ya mcmcrillLah kcrajaa n 1571 lumhaY<J nmg nyabawm i r~IJJ i.l I
r ada (lahun) li rnaralus scmbilanpuluh in~ l imanga l us sa ngan g pu luh fI,' 1l 1
cnam sa mpai cnamratus lUJuh belas leka ning oemangatus pitungwelas
l;]r ikh Sak a. Sc l c l ~l h Dewi S ima ikang sakakala II ri huwusnya dewi
Ill l,;.nin(! gai. kc rajJan dijadi kan dua, sima pejah I rajya dinadyaken rwa I
yailU sebc'l ah ulara tii re rinwh 01 I. yatiku bang Iwar kaca.k:rawartyan ing
Dewi Parwali, scbc lah scla wn dikuasai dewi parwati I bang kidu] lcacakrawar­
olc h sang. prJbu I arayaml. Dewi <l ll­ tyan ning sang prabhu narayana I d wi
nJha , pUlri Dew i Parwal i, di pc rislri sannaha putri ning dewi parwati / pina­
ole h sang ratasc nawa, kc mud ia n kastri de ning dewi parwati I pinakastri
m ' njadi raja bcrsam ' dcngan iSlrinya. de ning sang bratasennawa I ateher du­
Dari p rka winan Dewi Sannaha de ­ madi raja pasamaudaya sui nita II ing
ngan sang Prabu Br lasenawu, beranClk pasanggaman ira dewi sannaha lawan
lelaki , yailu Sanjaya nam anya. Sc­ sang prabhu bratasennawa manak ta
lanju lnya, sang mahakawi mengisah­ jalu I yata sanjaya ngaran ira II satu­
kan. luynya I sang mahakawi mujaraken
/58/ Adapun sang Prabu Narayana /58/ hana pwa sang prabhu narayana
beranak beberapa orang, seorang di manak La pirang siki I sasiki pan­
65

anLaranya sang Prabu Dewasingha taranya sang prabhu dewasingha nga­


namanya. yang menggantiican kekua­ ran ira! ilcang sumilihaken kacakrawart
saan ayahnya. Selanjutnya sang Prabu yan ayayah nira IJ saLuluynya :;ang pra­
Dewasingha beranak bebcrapa orang. bhu dewasingha manak Ia pirang slki /
dua orang di antaranya yaiLU yang le­ rwang iki pamaranya yala I ikang jaJu
laki sang Prabu limwa dengan nama sang prabhu limwa lawan namasidam
nobaL sang Prabu Gajayana, yang pc­ sang prabhu gajayana I ikang SLri rayl
rempuan, adiknya. ya ilu Dewi Sudh i­ nira yati ku dcwi 'uddhi warll ngaran im
warn namanY<I. ip ri<;Ln oleh SanJ3ya. pinaka stri d ni g sanjaya /1 mg raj ya
Di kCf<lJaan Kdlng SanJay, mcnla<.li kc l l n ~ sanjaya duma i yuwarttja / :I
rajamuda. lalu k..;raj<lunnya hcrnama tche r Ikang rajya makan:.tma mcdane: ;
Mcclang. Dari perkaw inan Sanjaya / in g: pasanggaman ira sanjaya

/59/ clcngan Dcwi Sudhi"ara scbagai /51)/ lawan dcwi suddhiwara pinak.a
pcrmaisliri Mc<.lang eli Bumi r-,'!:ttaral11 rajabh"ilrya rncdang i bhurni matarafl)
di Jawa Tcnga h. beranak bcbcrapa hancng jaw:l mad)'a manak La pir~.lII g:
omng. Salah ~co n\J1g eli anl~.Iran y a sang si ki / sa lah tungg:tl pantaran ya s,lng
pemud<l Dyah Sang kara alau Rakai kumara dyah sangkhara aLhawa rakai
P<lnangkaran dcng:an nama nobal Sri panangkaran Iawan namasidam sri rna
Maharaja Tejahpurnapana Panangka­ haraja tcjahpurnarana panangkarana I
rana. Iahir Lahun enamraLus LigapuIuh mij il Ing ncrn angatus tclung puluh
sembilan larikh Saka. Sc lanjutnya sanga ikang sakakala II satuluynya
kcturunann ya, raja-raja di Jawa putropadana nira raja raja hancn g jawa
Tengah clan Jawa Timu r. duri pcrka­ madya lawan jawa wcwn ling pa ·
winannya dcngan putri Sunda, ·t nak sangg aman nira lawan putri sunda I
Rakeyan Su ndasembawa , yailu Nay putri ning rakeyan sunda scmbawa
Sekar Kencana atau De­ yatiku nay scka r kcncana aLhawa dc­

. /60/ wi Tejakancana Ha yu Purna ­ 1601 wi tejakancan-a hayu pumawangi I


wangi. beranak sang Tampera n na­ rn anak ta sang tarnpcran ngaran ira II
manya. Scla njutn ya keLU runannya , sawluyn ya putropadana nira raja raj<l
raja-raja di daerah Jawa Baral. Sc­ hancng bhumi jawa ku lwan / satu­
lanju Lnya sang Prabu Gajayana ber­ luynya sang prabhu gajayana rnanak
anak perempuan , D wi Utteyana na­ stri dewi utteyana ngaran ira pinaka
manya, sebagai istri sang Prabu stri de ning sang prabhu pradabuta
Pradabula namanya. Dari perkawinan ngaran ira II ing pasanggaman nira
Dewi Utteyana dengan sang Prabu dewi . uLteyana lawan sang prabhu
Pradabuta beranak beberapa orang, pradabuta manak ta pirang siki / salah
66

tunggal pantaranya jalu sang prabhu jalu sang prabhu anandhana jayeng­
anandhana jayengwana ngaran ira 1/ wana ngaran ira II henengakna ng
henengakna ng kathanya sakareng / kathanya sakareng I satuluynya me­
satuluynya mengene sanjaya ngene sanjaya

1611 cucu maharaja Sunda sang Tarus­ 1611 putu ning maharaja sunda sang
bawa, yaitu Dewi Sekarkancana de­ tarusbawa I yaliku dcwi sekarkancana
ngan nama nobal Dcwi Tcjakanca­ lawan namasidam dcwi tCJakanca­
nahayu Pumawangi, yang beranak n~lhayu purnawangi I ikang manak w
cb rap,1 or:mg, salah scorang di anta­ pirang siki I salah lunggal pantaranya
ranya Rahyang Tamperan, yang selan­ rahyang tampc ru n i"a ng sdluluynya
juwya kClurunannya (m<.::njadi) raja­ putropiic!ana nira raja raja h'wcng jawa
raja di lawa Barat. Rakai Panangkaran kulwHrt I r,lkai p;tnangkaran rwang siki
d ua oran); iSlrinya. Pc n,lITW , putri m)'1 stri nira / pratbama putri raja sakeng
elmi Jawa Timur, bcranak bcbcrapa jawa wetan manak ta pirang siki salah
llr:wg: "al,lh scor,mg eli antaranya (alah LUnggal panwran) a yaw rakai p:lnung­
Rakai P:lflungg,\lan elcngan nama no­ g,llan law<lrt n,1I1USI(larn raja r,lkai
b,ll raja Rabi Ling ga na g:lrollam:l, lingga nag:lr()ll~lrna I sumilihakl'n :t YJ ­
menggantikan ayahnya menjadi raja yah n ira rnac.Jcg raja mcclang
Medang

1621 di bumi MaUlrarn eli Jawa T(' ­ 1621 i bhumi malaram hancng Jawa
ngah, dcngu n ibukown ya Marnralipura madya I lawan kilhagbngnya mamr'a­
namanya. Sedangkan Rakai Panang­ lhipura wasLany a I i scdeng rakai I a­
karan juga menjadi raja mengganlikan nangkaran juga madeg raja sunriliha­
aya hnya, yui lU Rub l Sanja y' , Rakai ke n de ning ayuyah nira yala raku i
Sanjaya , ualah yang pcnam a (men ­ sanJayu II rakai si.l njaya hanOI La sa ng
Jadi ) ra 'u Mec1a ng di bumi Mataram k' wi lan ing r2lU mcdan g i bhumi ma­
dcnga n nam a nobaL sang Pr" b u warn lawun namasid, m 'ang prabhu
Sanja Y41 Ksa lrabh irn a Parakrama sanJa a ksalr.lbhi mu parakrama yudhe­
Yud hcnipuna BmtaSe nawa putra. Sc­ nipuna braLascnawa putra II hetanya
babn ya Sanjaya sudah bcrha il unggul sa nguya wus ma ko lih jayeng yucl­
dalam perang , udah bany ak negara dhakaJa I wus pirang nagara kasoran
di tu ndukka nnya , ha mpir sel uruh de nira / meh sakala jawadwipa pinari
Jawadwipa dikuasai ole hnya. De­ bhawa de nira I kumwajuga pirang
mikian juga banyak negara di nagara hancng
163/ Suwarnabhumi kalah olehnya. 1631 swarnabhumi kasoran de nira //
67

Selanjutnya dalam lcisahnya. istri ke­ satuluynya ri kalhanya / dwiliya stri


dua Rakai Panangkaran i.aJah putri dari rung rakai panangkaran ya Ulri
keluarga Sailendra. Dewi Taraprama­ sakeng sailendra wamsa / dewi tara­
thama namanya. Beranak beberapa pramalhama ngaran ira I mannk La
orang. salah seorang di antaranya ialah pirang siki I salah lunggaI pantaranya
SI su lun g perempuan . yailu Dewi yatiku sang panuha slri ala dewi
Yasodhara namanya, diperistri oleh yasod hara ngaran ira pinakaslri de
raj a dari Srulendrawangsa, yailu sang ning raja sakcng sel ndrawam sa yali
prnbu Dharanindra atau Sri Wirawa iri­ ku sang prabhu dharan indra athawa , ri
malhamJ namanya lagi . Scbagai per­ wi ruwuiri mmhama ngar..tn ira waneh I
mUla S a il ~n (\rawan g sa di bumi Jawu. pinaku sclcndrawamsa tilaka I a­
Dcng,m istri yang kcduu, yai tu Dcwi wabhumi r~lIa II lawan su i kan g
Satya­ dwitya yatikud..:wi satya­

16.!t1 c1harmika namanya; sang R:.lkui 1641 dharmikaangaran irJ / sang rakai
Panangkaran beranak lelaki seorang. panangkaran manak La jalu sasiki yata
yaitu Sl,lIlg Panunggalan namanya sang panungg<l lan ngarun ira I mad I!
mcnjadi raja dcngan nama nobat Rakai ruja lawan nam asidam rakai dyah
Dyah Panunggalan Bima Parakrarna panunggalan bima parakrama lingga­
Linggapaw itrayawabhumandala. Kc­ paw itra yuwab humundula II d lahu ra
lak Rakai Panunggalan mcnggantikan kai pununggalan gumantyakcn ayayah
ayahnya menjadi raju Mcdang di bumi nira dumadi ruja medang i bhumi
Jawa Tengah sebclah uwa. Scdangkan jawa madya bang Iwar II i sedeng sang
sang Wirawairingmathama bcrkuasa di wiwwairi mathama <lnyakrawanj bang
sebelah selatan. yaitu di Bhumi Sama­ kidul yaw i Bhumi samara II ing pa­
ra. Dari perkawinan sang wirawairi­ sanggaman rura sang wirawairi matha­
mathama dengan sang Dewi Yaso­ rna lawan sang dewi yasodhara manak
dhara. beranak lelaki ·sang Prabu La jaIu sang prabhu samaragrawira
Samaragrawira
1651 atau Samaratungga namanya lagi. /65/ ath wa samaratungga ngaran ira
Kelak menggan tikan ayahnya menjadi waneh / dlaha gumantyakcn ayayah
raja di Jawa Teogah sebelah selatan. nira dumadi raja haneng jawa madhya
Adapun Sailendrawangsa itu pem uja bang kidul I han a pwa sailc ndra
Budha. sedan gkan Sanjayawangsa wangsa ka buddh apuja / i sedeng
pemuja Siwa. Dalam (tah un) tujuh­ sanjayawamsa siwapuja II ing piumga
ratus iimapuluh empal tarikh Saka. tus limang puluh pat ikang sakakala /1
sang Prabu Samaratungga mendirikan sang prabhu samaratungga magawai
68

biara di Bhumi Sambara bernama wihara i bhumi sambawa mangaran


Bhahadur, karena sang raja adalah pe­ bhahabur II mapan sang raja saLyasta­
meluk yang setia terhadap sanghyang pidha ning sanghyang agama II ikang
Agama. Biara itu bhahadur, besarnya wihara bhahadur agungnya pinaka giri
bagaikan gunung di bumi lawadwipa. i bhumi jawa dwipa II saLuluynya
SeJanjuLnya kisahnya lagi, sang Rakai kalhanya mani h sang rakai pa­
Panggunggalan beranak be­ nunggalan manak tapi­

1661 bcrapa orang. Dua orang di an· 1661 ring siki I rwang siki panlaranya
taranya ialah sang Rakai Warak na­ yaLiku sang rakai warak ngaran ira I
manya, dan sang Rakai Garung. Sang lawan sang rakai garung I s"ang rakai
Rakai Warak kcmudian mcnj,ldi raja warak mchcr dumadi raja sumilihakcn
rnenggantikan ayahnya , sclanjuLnya ayayah nira I salulu ynY,1 rnadcg raja
rncnjadi raja i\tlcdang di BUill i \--\a­ meclang i bhumi rnatararn yatiku rakai
Laram yailu Rakai Garung dcngan na­ garung lawan namasidam dang raka­
Illa nobaL Dang Rakar<lyan Palapan rayan patapan pupalar II de ning jana­
Pupalar. Olch pcnduduk raja-r'IJa pada raja raja selcmlrawamsa mwang
Sailcndrawangsa dan raja-raja San­ raja raJ,1 sanjayawams,1 sincbuL sri
Jayawangsa discbuL Sri )\ 'Iaharup. mahar"ilja II hClllnya sira s()wang
Scbabnya mcrcka masing-masing mc­ sowang rnakadrcwya pirang ralll man­
nguasai bcbcrapa raja dacrah yang dal5nung scwaka ring sira ~owang
mcngabdi kcpada mcrcka rnasing­ sowang II rakai garung
masing. Rakai Garung
1('71 kcmudian diganLikan oILh 1671 alchcr ginanlyakcn de ning pULra
anaknya, yaiLu ~ang Rakai Pikatan , nira yaLa sang rakai pikatan aLchcr
1:.Ilu Rakai PikaLan bcrisLnkan pULra rakai pik3lan mastri lawan pULra ning
sang Prabu Samaratungga, yailu sang sang prabhu samaralungga yatiku sang
rani Pramodhawardhani namanya. ran i pra modawardhani ngaran ira II ing
Dari pcrkawinan sang rani Pramodha ­ pasan gg arnan ning sang rani pra­
wardhani dcngan sang Rakai Pikatan m odha wa rdhani lawan san g rakai
beranak bcberapa orang . Seorang di pika tan manak La pirang siki I sasiki
anl aranya ialah Rakai K ayuwangi panLarannya yatiku rakai kayuwangi
namanya. Adapun sang rani dcngan ngaran II hana pwa sang rani lawan
nama nobaL Sri Kahulunan, seianjul­ namasidam sri kahulunan I saLuluynya
nya begini kerajaan-kerajaan di daerah mangene rajya rajya i bhumi jawakul­
Jawa Barat dan lawa Tengah. MenuruL wan mwang jawa madhya II amituhu
[uturan beberapa sang mahaka­ ujaring pirang sang mahaka
69

/68/ wi, sejak enamratus limapuluh 1681 wi I witan namangallis Iimang


empat tarikh Saka, di daerah Jawa puluh pat ikang sakakala / ing bhumi
Sarat terrnasuk Jawa Pamotan , yailU jawa kulwan sapinasuk jawa pamotafl
daerah antara daerah Jawa Barat sebe­ yaLiku pantara mandala I bhumi jawa
lah ti mur dan aerah Jawa Tengah kulwa n bang wetan lawan mandala i
sebelah barat, b umi jawa madya bang kulwan / ring
Keuka itu ada tiga raj yang berkuasa, samangkana hana tclung raj a kawasa
yai tu raja Sunda laU kemudian diSt;­ yaliku / raja sundathawa ncher sin but
bUl Pak wan Pajaj a r n, Rajagu r u pakwan pajajaran rajaguru sa un ~ ga­
Saungga lah dan Galuh Pakuan dan lah rnwan g galuh pak wan m\ ang
lcrmasu k Jawa PamOlan. Ad apun di­ sapinasuk jawu pawwatan / han:} pwu
scbul b(;gitu inlah karena dacrah ilU sincbul rnangkanu yatikll k~\rana / i
scbagai .Ic mbatan antara da cra h J awa kangmand:!Ia pinaka wwal ran La r;j
dcngan dae.­ J3wa mandala lawan sunc1a m~l -
/69/ ndala / riog uS~\fIa stl pin:lsuk man ­
/61)/ rah Sunda . Di mana lampau , dala kawasa ning rap i ndr:}rrah<l ~ u /I
lcrma~uk dacrah kckuasa'lfI r:lja lndra­ lalhapi i w' kasan durnadi sawiji I hCL;,I­
rrah as w. Tctapi akhirny a menjacli f1ya yaLa ak weh ranla ra nira rlIlri
satu, scbabnya ialah ban ak eli amara saunggahh pinaka slri de nin ~ . ang j:l ­
pUlfi Saunggalah diperi slri oleh sang lu sakeng sunc1a athawa sang jalu sa­
Iclaki dari Sunda atau Iclak i da i kcng galuh / putri galuh pinaka Slri lie
Galuh: pUlfi Galuh dipcriSLri oleh le­ nin u sang jalu ~ akcng saungg<Jlah /
laki dan Sunda; pUlfi Sunda di pcristri alhawa sang ja.lu sakcng : unda / pUlf"
olch Ic lak i dari Galuh atau Saungga­ sunda pinaka stri de ning sang Jalu sa­
lah. Makaoya ibu kOla senan Liasa ber­ keng galuh athawa saung galah II rna­
rindah kc langyan ikang kilharaja nitya sa ngalih
nge­
170/ lim ur atau ke barat, beri kuL /70/ lan alhawa ngulwan maker ing
keluarga dan tcntaran ya , semua harta, kaulabala nira / sakweh ing kosa / raja­
kekayaan raja, pakaiannya dan keluar­ yogya bhusanan ya mami kulawandha /
ganya, sekel uarga lelaki dan perem­ sakalu mbi sajalw istri / mwang sak­
puan , dan semua tentaranya lengkap weh aksohininya sangkep lawan sar­
dengan perlengkapan perang. Selanjul­ wayuddha II salu!uynya I mami prasid­
nya, aku tetap mendapal kebmgungilO dha makolm kepwa lawan duhkabhara
dan sangat duka dalam menyus un ling panusun raj a raja su nda /
(kisah) raja-raja Sunda. Saunggalab. saunggalab mwang galuh mangene
dan Galuh yang berkuasa tersebut. kacakrawartyan nira II tatbapi sako­
70'

Telapi sedapat mungkin, akhirnya payanya I ing wekasan kalap amituhu


mengambil menurut pengetahuan ten­ widya ning kalhekang wisama mwang
lang kisah yang sudah sarna dan benar tatwIDlUng saphalanggwa ja­
yang berhasil digunakan

/71/ desa-dcsa. Para pelinggi kerajaan 171/ sa desa desa I amalyam31ya rajya­
kccil, bcbcrapa pemuka agama, yaitu halit pira dang accaryagama ya tiku
sang mahabrahmana, rasi, sang dhar­ sang mahabrahmana rai I sang dhar­
madyaksa kewisnuan, sang dharma­ madyaksa ring kawisnawan sang dhar­
c1hyaksu kesiwaan, c.lharmadhyaksa madhyaksa ri ng kasewan dh arma­
kebudayaan, beberapa orang duta dari dhyaksa kasogatan pirang siki sang
negam sahabal, sang juru, c.lipali wc(k duta sakeng mitranagara I sang juru I
na, dun banyuk lagi orang pcnting lain­ dipati wadana I mwang akweh manih
nyu. Scmua merck" didatangk,UI okh sang pinakadi lenya II sira kabeh tine­
Rahyang Sanjaya. Ada juga dcngan kakna de ning rahyang sanjaya II hana
pcranl<lman sang Prabu Bratascnawa ; juga lawan maka panta ra nira sang
ada yang dcngan pcranLaraan prabhu bratasenawa I hanekang maka
pan tara nira
/721 ~ang rajaguru DcmunawCln mcn­ 1721 sang rajaguru dcmunawan
dawngkannya. KeLika ilU isuma Galuh nckakna marika II ring samangkana
sebugai lcmpaL bcrkukup scmuanya. galuh kadatwan pinaka panggwanan
Schabi~ scmuanya bcrsidang di SilU, ning samanya II Lelas makabchan nira
mcnyatakan maksucl scluruhnya , gosling riku I mangalocita ::-:alwirnya I
kemudian oleh Sanjaya Jawadwipa I tumuluy de ning sanjaya jawadwipa
dijadikan bcberapa Kerajaan daerah dinadyakcn pirang kuren mandala
keluarga, di antaranya masing-masing rajya I panlaranya sowang so wang
yailu kcrajaan dacrah Sunda dan lcr­ yatiku I rajya mandala sunda I mwang
masuk semua raja daerahnya; dacrah sapinasuk sakweh ing ratu ratu manda­
rajagama Saunggalah dan termasuk Janya II rajagama mandala saunggala
scmua raja-raja daerahnya yang di­ (h) lawan sapinasuk sakweh ing ralU
kuasai olch sang resiguru De­ ratu mandalanya I ng siniwi de ning
sang rajaguru de­
/731 munawan dan keturunannya. 1731 munawan mwang putropadananya
Sedangkan Galuh lermasuk raja-raja II i sedeng galuh sapinasuk ralu ratu
daerah Galuh, law a Pamotan, yailu mandala galuh II jawa pamota yata
lawa Tengah sebelah timur sebagian, jawa madhya bang wetan sawatara I ng
yang dikuasai oleh putra Rahyang siniwi de ning putra rahyang sanjaya
71

Sanjaya, yaitu Rahyang Tamperan, yatiku rahyang tamperan I ateher jawa


kemudian Jawa Tengah yang tadinya madhya ring dangudangu mangaran
bernama Galuh Purba, yaitu Galuh purwagaluh yata galuh keling I athawa
Keling, atau Medang awal di daerah pura medang i bhumi tengah ginawe
Tengah, dijadikan dua kerajaan rwang mjya mandala yatiku I fajya
daerah, yaitu kerajaan Medang di medang i bhumi malaram ikang
Bumi Mataram yang menurut sang amituhu sang mahakawi saluluynya I
mahakawi selanjutnya, dan termasuk lawan sapinasuk raLU ratu mandalanya
raja-raja daerahnya, di­ I ha­

/74/ kuasai oleh sang prabu Bra­ /741 na ta kacakrawartyan ning sang
tasenawa dan Rahyang Sanjaya. Pada prabhu bratasennawa mwang rahyang
waktu itu, sang Prabu Senna sebagai sanjaya II ri samangkana sang prabhu
raja mantan, jadi kekuasaannya diberi­ sennapinaka wreddharaja I dadi kawa­
kan kepada anaknya, yaitu Rahyang sa nira winehaken de ning putra nira
Sanjaya yang menguasai kerajaan yata rahy~g sanjaya nyakrawarti iajya
Medang di Bumi Mataram, sedangkan, medang i bhumi mataram i sedeng
ayahnya menjadi pertapa di dalam rama nira dumadi sang patapa i dalem
asrama sampai ia meninggal. Selanjut­ asrama lekaning pejahnya II satuluy­
nya Sanjaya menjadi raja Medang di nya sanjaya madeg ratu medang i
Bumi Mataram dengan ibukotanya bhumi mataram lawan kilhag6ngnya
Mamratipura, mulainya menjadi raja mamralipura I tambaya ning madeg
di tahun enam ratus limapuluh empal raLU rikung ling nemangalus limang
tarikh Saka. puluh pat ikang sakakala II i sedang
Sedangkan Jawa Timur jawa wetan
/75/ termasuk bumi Sambara dan raja­ /751 sapinasuk bhumi sambMa
raja daerah yang ada di Jawa Tengah mwang fatu ralu mandala haneng jawa
sebelah Timur, (mereka) dikuasai oleh madhya bang wetan hana ta kacakra­
sang Rakai Narayana dengan nama wartyan nira sang rakai narayana la­
nobat sang Iswara Kesawalingga wan namasidam sang iswara kesawa­
Jagatnata Bhuwatala, yaitu wangsa lingga jagatnata bhuwatala yaUku ke­
Keling, dan selanjUlnya dikuasai lingwamsa I mwang saluluynya ng
keturunannya, kerajaan itu kelak oleh siniwi putropadana nira I ikang rajya
anaknya dipindahkan ke timur. Se­ dlaha de ning putra nira ngalih wetan I
lanjutnya menurut kisahnya lagi, inilah satuluynya ri kathanya maneh I iti raja
raja Parwawarnana atau raja-raja parwawarnanathawa raja rajimung
yang berkuasa di kerajaan Jawa Te­ nyakrawarti haneng rajya jawa madya
72

ngah dan Jawa Timur di daerah Jawad­ / mwang jawa we tan i bhumi jawad­
wipa, lennasuk DUsa Bali. Beginilah wipa sapinasuk nusa bali / ninan ta ka­
ki­

/76/ sahnya: Keuka Sanjaya menjadi /76/ thanya I ri kala sanjaya madeg
raja Mcdang, ia sudah mend irikan raja medang I rasika wus winangon
prasa s li dan i ingga persem ba ha n prasast i mwa ng li nggomarad hana
(kepada ) B halara 1aga lOata a lau hyang bhatara jagatnata athawa bha­
Bhatara Siwa. Tulisan pada balu itu tara siwa /1 ikang serat ing waUl maka­
menerangkan kearifan kerajaan yang padartha niti rajya tana kalena II iti
tiada eela. Itu peringatan di dal am sasakaia ring wanaeala i kunyarakunya
hutan di desa Kunyarakunya di daerah desa i bhumi jawadwipa II haha pwa
lawadwipa. Adapun Rakai Sanjaya rakai sanjaya madeg raja mataram i
menjadi raja Mataram di daerah lawa bhumi jawa madhya ling tridasa
Tengah (tanggal) tigabclas paroterang, sukl apaksa kartikamasa nemangatus
bulan Kartika, enamralus iimapuluh limang puluh pat ikang sakakaia tka
empat tarikh Saka sampai enamratus ning nemangalus pi lUpuluh nem ikang
lujuhpuluh enam ta­ I ring sa­
/771 rikh Saka, jadi Jamanya duapuluh /771 kakala I dadi lawas ira rwalikur
dua tahLln. Kemudian digantikan oleh warsa I ateher gina lyaken de ning
anaknya, yaitu Tejahpurnapana putra nira yaliku tej ahp urnapana
Panangkarana namanya. Selei ah panangkarana ngaran ira II ri huwus­
Sanjaya Menjadi raja Mataram, maka nya sanjaya madeg raj a malaram
di Jawa Baral ada dua raja yang ber­ haneng jawa ku lwan hana rwang raja
kuasa, yaitu sang Demunawan dan kawasa yata sang demunawan mwang
Rahyang Tamperan, Prabu Sunda dan rahyang tamperan prabhu sunda lawan
Galuh, dalam 1654-6111 tarikh Saka galuh ling 1654 - 661 I ikang sakak<1ia
(lamanya!7ltabun), rajaresi Demuna­ (Iawasnya nl tahun rajars i demunawan
wan atau sang S~w~kanna , raja-guru athawa sang sliw~kanna / raja guru
di Saunggalah dalam 645-696/ tarikh saunggalah ling / 645 - 696 I ikang
Saka (lamanya 151/tahun). Anaknya, sakakrua (lawasnya 151/ warsa) purra
yang meninggal di Aril , seperti juga nira sang mokleng aril kumwa juga
cucu­ raputu

/781 nya yang meninggal di Galuh, /781 nira sang mokteng galuh ma­
tan
tidak menjadi raja yang berkuasa, deg ratu kawasa kawalya sang mok­
hanya yang meninggal di Aril menjadi teng aril dumadi raja desa lawasnya
73

raja daerah lamanya tigabelas tahun, telungwelas warsa I i sedeng sang


sedangkan yang meninggal eli Galuh mokteng galuh lawasnya pitulikur
lamanya duapuluh lUjub tahun menjadi warsa madeg rajadesa II mwang putra
raja daerah. Dan anak sang Galu h atau ning sang galuh athawa pungut ira
pungut (?) sang Demunawan . yaitu sang demunawan yata I ikang panuha
yang sulung eliperistri oleh sang Ma­ pi naka stri de ni ng sang manar h I
marah, dan adiknya diperistri oleh mwang rayi nira pinal<astri de ning
Arya Banga. Sang Manarah dengan arya banga II ang manarah lawan
nama nobat Prabu Jayaprakosa Man­ namasidam prabhu jayaprakosa man­
daleswara Salakabhuwana, me.njadi daleswara salaka bhuwana I dumadi
prabu Galuh Pakuan dalam 1661-7051 prabhu galuh pakwan ing L 661 . 705J
tarikh Saka ikang sakakala

/79/ (Iamanya 1441 tahun) umurnya /79/ (lawasnya I 44 I warsa) yuswa


delapanpuluh tahun digantikan oleh nira wwalungpuluh warsa I ginalyaken
menantunya yaitu sang Manisri de­ de ning mantu nira yata sang mani sri
ngan nama nobat prabu Dhannasakti lawan namasidam prab'hu dhannasakti
Wirajayaswara I daJam/705-721/tarikh wirajayeswara ling L705 - 721 Jikang
Saka (Iamanya 1161 tahun). Permai­ sakakala (lawasnya 1161 warsa) para
surinya putri sang Manarak yaitu Nay mewari nira putri sang manarak yata
Ratna Puspasari namanya. Sang Tari­ nay ratna puspasari ngaran ira II sang
wulan dengan nama nobat sang Prabu tariwulan lawan namasidam prabhu
KIetayasa Dewakusaleswara dalam I kretayasa dewakusaleswara ling L721
721-7281 tarikh Saka. (lamanya /71 - 728 J ikang sakakala lawasnya II 7 I
tahun). Beliau menjadi raja Galuh warsa ) rasika madeg ratu galuh pak­
Pakuan dan permaisurinya Putri wan mwang rajabharya nira putri
Saunggalah putri keturunan sang saunggalah putropadana ning sang
Demunawan, sang demunawan I sang

1801 Welengan dengan nama nobat /80/ welengan lawan namasidam sang
sang Prabu Brajanagarajayabhuwana prabhu brajanagarajayabhuwana ling
dalam /728-7351 tarikh Saka, lama­ L 728 - 735 I ikang sakakala J lawas­
nya tujuh tahun sang Banga dengan nya pitung warsa II sang banga lawan
nama nobat Sang Prabu Krtabhuwana narmasidam sang prabhii kretabhu­
yasawiguna Hajimulya dalam 1661­ wana yasawiguna hajimulya /ing /661­
688 I tarikh Saka, lamanya 1271 tahun 668 I ikang sakakala I lawasnya I 27 I
(diantaranya duapuluh tahun) m~njadi warsa (pantaranya rwang puluh warsa)
sang Arya raja daerah yang men86tbdi dumadi sang arya ratu mandala ri
74

kepada sang Manarah tujuh tahun sew aka ring sang manarah pi tung
menjadi raja Sunda yang agung dan warsa madeg prabhu sundagung ma­
merdeka, karena diberkati oleh sang hardika I mapan inupasrayan ning sang
Prabu Guru Demunawan, kemudian prabu guru demunawan ate her gi­
digantikan oleh anaknya, yaitu Rakyan natyaken de ning putra nira yata
Medang atau sang Prabu rakyan medang athawa sang Prabhu

/8 1/ Hulukujang, dalam /688-705 /81/ hulukujang / ing I 688 - 705 /


tarikh Sakal (lamanya /17/ t::thun ), ikang sakakalaJ lawasnya 117 / warsa
digantikan oleh menantunya, yaitu ) ginatyaken de ning mantu nira yata I
Rakyan HujungkuJon atau sang Prabu rakyan hujung kulwan alhawa sang
Gilingwesi daIam 1705-717 tarikh prabhu gilingwesi ling L 705 - 717 /
Sakal (lamanya /12/ tahun), Diganti­ ikang sakakala J (lawasnya/12/ warsa
kan oleh menantunya, yaitu Rakyan ) ginalyaken de ning mantu nira yata I
Diwus atau sang Prabu Pucukbumi rakyan diwus alhawa sang prabhu
Dharmeswara dalam n17-741 tarikh pucukbumi dharmeswara / ing L 7l7­
Saka/(lamanya /24/ tahun), kemudian 741 I ikang sakakalaJ (lawasnya / 24
digantikan oIeh anaknya, yaitu / warsa) aleher ginatyaken de ning
Rakryan Wuwu s atau sang Prabu pUlra nira yata / rakryan wuwus
Gajahkulwan dalam /741-813 tarikh athawa sang prabhu gajahkulwan ing
Saka/(lamanya /72/ ta­ L 741 - 813 / ikang sakakala (lawasn ya
172/ war­

/82/ hun ), digantikan oleh suami /82/ sa / ginantyaken de ni ng sW'lIni


adi knya , sang Ary a dari Galuh ning rayi nira sang arya sa ng galu h
Pa ku an. Maka kerajaa n Sunda dan pakwan matangyan rajya unda la ':111
Galuh menjadi satu; yang bcrkuasa ia, galu h dumadi sawiji / ng siniwi rasika
Arya Kadatwan atau ang Prabu Dhar­ ta / arya kadalwan athawa sang prabhu
maralcsa Sakalabhuwana, dalam / dharmaraksa sakala bhuwana / ing /
813-817 t.arikh Salca /, lamanya hanya 81 - 81 7 / ikang sakakala / law3snya
/4/ tahu n karena ia dibunuh oleh kawalya /4/ warS<! / mapan rasika pi ­
seorang petinggi dari Sunda yang tidak natyan de ning sawiji sang amatya
suka da rahnya dikuasai leh sang sakeng sunda / ikang tan panu! man ­
Arya dari Galuh,
daJanya kawesa e ning sang arya sa­
Kem udian ia digantikan oIeh anaknya,
keng gaJuh ateher rasika ginamyaken
yailU sang Wisnu­ de ning putra nira yata / sang wisnu
75

/83/ sakti atau sang Prabu Dewagong /83/ sakti athawa sang prabhu
Jayengbhuwana, dalam /817-835 dewag1}ng jayengbhuwana / ing /817
tarikh Sakal, lamanya /18/ tahun. Ke­ 835 / ikang sakakaIa J lawasnya / 18
mudian digantikan oleh anaknya, yailu / warsa / ateher ginantyaken de ning
Rakyan Kamuninggading aLau sang putTa nira yatika rakyan kamuningga­
Prabu Pucukwesi atau 'yang mening­ ding athawa sang prabhii pucukwesi /
gal di Hujungcariyang' dalam /835­ athawa sang mokteng hujungcariyang /
838/Larikh Saka (lamanya /3/ Lahun). ing L 835 - 838 J ikang sakak1lla (la­
Kemud ian diganlikan oleh adiknya, wasnya /3/ warsa) ate her ginantyaken
yailU Rakyan Jayagiri aLau sang Prabu de ning rayi nira yatiku rakyan jayagiri
Wanayasa, dalam /838-864/ Larikh alhawa sang prabhii wanayasa / fng
Saka (lamanya (26/ Lahun). Kemudian L838 - 864Jikang sakakala ( lawasnya
diganLikan / 26/ warsa ) ateher ginantyaken de­

/84/ oleh menanlunya, ialah Rakyan /84/ ning mantu nira yata / rakyan
Watuagung atau sang Prabu Rsi J at­ watwagong athawa sang prabhursi jal­
maya Dharmahariwangsa, dalam / maya dharmahariwangsa / ing L 864 ­
864--876/ tarikh Saka (lamanya /12/ 876 J ikang sakakaia (lawasnya /12/
tahun) . Selanjutnya kekuasaannya warsa / saluluynya kawasa nira sinebut
direbut oleh anak sang Prabu Pucuk­ de ning putra ning sang prabhu pucuk­
wesi, 'yang meninggal eli Hujungcari­ wesi /sang mokleng hujungcariyang
yang' yaitu sang Prabu Limburkan­ yaliku sang prabhu lim burkancana
cana atau 'yang meninggal di Galuh alhawa sang mokteng galuh pakwan
Pakwan' dalam /876-886/ larikh ing L876 - 886 Jikang sakak~lia lawas­
Saka, lamanya /10/ Lahun. Permaisuri­ nya /10/ warsa / prameswari nira putTi
nya putri Sunda keturunan sang Mana­ sunda putTopadana ning sang manarah
rah. Kemudian digantikan oleh anal<­ / ateher ginantyaken de rung putra
nya, yailu Rakyan Sundasan)bhawa nira yata rakyan sunda sambawa
atau athawa
/85/ sang Prabu Mundingganawirya /85/ sang prabhii mundingganawirya
Tapakmanggala Jayasatru dalam / Lapak manggaia jayasatru ing l. 886 ­
88fr.-895/ tarikh Saka (Iamanya /9/ 895 J ikang sakakala (law nya / 9/
tah un), Selanjumya saling berganti warsa) satuiuynya silih ginanti raja ra­
raja-raja yangberlcuasa di da rah Jawa ja kawas i bhumi jawa kulwan pantara­
Barat, di antaranya ialah Rakyan Jaya­ nya yata rakyan jayagiri athaw3 sang
girl atan sang Prabu WaJunggadung/ prabhii walunggadung / athawa sang
atau 'yang meninggal di Jayagiri ' mokleng jayagiri / ing L 895 - 911 J
76

dalam /895-911/ tarikh Saka (la­ ikang sakakala / lawasnya /16/ warsa )
manya /16/ tahun). Lalu Rakyan Gen­ ateher rakyan gendwang athawa sang
dang atau sang Prabu Brajawisesa prabhu brajawisesa / ing / 911 - 934 /
dalam /911-934/ tarikh Saka (lama­ ikang sakakiila (lawasnya (23/ warsa)
nya (23/ tahun), kemudian sang Prabu ateher sang prabhu dewasanghyang /
Dewasanghyang atau 'yang meninggal athawa sang mokteng patapan ing
di Patapan' dalam

/86/ /934-941/ tarikh Saka, lamanya /86/ / 934 - 941 / ikang sakakala /
/7/ tahun. Kemudian sang Prabu lawasnya /7/ warsa / atcher sang
Sanghyang Agong atau 'yang prabhiJ sanghyang ag6ng / alhawa
meninggal di Situ Sanghyang' da)am / sang mokteng situ sanghyang ing /941
941-952/ tarikh Saka (lamanya /11/ - 952 / ikan a sakakala lawasnya /11/
tahun). kemudian digantikan oleh warsa) ateher ginantyaken de ning
anaknya, yaitusang Prabu Sanghyang putIa nira yata / sang prabh li. sang­
Maharaja atau Sri Jayabhupati hyang maluiraja athawa sri jayabhu­
Jayamanahen Wisnumurti Samara­ patl/ jaya manahan wi snu murLi sam3­
wijaya Sakalabhuwana Mandaleswara rawijaya sakalabhuw ana mandales ­
Nindila Harogowardhana Wikra­ wara nindita h rago wardhana wikra­
mattunggadewa dalam / 952-964 / moltunggadewa / ing I 952 - 964 /
tarikh Saka, lamanya /12/ tahun. Per­ ikang sakakala lawasnya /12/ warsa /
maisuri putri parameswari nira putri

/87/ dari kerajaan Jawa Timur. Kemu­ /87/ sakeng rajya jawawetan / ateher
dian digantikan oleh anaknya, ialah ginantyaken dc ning putIa nira yata /
sang Prabu Darmaraja Jayamanahcn sang prabhu darmaraja jay a manahen
Wisnumurti Sakala Sundabhuwana wisnumurti sakal a sundabhuwana /
dalam /964-987/ larikh Saka (Ia­ ing L 964 - 987 J ikang sakakala (la­
manya /23/ tahun). Lalu diganlikan wasnya (23/ warsa) aleher ginanlyaken
oleh anaknya, ialah sang Prabu Lang­ de ning putra nira yata / sang prabhu
langbhumi atau 'yang meninggal di langJang bhumi / athawa sang mok­
Kreta' dalam /987-1077/. tarikh teng kreta / jng L 987 - 1077J ilcang
Saka (Iamanya /90/ tahun). Kemudian sakakala (lawasnya /90/ warsa) aleher
digantilcan o)eh anaknya, ialah Rakyan ginantyaken de ning putra nira yata /
Jayagiri atau sang Prabu Menakluhur rakyan jayagiri / alhawa sang prabhu
Langlangbhumisulah dalam /1077­ menakluhur / langlangbhumisutah /
1079/ ingl 1077 - 1079 J
77

/88/ tarikh Saka, lamanya dua tahun. /88/ ya / ikang sakalfaIa / lawasnya
Kemudian digantikan oleh menan­ rwang warsa / aleher ginanlyaken de
Lun ya, ialah sang Prabu Darmakusuma ning rnantu nira yata / sang prabhu
atau ' yang meninggal di Winduraja' darmakusuma / athawa sang rnokLeng
dalam /1079-1097/ tarikh Saka (la­ winduraja / ing L 1079 - 1097 J ikang
man ya / 18/ Lahun). Lalu digumikan sakakala (lawasnya /l8/ warsa) alcher
oleh anaknya yaiLu sang Prabu Guru ginanlyaken de ning putra nira yaLa
Dharmasiksa sang Paramalha Ma­ sang prabhu guru dharmasiksa sang
hapura aLau Mahapurusa ? paramatha mahapura / alhawa prabhil
Prabu Sanghyang Wisnu dalarp / sanghyang wisnu / ing L 1097 - 1219
1097-1219 Larikh Sakal, lamanya / ikang sakaleaJa J lawasnya /122/ warsa
122/ !.ahun, di antaranya ialah duabelas / pantaranya yata / rwawelas warsa
!.ahun menjadi prabu guru di Saungga­ dumadi prabhu guru haneng saungga­
lah dan seraLUS sepuluh !.ahun men­ lah mwang salus sapuluh warsa du­

/89/ jadi prabu guru di Pakuan /89 madi prabhu guru haneng pakwan
Pajajaran. Kemudian digantikan oleh pajajaran aLeher ginanlyaken dening
anaknya, yailu Rakryan Saunggalah putra nira yata / rakryan saunggalah
atau sang Prabu Ragasuci aLau 'yang athawa sang prabhu ragasuci / athawa
meninggal di Taman' dalam /1219­ sang mokleng taman ing L 1219 - 1225
1225 tarikh Sakal, lamanya /6/ tahun. / ikang saleaKala J lawasnyu /6/ warsa
Kemudian digantikan oleh anaknya, ate her ginanlyaken de ning putra nira
yailu sang Prabu Citraganda atau 'yang yata / sang prabhu ciLraganda alhawa
meninggal di Tanjung' dalam /1225­ sang mokleng tanjung / ing / 1225 ­
1233 Larikh Sakal, lamanya /8/ !ahun. 1233 / ikang sakakala / lawasnya /8/
Kemudian diganlikan oleh anak­ warsa / alcher ginanlyaken de ning
nya, yaiLU sang Prabu LinggadewaLa pULra nira yatiku / sang prabhu lingga
aLau 'yang meninggal di Kikis' na­ dewata aLhawa sang mokleng kikis
manya ngaran ira /
/90/ dalam /1233-1255/ tarikh Saka, /90/ ing L 1233 - 1255 / ikang salea­
lamanya /22/ tahun. Kemudian digan­ kala Jlawasnya /22/ warsa // aleher gi­
likan oleh menanlunya, yailu sang nantyaken de ning mantu nira yata /
Prabu Ajiguna Linggawisesa alau sang prabhu ajigunalinggawisesa /
'yang rneninggal di Kiding' dalarn / athawa sang rnokteng kiding / ing
1255-1262 tarikh Sakal, larnanya n; L1255 - 1262/ ikang sakaUlaJ 1awas­
lah un. Kern udian digantikan oleh nya!71 warsa // aleher ginantyaken de
anaknya, yaitu sang Prabu Ragarnulya ning putra nira yata / sang prabhu
78

Luhurprabhawa atau sang Aki Kolot ragamulya luhur prabhawa / aLhawa


dalam /1262-1272 tarikh Sakal, la­ sang aki kolot ing / 1262 - 1272/ ikang
manya /10/ tahun. Kemudian diganti­ sakakala / lawasnya IIO/ warsa //
kan oleh anaknya, yaitu sang Prabu ateher ginantyaken de ning putra nira
Maharaja Ling­ yaliku / sang prabhu maharaja ling­

/91/ gabhuwana Wi esa atau 'yang /911 gabhuwana wiscsa / athawa nog
m ninggal di Bubat' dalam /1272­ mokteng bubat ing L 1272 - 1-79 /
1279 tarikh Saka, lamany /7/ tahun. ikang sakakaJn J lawasnya n/ warsa I
In bcrkuasa di scluruh wilayah Jawa / rasika kawasa sakala bhumi jawa kul­
Baral, kcmudian diganLikan oleh wan ateher ginantyaken de ning rayi
adiknya, yaitu Patih Mcmgkubhumi nira yata / patih mang.kubhumi suraJ i­
Suradipati atau sang Prabu Bhunisora pao aLhawa sang prabhu bhumisura
sebagai wakil rja atau 'yang pinaka rajapangawak aLhawa sang
meninggal di Gegeromas ' dalam / mokteng gegeromas in CT L 1279 - 1293
1279-1293 tari kh Sakal, lamanyn / / ikang sakakala Jl awasnya /14/ warsa
14/ tahun. kcmudian digamikan oleh / ateher ginantyaken de ning putra
anak Prabu Maharaja yang meninggaJ ning prabhii maharaja mokteng bubal
di Bubat. yaitu sang Prabu Niskala­ yatiku / sang prabhu niskalawastukan­
wastukancana cana /

/9 21 t u sang Prabu Resi Bhuwana /92/ athawa sang prabhu resi bh uwana
Tunggaldewa ta atall 'yang meninggal tunggaJdewata / alha wa sang moktcng
di Nusalarang' dala m /1 293- 1397 nusalanmg / ing L 1293 - 1397 / ikang
lnrikh Sakal. laman ya /104/ tahun. sakakaIa.!lawasnya /104/ warsa /1 ate­
Kcmudian Jawa Baral dijadikan dun her jawa kulwan ginawe rwang rajya
kerajaan lagi, yai lu Galu h Pakwan ad manih / yatiku / gal uh pakwan hancng
di belah [imur, dan Sun a pajajaran bang wetan mwan sunda pajajaran
ada di sebelah barat. Adap n kerajaan han ng bang kulwan I hana pwa rajya
Sunda, yailu Pakuan Pajajaran . di ­ uncia yata pakwan pajajaran kakawa­
kuasai oleh anak sulung dan istri Nay saken de ning putra panuha sakeng stri
Ralna Sarkali, pulri Susuklampung nay ratna sarkati putri su ukJampun g
namanya . Putts yang dinoba lka n ngaran ira / ikang putrlwung rinalwa­
menjadl raja Sunda jlu bemama sang ken dumaddi raja sunda mangaran
I-l aliwunga atau Prabu S usuk.­ sang ha liwun gan alhawa pra bhu
lunggal susukw nggal
79

1931 Sedangkan kerajaan G aluh /93/ i sedeng rajya galuh I pakwan


Pakuan diku.asai oleh putri dari isteri kinawasaken de ning pulri sakeng stri
yang kedua, Nay Raina Mayangsari, kang dwitya nay rawa mayangsari
beranak sang Ningratkancana atau manak ta sang ningratkancana athawa
Prabu Dewaniskala. Prabu Niskala­ prabhu dewaniskala prabhu niskala­
wastukancana disebut juga dengan wastukancana sinebut juga lawan nga­
nama sang Ratu Dewata. ran sang ratu dewata II sang prabhu
Sang Prabu Susuktunggal menjadi raja Susuklunggal madeg ratu pakwan
Pakuan Pajajaran lamanya se~atus pajajaran lawasnya satuswarsa I ing I
tahun, dalam /1304-1404 tarikh 1304 - 1404 I ikang sikakAla I
Sakal, mendirikan istana bemama Sri gumaway kadatwan mangaran sri
Bhima Punta Narayana Madhura bhimapunta narayana madhura suradi­
Suradipati dengan singgasana raja pati lawan raja singhasana sriman
(bemama) Srirnan Sriwa (ca) na. sriwa(ca)na II sang ningral kancana I
Sang Ningratkancana atau prabu athawa prabhu dewa niskala I madeg
Dewaniskala menjadi raja Galuh ratu galuh pakwan ing
Pakuan dalam
/94/ 11387-1404 /94// 1397 - 1404 I ikang sakakala I
tarikh sakal, lamanya {ll tahun karen a lawasnya I 7 I warsa I mapan sica
ia terhitung bersalah, beristri dengan kawilang sang salah mastri lawan
wanita dari Majapahit. Kemudian di­ wanodya sakeng wilwatikta I ateher
gantikan oleh anaknya, sang Ratu ginanlyaken de ning putra nira sang
Dewata, beristri dengan putri sang ratu dewata I mastri lawan putri ning
Prabu Susuktunggal. Karena itu ia sang prabhu susuktunggal I matangyan
berkuasa di dua kerajaan Sunda dan sira nyakrawarti rwang rajya sunda
Galuh sebagai maharaja di wilayah lawan galuh pinaka maharaja i bhumi
Jawa barat, sedangkan ayahnya yaitu jawa kulwan i sedeng rama nira yatiku
sang Ningratkancana Prabu Dewanis­ sang ningrat kancana Iprabhu dewanis­
kala atau 'y_an~ meninggal di Guna­ kala athawa sang mokteng gunatiga
tiga' namanya, tidak menjadi maha­ ngaran ira tan dumadi maharaja
raja, hanya prabu yang berkuasa di kawalya prabhu nyakrawarti galuh II
Galuh. Sang sang

195/ Ram Dewata. yailU Sri Baduga /95/ ratu dewata yata sri baduga maha­
Maharaja. raja Pakuan P ajajaran. raja ratu pakwan pajajaran nyakrawarti
mengusai seluruh wilayah Jawa Barat sakala bhumi jawa kulwan athawa
atau 'yang meninggal di Rancamaya' sang mokteng rancamaya / ing /1404­
80

dalam /1404-1443 tarikh Sakal. la­ 1443 ikang sakakala I lawasnya /391
manya /391 tahun. kemudian saling warsa II aleher silih gumami madeg
berganti menjadi raja di Pakuan Paja­ raja raja haneng pakwan pajajaran leka
jaran sampai lenyapnya, yailU masing­ ning sirnanya yaliku sowang-sowang I
masing, Sang ,Prabu Surawisesa Jaya­ I sang prabhu surawisesa jayaperkosa I
perkosa dalam /1443-1457 larjkh j ing I 1443 - 1457 I ikang sakakala I
ScikaJ 1 larnanya j) 4/ Lahun., Kemudi,iln lawasnya I 141 w,arsa II aleher sang
sang Prabu RalY De,walabhuwana prabhu ratu dewala bhuwana I ing I
dalarn 11457-1465 Larikh Sakal, 1457 - 1465 I ikang sakakala I
.

/9.6/ lamal)ya 181 tahuo. Kem4pian


' . ,
/96/ lawasnya 181 warsa II aleher sang
sang Ralu Sakti atau sang M3Dgabilliln ra ~u .sakli alhawa sang mangabawn
aLau 'yang meninggal di Pengpelen,gan' aLhfl"Ya sapg ,mokleng pengpelengan
cWarn
I ~
11465-1473 Larikh Saka

I,Jama- ing I 1465 - 1473 I ikang sakakala I
ny~ I ?I Lahun. SelanjuLnya,sang Prabu l~wasnYil 181 ~arsa /1 salu)uynya sang
Nilakendra alau. 'yapg meI:1inggaJ prabhu nilakendra alhawa sang
di Majaya' dalam I 1473-1489 Larikh mokleng majaya I ing I 147 ~ - 1489 I
Sakal, Jarnanya 1161 Lahun. Kemudian ikang sakakala I lawa<;nya 1161 warsa I
sahg Ralu 'R::'iganiuJ ya alau Prabu I aleher sang ralu ragamuJya aLhawa
Suryak ,fri e ana~ namanya lagro raja prabhu suryakancana ngaran ira waneh
Pajajarafllerakhir; dalarn 11489-1501 I raja 'pajajara~ wekasan I ing I 1489 ­
LariRh Sakal, 'llimanya 1121 tahun. Se­ 150 I I 'ikang sakakala / lawasnya /121
lanjULnya kerajaan Pakuan pajajar~m warsa 'II "sal-uluynya rajya ' pakwan
lenyap' d ell J. ,1'1 " pajajaran sirn~ oe hing "
,. II' l . ~ f I

19.,71 J:>alale~Lara ~
Banle,? dan Cire­ /97/ r'~dyabala. sa1<.eilg banten lawan
bon. . aja Banten waklu ilU Maulana carb:on raja bamen ring sarnangkana
Yusuf. dim (raja) <;ir,ebon ialah Pe­ maulana yusuf mwang carbon yata
nemhahan Ram. SeJanjuLnya berganLi­ panembahan ralu II saluluynya guman­
.lah ~sahnya seje'nak, dan diganli­ lyakna kaLhanya sakareng I mwang gi­
kanJah kisahnya lagi. Beginilah nanlyaken kaLhanya waneh I mangene
berkuasanya raja-raja di wilayah Jawa kacakrawartyan raja raja ing bhumi ja­
Tengah dan Jawa Timur yang sebenar­ wa madhya lawan jawa weLan nihan ta
nya. Sang Pra bu Kartikeyasingha sangksepanya Iisingha I ing 1570 - 596
dalarn 1570-596 tarikh Sakal. larna­ I I ikang sakakhla I lawasnya I 261 warsa
nya (261 tahun. Adapun ayah sang Pra­ II hana pwa rarna ning sang prabhu
bu Kartikeyasingha memerinLah kera­ karti keyasingha nyakrawarti rajya
jaan KeJing dalam 1554-570 tarikh keling / ing / 554 - 570 I ikang saka­
81

/98/ Saka, lamanya 1161 tahun. Kemu­ /98/ kala I lawasnya 1161 warsa aleher
dian sang Prabu Kartikeyasingha di sang prabhu kartikeyasingha i bhurni
wilayah Tengah digantikan oleh isleri­ madhya I ginanryaken de ning Slri niTa
nya, yaitu sang Dewi Sima dengan yata sang d wi sima I lawan namasi­
nama nobat Sri Maharani Mahisas u­ dam sri maharani rnahisasuramacdin i
ra mardini Satyaputikeswara dalam I satya putikeswara I ing I 596 - 617 I
596-6 17 tarikh Sakal, lamanya (21/. . ikang sakakala I lawasnya I 211 warsa
tahun. Kem udian sang Rakryan Nara­ II ateher sang rakryan narayana atawa
yana atau sang Prabu Tswara Kesawa­ sang prabhu iswarakesawa lingga­
lingga lagatnala Buwanatala, ·· yaitu jagatnala bhuwanatala yata raja keli ng
raja Keling, dal am 1617-664 tarikh ling 1617-6641 ikang sakakala I lawas­
Sakal, lamanya 1471 tall un. Kemudian nya 1471 warsa II ateher rakyan dewa­
Rakyan Dewasingha atau sang Prabu singha athawa sang prabhu iswara­
lswaralingga lagatnata dalam 1664­ lingga jagatnata I ing I 664­

/99/ 682 tarikh Sakal, lamanya 1181 /99/ 682 ikang sakalGlla I lawasnya I
tahun. Dalam (tahun) 676 tarikh Saka, 181 warsa II ing 676 I ikang sakakala
kerajaan Keling berpindah ke lawa rajya keling ngalih ring jawa wetan
Timur, di Warugasik di Kadatwan haneng warugasik i kadatwan lingga­
Linggapura namanya. Selanjutnya di­ pura wastanya II saluluynya ginan­
gantikan o leh anaknya, yai tu sang tyaken de ning pUlra nira yata sang
Rakryan Limwana alau sang Prabu ralcryan limwana athawa sang prabhu
Gajayana Linggajagatnala dalam I gajayana linggajagatnala I ing I 682 ­
682-711 tarikh Sakal, lamanya (291 711 I ikang sakakala I lawasnya I 29 I
tahun. Sang Ralcryan Limwa berislri­ warsa II sang rakryan limwa maslri
kan Dewi Se lrawati namanya, yaitu lawan dewi selrawati ngaran ira yata
pUlri sang juru di dacrah ilU, yang putri ning sang juru haneng mandala
disebul desa Kajuruhan. Olehnya sang rikun g I ikang sinebul kajuruhan
Prabu Gajayana desa II de nira sang prabhu gajayana

/1 0/ desa itu dijadikan istana kera­ 1100/ ikang desa ginawaya takadLwan
jaannya. Jadi kerajaan di wiJayah lawa r~jya nira II dadi rajya i bhumi jawa
Tirnur berpindah ke situ. Kelak kemu­ wetan ngalih rikung II diaha diwasa
dian han, keturunannya banyak yang pu tropadana ninirak weh La ikan g
menjadi raja yang berkuasa, me meri n­ du madi sang raja kawasa I nyakrawarti
tah di l awa T imur dan lawn Tengah. jawa wetan law an jawa madhya 1/ sang
Sang rani Dew i Parwati dengan rani dewi parwati lawan swami nira
82

suaminya. sang Mandiminyak. ber­


sang mandimi nyak nyakrawarli in g

kuasa di Jawa Tengah dalam 1617­ jawa madhya ing / 617 - 624 I ikang

624 tarikh Sakal. Sang Mandiminyak.


sakakala I sang mandiminyak juga

juga menjadi rajamuda di Galuh dalam


dumadi yuwaraja. galuh I ing I 624 ­
1624-631 tarikh Sakal, lamanya !7/
631 I ikang sakakala I lawasnya /71

Lahun. Menjadi Prabu Galuh menggan­


warsa I dumadi prabhu galuh guman­

likan ayahnya, sang Senna


lyaken ayayah nira II sang senna a­

11011 aLau sang Prabu Bralasennawa,


1l0lllhawa sang prabhu bratasennawa

menjadi raja Keling di wilayah Jawa


madeg raja keling i bhumi jawa madya

Tengah dalam 638-654 Larikh Saka,


ling I 638-654 I ikang sakakala

Jamanya 1161 Lahun. Digantikan oleh


-lawasnya 1161 warsa l.,ginantyakcn de

anaknya, yailu Rakai Sanjaya, menjadi


ning putra nirayata / rakai sanjaya I

raja Malaram (ada) di Medang di


maclcg r(jlU maLarum hancng Ill cd:mg i

wilayah lawa Tengah dalam 1634­ bhurni jawa madya ling 1654 - 676 I

678 Larikh sakal, Jamanya /221 tahun.


ikang sakakala I lawasnya (221 warsa I

Kemudian digantikan oJeh anaknya,


I aleher gumanlyaken de ning putra

yaitu rakai Panangkaran alau Sri


nira yaLa II rakai panangkaran athawa

Maharaja Tejahpurnapana Panang­


sri maharaja tejahpumapana panang­

karana aLaU Dyah Sangkara dalam I


karana alhawa dyah sangkara I ing I

676-704 Larikh saka I, lamanya I 28 I


676 - 704 I ikang sakakala I lawasnya

Lahun. SeJanjutnya
1281 warsa II saluluynya

11021 Rakai PanunggaJan alau Haji 11021 rakai panunggalan alhawa haji

Rakai PanunggaJan Lingganagarol­ rakai panunggalan lingganagaronama I

Lama aLau sang Prabu Dyah Panung­ aLhawa sang prabu dyah panunggalan

galan Bimaparakrama Linggapawitra bimaprakrama lin ggapawilra yawa­

YawabhumandaJa, menjadi raja Ma­ bhumandala I madeg raja maLaram ing

Laram daJam /704-722 tarikh Sakal, I 704 - 722 I ikang sakakala I lawas­

lamanya 1181 tahun. SeJanj utnya Sri


nya 1181 warsa II saluluynya sri maha ­

Maharaja Wirawairimauama atau sang


raja wirawairi manama alhawa sang

Dharanindra dalam 1677- 704 tarilch


dharanindr.l I ing I 677 - 704 / ikang

sakal. lamanya 1271 tahun , menjadi


sakakala / lawasnya /271 warsa II

raja daerah dan dalam 1704-7 19


madeg rajadesa mwang I ing I 704 ­
larikh Sakal. lamanya 115/ tahun
719 ikang sakakala I lawasnya I lSI

menjadi maharaja di wilayah Jawa


warsa I madeg maharaja i bhurni jawa

Tengah menjadi
madya dadi

83

/103/ seluruhnya lamanya ia menjadi /103/ pasamudya lawas ira madeg raja
raja yang berkuasa adalah /42/ tahun. kawasa yata /42/ warsa II rasil<a gi­
Ia digan tikan oleh analcnya, yailu Sri nantyaken de ning putra nira yatiku /
Maharaja Samaratungga atau Samara­ sri maharaja samaratungga I athawa
grawira, lamanya /45/ lahun, yailu samara grawira / lawasnya 145/ warsa
dalam {l19-764 tarikh Saka. Kemu­ yata ing {l19 - 764 / ikang sakakala /
dian digantikan oleh pUlrinya dari ateher ginantyaken de ning putri nira
permaesurinya, yaitu Sri Maharani sakeng parameswari nira yata / sri
Pramodawardhani. Mulainya berkuasa maharani pramodawardhani I tambaya
dalam (tahun) 764 tarikh Saka. Se­ ning nyakrawarti / ing / 764 ikang
lanjutnya dia berkuasa dengan suami­ sakakala / satuluynya sira nyakrawarti
nya, sang Rakai Pikatan Adapun sang lawan swami nira sang rakai pikatan /
Rakai hana pwa sang ral<ai

/104/ Warak atau Dyah Watukura atau /104/ warak athawa dyah watukura
sang Haji Warak Linggottama athawa sang haji warak lingganarot­
Satyajayabhumi, dalam /722-741 tama satyajayabhumi / ing / 722-741
tarikh sakal, lamanya /19/ tabun. Di­ / ikang sakakala / lawasnya 119/ warsa
gantikan oleh adiknya, yaitu sang Igumantyakan de ning rayi nira yata /
Rakai Garung atau Dang karayan Pata­ sang rakai garung I athawa dang kara­
pan Pu Palar, menjadi raja daerah yan patapan pupalar madeg raja man­
dalam 1714-762 tarikh Sakal lamanya dala I ing I 741 - 762 / ikang sakakalal
/21/ tahun. Kemudian digantikan oleh lawasnya /211 warsa / ateher ginamya­
anaknya, yaitu sang Pikatan atau Dyah ken de ning putra nira yata / sang
Kamulyan atau sang Prabu Lingges­ pikatan athawa dyah kamulyan athawa
wara Sakalabhumandala dalam {l62­ sang prabu lingeswara sakala bhuman­
dala / ing / 762

/105/ 778 tarikh Sakal, lamanya /16/ /105/ 778 / ikang sakakala / lawasnya
tahun. Kemudian digantikan oleh / 16/ warsa / alehcr ginantyaken de
anaknya, yaitu Rakai Kayuwangi atau ning putra nira yata rakai kayuwangi /
Dyah LokapaJa atau Sri Maharaja 'athawa dyah lokapala I athawa sri
Kayuwangi Tunggal Kawasa Saka­ mah-araja kayuwangi tunggal kawasa
labhumi atau Sri Maharaja Rakai saka la bhumi alhawa sri maharaja
Kayuwangi Sri Sajjanotsawatungga, rakai kayuwang i sri sajjanotsa wa­
dalam /778-808 tarikh Sakal, la­ tungga l ing / 778 - 808 / ikang saka­
manya /30/ labun. Adapun Sri Maha­ kala I lawasnya 130/ warsa /1 hana pwa
raja Balaputradewa tidak menjadi raja sri mah-araja balaputradewa tan madeg
B4

daerah lawa, lcarena ia menjadi raja raja jawabhumi / mllpan sira madeg
Sriwijaya di wilayah Suwamadwipa, raja sriwijaya i bhumi swarnadwipa
mulai dalam 778 ta­ tumbayaning 778 ikang sa­

1106/ rikh Saka. Selanjutnya menjadi /106/ kaJ<ala // satuluynya madeg raja
raja di wilayah Jawa Tengah, ialah i humi jawa madya / yata sang rani
sang Rani Guruwangi Dyah Saladu guruwangi dyah saladu law;m swami
dengan suaminya Rakai Guruwangi nira rakai guruwangi dyahranu mang­
Dyah Ranumanggala dalam /808-812 gala / ing / 808 - 812 / ikang sakakala/
larikh Sakal, lamanya /4/ tahun . Selan­ lawasnya /4/ warsa / satuluynya silih
jutnya saling berganti-ganti raja-raja di ganti maganti raja raja taneng bhumi
wilayah Jawa, masing di antaranya jawa sowang sowang pantaran ning
Rakai Watumalang dalam /808-818 rakai watumalang / ing / 808 - 818
tarikh Sakal, menjadi raja Jawa Timur ikang sakakala madeg raja jawa wetan
lamanya /1 0/ tahun, dan dalam /818­ lawasnya /10/ warsa mwang ing /818­
820 tarikh Sakal, lamanya /2/ tahun 820 / i kang sakakrua / lawasnya /21
menjadi maharaja. Jadi se warsa / dumadi maharaja // dadi pa
11071 JUIuhnya ia menjadi raja lama­ /107/ samudaya sira madeg raja lawas­
nya /12/ tahun, dalam /808-820 nya /12/ warsa ing / 808 - 820/ ikang
tarikh Sakal. SeJanjutnya menjadi raja sakakaJa saLUluynya madeg raja yauku
ialah Rakai Watukura Dyah Balitung / rakai watukUIa dyah balitung athawa
atau Sri Maharaja Iswarakesawawot­ sri maharaja iswarakesawawot­
sawatungga atau Sri Dharmoaya Ma­ sawatungga athawa / sri dharmadaga
hasambhu, dalam /820-832 tarikh mahasambu / ing / 820 - 832 / ikang
Sakal, lamanya /12/ tahun mcnjadi sakakaIa / lawasnya /12/ warsa madeg
maharaja memerintah Jawa Tengah maha 15 / raja nyakrawarti jawa
dan Jawa TimUI. Tetapi sebelumnya ia madhya lawan jawa wetan / tathapi
sudah menjadi raja daerah di Jawa sadurung ika rasika wus dumadi ra­
Timur, lamanya /22/ tahun, dalam / jadesa haneng jawa wetan lawasnya /
798-820 ta­ 22/ warsa / ing (198 - 820 / ikang sa­
1108/ rikh saka, juga sebagai ralayan /108/ kakala / juga pinaka rakryan
mahamantri urama di kerajaan ayah­ mahamantri hutama i Tajya rama nira /
nya. Selanjutnya sang Rakai Daksa / satuluynya sang rakai daksa / athawa
atau Sri Maharaja Daksouama bahu­ sri maharaja daksouama bahubajra
bajra Pratipaksaksaya, dalam 1832­ praLipaksaksaya / ing / 832 - 841 /
841/ tarikh saka, lamanya /9/ tahun. ikang saI<aJca1a / lawasnya /9/ waISa //
Kemudian digantikan
85

oleh yaitu Rakai Layang Dyah Tulo­ ateber ginantyaken dening yata raka.i
don g Sri Sajjana sanm atan uraga­ layang dyah tulodong sri sajjana sama­
lunggadewa dalam 1841 -846/ uuikh tan uraga tunggadewa / ing / 841 - 846/
saka, lamanya /5/ tah un. Kemudian ikang sakakala // lawasnya /5/ warsa /
diganLikan oleh Rakai Pangkaja Dyah / ateher ginamyaken de ning rakai
Wawa Sri Wijayalokanamo pangkaya dyah wawa sri wijaya loka­
namo

1109/ llungga dalam /846-851 tarikh /109/ tlungga / ing / 846-851 ikang
saka, lamanya /5/ lahun . Kemudian sakakala / lawasnya / 5/ warsa // atcher
Mpu Sindok alau Sri Isanawikra­ mpu sindok alhawa sri i~anawikra­
madharmollungga dalam /851-869 madharmollungga / ing / 851-869 /
tarikh sakal, lamanya /18/ tahun. Se­ ikang sakakala / lawasnya /18/ warsa /
lanjul.nya Sri Isanatunggawijaya de­ / satuluynya sri isanalunggawijaya
ngan suaminya, Prabu lokapala, dalam lawan swami nira prabhu lokapala /
/869-889 tarikh saka /, lamanya /20/ ing / 869 - 889/ ikang sakakala /law as­
tahun. Adapun Sri Makutawangsa­ nya /20/ warsa // hana ta sri makuta­
wardhana dalam /889-913 tarikh wangsawardhana ing / 889 - 913 ikang
Sakal, lamanya (24/ tahun. Digantikan sakaka(la)/ lawasnya /24/ warsa //
oleh menantunya, yairu Sri Dharma­ ginantya de ning mantu nira yata / sri
wangsa Teguh Anantawikra­ dharmawangsa teguh ananla wikra­

1110/ mottunggadewa atau syang /110/ mOllunggadewa / athawa sang


meninggal di Kadatwan, menjadi raja mokteng kadalwan madeg raja jawa
daerah Jawa dalam /913-938 tarikh bhumi ing / 913 - 938/ ikang sakaKala
Saka /, iamanya /25/ iahun, karena ia / lawasnya /25/ warsa / mapan sira
beristrikan putri pertama Sri Makuta­ mastri lawan putri pratama ning sri
wangsa wardhana, yaitu Sri Mahen­ makutawangsawardhana yal iku sri
drayana dan adik Sri (Ma)hendrayana, mahendrayana mwang rayi nira sri
yai tu Sri (Ma)hendradata alaU sangraja (ma)hendradata / athawa sang ratu
agung Sri Gunapriyadharmapatni de­ luhur sri gu na priyadharrnapatni lawan
ngan suaminya, ialah Sri Dhannadaya­ swami nira yata sri dharrnbdayawar­
warmadewa, menjadi raja di IJulau madewa madeg raja haneng nusa bali I
Bali daJarn /913- 932 tarikh Sakal. ing / 913 - 932 / ilcang sakaKala // i
Sedangkan sedeng
11111 suaminya sampai /944 tarikh /111/ swami nira te a ning /944/ ikang
Sakal. SelanjuUlya Sri Maharaja Rakai sakakala / satu)uynya sri maharaja
86

HaJu Sri Lokeswara Dharmawangsa rakai halu sri lokeswara dharma­


Airlangga Anantawi!crarnatunggadewa wangsa airlangga an antawi krama­
dalam 1941-964 Larikh saka I, la­ tunggadewa I ing I 941-964 I ikaog
manya /231 tahun. Ia beristrikan putri sakakala III lawasnya 1231 warsa II sira
Sri Dharmawangsa. Adapun raja eli mastri lawan pum ning sri dharma­
pulau Bali ialah adik Airlangga, yaitu wangsa II hana pwa raja haneng ousa
Sri Dharmawangsawardhana Mara­ bali yata rayi niog a(i)rJangga yata sri
kata Pangkajashanottunggadewa atau dharmawangsawardhaoa marakaLa
sang Anak Wungsu dalam 1944- 1002 pangkayaslhanollunggadewa I alhawa
tarikh Saka I. Setelah sang Prabu sang aoak wungsu ling /944 - 1002 I
Airlangga meninggal ikang sakakala I ri huwusnya sang
prabhu a(i)rJangga I angemasi

/112/ dalarn /971 tarikh Sakal, kera­ /112/ ing I 971 I ikang sakakala II
jaannya dibuat dua kerajaao, yaitu rajyannira ginawe rwang rajya yata
jenggala dan Kediri. Kelurunao sang jenggala lawan kediri I putropMana
Prabu Airlangga, mulanya raja yang ning sang prabhu a(i)rlangga II tamba­
berkuasa yailU dari Kerajaao Jenggala ya ning raja kawasa yatiku . sakeng
dalam 1971-1026 larikh Sakal, di rajya jenggala I ing I 971 - 1026 I •
aotara rajanya ialah Sri Samarotsaha ikang sakakala I pantara ning rajanya
Karunakesana Dharmawangsa Kir­ sri samarotsaha karunakesana dharma­
lisingha J ayantaka Tunggadewa dan wangsa kirtisingha jayantaka tungga­
keturunannya. Selanjulnya kerajaan dewa mwang pULropadana nira II satu­
bekas Prabu Airlangga iLU diperintah luynya rajya wekassing prabhu a(i)r­
oleh raja raja Kediri dan keturunannya, langga cinakrawarti de ning raja raja
di antaranya masing~masing, ialah kediri mwang pULropadana nira pan­
tara ning sowang-sowang I yata
/113/ Sri Jayawarsa Digjaya Sastra­ /113/ sri jayawarsa digjaya sastra­
prabhu dalam /1026-10371 Larikh prabhu I ing I 1026-1037 I ikang
Skaa, larnanya /111 tahun. Kemudian sakakaJa II \awasnya IIII warsa II ate
Sri Maharaja Rakai Sirikan atau Sri (her) sri maharaja rakai sirikan alhawa
Kameswara Sakalabhuwanatustikarana sri karneswara salakabhuwartatusti­
Sarwwaniwaryyawiryya Parakrama karana sarwwaniwaryyawiryya para­
DigjayoLtunggadewa dalam /1037­ krama digjayoLtunggadewa I ing I
10521 tarikh Saka, larnanya 151 rab un. 1037 - 1052 I ikang sakakaIa I lawas­
Selanjutnya Sri Maharaja Jayabhaya nya I 151 warsa I saluluynya sri maha­
atau Sri Dharmeswara Madhusudana­ raja jayabhaya aIhawa sri dharmmes­
87

watarani ndra S Ula singha dalam wara madhusdanawataranindra suta­


1052-1082/ tarikh Saka, lamanya / singha / ing 11052 - 1082/ ikang saka­
30/ tahun Kemudian Rakai Siri­ kala / lawasnya /30/ warsa / ateher
rakai siri­

/114/ kan atau Sri Maharaja Sarmes­ /114/ kan athawa sri maharaja sar­
wara lanadhanawatara Wijayaraja wweswara janaddhanawaLara wija­
Samasingha Nadaninwaryyawiryya yaraja samasingha nadani waryyawir­
ParakramadigwijayoLLungadewa dalam yya parakramadigwijayottungga dewa­
/1082-1093/ tarikh Saka, lamanya / nama / ing / 1082 - 1093 / ikang saka­
11/ Lahun. Kemudian sang Rakai Hino kala // lawasnya / 11/ warsa // aLeher
atau Sri Maharaja Aryyeswara Madhu­ sang rakai hino athawa sri maharaja
sudanawatarariyaya Mukharyyawiryya aryyeswara maddhusudana watarari­
Parakr~oLunggadewa dalam /1093­ yaya mukaryyawiryya parakramoL­
11003/ tarikh Saka, lamanya /10 Lunggadewanama / ing / 1093 - 1103 /
Lahun. Selanjutnya Sri Kroncaryyadipa ikang sakakala // lawasnya /10/warsa /
Handa bh u w anapalaka Parakraman­ / satuluynya sri kroncaryyadipahanda­
indi­ bhuwana palakaparakramanindi­

/115/ ta DigwijayoLtunggadewa Sri /115/ ta digwijayottunggadewanama


Gandra dalam /1103-1107/ tarikh sri gandra / ing /1103 -11071 ikang
Saka, lamanya /4/ tahun. Kemudian sakakala / lawasnya/ 4/ warsa /1 aLeher
Sri Maharaja Kameswara Tri­ sri maharaja kameswara Lri wikra­
wikrarnawatara Aniwaryyawiryya Pa­ mawatara aniwaryyawirya parakrama
rakrama Digwijayottunggadewa dalam digwijayoLtunggadewa ling / 1107­
/1107-1116/ tarikh Saka, lamanya!9/ 1116 I ikang sakakala II lawasnya /91
tahun. SeJanjutnya Sri Maharaja warsa I satuluynya sri mah-araja sar­
Sarweswara Triwikramawataranindita woswara triwikramawataranindita se­
Srenggalancana Digwijayottungga­ renggalancana digwijayouunggadewa !
dewa dalam /11 6--1122/ tarikh Saka, ing / 1116 - 1122 I ikang sakakala / la­
lamanya /6/ tahun. Kem udian Prabu wasnya I 6 I warsa I ateher prabhu
Dangdanggendis atau Prabu Kretajaya dangdanggendis athawa prabhu kre­
dalam / 1122-1 144/ tajaya l ing / 1122- 1144/ i­

/116/ t.arikh Saka, lamanya /22/ tahun. /1161 kang sakakala / lawasnya /22/
Kemudian sang Prabhu Jayasabha warsa // aleher sang prabhu jayasabha
dalam / 1144-1180/ tarikh Saka. la­ ling / 1144-1180 / ikang sakak3.1a
man ya /36/ tah un. la menjadi raja lawasnya (36/ warsa rasika madeg raja
88

dinobatkan oleh raja Tumapel, yaitu rinatwaken de ning raja tumapel yata
Ken Arok atau Rajasa Amurwabhumi, ken a rok athawa rajasa a murwabhumi
kar na keuka itu kerajaan Kediri su­ // mapan samangkana rajya kediri wus
dah menjadi kerajaan yang dikalahkan dadi rajya kasoran de ning tumapel
ol.eh Tumapel atau kemudian berganti atha wa ateher gumanti ngaran sing­
nama Singhasari. Raja Sastrajaya hasari // raja sastrajaya / ing / 1180­
dalam /1180-1193/ tarikh Saka, la­ I 193 / ika ng sakakala lawasnya / 13/
manya /13/ tahun. Raja J ayakatwang warsa // raja jaya ka twang / ing /
dalam /1 193- I 215/ !arikh 1193-1215/ ikang saka­

/117/ Saka, lamanya /22/ tahun. Ketika /117/ kala / lawasnya /22/ warsa / ri
(tahun) /1214/ tarikh Saka kerajaan kalcng / 1214/ ikang sakakala / rajya
Singhasari kalah olehnya, dan kerajaan singhasari kasoran de nira mwang
dilenyapkan oleh raja Jayakatwang. rajya simakna de ning raja jaya kat­
Sedangkan raja Singhasari, sang Prabu wang // i sedeng raja singhasari sang
Kertanagara gugur. Selanjutnya dalam prabhu kertanagara pejah // saLUluynya
kis,:lhnya lagi, bcginilah raja-raja Sing­ Ii kalhanya waneh mangene raja raja
hasari dan Majapahit masing-masing, singhasari mwang wilwatika sowang
yaitu. Ken Arok atau Sri Ranggah so wang yata / ken arok athawa sri
Rajasa Amurwabhumi dalam /1104/ ranggah rajasa amurwa bhumi / ing (
tarikh Saka menjadi akuwu di Tu­ 1104 / ikang sakakala / dumadi" akuwu
mapel, Dalam /1144/ tarikh Saka, raja haneng tumapel / ing / 1144 / ikang
Kediri dikalahkan oleh sakakala / raja kendiri kasoran de
ning ke­
/118/ Ken Arok dalam /1149/ tarikh /118/ n arok ing / 1149 / ikang saka­
Saka ia dibunuh oleh Anusapati. kala / sira pinejahan de ning anusapati
Kekuasaan Ken Arok lamanya /45/ // kawasa ning ken arok lawasnya /45/
tahun, yaitu dalam /104-1149/ tarikh warsa yatiku / ing / 1104--114967 /
Saka, menjadi sebagai raja daerah ikang sakakala / dumadi apinaka
lamanya /40/ tahun dalam /1104­ rajadesa lawasnya / 40 / warsa / ing
1144/ tarikh Saka, sebagai raja 1144-1167 / ikang sakakaIa / pinaka
penguasa negara lamanya /5/ tahun. raja kawasa nagara lawasnya /5/ warsa
Kemudian sang Anusapati atau sang // ateher sang anusapati / athawa sang
Anusanatha dalam / 1149~1171 anusanatha ling /1149 - 1171/ ikang
tarikh Saka, lamanya /22/ tahun. Ia sakakala lawasnya / 22/ warsa //sira
dibunuh oleh Tohjaya. Selanjutnya pinejahan de ning tohjaya // satuluy­
sang Panji Tohjaya dalam /1172/ nya sang panji tohjaya / ing / 1172 / i­
89

11191 tarikh Saka, lamanya hanya 11191 kang sakakala II lawasnya


beberapa bulan karena dibunuh oleh kawalya pirang lek mapan pinatyan de
sang Ranggawuni. Sang Ranggawuni ning sang ranggawuni. sang rangga­
atau Sri Prabhu Jayawisnuwardhana wunj I athawa sri prabhu jayawisnu­
dalam 11172-11901 tarikh Saka, la­ wardhana I ing I 1172-1190 I ikang
manya 1181 tahun. Kemudian Mahara­ sakakala I Iawasnya 1181 warsa II ale­
jadhiraja Sri Kretanagara Wikrama her maharajadhiraja sri kretanagara
Dharmollunggadewa menjadi raja wikrama dharmollunggadewa madeg
Singhasan dalam! 11190--12141 tarikh raja singgahasari I ing I 1190-1214 I
Saka, lainanya (241 tahun. Tetapi sebe­ ikang sakakala I lawasnya I 241 warsa
lurn itu 'ia sudah dinobatkan me~jadi II tathapi sadurung ika sira wus mabhi­
raja a tau 'r~jamuda dalam 111761 tarikh seka dumadi raja I athawa yuwaraja I
Sruca. Selanjiitnya Raden
, .' . I,."
• ing I 1176 I ikan~ sakakala II saluluy­
nya I raden
• . r - ,_ I I ... r
11201 Wijaya atau Prabliu Kertarajasa '/120, wijaya-/, alliawa prabhl1-kertara­
sang 'Jayawardhana sebagai raja per­ jasa sang jaY,awardhana pinaka raja
tama di kerajaan N1ajapahil dalam I prathama ing ' rajya wilwatikta ling /
1215:""1231) 'laiikh Saka, lamanya I 1215-1231 / ikang sakakala I lawas­
161 tahun. Kemudian"digafitikan oleh nya / 16 I warsa II ateher ginantyaken
anaknya, ialah Kalagemel atau Prabhu de ning lputra nira yata I kalagemet
Jayanagara dalam 11231-12501 tarikh athawa ,prabhu· jayanagar,a / ing saka­
Saka.J·lamanya 1191 tahJn ~' Kemudian kqla -/ lawasnya /191 warsa II ateher
digantfkan 'ole'll plOtri Raden ' Wijaya giT)anlyaken de ning putri ning raden
dari istrinya 'yang peHriaisurinya, yailu wij'lya lawan stri sri raja pat(n)i sira
Raja rani Sri 'Gitarja atau Tribhuwa­ yatiku I raja lrani sri gitarja I alhawa
n-otlung~ad ewi Ja awisnuwardHani tri1;lhuwanottunggad!!wi jayawisnu­
dalam 11250­ wardhani I ing I 1250­
,
1121/ 1272 tarikh Saka, Iamanya /221 /1211 1272 I ikang sakak.aJa I lawasnya
tahun. Diganlikan oIeh anaknya, ialah /221 warsa I ginantyaken de ning putra
sang Prabhu Hayamwuruk atau nira yata II sang prabhu hayamwuruk
Bhatara Prabhu Rajasanagara alau alhawa bhatara prabhu rajasanagara I
Hyan g Wekasing Sukha dalam I alhawa hyang wekas ing sukha l ing
1272-13111 tarikh Saka, Ian anya I 1272 - 13 11 I i kang sakakala I la­
391 tahun. Kemudian digantikan oleh wasnya 1391 warsa II aleher ginan ­
menantun ya . yailu sang Prabhu lyaken de ning mantu nira yata / sang
Wikram awardhana dalam /1311­ prabhu wikramawardhana ling 13 11 ­
90

1351/ tarikh saka, lamanya /40/ tabun. 1351 / ikang sakakala lawasnya /40/
Kemudian diganLikan oleh yaitu Rani warsa 1/ aLeher ginantyaken de ning
SuhiLa dalam /1351-1369/ Larikh yaLiku / rani suhiLa, / ing / 1351 1369 /
Saka, ikang sakaka1a /

/122/ lamanya /18/ tahun. Kemudian /122/ lawasnya /18/ warsa 1/ aLeher
digamikan oleh adiknya, ialah sang · ginanLyaken de ning rayi nira yata /I
Prabhu KerLawijaya aLau Bhre Tu­ sang prabhu kenawijaya / athawa bhre
mapeJ disebuL Prabhu Brawijaya Lumapel sinebut prabhu brawijaya / ing
dalam /1369-1373/ tarikh Saka, la­ / 1369 - 1373 / ikang sakakala / la­
manya /4/ Lahun. Kemudian saling wasnya /4/ warsa /I aLeher silih
berganLi, yaiLu Bhre PamoLan aLau gumanLi / yata bhre pamotan aLhawa
Prabhu Rajasawardhana atau Prabhu prabhu rajasawardhana / aLhawa
Sinagara dalam / 1373-1375/ tarikh prabhu sinagara / ing / 1373 - 1375/
Saka, lamanya /2/ tahun. Selanjutnya ikang sakakala / lawasnya /2/ warsa /I
lamanya /3/ Lahun Lidak ada raja, saLuluynya saLuluynya lawasnya /3/
dalam /1375-1378/ tarikh Saka. Bhre warsa / tan hana raja! ing / 1375 ­
Wengker atau Hyang Pu­ 1378/ ikang sakakala /I bhre wengker
athawa hyang pu­
/123/ rwawisesa dalam /1378-1388/
/123/ rwawisesa / ing / 1378·- 1388
tarikh Saka, lamanya / 10 / tabun. Bhre
ikang sakakala / lawasnya /10/ warsa /
PandansaJ as aLau Prabhu S ura­
bhre pandansalas aLhawa prabhu sura­
prabhawa aLau Prabhu Singha­
prabhawa/ aLhawa prabhu singha­
wikramawardhana dalam / 1388 ­
wikramawardhana! ing / 1388 - 1390/
1390/ tarikh Saka, lamanya /2/ tahun.
ikang sakakala / lawasnya / 2 / warsa
Kemudian Prabhu Kretabhumi dalam /
/I ateher prabhu kretabhumi /I ing /
1390-1400/ tarikh Saka, lamanya /
1390 - 1400 / ikang sakakala /
10 / tabun. Selanjutnya ialah Batara
lawasnya /10/ warsa 1/ satuluynya yata
Prabhu Girindrawardhana dalam /
bhatara prabhu girindrawardhana / ing
1400-1420/ tarikh Saka, lamanya /20/
/ 1400 - 1420/ ikang sakakala /lawas­
Lahun. Kemudian sang prabhu Udara
nya / 20/ warsa /I ateher sang prabhu
da1am /1420-1440/ tarikh Saka, la­
udara / ing / 1420 - 1440 / ikang
manya /20/ Lahun.
sakakala / lawasnya /20/ warsa /I
/124/ SeLelah itu kerajaan Majapahit /124/ ri huwus ika rajya wilwatikta
lenyap, Ialu berdiri raja Demak raja sima / tumuluy madeg raja demak raja
yang) pertama kerajaan Demak yaitu pratrama / rajya demak yatiku raden
91

Raden Patah, anak Prabhu Kre­ paLah putra ning prabhu kertabhumi /
tabhumi, dalam /1400-1440/ tarikh ing /1400 - 1440 / ikang sakakala /
Saka, Iamanya /40/ tahun. Diganti oleh lawasnya / 40/ warsa // ginanLi de ning
anaknya, ialah Pangeran Sabrang Lor putra nira yata pangeran sabrang lor /
dalam /1440--1443/ tarikh Saka, la­ ing / 1440 - 1443 / ikang sakakala /
manya /3/ Lahun. Kem udian dig,mLikan lawasnya /3/ warsa // ateher ginantya
oleh adiknya, ialah Pangeran Treng­ ken de ning rayi nire yaLa // pangeran
gono, dal am /l 44 3-l4 68/ lari kh trenggono / ing / 1443 - 1468 / ikang
SaIea , lamanya /25/ tahun. Selanjurnya sakakala / lawa nya /25/ warsa // sa
raja Pajang, raden Hadi wijaya atall luluynya / raja p jang / raden hadi­
raden Jakaling if wijaya / a Lhawa raden jak tingkir /

/125/ dalam /1468-1504/ tarikh aka, /125/ ing / 1468 - 1504 / ikang saka­
lamanya /36/ ta hun. Seia njuLnya kala / law' nya / 36/ warsa // sawlu '­
Hadi \vijaya diga n li ka n o lch Arya nya hadiwijaya ginantyaken de ning
Pangiri dalam /1 504-1508 Ulri kh arya pangi ri ling / 1504 - 1508 I ikan o
Saka, laman ya /4/ tahun. Kem dian sakakal a /Iawasnya /4/ warsa // ateher
berdiri kerajaan Mataram. Sebagai raja ngadeg raj ya ma taram pinaka raja
penama ialah Panembahan Senapati, prathama yata // panembahan senapaLi
aoak Ki Ageng Pamanahan aLau Suta­ pU lra ki agen pamanah an athawa
wijaya dengan nama nobaL Penemba­ sU Ulwijaya lawan namasidam panem­
han Senapati ing Alaga Sayiddin baban seoapati iog alaga sayidin­
Pana tagama dalam /I 50 8- 15 23/ panatagama / ing / 1508 - 1523/ ikang
La rikh Saka, lam anya / 15/ Lahun. sakakala / l<l was nya /1 5/ warsa 1/
Kemudian Mas Jo la nl! atau Sultan ateher mas jolang athawa sultan anya­
Anyakrawali atau Pangeran Seda Kra­ krawati / aLhawa pangeran seda kea­
pyak dalam pyak iog

/126/ 11523-1535/ tarikh Saka, lama­ 1126/ I 1523 - 1535 / ikang sakakala /
nya /12/ tahun. Kem udian Mas Rang­ lawasnya /12/ warsa / aleher mas rang­
sang atau Sultan Agung Hanyakra­ sang aLhawa sultan agung hanyakra­
kusuma atau Panembahan Agung kusuma / alhawa panembahan agung
SenapaLi ing Alaga Ngabdurakman senapati jng alaga ngabdurakman / ing
dalam / 1535-1567/ tarikh Saka, la­ / 1535 - 1567 I ikang sakaka1a la­
manya /32/ tahun. Selanjuloya Pa­ wasnya / 32 / warsa 1/ satuluynya
ngeran Arya Prabhu Am Mataram atau / pangeran arya prabhu adi mataram
Susuhunan Amangkural PertaIna atau athawa susuhunan amangkurat pra­
Sunan Tegalwangi dalam /1567­ thama / athawa sunan
92

1599/ tarikh Saka. lamanya (32/ tahun. tegalwangi i ing / 1567 - 1599 / ileang
Kemudian Pangeran Adipali. Anom sakakala / lawasnya /32/ warsa //
atau Susuhunan Amang­ aleher pangeran adipati anom alhawa
susuhan am ang­

11271 kural Kedua dalam /1599/ sam­ 11271 kurat dwilya / ing /1599/ teka
pai sekarang. Pelengkap : Ada juga ning man gkc // panyangkep / hana
sang mahakawi dari lawa Timur yang juga sang mahakawi sakc ng jawa
mcngalakan bahwa Ken Arok ilu la­ wet..:'1n ikang mangucarahaken yan ken
manya mcnjadi akuwu Tumap cl arok ika / lawasnya dumadi akuwu
adalah /40/ tahun . dalam /1104-1144/ lumapel yatiku /40/ warsa ing / 1104 ­
tarikh Saka. kemudian /25/ lahun. 1144 / !kang sakakala / alcher / 25/
dalam /1144-1169/ tarikh Saka se­ warsa / ing / 1144 - 1169 / ikang
bagai raja berkuasa di wilayah lawa sakakala / pinaka raja kawasa i bhumi
Timur karena dalam /1144/ tarikh Sa­ jawa wetan mapan ing / 1144/ ileang
ka kerajaan Kediri kalah dan ditunduk­ sakakala (rajya kcdiri kasoran mwang
kan oleh Tumapel. Sedangkan Anusa­ kalindih de ning lumapel / i edeng
pali. yailu Anusanalha, berkuasa­ anusapali yata anusanalha nyakra­

11281 di kcrajaan hanya setahun dalam 11281 warli rajya kawalyasawarsa / ing
/1169/ tarikh Saka. Bcrhentilah / 1169 / ikang sakakala // henengakna
ki sahnya sejenak . berganli ki sahnya ng kathanya sakareng / gumamyakcn
lag i. Sepeni beginilah tcrsiarnya kathanya waneh / makadi mangene
agama Islam di Jawadwipa dan pul.:u­ sumamyagamcslam hancng jawadwipa
pulau di wilayah Nusamara, den gan mwang nusa nusa ring bhumi nusan­
pemimpin agama Islam lerrnasuk para tara / lawan dang accaryyagameslam
wali di layadwipa. begini. Adapun sapinasuk sang kamastwing jawa­
semua yang datang dari negara-negara dwipa / mangkana // han[1 pwa sakweh
Arab sebelah selatan Parsi dengan ing paneka sakeng nagara nagara
menumpang perahu besar. Syam. ngarab bang kidul parsi lawan maha­
Kibti, merelea memelok agama Rasul. wan prahwagong / syam kibti nagari
Diantara mereka. salu sira pamekul agami rasul / pantara
ning sira / sasiki
11291 dua orang ada yang kemudian 11291 rwang siki / hanekang ateher
berdiam di Suwarnabhumi sebelah lamolah ing swarnabhumi bang
utara dan kota Warugasik di lawa­ Iwar mwang kitha warugasik ing
dwipa. Begitu juga ada yang meng­ jawadwipa // kumwa juga hanekang
93

ajarkan agama Islam. Tetapi semua mawarah warahaken agameslam I


penduduk pribumi Jawadwipa me­ tathapi sakweh ing janapada pribhumi
meluk dan memuja bhatara Sangkara, jawadwipa mekul mwang bhalara
BUdhayana, Bhalara Wisnu, dan sangkharapuja I budhayanapuja I
memuja leluhur. Sedangkan penduduk bhatara wisnupuja I lawan pitrepuja II
Suwarnabhumi memeluk agama i sedeng janapada swamabhumi mekul
Budhayana . Karena ilu agama Rasul agama budhayana I matangyan agama
yang diajarkan kepada penduduk lidak rasul ikang winarahaken ring janapada
berhasil lersiar di desa-desa; hanya tan paphala sumar ring dcsa desa I
salu dua orang kawalya sasiki rwang siki

/1301 penduduk. Sedangkan pemuka /130/ janapada II i scdcng dang accar­


agama Islam selalu mengusahakannya. yagameslam nilyasa calambeknya II
Sebabnya semua pcnduduk, len tara, helunya sakweh ing janapada I wadya­
petinggi kerajaan dan sang raja lidak bala/ amatya rajya lawan sang rna­
ingin mengganLi agamanya. Tetapi di haprabhu tatan ahyun gumantyaken
Suwarnabhumi sebelah utara sudah ag3ma nira II tathapi haneng swama­
banyak orang Arab, orang Parsi, bhumi bang lwar wus akweh wwang
Syam, Kibti dan lainnya lagi yang ngarab wwang parsi I syam lci bli
berdiam di sana. Maka ia, Seh HibataI­ mwang lenya waneh ikang tamolah
lah dari Parsi datang ke Suwarna­ rikanang II matangyan sira seh hiba­
bhumi, kemudian di Jawadwipa, lalu tallah sakcng parsi nagari tekeng
menuju ke Suwamabhumi lagi. Anak­ swarnabhurni I ateher ring jawa dwipa
cucunya ada teher u mareng swamabhumi manih II
anak pUlU nira ha­

11311 yang berdiam di Jawadwipa, 11311 nckang tamolah ing jawa dwipa I
Suwarnabhumi, Sanghyang Hujung, swamabhumil sang(hyang) hujung I
India, Cina, Campa, dan lainnya lagi. bharata nagari I cina nagari I campa
Cucunya yang perempuan, yang ber­ mwang lenya manih II putu nira wano­
diam eli Jawa Timur, meninggal dalarn dyanung lamolah ing jawa wetan
seribu lebih empal tarikh Saka. Suami angemasing sahasra punjul pal ikang
cucunya adalah orang kay a dari sakakala II swami pulu nira wwang
Suwarnabhumi, beranak beberapa rajabrana sakeng swarnabhurni/ manak
orang , berdi arn di Jawadwipa, ada ta pirang siki tamolah haneng jawa
yang berdjam ill Suwamabhurni , dan dwipa I hanekang tamolah ing swama­
ban yak negara. Adapun Seh Sayid - bhurni/ mwang pirang nagari II hana
Hibatallah Ibnu Muhammad dengan pwa seh sayid hibatallah ibnu muharn­
94

dua orang kerabatnya kemudian mad Jawan rwang siki wwang sanak
menuju Suwarnabhumi, berdiam di ira neher umareng swarnabhumi/ ta­
sana beberapa tahun. molah rikung pirang warsaj

11321 SelanJutnya kembali ke nega­ 11321 satuluynya wangsul ring nagari


ranya . Dan Seh Sayid itu adalah nira II mwang seh sayid ika hana ta
keturunan Sayidina Ali ibnu Abi putropadana ning sayidina ali ibnu abi
Thalib , menanLu Rasul Muhammad. thalib mantu ning rasul muhammad /
Selanjulnya menurut kisahnya lagi, satuluynya ri kalhanya manih I seh
Seh Sayid Hibatallah beranak be­ sayid hibatallah manak pirang siki/
berapa orang. Dua orang di antaranya rwang siki pan tara ning yata / seh
ialah Seh Sayid Maimun dan Seh sayid maimun mwang seh muhammad
Muhammad Saleh. Adapun Seh Sayid saleh II hana pwa sch sayid maimun
Maimun beranak beberapa orang. manak pirang siki/ salah lunggaJ pan­
Salah seorang di antaranya, Fatimah, taranya fatimah atcmu tangan lawan
kemudian kawin dengan Sayid Abu sayid abu hasan wwang rajabrana
Hasan, orang kaya dan berdiam di mwang tamolah ing jawa wetan/ing
Jawa Timur. Dari perkawinan mereka, pac;anggaman nireka manak pu-ang
lahir beberapa

11331 orang. Di antaranya Sch Sayid 11331 sikil pantaranya seh sayid· abdu­
Abdurakman berdiam di kota Tarim, rakman Lamolah ing kitha tarim ngarab
negara Arab sebelah sclatan. Anak nagari bang kidul/ ikang putra lenya
yang lainnya lagi, ada yang bcrdiam di wanehl hanekang tamo)ah ing jawa
Jawadwipa, Gujarat, dan Suwarna­ dwipal gujarat mwang swarnabhumi I
bhumi. Seh Sayid Abdurakman ber­ seh sayid abdurakman manak pirang
anak beberapa orang, seorang di an­ siki/ salah tunggal pantaranya stri yata
taranya percmpuan, yaitu Sarah, diper­ sarah/ pinakastri de ning seh sayid ab­
istri oleh Seh Sayid Abdulmalik dan dulmalik mwang manak pirang siki
beranuk beberapa orang. Di sana ada rikanang lawan hana juganung tam 0­
juga yang bcrdia m di Jawadwipa. lah ing jawa dwipa II i sedcng rayi
Sedangkan adik Seh Sayid Maimun, ning seh sayid maimun yatiku se h
yailu Seh Muhammad Saleh pergi muhammad saleh lung

11341 dari negara Parsi. Kemudian /1341 ha sakeng parsi nagari II ale her
berdiam di Paseh, di wilayah Suwama­ tamol.ah haneng paseh i bhumi swama
dwipa sebelah ntara_ Seh Muhammad dwipa bang Iwar II seh muhammad
Saleh beristrikan putri Sultan Paseh, saleh mastri lawan putri sultan paseh
95

Rokayah namanya. putri Seh Sayid rokayah ngaran ira! putTi ning seh
Burltanuddin Ibrahim dengan nama sayid burhanuddin ibrahim lawan
nobat Sultan Malik Ibrahim Makdum. na masidam sultan malik ibrah im
Adapun Seh Sa yid Bu rhanuddin makduml hana pwekang seh sayid
Ibrahim ilU asal-mulan ya dan GujaTat burhanuddin ibrahim purwaprastawa
di wilaa yah India , anak Seh Sayid nira sakeng gujarat i bhumi bhara1l1
Makdum Sidik yang lama sudah ber­ nagari! putra ning seh sayid makdum
diam dj negara Parsi dan beTi trikan sidik ng atita nita tamohan ing parsi
wanita nClgari mwang masLri lawan wanodya

/ 135/ Parsi. lalu beranak beb rapa /135/ parsi lum uluy manak pirang siki
orang. Sala h seorang di antaranya Sch / salah LUnggal pantaranya seh ay id
Sayid ·Hiba ta ll ah. Kem udian scm ua hiba tallah II laffiuluy sakweh ing anak
anak-cucu Seh Sayid Makdum Sadik putu ning seh sayi d makdum sadik
menjadi guru agama Islam di beberapa urn di dang accaryagarn es lam
negara. Demikian juga mcnjadi raja di haneng pirang pI rang nagari! klltnwa
beberapa negara karena mereka adalah juga dumadi raja haneng pirang nagari
ke tur unan Rasu l Muham mad. Se­ II mapan sira hana ta putro pad ana
lanjutnya men urul cerila dari sang ning rasul muhammadl satlllu ynya
mahakawi daTi Paseh, sang mahak.1wi mj tllhll katha sakeng sang mahakawi
Jawa Timur. sang mahakawi dari Cire­ sakcng pasehl sang mahakawi jawa
bon. sang mahakawi dad negara Arab, wewn sang mahakawi sakcng carbon
sang mahakawi sakeng ngarab nagari

/136/ Kudus. Surabaya, dan ahli silsi­ /136/ kud us sumb yeki mwang 'ang
1ah kerajaan Cirebon dan Banten, dan gorra sawala rajya carbon lawan ban­
sang dharmadyaksa kerasuian, gml ten mwang sang dharmadyaksaring
(kisah) kelurunan Rasul Muhammad karasulan mangenc pULropadana ning
sampai ke semua guru agama Islam rasul muhammad tka ning sakw h ing
dan Sultan-sullan di puJau-pulau dang accaryagameslam mwang ullan
wilayah Nusanlara. Inilah (yang) sultan ri nusa nusa ing bhum i nusan­
sampai (kepada) enyusun: Rasul Lara I nihan Lckang panusun/ rasu]
Muhammad beranak Fatimah Aj­ muhammadl manak fatimah ajjahra pi
jahra. di peristri oleh Sayid Ali ibnu nakastri de ning sayidina ali ibnu abi
Abi Thalib. Dari perkawinan mereka lhalib/ ing pasanggaman nira mana!<
lahit Sayid Husen As-sabti. bcranak sayid husen assabti I Manak imam
Imam Jainal Abidin. Imam Jainal jainal abidin imam jaina­
96

1137/ Abidin beranak Muhammad Al / 137/ I-abidin manak m uharnmad a1­


Bakir. Muham mad al-Baki r beranak bak irl muham ma d al· ba k ir ma na k
Imam Japar Saclik. Imam Japar Sadik imam japar sadikj ·im am japar sadik
bera nak Al i al-Uraidi. Ke mud ian Ali manak ali al- uraidi II ateher a li al­
al-Uraidi beranak b berapa orang. Dua urai di ma nak ta sira pirang siki I
orang di antaranya ialah Sulai man al­ rwang siki pantaranya yata I sulai man
Basri clan Muhammad an-Nagib atau al-basril mwang muhamm ad an -nag ib
Sayid Idri s namanya lagi. Itu adalah mhawa sayid idris ngaran ira waneh II
ketur unan yang ketujuh. Selanj utnya iti hana La putIopadanakang saptama I
Sulaiman al-Basri bcrdi am di Pars i, I sat uluyna sulaiman al- basri tamolah
beranak beberapa orang . Salah seorang ing parsi manak pirang siki I salah
di antaranya Abu Jaid al-Isri, berdiarn lun ggal pantaranya abu jaid al-Isri.
di Sica. Ab Jaid al-Basri beranak Sayid lamolah i sira II abu jaid al-basri
Ahmad manak sayid ahma

11381 al-Baruni . Kemudian al·Baruni 1138/ d al-baruni II a le her al-baruni


beranak Sayid Idris ai -Malik. Sayid manak sayid idris al-malik/ sayid idris
Idris aJ-Malik beranak Muhammad al-malik manak muhamma(d) (ma)k­
Makdum Sidik. Seh Sayid Muhammad dum sidik manak seh sayid muharn­
(Ma)kdum Sidik becanak Seh Sayid mad makdum sidik manak seh sayid
Hibatallah. Seh Sayid HibatalJah ber­ hibatallah II se h sayid hibatallah
anak Sayid Maimun. Sayid Maimun manak sayid maimun sayid rriaimun
beranak Fatimah diperistri oleh Sch manak fatimah pinakastri de ning seh
Sayid Hasan dan dia meninggal di s ayid has san mwan g sirangemasi
lawn Timur. Dari perkawinan Fatimah haneng jawa wetanl ing pasanggaman
dengan Seh Sayid Hasan dari ncgara nira falimah lawan seh sayid hassan
Arab sebeJah selalan ilU, beranak sakeng ngarab nagari bang kidul ma­
beberapa orang. Salah scorang di an­ nak ta pirang sikil salah LUnggal pan­
taranya ia­ taranya ya

/ 139/ lah Sayid Abdurakman, bercliam /1391 liku sayid abdurkman tamolah
di kOla Tarim. Sayid Abdurakman ing kitha tarim sayid abdurakman
orang kayaraya, beranak beberapa wwang rajabrana manak pirang siki
orang. Salah seorang di antaranya salah tunggal pantaranya wanodya
perempuan, yaitu Sarah, diperistri oleh yatikul sarah pinakastri de ning seh
Seh Sayid Abdulmalik. Dari perka­ sayid abdulmalik! ing pasanggaman
winannya beranak beberapa orang. nira manak ta pirang siki II ateher seh­
Kemudian Seh Sayid Abdulmalik dari sayid abdulmalik sakeng tarim ngalih
97

Tarim pindah menuju negara India umareng bharata nagari lawan anak
dengan anak-istrinya. Di sana Seh stri nira II rika seh sayid abdulmalik
sayid Abdulmalik beristri lagi dengan mastri manih lawan putri ning sang
putri penguasa desa di negara India. pangawasa dcsa haneng bharata nagri I
Mula­ I wita­

11401 nya Seh Sayid Abdulmalik terke­ 11401 n ikang seh sayid abdulmalik
nal bemama Asamat Khan. Adapun pramanaran asamaL khanl hana pwc­
Sayid Abdulmalik (adalah) anak Alwi kang sayid abdulmalik anak ing alw i
Amir Fagih. Alwi Am ir Fagih anak amir fagih II a1wi amir fagih anak ing
Muhammad. Muhammad anak Ali al­ muhammad/ muhammad anak ing ali
Gajan: . Ali al-Gajam anak Sayid Alwi. al-gajam I ali al-gajam anak ing sayid
Sayid Alwi anak Muhammad. Mu­ alwi/ sayid alwi anak ing muhammadl
hammad anak Ubaidillah. Ubaidi!lah muhammad anak ing ubaidillahfubai­
anak Ahmad al-Muhajir. Ahmad al­ dillah anak ing ahmad al-muhajir II
Muhajir anak Isa al-Basri . Isa al-Basri ahmad al-muhajir anak ing isa al-basri
anak Muhammad an-Nagib, yaiLU II isa al-basri anak ing muhammad an­
nagib yatiku

1141/ adik Sulaiman al-Basri. 1141/ rayi ning sulaiman al-basri II


Keduanya keLurunan kCLujuh dari Ra­ karwanya putropadananun saptama
sui Muhammad . Karcnanya Sayid sakeng rasul muhammad I rnatangyan
Abdulmalik dengan iSLrinya, Sarah, sira sayid abdulmalik lawan sui nira
adalah keluarga yang sarna asalnya. sarah hana La kulawandha LUng gal
SelanjuLnya dikisahkan lagi, Sayid kawitan "nira II saLuluynya ri katha
Abdulmalik dengan pUlli negara India waneh sayid abdulmalik law an putri
beranak beberapa orang. Salah saLu di bharata nagari manak pirang siki I sa
antaranya yaiLU bernama ai-Arnie lah tunggal pantaranya yatiku prama­
Abdullah Khanuddin atau Maulana naran al-amir abdullah khanuddin
Abdullah namanya lagi. Abdullah athawa maulana abdullah ngaran ira
Khanuddin beranak beberapa orang. waneh II abdullah khanuddin manak ta
Sa­ pirang siki I sa­

11421 lah seorang di antaranya ialah al­ /142/ lah tunggal pantaranya yata al­
Amir Ahmadsyah Jalaluddin, disebut amir ahmadsyah jalaluddin sinebut
juga Jainal Abidin al-Kabir. Kemudian juga jainal abidin al-kabir II ateher al­
al-Amir Ahmadsyah Jalaluddin ber­ amir ahmadsyah jalaluddin manak ta
anak beberapa orang, salah seorang di pirang siki/ salah tunggal pantaranya
98

antaranya ialah Imam lamaluddin al­ yata imam jamaluddin al-husen athawa
Husen atau disebut juga lamaluddin sinebul juga jamul uddin al-kabir II sa­
al-Kabir dari negara India. Imam keng bharata nagari II imam jamalud­
Jamaluddin ai-Husen menuju Kambuja din aI-husen umareng kamboja I
dan selanjUlnya berdiri di sana sebagai mwang saLuluynya tamolah rikung/ pi­
guru agama Islam dan menyiarkan naka dang accaryagameslam mwang
agamanya kepada penduduk. sumaraken ikang agama nira jana­
pada II

/143/ Selanjutnya kisahnya lagi. Imam /143/ saluluynya ri kalhan ya manihl


Jamaluddin ai-Husen atau disebut imam jamaluddin al -husen alhawa
Sayid Husen beranak beberapa orang. sinebuL sa yid husen manak ta pi rang
Tiga orang di antaranya yaitu, pertama sikil lelung siki pantaranya yatikul
Ali Nurul Alim; kedua Barkat Jaina! pWLhama ali nurul alim dwiLya berkal
Alim; dan ketiga Ibrahim lainuddin jainai alim mwang trilya ibrahim
aI- Akbar. Ali Nurul Alim berdiam di jainuddin al-akbar II ali nu rul al im
nogara Mesir dan beristrikan pUlri tamolah ing mesir naga ri mwan g
Mesir, beranak bebetapa orang, lelaki mastri lawan putri mesirl manak pi­
dan perempuan. Empat orang di an­ rang sikil jalu lawan su i I palang siki
taranya, penama Sarif Sulaiman al­ pantaranya prathama sarif sulaiman aI
Bagdad, menjadi raja di ebuah kota di bagdadl dumadi ratwa sawiji kitha
negara Bagdad dan haneng bagdad nagari mwang

/144/ tak punya anak. Kedua, Sru·ifah /14-1/ sira lanpanakl dwilya sarifah
Halimah, diperisLri oleh Soh Datuk halimah pinakastri de ning seh daluk
Kahfi , guru agama Islam dari Hujung kahfi dang accaryagameslam sakeng
Mendini. Ketiga, Sarif Abdullah al­ huju ng mendini II tri ya sanf abdullah
Masic, menjadi raja di sebuah kota di ai-masir dumadi ratwing sawiji kiLha
negara Mesir, dan beristrikan Nay hanen g mesir nagari/ mwang masui
Lara Santang atau Sarifah Mudaim , lawan nay lara santang athawa sarifah
putri raja l awa Baral di tanah l awa­ mudaim putri nira raja jawa kulwan i
dwipa. Dan keempat, Sarif A ubakar. bhumi jawa dw ipa II mwang calurLha
Dari perkaw inan Sarifah Halimah sarif abubakarl ing pasangaman nira
dengan Seh Datuk Kahfi atau Seh sarifah hali mah lawan seh daluk kahfil
Nurjati alau Seh MauJana Idhafi na­ athawa seh nurjatil athawa seh
manya la­ maulana idhafi ngaran ira wa­
99

11451 gi, beranak empat orang ketika 11451 neh manak ta patang siki/ ri kala
ia berdiam di negeri Bagdad. putra ilu sira tamolah ing bagdad nagari II ikang
di antaranya masing-masing yailu, per­ putra pantaranya sowang sowang
lama, Sarif Abdurahman. Kedua, Sarif yaliku/ prathama sarif abdurahman
Bagdad. Ketiga, Sarif Abdurakim, dan dwilya sarifah bagdad lriliya sarif
keempal, Sarif Hafiddin Abbas. Sejak abdurakim mwang catrutha sarif hafid­
kecil keempat orang anak Sarifah din abbas witan sira rarny patang siki
Halimah itu menjadi arpakanak (?) pUlra ning sarifah halimah/ dumadi
dipelihara oleh uwaknya, ialah Sultan arpakanak inupakara de ning uwa nira
Sulaiman Bagdad sampai usia remaja yata sultan sulaiman badad tka ning
mereka. Karena ayah ibunya berangkal yuswa nira taruna II karana ramarena
ke Jawadwipa dan ber­ nira lungha ring jawa dwipa/ layan ta­

11461 diam di gunung Amparan di 11461 molah ing giri ngamparan i cer­
negeri Cirebon. Karena Seh Daluk bon nagari II mapan seh daluk kahfi
Kahfi menjadi guru agama Islam dan (pi)naka dang accaryagamaslam lawan
menyiarkan atau mengajarkan agama sumeraken alhawa pawarah warah
Rasul kepada penduduk negeri Cire­ agama rasul ring janapada carbon
bon. Tetapi kelak keempal anaknya nagari II talhapi dlaha patang siki putra
datang ke Jawadwipa, yailu ke negeri nira ring jaw a dwipa yaleng carbon
Cirebon bersama-sama dengan nagari pasamudaya paricara mwang
sahabatnya. Mereka tersebar di bebe­ milra nira II marika kasawus ing pirang
rapa tempat sebagai pengajar agama panggwanan pinaka sang pawarah wa­
Islam kepada penduduk di Pasamba­ rah agamaslam ring janapada haneng
ngan Junti, Japura, Panjunan, dan pasam bang an jun li/japura/pan junan­
beberapa desa lainnya lagi. Kemudian mwang pirang desa len waneh/ ateher

11471 ia beridam di desa di situ. Dari 11471 sira tamolah ing desa rikung II
perkawinan Sarif Abdullah dengan ing pasanggaman nira sarif abdllllah
Sarifah Mudaim , beranak lelaki dua lawan sarif mudaim manak ta jalu
orang, ialah ill antaranya masing-ma­ rwang siki yata pantaranya sowang
sing, Syarif Hidayal dan Syarif Nurul­ sowang / syarif hidayat lawan syarif
lah namanya. Adapun Seh DaLUk nurullah ngaran ira 1/ bana pwa seh da­
Kahfi anak guru agama Islam yang tuk kahfi putra Ding dang accaryaga­
berdiam di Malaka di tanah Hujung meslam ikang taIDohan ing malaka i
Mendini. Belum lama ia berdiam ell bhumi hujung mendini /1 talan lawas
situ, dan negara asalnya yaiLU negara sira tamohan hana rikung/mwang par­
Pami. Sedangkan kakak perempuan waprastawa nita yatiku parsi nagari// i
100

Seh DaLuk Ka hfi diperistri oJeh kepala sedeng rnkestri ing seh daLuk kahfi
daerah Ha­ pinakasui de ning naya mandala ha­

/148/ San uddin atau Seh Khuro di /148/ san uddin athawa seh khuro
Kardwang. Ia dari negara Campa. OJeh haneng krawang sira sakeng ca mpa
Mangkubumi Jumajan JaLi juga se­ nagari II dening mangkubumi j umajan
bagai syahbandar Muhara J ati diberi jali juga pinaka sangjuru labuhan mu­
lempat tinggaJ dan pengajaran agama hara jati wineh La panggwanan mwang
RasuJ udak diJarang ke desa-desa di pawarah warah aga ma ra s ul Lan
daerah kekuasaan sang mangkubumi. winighnan ring desantara ring mandala
SeJanjulnya kisahnya lagi, yailu anak kawasa nira sang mangkubhumi II
kedua Imam JamaJuddin, yailu Barkat satuJuynya ri kaLhanya waneh yaLiku
Jainal Alim. Barkat Jainal Alim ber­ puua dwiLya ning imam jamaluddin
anak beberapa orang. Di antaranya yatiku barkal jainal alim barkat jainal
ialah, Maulana Abdul­ alim manak La pirang siki/ rang siki
panLaranya yata! maulana abdu ­

/149/ Gafur alau Maulana Malik /149/ Igafur alhawa maulana malik
Ibrahim namanya lagi. Kedua, Ah­ ibrahim ngaran ira waneh II dwitya
madsyah Jainal Alim. Maulana Abdul ahmadsyah jainal al im maulana abdul­
Gafur beranak beberapa orang, salah gafur manak La pirang sikil salah
seorang di anLaranya ialah Maulana lunggal pantaranya yala maulana
Mahdar Ibrahim. Maulana Mahdar mahdar ibrahim maulana mahdar
Ibrahim beranak beberapa orang. Dua Ibra him manak La pi rang siki/ rwang
orang lelaki dan perempuan, di siki jalu lawan sui panLaranya yata!
antaranya ialah, yang lelaki Maulana ikang jalu maulana fadhilJal1 al-paseh
Fadhillah al-Paseh aLau orang Besar aLhawa wwang agung pasehl lubagus
Paseh, Tubagus paseh namanya lagi. paseh ngaran ira waneh II ri huwus
Setelah menjadi bupati Sun<iakelapa, dumadi bopati sundaklapa/ namasidam
bemama nobat Maulana Fadhillah maulana fadhillah

/150/ Khan ai-Pasch ibnu Maulana /150/ khan al-paseh ibnu maulana
Mahdar Ibrahim al-Gujarat. Sedang­ mahdar Ibrahim al-gujarat/ i sedeng
lean adikperempuannya ialah Sarifah yayistri nira yata sarifah habibah binti
Hab ibah binti Maulana Mahdar maulana maMar ibrahlm al-g ujarat/
Ibrahim al-Gujaral Kemudian dia ber­ ateher sira tamolah haneng panguragan
diam di Panguragan Cirebon, terkenal carbon pramanaran nay ageng pangu­
101

sebagai Nay Ageng Paguragan. Se­ ragan I satuluynya ri kaLhanya waneh


lanju tnya kisahnya lagi: Adapun anak II hana pwa putra ni ng imam
Imam lam aluddin a i-Husen yang jamaluddin al-husen ikang tritya yala
keLi ga ialah Ibrahim lainuddin al­ ibrahim jainuddin al-akbar athawa
Akbar atau Maulana Syamsu Tamres maulana syamsu tarnres ngaran ira I
namanya. Berdiam eli negara Campa. tamohan ing campa nagari II aLeher
Kemudian Ibrahim lainudelin al­ ibrahim jainuddin al-a­

1151/ Akbar beristrikan putri rnja 11511 kbar mastri lawan raja campa
Campa, yaitu Dewi Candrawulan yailu dewi candrawulan ngaran ira II i
namanya. Sedangkan adik Dewi Can­ sedeng rayi ning dewi candrawulan
drawulan, yaitu Dewi Dharawali, yaLiku dewi dharawati pinakslri de
diperisLri oleh raja Majapahit dan dia ning raja wilwatika mwang sira tamo­
berdiam di lawadwipa. Dari perka­ lah ing jawa dwipa II ing pasanggaman
winan Ibrahim lainuddin ai-Akbar de­ nira Ibrahim jainuddin al-akbar lawan
ngan Dewi Candrawulan, beranak dewi candrawulan manak La pirang
bebcrapa orang. Dua orang di an­ siki/ rwang siki pantaranya yata ali al­
t.aranya ialah Ali al-Mustada namanya, mustada ngaran ira I mWang ali rahma­
dan Ali RahmaLuliah namanya. Ali al­ tullah ngaran ira II ali rahmatullah nga­
Mustada datang ke lawadwipa, disebut ran ira II ali al-mustada tckeng jawa
Tubagus Ngalimin. dwipa I sinebut tubagus ngalimin i­

11521 Sedangkan adiknya, Rahmatul­ 11521 sedcng rayi nira ali rahmatullah
lah, disebut Tubagus Rahmat aLau sinebul tubagus rahmat athawa
Susuhunan Ampel. Yang sebenarnya, susuhunan ampel I ikang sayukLinya
semua sang sejaLi atau disebUl waJi, sakweh ing sang kcmasLwing athawa
demikian juga sunan dan guru agama sincbut walil kumwa juga sunan lawan
Islam di pulau-pulau di tanah Nusan­ dang accarya games lam Ii nusa nusa
tara dan negara lain, yaitu Hujung ibhumi nusantara mwang len nagari
Mendini, Campa, Kambuja, negara yaLiku hujung mendini I campa I
India, Parsi, atau dari Masyrik sampai kamojaJ bharata nagari/ parsi/ athawa
ke Magribi, dan lainnya lagi, adalah sakeng masarik teka ning magribi/
keturunan Rasul Muhammad. De­ mwang lenya waneh I hana ta putropa­
mikian juga Seh Datuk Kahfi dana ning rasul muhammad mangkana
juga sira seh datuk kahfi

11531 dan wali-wali lajnnya. Demikian /1531 lawan wali wali lenya I kumawa
juga dengan Seh Lemah Abang. Be­ Juga lawan seh lemah abang mangkana
102

gitulah kekerabatan mereka. Seh Sayid pamanakan nira II seh sayid abdu l­
Abdulmalik, ialah Maulana Abdul­ malik yata maulana abdulmalik ikang
malik yan g berdiam di negara India tamolah ing bharata nagan manak pi­
beranak beberapa orang, di antaran ya rang siki I pantaranya aI -am ir abdullah
al-Ami r Abdullah Khan udd in. 1a ber­ khanudeli n rasika manak ta pirang siki/
anak beberapa orang, dua orang di rwang siki pantaranya yatika pra thama
antara nya yaiLu pertama, al-Amir Ah ­ aI-amir ahmadsyah jalaluddin I dwitiya
madsyah Jalaluddin; kedua , Seh Kadir seh kadir kaelani I satuluynya seh
Kaclani, SeJanjulnya Seh Kadir Kae­ kadir kaelani manak yata I seh
lani beranak, yailu Seh Maulana Isa, maulana isa yaw seh daluk ing ngara­
ialah 5eh Datuk Isa nama­

/154/ nya Jagi. berdiam di negara /154/ n ira wanehl tamolah ing malaka
Malaka. Seh Daluk Isa beranak bebe­ nagari/ sch daluk isa manak La pirang
rapa orang; dua orang di antaranya siki I rwang soo I pantaranya yata pra­
ialah, pcrtama Seh Daluk Ahmad, ke­ Lhama seh datuk: ahmad dwitiya seb
dua Seh Daluk Soleh. Kcmudian 5eh daluk soleh II aleher seh datuk ahmad
Da'luk Ahmad beranak beberapa manak ta pirang sikil telung siki pan­
orang; liga orang eli antaranya ialah , taran ya yatikal ikang prathama stri
yang pcrtama percmpuan. kcdua 5ch dwitya seh datuk kahfil tritya sch
Datulc Kahfi, ketiga Seh Bayan. Se­ bayanl i sedeng seh datuk soleh manak
dangkan 5eh Dalu k Soleh beranak 5eh La seh abduljalil alhawa sch jabaranUl/
Abdul-Jalil atau 5eh Jabaranta, ialah yala seh lemah abang ngaran ira
5eh Lemah Abang lagi. 5eh Lcmah waneh II seh lemah abang manak La
Abang beranak

/155/ 5ch Datuk Pardhun. Berhentilah /155/ seh datuk pardhun/ henengakna
ki sahnya sejenak, bcrganti dengan ng katahanya sakareng/ gumantyakna
kisah lama lagi . Begini: semua guru rumuhun kathanya waneh I mangene
agama Islam dan kerajaan Demak. sakweh ing dang accaryagameslan la­
Cirebon, Banten, dan lai nnya lag i, wan rajya demak carbon banten
Adalah (scorang) Ali Rah matuJlah, mwang l enya manih II ha na pwa sira
raden Rahmat namanya Jagi. Ketika ali rahmatullah I raden rahmat ngaran
berusia muda ia belajar agama Rasul ira waneh I kala yuswa taruna rasika
karen a berguru kepada ayahnya di widagda magama rasu! apan maguru
negara Campa Setelah itu ia berangkat ring ayayah nireng campa nagari
ke Jawadwipa, Dalam perjalanannya, rihuwus ika ras ika lungha mareng
ia berhenti. di Palemban'g di Suwama­ jawa dwipal ing Jampah ira madeg
103

bhumi. Ali RahmaLuUah eli laya haneng palemba ng i swarna­


bhumi// ali rahmatuJJah ing
1156/Palembang h nya cnam bula n. /1561 palembang kawala nemang 'un­
sambi! mcngajarkan agama Rasul kc­ dra / lawa n ma aramarahaknaga ma r~j­
pada penduduk. Bupati Pa lembang. su i ring janapa a /1 hupa ti pa le lll­
ya itu Ary a Da mar naIl1an 'a. mCllleluk ba ng yat a arya damar ogara !l i.ra
agama Ra suJ dengan nama noba l mekul agama rasu J Jawan na masitiam
Arya Ab dillah. Berkat kar',a nya se n­ ary a abdillah I apan waka rya nita
diri Ali Rahma tullah it ll , Arya Dillah . ali rahn13tullah ika 1/ arya di llllh 1
yaitu Ary;: Dam ar hupati Majapahit yata arya damar bupat i wi lw atik t en ~
d i Pa Jem bang, beristri kan putri Cina . pa lcmbang mast ri Jawan purr i .: ina I
Beranak Rad n Kuse n yang kelak rnanak raden ku scn nnun'" dlaha
disebut Dipa li Terung. Sang putri i n~blJ t dipari terung // ~an:o: pu tri
('ina . ya ng namanya Siu Ba n i.juga i u· cin a I ika ng ngaran siu ban ci / ' uga
nya Raden Patah Sulta.11 Binta r:l . Oil ­ re na nira raden pala h sultan bin !aTa/sa­
11571 ri crkawinan sang puu i Cina 11571 kcng pawiwahan nira sang pUlri
dcngan raja Majapahi l, Prabhu Krt'­ ei na la w ~\O raja wilwatikt3 pra bhu
Labhumi dengan nama nobat Pr:Jbhu krctabhumi lawan nama 'idarn prabhu
Brawijaya k.elima. Selanjutnyu Ali Brawijaya pancarna / satuluynya ali
RahmaLUIlah men uj u Jawad\ ipa , ber­ rahmatullah / umareng jawa dwipa
heno sementata di negara Ban tcn. Di mandeg sawatareng banten nagari II
situ sang Ali mengajarkan agam a riking sang ali mawaramarahaknagami
Rasul kepada penduduk. Tidak lama rasu! ing janrnapada /1 datan lawas
antaranya, ia pergi ke Jawa Timur, pantara ning rasika lungha ring jawa
menuju sanak keluarganya di ista na wet.an anjujug wwang pasanak pireng
Majapahit. Di siLu Ali RahmaLull ah wilwatikl.3 kadatwan I riling ali rah­
benemu de ngan Nay M a ROlu matulah malemu Iawan nay mas ratu
DwarawaLi, isui Prabhu raja) Maja­ dwarawati stri nira prabhu wilwatilcta /
pahit Karona Nay / apan na­

/1581 Mas Ralu Dwarawati adalah adi k 11581 y mas Talu dwarawaLi hana
N, y Mas CandrawuJan , ibu Ali Rah­ rayi nira nay mas candrawuJan rena
malullah. Sang rJLU menyambut gem­ nira al i ranmaluJ lah II sang ralu rna­
bira keda ta ngan k el uarga nya . Di nungsung sukha katekan wang pasa­
ibukOl<l Majapahit ia oordiam s lama oak nira /I ing kithagOng wilwatikta
tiga bulan, kemudian Ali Rahm tullah lawas ira ~ ung candra 1/ tum luy aJi
berdiam di Ampel Denla, Surabaya_ Oi rahmatullah tarnolah jng ampel dcnta
sini Ali Rahmatullah, yaitu Raden surabayeki /1 riking ali rahmatu!lah I
104

Rahmat, disebut Susuhunan Ampel. yata raden rahmat sinebut susuhunan


Lamalah ia mengajarkan agama Islam ampel/ pira lawas nira mawaramara­
kepada penduduk Ampel denta. haknagameslam ring janmapadeng
Semuanya penduduk yang memeluk ampel denta I pasamudaya janmapadek
agama Rasul tiga ribu orang. Ali ng mekul agama rasul telung hasra
Rahmatullah. ialah wwang I ali rahmatullah yata
/159/ Sunan Ampel, kawin dengan 11591 sunan ampel atemu tangan lawan
putri bupati Majapahit di Tuban, raden putri bupati wilwatikta ing tuban raden
Ariya Teja, yaitu Nay Mas Retnawati, ariya teja yata nay mas retnawatil nay
Nay Ageng Manila namanya lagi. Dari ageng manila ngaran ira waneh II jng
perkawinannya, beranak beberapa pasanggaman ira manak ta pirang sikil
orang. Empat orang di antaranya ialah, patang siki pantara ning yata I pratha­
perlama Maulana Makdum Ibrahim rna maulana makdum ibrahim lawan
dengan nama nobal sunan Bonang; namasidam sunan bonang II dwilya
kedua Maulana S yarifuddin dengan maulana syarifuddin lawan narnasidam
nama nobat Sunan Drajal; ketiga Nay sunan drajat trilya nay agong maloka
Ag~ng Maloka, ialah Nay Agong yaw nay agong lendes ngaran ira
Tendes namanya lagi; kcempat pcrem­ waneh II calurtha wanila ikang maslri
puan yang kawin
/160/ dengan Raden Sahid, ialah Su­ 11601 lawan raden sahid yata sunan
nan Kalijaga namanya lagi. Tersebut­ kalijaga ngaran ira manch kuneng
lah Raden Sahid. adalah anak bupati raden sahid hana La putra nira bupati
Tuban, raden Tumenggung Wi!­ tuban raden tumenggung wilwatikta II
watikta. Raden Sahid atau Sunan Kali­ raden sahid alhwa sunan kalijaga/ a
jaga kawin dengan Dewi Saroh, anak temu tangan lawan dewi saroh putra
Maulana Ishak. Dari perkawinannya, nira maulana ishakl i pasanggaman
berartak lelaki dan perem puan liga nira manak ,La jalu lawan stri tclung
orang, di antaranya masing-masing siki pan tara ning sowang sowang II
ialah, pertama Raden Vmar Sahid yata prathama raden umar sahid la­
dengan nama nobat Sunan Murya. wan namasidam sunan murya rikala
Keuka kccil ia bemama Ra­ raray rasika makanama ra­
1161/ den Prawoto. Kedua, Dewi 1161/ den prawoto /1 dwitya rukayah
Rukayah, dan ketiga Dewi Sofiyah. mwang tritya dewi sofiyah 1/ hana pwa
Adapun Raden Vmar Sahid atau Su­ raden wnar sahid athawa sunan murya
nan Murya beristrikan putri Sunan mastri /awan putri nira sunan undung
Undung, yaitu Dewi Sujinah, ialah yata dewi sujinah I yata rayi nira SWlan
adik Sunan Kudus. Dari perkawinan kudus ing pasanggaman nira sunan
105

Sunan Murya dengan Dewi Sujinah, murya Jawan dewi sujinah manak ta
beranak lelaki seorang, ialah Pangeran jalu sasiki yata pangeran santri Jawan
Santri dengan nama nobat Sunan namasidam sunan kadilangu II hana
Kadilangu. Adapun istri Sunan Ampel pwa stri ning sunan ampel anung
yang kedua ialah Siti Korimah, putri dwitya yata siti korimah putri nira ki
Ki Wiryosa­ wlryosa­
/162/ rojo . Dari istri itu beranak per­ /162/ rojo sakeng stri niki manak ta
empuan dua orang, ialah pertarna Siti stri rwang siki yata prathama siti murta
Murtasiyah yang kawin dengan Raden siyah atemu tangan lawan raden paku
Paku bernama nobat Sunan Giri; namasidam sunan giril dwitya siti
kedua Siti Mursimah. Raden Paku mursimah II raden paku putra nira
(adaJah) anak Maulana Ishak dengan maulana ishak lawan pUlri sakeng
putri dari Blangbangan. Juga Sunan blangbangan nagari II juga sunan giri
Giri kawin dengan Siti Wardah, anak atcmu tangan Iawan Sili wardahl putri
Ki Agong Bungkul. Kemudian putri nira kyagong bungkul/ atcher putri ni­
Sunan Bonang, ialah nay Dew i Rukil ra sunan bonang yata nay dewi rukil
namanya, kawin dcngan Jarar Sadik ngaran ira! atemu tangan lawan jafar
sadi­
/163/ yang nama nobalnya Sunan /163/ k anung namasiddam sunan
Kudus. Dari Dewi Rukil Sunan Kudus kudusl sakeng dewi rukil sunan kudus
bcranak lelaki seorang, yailu Raden manak jalu sasiki yala raden amir
Amir Hasan. Sunan Kudus beristrikan hassan I sunan kudus mastri lawan
pUlri Pangeran Pecatlanda Terung. putri nira pangeran pecaltanda terung I
Dari perkawinannya beranak Ielaki ing pasanggaman nira manak ta jalu
dan perempuan delapan orang. Di an­ Iawan stri wwalu siki pan tara ning
taranya masing-masing ialah pertama, sowang so wang yata pralhama nay
Nay Agong Pembayun. Kedua, Pa­ agong pembayun dwitya panembahan
nembahan Palembang. Ketiga, Panem­ palemb,mgl trilya panembahan mekaos
bahan Mekao5 Hanggokusumo. Keem­ hanggokusumol caturtha panembahan
pat, Pancm bahan Kodhi. Kelima, Pa­ kodhi/ pancama panembahan karimun
nembahan Karimun. Keenam, Panem­ sasta panemba­
bahan
/164/ Joko. Ketujuh , RaLU Pakojo. 1164/ han joko/ saptama ratu pakojo/
Kedelapan. Nay Ram Prodobinebar, astama nay ralU prodobinabar alemu
kawin dengan Pangeran Poncowati Langan lawan pangeran poncowati
yang menjadi senapati di S umur anung dumadi senapati ning swnur
Kudus. BerhentiJah kisahnya scjenak. k:udus /1 henengakna ng katha saka­
106

Berganti kemudian kisahnya lagi. Se­ reng} gurnamyakna lumoluy kalhanya


lanjumya dikisabkan raja Majapahil, waneh II satuluynya kahucapa raja
Prabhu Purwawisesa. ialah Prabhu wilwatikla prabhu purwawissesa yata
Kretabhumi, nama nobatnya Prabhu prabhu krelabh umi namasidam prabhu
Brawijaya kelima, berislrikan Nay brawijaya pancama mastri lawan nay
Mandang Sas milap ura . ia bcranak mandang sasmitapura II rasika manak
Arya Damar, Arya Dillah namanya arya da mar ! ary a di llah ngaran ira
lagi. Sang Arya di­ waneh II sang arya binu­
/165/ jadikan bupa ti Paiembang di /165/ patyaknang pale mbang i swama­
Suwamabhumi, karena Palembang ada bhumil apan palembang haneng sor
di bawah kekuasaan Majapahil ing kacakrawartyan wilwatikta
Suwamabhumi. Kemudian isui Prabhu swarnabhLimi II tumuluy stri nira
Brawijaya lagi yaiLU Nay RaUla Siu prabhu brawijaya wan eh yata na y
Ban-ci nama putri Cina iLU. Anaknya, ratna siu ban-ci ngaran niking putri
Tan Gho-wat ialah Ki Banthong na­ cinal anak ira tan gho wa t yata ki
manya lagi . Orang Cina kaya berdiam ban thong ngaran ira wa n h II wwang
di Gresik. Surabaya. dan memeluk cina rajabrana tamohan ing gresik
agama Rasul. Sang ayah dan puuinya surabaycki lawan mekul agama rasul/
berguru agama Rasul kepada Sunan sang rama mwang pU Lrin ya magurwing
AmpeJ D nta. Dari perkawinan Nay agama rasul ring sunan amp I dcnta I
Ratna ling pasanggaman ira nay ratna
/ 166/ Siu Ban-ci dengan Prabhu 1166/ siu ban ci lawan prabhu
Brawijaya Kretabhumi , beranak lelaki brawijaya krelabhumi I manak ta jalu
seorang, Raden Prabha, ialah Raden sasiki raden prabha yata raden p3tah
Patah namanya lagi. Lahir di Palem­ ngaran ira wanehl mijil ing palcmbang
bang tahun seribu ligaraLUs tujuhpuluh ing sa hasra telung aLUS pi tung puluh
LUjuh tarikh Saka. Selanjulnya. Nay pitu ikang sakakaJa II satuluynya na y
Ratu Siu Ban-ci kawin dengan Arya ratu siu ban ci alemu tangan lawan
Damar, beranak lelaki seorang, Raden arya damar manak ta jalu sasiki raden
Husen Dipati Terung namanya lagi. hu sen dipati letung ngaran iIa waneh I
Adapun istrinya iagi Prabhu Brawijaya I hana pwa sui nira waneh nik ang
ialah Nay Wandan Bondricemara na­ prabhu brawijaya yala nay wandan
manya lagi. Dari bondri cemara ngaran ira wanch II
sakeng
/1671 istri Nay Wandan Bondricemara, 1167/ sui nay wandan bondri cemara
beranak lelaki ialah Raden Bondan manak la jalu ya La raden bondan
Kejawan, kawin dengan Nay Rema kejawan atemu tangan Jawan nay retna
107

Dewi Nawangwulan, Nay Larakidul dewi nawang wulan nya lara kidul
namanya lagi. Nay Retna Dewi Na­ ngaran ira waneh II nay retna dewi
wangwulan ad.alah raLu Mataram yang nawang wulan han a ta ratwing ma­
lama. AnuLannya adala h Kalacakra taram kang nguni I panganutan ira
Budhagotama. Dari perkawinan Nay kaJacar(r)a budhagotama II in g pa ­
Dewi Nawangwulan dengan Raden sanggaman ira nay dew i naw ang
Bondan Kejawen, beranak percmpuan wulan lawan raden bond an kejawan
Nay Mas Ratu Angin-angin , di sebut manak slri nay mas ratu angin angin
Nay Larakidul kemudian . Nay Mas sinebuLnny lara kidu I tumuli II nay b
Ratu Angin-angin kawin dengan SU L­ mas ratu an gin ang in atcmu l ngan
awijaya lawan sUlawija­

11681 yang m ndirikan Mataram baru 11681 yal anung mangadcgakna ma­
kemudian. SeLelah usianya remaja, Laram han yar Lum uli II Lel as ira yuswa
Raden paLah menuju Jawadwipa, ber­ tarun a rade n paLah umareng j aw;}
guru aga ma Islam kepada Suna n dwipa magun(r)wagameslam ring u­
Ampel. Kcmudiall roden Patah kawin nan ampel/ ~umul u y raden patah aLcmu
dengan PUUt gurunya, yaitu Nay lill1gan lawan putri guru nira yata nay
Agijng Maloka namanya. Tabun seribu agong maloka ngarnn ira II jng sahasr:J
ligaraLus scmb ilanpuluh lima tarikh telWlg atus sangang puluh Jima I ikang
saka, raden Palah mendirikan desa sakakala ruden patah mangadegakna
bernama De mak. T idak lama an. desa makanam' demakl datan lawas
taranya, desa iLU menjatli kota yang pantara ning ikang desa dumadi kJthil­
ramai, kcmud ian menjadi kadipaLen nu ng akrak Lumuluy dumadi karu ­
Demak yang patyan demak ikang
11691 dikuasai Majapahil. Kelika itu 11691 siniwi ring wilwatiktal ring sa­
Prabhu Brawijaya Kretabhurni, iaJah mangkana prabhu brawijaya kreta­
ayah Raden Patah, dihormal.l oleh bhum i yaw rama nira raden patah ina­
anaknya. Tahun seribu ligaratus sem­ ngaskara de ning putTa nira II niking
bilanpuluh lebih Lujuh tarikh Saka. sahasra telung alUS sangang p uh
Tiga lahun kemudian, Raden Patah punjul pitu ilcang sakakala II g
dengan pasukan besarnya mengakhiri warsa I tumuluy caden patah lawan
kekuasaan sang prabhu Majapahll. la gong sukra nira mamekasi prabhawa
menang perang melawan kerajaan nira sang prabbu wilwatikta II rasilca
Majapahil, karena para wali sanga sura yudha lawan rajya wilwatiktal
berdiri ill bclakangnya. Dengan rentara apan para wali sanga ngadeg winunta
yang campur, di antaranya da­ ira II lawan wadyabaJanung winor
pantara ning I sa­
108

11701 ri Giri, Bonang, Ampel, Sura­ 11701 keng giri/ bonang/ am pel sura­
baya, Cirebon, Palembang, Kudus, bayekil carbon palemba ngl kudusl
lipang Panolan, Japara. Sedangkan jipang panolan japaraj i sedeng wwang
orang Islam dari Pasai, Tumasik di islam sakeng pasai! tumasik ri hujung
Huj ung Mendini, Malaka, Campa, mandini I malaka I campa I arab parsi/
Arab, Parsi, Syam, Mesir, dan Gujaral syam mesir lawan gujarat anung
yang ada di kOla ban dar penahu han eng kitha pangadegan prabh wa
Jawadwipa, mereka sudah bersiap bcr­ jawa dwipal sira wus samaya byakta
sarna dengan keluarganya, bersama lawan kaula nira rampah ngemban
mendukung Raden Patah yang nama raden patah anu namas idam sul­
nobalya Sultan AJam Akbar aI-Fatah, tan alam akbar alfatah II mwang ahyun
daii ingin berperang melawan lentara maprang alwan wadyabala wilwatikta I
Majapahit. Tidak: lama pasukan besar I tadanantara mahabala de­
De­

11711 mak, menuju ibukola Majapahit 11711 mak anjujug kithagung wi 1­


dengan membawa semua senjala watikta lawan mangdarana sarwastra
lengkap. Kemudian menyerang seribu sangkep I umuluy mangembuli sahasra
bagaikan celeng dan beruang maju. kadi waraha karungnya masu II ma­
Pasukan besar Majapahil menyambut habala wilwatikta manungsung ma­
pasukan besar Demak yang menggem­ habala dcmak ikang angduni kadatwan
pur istana di ibukola. Ramailah pcrang kithagung II akrak ta nikang yuddha I
itu. Pasukan Majapahit ada yang ber­ wadyabala ,owilawatikta hanekang
lumur darah, teriuka, dan banyak yang mapulang rah I butiren lawan Ukweh
gugur. Sunan Undung gugur atau kang pejah II sunan undung pejah
senapati Demak gugur oleh Dipati athawa scnapati demak pejah de nira
Terung. KOla sudah berubah menjadi dipati lerung II kitha ngke wus atema­
medan perang. han palagan yuddha I

1172/ Darah mengalir bagaikan sungai 11721 rah anarawata pinaka lwah
da lidak hentinya lautan darah. mwang tan pahingan rah sagara II
Keadaan kacau-balau, karena semua nikang krama harohara I apan padaha
mengharapkan hidup, lerluput dari rep hurip luput sakeng bhaya II i weka­
bahaya. Akhimya kalahlah pasukan san alah ta sira wadyabaJa wilwatikta
Majapahit dalam pertempuran itu. ing kala I akweh ta sira wadyabala wil­
Banyak pasukan Majapahit lari ke watikta lumayu ring wana I pantara
hUlan, di antaranya Patih Udara de­ ning patih udara lawan kaulabala nira
ngan semua pasukannya. Berlari ke I lumayu mange tan dipati terung lawan
109

timur Dipati Terung dengan peng­ somering ira I tumuluy sira dipati
ikutnya. Kemudian Dipati Terung ter­ temog atangkep de nira wadya demak
tangkap oleh pasukan Demak yang kang ninaya de nira raden patah II
dipimpin oleh Raden Patah. Prabhu prabhu brawijaya lawan pasamudaya
Brawijaya dengan semua pengikutnya kaulabala

/173/ lari ke hutan. Raden Baribin, /173/ nira lumayu ring wana II raden
ialah adik Prabhu Brawijaya Kre­ baribin yata rayi ning prabhu
tabhumi dari lain ibu, ia Raden Baribin brawijaya kretabhumi sakeng len rc­
dengan pengiringnya lari ke timur nanya II sira raden baribin lawan
barat (?) terlunta·lunta. Raden Baribin somaringnya lumayu ngetan angayarn
berhenLi sementara di desa Kaleng, alas raden baribin mandeg sawatara
kemudian berhenti di desa Ngayah. ing desa kaleng I tumuli mandeg ing
Kemudian menuju kerajaan Pajajaran desa ngayah II ateher umareng rajya
di Lanah Sunda. Raja Pajajaran gem­ pajajaran i sunda bhumi II raja paja­
bira menerima dan menyambut dengan jaran sukha tarima lawan manungsung
sukanya kedatangan Raden Baribin sukha katckan sira raden baribin lawan
dengan anak buahnya. Adapun di lawn kaulabaJanya II hana pwa ring jawa
Timur Dipati Terung dengan wetan dipati Lerung lawa­

/174/ pengiringnya memeluk agama /174/ n somaringnya mekul agami


Rasul. Pada wakLu itu raja Pajajaran rasul I ring samangkana raja pajajaran
Sunda ban yak anaknya. Dari per­ sunda akweh anak ira I sakeng binihaji
rnaisuri beranak putra makuta kerajaan manak sang kumara ning rajya
Pajajaran kelak. Dari istrinya lagi, pajajaran dlaha II sakeng sLri nira
beranak lelaki dan perempuan tiga waneh I manak ta jalu lawan stri te­
orang, di antaranya ialah Raden Ba­ lung siki pantaranya yata raden ba­
nyakcatra, yaitu Raden Kamandaka nyakcatra yata raden kamandaka nga­
namanya lagi, menjadi bupati Pasir­ ran ira waneh / dumadi bupating pasir
luhur. Kedua, Raden Banyakngampar, luhur II dwitya raden banyakngarnpar
menjadi bupati Dayohluhur. Ketiga, dumadi bupating dayoh luhur II tritya
perempuan Nay Retna Ayu Kirana stri nay retna ayu kirana ngaran ira
namanya, dikawinkan dengan Radcn winarangngalma lawan raden ba­
Ba­

/175/ ribin, karena Raden Baribin yang /175/ ribin I apan raden baribin anung
disebut juga Pandita putra, ia teguh sinebut juga pandita putra I rasika
beragama Budhasiwa. Adapun ibu widagda magama siwabudha II hana
110

Raden Baribin (adalah) cucu bllpati pwa rena nira raden baribin putu nira
Wirosobo, kawi n dengan raja Maja­ sang bupati wirosobo I alemu tangan
pa hi l. Kemll dia n dari perkaw inan lawan raja wilwaLikta II wmuluy in
Raden Bari in dengan ay ReLna Ayu pasang aman ni ra raden baribin lawan
Kirana, beranak lelakj , Raden KaLuh ll nn, relOa ay u kirana manak La jaJu
nama nya, lahir tah un seribll empat ro den kaluh u ngaran ira ! mijil ing
raLUS Ie ih liga tarikh Saka. Setelah sahas ra patang alus punjul telu ikan
erusia remaja, Raden Katuhu pcrgi sa knk ala II ri huwu s U$wa Larunn
raden ka tuhu lungha

11761 k Wi rosobo. Bcberapa lama ia 1176/ ring wirosobo II pim tawas ir.J
berada di sana , kemudian menjadi haneng kana I Lumuluy dumadi bUP:lli
bupaLi Wirosobo kedua dcngan wirosobo dwitya Iowan pasanggahan
julukannya Raden Ad ipaLi WironLomo nira rade n ad i(pa)li wirOnLomo dw ilya
kedua. Adapun para bupali di Wiro­ /I hana pwa pBl1l bupali ing wirosobo
sobo di antaranya iala h perLama pa natara ning yata praLhama bupati I
bupaLi, ialah Raden KaLuhll, W'con­ yata raden kaluhu I wironlOmo dwilya
tOmo kcdua. KeLiga bupati, ialah Adi­ II tritya bupaLi / yata adipati urang I
pati Urang, Wirontorno ketiga nama­ wirontomo triLya ngaran ira 1/ kaucapn
nya. Tersebullah seleiah kerajaa n ri huwus ikan r rajya wil 3Likla I i
M<ljapahil akhimya kalnb oteh balmen­ wekasan alah La ya de nira wadyabala
tara Demak , tetnpi dcmak tatha ­

1177/ waJau begilu Majapa hi l Lidak /1771 pyan mangkana wilwatikln tan
!enyap dari muka bumi, Hanya daerah Iud akcng prclhiwi lala II kewal a
Majapahil di ulara, sepanj ang lepi mandala wilwaLilcteng lor lut pinggir
pesisir Jawa Timur di bawah kekua­ pasisir jawa wetan ri soring cakra­
saan Demak. Negard Blambangan be­ waJUi demak I blambangan nagari !a­
lurn kalah. sedangkan Prabhu Brawi tan kasoran I i sedeng prabhu brawi­
jaya dengan pengiringnya bersem­ jaya lawan someringnya mahelhOtan
bunyi ill hUlan rimba. Pasukan Demak ing wanagi ri I wadyabala dcmak
yang dipimpin oleh Raden Patah de­ nnung ninaya de ning raden patah la­
ngan mernbawa semua senjata serba wan mangdarana sarwwastra sangra­
lengkap. mengikuli pasukan Maja­ bdha sangkep manutuli wadyabala wil­
pahit SellDllhnya desa-desa yang di­ watikta II sakwehnya desa desa .kabe­
Ialui pa­ han wa­
111

11781 sukan Majapahil dan tennasuk 11781 dyabala wilwalikta pas madya
pasukan Ponorogo , lerkejar oleh wadyabala ponorogo I katu LUtan de
pasukan Ocmak di Ponorogo. Pasukan wadwa demak ing pan rogo II rikan "
Majapahil itu berhadapan den gan wadyabala wilwatikta masandin g Ja­
pasukan Demak, kemudian berperang. wan wad yab ala dem ak I tumulu y
Ramailah perang itu, karena lingga l wad yabala wilwa ti kla maprang II
sedikit pasukan Majapahit yang ter­ akrak La nikang yuddha II mapan pira
sisa, maka kalahlah mcreka. Akhimya kari wadyabala wilwalikta I makanim­
sang Prabhu Brawijaya dengan bebcf­ tta sira kasoran I tckapnya sang prabhu
apa orang sisa pengawalnya, melari­ brawijaya lawan pirang siki scsa pari­
kan diri menuju ke barat terbirit­ wara nira I lelas karuhun lumayu
mareng kulwan angayam a­

11791 biritlah sang Prabhu, Ia selalu 11791 las ta sang prabhu II rasika ni­
mencoba melindungi sang Prabu dari tyasarambana umaritran kna sang
bahaya. Raja Majapahit lcrlunta-lunta prabhu sakeng bhaya II raja wilwaLikta
ke barat, sampai ke gunung Lawu. kalungha lungha mangulwan takan ing
Tidak lama antaranya, sang prabhu giri lawu II tan lawas pantara ning
mcninggal di gunung itu. Sctelah itu, sang prabhu mokteng nikang giri II ri
sang Prabhu Girindrawardhana meng­ huwus ika sang prabhu girindrawar­
gantikannya menjadi raja di Majapahit dhana sumilihakna dumadi nalheng
dengan julukannya Prabhu Brawijaya wilwatikta lawan pasenggahan ira pra­
keenam. Istananya di Kcling, lawn bhu brawijaya I anung sasta II kadat­
Timur. Ia menjadi raja hanya duapuluh wan ireng keling jawa wetanl ra sib
Lahun, meninggal tahun mangadeg prabhu kawala rwang puluh
warsa II angcmasing

11801 seribu em patratus duapuluh 11801 sahasra patang atus rwang puluh
tarikh Saka. Kemudian digantikan oleh ikang sakakala II tumuluy grmamtya­
sang Prabhu Udara dengan nama nobat ken de nira sang prabhu udara lawan
Brawijaya kelujuh. Istananya di kota namasidam prabhu brawijaya I anung
K ediri; lamanya m njadi raja duapuluh saptana II kadatwan ireng kitha kadiri
talmn. Kemudian kisahnya lagi. Sete­ II lawas ira madeg prabhu I rwang pu­
lah itu Majapah il ditundukkan oleh luh warsa II al.eher katbanya manih /1 ri
balalenlara Demak. lalu berdirilah huwus ika wilwatikta kalindih de nira
kerajaan Demak. Rajanya ialah Raden wadyabala demak tumuluy mangadeg
Patah, menjadi raja Demak pertama ta Tajya demak I sang prabhu yata
dengan nama noball1ya Sultan raden patah dumadi natheng demak
112

prathama lawan abhiseka nira sultan a­

/181/ Alam Akbar Abdulfatah al~Jawi, /181/ lam akbar abdulfatah al-jawi ing
tahun seribu empatratus tarikh Saka. sahasra patang alus ikang sakakala /I
Menjadi sultan lamanya empalpuluh madeg sultan lawas ira patang puluh
tah un . Kern ud ian digan likan oleh warsa /1 lumuluy ginantyakna de ning
anaknya sebagai raja Demak kedua, putra nira kadi natheng demak dwi lya
lalah Raden Surya dengan nama nobat yata raden surya lawan abhiseka nira
SulUln Yunus Abdulkadir ibnu Abdul­ sultan yunus abdulfalah al-jawi I lawas
fatah al-Jawi. Laman ya menjadi sultan ira madeg sultan kawala telung warsa
hanya tiga tahun. Kemudian diganti­ II lumuluy ginanlyakna de ning rayi
kan oleh adiknya, ialah Raden nira yata raden trenggono lawan
Trenggono dengan nama nobat Sultan abhiseka nira sultan akhmad abduIari·
Ahmad Abdulari­

/182/ fin ibnu Abdulfatah al-Jawi. Ia /182/ fin ibnu abdulfatah al-jawi II
menjadi sultan lamanya duapuluh lima rasika madeg sultan lawasnya lima
tahun, karena ia meninggal lahun Iikur warsa I apan rasikangemasing
seribu empatratus enampuluh lebih sahasra patang atus nemang puluh
delapan tarikh Saka. Adapun Raden punjul wwalu ikang sakakala II hana
Patah ban yak anaknya, di antaranya pwa raden patah akweh putra nira
masing-ma sing ialah, pertama RaLU pan tara ning sowang sowang yata I
Ayu Kirana, nama nobatnya Nay Ralu pralhama ratu ayu kirana I abhiseka
Mas Purnamasidi, lahir tahun seribu nira nay ratu mas purnamasidi I mijil
empatratus tarikh Saka, dia diperistri ing sahasra patang ,Hus ikang sakakala
oleh Pangeran Sabakingkin, yaitu I rasika pinaka stri de nira pangeran
Pangeran sa baking kin yata pangera­

/183/ Hasanuddin yang menjadi sultan /183/ n hasanuddin anung dumadi sul­
Banten pertama, sarna usia mereka tan banten prathama I sama yuswa nira
lelaki dan wanita itu. Dari perkawinan jalu lawan sui II ing pasanggaman nira
mereka, beranak dua orang perempuan manak ta rwang siki stri lawan jaIu I
dan lelaki, ialah Nay Ratu Pembayun yata nay ratu pembayun mastri lawan
yang kawin d ng n Ralu Bagus Ang­ ratu bagus angke amagehing sunda
ke, kemudian berkuasa di Sunda Ka· kalapa ru muli II dwitya pangeran raya
lapa. Ked.ua, Pangeran Raya, disebut sinebul pangeran jepara I witan ramy
Pangeran Jepara; sejak keeil diasuh dumadyarpakanak inupakara de ning
dan dipelihara oleh Ratu KalinyamaL ratu kalinyam at I hana pwa stri nira
113

Adapun istri Pangeran Hasanuddin pangeran hasanuddin anung prathama


yang pertama ialah anak sultan Indra­ yata putri nira sultan indra­

/1841 pura. Dari istrinya itu Pangeran /184/ pura I sakeng niking stri pange­
Hasanuddin beranak lelaki, Pangeran ran hasanuddin manak ta jalu pangeran
Yusup, kelak menggantikan ayahnya yusup dlaha sumilihakna rama nira
menjadi sultan banten kedua karena ia dumacli sultan banten dwitya I apan ra­
adalah anak raja dan ibunya adalah sika hana ta sang narendra suta mwan
permaisuri. Adapun Pangcran Ha­ renaya sang bini haji II rikang pa­
sanuddi.n adalah anak Sunan lati Cire­ ngeran hasanuddin putra nira sunan ja­
bon dari istrinya Nay Mas Kawungan­ ti carbon sakeng stri nay mas kawu­
ten. Anak Raden Patah yang kedua nganten I pulra nira raden patah anung
ialah Raden Surya, Pangeran Sabrang dwitya yata radcn surya I pangeran
Lor namanya lagi; lahir tahun scribu sabrang lor ngaran ira wanch I miji l
empatratus Saka. Keti­ ing sahasra patang atus punjul rwa
ikang sakakala Iitri­

/185/ ga, Pangcran Trenggono; keem­ /185/ tya pangeran trcnggono I catm­
pat, Ratu Pembayun; kclima, Ratu tha ratu pcmbayun pancama ratu ayu
Ayu Wulan, Ratu Mas, atau RaLU wulan ratu mas athawa ratu nyawa
Nyawa namanya lagi. Pangeran ngaran ira waneh II pangeran treng­
Trenggono lahir tahun scribu empatra­ gono mijil ing sahasra patang alus
luS lebih lima tarikh Saka. Tiga tahun punhjullima ikang sakakala II telung
kcmudian, RaLU Pembayun, dua tahun warsa tumuli ratu pcmbayun rwang
kem uclian , Ratu Nyawa. Anak Raden warsa tumuli ralu nyawa II ikang sas­
Patah yang kccnam ialah Pangeran lama putra nira raden patah yata pa­
Seda Lcpen, kctujuh Raden Kandu­ ngeran seda Jepen saplama raden kan­
ruan, kedelapan Raden Pamekas. duman salama raden pamekas I pange­
Pangeran Seda Lepen lahir tahun ran seda lepen mijil ing sahasra patang
scribu empatratus duabelas atus rwa welas i­

/186/ tarikh Saka. Dua tahun kemu­ /1861 kang sakakala I rwan g warsa
dian, Raden Kenduruan , tiga tahun tumuli raden kenduruan telung warsa
kemudian Raden Pamekas. KeUka turnuli raden pamekas ling yuswa sira
usianya duapuluh enam tahun, Raden nem likur warsa raden surya lungha
Surya berangkat ke Cirebon, Palem­ ring carbon palembangj pasai lurnuli
bang, Pasai , kem udian berhenti di man deg ing malaka nagari II sica
negara Malaka. Ia berangkat ke utara lungha ngalor I matangyan sira sinebut
114

sehingga disebut Pangeran Nycbranc:r pangeran nyebrang lor yata angeran


Lor, ialah Pangeran Sabr,lOg LOL Di sabrang lor II rikanang pangeran sa­
sana Pangeran Sabrang Lor awin brang lor masoi lawan putri nmg sang
dengan anak kepa ln daerah Up ib. naya mandala upih II i ·edcngnyeka
Kctika iw rang PCLege (=Ponugi wwang pe teg ahyun ngalindih ma­
ingin menundukkan Malaka. Pa­ laka! pa­

11871 ngcran Sabrang Lor den gan 1187/ ngeran sabrang lor lawan kaula­
anakbuah nya menimbulkan hurn -ham. bala nira manghanakcn harohara/ lu­
Kem udian mcnccgal balatentara Por· muluy amagUlangd n wadyabala pc­
LUgis, lewpi lujuannya ilu lidak tcrCil­ tege I tathapyan mangakana prayojana
pa i. Akhirnya negara Ivlal aka ni ra tan pamukl j w kasan mataka
dikalahkan oIch balatentara Ponugi. . nagari kali ndi h de 11 ing wildyabalo
Setelah ilU ia kemudian Iari ke Jawa­ pClcgc II ri sampun ikan rasika kapa­
dwipa sebagai pedagang yang kaya­ layu ring jawa dwipa kadi wwang
raya. Istrinya ditinggalkan di Malaka. dagang rajabrana II slri nira maryaken
Pangeran Sabrang Lor menuju Pasai, ring mal aka II pagncran sabrang lor lu ·
Palcmbang, Dcmak dan Cirebon olch mawad ring pasai I palembang/ dcmak
yah nya di lawan carbon de ning rama nireng

/1881 Demak, Pangeran Sabrang Lor 11881 demak pangeran sabrang lor
dijadi kan s napati angka tan taul. Besar in dyak na senapaLi sarwa'alal kaw' -
pasukannya beberapa puluh perah u Jamagch ing pirang desa prahwa lawnn
dan bdatentamnya . la oleh raja Do­ wadyabaJanya 1/ rasika de n:llhcng
mak, ialah Raden P tah, diiji nkao demak yata raden patah I inajnan an
memi nta bamun n kerajaan Cirebon, pamariITana rajya carbon palembang
Palembang, dan Pasai. Bukankah Por­ lawan pasai II apan sang petege wus
Lug is :'udah ingin menaklukkan kera­ ahyun nagalinrlih ikang rajya II sang
jaan-kcrajaan ilu . Sang Senapal S ­ s napati awatara tamolah lng carbon
men tara berdiam di negara Cirebon. nagari II 3Leher pangeran sabrang lor
Kemudian Pangeran Sa brang Lo r mastri lawan putu nira sunan jati yata
kawin dengan cueu Sunan Jati yaitu nay mas ra{u ayu I tan lawnn pantara
Nay Mas Ratu Ayu. Tidak lama nmg pangera­
~taranya. Pangeran
1189/ Sabrang Lor diselujui meng­ 11891 n sabrang lor inajanan angdonan
ganggu POftugis di MaJaka. Karenanya petege ring malaka II matang yan
balalentara Demak, Surabaya, Japara. wadyabala demak surabayeki I japara I
Cirebon, Palembang dan Pasai semua­ carbon palembang lawan pasai sak­
115

nya duabelas ribu enarnratus duapuluh wehnya rwa welas hasra nemang alUS
tiga orang dengan sern bilanpuluh telu likur wwang lawan sangang puluh
empat perahu besar kecil mcnyerang papal prahwagung ngalit angrangsang
sang Portugis di negara Malaka. Tetapi sang peteg ing malaka nagan II ta­
dalam peran g itu. balatcntara yang lh apyan mangkaneng yudhalag al
dipi mpin oleh Pange n Sabrang Lor wadyabal a kang ninaya de nira pa­
kaJ h. Sebabn ya, selalu terpotong dan ngeran sabrang lor kasoranl hetunya
perahu Demak nilyasa kapukan mwang prahwa de­
mak a­

11901 banyak yang hancur, tenggelam 11901 kw.eh kang remek kelem ing
di tengah lam. Tujuannya adak tcrca­ madya ning jaJadJi II angdu nira tan
pai. Kemudian ia menuju Jawa dengan panluk aleher sira marcng jawa lawan
hati yang sedi h sang senapati. Kelak manastapa twas ira sang senapali II
negara Pasai dikalahkan oleh Portugis. dlaha pasai nagari kalindih de ning pe­
Pangeran Sabrang Lor yang sudah legel sira pangeran sabrang lor an ung
menjadi raja Demak kedua, meng­ wus dumadi natheng demak dwitya /
ganggu balatentara Portugis di Pasai, I angauni wadyabaJa pelege ring pasail
leta pi juga ia kalah, tanpa hasil. tathapyan mangkana sira kasoran tan
Sedangk an Pangeran Sa brang Lor paphala II i sedeng ira pangeran sa­
ketika itu meninggal dalam perang. brang lor ring samangkanangcmasing
Kemudian jandanya diperislIi oleh Fa­ yuddhakala II aleher rangdda nira pi­
nakastri de nira fa­

119 11 dhi llah Khan, yaitu tiga tahun 11911 dhillah khan yatiku telung warsa
setel ah Pangera n Sa bran g Lor ri huwusnya pangeran sabrang lor
meninggal. Dari perkaw inan pWlgeran an g masi II ing pasanggaman nira
Sabrang Lor dengan Nay Mas Ratl! pangeran sabrang Jor lawan nay mas
Ayu tak beranak, dengan Fadhillah, ralLl ayu Lan manak I lawan fadhiJlah I
Nay Mas Raru Ayu beranak Nay Mas nay mas mtu ayu manak ta nay mas
Ralu Wanawatti Raras, tahun seribu ratu wanawati raras ing sahasra patang
empalIaLUs empatpuluh lujull lankh aLus patang puluh pitu i kang sakakala/
Saka. Keti.k:a usianya sembilanbeJas ing yuswa nira sanga weJas warsa nay
tahun, Nay Mas Ratu WanawaLi Raras mas ratu wanawati raras aternu tangan
kawin dengan Pangeran Suwarga, lawan pangeran s uwarga yata
ialah Pangeran Dipati Cirebon, pangeraD dipati carbon pu­
116

1192/ anak Pangeran Pasarean dengan 1192/ lIa ning pangcran pasarean la­
iSlrinya Nay Mas Ralu Nyawa. wan stri nira nay mas raw nyawa II
Pangcran Pasarean adalah adik Nay pangeran pasarean hana ta ra ' i nira
Mas Ralu Ayu; jadi ilu perkawinan nay mas raLu ayu II dadyeki warangan
tungg31 cucu Sunan Jati Cirebon, ialah Lunggal rapuLu nira sunan JaLi l:irebon
Syarif Hidayatullah. Terkisahbh selc­ yata syarif hidayalullah II kahucapa ri
Jah itu kcrajaan Demak dan Cirebon huwus ika rajya demak iawan carbon
sudah berdiri, kemudian berdiri juga wus mangadeg tumuluy mangadeg
masjid agung Demak dan Carbon. Di juga masjid agung dcmak lawan car­
Jawadwipa, para guru agama Islam boni ing jaw a dwipa dang accarya­
masing-masing yang dianutnya ada gameslam sowang sowang penganuLan
yang Syafii, ada yang Hanafi, ada ira I hanekang safii I hanekang hanapil
yang Hambali dan hanekang hambaJi Ja­

11931 MaJiki . Sultan Demak dan para 11931 wan maliki II sulLan dcmak la­
pejabal di daerah dan semua peng­ wan paramalya ning mandala law an
ikulnya menganul Hanafi, karena akweh kaulabala nira manganuL
Raden PaLah adaJah murid Sunan hanapil apn nira raden patah sisya ning
Ampcl yang menganuL Hanafi. Juga sunan ampcl kang manganuL hanapil
Sunan Bonang, Sunan Giri, Arya juga sira sunan bonang I sunan giri I
AbdiJlah bupati Palembang, Sch arya abdilJah bupaLi palembangl sch
Khuro, ialah Seh Hasanuddin di Kara­ khuro yata sch hasanuddin i krawangl
wang, Seh Bentong. Pangeran Sabrang seh ben Long! pangeran sabrang lor I
Lor, Raden Kusen, Sunan Kudus, raden kusen sunan kudus sunan jatil
Sunan JaLi, anutannya Syafii, juga panganutan ira safii juga faddhilJah
Fadhillah Khan, Maulana Ishak, Seh khan maulana ishhak seh datuk kahfi
Datuk Kahfi. ialah Seh Nurjau na­ yata seh nurjau ngaran iral la­
manya, de­

11941 ngan murid Sunan Jati yang 11941 wan sisya nira sunan jaLi kang
menganul Syafii ialah Ki Gedeng manuLan ira safii yalal ki gcdeng
Bungko, Ki Gedeng Krangkeng, Ki bungkol ki gedcng krangkengl ki
Gedeng Mundu, iaJah Ki Lobama gcdeng mundul yaLa ki lobama! ngaran
namanya lagi, Ki Gedeng Babadan, ira wanehl ki gedeng babadan buyut
Buyul Kalisaru, Tumenggung Jaya kalisarul Lumenggung jaya orean ki
Orean, Ki Buyul Pekik, Ki Gede Der­ buyul pekik ki gede dermayul ki buyuL
mayu, Ki BUYUl Karangampel, Ki karangampeJ ki gedeng ujungsemil ki
Gedeng Ujungsemi. Ki Gedeng Baya­ gedeng bayalangul ki gedeng gesik/
117

langu, Ki Gedeng Gesik, Nay Gedeng nay gedeng panguragan ki gedeng paja
Panguragan Ki Gedeng Pejarakan, Ki rakan ki gedeng sindangkasih/ ki
Geden g Sindangk asih, Ki Gedeng gedeng luragung yata
Luragung ialah

/1 95/ Ki Gedeng Kemuning , Ki /195/ ki gedeng kemuning/ ki gcdeng


Gedeng Tegalgubug, Ki Gedeng Bun­ Legalgubug ki gedeng bumeL dipali
lel, DipaLi Keling, Pangeran SanLri, Pa­ keling pangeran sanLri/ pangcran mu­
ngeran Muhammad, Ki Gedeng hammad ki gedeng losari/ pangeran
Losan , Pangeran Luhung, Pangeran luhung/ pangeran weling/ lumenggung
Weling, Tumenggung Jagabaya, Ki jagabaya/ Id gedeng jatimerta / ki sel.a­
Gedeng JaLimerta, Ki Selapandan, Di­ pan dan dipali anom dipat.i sukawiyana/
pali Anom , Dipat.i Sukawiyana, Dipali dipat.i selanunggal ki parungga/ ki su­
Selanunggal, Ki Paruangga, Ki Sura­ rayuda/ demang anggapali/ pangeran
yuda, Demang AnggapaLi, Pangeran rajalahuL ki gedeng sembung/ pa­
Rajalahul. Ki Gedeng Sembung, Pa­ ngeran makedum ki gedeng deng
ngeran Makedum, Ki Gedeng Tameng, tameng / ki buyul kegiren Id buyut
Ki Buyul Kegiren, Ki Buyut Cang­ cangkring/ pangera­
kring, Pangeran

/196/ Losan, Ki Gedeng Srengseng, Ki /196/ n losari/ ki gedeng srengseng/ ki


Gedeng Pakandangan Ki Gedeng gedeng pakandangan ki gedeng
Panjalu, Ki Gedeng Sindangkempeng. panjalu/ ki gedeng sindangkempeng/
Kemudian para Ki Gedeng dan para lumuluy para ki gedeng lawan par­
pejabat, para kepala daerah di Ra­ amatya paranaya mandala ning ra­
jagaluh, Lowimunding, Kawali, Ta­ jagaluh/ lowimunding kawali/ talaga/
laga, Cikijing, Luragung, Kuningan, dikijing/ luragung/ kuningan dayoh­
Dayohluhur, Pasirluhur, dan banyak luhur/ pasirluhur/ mwang akweh
lagi. Adapun yang anutannya Syiah, muwah/ hana pwekang panutan ira
karena yang mengajarkannya Seh syiah / apan pawaramarahan ira seh
Lemah Abang dan banyak muridnya di lemah abang mwang akweh sisya
Jawa Timur dan Jawa Bar~lt, di an­ nireng jawa wetan lawan jawa kulwan
taranya masing-masing pantara ning sowang-sowang/

/197/ ialah Ki Kebo Kenongo, yaitu Ki /197/ yala/ ki kebo kenongo/ yala
Agen g Pengging menjadi bupati kyageng pengging dumadi bupali
Peng ging. Kemudian Pangeran pengging / tumuluy pangeran pang­
Panggung, Sunan Geseng. Ki Lontang, gung/ sunan geseng/ ki lontang! ki
118

Ki Datuk Pardun dari Keling. Ki daluk pardun sakeng keling/ ki jaka


Jakatingkir, Ki Agfiog Butuh ialah Ki tingkirl kyagong buluh yata ki mas
Mas Manca. Ki Gedeng Junti~ Ki mancal ki gedeng paluamba! ki gedeng
Gedeng Iemahputih. Pangeran Jagasa­ junti/ ki gedeng lemahputihl pangeran
tru . Ki Anggaraksa. Ki BuyUl Ka­ jagasaLru/ ki gedeng ledeng/ ki angga­
lijaga. Ki Gedeng Sampiran, Ki raksa I ki buyul kalijaga I ki gedeng
Gedeng Trusmi, Ki Gedeng Cirebon sampiranl ki gedeng trusmi/ ki gedeng
Girang, Pangeran Cirebon, Ki Buyut carbon girangl pangeran carbon ki
Weru Ki Buyul Kemlaka, buyul werul ki buyUl kemIaka!

198/ Ki Buyul Truwak, Ki BuyUl /198/ ki buyUl Lruwak ki buyul luk


Tukmudal, Dipali Cangkuwang, mudal dipati cangkuwang I pangcran
Pangeran Panjunan, Seh Juyuskani panjunan syeh juyuskani yala pa­
ialah Pangeran Kajaksan namanya ngeran kajaksan ngaran ira wanchl
lagi, Pangeran Kejawanan, Pangeran pangeran kejawananl pangeran cu­
Cucumanah, Dipali Suranenggala, Ki cumanah dipali suranenggalal ki
Gedcng Ujunggebang, Ki Gedeng gedeng ujunggebang I ki gedeng pa­
Panguragan, Ki Gedeng Ender, Ki nguragan ki gedeng ender I ki buyUl
BuyUl Kadongdong, banyak lagi. bojong I ki buyul kadongdong I akweh
Adapun yang anutannya Hanafi di muwah II hana pwekang panulan ira
antaranya masing-masing ialah Sunan hanapi pantara ning sowang-sowang
Ampeldenta, Sunan Bonang, Sunan yata II sunan ampeI denlal sunan
Giri, Sullan Demak Raden Patah, bonang/ sunan giril sullan demak
Pangeran raden paLah/ pangera­

/200/ Sabrang Lor, Seh Khuro Kara ­ /200/ n sabrang lor I seh khuro kra­
wang ialah Seh Hasanuddin namanya wang yata sch hasanuddin ngaran ira
lagi, Seh Majagung. Raden Sepali, waneh I seh majagong I radden sepal
Sunan Kudus dengan muridnya ialah sunan kudus lawan sisya nira yata arya
Arya Panangsang, Seh Benlong. de- panangsang I seh bentong I la wan
ngan banyak lagi di Jawa Timur. akweh muwah ing jawa wetan I
Sedangkan Sunan Kalijaga , mu)anya i sedeng . ira sunan kalijaga kawitan
menganul Hanafi. kemudian Syiah ira manganUl hanapi I turnuluy syiah
setelah Seh Lemah Abang meninggal. ri huwus syeh lemah abang angemasi
Mood Sunan Kalijaga banyak di Jawa /I sisya nira SUDan kalijaga akweh
Timur dan Jawa Barat, beberapa orang i jawa wetan mwang jawa kulwan
di antaranya ialah Ki Agfing pirang soo panlara ring yata kyagfing
Pemanahan, Ki Agfing pamanahan kyagfing
119

/2011 Sela ialah Ki Jurumartani 1201/ sela yata ki juru martani ngaran
namanya lagi, Pangeran Trenggono, ira waneh I pangeran trenggono I sula­
Sutawijaya. Kemudian para bupati wijaya I ateher para bhupati pasisir
pesisir Jawa Barat, anak menantu jawa kulwan anak mantu nira sunan
Sunan Jati menganut syafti, di antara­ jati mangnut safii I pantara ning yata
nya ialah Pangeran Sabakingkin ialah pangeran sabakingkin yata sultan ban­
Sultan Banten pertama yang bergelar ten prathamanung abhiscka nira
Pangeran Hasanuddin, Bupati Sunda pangcran hasanuddin bupati sundaka
kalapa ialah Fadhillah Khan. Kemu­ lapa yata fadhillah khan tumuluy sire­
dian ia yang memerinlah negara Cire­ kang amogahi carbon nagari manga­
bon, ialah Pangeran Muhammad Ari­ waki sunan carbon yata pangeran
fin disebut Pangeran Pasarean. Kemu­ mohammad arifin sincbut pangeran
dian pasarean tumuli

/202/ Sultan Indragiri, ayah istri /202/ sultan indragiri rama ning stri
Pangeran Hasanuddin R:.Hu Bagus nira pangeran hasanuddin ratu bagus
Angke. Kemudian anak Sultan Banten , angke / atehcr anak ira sultan banlen
ialah Maulana Yusuf, Pangeran yata maulana yusuf pangeran suwarga
Su warga yaitu Dipati Cirebon per­ yata dipati carbon prathama II ring
lama. Keuka itu agama rasul ada tiga samangkanagama rasul hana ta telung
anutannya yang besar, yaitu Hanafi, panganutan kang agung ya lik u I
seluruhnya di Demak, l awn Timur; hanapi sakeh ira haneng dcmak jawa
Syafii di lawa Barat, ialah di CiIcbon wetan safii haneng jawa kulwan yata
Sundakalapa, dan Banten. Sedangkan carbon sundakalapa lawan bantcn / i
Syiah ada di lawa Timur dan Jawa sedeng syiah haneng jawa wetan la­
Barat, di desa antara Demak dan Cire­ wan jawa kulwan ing desa samanteng
bon. demak :lawan carbon /

/203/ Adapun Maliki dan Hambali /UD/ kuneng maliki lawan ham bali tan
tidak berapa banyaknya. Anutan Syiah sapirakehe II panutan ira syiah ing ja­
di lawn Tirnur ingin mendirikan kera­ wa we tan ah yun mangadegakn a
jaan sendiri di Pengging. Ki Ageng swarajya haneng pengging I kyagong
Kebo Ken ongo ingin menjad.i raja kebo kenongo I kahyun dumadi raja
dan tidak lagi mengabdi Demak ka­ lawan tapwan panut ring demak I apan
rena di restui dan didukung oleh Seh inajnan mwan hinajengan sakeng sira
Lemah Abang. Para kepala daerah syeh lemah abang II para naya man­
yang sarna-sarna menganut Syiah ber­ dhala samantanung manganut syiah ar
sahabat dengan Ki Ageng Pengging. pamaritrana ring kyagOng pengging II
120

Karenanya Raden Patah memerintah­ matangyan raden patah angkenkenan


kan Sunan Kudus dengan membawa sira sunan kudus lawan amawa
balatentara, menuju ke Pengging. wadhyabala I anjujug ring pengging /1

/204/ Kemudian balatentara Demak /204/ tumuluy wadhyabala demak


menyerang balatentara Pengging. Di angduni wadyabala ing pengging pine·
situ Ki Ageng Pengging dibunuh oleh jahan de ning sunan kudus / kahyun
Sunan Kudus; hasratnya mendirikan nira mangadegakna rajya tao pantuk
kerajaan talc tercapai. Sunan Geseng sunao geseng atangkep tumuluy pi­
diLangkap kemudian dibunuh , sedang­ nejahan Ii scdcng ira syeh lemah abang
kan Seh Lemah Abang melarikan diri kepalayu ring jawa kulwan / sultan
ke Jawa Barat. Sultan Demak meminta demak malakwa ri sunan carbon malar
Sunan Cirebon agar Seh Lemah Abang syeh lemah abang atangkep de oira /1
diLangkap olehnya, karena Demak dan apan demak lawan carbon amitra la­
Cirebon bersahabat dan ada perkawin­ wan warangan / towi carbon n1­
an. Maka Cirebon selalu diminta tyasenuparayan de rajya demak /
bantuannya oleh kerajaan Demak.
/205/ ring samangkana syeh lemah
1205' :da waktu itu Seh lemah
abang i sedeng tamolah ing carbon
Abang sedang berdiam di Cirebon
Girang. Kemudian ditangkap oleh girang I tumuluy atangkap de ning
wadhabala carbon lawan demak / i
balatentara Cirebon dan Demak.
wekasan syeh lemah abang pinejahan
Akhirnya Seh Lemah Abang dibunuh
oleh Sunan Kudus. Maka Raden Patah de nira sunan kudus I kunang ta raden
dan Sunan Cirebon mengharap agar patah lawan sunan carbon padaharep
orang pengikut Syiah semuanya di­ malar wwang pangganut syiah sakweh
tangkap dan dibunuh, tetapi renca­ ira tangkep lawan pinejahan I tathap­
nanya itu ditenLang oleh para pemuka, yan prayojana nira winighnan de ning
di antaranya Pangeran Cakrabuwana, sang pinakadi pantara ning I pangeran
Seh Bentong, Sunan Kalijaga, cakrabhuwana I syeh bentong I sunan
kalijaga I
/206/ senapati Pangeran Cirebon dan /206/ senapati pangeran carbon lawan
beberapa orang kepala daerah di ne­ pirang siki para naya mandaleng car­
gara Cirebon. Ak hirnya tujuan itu bon nagari / i wekasan nikeng prayo­
diurungkan. TersebutIah ket~a kecil jana nira winurungaken I kahucap.1
Raden Patah bemama Raden Prabhu. kala raray raden patah makanama
Ibunya mem beri nama Jinbun se­ raden prabhu I rena nira wineh ta
hingga disebut Panembahan Jinbum. ngaran jinbun maka nimilta sinebul
121

Gurunya ialah Sunan Ampel, memberi panembahan jinbun I guru nira yata
nama Abdulfatah. Raden Patah oleh sunan ampel wineh ta ngaran abdulfa­
para wali ialah Sultan Alam Akbar, tah II raden patah I de ning para wali
penduduk ia disebut Raden Natha­ yata sultan alam akbar I janmapada
rasika sinebut raden nalia

1207/ praja. Sunan Demak ialah Sunan /207/ praja I sunan demak yata sunan
Kuning, Sultan Bintara namanya lagi. kuning I sultan bintara ngaran ira wa­
Sedangkan Pangeran Sabrang Lor neh II i sedeng pangeran sabrang lor I
ketika keciJ namanya Raden Surya. kala raray ngaran ira raden surya telas
Setelah ia menguasai agama Islam, ira widagdagameslam dening guru nira
oJeh gurunya diberi nama Raden winch ta ngaran raden yunus ri kala
Yunus. KeLika menjadi bupati disebut dumadi bupati sinebut dipati yunus ri
Dipati Yunus. Kctika usianya dua kala yuswa nira telu likur warsa I
puluh Liga tahun, ia pergi ke Malaka. rasika lungha ring malaka II rikanang
Di sana menjadi pemimpin ora~g J awa dumadi nulu ning wwang jawa haneng
yang ada di desa Upih. Ia diberi desa upih I rasika sinungan paseng­
julukan Ki Datuk Kadir, Abdulkadir gahan ki datuk kadir I abdulkadir
namanya lagi. Sebabnya ia pergi ngaran ira waneh II hetunya ya lungha
menyeberang nyebrang

12081 ke utara ialah Malaka, kare­ /208/ ring nagari lor yata malaka I
nanya penduduk menyebut Pangeran matangyan janmapada manyebut pa­
Sabrang Lor. Ki Datuk Abdulkadir ngaran sabrang lor /ki datuk abdul­
kawin dengan anak kepala penduduk kadir atemu tangan lawan putri hulu
desa Upih, tahun seribu empatratus ning janmapadeng upih desa II ing sa­
duapuluh tujuh tarikh Saka, dengan hasra patang atus pitu likur ikang saka­
RaLu Ayu ialah istrinya yang kedua, kala II lawan ratu ayu yata dwitya ning
tahun seribu empatratus tigapuluh stri nira ling sahasra patang atus ta­
lebih tiga tarikh Saka. KeLika menjadi lurtg puluh pinunjul telu ikang sakaka­
sultan disebut Sultan Yunus Abdul­ la II ri kala dumadi sultan sinebut sul­
kadir ibnu Abdulfatah al-Jawi. tan yunus abdulkadir ibnu abdulfatah
Sedangkan Raden Trenggono, al-jawi II i sedeng raden trenggono I

12091 ketika kacil bernama Raden 12091 kala raray ngaran raden ahmad
Ahmad, oleh gurunya ia diberi nama de guru nira rasika wineh langaran
Abdularifin. Dulu ketika ayah ibunya abdularifin nguni ri kala rama renanya
mengunjungi Sultan Trenggono di lumawat ring sultan trengganu i
122

Hujung Mendini. Pada waktu itu hujung mendini II irikang kala rena
ibunya sedang mengidam, hamil, nira i sedeng ngidam kaworan mijil
lahirlah ia dinamai Raden Trenggono ta sira inaranan raden trengganu yata
kemudian. Ketika menjadi raja ber­ raden trenggono lumuluy /I nduk an­
nama Sultan Ahmad Abdularifin ibnu jeneng nalha makanama sultan ahmad
Abdulfatah al-Jawi. Adapun senapati abdularifin ibnu abdulfatah al-jawi /I
perang Demak adalah Sunan Undung, hana pwa senapali ing yudddhalaga
kemudian diganLikan oleh Sunan Ku­ demak yaw sunan undung I tumuluy
ginanlyakna de ning sunan ku­

12101 dus, Jafar Sidik namanya lagi. 12101 dus japar sadik ngaran ira waneh
Sedangkan senapati angkatan laut /I i sedeng senapati sarwajala yata
adalah Pangeran Sabrang Lor. pangeran sabrang lor /I i sedeng sena­
Sedangkan scnapati angkatan perang pati ing yuddhalaga rajya carbon yata
kcrajaan Cirebon ialah Pangcran Cire­ pangcran carbon putra nira pangeran
bon, anak Pangeran Cakrabuwana. cakrabhuwana I dwilya dipati cang­
Kedua, dipati Cangkuwang. Senapati kuwang II senapati sarwajala yaw
angkatan lautnya adalah Ki Ageng kyagung bungko I raden jakataruna
Bungko. Raden Jakataruna namanya ngaran ira waneh /I sangka nira sakeng
lagi. Asalnya dari Blangbangan, Jawa blangbangan jawa wetan kala yuswa
Timur, ketika berusia remaja. SenapaLi taruna I dwitya senapaLi sarwajala yata
angkatan laut yang kcdua adalah Di­ dipaLi keling /I henengakna ng ka'tha
pali Keling. Berhentilah kisahnya sakarcng gumantyaken LU­
sejenak, kemudian di­

12111 gamikan kisahnya lagi tentang 12111 muluy ri kalhanya waneh


kerajaan Demak. Maka kerajaan Dc­ mengene rajya demak huwus manga­
mak sudahlah berdiri dengan sultannya deg lawan sultan prathama yatiku
yang pertama ialah Raden Patah. Ini raden patah /I niki kawala saparwa ja­
hanya setengah Jawa Timur sepanjang wa wetan atut pinggir lor /I tathapyan
tepi utara. Tetapi demikian, kerajaan mangkana rajya wilwaLikta datan sirna
Majapahit bel urn lenyap. Di selatan, di /I ing kidul ring we tan ing mandala
limur daerah Jawa Timur itu berkuasa jawa wetan rikung mangadeg raja
raja Prabhu Girindrawardhana. Ia dise­ prabhu girindrawardhana /I rasika
but Prabhu Brawijaya. Dikisahkan sinebut prabhu brawijaya /I inajareken
bahwa sang raja Majapahit membunuh yan sang prabhu wilwatikta mejahi
patihnya, ialah sang patih nira yata
123

/2121 Rakryan Pu Tahan kemudian ia, /212/ ralayan pu tahan ateher sira
Prabhu Girindrawardhana dib unu h prabh u girindrawardhana pinejahan de
oleh Prabhu Uelara, yaitu patih Kediri, nira prabhu udara yata patih kediri /
anak sang patih Majapatiit Rakryan Pu putra nira sa ng pal ih wilwaLikta
Tahan. Kemudian yang mcninggal itu rakryan pu tab n I tumulu)' sang mok­
digantikan oleh Prabhu Udara menjadi leng ginanlen de nir' prabhu udara
raja Majapahit, tahun seribo empatnl­ dumadi raja wilwatikta / ing sahasra
tu s duapulu h tarikh Saka, dengan patang alus rwang puJuh ikang saka­
julukannya Prab hu Brawijaya juga. kala I lawan pasenggahan ira prabh u
Sejak itu para adipati pesisir Jaw n brawijaya juga / angka ri paradipali
Timur tidak mengabdi ke Majapah il, pasisir jaw a wetan tan paphata ring
karen a para adipaLi pesisir wi lwati kta I tapan sang adipaLi pasisir

12131 sudah ikul epada mja Demak 1213/ wus manllt lawan raja Jemak
dan menguasai scluruh bandar perahu. mwa ng mangdalam sa ' wehnya pa­
Karenanya Prabhu Udara kemudian ngandegan prah wa /1 malangyan
bersahabat dengan orang POrLugis prabhu udara tumuluy mitranan lawan
yang sudah meoaklukan Malaka di /sang petegc kang wus ngalindih
Sa nghyang Hujung. Sang Prabhu malaka ing sanghyang hujung 1/ sang
Brawijaya kemudian memerinlahkan prabhu brawijaya lwnuluy ikcngkenan
beberapa orang pejabat di Malaka, pirang siki paramatva ring malaka II
ialah sang pemimpio orang Portugis di yara ring sang baladhika ning wwang
sana, Bun ker Bule (d'A1buquerque) petege rilcanang bungker bule ngaran
namanya dengan memb< wa hadiah. ira I lawan amawamaturalUra /1
Maksud sang Prabhu Brawijaya ialah abdipraya nira sang prabhu brawijaya
agar balatentara Portugis sen ntiasa yata malar awdyabala pete(ge) ni­
ber­ tyakalan pama­

/2141 sahabat dengan Majapahit. Jika 1214/ riLTa wi lwatikta I yan ngengkc
nami balatentara Demak menyerang wadhyabala demak angrangsang wil­
Majapahil. Tetapi kemudjan orang watikta // rathapyan mangkana sang
Portugis itu tidak ada yang Icunjung li ­ pelege tan hana lek.an telean ring wil­
ba di MajapahiL Kemudian Lahun se­ walikta II matangyan ing sahasra pa
ribu empatratus tigapuluh sembilan La­ tangatus telung puluh sanga ika saka­
rikh Saka, Demak menyerang kerajaan kala / demak angdoni rajya wilwaLikta
Majapahit. Pasukan besar Demak /1 mahabala demak anjujug mareng
bergerak menuju kerajaan MajapahlL rajya wilwatikLa /1 nikang mahabala
Pasukan besar Demak itu dijadikan demak ginawe maparwa yata saparwa
124

bagian-bagian. Sebagian pasukan jalan wadya padaLi ninaya de nira raden


dipimpin oleh Raden Patah dan pang­ patah lawan senapating alaga
lima perang

/215/ Sunan Kudus, asalnya dari /215/ sunan kudus Larnbaya ning ring
Madiun kemudian Kediri, akhirnya di madiun Lumuluy kediri ing wekasan
Majapahit. Sedangkan balaLenLara ing wilwatikta /1 i sedeng wadyabala­
yang naik perahu semua dipimpin oJeh nung mahawan prahwa sakweh ira
Senapati angkatan laut, ialah Pangeran ninaya de ning senapati sarwajala yaw
Sabrang Lor, Patih Yunus namanya pangeran sabrang lor patih yunus nga­
lagi. menuju Sedayu, kemudian ran ira waneh I anjujug ring sedayu tu­
Pajaratan. Dari Pajaratan balatentara muluy ring pajaratan I sakeng pajara­
yang dipimpin oleh Pangeran Sabrang tan / sakeng pajaratan wadyabalanung
Lor bertemu dengan balatentara yang ninaya de nira pangeran sabrang lor
dipimpin oleh Raden Patah. Kemudian matemu lawan wadyababanung ninaya
menjadi satu menyerang dan de nira raden patah II ateher dumadi
mengepung Prabhu Udara Majapahit. satunggal angrangsang anggepuk wil­
Ramailah pertempuran itu, watikta prabhu udara II marurek
nikang yuddha I

/216/ Mereka saling pukul, saling /216/ sira silih anggepuk silih anusuk I
tusuk. Balatentara Demak bergerak wadyabala demak manalandang i teki
bagaikan beruang yang maju. Mereka karungnya mas6 I sira padaharep ja­
sarna mengharapkan unggul perang. yeng nikang yuddha II i weIcisan wa­
Akhirnya balatentara Majapahit dika­ dyabala wilwatikta pinaribhawa de
lahkan oleh balatenLara Demak. Bala­ wadyabala demak I wadya wilwatikta
LenLara MajapahiL sisanya melarikan sesa kapalayu ngetan ring wana I anga­
diri ke timur, ke dalam hutan, terbirit­ yam alas mareng blangbangan na­
biriL menuju Blangbangan, karena gari II apan iking nagari tatan mekul
negara itu belum memeluk agama Ra­ agami rasul mwan Lan panul ring
sul dan tidak taaL kepada Sultan De­ sultan demak I sawarsa tumuluy raden
mak. Setahun kemudian, Raden Patah, patah sultan demak prdiliamangemasi
Sultan Demak pertama, meninggal. II aLeher pUlIa nira ya­
Lalu anaknya, ya­

/ 2 17/ iLU Pangeran Sabrang Lor, /217/ tiku~angeran sabrang lor su­
menggantilcan ayahnya menjadi raja di milihakna rama nira dumadi TJatheng
Demak, lamanya tiga tahun. Setelah demak lawasira telung warsa II ri
125

Pangeran Sabrang Lor meninggal, huwus ika pangeran sabrang lor


adiknya, ialah Raden Tren ggono, angemasi rayi nira yata raden trenggo­
menggantikan abangnya menjacli sui­ no sumilihak na raka ni r:l d !!~ :ldi
Lan Demak yang ketiga. Kemudian, se­ sultan demak lriLya II yadyapin wilwa­
Lelah Majapahit lenyap. leLapi bala­ tHeta wus sima I tathapi wadyabala
Lentara di desa-desa semuanya berlari­ sesa samuha kaplayu ring blangbangan
an menuju Blangbangan. menjadi salu dumacli sawiji iawan wadyabala blang­
dengan balatentara Blangbangan ka­ bangan I apan sira mekul agami siwa­
rena mereka (masih) memeluk agama Dudha II hana pwa
Siwabuda. Adapun

/218/ bawahan Raja Supit Urang yaiLu /218/ manLyan raja supit urang yalik u
Sang Prilbhu Ranggapermana, selalu sang prabhu rangga permana niLyasa
menyerang desa-desa yang mengabdi ngaduni ring desa desanung sine waka
kepada Demak di antara kOla Giri dan ning demak / pantara ning kitha giri
kOla Gresik. BalaLentara SupiL Umng lawan ki tha grcsik I sira wadyabaJa
menuju ke k Ola itu. Banyak penduduk SUpil urang hamareng rikung kitha II
dibunuh olehnya, dan hartabendanya akweh janapada pinejahan de nira la­
dirampas. karena raja SUpiL Urang itu wan rajabrana rinajah II apan nikang
tidak Lunduk kepada Demak. Banyak rajya supil urang tapwan panut ring
pendud uk terbu nuh di des a- desa dem ak I akweh sanggha kaparajayeng
sekitar ked ua kota iLU. Tindakan dan desa samanLa nikang rwang kitha II ni­
gerakan keraj aan s upit Urang itu kang krama lawan pangheruk nira
diminta tolong oleh raja Daha rajya Supil urang inupasrayan de ralU
daha

/219/ dan Mataram karena mereka /219/ mwang mataram I tapan sira
ingin mengalahkan kerajaan Demak. kahyun syuhdrawahakna rajya demak
SulLan Trenggono ingin menyerang denya sira sultan trenggono kahyun
SUpiL Urang dan semua raja sekitar­ angrangsang supit urang lawan sak­
nya. Kemu dian Demak menyerbu weh ratu samanta nira II ateher demak
Supit Urang. Teriakan mereka sangat angrangsang supit urang I pangheruk
meramaikan pertempuran. saling nira kancit marurek nikang yudddha I
pu1cul. saling tus~ balatentara Demak silib anggepuk 5ilih anuduk wadyabala
bersarna menuju kota kerajaan. Bala­ demak rampak anjujug ri kilha rajya I
lentara Supit Urang menyambut, tetapi wadyabala supil uran g amaguta I
demikianlah, banyak yang terkalah­ tathapyan mangkanakweh ikang
kan, gugur di medan perang. Akhimya kaparajaya I angemasing yuddhaJaga I
126

sangpenyerbu unggul, ia I i wekasan sang lumurug jaya ta si­

/220/ lah Demale Sisa tentara lari ke /220/ ra demak I wadyasesa kapaJayu
Blangbangan. Raja dan para pengi­ ring blangbangan I sang nalha lawan
ringnya juga lari ke dalam hutan someringnya juga kapalayu ring wana­
rimba, kemudian terlunta-lunta. Sele­ dri I angayam alas lumuli II ri sampu­
lah itu, kemudian Daha, akhirnya nya ika tumuluy daha I i wekasan
Mataram dan semuanya kalah oleh mataram sakweh iralah ta ring wadya­
balatentara Demale Adapun perang itu bala demak / hana pwekang yudha
lamanya Liga bulan. Sisa balatentara, lawasnya telung candra II wadya bala
yaitu (dari) Supit Urang, Daha, dan sesa yata supit urang I daha lawan
Matamm, lari ke Pasuruan, Panarukan , mataram kapalayu ring pasuruan pana­
dan Blangbangan. Kemudian negara rukan lawan bJangbangan I lumuluy
yang kalah pcrang iLU mcngabdi kc nikang nagarakang alah prang si­
Dc­ newaka ring de­

/221/ mak, maka tiga kerajaan menjadi /221/ mak / tapan telung rajya dumadi
satu. Karenanya pasukan Panarukan, sawiji I makanimilta aksohini pa­
Pasuruan, dan Blambangan keLika itu narukan pasuruan lawan bJangbangan
besamya tak terhitung. Kemudian Sul­ semangkana gong pasamudayanya tan
tan Trenggono meminta Sunan lati wilang akweh I matangyan sultan
agar balatentara Cirebon, Banten, dan Lrenggono malaknya ri sunan jati ma­
Sundakalapa membantu Lurut menge­ lar wadyabala carbon ban Len lawan
pung semua kerajaan Hindu di lawa sundakalapa ngupasrayan umil­
Timur, sebabnya Sunan Jati dihormati wamerep sakweh ning rajya hindu
maksudnya oleh Sultan Demak dan haneng jawa wetan I hetunya sunan
menyambut gembira. jaLi sinembawan abhipraya ning sultan
demak mwang manungsung sukha II

/222/ sang panglima Fadhillah Khan /222/ sang baladhika fadhillah khan
menjadi panglima besar pasukan pe­ kadi mahasenapati yuddhapalaga I
rang, menuju kc timur. Setelah empat­ anjujug ngetan I ri huwusnya pal weias
belas malam dalam perjalanan, rahine kulem ing lampah ira mahabala
pasukan besar Jawa Barat itu tiba di jawa kulwan daleng ta huneng japara I
Japara. Kemudian menjadi saLU de­ I tumuluy durnadi sawiji Iawan wadya­
ngan balatentara Demak. Kemudian bala demak I aleher nihan mahabala
pasukan besar itu menyerbu Pa­ lumurug panarukan I wadyabala de­
narukan; balatentara Demak dan bala- mak lawan wadyabala sakeng jawa
127

dan pejabat tinggi, para senapati ramatya I para senapati mapulung rahi
berunding. Karena baJatentara Pana­ I tapan sira wadyabala panarukan da­
rukan akhimya kalah. Bangkai tak tan alah ta sira II sang wangkai tan
terhitung jumlahnya di medan; ributlah wilang akwehnya ring sabha II akrak
jalannyaperang itu. Saling pukul, ten­ ta marga ning prang I silih anggepuk
dang, saling tusuk. Keduanya yang dedel silih anudduk I karwanya sang
berperang itu sarna kuatnya. Sultan yuddha sarna pagohan I sultan demak
Demak ingin mengakhiri pcrang ilu. kayun rnawusana maprang II karwanya
Keduanya huwu­

/226/ sudah banyak yang gugur, tcr­ /226/ akweh ikang ngemasi I kapara­
Juka, para pcmimpin, panglima. dan jaya II para sang pinakadi I senapati
Sultan Demak sangat ingin memc­ lawan sultan demak kcmbalan ahyun
nangkan pcrang ilu. PCrlama, adalah mangalociteng nikang yuddha I pratha­
scbagai bukLi (pclajaran) bagi warga rna tawat pinaka prati padya yatika
Supit Urang dan raja lainnya. Semen­ rnangdalamei supit urang lawan raja
tara ia berunding, Sultan Demak samantanya II i sedeng ira mapulung
Raden Trenggono menyuruh anaknya [ahi sultan demak raden trenggono
sampai tiga kali tidak terdengar. kumon sang raray sahaya leka ning
Adapun anak iLU usianya sepuluh pintelu tan karengu II hana pwa sang
Lahun. Ia adalah anak patih Surabaya. raray yumwa sira sapuluh warsa I anak
Murkalah ira patih surabaya II kroda

1227/ Sulmn Demak kepada anak itu. /227/ ta sira sultan demak. ri nikang
Maksud sang Sulmn ialah anak itu raray abhipraya nira sang sultan yata
disuruh agar mernbunuhnya. Maka sang raray ·kinon manakwa wada sur
Sulmn sangat geram terhadap anak itu, kinang II matangyan sultan masenghit
lalu anak itu dipukul tidak berapa ring ikang raray lumuluy nikang raray
(keras) kepalanya. Tidak Jama antara­ pinupuh tan sapira ring sirah nira II tan
nya anak ilu timbul kemarahannya, lawas pantara ning sang raray metu
kemudian rnencabut kerisnya, disam ­ kroda nira I Lumuluy dumawut cunka
butn ya . Anak iru sangat bem afs u nira sinambutnya I sang raray aram ­
membaJas karena saleh halinya oleh bana kahyun males apan lara twas sira
Sultan Dem ak. Ak hirny a, Sulta n de sultan demale./ i we kasan sultan
Demak ditusuk dengan keris oleh anak demak anudulc lawan curik de ning
itu. sang raray I
128

/228/ Kemudian anak itu lari. Ketika /2281 ateher nikang raray kaplayon I
itu Sultan Demak meninggal. Anak itu irikang kala sultan demak angemasi I
ditangkap oleh baJatentara raja yang I sang raray atangkep de ning wadya­
gugur itu, karena mereka pengawal bala kang sedeng natha / apan sira
Sullan Demak. Akhirnya anak itu bhayangkara ning sultan demak / i
dibunuh dan ayah-ibunya dengan wekasan sang raray pinejahan mwang
se luruh kerabatnya . Adapun per­ rama renanya lawan wwang pasanakan
sahabatan dengan raja Supit Urang ira I hana ta pamitranan lawan raja
sang Prabhu Ranggapermana. Ia supit urang sang prabhu rangga per­
disuruh membunuh Sullan Dcmak, mana /I sira j<inon mejahakna sultan
begitu maksudnya sang Prabhu demak mangkana kahyun nira sang
Ranggapermana. Setelah meninggal­ prabhu rangga permana II ri sampun
nya sang raja De­ paJinya sang. natha de­

/229/ mak kemudian banyak balaten­ /229/ mak tumuluy sakweh ira
lara De mak pulang ke Demak. wadyabaJa demak mulih ring demak I
Sedangkan jenazahnya dibawa ke i scdeng sang wangwai ginawa ring
Demak juga. Berhentilah perang itu. demak juga II mandeg nikang yuddha
Maksud sang raja Demak mengalah­ II kahyun nira sa ng na tha demak
kan Supit Urang dan raja sekitarnya mangdalam supit urang lawan ratu
berakhir tanpa hasil. Setelah mening­ samantanya prasiddha tan paphala II ri
galnya Raden Trenggono, df Dcmak huwus palinya raden trcnggono l ing
kemudian (tcrjadi) onar, karena kelu­ demak tumuluy harohara / t,apan pu­
runan nya sama-sama mcngharapkan tropadana nira padaharep inghasana
takhta kerajaan Demak. Inilah musa­ rajya demak I nihan ta sangka nira II ri
babnya. Setelah gugumya Pangeran huwus palinya pangeran sabrang lor
Sabrang Lor, ialah Sultan Demak yata sultan demak dwitiya I ke­
kedua, se­

/2301 benamya yang menjadi Sultan /230/ nohnyanung dumadi sultan de­
Demak ketiga adalah Pangeran Sekar mak tritya I hana ta pangeran sekar
Seda Lepen. Tetapi ia dibunuJl oleh seda lepen I tathapi rasika pinalyan de
SUDan Prawata, yai tu anak Raden ning sonan prawata yata putra raden
Trengg ono. Karena i tu Raden trenggono II makanimiua raden treng­
Trenggono menjadi Sultan Demak gono dumadi sul tan demak tritya
ketiga menggantikan abangnya, SuJtan sumilihakna raka nira II sultan treng­
Trenggono menjadi sultan lamanya gono madeg sultan lawas ira lima likur
duapuJuh lima tahun. Setelah ia warsa Iitelas ira pejah sunan prawata
129

meninggal, Sunan Prawata ingin kahyun mangganlyakna rama nira II


menggamikan ayahnya. Tetapi Arya tathapi arya panangsang anak ing
Penangsang, anak Pangeran Sekar .pangeran sekar seda Icpen male­
Seda Lepen, membalas

1231/ dendam. Sunan Prawata dibunuh 1231/ s pati II sunan prawata pincjahan
oleh Arya Penangsang. Demak kacau: de nira arya panangsang I demak ha
bunuh-membunuh di antara orang rohara pejah pinejahan pantara ning
sekerabat. Scjumlah pasukan Cirebon wwang pasanak ira II pir:mg siki
yang dipimpin 01 h Pangcran Muham­ wadyabala carbon ikang ninaya de nira
mad Nifin, yaitu Pa geran Pasarean pangeran mohammad arifin yata I
namanya lagi, anak Sunan Jati Circ­ pangeran pasareyan ngaran ira wanch I
bon, memban tu bala tentara Sunan putra sunan jati carbon mangupasra­
Prawata, ke mudian mcnyerang bala­ yan ring kaul:.lbala nira sunan prawata
lCOlara Nya Penangsang, yaitu Bupati I wmuluy angrangsang wadyabala nira
Jipang, karena Arya Penangsang arya panangsang yata bupati jipang I
menuju Demak apan sira arya penangsang humanl
ning demak

1232/ dan membunuh Sunan Prawata. 12321 lawan malyani sunan prawata II
Balatentara Cirebon banyak yang gu­ wadyabala carbon akweh kang pejah I
gur, sedangkan Pangeran Pasarean I i scdcng ira pangeran pasareyan
gugur ditusuk oleh Nya Penangsang pejah sinuduk de nira arya penangsang
di mcdan perang. Kemudian jenazah­ ing yuddhalaya II LUmuluy san g
nya dibawa ke Cirebon: Adapun wangkai ginawa ring carbon I hana
Pangeran Pasarean adalah suami putri pwa pangeran pasareyan jalu nira putri
Demak , Nay Raw Nyawa, adik Sultan demak nay ratu nyawa rayi nira sul tan
Trenggono, yaitu anak Radcn Patah. trenggono I yata anak ira raden patah I
Pangeran Pasarean ketika itu tengah pangerar pasareyan ring samangkana j
berdiam semen tara ill Demak dengan sedeng tam olah sawatareng dcma k
istrinya. Ia besar ke­ lawan stri nita II rasikagong kaca­

12331 kuasaannya di negara Cirebon 12331 krawartanya haneng carbon


karena mewakiU S un an Cirebon. nagari I apan mangawaki sunan carbon
AJdllrnya AJya Penangsang dibunuh iog wekasan arya penangsang pi ­
oleh Ki AgengPamanahan, suruhan nejahan de nira kyagl5ng pamanahan
Adiwija ya. Kemud lan Adiwijaya kinon ira ad iwijaya II tumuluy
menjadi Sultan Pajang. Adapun Arya adiwijaya dumadi sultan panjang II
130

Penangsang adalah murid Sunan kuneng arya panangsang sisya nira


Kudus yang senantiasa erat benn itra sunan kudus ikang nityasan pama­
denga n Bupati Jipang. Ketika ritrana ring bhupati jipang II ing ha
kekacauan di Demak banyak orang rohara i demak akweh wwang kang
ya ng sudah dikalahkan. Adalah wus kaparajaya I nihanata pangeran
Pangeran Hadiri, suarni Nay Ratu hadiri jalu nira nay ratu kalinyamat
Kalinyarnat, adik Sultan Trenggono, rayi nira sultan trenggono

/234/ dibunuh oleh Arya Penangsang. /234/ pinejahan de nira arya pe­
Adapun kekuasaan Pajang di an­ nangsang II hana pwa kacakrawartyan
taranya adalah Scdayu, Grcsik, Sura­ pajang pantara ning yata sedayu I gre­
baya, Pasuruan, Tuban, Pati, Dcrnak, sik I surabayeki I pasuruwan tuban pati
Pernalang, Blitar, Selarong, Krapyak, demak pernalang I blitar I selaron kra­
Matararn, dan banyak lagi daerahnya pyak malararn lawan akweh rnuwah
lagi. Scdangkan Sultan Pajang mandala nira waneh II i sedeng ira
Ad iwijaya, ban yak namanya, yaitu sultan pajang adiwijayakweh ngaran
Adi wijaya, Mas Karebet, Ki Jaka ira yata adiwijaya I mas Iaebet ki jaka
Tingkir dan Panji Mas. Ia adalah anak tingkir mwang panji mas rasika putra
Kebo Kenongo, Bupati Pengging, ning kebokenongo I buphati pengging
rnurid Sych Lemahabang. sisya nira syeh lemah abang II

1235/ Adiwijaya kawin dengan anak /235/ adiwijaya rnastri lawan putri nira
Raden Patah, SUltan Dernak pertarna. raden patah I sul tan demak prathama/I
Waktu itu Pajang berrnitra dengan ring samangka na pajang mitranan
Cuebon, Sundakalapa, Banten, lawan carbon sundakalapa I ban ten
Sumedang, Fadh ill ah Khan selal u sumedang II fadhi Uah khan nilyasa
menjadi duta Jawa Barat di Pajang durnadi du ta ning jawa kulwan ri
mewakili Sunan Cirebon. Kerajaan pajang mang waki sunan carbon I rajya
Pajang menganut Islam Syiah karena pajang manganUl islam syiah I apan
diajar oleh Syeh Lemahabang sudah pawaramarahan ira syeh lemah abang
menyebar dan diresapi penduduk di kasawus mwang rinegep de janapada
situ. Cucu Fadhillah Khan , yailu Ratu rikung II raputu nita fadhillah yata ralu
Mas yang dinobatkan Csebagai) mas kang inabhisekan panembahan
Panembahan Ratu berdiam di Pajang. ratu tamolah iog pajang lawasnya nem
lamanya enambelas ta­ betas war­

/236/ hWl, bergwu perang dan mengo­ /236/ sa I maguru yuddha mwang nili
lah negara. Kemudian Cirebon dan nagara II tumuluy carbon lawan
131

Pajang berbesan. Panembahan RalU pajang warangan I panembahan ralu


dikawinkan dcngan anak Sultan winarangakna lawan putri nira sultan
Pajang, yailu Nay Mas Ratu Lampok pajang I yata nay mas ralu \ampok
Angroros. Maka Sultan Pajang sudah angroros I apan sultan pajang wu s
mcmbalas sakiL hali Circbon, yailu malesakna dukah prihatin carbon yata
sudah mcm bunuh Arya Pena ngsang I wu s mamcjahi arya panangsang
yang membunuh Pangeran Pasarcan , anung maLyani pangeran pasarcyan ing
Tanggal Ligabclas par tcrang, bulan Lcluwelas suklapaksa posya masa I su­
Posya, seribu empatralus enampuJuh hasra paLangaLus ncmang puluh wwalu
delapan tarikh Saka. Mu lanya sampai ikang sakakala II wilan ikang Lcka nin g

/ 237/ scribu cmpalratllS lujuhpuluh /237/ saharsa paLangatus pilung pulllh


cmpal tarikh Saka yang mcmcrinLah di papal ikang sakakalanung mangadcg
ncgara Circbon adalah Sunan Circbon carbon nagari yata sunan carbon lawan
dcngan Pangcran Suwarga scbagai pangeran suwarga pakadipati carbon
adipali Cirebon pcrtarna, yang sclalu praLhama I anung nityasa mangawaki
mcwakili Sunan Circbon menjalankan sunan carbon megahing nili kaprabhun
Lata kcrajaan bcrsama seluruh balatcn­ lawan sakwchnya wadya-bala C<libon I
lara Cirebon. Pange ran Suwarga pangeran suwarga ange-masing
mcninggal lahun seri bu empalralus saharsa patangalus wwalung puluh
delapanpuluh lujuh larikh Saka. pitu ikangsakakala II henengakna
Heninglah kisahnya scj nak , bcrganli ng katha sakareng II gumantyakna
kcmudian kisahnya Iagi . Tcrsc­ tumuluy kaLhanya waneh II kahu­

/238/ butJah sClelah kc<latangan Sych /238/ capa I ri huwusnya Lekan ira syeh
Lemahabang di Jawadwipa. Seluruh lcmah abang ing jawa dwipa I sakweh
pcmuka agama Islam yang lengah ira dang accarya gama rasul ring lagi
berada di J awa lidak suka halinya, haneng jawa tan sukha lwas ira II apan
karena Syeh Lemahabang lain anutan­ syeh lemah abang len panganutan ira I
nya, walaupun sarna ugama Islamn ya, yadyapin samagamesJam niral muwah
biasa mc mb uat ai b dan senan liasa La magawe wirang mwang niLya
menj adi celaan dalam pemikirannya du madi wiwada nangken manga­
mcngenai agama; dan lain -lain lagi. la locilaicna mangenyagama / pawara­
ingin m nang scndiri dalam hal anutan marah lawan salwimya waneh II sira
agama lslamnya. Adapun Syeh Lemah kahyun swajayeng Lay Le ning panganu
abang itu Lan nikang agamels\am I hana pwe­
Jeang syeh lemah abang
132

1'1:391 dilahirkan di negara Malaka di 12391 min ijilakeng malaka nagari i


Sanghyang Hujung. Ia lennasuk masih sangyang hujung /1 rasik kawilang
berkerabat dengan Syeh Daluk Kahfi, santana pratisantana lawan syeh daluk
Sunan Ampeldenta, Syarif Hidayal, kahfi I sunan ampel denla I syarif hi­
Pangeran Panjunan, dan para wali lain dayat pangeran pajunan mwang para
di Jawadwipa. Inilahjalan ceritanya: wali waneh ing jawa dwipa II nihan la
Ketika kecil, Syeh Lemahabang ber­ marganya katha / kala raray ikang syeh
nama Abdul Jalil, selelah berusia lemah abang makamn abduljalil I Lelas
remaja ia pcrgi ke negara Parsi, lalu ira yuswa Lamna lungha mareng parsi
bcrdi am be be rapa lama di kOla nugari I Lumulu y Lamolah sawatareng
Bagdad. Di saria Ab ul Jalil berg uru kiLha bagdad I rikanang abduljali l ma­
agama Islam kepada pemuka agama gurwaga mes la m ri dang paccurya­
gume­

12401 (Islam) yang menganul Syiah 12..01 nung manganuL syiuh munLadar I
Mun ladar, karenany a il ulah ju ga I maLangyan sira juga nikang panga­
anulannya. Selclah menguasai agama, nutnya II Lelas ira ~ idagda magama I
kemudian pergi ke Gujaral di ncgara tumuluy lungha ring gujarul i bharaLa
Ind ia. Dari Gujaral pulang ke Malaka. nagari II sakcng gujaraL mulih La ya
Oi situ Abdul Jalil yang sudah disebut ring malaka II riking abdduljalil ikang
Ki Sych Daluk Jabaranta, alau Ki Syeh wus sinebuL ki syeh daLuk j:lbaranLa I
Daluk Abdul Jalil. Ia kawin dcngan aLhawa ki syeh datuk abduljalil I rasika
gadis dari Gujarat. Dari perkawinan­ masu'i lawan manodya sakeng gujarat I
nya lahir beberapa anak. Salah seornng ing pasanggaman nira manak ill pirang
dt antaranya yairu Ki Datuk Padhun, si ki I salah lunggal pantara ning yata
yaitu Ki Oatuk Bardul namanya lagi. ki datuk fadhun yata ki daluk bardut
Ke­ ngaran ira waneh // tu­

124U mudian pergi ke Bagdad kepada 1241/ lUu luy lungha ring bagdad ri
kerabatnya di sana. Lalu men uju wwang sanak ira rikanang 1/ ateher
Jawadwipa. Oi situ Syeh Lemahabang mareng jawa dwipa 1/ riking syeh
mula-mula berdiarn eli gunung Am­ Icmah abang lambaya ning tamolah
paran Jati bersama Syeh Daluk Kahfi, ing giri ngampran jati lawan yata syeh
karena Syeh Daluk Kahfi masih ler­ daluk kahfi /1 apan syeh datuk kahfi
masuk kerabatnya. Tidak berapa la­ hana La kawilang wwang sanak ira /1
manya ia eli gunung Amparan Jali, pira kunang lawa nireng giri ngam­
kemudian berdiam di Cirebongirang. paran jati II tumuluy tamolah ing car­
Di situ ia memperoleh banyak murid­ bon girang II riking sira makolih
133

nya. Kemudian berdiam di Pengging, akweh sisyanya II ate her lamolah ing
karena Bupali Pengging, yailu Ki pengging apan bupati pengging la
Ageng Kebo Kenongo menjadi mu­ kyagong kebo kenongo dumadi si­

/242/ ridnya, dan in memberikan /242/ sya nira I lawan sira maweh
sarana kepada gurunya. Di Pengging saran a ring guru nira II ing pengging
Syeh Lemahabang mendapal banyak syeh lemah abang makolih akweh
muridnya: para pClinggi juru, pen­ siwsyanya! pnr~matya / sang juru I
dud uk senang mcnjadi murid Sych janapada sukha La sira dumadi sisya
Lcmahabang. Tidak lama antaranya ning syeh lemah abang II tan lawas
lalu bcrdiam di Circbon, yailu <.Ii pantara ning tumuluy tamolah ing
Panjunan, dengan Pangeran Panjunan. carbon ya teng panjunan lawan
Ia selalu berkeliling ke desa-desa <.Ii pangcran panjunan I rasika nilyasa
Cirebon. Tidak bcrapa lama anLaranya, kumaliling ring dcsa-dcsa ing carbon I
ia mcndapal banyak muridnya. Dari tan pim lawas pantara fling makolih
Cirebon (ia pergi) ke Banlen kemudi­ akweh sisyanya / sakcng carbon ring
an semenLara berdiam di Palembang, bantcn tumulu}' sawalara tamolah in g
Swarnabhwni. palembang swarnabhumi II si­

/243/ Ia oleh wali yang sembilan /243/ ra de ning wali kung sangnn
dimusuhi karena Sych Lemahabang sinalronan apan syeh lemah abang
menyebarkan ajaran yang Labu, dan ia manguccaranaken wu wus kang pa­
berhenti melakukan kewajiban yailu mali I lawan sira mari tugahana ring
syariat Rasul. Syeh Lemahabang sa­ dharma yati!,,'u sarengat rasul tang syeh
ngal menguasai tarikal. Ia sudah lem3h abang atyanLa prajna nikang La­
menyebarkan ajaran bahwa aku adalah rengal / rasika wus manguccarnaken
Hyang Tunggal, Hyang Tunggal wuwus ngwang hana La hyang tunggal
adalah aku. lLulah sebabnya para bijak­ I hyang tunggal haneng twas ngwang /
sana itu memusuhinya. Sampai Syeh / ya dumoh ikang para sang kamastu
Lemahabang menYUfuh Ki Ageng nyau-uwani sira litakwan ikang syeh
Pengging bersarna pasukanny3 lemah abang kumon kyag6ng peng­
mendirikan kerajaan. Kemudian ging sakaulabalanya mangadegakna
rajya I tumulu­

/244/ menyerang Demak. Di Cirebon /244/ y nglurug demak I ing carbon


ia menyuruh Pang(:ran Carbon dan kumon sira pangeian carbon lawan­
para kepala daerah agar mere but para naya mandala malar angrebut
memerintah kerajaan Cirebon. Ajaran amerep rajya carbon I pawarawareslam
134

Islam Syiah sudah terdengar oleh syiah telas karongu ta de ning rat
seluruh dunia, dan sudah meresap kabeh / mwang huwus rinegep i twas
dalam hali orang ban yak. Mulanya ira sangghakweh // tambaya ning
pandangan orang penganut Syafii yang prayojana yata wwang panganut syafii
ada di lawa Barat dan kelompok orang i haneng jawa kulwan mwang paniwi­
penganul Hanafi yang ada di lawa han wwang panganut hanapi haneng
Timur kemudian dialihpujakan jawa wclan LUmuluy sinangharakna
scmuanya kcpada Syiah. Ia sakweh nya ring syiah II rasilGJ

12451 ingin mcnjadi raja di Jawadwipa. /2451 kahyun dumaui raLwing J<lwa
Beberapa pemimpinnya sudah meng­ dwipa I pirang siki sang pinakadi wus
ajukan Syeh Lemahabang. Selanjutnya humajcngan nira sych lcrnah abang II
terkisahkan, ada para murid Syeh saLUluynya kahucapa hana para sisya
Lemahabang di Cirebon ingin gurunya sych Icmah abang ing carbon kahyun
pantas menjadi sultan di Cirebon. Tet­ sang gurunya kcnoh dumaui sulwn ing
api keinginan itu tidak tercapai. Sete­ carbon II tathapi kahyun nira Lan pn[)­
lah Syeh Datuk Kahfi meninggal, haJa II ri huwu s ika sych daluk kahfi
Sunan Carbon menyuruh Pangeran angcmasi I sunan carbon kumon pa­
Panjunan agar menggantikannya ngeran panjunan malar mangganti­
menjadi guru di gunung Amparan. yakna dumadi sang gurwing giri
Kehendak Sunan Carbon itu dituruti, amparan abhipraya nira sunan carbon
tetapi Pangeran Panjunan tidak men­ tinutan tathapi pangeran panjunan tan
dapat murid karena banyak­ makolih sisya I apan akweh

12461 nya murid berguru kepada Syeh 1246/ nya sisya maguru ring syeh Je.
Lemahabang dan Syeh Syarif Hidayat, mah abang Jawan sych syarif hidayal
yailu Sunan Carbon. Ajaran Syiah yala sunan carbon pewarah wara(h)
menyebar di desa-desa. Syeh Lemah­ syiah I suma ring desa desa II syeh
abang pengikULnya sudah banyak; juga lemah abang kaula nira wus akweh II
sudah menembus balatentara Carbon towi wus tumus ring wadyaba\a
di istana Pakungwali. karen a Pangcran carbon ing pak ungwati kedatwan I
Carbo n ada lah senapati pasu ka n apan pangeran carbon yata senapaLi
Carbon yang men yebarkan aj ara n wady a carb on anung llmarakna
Syiah iLu. Oleh nya senanLiasa di­ pawarah warah nikang syiah II de nika
jadikan cakapan di antara balatentara nityasa dumadyaken wiwada pantaran
Carbon, juga di antara para ki ageng, ning wadyabala carbon [Owi pira pan­
para kepala daerah yang ada di desa­ tara ning kyageng / para naya manda la
desa haneng desa desa
135

12471 berguru kepada Syeh Lemah­ 12471 maguru ring syeh lemah abang I
abang. Sunan Cirebon selalu memi­ I sunan carbon kenwan mangcittak­
kirkan keadaaan negara. Ajaran Syeh neng kahanan nagara II wara(h) syeh
Lemahabang sudah menyebar memba­ lemah abang wus sumar mangulwan
rat, menyelatan, menirnur. Tetapi sete­ mangidul mangetan I talhapi ri huwus
lah peristiwa Ki Ageng Pengging krama ning kyagong pengging pi­
dibunuh oleh Sunan Kudus dan di­ nejahan de nira sunan kudus mwang
tangkapnya ban yak orang penganut linangkepnya pirang wwang panganul
Syiah, mulai ban yak murid Sych syiah II witan ikang akweh sisya nira
Lemahabang mclarika diri, kcmudian syeh lemah abang kaplayon lumuluy
bcrdiam di Circbon. Dcmikianlah tamolah ing carbon· I mangkana syeh
Syeh Lcmahabang berdiam di desa lemah abang tamolah ing carbon gi­
Cirebongirang deng an dijaga oleh rang desa lawan rinaksa de sisya nira I
muridnya. Hal itu lercicngar oleh Sul­ I niki karcngb de ning sultan ocmak
tan Dcmak, Raden Patah, radcn patah II

12481 bahwa musuhnya berada di /248/ yan salru nira haneng carbon I
Cirebon. Sultan Dcmak menugasi sultan demak akengkenan se napati
Senapati Bintara, yai ~ u Sunan Kudus, bintara yata sunan kudus iawan amawa
dengan membawa balatcntara banyak­ wadyabala sakweh ira pitungatus
nya tujuhratus orang. Semuanya wwang II sakwehnya mangdarana sar­
bersenjata lengkap mcnuju Circbon. wastra sangkep anjujug carbon sira
Sunan Kudus membawa sural Sultan sunan kudus amawa serat sultan dc­
Demak untuk Sunan Cirebon. Sural itu mak angge sunan carbon nikang serut
memberitahukan bahwa Sultan Dernak makapadanha yan sultan demak
meminta bantuan Sunan Cirebon un­ aminta upasrayan nira sunan carbon
tu k menangkap Sye Lemahaban g ata ngkcpa nika syeh lemah abang
agar dikalahkan, dan balatentara De­ malar kaparajaya II mwang wadyabala
ma.lc itu disuruh menangkap para demak ika konaken mangdalami para
murid serta pengikut sisya lawan kaula­

12491 Syeh Lemahabang di daerah 1249/ nira syeh lemah abang ing rat
Cirebon. Dengan senang hati Sunan carbon / Iawan sukha twas ira sunan
Cirebon membantu Sultan Demak dan carbon mangupasrayani sultan demak
menyanggupi bahwa mu suh harus mwang abhawarasa yan satru kudu
dikalahkan. Kemudian Sunan Cirebon kaparajaya II aleher sunan carbon
mendatangkan para murid Syeh Lc:­ tumekakna para sisya nira syeh lemah
mah ahang, para ki ageng, pangeran, abang I para kyagling I pinangeran ki
136

buyut, para kepala daerah dan para buyut para naya mandala I lawan para
petinggi di negara Cirebon. Di antara­ amatya ning carbon nagari II pantara
nya masing-masing adalah Pangeran ning sowang sowang yata I pangeran
Cirebon, yaitu senapati balatentara carbon yata senapati wadyabaJa carbon
Cirebon, Dipati Cangkuwang, Ki dipati cangkuwang I ki palu-hamba I ki
Paluhamba, Ki Gcdeng Junti, Ki gedeng junti I ki gcdeng Jemah putih I
Gedeng Lemahputih, Pangeran pangera­

/250/ J agasatru, Ki Gedeng Tedeng, /250/ n jagasatru I ki gcdcng tedeng I


Ki Anggaraksa, Ki Buyut Kalijaga, ki anggaraksa I ki buyut kaJijaga I ki
Ki Gedeng Sampiran, Ki Gedeng gedcng sampiran k.i gedcng trusmi I ki
Trusmi, Ki Gedeng Cirebongirang, Ki gedcng carbon girang I ki buyut weru
Buyut Wcru, Ki Buyut Kcmlaka, Ki I ki buyul kcmlaka I ki buyut truwag
BuyUl Truwag, Ki Buyut Tukmudal , ki buyut LUk mudal pangcran panjunan
Pangcran Cucimanah, Pangeran pangcran cucimanah I pangcran
Kajawanan, Syeh Juyuskani, Pangeran kejawanan syeh juyuskani I pangeran
Jagapura, Dipati Suranenggala, Ki jagapura I dipati surancnggala I ki
Gedeng Ujunggebang, Ki Gedeng gedeng ujung gebang I ki gedeng
Ender, Ki Buyut Bojong, Ki Buyut panguragan lei gedeng ender I ki
Kedongdong, Ki Gedeng Tameng, Ki buyut bojong I ki buyut kedongdong I
Gedeng Jagapura, dan banyak lagi. ki gedeng tameng I ki gedeng jagapura
Pada I lawan akweh muwah II ri

/251/ wakLU pengikutnya sudah /251/ kala kaula nira wus magosti
berkumpul di istana Pakungwati, Su­ pakungwati kedatwan I sunan kudus
nan Kudus mengabari Sunan Jati majnan de nira sunan jati wadyabaJa
bahwa pasukan Demak dan Cirebon demak lawan carbon anjujug mareng
menuju ke Cirebongirang, ke pondok carbon girang ing pondok *i syeh
Ki Syeh Lemahabang. Setelah pondok lemah abang II ri huwus nikang pon­
itu sekelilingnya sudah dijaga oleh dok sukumalilingnya wus rinaksa de
balatentara, utara, timur, selatan, barat ning wadyabala I lwar I wetan kidul
kemudi an Syeh Lemahabang di­ kulwan tum uluy syeh Iemah abang
tangkap oleh balatentara yang tinangkep de nira wadyabaJanung
dipim pin oleh Sunan Kudus, juga Dinaya de nira sunan kudus juga kaula
pengikutnya semuanya yang menjaga nira sakwehnya kang meksa syeh
Syeh Lemahabang dl pondok itu, lemah abang ing nikang pondo­
137

/252/ Kemudian dibawa ke surau /2521 k tumuluy ginawa ring tajug


agung Sang Ciptarasa. agong sang ciptarasa / rikung wus
Di situ suciah berkumpul semua para gosti sakweh ira para wali
wali, berhimpun di SilU. Adapun para kapwanomhom rikung II han;l pwa sira
ki gedeng, para ki buyut, para para ki gedeng I para ki buyut para
pangeran, dan pengikutnya di istana pinangeran lawan kaula nireng
Pakungwati tidak boleh pulang; pakungwaLi kedaLwan tan wineh mulih
mereka dijaga oleh balatentara Demak sira rinaksa de ning wadyabala demak
dan Cirebon. SemenL:lra itll di surau lawan carbon / sawatareng Lajug sang
Sang Ciptarasa ramailah cakapan Syeh ciptarasakrak La wiwada ning sych
Lemahabang dengan Sunan Kalijaga. Icmah abang lawan sunan kalijaga I
Sunan Kudus , Sunan Giri menjadi sunan kudus sunan giri kadi jaksa II
jaksa. Semua para pctinggi, scnapaLi, sakwch ira paramalya / sena pUli I
pangeran, pinangeran I

/253/ ki gedeng, ki bUYUl, para kepala /253/ ki gedcng / ki buyul para naya
dacrah , dcsa dan pcnduduk pcnganul mandala I desa mwang janapada pa­
Syafii dan Hanafi, scmuanya bcrhim­ nganut safii mwang hanapi II sakweh
pun di dalam surau agung Sang ira kapwa homhom ing jcro tajug
Ciptarasa yaiLU mendengarkan pernng agong sang ciplarasa I yatiku ma­
mulut antara Syeh Lemahabang dan rengokna wiwada ning cangkem pan­
para wali. Banyak juga pcnduduk ikUl tara ning syeh lemah abang lawan para
menonLon dan me ndengarkan per­ wali 1/ akweh juga janapada milu
cakapan Sang Kali yang I4lk lerpUlus manonton mwang mareng6kna nikang
perkaLaannya. Akhirnya mcngeluarkan pawacanan sang kali lawas ira mawa­
kala-kala tidak paLUl, mendidihlah hati canan datan pegaL de nira sabda I i
para wali, gusarlah mereka. wekasan mamijilakna wuwus tan ra­
hayu II umwab ta twas ing para wali I
kroda ta sira we­
/254/ Akhimya murkalah keduanya, /254/ kasan pada galak nira kalih
yai tu Syeh Lemahabang dan para wali. yata syeh Iemah abang lawan para wali
Mereka berdua kemudian mengeluar­ / sira kali h tu mu luy mamij ilakna
kan ucapan yang memalukan dan sa­ walepanung maw irangaken mwang
ling mengutuJc karena mereka meng­ sumapa sira kalih II tapan sira pada
harap menang sendiri. Maka jalannya harep swajaya II matangyan marganya
sewala menjadi kaeau. Tidak lama di pawaeanan dumadi harohara II tan
antara dua murid Syeh l.emahabang SQwe pantara ning wwang rwa sisya
138

menyerang Sunan Kalijaga dan Sunan nira syeh lemah abang angrangsang
Giri. Tetapi keduanya tidak lerlalu sunan kalijaga mwang sunan giri II
lama antaranya yang ingin menusuk tathapi sira kalih alpiyana kalena
SlInan Kalijaga dengan kerisnya, jadi nyamtaranya kahyun anuduk sunan
dibunllh oleh bala­ kalijaga lawan curik ira I siddha pi­
nejahan de ning wadya­

12551 lemara Cirebon yang menjaga. 1255/ baJa carbon ikang rumaksa II
Sawnya cekatan menyerang S lInan ikang siji kancit angrangsang sunan
Giri sambil mcmegang keris, menuju giri Jawan agogoh curik anjujug ing
ke depan Sunan Kudus, kemudiJn arepan s unan kudus lumuluy·
discrang oJeh pengawal Sunan Cire­ mungsang de nira bhayangkara ning
bon, dan dibunuh oleh Ki Bawuk dan sunan carbon mwang pinejahan de
Ki Lodaya. Tidak lama, di dalam surau ning ki bawuk mwang ki lodaya II ten
Sang Ciptarasa kacau, pacta waktu ilU kalena ing jero tajug sang ciptarasa
juga baJatenlara Cirebon dan Demak harohara I alpiyasa kalcna wadyabala
mcnguasai keadaan di dalam smau carbon bwan demak mangdaJarn ika
agung iw. Setelah itu para wali hanan ing jero tajug magong II ri
memikirkan akibat semua kelakukan huwus ika para wali mangaJocitakna
Syeh padartha ning sarwakarma nira syeh

1256/ Lcmahabang. Demikianlah Su­ 1256/ lemah abang II makanimilla


nan Circbon, yaitu Syeh Syarif Hi­ ikang sunan carbon yata syeh Sarif
dayatullah, menjadi hakim. Akhimya hiciayatulJah kadya hakim i wekasan
diputuskan bahwa Syeh Lemahabang anggunita yan syeh lemah abang tini­
dijatuhi hukuman mati oleh Sunan ban dendan pati II de ning sunan kudus
Kudus yang ditugasi membunuhnya. ikang inajnan matyani II tumuluy
Kemudian Iengan Syeh Lemahabang nikang asta ning syeh lemah abang
diikat, menuju tengah halaman di tinaliyan anjujug ring tengah ing sabha
depan surau agung Sang Ciptarasa, I ngarepan tajug ag6ng sang eiptarasa
dengan lengkap pasukan yang menjaga I lawan sangkep wadya kang rumaksa
mengelilingi. Kemudian Sunan Kudus inakumaliling II ateher sunan kudus
membunuh Syeh Lemahabang, dan mamejahi syeh lemah abang II mwang
jenazahnya dilruburkan di Dusun di sang wangkai pinemdem ing dukuh
Kemlaten. Setelah kem_laten I ri sampu­

/257/jtu semua murid Syeh Lemah­ /257/ nika sakwehnya sisya nira syeh
abang dan ajaran Syiah dilepaskan. lemah abang mwang panganutan syiah
139

ten tara dari Jawa Barat (dipimpin kulwan ya denira sultan trenggono
oleh) Sultan Trenggono dan panglima mwang mahasenapati fadhi­
besar Fadhil

/223/ lah Khan . Di sana raja Panaru­ /223/ llah khan I rikaneng raja pan­
kan sudah menyiapkan pasukan besar arukanwus dinanan mahabala lawan
dengan tigaribu tujuh perahu besar ke­ lelung hasra pi lung prahwagong alit /
cil, kemudian di tengah laut bertem­ lumuluy ing madycng jaladri yuddha
purlah perahu Demak dengan Pa­ la ring prahwa demak lawan pana­
narukan. Dalam perang itu perahu ba­ rukan ling nikang yuddha pmhwakeh
nyak yang rusak, tenggelam, sisanya ikang syuhdrawa I kelem sesanya mire
mcnuju ke tepi laut. Kemudian me­ ring lira ning sagara II lumuluy mate­
ngmung (?) balatentara yang ada di gus wadyabala kang haneng kitharaja I
ibukota. Ketika ilU jiwa penduduk I ring samangkana jiwita ning jana­
menuju huruhara jika malam, pada humara harohara rahine wcngi
ketakutan akan lindakan yang memba­ katakul ing kramanung aridu II tan
hayakan. Tidak lama lawas pa­

/224/ anlaranya balatentara Demak /224/ nLara ning wadyabala demak


menyerbu ke kola Panarukan pada lumurug ring kilha panarukan san­
waklU senja hari. Ramailah perlem­ dhyahoratrakrua II marurek la nikang
puran anLara balatcntara Demak de­ yuddha pantara ning wadyabala demak
ngan balatentara Panarukan, dibanlu lawan wadyabala panarukan inupa­
penduduk dengan rnembawa berbagai srayan de janapada lawan amawa
senjala. Sang Panyerbu bertebaran sarwwastra I sang lumurug manalan­
bagaikan heruang yang maju, memba­ dang i kadi teki karungnya masok
hayakan balalentara Blambangan dan bhayanaka wadyabalala blambangan
Pasuruan sampai ke Panarukan, mem­ lawan pasuruan lekan ing panarukan
bantu balatentara Panarukan, para mangapyayana wadyabala panarukan I
kepala daerah dari desa sekitar liba di para naya mandala sakeng decantara
medan pCrLempman, mendesak bala­ lekan ing yuddha legangrangsang
wadyaba­

/2251 lentara Demak. Berapa lamanya /2251 la demak pira la lawas nikang
pertempuran itu sudah meramaikan yuddha was marurek wadyabala de­
balatentara Demak dan Panarukan, mak mwang panarukan akweh ikang
ban yak yang gugur dalam pcrang. angemasing yuddhalaga II sultan de­
Sultan Demak dengan para pemimpin mak lawan sang pinakadi mwang pa­
140

Namun demikian, penganut Syiah lenepasakna j tathapyan mangkana sira


sudah semuanya ingin menjadi peng­ panganuta syiah wus samaya kahyun
ikut Syeh Syarif Hidayat, kemudian dumadi kaula nira syeh syarif hidayat
menganut Syafii. Tidak lama an­ ateher manganuta safii II datan lawas
taranya, kuburan Syeh Lemahabang di pamara ning ikang candi ning syeh
puja oleh penganut Syiah dari dusun­ lcmah abang I inuja de nira wwang
dusun, yaitu Cirebon, Sundakalapa, panganut syiah sakeng desa desa I
Banten, dan dacrah Jawa Timur scrta yatiku carbon sundakaJapa Ibanten
wilayah Parahyangan. Juga dari lawan rat jawa wetan mwang
Swarnabhumi dan Sanghyang Hujung. parahiyangan mandala I juga salecng
Malea Sunan Cirebon menyuruh pc· swarnabhumi I lawan sanghyang
ngawalnya di hujung II malangyan sunan carbon
. kinon bayangkara nira ling

/258/ lengah malam jenazah itu di· /258/ lcngah rahinan kulem nikang
pindahkan ke gun ung Amparan tanpa sang wangkai inalihaken ring giri
diketahui olch orang scluruh dacrah. amparan lawan tan kinawruhan de nira
Sedangkan isi kuburan Syeh Lema­ wwang saraL kabch II i sedeng jero
habang di Kcmlaten digantikan dengan cancli ning syeh lemah abang haneng
anjing hitam legam. Tiga hari kemu­ kernla.len ginamyakna lawan aswa
dian, semua orang Syiah dikumpulkan cemanireng II telung dina LUmuluy
di ku buran Syeh Lemahabang di saleweh ira wwang syiah akambalan
Kemlaten. Semua orang penganul ing candi ning syeh lernah abang ing
Syiah dari Jawa Timur merninta kcmlaten sakweh ira wwang panganul
kepada Sunan Cirebon agar jenazah syiah sakeng jawa wetan aminta ring
Syeh Lemahabang dikuburkan di sunan carbon malar nikang wangkai
Pengging, Jawa Timur. Permimaan syeh lcmah abang cinandyakneng
pengging jawa wetan I nikang pamala­

12591 itu dikabulkan oleh Sunan Cire­ 1259/ kwan nira sinembawan de nira
bon. Tetapi pengi kut Syeh Lemah­ sunan carbon I Lathapi kaula nira syeh
abang terkejut setclah melihat bangkai lemah abang kagyat ri huwus tuming­
anjing hitam legam . Kemudian Sunan hal sang wangkai aswa ccmanireng II
Cirebon berkata kepada mereka ateher sunan carbon maojar ring sira
semua, "janganlah kalian semua kabeh II haywa ta sira kabeh mamuja
memuja bangkai ini. Yang dipuja nikang wangkai II ikang pinuja hana ta
adalah Hyang Widi. Ketahuilah hyang widi II kawruhan La de nira
olebmu keadaan dunia ini. Babwa swastha ~n~ huwana I yan manusa
141

manusia sesuai dengan tugasnya kapwa tutur i dharmmanyatika ma­


adalah memuja kepada Hyang Widi, ngastungkara ring hyang widhi I tapan
karena tidak ada manusia seluruh tatan wwanten manusa sabhuwana
dunia yang kuasa menandingi ke­ ikahen wenang tandinga de ni prabha­
kuasaannya. wanya II

/260/ kemudian aku mengingatkan /260/ matangyan ngwang mangeti


kalian semua, janganlah kalian ring sira kabeh II haywa ta sira kar­
meninggalkan syariat Rasul, janganlah yaken syarengat rasul I haywa ta
kalian ikut ajaran Syeh Lemahabang. siranut pawarah wara(h) syeh lemah
Sekarang ikutlah kalian anutanku, abang I engke sira dumadyakna panga­
yaitu Syafii karcna ajaran Syafii nutanku yata safii II Lapan panganutan
adalah pantas bagi kita scmua. Kabar­ safii I hana ta kenoh ri kiLa kabch II
kanlah kepada orang lain bahwa pituturakna ring wwang Ian ycn pa­
anutanku ini pantas. "Maka banyaklah nutanku niki kenoh II witan ikang
murid Syeh Lemahabang menjadi akweh sisiya ning syeh lemah abang
murid Sunan Cirebon, berguru mereka dumadi sisya sunan carbon maguru La
akhimya di Cirebon semuanya, ingin sira wekasan ing carbon sakwehnya
agar Sultan kahyun ira sulta­

/261/ Demak sudah terlaksana. Maka /261/ n demak wus kalaksanan sing­
selama kerajaan Demak berdiri sampai gihnya witan rajya demak mangadeg
kerajaan Pajang, tidak ada yang ingin teka ning rajya pajang I tan hana
mengalahkan Cirebon, karena Cirebon kahyun nira ngalindih carbon hetunya
adalah orang tua, besar wibawanya, carbon ika wwang atllha I agong swa­
Selanjutnya kisahnya lagi, mengenai bhawa nira II satuluynya ri kathanya
permitraan kerajaan Cirebon, kerajaan waneh I mangene pamitra ning rajya
Pajang, Banten, dan kerajaan-kerajaan carbon rajya pajang I banten mwang
lainnya lagi, seperti juga mengenai si rajya rajya lenya waneh II kumwa juga
balar, yaitu Belanda yang besar mangene sang bule yata sang walandi
nafsunya mengalahkan kerajaan­ I ikang agong kaharep ira ngalindih
kerajaan di bumi Jawadwipa, juga rajya rajya i bhumi jawa dwipa I juga
daerah pulau-pulau di bumi Nusantara rat nusa nusa ibhumi nusantara II

/262/ Pustaka Rajya-rajya i Bhumi /2621 iti pustaka rajya i bhumi nusan­
Nusantara ini, sarga keempat dari par­ tara I caturtha sargah ing dwitya parwa
wa kedua. Pustaka ini sudah diketahui II iti pustaka wus kinawruhan mwang
dan disetujui oleh utusan kerajaan, hinajengan de ning duta rajya I dura
142

utusan daerah dari pulau-pulau di mandala saka nusa nusa i bhumi


bumi Nusantara, Lennasuk Jawadwipa. nusantara I sapinasuk jawa dwipa II
Mereka semua yang berkumpul dan sira kabeh ikang akembalan mwang
menyanggupi sena mcm uLU skan abhawarasa lawan anggunita. sarwa kra
semua perisLiwa dalam kisah, udah maning kalha I ngke wus siddha pari­
menjadi semp uma semua harapan pu ma sakweh ing citk, ni rs II Lela
mercka. Selesai disusun dan dituliskan sinusun mwang sincrat ing carbon ri
di Cirebon tarik h Sa ka dwi suddha sakakala II dwi sudd ha rasa tu ngga l
rasa lung al . wncigal sebelas paro­ lng ekadasa kresnapaksa I margasira
gelap, bulan Margasi ra. AcJapun yang (masa) II hana pw kang

/26 / men ", lOgin ka n peringatan dc­ /263/ abhipraya ning sakakala mang­
mikian adalah du a kcrajaan, yaitu kana yaliku I dwi rajya yaw rajya d~­
kcrajaan Dcmak dan kcrajaan Circbon mak la wan rajya carbon W LiS su<.ldha
s udah reda cl ari kerugian dan sakcng durlabha mwang kaharuharan
kckacauan oleh Sy h Lemahabang dan ikang ginawe de nira syeh lemabang
Ki Agc ng K b K nongo dcngan lawan kyagong kebokenongo lawan
pcngikutnya. Kcm udian kerajaan Dc­ kaulabala nira II ateher rajya d~ m ak la ­
mak dan kerajaan Cirebon benn iLra wan rajya carbon pami tran mwa ng
dan b rsaudara, sehingga kedua kera­ carbon pamitran mwang padu luran I
jaan ilU seperti mcnjadi sa Lu, dan k.isah matangyan mwang raj ya kadi dumadi
akhir ini, aku min La jika ada yan g l [ ­ sawiji I eawan katha wekasan iti I
salah alaU Lcrlupul dalam tulisan ini ngwang aminta yan hanekang kasasar­
maalKanlah . Dan pustaka ini suda h athawa keluputan ing seTal sa(s) treki
dike­ waraksamakna ta II lawan ili pustaka
wus kina­
/264/ tahui dan dilerima oleh Sultan /264/ wruhan mwang hinajengan de
Sep uh da n Su lt an Anom eirebon ning sultan sepuh lawan sultan anwam
B~g i LU juga Sultan Banten, Susuhonan carbon I kumwa juga sultan banten su­
Malaran dan ralu-ralll Parahyangan , suhunan mataram mwang ratu ralll
dan raja-raja di bumi Nusantara, De­ parahyangan raja raja swamabhum i I
ngan adanya kesalahan sedikit sudah mwang raja raja haneng rat nusa nusa
diperbaiki demikian nanti cerita. raja­ i bhumi nusantara II mwang hanekang
raja ini menjadi sempuma dan teramat kaluputan ahalil wus inowahi I ma­
bermanfaat di dunia. Selesai sudah tangyan ngkel iti bhretkatha dumadi
jadi. paripuma mwang alyanta. makaguna
ning rat janapada II wus rumuhun
pun II

Anda mungkin juga menyukai