Anda di halaman 1dari 1

KOMPAS.

com
- Gubernur Nusa Tenggara Barat M. Zainul Majdi mengakui, pendidikan di daerah tersebut
masih menghadapi banyak masalah yang perlu diatasi bersama. Masalah tersebut antara lain
masyarakat yang belum memahami pentingnya pendidikan bagi anak usia dini, baik formal
maupun nonformal, serta mutu pendidikan kejuruan yang relatif sangat kurang.
Demikian dikemukakan Zainul dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban
(LKPJ) 2009 Gubernur NTB, di Mataram, Senin (24/5/2010), di hadapan sidang
paripurna DPRD NTB. Dia menjelaskan, masalah lain yang dihadapi adalah tenaga
pendidik mata pelajaran tertentu yang masih kurang.

"Selain itu minat masyarakat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
relatif masih rendah serta masih tingginya angka buta huruf," kata Zainul.

Menurutnya, di NTB hingga kini terdapat sekitar 417.991 warga yang masih
menyandang buta aksara. Untuk mengatasi berbagai masalah tersebut, kata Zainul,
pemerintah daerah melaksanakan sejumlah upaya antara lain memberikan bantuan
alat/sarana bermain untuk merangsang minat masyarakat belajar.

"Selain itu menambah gedung dan ruang kelas baru serta mengembangkan SMP
terbuka, SD dan SMP satu atap yang berlokasi di kecamatan, serta melengkapi
sarana laboratorium IPA, biologi, bahasa dan komputer," katanya.

Pemerintah daerah juga terus mengangkat guru bidang studi tertentu yang langka,
meningkatkan jumlah dana dan penerima beasiswa serta meningkatkan proses
pembelajaran dengan 32 kali pertemuan melalui sistem blok.

Anda mungkin juga menyukai