SULUK DEWARUCI
ALIH AKSARA & ALIH BAHASA
R. Panji Suryawijaya
Perpusnas Press
2020
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
Data Katalog dalam Terbitan (KDT)
Suluk Dewaruci Alih Aksara & Alih Bahasa Oleh: R. Panji Suryawijaya
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2019
120 hlm. ; 16 x 23 cm,--(Seri Naskah Kuno Nusantara)
1. Manuskrip. I. R. Panji Suryawijaya II Perpustakaan Nasional. III. Seri
E-ISBN : 978-623-7830-88-7 (PDF)
Perancang Sampul
Irma Rachamawati
Diterbitkan oleh
Perpusnas Press, anggota Ikapi
Jl. Salemba Raya 28 A, Jakarta 10430
Telp: (021) 3922749 eks.429
Fax: 021-3103554
Email: press@perpusnas.go.id
Website: http://press.perpusnas.go.id
perpusnas.press
perpusnas.press
@perpusnas_press
Sambutan
- iii -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
Jakarta, 2019
ttd
- iv -
Kata Pengantar
-v-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- vi -
Daftar Isi
Sambutan................................................................................................... iii
Kata Pengantar.......................................................................................... v
Daftar Isi................................................................................................... vii
Bab I Pendahuluan.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................... 1
B. Deskripsi Naskah................................................................. 2
C. Naskah Terkait..................................................................... 4
D. Prinsip Edisi Teks................................................................ 4
Daftar Pustaka........................................................................................... 88
- vii -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- viii -
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kisah Dewaruci merupakan salah satu cerita yang terkenal di tengah
masyarakat, terutama Jawa, yang berisi tentang ilmu kesempurnaan hidup.
Teks Dewaruci berasal dari teks berbahasa Jawa Kuno yang digubah ke
dalam bahasa Jawa. Akan tetapi, sayangnya pengarang teks Dewaruci ini
tidak diketahui (Poerbatjaraka, 1954: 74). Berdasarkan sumber Jawa Kuno-
nya, teks Dewaruci berisi perjalanan Bima ke samudra sampai bertemu dan
mendapat pelajaran dari Dewaruci. Teks Dewaruci berbahasa Jawa Kuno
tersebut selanjutnya digubah kembali ke dalam bahasa Jawa berbentuk
tembang macapat. Penggubahan Dewaruci versi Jawa itu kemungkinan
dilakukan oleh Yasadipura (Arps, 2011). Dalam bentuknya yang baru, teks
Dewaruci tidak hanya diakhiri oleh fragmen pengajaran Dewaruci kepada
Wrekudara, tetapi dilanjutkan sampai Wrekudara mencapai pencerahan.
Kepopuleran Dewaruci dibuktikan dengan adanya banyak naskah dan
beberapa versi yang terdapat dalam kesusastraan Jawa. Teks Dewaruci
juga sudah beberapa kali diterbitkan dengan masing-masing versinya.
Teks Dewaruci yang menjadi objek kajian ini adalah gubahan Raden Panji
Suryawijaya dan merupakan versi tersendiri, berbeda dengan versi yang
lain. Perbedaan versi di antara teks Dewaruci terutama mengenai perbedaan
jumlah bait-baitnya. Teks Dewaruci pada umumnya terdiri dari lima pupuh
dengan menggunakan empat tembang yaitu Dhangdhanggula (pupuh 1 dan 5),
Pangkur (pupuh 2), Sinom (pupuh 3) dan Durma (pupuh 4). Teks Dewaruci
Kramaprawira yang terbit tahun 1870 terdiri dari: Dhangdhanggula (15 bait),
Pangkur (44 bait), Sinom (17 bait), Durma (32 bait), dan Dhangdhanggula
(49 bait). Sedangkan, Dewaruci Mangundihardja yang terbit tahun 1928
terdiri dari: Dhangdhanggula (16), Pangkur (44), Sinom (17), Durma (32),
dan Dhangdhanggula (55).
Teks Dewaruci Suryawijaya terdiri dari: Dhangdhanggula (21), Pangkur
(44), Sinom (17), Durma (32), dan Dhangdhanggula (67). Nama Raden Panji
Suryawijaya dalam teks Dewaruci ini ditunjukkan oleh sandi asma pada bait
pertama pupuh pertama yang berbunyi sebagai berikut:
-1-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
B. Deskripsi Naskah
Naskah teks Dewaruci terdapat dalam Katalog Induk Naskah-naskah
Nusantara Jilid 4 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan kode
naskah Br 77. Naskah terbuat dari kertas Eropa tipis yang terdiri dari 109
halaman. Ukuran naskah 16 x 20,4 cm, terdiri dari 18 baris perhalaman. Teks
ditulis dengan aksara dan bahasa Jawa. Teks berbentuk tembang macapat
terdiri dari lima pupuh (Dewaruci) dan 16 pupuh (Piwulang Sae Sagung
Janma Taruna).
-2-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
Pada bait pertama terdapat sandi asma yang menyebut nama Raden Panji
Suryawijaya sebagai penulis teks. Raden Panji Suryawijaya adalah staf A.B.
Cohen Stuart, pegawai Bataviaasch Genootschap tahun 1870-an.
Pada bagian awal naskah terdapat keterangan tentang teks yang berbunyi
sebagai berikut:
Punika sĕrat wahosan Dewaruci, lumayan kadamĕl rĕngĕng-rĕngĕng
kalayan bethang, utawi klekaran sinambi mehi lod-lodan Anyariyosakĕn
kala śang Arya Wrĕkudara anggaguru dhatĕng Dewaruci wontĕn
tĕlĕnging samudra, awit saking tudhuhing Dhanghyang Durna kinen
ngupados toya prĕwitra sari.
Kasĕrat dening
Mangundihardjo
Terjemahan:
Ini teks bacaan Dewaruci, lumayan untuk rengeng-rengeng sambil istirahat atau
bersantai sambil latihan. Menceritakan saat Arya Wrekudara berguru pada Dewaruci
di dasar samudra, karena petunjuk Danghyang Durna disuruh mencari air suci.
Ditulis oleh
Mangundihardja
Pada bait akhir teks terdapat keterangan bahwa naskah disalin tahun 1819,
atau sekitar 1897 M, pada hari Jumat Legi, tanggal 16 bulan Sawal. Naskah
ini disalin oleh Mangundihardja, seorang siswa kedokteran dari Bagelen yang
sedang menyelesaikan sekolah di Batavia.
Pupuh-pupuh teks Dewaruci, antara lain: 1. Dhangdhanggula (21); 2.
Pangkur (44); 3. Sinom (17); 4. Durma (32); 5. Dhangdhanggula (67). Teks
Suryawijaya (disingkat S) mempunyai enam bait pembuka yang berbeda
dengan teks yang lain. Bacaan pada pupuh ke-3 bait ke-9 baris ke-5-8 diulang
di bait ke-13 pada pupuh dan baris yang sama.
-3-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
C. Naskah Terkait
Teks Dewaruci lain yang pernah diterbitkan yaitu;
1) Edisi Kramaprawira (disingkat K) diterbitkan tahun 1870 oleh penerbit
van Dorp Semarang dengan aksara Jawa, kemudian dicetak ulang oleh
van Dorp tahun 1873 dan 1880. K memiliki perbedaan bait dan bacaan
dengan teks Suryawijaya (S). K terdiri dari pupuh-pupuh sebagai berikut:
1. Dhangdhanggula (15); 2. Pangkur (44); 3. Sinom (17); 4. Durma (32);
5. Dhangdhanggula (49). Teks K diawali dengan Awignam astu nama
sidham dan tidak mempunyai bait tambahan di awal dan akhir teks seperti
S. Bait pertama K menceritakan saat Wrekudara pulang ke Amarta untuk
berpamitan kepada saudaranya karena mendapat perintah mencari air suci
oleh Danyang Durna. Bagian ini terdapat pada bait ke-7 pada S. Di akhir
teks K dan S mempunyai bait yang sama sampai bait ke-46, selanjutnya
K berakhir sampai bait ke-49, sedangkan S berakhir sampai bait ke-67.
Satu bait teks penutup yang sama muncul pada S dan K yaitu bait ke-64
pada S atau 48 pada teks K. Namun, beberapa bait akhir S kemungkinan
ditambahkan oleh penyalin bukan dari Suryawijaya sendiri. Bacaan K
dimasukkan dalam aparat kritik sebagai perbandingan bacaan.
2) Edisi Mangunwijaya (disingkat M) diterbitkan tahun 1928 oleh Tan
Koen Swi Kediri. Teks M terdiri dari pupuh-pupuh sebagai berikut; 1.
Dhangdhanggula (16); 2. Pangkur (44); 3. Sinom (17); 4. Durma (32);
5. Dhangdhanggula (55). M dimulai dengan satu bait pembuka yang
berbeda dengan S maupun K. M mempunyai bait tambahan mulai pupuh
V.33 sampai 40, selanjutnya bait 41-53 kembali sepeti S dan K. Mulai
bait 47 pada S dan K atau bait 54 pada M, teks berbeda sama sekali.
Bacaan M dimasukkan dalam aparat kritik sebagai perbandingan bacaan
S dan K.
-4-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
-5-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
-6-
Bab II
Edisi Teks dan Terjemahan
I. DHANDHANGGULA I. DHANDHANGGULA
1. Rarasing kang sekar sarkara 1. Untaian tembang dhandhanggula
mrik/ harum,
amarsudi tuladan utama/ meniru teladan utama,
den jalimet pangincenge/ ditentukan sasarannya, sebab
pan kathah serat suluk/ banyak serat
jinarwakken raosing ngelmi/ suluk, diterjemahkan isi
surti tuwin wiwaha/ pengetahuannya,
ya Boma tateku/ surti dan wiwaha, juga Boma itu,
winawang surasanira/ diperhatikan maksudnya,
Jayabaya Rama babat Jayabaya, Rama
sadayeki/ dan babat, semua ini, juga
ya pinethik sadaya// diambil semua.
-7-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
-8-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
5. Ati suci slamet donya ngakir/ 5. Hati suci selamat dunia akhirat,
/h.l/ kedua, agar selalu
kaping rone padha ngupayaha/ mengusahakan,
ngelmu kasampurnan tembe/ ilmu kesempurnaan nanti,
kawruhana pangridhu/ agar diketahui penggoda,
pamurunge ratu sakalir/ yang membatalkan hidup sampai
urip prapteng ngantaka/ mati,
keh begalanipun/ banyak halangannya,
yen sira kurang prayitna/ jika kamu kurang waspada,
reficanane syakharatul maot gangguan sakarotul maut ketiga,
sasthi/ kematianmu.
kaping tri patinira//
-9-
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 10 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 11 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
11. Tan winarna kang kari 11. Tidak diceritakan yang prihatin,
prihatin/ diceritakan perjalanan Sena,
kawuwusa lampahira Sena/ tanpa kawan hanya sendiri,
tan pawadya among dhewe/ hanya kilat (dan) angin ribut,
mung bajra sindhung riwut/ melalui jalan yang menyimpang,
ambebener murang ing margi/ badai ada di depan,
prahara munggeng ngarsa/ ribut bergemuruh, orang desa
gora reh gumuruh/ terkejut (dan)
kagyat miris padedesan/ takut, yang dilalui terlempar,
kang kaambah kapranggul takut gemetar,
dharodhog ajrih/ terduduk menyembah-nyembah.
andhepes nembah-nembah//
12. Kathah segah tan ana tinolih/ 12. Banyak suguhan tidak ada yang
langkung andreng prapteng ditengok,
Kurusetra/ lebih fokus sampai di Kurusetra,
marga geng kambah lampahe/ perjalanannya sudah tiba di jalan
glising lampahira sru/ besar,
gapura geng munggul kaeksi/ jalannya sangat cepat,
pucak mubyar amuncar/ gapura besar tinggi terlihat,
saking doh ngunguwung/ puncaknya menyala-nyala,
lir kumenyaring baskara/ dari jauh seperti pelangi,
kuneng wahu kang maksih seperti kilauan cahaya matahari,
wonten ing margi/ dan yang masih di jalan tadi,
wuwusen ing Ngastina// akan diceritakan di Astina.
- 12 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
14. Raden Kuwirya Kurawa sekti/ 14. Raden Kuwirya (adalah) Korawa
miwah Rahaden Jayasusena/ yang sakti,
Raden Rekadurjayane/ dan Raden Jayasusena,
prapteng ngarsa sang prabu/ Raden Rekadurjaya,
kang ginusthi mring jayeng tiba di hadapan sang prabu,
jurit/ yang dijunjung agar menang
sor sirnaning Pandhawa/ dalam perang,
ingkang dadya wuwus/ kalah dan hilangnya Pandawa,
aywa kongsi bratayuda/ yang akan menjadi cerita,
yen kenaha ingapus jangan sampai bratayuda,
sangkaning aris/ seandainya dapat disiasati dengan
sirnane kang Pandhawa// cara halus,
hilangnya Pandawa.
- 13 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
16. Obah kagyat kang samya neng 16. Semua yang di depan terkejut,
ngarsi/ sang Raja Astina berkata,
Sri Narendra Ngastina Dinda, mendekatlah kesini,
ngandika/ Wrekudara mendekati
yayi den kapareng kene/ Dhanghyang Drona lalu segera
Wrekudara anjujug/ menyembah,
Dhanyang Duma sigra dirangkul lehernya,
ngabekti/ Aduh, anakku,
rinangkul jangganira/ kamu jadi akan mencari,
babo sutengulun/ air prawita (untuk) kesucian
sira si da ngulatana/ hidup,
ingkang ti<r>ta prawita jika itu akan terlaksana.
sucining /h.4/ urip/
yen iku kalakona//
- 14 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
18. Prenahipun kang er adi ening/ 18. Letak air utama yang jernih,
sang Resi Duma mojar ing sang Resi Duma berkata kepada
Sena/ Sena,
adhuh putraningsun angger/ aduh, putraku angger,
enggone kang toyanung/ tempat air yang unggul,
pan ing wana Tikbrasareki/ di hutan Tikbrasara,
turuten tuduhing wang/ ikuti petunjukku,
sanget parikudu/ harus dengan hati-hati,
nucekaken badanira/ menyucikan badanmu,
ulatana loring Gadamadaneki/ carilah di utara Gadamadana,
ing wukir Condramuka// di gunung Candramuka.
- 15 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 16 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 17 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 18 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 19 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 20 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
10. Munya genthane kang muja/ 10. Lonceng yang memuj a berbunyi,
gugup denya nawurken wangi- gugup menaburkan wewangian,
wangi/ bau harum menyebar,
sari sugonda sumawur/ jalannya tadi,
wahu ta lampahira/ tiba di gua di gunung
prapteng wukir Condramuka Candramuka,
guwanipun/ dibabad dan gunungnya digali,
binubak wukir dhinungkar/ batu dibuangi jauh.
sela siningsalan tebih//
- 21 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
13. Gora sabda lir butula/ 13. Suara keras seperti akan
mahitala lir Lodrakalamurti/ menembus,
girindra kontrag gumuruh/ dasar bumi seperti bentuk
katon sang Wrekudara /h.8// Ludrakala,
binandhem ing wukir panggah gunung bergetar bergemuruh,
asm muwus/ sang Wrekudara terlihat,
heh kok dhik ditya bebaya/ di gunung dilempar (tapi) kokoh,
dursila krama mrih pati// berkata keras,
hei kamu, raksasa berbahaya,
tingkahmu jahat mencari mati.
- 22 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 23 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 24 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
19. Tan katon kang darbe swara/ 19. Tidak terlihat yang punya suara,
adhuh putuningsun liwat aduh cucuku, sangat menderita,
kaswasih/ mencari tidak ketemu,
ngupaya nora kapangguh/ (karena) tidak mendapat petunjuk
tan antuk tuduh nyata/ yang benar,
ing prenahe kang sira ulati iku/ di tempat yang dia cari itu,
sangsayeku polahira/ tingkahnya itu menderita,
Wrekudara duk miharsi// Wrekudara saat mendengar.
20. Nahuri sinten kang swara/ 20. menjawab, siapa yang bersuara?
dene boten kaeksi dening mengapa tidak terlihat olehku,
kami/ apakah ingin mengambil hidup,
punapa yun ngambil tuwuh/ hamba persilahkan,
kawula gih sumongga/ lebih baik mati jika mencari tidak
leheng pejah angupaya tan ketemu,
kepangguh/ suara itu tertawa senang,
kang swara gumuyu suka/ jika kamu tidak tahu kepadaku.
yen sira tambuh ing kami//
- 25 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
21. Duk sira mateni ditya/ 21. Saat kamu membunuh raksasa,
ya katengsun karo jawata itulah aku, dewata yang unggul,
luwih/ terkena kesusahan, kamu itu,
kena ing papa sireku/ yang menyempurnakanku,
kang nampumakken ing wang/ Indra Bayu namaku yang
Endra Bayu namaningsun kang sebenarnya,
satuhu/ saat raksasa si Rukmakala,
duk ditya si Rukmakala/ dan Rukmaka namaku.
lawan Rukmuka ran mami//
/h.10/
- 26 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
24. Kadya duk angkate Sena/ 24. Seperti saat Sena berangkat,
Resi Duma Bisma miwah Resi Duma, Bisma dan para raja,
paraji/ dan para keluarga pejabat tinggi,
Ian pra santana gung agung/ raja di Awangga Mandraka,
nateng Ngwongga Mondraka/ Sangkuni dan Sindukala di
Sangkuni Ian Sindukala aneng depan,
ngayun/ Sudarma, Suronggakala,
Sudarma Suronggakala/ Suwirya Kurawa yang sakti,
Suwirya Kurawa sekti//
- 27 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
28. Sang Duma ngarangkul sigra/ 28. Sang Duma segera merangkul,
babo babo lagi ingsun ayoni/ aduh, aduh, sedang aku inginkan,
katemenane mring guru/ kesungguhannya kepada gum,
mengko wus kalampahan/ sekarang sudah dijalankan,
nora mengeng ngantepi tidak jelas menjalankan petunjuk
tuduhing guru/ gum,
mengko iki sun wawarah/ sekarang aku beritahu, tempat
enggone ingkang sayekti// yang sebenarnya.
- 28 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
31. Tan ana aji utama/ 31. Tidak ada aji utama,
sirna kasor kawengku ing sirna (karena) kalah dikuasai
sireki/ olehmu,
Prabu /h.12/ Ngastina Prabu Astina menyambung,
sumambung/ aduh, aduh, adikku,
dhuh adhuh arining wang/ bagaimana caranya di jalan,
kaya paran pratikele neng karena sangat berbahaya,
dalanggung/ tempat air suci itu.
dene kaliwat agawat/
prenahe kang tirta ening//
32. Aja sira kaya bocah/ 32. Jangan kamu seperti anak-anak,
tingkahira Wrekudara nahuri/ Wrekudara menjawab,
heh Kurupati wakingsun/ He, Kurupati, diriku
srahena ing j awata/ akan kuserahkan kepada dewa,
aywa malang tumolih lilakna jangan cemas, relakan itu,
iku/ jangan bersedih hati,
aywa garentes ing manah/ namun lebih baik jika selamat.
pirang bara yen basuki//
- 29 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 30 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
37. Datan sakeca ing driya/ 37. Tidak tenang di dalam hati,
angundhangi wadya budhal memanggil pasukan, sang raja
sang aji/ berangkat,
sawadya kuswa kasusu/ seluruh pasukan terburu-buru,
ing marga tan winarna/ tidak diceritakan di jalan,
ing Ngamarta lampahnya sang perjalanan sang raja tiba di
nata rawuh/ Amarta,
kagyat amethuk busekan/ terkejut menjemput tergopoh-
Yudhistira Ian para nil gopoh,
Yudistira dan adik-adiknya.
- 31 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
41. Yen prapta ari paduka/ 41. Jika adik paduka datang,
mila matur datan wande maka berkata pasti akan mencari,
ngulati/ pasukannya berpesta makan dan
kawula bujana nayub/ tayub,
kaestokna jeng kaka/ disetujui oleh sang kakak,
yen sampuna kakang prabu jika sudah, kanda prabu lalu
nunten rawuh/ datang,
yekti barubah-barubah/ sungguh bingung,
rayi tuwan sadayeki// semua adik tuan ini.
- 32 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 33 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 34 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 35 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 36 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 37 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 38 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 39 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
13. Ana rikang peksi mij ah/ 13. Ada seekor burung mij ah,
anyepak pangan munyasri/ makanan tersedia berbunyi
sasmita kinen wangsula/ merdu,
ri sang kasasayeng ragi/ pertanda disuruh untuk pulang,
mrak munya aneng wuri/ pada yang sedang kesusahan,
bamngan kang peksi cucur/ merak bersuara di belakang,
lir aken awangsula/ bersama dengan burung cucur,
kidang wangsul saking ngarsi/ seperti hendak menyuruh pulang,
alun andres gumulung kijang kembali dari depan,
anempuh parang// gelombang deras bergulung
menerjang karang.
14. Sumyak lir surak ing aprang/ 14. Ramai seperti sorak sorai dalam
mepek sangsaya kaesthi/ perang,
karang mungkul kawistara/ mendekat semakin dingini,
dangu wun-awun nawengi/ terlihat karang yang menjulang,
ana kang kadya esthi/ gerimis yang lama menutupi,
karang mongol angliman jrum adayang seperti gajah,
/ karang menonjol seperti gajah
prapta sang Wrekudara/ duduk,
umadeg tepining tasik/ sang Wrekudara datang,
mangu mulat tumon trunaning berdiri di tepi samudra,
udaya// tertegun melihat kealamian
samudra.
- 40 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
15. Omb ak angemb ang gel agah/ 15. Ombak seperti bunga gelagah,
manduka karang mangsuli/ menumbuk karang lalu kembali,
kadya nambrama kang prapta/ seperti menyambut yang datang,
wangsula sang among ragi/ agar sang pengembara pulang,
gora reh anekani/ gemuruh mendatangi,
gora rug guntur gumuntur/ menggelegar susul menyusul,
manulak mawalikan/ mendorong bergantian,
sang moning munadikani/ yang kesusahan berkata dalam
sangsayeng tyas emut warahe hati,
kang raka// sedih hatinya karena ingat
nasehat sang kakak.
- 41 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
17. Lengleng ulat ing udaya/ 17. Hatinya menj adi kagum,
rencananing tyas kalingling/ ditanya kehendak hatinya,
nglangut datan pawatesan/ termenung tanpa henti,
sang moning lir tugu manik/ yang sedang kesusahan seperti
lun ageng gigirisi/ tugu manik,
langgeng anggalong ombak besar menakutkan,
gumulung/ senantiasa dating bergulung-
toya muncar analang/ gulung,
kikising gisik kaeksi/ air memancar mengalir,
wedhinya lir ingsining kang tepi samudra dilihat,
sekar-sekar// pasirnya seperti isi bunga-bunga.
- 42 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
3. Emut ing tyas ana ji jala 3. Hatinya ingat ada aji jala sengara,
sengara/ ombak besar menakutkan,
lun ageng gigilani/ dengan lincah ke tengah,
kadgada manengah/ sang Wrekudara,
sira sang Wrekudara/ keletihan kakinya berselonjor,
say ah gejojor kang wentis/ tidak diperhatikan,
datan kahetang/ ada yang diceritakan.
kuneng wonten kawarni//
- 43 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
4. Kang naga geng kyat ing rat 4. Naga sangat besar penyembur
panembur nawa/ nyawa,
wisanira duk prapti/ bisanya saat datang,
krura mangikikan/ galakmenjerit,
katon kambang kumambang/ terlihat seperti mengambang-
gengnya saparbata siwi/ ambang,
galak kumelap/ besarnya seperti anak gunung,
sumembur angajrihi// galak berkelebat,
menyembur menakutkan.
- 44 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
9. Lir sinapon palwa tan ana 9. Perahu seperti disapu tidak ada
katingal/ yang terlihat,
wahu kang amrih jurit/ tadi yang sedang berperang,
sayah Arya Sena/ Arya Sena letih,
emut sang amikara/ ingat pada yang mengganggu,
cinubles kanaka aglis/ cepat ditusuk dengan kuku,
kang munggeng ongga/ yang ada di badannya,
pasah rahnya dres mijil// tembus darahnya memancar
keluar.
- 45 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
11. Sirna dening Sena sadaya pan 11. Mati oleh Sena,
suka/ semua menjadi senang,
saisiningjeladri/ seluruh isi samudra,
wahu kawuwusa/ tadi akan diceritakan,
ri sang murwe parasdya/ pada yang punya keinginan,
wruh lakune sang kaswasih/ tahu pekerjaan yang sedang
sang amurweng rat/ bersedih,
praptane sang amamrih// yang menguasai dunia,
datangnya yang punya maksud.
12. Dinuta tan uninga jatining 12. Diutus namun tidak tahu
lampah/ maksudnyanya,
tirtamarta mahening/ air suci jernih,
mapan tan paharah/ karena tanpa arah,
tirta kang wruh ing tirta/ air yang tahu tentang air,
suksma sinuksma wingit/ lembut meresap,
tangeh manggiya/ mustahil akan menemukan,
yen tan nugraha yekti// jika bukan benar-benar anugrah.
- 46 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
14. Samya gubel nunuwun kang 14. Semua terus meminta perintah,
pangandika/ sang Prabu Harimurti,
sang Prabu Harimurti/ dengan cara ditangisi,
samya tinangisan/ Raja Kresna,
sira narendra Kresna/ Hei, sudah jangan ada yang
heh wus aywana prihatin/ bersedih,
pan kadangira/ sebab saudaramu,
nora tumekeng pati// tidak akan mati.
- 47 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
17. Yata malih wuwusen sang 17. Diceritakan lagi sang Wrekudara,
Wrekudara/ di dasar samudra,
neng telenging jeladri/ sudah ditemui,
sampun pinanggiyan/ oleh dewa kecil,
kalawan dewa bajang/ namanya Dewaruci,
paparabe Dewaruci/ seperti anak bermain,
lir lare dolan/ berkata dan bertanya pelan.
ngandika tatanya ris//
18. Heh ta Wrekudara apa 18. Hei Wrekudara apa yang kamu
karyanira/ kerj akan,
teka ing kene iki/ datang kesini,
apa sedyanira/ apa tujuanmu?
iya sepi ke /h.23/ wala/ di sini hanya sepi,
tan ana kang sarwa bukti/ tidak ada segala makanan,
mwang sarwa boga/ dan segala yang dimakan,
miwah busana sepi// serta pakaian tidak ada.
- 48 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
19. Among godhong aking yen 19. Hanya daun kering jika ada yang
ana kumleyang/ melayang,
tiba ing ngarsa mami/ jatuh di hadapanku,
iku kang sun pangan/ itu yang aku makan,
yen nora nora nana/ jika tidak, tidak ada,
garjita tyasnya miyarsi/ hatinya terkejut mendengar,
sang Wrekudara/ sang Wrekudara,
ngungun denya ningali// kagum melihatnya.
20. Dene bajang neng samudra tan 20. Karena ada anak kecil di samudra
parowang/ tanpa kawan,
cilik amenthik-menthik/ sangat kecil sekali,
iki ta wong apa/ ini orang apa?
gedhe sajenthiking wang/ besarnya sejari kelingkingku,
pangucape sru kumaki/ ucapannya keras dan kasar,
ladak kumethak/ lancang berlagak,
dene tapa pribadi// karena bertapa sendiri.
21. Lan maninge Wrekudara 21. Dan lagi Wrekudara yang datang,
ingkang prapta/ iya di sini,
iya ing kene iki/ banyak bahaya,
akeh poncabaya/ jika tidak bertaruh jiwa,
yen nora etoh pejah/ sungguh tidak akan sampai,
sayekti tan prapta ugi/ di sini, karena,
ing kene apan/ segalanya tiada.
sakalir sarwa mamring//
- 49 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
22. Nora urup lan ciptamu 22. Tidak sesuai dengan pikiranmu,
maripeksa/ tidak takut mati,
nora angeman pati/ suara ketinggian,
sabda kaluhuran/ di sini mana mungkin ada,
kene mongsa anaha/ sang Wrekudara kebingungan,
kewran sang Wrekudareki/ jawabnya,
sasahurira/ karena tidak tahu yang diperbuat.
dene tan wruh ing gati//
23. Dadya alon Wrekudara aturira/ 23. Wrekudara jadi menjawab pelan,
lah iya sira ugi/ dan kamu juga,
sang wiku lingira/ sang wiku, katanya,
lah iya sira uga/ dan kamu juga,
bebete Sanghyang Pramesthi/ keturunan Sanghyang Pramesti,
Hyang Girinata/ Hyang Girinata,
tura /h.24/ se kang sayekti// keturunan yang sebenarnya.
24. Saking Brama uwite kang para 24. Dari Brahma asalnya para raja
raja/ itu,
iya bapanireki/ itulah ayahmu,
turun saking Brama/ turun dari Brahma,
mencarken para raja/ menjadian para raja,
dene ibunira Kunthi/ sedangkan ibumu, Kunti,
kang darbe tedhak/ yang menurunkan,
iya sang Wisnumurti// yaitu sang Wisnumrti.
- 50 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
25. Mung patutan tetelu Ian 25. Hanya beranakkan tiga dengan
bapakira/ ayahmu,
Yudhistira pangarsi/ Yudistira pertama,
panenggake sira/ kedua yaitu kamu,
panengah Dananj aya/ terakhir Dananjaya,
kang roro patutan Madrim/ yang dua dengan Madrim,
jangkep Pandhawa/ genap Pandawa,
praptamu kene iki// datangmu kesini.
27. Aja lunga yen tan weruh kang 27. Jangan pergi jika tidak tahu yang
pinaran/ didatangi,
lan aja mangan ugi/ dan jangan makan juga,
yen durung weruha/ jika belum tahu,
rasane kang pinangan/ rasanya yang dimakan,
aywa nganggo-anggo ugi/ jangan memakai juga,
lamun tan wruha/ jika tidak tahu,
apan ing busanadi// dengan pakaian yang bagus.
- 51 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
28. Weruha Ian tatakon bisane iya/ 28. Ketahuilah dan bertanya
lawan tatiron inggih/ sebabnya bisa,
dadi Ian tumandang/ dengan yang samar,
mengkono ing agesang/ jadilah bekerja,
ana jugul saking wukir/ begitulah dalam hidup,
arsa tuku mas/ ada pengganti dari gunung,
mring kemasan den wehi// ingin membeli emas,
ke pedagang emas diberi.
29. Lanceng kuning den ang /h.25/ 29. Lanceng kuning dianggap emas
gep kencana mulya/ mulya,
mengkono ingabekti/ begitulah disembah,
yen durung weruha/ jika belum tahu,
prenahe kang sinembah/ tempatnya yang disembah,
Wrekudara duk miharsi/ Wrekudara saat mendengar,
dheku noraga/ tertegun merenung,
dene sang wiku sidik// oleh sang wiku waskita.
- 52 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
31. Matur alon pukulun yen 31. Berkata pelan, tuan jika
makatĕna/ demikian,
pun patik anuwun sih/ hamba memohon ampun,
ulun ingkang datan/ hamba yang tidak
wruh puruhiteng badan/ tahu pada yang dijadikan gum,
sasat sato wana inggih/ seperti binatang hutan,
tan montra-montra/ sungguh sanagta tidak
waspadeng badan suci// waspada dengan badan suci.
32. Langkung mudha punggung 32. Sangat bodoh dan dicela oleh
cinacad ing jagat/ dunia,
keksi-eksi ing bumi/ diperhatikan di bumi,
angganing curiga/ ibarat badan keris,
ulun tan pawerongka/ hamba tanpa warangka,
wecana kang tan pasiring/ ucapan yang tanpa tepi,
ya angandika/ lalu berkata pelan sang
aris sang Dewaruci//oo// Dewaruci.
- 53 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
V. DHANGDHANGGULA V. DHANGDHANGGULA
1. Lah ta Wrekudara dipun aglis/ 1. Lah Wrekudara, cepatlah,
lumebuwa guwa garbaning masuklah ke perutku,
wang/ terkejut mendengar ucapannya,
kagyat miharsa wuwuse/ Wrekudara tertawa,
Wrekudara gumuyu/ dengan terpingkal, katanya pelan,
pan angguguk turira aris/ karena tuan berbadan kecil,
dene paduka bajang/ hamba tinggi besar,
kawula gung luhur/ Wrekudara berbadan gunung,
Wrekudara a /h.26/ wak darimana jalannya saya masuk,
parbata/ kelingking mana mungkin cukup.
saking pundi margane kawula
manjing/
jenthik mongsa sedhenga//
- 54 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 55 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 56 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 57 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
10. Lamun nora kawilĕt ing katri/ 10. Jika tidak dibelit oleh ketiganya,
yĕkti sira maworing kawula/ sungguh kamu bersatu dengan
lĕstari ing panunggale/ hamba,
poma den awas emut/ abadi dalam persatuannya,
durgama kang munggweng ing oleh sebab itu agar awas dan
ati/ ingat,
pangwasaning wĕruha/ bahaya yang ada dalam hati,
wiji-wijinipun/ ketahuilah kekuasaannya,
kang irĕng luwih prayoga/ masing-masingnya,
pangwasane arĕngĕn sabarang yang hitam lebih baik,
runtik/ kekuasaannya mendengar semua
andadra ngombra-ombra// nafsu,
yang membara membabi-buta.
- 58 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
11. Iya iku ati kang ngadhangi/ 11. Yaitu hati yang menghalangi,
ambu /h.29/ ntoni marang menutupi kepada kebaikan,
kabĕcikan/ yang hitam itu pekerjaannya,
kang irĕng iku gawene/ adapun yang merah itu,
dene kang abang iku/ yaitu menunjuki nafsu yang tidak
iya tuduh nĕpsu tan bĕcik/ baik,
sakehing papenginan/ segala keingingan,
mĕtu saking iku/ keluar dari itu,
panasten panas baranan/ panas hati, iri dengki,
ambuntoni marang ati ingkang menutupi pada hati yang ingat,
eling/ pada kewaspadaan.
marang ing kawaspadan//
12. Dene iya kang arupa kuning/ 12. Adapun yang berupa kuning,
kuwasane kang gulang kekuasaannya yang melatih
sabarang/ semua,
cipta panarima kabeh/ cipta menerima semua,
panggawe amrih tulus/ perbuatan yang mencari tulus,
ati kuning ingkang ngandhĕgi/ hati kuning yang menghentikan,
mung panggawe pangrusak/ hanya perbuatan merusak,
binanjung jinurung/ didesak didorong,
mung kang putih iku nyata/ hanya yang putih itu nyata,
amung suci datan nika datan hanya suci tidak ini tidak itu,
niki/ berani berbuat kebaikan.
prawira tingkah arja//
- 59 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
13. kalĕstaren momoring kapti/ 13. Hanya itu yang bisa menerima,
iku mungsuh titiga/ pada tanda sejatining bentuk,
tur samya gung agung/ tempat menerima anugrah,
balane ingkang titiga/ yang dapat berbuat,
ingkang putih tan parowang kelanggengan bersatu dengan
amung siji/ keinginan,
mila agung kasoran// musuh tiga itu,
Lamun bisa iya nĕmbadani/ semuanya besar-besar,
marang susukĕr iya tĕlung ketiga itu adalah teman,
prakara/ yang putih tanpa teman hanya
sida ing kono pamore/ satu,
tan patuduhan iku/ maka kalah besar.
14. ing pamore kawula gu /h.30/ 14. Jika sampai dapat menghindari,
sti/ terhadap kotoran tiga jenis itu,
Wrĕkudara miharsa/ maka disitu bersatunya,
sĕngkud pamrihipun/ yang tak dapat ditunjukkan itu,
sangsaya birahinira/ bersatunya hamba dengan Tuhan,
saya marang kahuwisaning Wrekudara mendengar,
ahurip/ semangat ingin tahu,
sampurnaning panunggal// semakin bernafsu,
menuju pada akhir kehidpan,
sempurnanya penyatuan.
- 60 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
15. Sirna patang prakarana malih/ 15. Sirna empat bagian lagi,
urup siji wowolu kang warna/ tukar satu delapan warnanya,
Wrĕkudara aturnire/ kata Wrekudara,
punapa wastanipun/ apa namanya?
urup siji walu kang warni/ tukar satu delapan warnanya,
pundi ingkang sanyata/ bagaimana yang sebenarnya?
rupa kang satuhu/ bentuk yang sesungguhnya,
wontĕn kadya rĕtna muncar/ ada seperti permata memancar,
wontĕn kadya maya-maya ada seperti samar-samar
angebati/ mengagumkan,
wontĕn abra markata// ada yang (seperti) berlian
bersinar.
- 61 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
17. Miwah abang putih irĕng 17. Serta merah, putih, hitam, dan
kuning/ kuning,
iya uripe ingkang buwana/ itulah hidupnya dunia,
jagad cilik jagad gĕdhe/ dunia kecil dan dunia besar,
pan padha ingsĕnipun/ keduanya sama isinya,
tinimbangkĕn ing sira iki/ ditimbang pada dirimu,
yen ilang warnan ingkang/ jika hilang warnanya,
jagad sadayeku/ seluruh dunia itu,
saliring rupa /h.31/ tan ana/ segala bentuk tidak ada,
kinumpulkĕn aneng rupa kang dikumpulkan pada satu bentuk,
sawiji/ tidak lelaki tidak perempuan.
tan kakung tan wanudya//
18. Kadya tawon gumana puniki/ 18. Seperti lebah gumana ini,
ingkang asawang puputran yang terlihat puputran olehmu,
dĕnta/ ayo lihatlah itu,
lah payo dulunĕn kuwe/ Wrekudara melihat,
Wrĕkudara andulu/ yang seperti puputran gading,
ingkang kadya puputran cahaya memancar berkilauan,
gadhing/ bersinar seperti pelangi,
cahya mancur kumilat/ apakah itu?
tumeja ngunguwung/ bentuk zat yang hendak dilihat,
punapa inggih punika/ bentuk yang sejati.
warnining dat kang pinrih
dipun ulati/
kang sajatining rupa//
- 62 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
20. Dene iku kang sira tingali/ 20. Adapun yang kamu lihat itu,
kang asawang puputran yang terlihat puputran mutiara,
mutyara/ yang cahaya berkaliauan,
ingkang kumilat cahyane/ menyala berkobar,
angkara-kara murup/ itulah pramana namanya,
pan pramana arane singgih/ hidupnya badan,
uripe kang sarira/ pramana itu,
pramana puniku/ bersatu dalam badan,
tunggal ana ing sarira/ tetapi tidak ikut senang dan
nanging datan milu suka lan sedih,
prihatin/ tempatnya ada di badan.
ĕnggene aneng raga//
- 63 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
21. Datan milu mangan turu 21. Tidak ikut makan dan juga tidur,
nĕnggih/ dan tidak ikut sengsara,
lawan nora milu lara /h.32/ jika itu pisah tempatnya,
lapa/ ragamu tak berdaya,
yen iku pisah ĕnggone/ badanmu lungkrah,
raganira ngalumpruk/ itulah yang berkuasa,
yenti lungkrah badanireki/ mengalami rasanya,
ya iku kang kawasa/ dihidupi oleh sukma,
nandhang rasanipun/ yaitu diberi anugrah merasakan
inguripan dening suksma/ hidup,
iya iku sinung sih anandhang diaku rasanya zat.
urip/
ingakĕn rahsaning dat//
22. Iku sinandhangkĕn ing sireki/ 22. Itu disematkan pada dirimu,
nanging kadya simbar neng tetapi seperti anggrek di
kĕkaywan/ pepohonan,
ana ing raga ĕnggone/ ada di badan tempatnya,
uripe pramaneku/ hidupnya pramana itu,
inguripan ing suksma dihidupi oleh sukma adanya,
nenggih/ menguasai badan,
misesa ing sarira/ sang pramana itu,
sang pramana iku/ jika mati ikut hilang,
yen mati milu kaleswan/ lalu jika hilang sukma badannya,
lamun ilang suksmane sarira hidupnya sukma mulya.
nuli/
uriping sukma mulya//
- 64 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
23. Sirna iku iya kang pinanggih/ 23. Sirna itu yang ditemui,
uriping suksma ingkang hidupnya sukma yang
sanyata/ sebenarnya,
kaliwatan upamane/ ibarat dilewati,
lir rahsa ning kamumu/ seperti sperma di daun kamumu,
kang prĕmana amrĕtandhani/ pramana memberi tanda,
tuhu tunggal pinongka/ sungguh menjadi tunggal,
jinatyan puniku/ itu diabadikan,
umatur sang Wrĕkudara/ sang Wrekudara berkata,
inggih pundi warninipun kang bagaimana bentuk yang
sayĕkti/ sebenarnya?
Dewaruci ngandika// Dewaruci berkata.
24. Nora kĕna iku yen sira mrih/ 24. Itu tidak dapat jika kamu tuju,
lawan kahanan samata-mata/ dengan keadaan semata-mata,
gampang angel pirantine/ gampang dan sulit perangkatnya,
Wrĕkudara umatur/ /h.33/ Wrekudara berkata,
kula nuwun pamĕjang malih/ hamba mohon pelajaran lagi,
inggih kĕdah uninga/ sungguh harus tahu,
babar pisanipun/ segalanya,
pun patik ngaturkĕn pĕjah/ hamba menyerahkan hidup,
ambĕbana anggen-anggen meminta pakaian yang pasti,
ingkang mĕsthi/ tuan jangan kesulitan.
sampun tuwan kangelan//
- 65 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
25. Yen makatĕn kula botĕn mijil/ 25. Jika demikian hamba tidak
sampun eca neng ngriki keluar,
kewala/ sudah enak di sini saja,
botĕn wontĕn sangsayane/ tidak ada kesusahannya,
tan niyat mangan turu/ tidak ingin makan dan tidur,
botĕn arip botĕn angĕlih/ tidak ngantyk dan tidak lapar,
botĕn ngrahos kangelan/ tidak merasa kesulitan,
botĕn ngĕrĕs linu/ tidak pegal linu,
amung nikmat lan mapangat/ hanya nikmat dan manfaat,
Dewaruci lingira iku tan kĕni/ kata Dewaruci, itu tidak boleh,
yen nora lan antaka// jika tidak dengan kematian.
- 66 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
27. Nora kĕna yen sira rasani/ 27. Tidak dapat kamu bicarakan,
lawan sama-samaning manusa/ terhadap sesama manusia,
yen nora lan nugrahane/ jika tidak dengan anugrahnya,
yen nora nĕdya padu/ jika tidak ingin bertengkar,
angrasani rarasan iki membicarakan cerita ini,
yateka kalahana/ semua itu kalahkanlah,
aywa kongsi banjur/ jangan sampai terlanjur,
a /h.34/ ywa ngadĕkkĕn sarira/ jangan meninggikan badan,
aywa krakĕt ing wisayaning jangan terbelit oleh godaan
ahurip/ hidup,
balik sikĕpĕn uga// ganti peganglah itu.
28. Wisayan ingkang marang ing 28. Godaan yang menuju kematian,
pati/ arahkanlah pada pemusatan
den kaesthi pamanthĕnging pikiran,
cipta/ bentuk yang sejatinya,
rupa ingkang sabĕnĕre/ meskipun dikeraskan dunia itu,
sinĕngkwa buwaneku/ hidup tidak ada yang
urip nora nana nguripi/ menghidupi,
datan antara mongsa/ tidak dapat berpisah,
iya ananipun/ itulah adanya,
mung dumunung ingkang hanya berada pada yang awas,
awas/ hanya tanda di dunia memenuhi,
mung sasmita aneng jagad tidak dapat dipisahkan.
angĕbĕki/
tan kĕna pisahĕna//
- 67 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
30. Lahiring suksma aneng sireki/ 30. Lahirnya sukma ada pada dirimu,
batining suksma kang aneng batinnya sukma yang ada
sira/ padamu,
iya mangkono patrape/ begitulah perbuatannya,
kadya wrĕksa tinunu/ seperti pohon dibakar,
ananing kang kukusing agni/ adanya asap dari api,
iya kalawan wrĕksa/ yaitu dengan pohon,
lir toya kalawan alun/ seperti air dengan ombak,
kadya menyak aneng puwan/ seperti minyak di dalam susu,
raganira ing reh obah lawan badanmu yang membuat gerak
osik/ dan goyah,
iya sarta nu /h.35/ graha// beserta dengan anugrah
- 68 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 69 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
33. Luwih gĕngnya kalĕpasan iki/ 33. Lebih besar kelepasan ini,
lawan jagad gĕdhe kalĕpasan/ dengan dunia besar kelepasan,
kalawan luwih lĕmbute/ serta lebih lembut,
salĕmbutaning banyu/ selembut air,
mĕksih lĕmbut kamuksan ugi/ masih lembut kemuksaan juga,
luwih alit kamuksan/ lebih kecil kamuksan,
saha liting tĕngu/ dengan kecilnya tengu,
pan mĕksih alit kamuksan/ masih tetap kecil kemuksaan,
liring luwih alit misesa sakalir/ ibarat lebih kecil menguasai
liring agĕng alitnya// segalanya,
perumpaan besar kecilnya.
34. Bisa nuksma ing lĕmbut lan 34. Dapat meresap dalam lembut dan
alit/ kecil,
kalimputan kabeh kang /h.36/ segala yang merangkak semua
rumangkang/ diliputi,
gumrĕmĕt iya tan pahe/ tidak ketinggalan yang melata,
kaluwiyan satuhu/ sungguh suatu kelebihan,
luwih denya ingkang nampeni/ lebih menerima,
tan kĕna ngandĕlĕna/ tidak dapat mengandalkan,
ing warah lan wuruk/ dalam petunjuk dan ajaran,
den bangĕt panguswanira/ perdalamlah pernafasanmu,
badanira wasuhĕn pragnyana badanmu cuci dengan mencari
ngungkih/ kebijaksanaan,
wruha rungsiting tingkah// agar tahu sulitnya pekerjaan.
- 70 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
35. Wuruk iku kang minongka 35. Ajaran itu yang menjadi biji,
wiji/ yang diajarkan yang menjadi
kang winuruk kang minongka papan,
papan/ seperti kacang dan kedele,
pama kacang lan kadhĕle/ disebarkan di batu,
sinĕbarna ing watu/ jika batunya tanpa tanah,
yen watune datan pasiti/ kehujanan kepanasan,
kodanan kĕpanasan/ pasti tidak tumbuh,
yĕkti nora thukul/ jika kamu bijaksana,
lamun sira wicaksana/ penglihatanmu hilangkan
tingalira sirnakna ananireki/ keadaanmu,
dadi tingale suksma// menjadi penglihatan sukma.
- 71 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
38. Yen wus mudhĕng pratingkah 38. Jika sudah paham pekerjaan ini,
kang iki/ sembunyikan dan tutupi,
den awingit sarta den asasab/ tutup bercampur tempatnya,
sasab amor panganggone/ tetapi dalam batinnya,
nanging ing batinipun/ setiap kedip tidak boleh lupa,
ing sakĕdhep tan kĕna lali/ luarnya tutupilah,
lahire sasabana/ pengetahuan empat perkara,
kawruh patang dhapur/ anggaplah semua,
padha anggĕpĕn sadaya/ kelimanya yang satu itu
kalimane kang siji iku prĕmati/ perhatikan,
kanggo ing kene kana// dipakai di sana dan di sini.
- 72 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
39. Liring mati sajĕroning urip/ 39. Seperti mati di dalam hidup,
iya urip sajĕroning pĕjah/ yaitu hidup di dalam mati,
urip bahe salawase/ hanya hidup selamanya,
kang mati iku napsu/ yang mati itu nafsu,
badan lahir ingkang nglakoni/ badan lahir yang menjalani,
katampan badan nyata/ diterima badan yang nyata,
pamoring sawujud/ bercampurnya dalam satu wujud,
pagĕhna ngrasa matiya/ pusatkan untuk merasa mati,
Wrĕkudara tyasira padhang hati Wrekudara terang menerima,
nampani/ wahyu kedatangan anugrah.
wahyu prapta nugraha//
apa yang dipikirkan?
40. Lir sasongka tawĕng ima riris/ 40. Seperti bulan tertutup kabut
praptaning wahyu ima nirmala/ hujan,
sumilak ilang rĕgĕde/ datangnya wahyu (seperti) kabut
angling malih tulya rum/ tak ternoda,
Dewaruci manis aririh/ tersibak hilang kotorannya,
tan ana aji paran/ berkata lagi seperti harum,
kabeh wus kawĕngku/ Dewaruci manis perlahan,
tan ana ingulatana/ tidak aji apapun,
kadikdayan kaprawiran wus semua sudah dikuasai,
kawingking/ tidak ada yang akan dicari,
kabeh reh /h.38/ ing ayuda// kekkuatan dan keberanian sudah
dilewati,
semua dikuasai dalam
peperangan.
- 73 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
42. Tuwuh warnane lan gandaneki/ 42. Tumbuh warna dan aromanya,
wus kĕna kang ponca rĕtna sudah terdapat panca ratna,
mĕdal/ keluar,
saking ing guwa garbane/ dari dalam perutnya,
wus salin ngalamipun/ sudah ganti alamnya,
angulihi ngalame lami/ kembali ke alamnya yang lama,
Dewaruci wus sirna/ Dewaruci sudah lenyap,
mangkana winuwus/ begitulah diceritakan,
tyasira sang Wrĕkudara/ hati sang Wrekudara,
lulus saking gandaning kasturi lulus dari baunya kasturi,
jati/ tempatnya hati sudah hilang.
papaning tyas wus sirna//
- 74 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
43. Wus lĕksana salĕkĕring bumi/ 43. Sudah berjalan di seluruh bumi,
ujar bahe wruh patakonira/ ucapan saja tahu pertanyaannya,
niring wardaya malane/ tidak ada kotoran dalam hati,
mung panarima mungguh/ hanya menjadi penerimaan,
kadyanggane nganggo sutradi/ seperti memakai kain sutra yang
maya-maya kang slira/ bagus,
rehning kang sarwa lus/ badannya samar-samar,
sinuksma mas ingĕmasan/ disebabkan oleh yang serba
arja sotya sining sotya manik- halus,
manik/ diresapi oleh emas yang diemasi,
wruh pahekaning tingkah// mutiara yang indah dan permata,
tahu yang menipu perbuatan.
44. Mila sumping bra puspa 44. Oleh sebab itu bersumping bunga
krĕnadi/ indah,
winarnendah kinteki sumekar/ diwarnai indah (seperti) surat
kasturi jati namane/ mengembang,
pratondha /h.39/ datan kurup/ namanya kasturi sejati,
ing pangwikan kenaka lungit/ pertanda tidak sesuai,
angungkabi kabisan/ dalam pengetahuan kuku runcing,
kawruh tan katiru/ mengungkapkan kepandaian,
poleng bang bintulu lima/ pengetahuan tidak ditiru,
pan winarna gora kawilĕt tulya poleng merah biru lima,
sri/ sebab diwarnai besar dililit
lan tingal kampuhira// seperti indah,
dan lihat kainnya.
- 75 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
45. Mongka kahemut katon ing 45. Maka diingat yang terlihat
nguni/ dahulu,
titiga duk neng jroning kang tiga saat ada di dalam perut,
garba/ Dewaruci pengingatnya,
Dewaruci pangengĕte/ merah, kuning, dan hitam itu,
bang kuning irĕng iku/ penghalang laku yang
pamurunge laku ngadhangi/ menghadang,
kang aputih ing tĕngah/ yang putih di tengah,
sidaning pangangkuh/ menjadi sebagai perengkuh,
kalimeku kang ginanjar/ kelimanya itu yang diganjar,
wus kahasta sanalika aywa sudah dibawa seketika jangan
lali/ lupa,
ulun tuhu ambĕgnya// hamba sungguh hatinya.
46. Sangking sangĕte karya ling 46. Karena dengan sangat membuat
aling/ penutup,
pambikasing sumĕngah penghilang yang merasa curiga,
jubriya/ dipusatkan siang dan malam,
kaesthi siyang dalune/ sebab banyak mendengar,
pan kathah denya ngrungu/ perbuatan para resi,
pratingkahe kang para rĕsi/ yang terkena kesalahan,
kang samya kaluputan/ dalam pikirannya,
ing panganggĕpipun/ penyengat dalam
pangantub ing kawruhira/ pengetahuannya,
wus abĕnĕr wekasan mati tan sudah benar akhirnya mati tidak
dadi/ jadi,
kawilĕt ing tatapan// dikerjakan di pertapaan.
- 76 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
47. Ana ingkang mati dadya pĕksi/ 47. Ada yang mati menjadi burung,
among amrih pencokan hanya ingin mencari tempat
kewala/ hinggap saja,
kayu kang becik warnane/ kayu yang baik warnanya,
angsana nagasantun/ angsana nagasari,
tanjung ana ingkang waringin/ tanjung dan ada beringin,
kang aneng tĕngah pasar/ yang ada di tengah pasar,
ĕngku[k] mangkruk- burung engkuk menganggu-
mangkruk/ angguk,
angungkuli ing sapasar/ di atas seluruh pasar,
pindha-pindha kamukten sa seperti hanya mencari kemulyaan
/h.40/ pele pinrih/ yang kecil,
kasasar kabalasar// kesasar terjerumus.
48. Ana ingkang anitis paraji/ 48. Ada yang menitis pada para raja,
sugih rajabrana miwah garwa/ kaya harta dan istri,
ana kang nitis putrane/ ada yang menitis ke putranya,
putra kang arsa mĕngku/ putra yang akan menguasai,
karĕmĕne wong siji-siji/ keinginan masing-masing orang,
samyantuk kaluwiyan/ semua mendapat kelebihan,
ing panitisipun/ dalam penitisannya,
yen mungguh sang Wrĕkudara/ namun bagi Wrekudara,
dereng arsa among amrihing belum ingin mengumbar
pribadi/ keinginan sendiri,
sadayeku ingaran// semuanya itu dinamakan.
- 77 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
49. Tibaning kang pona kang tan 49. Jatuhnya yang sementara yang
pasthi/ tidak pasti,
durung jumĕnĕng janma belum menjadi manusia utama,
utama/ yang demikian itu sesungguhnya,
ingkang mĕngkono yĕktine/ perasaannya menemukan,
pangrasane anĕmu/ senang, kaya namun tidak tahu
suka sugih tan wruh ing yĕkti/ sebenarnya,
yen nuli nĕmu duka/ lalu jika menemui duka,
kabanjur kalantur/ terlanjur melantur,
sanggone nitis kewala/ hanya menitis sedapatnya saja,
tan pawĕkas kangelan tan tiada akhir kesulitan tidak
nĕmu hasil/ menemukan hasil,
tan bisa babar pisan// tidak bisa sama sekali.
- 78 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
51. Yen luputa pantakaning bumi/ 51. Meskipun lepas kematian dunia,
lĕhĕ[ng] si yen aywa dadi lebih baik jika tidak menjadi
janma/ /h.41/ manusia,
sato gampang pratingkahe/ hewan mudah pekerjaannya,
sirnane tan patutur/ hilangnya tanpa kesadaran,
pan wus aris bĕnĕr ing kapti/ karena sudah pelan sekali pada
langgĕng tan pakarana/ kehendak,
roga buwaneku/ langgeng tanpa sebab,
amĕnĕng tan kadya sela/ berbadan dunia itu,
ĕningira apan nora kadi warih/ diam tidak seperti batu,
prapta tan patuduhan// heningnya tidak seperti air,
datang tanpa dapat dijelaskan.
- 79 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
53. Tapanira kongsi raga runting/ 53. Tapanya sampai badan rusak,
wus mangkana denya mrih demikianlah dia mencari muksa,
kamuksan/ tidak sadar kematiannya,
datan patutur patine/ tidak percaya berhasil,
kamatĕngĕn tan pawuk/ oleh perbuatan yang abadi,
de pratikĕl ingkang lĕstari/ tapa itu sebagai,
tapa iku minongka/ ragi, karena hanya,
raragi pan amung/ ilmu yang menjadi ikan,
ngelmu kang minongka ulam/ tanpa ilmu apa iya, tidak jadi,
tan pangelmu apa iya nora jika ilmu tanpa tapa.
dadi/
yen ngelmu tan patapa//
- 80 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 81 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
57. Kudu tinut sahujare sami/ 57. Harus diikuti seluruh ucapannya,
dene ingkang lumaku adapun yang meminta disembah,
sinĕmbah/ tempatnya di puncak gunung,
neng pucaking gunung gone/ suaranya memanggil keras,
swaranira anguwuh/ memenuhi pertapannya ini,
angabĕki patapaneki/ jika ada orang yang datang,
yen ana wong kang marak/ pesannya ribut,
wĕkase abikut/ seperti gong yang dipukul,
lir gubar beri tinatab/ bergerontangan dibuka tanpa isi,
kumarampyang binuka datan yang berguru tidak mendapat
pahisi/ hasil.
tu /h.43/ na kang puruhita//
58. Aja kaya mangkono ahurip/ 58. Hidup jangan seperti itu,
badan iki dipun kadi wayang/ badan ini dijadikan seperti
kinudang neng panggu[ng] gone/ wayang,
arja tĕtali bayu/ dipuji-puji di panggung
padhang ingkang panggungireki/ tempatnya,
damar raditya wulan/ selamat bertalikan angin,
kĕlir ngalam suwung/ terang panggungmu ini,
kang anongga-nongga cipta/ pelita, matahari bulan,
dĕbog bumi tĕtĕpe adĕging layar, alam kosong,
ringgit/ yang menyangga-nyangga cipta,
sinongga mring kang nanggap// gedebog, bumi tempat berdirinya
Kang anaggap aneng dalĕm puri/ wayang,
datan mosik angolah sakarsa/ disangga oleh yang menanggap.
Hyang Pramana dhĕdhalange/
wayang pangadĕgipun/
ana kidul angalor tuwin/
- 82 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
59. Kang anaggap aneng dalĕm 59. Yang menanggap ada di dalam
puri/ rumah,
datan mosik angolah sakarsa/ tidak bergerak, mengerjakan
Hyang Pramana dhĕdhalange/ sekehendaknya,
wayang pangadĕgipun/ Hyang Pramana dalangnya,
ana kidul angalor tuwin/ wayang pemainnya,
mangkana kang sarira/ ada selatan dan utara,
ing sapolahipun/ lepasnya perkiraan,
pinolah akening dhalang/ anduk dan wahyu,
lumaku yen kinakonkĕn yaitu keduanya utama,
lambeh neki/ yang setengah belum sepenuhnya
linambehkĕn ing dhalang// pendeta,
terburu-buru pengakuannya.
- 83 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 84 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
63. Mulya dhewe sagung kang 63. Mulia sendiri atas semua
dumadi/ makhluk hidup,
aja mengeng ciptanira tunggal/ jangan mundur ciptamu tunggal,
tunggal saparibawane/ sama segala tingkah polahnya,
isine buwaneku/ isi dunia itu,
anggĕp siji manungsa jati/ dianggap satu dalam manusia
mĕngku sagung kahanan/ sejati,
ing manusa iku/ menguasai segala keadaan,
den wruh wisesaning tunggal/ pada manusia itu,
anuksmani saliring jagad ketahuilah kuasanya tunggal,
dumadi/ merasuk pada semua makhluk
tekad kang wus sampurna// dunia,
tekad yang sudah sempurna.
- 85 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
65. Pan wus tamat sĕrat Dewaruci/ 65. Sudah tamat serat Dewaruci,
sinĕrat kala dintĕn jumungah/ ditulis saat hati Jumat,
lĕgi kaping nĕm bĕlase/ Legi tanggal enam belas,
sawal alip kang tahun/ Sawal, tahun Alif,
wanci pukul satĕngah siji/ saat jam setengah satu,
tamating panurat/ ketahui ingat pada saat,
sangkalaning tahun/ awalnya,
lawang siwi naga tunggal/ semua ini yang digelar,
ingkang nurat priyanom karena dari manusia yang
kawĕlas asih/ ditakdirkan lebih,
saking Bagĕlen praja// sebab dibekali rasa.
66. Ing samangkya wontĕn ing 66. Saat ini ada di Betawi,
Batawi/ sedang menjalani pengajaran,
lagya anglakoni puruhita/ sekolah dokter Jawa,
sakolah dhoktĕr jawine/ ikut perintah guru,
nurut printahing guru/ mencari kebaikan namanya,
mangundi arjaning kang nami/ oleh sebab itu menulis,
milanira nanurat/ dibuat sebagai pelipur lara,
kinarya panglipur/ pikiran sangat gelap,
putĕking nala kalintang/ dalam dua bulan mendapat izin,
salĕbĕting dwi condra antuk dari pembesarnya.
prĕmise/
saking pangagĕngira//
- 86 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
selesai ditulis,
dengan sengkalan tahun,
pintu, anak, naga, tunggal,
(9,1,81)
yang menulis pemuda yang
dalam kesedihan,
dari daerah Bagelen.
- 87 -
Daftar Pustaka
- 88 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
Catatan
- 89 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 90 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
15.1 golong mangkana tur ira sami] golong pipis aturira sami K;
galong mangkono turira sami S 15.2 Raden Sudarma Luronggakara]
prasanta Ngastina sadaya K 15.3 anut rempeg samyature] rujuk rempeg
pirembage K 15.4 nanging sira sang prabu] sira ta sang aprabu M 15.5
Suyudana manggah ing galih] ing Ngastina menggah ing galih K;
Suyudana menggah ing galih M 15.6 datan pati ngarsakna] datan patya
ngarsakna K 15.7 ing cidrenireku] reh cidra ing laku K 16.1 obah kagyat
kang samya neng ngarsi] kagyat obah kang samya alinggih K; ebah
kagyat kang samya alinggih M 16.5 Dhanyang Drona sigra ngabekti]
marang Dhanyang Duma tur bakti K 16.6 rinangkul jangganira]
rinangkul lungayanya K 16.8 sira sida ngulatana] sira kaki apa sida K
16.9 ingkang tirta prawita sucining urip] angulati tirta sucining ahurip
K 16.10 yen iku kalakona] yen iku pinaggiya K 17.1 nirmala panggah
waseseng urip] wus sampuma ing agesang yakti K; nirmala panggih
wiseseng urip M 17.2 wus kapangku aji kang sampuma] nora nana
tumandhinga K; wus kawengku aji kang sampuma M 17.4 katuban
bapa biyung] ngahubi bapa babu K; ngahubi bapa biyung M
- 91 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
20.1 bok kasasar denira ngulati] bok kasasar donirang ngulati K 20.2
dene panggonane tan tetela] panggonane ewuh tan tetela K 20.4 pepeka]
weweka S 20.6 umesat saking pura] sang Sena gya umesat K; amesat
saking pura M 20.7 sigra reh sumengkud] sing pura sumengkud K 20.8
kang kari aneng] kang tinilar neng K; kang maksih aneng M 20.9 sarwi
mesem Nateng Mondraka] samya mengsem nateng Mandraka K, M
20.10 polahe ika] polahe baya K 21.2 dene kanggonan reksasa krura]
kaunggwanan raksasa makrura K 21.5 ditya kalih] de ditya dwi K 21.8
ngrasa nutug ubayanya] ngrasantuk upayanira K 21.9 sukan-sukan
boja drawina menuhi] suka-suka bogandrawina menuhi K 1.1 sang
Wrekudara] sang Sena tandya K 1.2 lajeng ngambah] ngambah wana K
1.5 tirta erring pamungkas wekasing guru] meng tirta ning pamungkas
wekasing guru K 1.6 marga] margi S.
2.2 tembing] tambir S K 2.4 jurang pereng] jurang rejeng K 2.5 sarta]
sarya K, M 2.5 lumung] lumung S 2.6 mwang enggar katiban wreksa]
enggar katibanan warsa K; myang enggar katiban warsa K 3.2 pan
kang warsa ing mongsa catur asri] pan kawarsan ing masa catur asri
K 3.3 anjrah pamewah rum-arum] anjrah padma wah rum-arum K 3.5
bogem pudhak] bagem banas S 3.6 angsana] angsoka K 3.7 wilapa]
wilaja K, M 4.1 ingkang] kanang K 4.2 araras] mangraras K 4.3 argulo
sekar] argulo mawar K; argula mekar M 4.5 nagapuspa angsoka melathi
tanjung] nagapuspa malathi kalawan tanjung K 4.6 prabusetmata]
babusatmata S; prabuset miwah K 4.7 kanang kenonga kumuning]
kalak kananga kamuning K; lawan kananga kumuning 5.1 awan]
- 92 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 93 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
Rukmakala arsa metu] dam kadgada sang ditya dwi sareng metu K
12.6 ngerik angrik lir bathara] ngrik mangrik lir Sang Hyang Kala K
12.7 Berawa anggempur bumi] bira warsa gempur bumi K; Berawa ing
gempur bumi M.
13.1 lir] lwir K 13.2 lir lodra kalamurti] lwor Rodra Kalamurti K;
Kalarodramurti M 13.3 gumuruh] gumuntur K, M 13.5 wukir panggah
asm muwus] sela panggah sm muwus K; binandheming ing wukir asm
amuwus M 13.6 heh kok dhik ditya bebaya] heh ko ditya saha baya K
13.7 mursila karma mrih pati] dursila amamrih pati K 14.1 Rukmuka
Ian Rukmakala] sang Rukmuka Rukmakala K, M 14.2 asm muwus
manungsa mangko mati] sru denya ngling manusa mengko mati K 14.3
dursila budimu luput] dursila dhustha amuput K 14.4 dhustha ngrusak
goning wang] ngrusak wukir goning wang K 14.5 sang Wrekudara
tinubruk] Wrekodara gya tinubruk K 14.6 tan obah panggah] panggah
tan obah K 14.7 kinemah-kemah tan usik] sinebrak-sebrak tan osik
K; sinebrak-sebrak tan mosik M 15.1 datan tumama ing ongga] sela
tan tumameng ongga K, M 15.2 sirna] curna K,M 15.3 dadya anahut
sumebut] kadi andaka gumebrug K 15.6 sang Rukmuka angganira
anggalepung] Rukmakala angganira anggalepung 15.7 Rukmuka
sampun ngemasi] Rukmakala wus ngemasi K 16.1 Rukmakala ngrik
manrajang] Rukmuka mamuk manunjang K 16.2 wus] gyaK
- 94 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
20.2 dene boten kaeksi dening kami] tan katingal amung swara kapyarsi
K 20.4 kawula gih sumongga] ulun inggih sumongga K 20.5 kepangguh]
katemu K 20.7 kami] mami K, M 21.2 ya katengsun karo jawata luwih]
wruhanira mas putu yeku mami K; iya ingsun karo jawata sami M 21.3
kena ing papa sireku] kena ing papa wak ingsun K; kena ing papa cintreku
M 21.4 kang nampumakken ing wang] sira kang nampurnakna K; kang
nampumakken sira M 21.5 namaningsun] araningsun K,M 21.6 duk
ditya si Rukmakala] yengsun ditya Rukmakala K 21.7 lawan Rukmuka
ran mami] lawan Rukmuka raksasi K 22.1 sira angulati tirta] sireku
ngulati toy a K; sira angulati toy a M 22.2 pituduhe Dhanyang Duma
duk nguni] pituduhe si Dhanyang Drona kaki K; pituduhe Dhanyang
Duma ing nguni M 22.3 nyata na banyurip iku] yaktine ya ana tuhu K
22.4 tuture Resi Duma] banyu sucining gesang K 22.5 nanging dudu
ing kene panggonampun] nanging ora ing kene panggonanipun K;
nanging nora ing kene panggonampun M 23.1 duk miharsa Wrekudara]
Wrekodara duk miyarsa K 23.2 kendel sarwi wagugen tyasireki] kendel
sarya wagugen ingkang galih K 23.4 mantuk] wangsul K
- 95 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
23.5 tan winarna] tan kawarna K 23.7 kang aneng ngarsa narpati] kang
wonten ngarseng narpati K; kang wonten ngarsa jro puri M 24.1 kadya
duk angkate Sena] kadi duk angkatnya Sena K 24.2 Resi Duma Bisma
miwah paraji] Resi Drona Bisma miwah parari K 24.3 Ian] myang K
24.5 Sangkuni Ian Sindukala aneng ngayun] Sangkuni Ian Jayadrata
munggwing ngayun K; Sangkuni Ian Sindurja samya neng ngayun
M 24.6 Sudarma Suronggakala] Sudarma Surenggakara K; Sudarma
Suronggakara M 24.7 Suwirya Kurawa sekti] Suwirya Korawa sakti K;
Kuwirya Kurawa sekti M 25.1 Rahaden Rekadurjaya] Durmuka lawan
Durjaya K 25.2 Raden Jayasusena munggeng ngarsi] Raden Jayasusena
munggwing ngarsi K 25.5 samya kaget bagekken kabeh wong agung]
samya mbagekken sadaya wong agung K 26.1 yayi mas] sun yayi K
26.2 lakunira sayekti antuk kardi] praptanira sayakti antuk kardi K 26.3
Resi Duma] Resi Drona K 26.4 paran ta] paran mas K 26.5 Wrekudara
pukulun datan kapangguh] Sena matur pukulun boten kapangguh K
26.6 inggih] gene M 26.7 mung ditya kalih pinanggih] mung kapanggih
ditya kalih K; mung ditya kalih kapanggih
- 96 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
30.5 lampus] lampul S 30.6 uripe neng sira] urip dening sira K 30.7
ing bumi] sabumi K 31.1 tan ana aji utama] tan ana aji tumama K, M
31.5 kaya paran pratikele neng dalanggung] kadi paran polahira neng
dalanggung K; kaya paran pratikelireng delanggung 31.7 ening] suci K
32.1 aja] aywa K 32.2 tingkahira] den prayitna K,M 33.3 wakingsun]
kakangku M 32.4 srahena ing jawata] pasrahna ing bathara K 32.5
lilakna iku] marang sadulur K; lilakna aku M 32.6 aywa garentes ing
manah] lara pati wis tan kena K 32.7 pirang bara yen basuki] manusa
darma nglakoni K 33.1 iya yayi mugantuka] iya dhi muga antuka K;
ya yayi muga antuka M 33.2 lakunira pitulunging dewadi] pitulunge
bathara kang linuwih K 33.3 pamit Arya Sena sampun] gya pamit Arya
Sena wus K 33.4 mring Duma mring sang nata] mring Drona myang
mring nata K 33.5 sigra mesat lampahipun] sigra umesat sumebrung
K 33.6 saking pura pan wus medal] dahat madrang lampahira K 33.7
nedya umantuk rumiyin] pan nedya mantuk rumiyin K; nedya amantuk
rumiyin M 34.1 matur ing raka Ngamarta] tur uning raka Ngamarta K
34.3 agantya ingkang winuwus] wahu ta ingkang winuwus K.
- 97 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 98 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
1.2 toya] banyu K 1.3 goning telenging] gone neng K; gone telenging
M 1.4 ulati] lakoni K, M 1.7 dene lomba] dede lampah K; dede lamba
M 1.9 jantung] sira K; jetung M 2.1 dhateng] marang K 2.2 ri Sang
Prabu Harimurti] sri narendra Prabu Yudhisthira K; ing narendra
Harimurti M 2.4 rayi sampeyan puniki] sumongga karsa kakaji K
2.5 alangi] pambengi K 2.8 tan nahuri inggih] datan anahuri K; tan
nahuri nenggih M 2.9 sang sri Batanakawarsa] arinya datan pinyarsa
K 3.1 sigra] tandya K 3.2 amengkul dhateng] angrangkul marang K
3.3 Arjuna lawan Nakula] Arjunakula Sadewa K; Arjuna Nangkula
Sdewa M 3.4 Sadewa samya nangisi] ing suku samya nangisi K, M 3.9
mituturi] pitutur mring K
4.1 samya] sarya K 4.4 suku kalih asta kalih] raden kalih ing suku
dwi K 4.5 raden kalih nyepengi] sarwi lara anangis K 4.6 sarwi sru
panangisipun] Kresna munggwing ngarsanipun K 4.7 Kresna kang
munggeng ngarsa] Srikandhi Ian Subadra K, M 4.8 Srikandhi Sumbadra
nangis] samya angrubung nangisi K 4.9 sami kaplesat] samya kasingsal
K 5.5 kang kawuri] ingkang kari K, M 5.6 samarsa nusul] arsa anusul
K; arsa sinusul M 5.7 ajrih] dahat K 5.8 ing sang Prabu] nata Prabu K;
sira Prabu M 5.9 sadaya] Pandhawa K 6.2 sagunging pra] sakathahe K
6.4 mring sang Prabu] ing narendra K, M 6.6 sadaya samya andheku]
kang rayi samyandheku K, M 6.9 kang adreng ing lampah] kang dreng
lampahira K
- 99 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
7.1 jro kutha] nagara K 7.2 tumulya manjing] nulya umanjing K; nulya
sru manjing M 7.3 kesthi] ketang K 7.4 kaesthi] kaaksi K 7.5 tepisiring]
tepiswiring K 7.8 lir] lwir K 7.9 tuhu amrih ing agesang] mamrih
tuhuning agesang K, M 8.1 kanyut] katub K, M 8.2 sumyak] sumuk M
8.3 ngalap sekar mekar] ngatag sekar-sekar K 8.4 samangrona] samirana
K 8.5 anjrah] panjrah K 9.1 tikbrataning] tikbraganing K; subrataning M
9.2 sahira saking] denya wus sah sing K 9.3 jonggareret] canggeretnong
K, M 9.6 barungan Ian] barung Ian kang K; barungan kang M 9.7
ing wangsula] awangsula K, M 9.8 mangsul] bali K; wangsul M 9.9
kadyanapu sruning sangsayeng wardaya] kadyana sruning sangsayeng
wardaya S; kadya napa marang sangsayeng wardaya K
10.1 res-res munya] kaga amyang K 10.2 yayah] sayah M 10.3 bebeluk
dares Ian dokan] babeluk dares Ian dokan K; bebeluk dares Ian wugan M
10.4 anamber-namber] manamber saking K 10.6 wangsula sang amalad
kung] wangsula ri sang malad kung K 10.9 endrajala tanduke] ing
dursila tanduke K; endrasila tan wuk ing M 11.2 tistis samya] titi somya
K,M 11.3 timbangan] mangraras K 11.4 musthikang gangneya muni]
nganyut-anyut manres galih K 11.5 oning salirning] aneng salwirning
K, M 11.6 kaya mawarah lir lampus] kadya mawarah mring lampus
K; kadya mawarah mrih lampus M 11.9 mapa karana kadurgamaning
awan] mawa kamandaka durgamaning awan K, M 12.2 ri ana] ri sira
K 12.4 denira] genira K 12.5 rekteki] rateki K 12.9 keksi praba sang
maharsi dipaningrat] kesi praba sang mahasi dipaningrat S
- 100 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
1.4 tatamarta] tatadarma K; tirtamarta M 1.5 awit palastra ing tasik] tan
wrin palastra neng tasik K, M 1.6 mangsah gumregut] cancut magergut
K; cancut gumregut M 2.1 wiraganira legawa] wiraganya mawor toya K
2.2 banyu sumaput] sumaput wangkid K 2.4 sumamburat] sumarambah
- 101 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
K 2.5 muka nampeki] manampek rahi K 2.6 migeg ing ongga] maseseng
wanda K 2.7 maket jongga neng warih] migeg-migeg neng warih K;
waket jongga kang warih K 3.1 emut ing tyas ana ji jala sengara] enget
ing tyas kang aji jala sangara K; emut ing tyas ana aji jayasngara M
3.2 lun ageng gigilani] winatek wus patitis K; lun ageng anangkebi M
3.5 gejojor kang wentis] gagebyur ing warih K; genjor ingkang wentis
M 4.1 kang naga geng kyat ing rat panembur nawa] kang naga geng
angebat-ebati dahat K 4.1 wisanira duk prapti] rikalanira prapti K 4.4
katon lambing kumambang] ngambang katon gumawang K.
4.5 gengnya saparbata siwi] gora lwir parwata siwi K 5.1 solah] temah
K; molah M 5.7 kotbuta] krura ya K 6.1 kumebur ingkang samudra]
samodra mangaruhara K 6.2 prabawanira] suwaranira K 6.3 kadya]
kadi K 6.5 sumawur wisa lir riris] wisanya sumembur ngriris K 6.6
krura] darpa K 7.1 nengah pan kasangsang kapulet ing naga] amanengah
kasangsang pinulet naga K 7.2 angres] angles K 7.3 wisane sang naga]
wisanireng naga K 8.1 ginubet ing naga] ginubet sadaya K; ginubel
sadaya M 8.3 sangsaya manengah] saya winweng nengah K 8.4 sagung
kang palwa giwar] sagung palwa anggiwar K
8.5 nyana poncamba prapti] nyana poncawora prapti K 8.7 giris palwa
wus nebih] gusis palwa wus nebih K 9.1 lir sinapon palwa tan ana
katingal] lwir sinapon bahita wus tan katingal K 9.2 wahu kang amrih
jurit] wahu ta kang ajurit K 9.3 Arya Sena] Wrekodara K; Arya Bima M
9.4 emut sang amikara] yatna sang amongkara K 9.5 cinubles kanaka
aglis] dan cinubles kanaka glis K 9.6 kang munggeng ongga] angganing
naga K 10.1 poncanaka manjing awake kang naga] poncakanaka
manjing awake naga K; poncanaka manjing awaking sang naga M
10.3 rah mijil lir udan] rudira mrawayan K 10.6 toya] tirta K 11.1 sirna
- 102 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
dening Sena sadaya pan suka] sirna dening Bima sahadaya suka K 11.5
wruh lakune sang kaswasih] wruh laku kawelas asih K 11.6 amurweng
rat] marbudeng rat K 11.7 praptane sang amamrih] arda wlas ing sang
mamrih K.
12.1 dinuta tan uninga jatining lampah] dene datan uninga jatining
lampah K 12.2 tirtamarta mahening] titamarta mahening S 12.3 tan
paharah] tan paprenah K 12.4 tirta kang wruh] tirta kawruh K 13.1
kuneng sanalika wuwusen Pendhawa] kuneng gentya winursita pra
Pandhawa K 13.2 dahat denya prihatin] sakalangkung prihatin K 13.5
nusula] manusul K 13.7 yen nemahana pati] nadyan tumekeng pati K
14.1 samya gubel nunuwun kang pangandika] samyanggubel anuwun
kang pangandika K 14.2 sang Prabu Harimurti] nira Prabu Rimurti K
14.3 samya tinangisan] pan udrasa samya K 14.4 sira narendra Kresna]
angling narendra Kresna K 14.5 heh wus aywana prihatin] wus aywa
ana prihatin K; wus aywana kang prihatin M 14.6 apan kadangira]
apan kadangta K 15.1 jawata] bathara K 15.3 iya pan siniyan] pan ta
kinasihan K 15.4 de] mring K 15.7 putus ing tingal] aputus tingal K.
16.1 uwis padha mariya aywa sungkawa] marma uwis mariya ywa
na sungkawa K 16.7 nata ing Dwarawati] nata prabu Rimurti K 17.4
kalawan] awarni K 17.5 paparabe] paparab sang K 17.6 lir lare] lwir
rare K 17.7 ngandika tatanya ris] pangandikanira ris K 18.1 Wrekudara
apa karyanira] apa karyanira Wrekodara K 18.2 teka ing kene iki] tiba
ing ngarsa mami K 18.4 kewala] kaliwat K 18.5 tan ana kang sarwa
bukti] sunya datan ana bukti K 18.6 mwang] myang K 19.4 yen nora
nora nana] yen tan ana tan mangan K 19.5 garjita tyasnya] garjiteng
tyas duk K.
- 103 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
24.1 raja] nata K 24.6 darbe] duwe K, M 24.7 iya] yeku K 25.1 bapakira]
bapanira K 26.1 iya Dhanyang Duma aken ngulatana] Dhanyang Drona
sira kinon ngulatana K 26.2 tirta marta mahening] banyurip tirta ening
K, M 26.3 iya] iku K, M 26.4 kapituduh ing] pituduhe mring K; pituduh
marang sira K 26.5 iku kang sira lakoni] temahan sira lakoni K; yeku
kang sira lakoni M 26.6 mulane iya] mulane tapa K 26.7 angel pratingkah
iki] angel tingkahing urip K; angel pratingkah urip M 27.1 aja lunga
yen tan weruh kang pinaran] aywa lunga yen tan wruh ingkang pinaran
K; aja lunga yen tan wruh ingkang pinaran M 27.2 Ian aja mangan ugi]
lawan aja abukti K 27.3 yen durung weruha] lamun durung wruha K;
yen durung wruha M
27.6 lamun tan wruha] yen durung wikan K; yen durung wruha M
27.7 apan ing busanadi] rane kang busanadi K; araning busaneki M
28.2 inggih] kaki K; nenggih M 29.1 lanceng] lancang K; dlancang
M 29.2 mengkono ingabekti] mangkonuga ngabakti K 29.3 weruha]
waskitha K 29.5 Wrekudara duk miharsi] dadya sasar iku kaki K 29.6
dheku noraga] Wrekodara K 29.7 dene sang wiku sidik] andheku duk
miyarsi K 30.1 andikanira] ing aturira K 30.2 sang Wrekudara met
sih] dahat denya mintasih K 30.3 nuwun jinatenan] anuwun jinatyan
K 30.4 sintenta aran tuwan] sinten jajuluk tuwan K 30.6 amurweng]
marbudeng K, M.
- 104 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
31.3 ulun ingkang datan] wit saking punggung tan K; ulun inggih datan
M 31.4 wruh puruhiteng badan] uning pruhiteng badan K 31.5 sasat
sato wana inggih] saksat sato awak mami K 31.7 waspadeng] uningeng
K 32.1 langkung mudha punggung cinacad ing jagat] sakalangkung
mudha cacad aneng jagat K 32.2 keksi-eksi ing bumi] keksi sesining
bumi K 32.5 wecana kang tan pasiring] wacana tan pasisiring K 32.6 ya
angandika] yata ngandika K 32.7 aris] manis K, M 1.1 lah ta Wrekudara
dipun aglis] lah mara Wrekudara aglis K 1.2 lumebuwa guwa garbaning
wang] umanjinga ing jro garbaning wang K 1.3 kagyat miharsa wuwuse]
Sena kapita ing tyase K 1.4 Wrekudara gumuyu] awasana gumuyu K
1.7 gung] geng K, M 1.8 Wrekudara awak parbata] inggih pangawak
prabata K 1.9 margane] margine K; marganing M.
- 105 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
7.9 kang anuntun marang sipat kang sajati] kang anonton marang sipat
kang linuwih K; kang anuntun marang sipat kang linuwih M 7.10
sĕjatining] kajatene K 8.1 mongka tinulat aywa lumaris] prastawakna
iku kang patitis K 8.2 awasĕna rupa aja samar] trus ing tingal ing rupa
ywa samar K 8.3 kuwasaning] pangwasaning K 8.4 tingaling tyas
puniku] wit tingal ing tyas iku K 8.7 amiharsa] dupi myarseng K 8.8
lagya medĕm tyas] lagya mesĕm wus K 8.10 iku] yeku K 9.1 sahisine
jagat amĕpĕki] pan isine jagad amĕpĕki K 9.5 pasthi] yakti K; yĕkti M
9.6 iku] yeku K 9.9 ingkang nyĕgah] ambuntoni K
10.2 yĕkti sira maworing kawula] yakti sida mulyaning sarira K 10.5
munggweng ing] dumunyeng K 10.7 wiji-wijinipun] siji-sijenipun K,
M 10.8 prayoga] prakosa K, M 10.9 pangwasane arĕngĕn] pagawene
kasĕrĕng K; panggawene asrĕngĕn M 11.3 kang irĕng iku gawene]
mumurung labda jiwane K 11.6 sakehing papenginan] ing sabarang
penginan K 11.10 marang ing] tuna ing K 12.1 dene iya] ana dene
K; apa dene M 12.2 kuwasane kang gulang] pangwasane nanggulang
K; kawasane nanggulang L 12.3 cipta panarima kabeh] cipta marang
kalastaren K ; cipta kang bĕcik dadine M 12.5 ingkang ngandhĕgi]
ingkang ngadhangi K; ngandhêg-andhêgi M
12.8 mung kang] ingkang K 12.9 amung suci datan nika datan niki]
ati antĕng mung suci tan ika iki K, M 12.10 prawira tingkah arja]
karĕm marang kraharjan K; prawira ing kaharjan M 13.1 amung] iya
K 13.3 nampani nugraha gone] anampani nugrahane K 13.5 kalĕstaren
momoring kapti] kalastaren pamoring kapti K; kalĕstaren pamoring
gaib M 13.6 iku mungsuh titiga] mungsuhe pan titiga K; iku mungsuhe
tiga M 13.8 balane ingkang titiga] tan kewran mamrih sarana K 13.9
ingkang putih] de kang putih K; kang aputih M 14.2 marang susukĕr iya
- 106 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
- 107 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
ĕnggone] lamun iku pisah gone K 21.4 raganira ngalumpruk] raga kari
ngalumpruk K 21.5 yĕkti] yenti S 21.5 lungkrah badanireki] lungkrah
kang jasad iki K; lungkrah badan puniki M 21.6 rasanipun] rahsa tuhu
K 21.9 iya iku sinung sih anandhang urip] tur sinung sih anandhang
urip sajati K; iya iku sinung sih sinandhang urip M 22.1 iku] yeku K
22.5 ing suksma] de suksma K
22.7 sang pramana iku] teks hilang S; ing wasananipun M 22.9 suksmane]
yitmane K; suksma ing M 22.10 uriping sukma mulya] inguripan de
suksma K; uriping suksma ana M 23.1 sirna iku iya kang pinanggih]
sasirnane ana nuli manggih K 23.2 suksma ingkang sanyata] suksmana
ingkang nyata K 23.3 upamane] papamine K 23.7 jinatyan puniku] jinis
tyas puniku S; jinaten satuhu K 23.9 warninipun kang sayĕkti] warnine
dhat kang sayakti K 23.10 Dewaruci ngandika] suksmadi murti nabda K
24.9 ambĕbana] ambĕncana S
25.1 yen makatĕn kula botĕn mijil] yen tan sinung ulun tan yun mijil
K 25.3 sangsayane] sangsarane K 25.4 niyat] nĕdya K 25.8 mapangat]
munfangat K; mupangat M 26.2 ing kaswasih ing panĕdha] kang
mrih asih ing panĕdya K 26.5 karĕm sireki] kita karĕmi K; karĕmireki
M 26.6 kang waspada] den waspada K, M 26.7 inganggĕpireku]
panganggĕpireku K, M 26.9 warah] parah K, M 27.2 lawan sama] lan
sasama K, M 27.4 nora] ana K, M.
27.7 aywa kongsi banjur] ywa kongsi babanjur K; ywa kong kĕbanjur M
27.8 away ngadekĕn sarira] away ngadekakĕn sira K 27.9 aywa krakĕt
ing wisayaning ahurip] yen karakĕt marang wisaning ahurip K; lan ywa
krakĕt marang wisayaning urip M 28.1 wisayan ingkang marang ing
pati] iya kawisayanireng pati K; kamisayan ingkang makripati M 28.2
- 108 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
30.2 batining suksma kang aneng sira] batinira kang ana ing suksma
K; batining suksma uga neng sira M 30.3 iya mangkono patrape] kaya
mangkene ĕtrape K; mangkene ing pralambange M 30.4 kadya] kadi K,
M 30.6 iya] kukus M 30.7 alun] ulun K 30.8 menyak] menak S; lĕnga
K 30.8 aneng puwang] lawan puhan K, M 30.10 iya sarta nugraha]
sarta lawan nugraha K; yĕkti lawan nugraha M 31.1 yen wruh aworing
kawula gusti] kalamun wruh moring kula gusti K; yen pamoring kawula
lan gusti M 31.2 sarta] lawan M 31.3 de warnaneng sira gone] iya
aneng sira gone M 31.4 lir] lwir K 31.5 solah] polah 31.6 kang mongka
panggung jagad] mongka panggunge jagad K; minongka panggung
- 109 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
32.8 kang ana sajroning kaca] iya sira ran kawula K 32.9 iya sira jĕnĕnging
kawula iki] iya sira jĕnĕnging manusa yakti K; mĕngko-mĕngko ngong
asung katrangan malih M 32.10 rupa sajroning kaca] sayaktine kawula
K; mangkene gampangira M 33.2 gĕdhe] agĕng K,M 33.5 kamuksan
ugi] prakara iki K, kamuksan iki M 33.8 pan mĕksih alit kamuksan]
waswa alit bab kamuksan K 33.9 liring luwih alit misesa sakalir] lire
luwih amisesa ing sakalir K; liring luwih amisesa ing sakalir M 33.10
liring agĕng] lire lĕmbut K, M 34.1 ing lĕmbut lan alit] ing agal myang
alit K; ing agal lan alit M 34.2 kalimputan] kasawaban K 34.3 gumrĕmĕt
iya tan pahe] kang gumrĕmĕt ya tan pahe K; gumrĕmĕt uga tan pahe
M 34.5 luwih denya ingkang nampeni] iya luwih dera nampeni 34.8
bangĕt] sangĕt K, M 34.9 pragnyana ngungkih] pragnyeng pangukih K
- 110 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
37.9 jagad kabeh jĕr sira kinarya yĕkti] jagad kabeh jĕr sira kinarya
gĕnti K; ing sajagad jêr sira ingkang kinardi M 37.10 gagĕnti] marmane
K 38.1 pratingkah kang iki] ing pratingkah iki K; pratingkah puniki
M 38.5 ing sakĕdhep] sakarĕntĕg K; ing sakĕdhap M 39.1 liring mati
sajĕroning urip] lwire mati sajrone ngahurip K; liring mati sajroning
ngahurip M 39.2 urip sajĕroning pĕjah] urip ing sajroning pĕjah K;
urip ing sajroning palastra M 39.5 nglakoni] nampani K 39.8 pagĕhna]
pagene K, M 39.9 tyasira padhang nampani] padhang tyasira nampani
K; ing tyas padhang anampani M
- 111 -
Suluk Dewaruci - Alih Aksara & Alih Bahasa
45.1 mongka kahemut katon ing nguni] mongka pemut pangemut duk
nguni K; mongka pangemut-emuting nguni M 45.2 jroning kang garba]
sajroning garba K; jroning gwa garba M 45.3 pangengĕte] pamengĕte
K 45.5 ngadhangi] kang yogi K; kang yĕkti M 45.6 kang aputih] mung
kang putih K 45.7 sidaning] sida de K 45.8 kalimeku] kalimanya K;
kalimane M 45.10 ulun tuhu ambĕgnya] poleng bintulu lima K; mituhu
anggĕpira M 46.1 sangking sangĕte karya ling aling] saking sangĕt
akarya ling aling K; sajatine duk laire nguni M 46.2 pambikasing
sumĕngah jubriya] Wrĕkodhara saking bungkusira M 46.3 kaesthi
siyang dalune] kaesthi siyang ratrine K; wus acawĕt sinjang poleng M
46.4 pan kathah denya ngrungu ] pan kathah genya ngrungu K; karsane
Sanghyang Guru M 46.5 pratingkahe kang para rĕsi] pratingkahe para
maharsi K; warna irĕng lan warna putih M 46.7 ing panganggĕpipun]
lĕkasing panggayuh K; poleng bang bintulu M 46.8 pangantubing
kawruhira] pangancabing kawruhira K; yeku kang minongka sabab
M 46.9 wus abĕnĕr wekasan mati tan dadi] pambengkasing sumĕngah
jubriya kibir M 46.10 kawilĕt ing tatapan] kawilĕt ing tatrapan K; kesthi
sadangunira M
64.2 wus tumameng ing batin lumarang] datan mengeng ing batin
gumawang K 64.5 kang ing lahir] nanging lahir K 64.8 driya] raya K
64.10 sato munggeng rimbagan] lwir satu ing rimbagan K.
- 112 -
Penerbit
Penerbit
PERPUSNAS
PERPUSNAS PRESS
PRESS
Jl.Jl.
Salemba
Salemba
Raya
Raya
No.
No.
28A
28A
Jakarta
Jakarta
hp://press.perpusnas.go.id
hp://press.perpusnas.go.id