II
II
vii
PENGANTAR
ix
perkaya khasanah kesejarahan dan memberikan informasi yang
memadai bagi masyarakat peminatnya serta memberi petunjuk
bagi kajian selaniutnya. Kepada berbagai pihak yang telah
membantu terlaksananya penerbitan buku ini kami sampaikan
terima kasih .
X
PENGANTAR
xi
ungkapan yang memadai dari pihak yang dekat dengan sumber.
Amat diharapkan pada masa yang akan datang kelengkapan
tersebut dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya . Kupasan atau-
pun ungkapan dalam karya tulis in i dimungkinkan oleh kesedia-
an pimpinan Proyek lnventarisasi dan Dokumentasi Sejarah
Nasional (IDSN) Depdikbud memberi kepercayaan kepa da
tim penulis untuk menelaah data berupa infom1asi dasar. pem-
bicaraan atau pikiran di antara tokoh-tokoh ters ebut. Di sam-
ping itu pada tempatnya pimpinan tim penulis mengucapkan
terima kasih" kepada pustakawan-pustakawan di beberapa
instansi pemerintah atau lembaga swasta. termasuk juga be-
berapa pribadi tokoh segenerasi dengan tokoh-tokoh dalam
BPUPKI itu. yang telah banyak memberikan petunjuk. peluang.
waktu. dan tenaga sehingga amat menolong kelancaran tim
penulis mewujudkan karya tulis ini .
Suatu karya tulis tentu mengandung kelemahan dari ber-
bagai sisi atau visi pengamat dan pembaca lainnya. Karena itu
pada tempatnya tim penulis mengulurk an tangan dan ke ter-
bukaan hati dan perasaan untuk menerima kritik. sa ran dan
nasihat bagi perbaikan naskah ini di masa yang akan datang.
xii
DAFTAR lSI
xiii
Dr. Sukiman Witjosandjojo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . I 02
Mr. KRMT. Wongsonegoro ...... : . . . . . . . . . . . . . . . . I 08
R. Oto Iskandar Di Nata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 113
AR. Baswedan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 121
Abdoel Kadir.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 127
Dr. Samsi Sastrowidagdo ... . .. ................ .... 133
Mr. AA. Maramis. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 136
Mr. R. Samsoeddin . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 141
Mr. R. Sastromoeljono . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 143
KH. Abdoel Fatah Hasan ...................... · · · · 146
R. Asikin Natanegara . ..................... · · · · · · · 148
GPH. Soerj~hamidjojo . .... . ....... ....... · . · · · · · · 149
Ir. P. Mohammad Noor ....... ........... · .. · · · · · · 155
Mr. Mas Besar Martokoesoemo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 157
Abdoel Kaffar .......................... · . · · · · · · 159
Penutup ................. ........... .. . · . · · · · · · 161
Daftar Pustaka ....................... .. . · · · · · · · · 163
l..ampiran ........................ .. ..... · · · · · · · 17 4
xiv
PENDAHULU AN
1
2
7
8
9
10
16
17
19
20
30
31
41
IR. RMP. SOERACHMAN T JOKROADISOERJO
42
43
47
4.8
"Soem adalah orang yang luar . ... " demikian Prof. J aan
van Baal, guru besar Antropologi Universitas Leiden, di dalam
biografmya berjudul Ontglipt Verleden tot 1947 : lndisch
berstuursambtenaar in vrede en oorlog (1990). Ungkapan itu
nampaknya bukan hanya untuk menggambarkan perjalanan
hidupnya dalam menempuh pendidikan di Leiden dan pekerjaan
di Eropa, melainkan juga dalam membangun industri pribumi
yang tidak lain merupakan perwujudan untuk memperbaiki
kehidupan ekonomi penduduk. Soem tidak saja mempunyai ide
dan daya kreativitas yang tinggi, melainkan juga dalam hal
mewujudkannya. Untuk mengatasi kehidupan ekonomi yang
sulit pada masa akhir pemerintahan Belanda misalnya, Soemitro
49
50
51
53
54
60
61
63
4
toekan ini, tetapi saja maoe apabila jang membentoek saja sendi-
ri ". Ia membentuk PSII tandingan yang kemudian dibubarkan
oleh pemerintah .
Setelah tidak aktif dalam dunia politik, Abikoesno hidup
sebagai pengusaha swasta hingga akhir hay atny a. Tokoh pejuang
nasional yang penuh kon troversial ini meninggal pacta tahun
1981 setelah beberapa saat menderi t a sakit tekanan darah tinggi.
Almarhum dimakamk an di Taman Ma kam Pahlawan Surabaya.
PARADA HARAHAP
68
69
75
76
79
80
85
86
88
89
kolah. Komisi atau disebut juga Pani tia Pekerja dipimpin oleh
Sutan Takdir Alisjahbana dengan lima orang anggota. Panitia
berhasil melahirkan Ejaan Republik atau disebut juga Ejaan
Suwandi (bukan Ejaan Soewandi) dengan 5.000 is tilah baru.
Perubahan ejaan ini merupakan salah satu segi dari politik baha-
sa nasional yang mendukung perkembangan kebudayaan nasio-
nal.
KH. A. WACHID HASJIM
92
93
99
100
102
103
108
109
113
114
12 1
122
yaitu Ar Rabitah.
Pada tahun 1932, untuk memenuhi permintaan mertuanya
yang mulai membuka usaha rokok kretek, ia pergi ke Surabaya
untuk memasarkan barang dagan~ mertuanya itu. Di Sura-
baya, Liem Koen Hian, pemimpin redaksi harlan Tionghoa Me-
/ajoe, menawarkan pada AR. Baswedan untuk bekerjasama
dalam staf redaksi surat kabarnya. Tak ayal lagi Baswedan me-
nerima tawaran tersebut dan keesokan harinya ia mulai bekerja
pada harian Sin Ti t Po yang pro pergerakan nasional.
Sejak semula AR. Baswedan melihat adanya perbedaan-
perbedaan an tara Arab peranakan dan Arab totok. Di an tara
dua golon~ ini memang ada nuansa tingkah laku, adat-istiadat,
dan lain-lain . AR. Baswedan memastikan bahwa tidak ada jalan
lain untuk menghilangkan keruwetan Arab peranakan dan Arab
totok kecuali mengpdakan suatu gerakan khusus Arab peranak-
an. Dengan demikian mereka dapat terbebas dari masalah sosial
dan politik yang mengganggu persatuan di antara mereka.
AR. Baswedan mencetuskan anjuran tentang pengpkuan Indo-
nesia sebagai tanah air yang menjadi azas Partai Arab Indonesia
(PAl) dengan menulis artikel dalam surat kabar Matahari ber-
judul Peranakan Arab dan Totoknya.
Selanjutnya AR. Baswedan mengpdakan pertemuan di Se-
marang dengan pimpinan surat kabar Pewarta Arab, Nooh AI-
kaf. Berkat pendekatan secara pribadi , Nooh Aikaf menyetujui
kompromi yang diciptakan Baswedan , dan disetujui pula oleh
tokoh Baalwi -Idrus AI Jufri , seorang tokoh Arab Semarang.
Walau keduanya dari golon~ Baalwi, tetapi pro pada pergerak-
an Arab peranakan. Mereka sepakat men gpdakan pertemuan di
Jakarta.
Kesepakatan ini direalisasi dalam pertemuan an tara AS. Aia-
tas dan tokoh-tokoh lain di rumah Hasan Argubi , pada 11 Sep-
tember 1934. Pertemuan ini dihadiri ·oleh Hasan Argubi, kapten
Arab (AI lrsyad), Abdurrahman Aiaydrus (Ar. Rabitah), Abdul-
lah Bajreri (AI lrsyad), Husen Bamasmus, dan AR. Baswedan.
Mereka adalah in ti dari tokoh-tokoh Arab peranakan dari pihak
AI Irsyad dan Ar Rabi tah yang sudah lama menginginkan per-
satuan , namun segpla usaha mereka selalu gagal.
124
127
) 28
133
134
136
137
141
142
143
144
146
147
148
GPH. SOERJOHAMI[)JOJO
149
ISO
kanak atau Sekolah Raja itu, pada usia delapan tahun GRM .
Soediro masuk Eropese Lagere School (ELS) dan berhasil me-
namatkan sekolahnya itu pada tahun 1920. Setamat dari
ELS , ia melanjutkan ke MULO Kesatrian di Kota Solo. Pen-
didikan ini diselesaikan pada tahun 1924. Di MULO ia masuk
organisasi Kepanduan Boedi Oetomo. Setelah itu GRM. Soediro
yang kemudian bergelar GPH . Soerjohamidjojo tidak lagi me-
lanjutkan sekolahnya. Pada tahun 1924 ia dipilih menjadi ketua
Jong Java di Samping memimpin organisasi kepanduan dan
menjadi hopman kepanduan .
.Pengabdian GPH. Soeljohamidjojo tidak terlepas dari pe-
ranannya sebagai pembesar Kantor Sekre tariat Pemerintahan
Keraton Solo. Antara tahun 1924 -- 1938 ia bertugas pada
Kantor Comptabiliteit Keraton termasuk Kantor Hasil Perusaha-
an Keraton dan Kantor Keuangan Keraton . Jabatan-jabatan lain
yang dipangkunya antara tahun 1928 - 1939 ialah sekretaris
Commissie Perjamuan Keraton Solo, sedangkan dalam tahun
1930 menjadi pemimpin Kesenian Keraton Solo bernama
"Langen toja " .
Dalam kepengurusan organisasi, ia pernah menjabat wakil
ketua Boedi Oetomo cabang Solo antara tahun 1925 sampai
1928. Kecuali itu ia juga menjadi pembesar Kesenian Tari
Keraton dan Negeri Surakarta sampai tahun 1939. Di sini ia
juga menjabat ketua Narpa Wandawa yaitu suatu organisasi
kerabat keraton dan pejabat-pejabat Keraton Surakarta. Karena
rajin bekerja dan banyak berinisiatif, maka hampir semua urus-
an keraton di bidang sosial ia yang mengurus. Di lingkungan
pendidikan, GPH. Soerjohamidjojo pernah bertugas sebagai
ketua Pengawas Seko1ah Keraton dari tahun 1928 sampai tahun
1940. Pekerjaan sampingannya ialah mengurusi Raad Balai
Agung yaitu suatu majelis negara yang ada di Solo antara tahun
1935 - 1939. Pengalamannya banyak, terutama dalam organi-
sasi baik kegiatan sosial maupun olah raga dan kesenian. Pada
zaman Hindia Belanda, tepatnya antara tahun 1934- 1937, ia
mendirikan Siaran Radio Indonesia dengan nama Filantropische
Zender Siaran Radio Indonesia (SRI). Ketika itu ia sudah men-
jadi anggota majelis Nederlandsch Radio Omroep Maatschappij
(NIROM).
!51
155
156
157
158
159
"160
161
162
163
164
DOKUMEN
SURATKABAR
WAWANCARA
Nyak Ali Alfatirta terhadap Mr. Scenario tangga1 20, 23, dan
24 Juli 1985 di Jakarta, dan juga wawancara terhadap
Mr. Moch. lchsan tanggal24 Juli 1985 di Jakarta.
Wawancara Drs. Suratmin dengan Prof. Mr. Haji Sumantri Prap-
takusuma di JI. Sisingamangaraja No. 27, Jakarta, bulan
Juli 1980.
174
Lampiran I
Sumber :
Yamin, Muhd., Naskah. Persiapan Undang-undang Dasar. J akar-
ta: CV Prapanca, 1959.
176
Lampiran 2
64. A&kmNa~e~a
65. Surio Hamidjojo
66. Mohammad Noor
67. Besar
68. Abdul Kaffar
Catatan:
nomor urut 63 sampai dengan 68 ada1ah anggota tambahan un-
tuk BPUPKI
anggota diangkat tangga1 17 Oktober 1943
anggota tambahan pertarna diangkat ~gga1 5 September 1944
anggota tambahan k.edua diangkat ~gga1 7 Nopember 1944
Sumber :
Herkusumo, Arniati Prasedjawati., Chua Sangi-ln (Dewan Per-
timbangan Pusat pada masa Pendudukan Jepang). Ja-
karta: PT Rosda J ayaputra, 1984.
Yamin , Muhd., Naskah Persiapan Undang-undang Dasar. Jakar-
ta : CV Prapanca, 1959.
179
Lampiran 3- 1
Lampiran 3-2
Lampiran 3- 3
Sumber :
Muhd. Yamin, Naskah Persiapan Undang-undang Dasar. J~
karta: CV Prapanca, 1959. h. 250- 3.
182
Lampiran 4
Sumber : diolah
183
Lampiran 5
PPKI BPUPKI
Sumber :
Yamin, Muhd., Naskah Persiapan Undang-undang Dasar. Jakar-
ta: CV. Prapanca, 1959.