Anda di halaman 1dari 1

Kode Kode Dokumen Rahasia WikiLeaks Indonesia - Berikut ini adalah kode

dokumen rahasia WikiLeak mengenai Indonesia yang meliputi masalah Timor-timor,


Timah , dan banyak lagi yang lainya. Dokumen-dokumen berkisar semenjak tahun 19
November 1990 hingga 27 Februari 2010, Yaitu sejak era Soeharto - SBY.

Tema yang dibahas menggunakan kode khusus seperti PTER, PREL, PGOV, PHUM,
KTIP, KCRM, KWMN, SNIG, KFRD, ASEC, PREF, ELAB, dan KMCA. Belum
semua kode-kode ini bisa diterjemahkan. Namun beberapa sudah bisa diketahui artinya.

PTER adalah kode untuk isu terorisme, PREL kode untuk hubungan diplomatik dengan
luar negeri, sementara PGOC menyangkut permasalahan dalam negeri. PHUM adalah
untuk tema Hak Asasi Manusia. Artinya akan ada kasus-kasus pelanggaran HAM yang
akan dibongkar WikiLeaks. Ada juga ELAB yang terkait dengan isu-isu buruh dan
tenaga kerja.

Sedangkan PREF adalah soal pengungsi. Yang tentunya akan menarik adalah dokumen
Kedubes AS di Jakarta bertema ASEC. Ini adalah isu pertahanan.

Isu terorisme menjadi perhatian AS sejak zaman Presiden Soeharto. Hal ini terlihat dari
kode PTER yang muncul dalam dokumen sejak tahun 1990 sampai akhir 1998.

Sementara pada saat Pemilu tahun 2004 dan tahun 2009 kode PGOV atau pemerintahan
yang lebih banyak muncul. Tanggal terakhir yang dimunculkan oleh WikiLeaks tentang
Kedubes AS di Jakarta adalah 27 Februari 2010.

Isu-isu pertahanan juga muncul cukup dominan, terutama pada era SBY di tahun 2009-
2010. Data tersebut memang belum dipublikasikan secara rinci. WikiLeaks
mengeluarkan isi dokumen sedikit demi sedikit secara bertahap.

Satu hal yang sudah terungkap dalam data yang diperoleh detikcom, Jumat (3/12/2010),
adalah, Menlu AS Hillary Clinton meminta perwakilan AS untuk memata-matai di
Kantor PBB, New York, AS.

Dokumen itu tertanggal Jumat, 31 Juli 2009 dengan kode referensi STATE 048489.

Salah satu perintah Hillary adalah meminta data biografi dan biometrik pada diplomat
berbagai negara yang berada di PBB. Hal ini mulai dari Dewan Keamanan sampai wakil
tetap untuk PBB.

"Informasi biografi dan biometrik dari anggota tetap G-77 khususnya China, Mesir,
India, Indonesia, Malaysia, Pakistan, Afrika Selatan, Sudan, Uganda, Senegal dan Syria,"
demikian kawat diplomatik dari Hillary.

Anda mungkin juga menyukai