Anda di halaman 1dari 3

Biro Perjalanan Wisata

Definisi Biro Perjalanan Wisata (BPW) :

 Nyoman S. Pendit memberikan pengertian bahwa BPW adalah perusahaan yang


memiliki tujuan untuk menyiapkan suatu perjalanan bagi seseorang yang
merencanakan untuk mengadakannya.
 R. S. Damardjati menjelaskan bahwa BPW adalah perusahaan yang khusus mengatur
dan menyelenggarakan perjalanan dan persinggahan orang – orang termasuk
kelengkapan perjalannannya, dari suatu tempat ke tempat lain, baik di dalam negri,
dari dalam negri, ke luar negri atau dalam negri itu sendiri.
 Menurut undang – undang No. 9 Th. 1990 bagian kedua pasal 12, disebutkan bahwa
BPW merupakan usaha penyedia jasa perencanaan dan / atau jasa pelayanan dan
penyelenggaraan wisata.

Biro perjalanan wisata memiliki tugas sebagai berikut :

1. Menyusun dan menjual paket wisata luar negeri atas dasar permintaan.
2. Menyelenggarakan atau menjual pelayaran wisata (cruise).
3. Menyusun dan menjual paket wisata dalam negeri kepada umum atau atas dasar
permintaan.
4. Menyelenggarakan pemanduan wisata.
5. Menyediakan fasilitas untuk wisatawan.
6. Menjual tiket/karcis sarana angkutan, dan lain-lain.
7. Mengadakan pemesanan sarana wisata.
8. Mengurus dokumen-dokumen perjalanan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Agen Perjalanan Wisata (APW)

Definisi APW :Badan usaha yang menyelenggarakan usaha perjalanan yang bertindak sebagai
perantara dalam menjual atau mengurus jasa untuk melakukan perjalanan.

Agen perjalanan wisata memiliki tugas yaitu :

1. Menjadi perantara pemesanan pemesanan tiket


2. Mengurus dokumen perjalanan
3. Menjadi perantara pemesanan akomodasi, restaurant, sarana wisata dll
4. Menjual paket wisata yang di buat oleh biro perjalanan umum

PERBEDAAN ANTARA BIRO PERJALANAN WISATA DENGAN AGEN


PERJALANAN WISATA

Faktor Fungsi

Biro Perjalanan Wisata memiliki fungsi yang dapat dibedakan menjadi dua fungsi yaitu :

1.Fungsi Umum : Dalam hal ini biro perjalanan wisata merupakan suatu badan usaha yang
dapat memberikan penerangan atau informasi tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan dunia perjalanan pada umumnya dan perjalanan wisata pada khususnya.
2. Fungsi khusus:

 Biro perjalanan wisata sebagai perantara. Dalam kegiatannya ia bertindak atas nama
perusahaan lain dan menjual jasa-jasa perusahaan yang diwakilinya. Karena itu ia
bertindak di antara wisatawan dan industri wisata.
 Biro perjalanan wisata sebagai badan usaha yang merencanakan dan
menyelenggarakan tour dengan tanggung jawab dan resikonya sendiri.
 Biro perjalanan wisata sebagai pengorganisasi yaitu dalam menggiatkan usaha, BPW
aktif menjalin kerjasama dengan perusahaan lain baik dalam dan luar negeri. Fasilitas
yang dimiliki di manfaatkan sebagai dagangannya.

Agen Perjalanan Wisata memiliki dua fungsi yaitu :

A. Sebagai Perantara

 Di daerah asal wisatawan

1. Melengkapai informasi bagi wisatawan


2. Memberikan advis bagi calon wisatawan
3. Menyediakan tiket

 Di daerah tujuan

1. Memberi informasi bagi wisatawan.


2. Membantu reservasi
3. Menyediakan transportasi
4. Mengatur perencanaan perjalanan wisata
5. Menjual dan memesan tiket tanda masuk

B. Sebagai organisator.

Karena travel agent sebagai perantara, maka ia berada di tengah-tengah industri pariwisata,
maka perlu ada kontrak yang dibuat terlebih dulu. Selain itu itu harus ada perjanjian khusus
yang mengatur hubungan kerja sehingga jelas tugas, kewajiban dan hak masing-masing pihak

Faktor Resiko : Biro Perjalanan Wisata memiliki tanggung jawab yang lebih besar
dibandingkan Agen perjalanan Wisata. Hal ini disebabkan karena BPW mengeluarkan
produknya berupa "Janji Jasa Perjalanan Wisata" yang dijual dalam bentuk "Brosur Paket
Wisata" dan BPW harus bertanggungjawab penuh atas pelaksanaan produk yang
dikeluarkannya. BPW harus menjamin bahwa wisatawan akan menikmati perjalanannya
seperti yang tertulis dalam Brosur Paket Wisata yang dikeluarkan BPW.

Agen Perjalanan Wisata tidak memiliki tanggung jawab atas produk yang dijualnya. Hal ini
dikarenakan APW hanya sebagai perantara perusahaan produk kepada konsumen atau
pelanggan dan apabila pelanggan tidak puas, mereka harus komplain kepada pemilik produk
(misalnya Hotel atau Maskapai Penerbangan).

Faktor Imbalan yang Diperoleh: Biro Perjalanan Wisata memperoleh imbalan atau laba yaitu
dari selisih harga penjualan dengan total harga semua komponen yang dijualnya dalam paket
wisata.
Agen Perjalanan Wisata memperoleh imbalan berupa komisi dari pemilik produk dalam
bentuk persen hasil penjualan.

Sumber Buku:

Anda mungkin juga menyukai