Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH SISTEM INFOMARSI MANAJEMEN

OLEH :

ANDINI FEBRIANTI OFANDY 20179117


Tentang BJOARKA
Bjorka adalah hacker yang diduga meretas situs Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kominfo). Bahkan, Bjorka juga mengklaim telah mengakses dokumen
rahasia milik Badan Intelijen Negara (BIN) yang dikirimkan ke Presiden Joko
Widodo (Jokowi).
Di Swedia, nama Bjorka berasal dari kata Bjork yang artinya birch. Nama ini sudah
cukup umum bagi warga Swedia, sehingga mereka kerap menggunakan nama
Bjork sebagai nama belakang atau nama keluarga
Nama Bjorka menghebohkan publik tahun 2022 ini. Nama itu berasal dari akun di
sebuah dark web dan banyak data yang dibocorkan dari sana.
Tercatat Bjorka pernah mengklaim memiliki 26 juta history browsing pelanggan
Indihome, 1,3 miliar data registrasi SIM Card, dan 105 juta data KPU.
Melalui grup Telegram yang dimilikinya, Bjorka menyebarkan data pribadi
sejumlah pejabat publik seperti Menteri Kominfo, Johnny Plate. Informasi itu
berisi NIK, nomor Kartu Keluarga, alamat, nomor telepon, nama anggota keluarga,
hingga ID Vaksin.
Sejumlah surat yang ditunjukkan pada Presiden Joko Widodo juga dibuka oleh
Bjorka. Salah satunya merupakan surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Seakan tak takut, Bjorka juga menantang digerebek pemerintah Indonesia. "Saya
masih menunggu untuk diserbu oleh Pemerintah Indonesia," tulisnya dikutip
Sabtu, (10/9/2022).
Akhirnya pada 14 September 2022 lalu, Menteri Koordinator Politik, Hukum dan
HAM, Mahfud Md mengumumkan telah mengantongi gambaran pelaku. Namun
kala itu dia mengatakan belum bisa mengungkapkan pada publik.
"Kita terus menyelidiki, gambaran pelaku sudah teridentifikasi dengan baik oleh
BIN dan Polri. Tetapi belum bisa diumumkan. Gambaran-gambaran siapa dan
dimana sudah punya alat untuk melacak itu semua," kata Mahfud.
Dia juga menjelaskan data yang dibocorkan Bjorka bukanlah data umum. Data-
data itu disebut tidak berisi sesuatu yang rahasia.
Apa saja yang dibocorkan oleh Bjorka?
Bjorka kembali menjadi aktor di balik bocornya 1,3 miliar data registrasi SIM
Card yang disebut milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Data
tersebut dijual seharga US$500 ribu atau sekitar Rp 745,6 juta.
Hacker Bjorka kembali membuat heboh jagat maya karena muncul ke publik
dengan menjual data yang diduga milik BPJS Ketenagakerjaan. Hacker itu juga
diketahui pernah membocorkan data PeduliLindungi, IndiHome, MyPertamina,
dan lainnya.
Kasus Bjorka melanggar hukum apa?
Melanggar Privasi

Berdasar hukum Indonesia, hal tersebut merupakan pelanggaran terhadap privasi


yang diatur dalam Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dari mana Bjorka mendapatkan data?
Hacker Bjorka diduga bisa mengumpulkan miliaran data pribadi lewat data situs
leak yang pernah dikelolanya pada 2021. Bagaimana prosesnya? Diketahui, Bjorka
sejak Agustus membocorkan miliaran data pribadi yang diduga berasal
dari IndiHome, Tokopedia, KPU, surat untuk Presiden Jokowi, hingga data pribadi
para pejabat.

Apakah kasus Bjorka sudah terungkap?


Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam)
Mahfud MD menyatakan gambaran hacker Bjorka telah terungkap oleh Badan
Intelijen Negara (BIN).

Kasus Bjorka termasuk dalam pasal berapa?


"(Hacker Bjorka) bisa kena pasal berlapis tuh, yang pertama karena ilegal akses itu
bisa kena UU ITE Pasal 30 Ayat 1 sampai dengan 3, kemudian bisa kena UU PDP
Pasal 67 Ayat 1, Ayat 2, dan Ayat 3," ujar Chairman CISSReC Pratama Persadha
kepada detikINET, Rabu (21/9/2022).
Pentingnya Cyber Security
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya keamanan
siber (cyber security) di era serba digital seperti saat ini. Pasalnya, beberapa kali
website pemerintah terkena serangan siber dari para peretas atau hacker.
Padahal hal ini dapat menyebabkan data-data penting milik pemerintah dicuri.
Tak hanya di Indonesia, negara-negara lain pun sangat rentan diretas dan tentuya
dapat merugikan banyak orang ataupun pihak.
Di sinilah pentingnya cyber security. Cyber security adalah tindakan untuk
melindungi perangkat, jaringan, program, dan data dari ancaman siber dan akses
ilegal, termasuk oleh para hacker. Tidak hanya mengincar perusahaan besar,
ancaman siber juga menyerang bisnis kecil hingga kalangan pribadi. Contohnya,
seperti mengakses informasi sensitif, mengubah atau bahkan menghancurkan
data-data penting.
Berbagai jenis ancaman siber inilah yang membuat cyber security penting untuk
dipahami, sehingga keahliannya sangat diperlukan di era serba digital sekarang
ini. Profesi di bidang cyber security menjadi profesi yang paling dibutuhkan
dengan prospek masa depan yang sangat cerah.

Hacker Bjorka tengah menjadi sorotan karena telah berhasil meretas beberapa
data rahasia milik pemerintah Republik Indonesia (RI).
Selama tahun 2022, Bjorka berhasil meretas 3 jenis data rahasia, di antaranya 150
juta data penduduk Indonesia, data 1,3 miliar pengguna SIM card, hingga Surat
Rahasia BIN ke Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terbaru, Bjorka telah membongkar identitas pribadi Menteri Komunikasi dan
Informasi (Menkominfo), Puan Maharani, Erick Thohir, dan Denny Siregar. Tak
hanya itu, Bjorka juga mengklaim telah membongkar sosok dalang di balik
pembunuhan aktivis Munir Said Thalib.
Berikut sejumlah fakta mengenai hacker Bjorka yang saat ini tengah menjadi
sorotan publik.
1. Bjorka Diduga Berasal dari Polandia
Menilik akun Twitter @bjorkanism, laman tersebut menyematkan
lokasi. Bjorka diduga berasal dari Warsawa, Polandia. Namun belum diketahui
secara pasti apakah lokasi Bjorka tersebut valid atau tidak.
2. Meretas Surat Pribadi BIN ke Presiden Jokowi
Bjorka diduga berhasil mendapat data surat rahasia milik Badan Intelijen Negara
(BIN) yang ditujukan pada Presiden Jokowi. Surat tersebut mencakup nama surat,
nomor surat, tanggal surat, dan isi surat.
3. Mengunggah dan Menjual Data di Breached.to
Bjorka menyebarkan data pribadi dan sampel-sampelnya ke laman breached.to. Ia
tak langsung memberikan semua data tetapi untuk membuktikan keasliannya,
Bjorka membocorkan judul surat dan beberapa sampel agar pelanggannya
percaya dengan data yang ia miliki.
Harga yang ditetapkan pun cukup tinggi. Ia menetapkan harga hingga mencapai
Rp 70-an juta.
Bjorka diduga menjual sebanyak 150 Juta data pribadi penduduk Indonesia. Data
tersebut diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum. Data itu mencakup nama,
nomor kartu keluarga, tanggal lahir, alamat lengkap, jenis kelamin, status
disabilitas, dan lain sebagainya.
5. Saling Serang dengan Menteri Kominfo
Bjorka menuliskan: “Stop Being Idiot” dalam situs breached.to. Ungkapan tersebut
berarti: “Berhenti menjadi idiot.” Unggahan tersebut menanggapi pesan Johnny G
Plate yang mengatakan, “Kalau Bisa, Jangan Menyerang.”
6. Bjorka Klaim Bocorkan Dokumen Rahasia Presiden RI
Selain membocorkan data Menkominfo Johnny G Plate, Bjorka mengancam
membobol data MyPertamina hingga mengklaim telah membocorkan dokumen
rahasia Presiden RI Joko Widodo. Namun belum bisa dipastikan apakah dokumen
rahasia yang dimaksud adalah milik Presiden Jokowi atau Presiden RI lainnya.
"The next leak will come from the president of Indonesia (kebocoran selanjutnya
akan datang dari Presiden Indonesia)," dikutip dari akun Twitter Dark Tracer,
Sabtu (10/9/2022).
Sebuah percakapan di forum situs Breach menyiratkan jika Bjorka sengaja
melakukannya, terutama di akhir pekan. Tujuannya untuk membuat pemerintah
tidak bisa libur di akhir pekan. Hal itu terlihat saat Bjorka membalas salah satu
komentar user.
"Congratulation! this sure wake up them this night (Selamat! Ini bakal bikin
mereka melek nanti malam)," ungkap user tersebut. Bjorka lalu membalas dengan
jawaban demikian. "Yeah that's my goal so they can't have a vacation on the
weekend (Ya, memang itu tujuannya supaya mereka nggak bisa liburan akhir
pekan)."
8. Berjanji akan Meretas Situs MyPertamina
Setelah meretas data BIN, Bjorka berjanji akan meretas situs MyPertamina.
9. Bjorka Bocorkan Data Pribadi Johnny G Plate
Setelah meretas surat pribadi BIN, Bjorka diduga berhasil membocorkan data
pribadi Menkominfo Johnny G Plate. Data-data tersebut berupa nomor kartu
keluarga, nomor induk kependudukan, identitas keluarga, nomor handphone,
hingga data vaksin.
Bjorka juga mengucapkan selamat ulang tahun pada Johnny G Plate 'Happy
birthday johnny johnny yes papa'.
Bjorka memiliki akun Twitter @bjorkanism dan akun aplikasi perpesanan
Telegram bjorkanism. Dalam akun grup Telegram bjorkanism itu memiliki hampir
80 ribu pengikut. Hacker Bjorka juga diduga berasal dari negara Polandia. Hal
tersebut berdasarkan informasi dari laman Twitter Bjorka.
11. Bjorka Membongkar Sosok Dalang Pembunuhan Munir
Dalam akun Telegram bjorkanism, hacker itu juga mengungkap sosok dalang
tewasnya aktivis Munir Said Thalib. Dirinya mengunggah sebuah tautan yang
berisikan artikel yang menurutnya adalah profil dari pembunuh Munir.
Pada artikel yang ditulis Bjorka, ia mengatakan ada sosok tertentu di balik kasus
pembunuhan Munir. Dirinya mengklaim bahwa yang membunuh Munir diduga
adalah Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai
Berkarya.
"I will give you a name if you ask who was behind Munir's murder. He is Muchdi
Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party. (Saya
beri satu nama barang kali kalian bertanya siapa di balik pembunuhan Munir. Dia
adalah Muchdi Purwopranjono yang sekarang menjadi Ketua Partai Berkarya),"
kata Bjorka melalui unggahannya.
Tak hanya membeberkan nama, Bjorka bahkan berani mengusut data diri Muchdi
Purwopranjono yang ia klaim sebagai pembunuh Munir.

4 Langkah Pemerintah Usai Kemunculan


Hacker Bjorka
1. Bentuk Tim yang Libatkan Polri hingga BIN
Pemerintah membentuk tim cepat tanggap atau emergency response team, usai
maraknya serangan siber yang dilakukan hacker Bjorka.
Tim ini berisi Badan Siber Sandi Negara (BSSN), Kementerian Komunikasi dan
Informatika, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN).
"Perlu ada emergency response untuk menjaga tata kelola data yang baik di
Indonesia untuk menjaga kepercayaan publik," kata Menteri Komunikasi dan
Informatika Johnny G.Plate usai rapat bersama Presiden Jokowi di Istana
Kepresidenan Jakarta, Senin 12 September 2022.
"Jadi akan ada emergency response team dari BSSN, Kominfo, Polri dan BIN utk
melakukan asesmen-asesmen berikutnya," sambung dia.
Kendati begitu, dia tak menjelaskan secara rinci apa saja tugas dari tim khusus ini
dalam menghadapi serangan siber dari hackers. Belum diketahui pula kapan tim
ini akan mulai bekerja.
Disisi lain, Johnny memastikan bahwa data-data yang diretas hacker Bjorka hanya
bersifat umum dan tak spesifik. Selain itu, kata dia, data-data tersebut juga tak
ada yang baru.
"Data-data itu setelah ditelaah sementara adalah data-data umum, bukan data-
data spesifik dan data-data yang terupdate sekarang," jelas Johnny.
2. Polri Mulai Bergerak
Polri mulai menindaklanjuti terkait tindakan peretasan data sejumlah pejabat
negara oleh hacker Bjorka dengan bergabung dalam tim khusus dari berbagai
lintas kementerian dan lembaga sebagaimana instruksi Presiden Joko Widodo
alias Jokowi.
"Ya tim Siber Bareskrim sudah masuk dalam tim terpadu," kata Kadi Humas
Mabes Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi, Selasa 13 September 2022.
Namun demikian untuk langkah-langkah selanjutnya, Dedi belum mendapatkan
perkembangan dari Tim Siber Bareskrim Polri yang telah bergabung dalam tim
khusus tersebut.
"Nunggu update dari tim siber," tegas Dedi.
3. BSSN Terus Buru Hacker Bjorka
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tengah memburu hacker Bjorka yang
dianggap meresahkan seluruh jagat masyarakat Indonesia. BSSN mengklaim
identitas pelaku hacker Bjorka berbasis dari Polandia.
"Karena memang namanya Bjorka secara di medsos itu siapa orang yang
sesungguhnya, karena memang ciri ruang siber itu kan bisa menggunakan nama
samaran, tentu untuk mendapatkannya butuh waktu dan tentunya, koordinasi,"
ujar Kepala BSSN Hinsa Siburian, di Sawangan, Selasa 13 September 2022.
Hinsa juga menungkapkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan aparat
kepolisian. Dalam hal ini pihak Cyber Bareskrim Polri.
"Tentu kita bersama-sama dengan aparat terkait, khususnya Bareskrim, kita juga
berkoordinasi terus untuk mendapatkan," terang dia.
Hingga kini, pihak BSSN tengah mendalami motif dan tujuan dari hacker tersebut
melakukan tindak Hacking.
"Tapi yang utama, perlu kita lihat adalah isu apa dan kira-kira kita mencoba
tujuannya apa dia menyebarkan berita-berita atau informasi atau data-data yang
sudah kita ketahui semua," ucap Hinsa.
Lebih lanjut, Purnawirawan TNI tersebut menyampaikan penyebab hacker Bjorka
bisa membobol sistem keamanan Siber di Indonesia. Lantaran kelemahan dalam
cyber security, bisa berupa kelalaian dan sistem elektronik yang rentan.
"Itu yang saya bilang, jadi sumber kelemahan terutama di cyber security, bisa
karena kelalaian manusia, tapi juga juga karena kerentanan di sistem elektronik
yang dimiliki," jelas Hinsa.
4. DPR Bakal Prioritaskan Bahas UU Perlindungan Data Pribadi
Hacker Bjorka mengklaim telah membocorkan dokumen-dokumen kepresidenan,
termasuk surat-surat rahasia dari Badan Intelijen Negara (BIN).
Hal ini pun menimbulkan polemik karena Bjorka berhasil membobol data pribadi
sejumlah pejabat negara. Bjorka mengunggah sejumlah dokumen yang diklaim
milik Presiden Joko Widodo alias Jokowi pada periode 2019- 2021.
Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengatakan, pihaknya akan
memprioritaskan Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU
PDP) pada saat paripurna terdekat nanti. Hal ini agar dapat melindungi data
pribadi masyarakat.
"PDP saya lupa posisinya dimana ya sekarang, di pembicaraan tingkat I udah
selesai belum? Oh ya pasti kalau sudah selesai akan menjadi prioritas di
paripurna," kata pria yang akrab disapa Cak Imin di Gedung Parlemen DPR RI,
Jakarta, Selasa 13 September 2022.
Menurut Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa alias PKB ini, pembahasan
terkait dengan kebocoran data ini akan secepatnya dibahas dalam rapat
paripurna mendatang.
"Betul. Saya kira secepat mungkin paripurna terdekat. Tapi kita lihat agenda
berapa buah, saya kira prioritas," ujarnya.
Cak Imin menegaskan, apabila pembicaraan dalam tingkat satu sudah selesai
dilakukan. Maka, secepatnya ia akan mendorong untuk menggelar rapat
paripurna terkait RUU PDP.
"Oh iya pasti kalau sudah tingkat I selesai, maka saya akan dorong cepat,"
tegasnya.

Anda mungkin juga menyukai