2022
Kebocoran hal-hal yang disebutkan di atas tadi juga merupakan hasil dari
tindakan satu orang. Bayangkan, betapa mudahnya keamanan data digital di
Indonesia “diobrak-abrik” oleh satu orang dan tersebar begitu saja. Sehingga,
timbul berbagai macam pertanyaan. Apa penyebab dari mudahnya kebocoran
data-data digital tersebut? Apakah ada peraturan hukum di Indonesia yang sudah
mengatur terkait peretasan dan kebocoran data? Bagaimana jerat pidananya? Dan
apa yang seharusnya dilakukan ke depannya agar hal semacam ini tidak terus-
menerus terjadi dan apakah perlu merangkul para “hacker” untuk bisa menjadi
Justice Collaborator dalam penegakan tindak pidana cyber?
Ketentuan pidana bagi pelaku tindak pidana yang disebutkan dalam ayat tersebut,
ditunjukkan dalam pasal 46 ayat (3) yang berbunyi “Setiap orang yang memenuhi
unsur sebagaimana dimaksud dalam pasal 30 ayat (3) dipidana dengan pidana
penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).”
Hacker sendiri terbagi ke dalam 3 jenis yaitu black hat, white hat, dan
grey hat. Black Hat Hacker adalah sebutan hacker yang mempergunakan dan
meretas sistem komputer orang lain dengan niat yang buruk dan melakukan
aktivitas ilegal seperti pencurian data pribadi, dan biasanya bertujuan untuk
mendapatkan keuntungan berupa uang, atau hanya sekedar menjadi terkenal saja.
Kemudian ada White Hat Hacker yang merupakan sebutan untuk hacker yang
memiliki niat yang baik. Peretas white hat juga disebut sebagai ethical hacker,
dimana mereka menggunakan kemampuannya untuk mengetes sebuah sistem,
mencari celah mana yang harus diperbaiki, mengutak-atik interface sampai dirasa
tepat, dan lain-lain. Dan yang terakhir adalah Grey Hat Hacker. Hacker grey hat
tidak melakukan peretasan dengan motif jahat, tetapi proses melakukannya juga
tidak selalu legal ataupun etis.
Seorang hacker yang pada akhirnya direkrut untuk bekerja sama dengan
pemerintah dapat digolongkan ke dalam jenis White Hat. Mereka menggunakan
kemampuan mereka untuk mengungkap kegiatan-kegiatan ilegal bahkan
membantu pemerintah dalam mengembangkan sistem keamanan digital dengan
memberitahu bila ada celah-celah yang berpotensi untuk diretas atau diserang
secara ilegal pada suatu sistem keamanan digital tersebut. Namun tentunya, para
white hat hacker ini juga tetap harus diawasi untuk mengurangi potensi terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan.
------=====------
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Perundang-Undang
Jurnal
Artikel Daring