Anda di halaman 1dari 19

KASUS CYBER CRIME DI

MEDIA ELEKTRONIK
KELOMPOK 3 :
Winas putra Widyadhana 22081010261
Daffa Ferdinan 22081010262
Amanda Widya Indah Sujatmoko 22081010263
Novan Ilham Ramadhan 22081010264
Kriminalitas di internet
(Cyber Crime)

Kriminalitas di dunia internet (Cyber Crime) adalah tindak pidana kriminal yang
dilakukan pada teknologi internet baik yang menyerang fasilitas umum atupun
kepemilikan pribadi. Kejahatan digital dilakukan dengan melibatkan komputer,
jaringan, maupun perangkat yang terhubung pada sebuah jaringan.

cyber crime memang harus diwaspadai karena kejahatan ini agak berbeda dengan
kejahatan lain pada umumnya, Cyber crime dapat dilakukan tanpa mengenal batas
teritorial dan tidak diperlukan interaksi langsung antara pelaku dengan korban
kejahatan.
Jenis-Jenis
1 Akses Ilegal
Cyber crime
2 Phising

3 Penipuan OTP

4 Kejatahan Konten Ilegal

5 Terorisme Dunia Maya

6 DLL.
Akses Ilegal
Akses ilegal adalah ketika pelaku memaksa masuk ke
dalam akun korban tanpa sepengetahuan dan seizin
dari korban. Hal ini memang merupakan salah satu
jenis cyber crime yang paling umum. Bahkan,
beberapa pelakunya terkadang tidak menyadari
bahwa apa yang mereka lakukan termasuk ke dalam
kejahatan dunia maya.

Akun yang dimasuki secara ilegal tersebut dapat


menyebabkan banyak sekali kerugian bagi
korbannya. Pelaku bisa saja menyamar menjadi
korban dan menipu orang lain dengan cara
meminjam uang. Selain itu, informasi pribadi dari
pemilik akun juga bisa tersebar luas ke khalayak
umum.
Phising
Phising adalah cara melakukan penipuan dengan tujuan
mencuri akun dari korban. Biasanya, pelaku mengincar
korban melalui email atau pesan di dunia maya lainnya
seperti pesan Facebook, Instagram, twitter, dan lain
sebagainya.

Phising juga dapat diartikan sebagai upaya untuk


memperoleh informasi mengenai data seseorang dengan
menggunakan teknik penipuan, biasanya dengan mengaku
sebagai orang lain atau dengan mengirimkan sebuah tautan
yang dapat mencuri informasi. Data dan informasi yang
dimaksud adalah data pribadi seperti nama, umur, alamat,
dan informasi akun tertentu atau bahkan data serta
informasi keuangan.
Penipuan OTP
OTP, atau On Time Password , adalah kode
rahasia elektronik yang dikirimkan khusus
kepada penggunanya. Biasanya, OTP akan
dikirimkan ketika Anda hendak melakukan
transaksi keuangan secara online untuk
memastikan bahwa Anda adalah pengguna
aslinya.

Penipuan OTP ini adalah kejahatan yang


dilakukan dengan cara mencuri kode rahasia
elektronik tersebut. Biasanya, pelaku akan
menyamar menjadi pihak dari suatu aplikasi
di mana transaksi tersebut dilakukan agar
korban dapat memercayainya dan
memberikan kode OTP kepada pelaku.
Konten ilegal
konten ilegal merupakan konten yang berisi
data atau informasi yang dianggap tidak
benar, tidak etis, dan mengganggu
ketenangan umum bahkan melanggar
hukum. kejahatan kontel ilegal ini adalah
ketika pelaku membagikan konten tersebut
ke khalayak umum.

Biasanya, isi dari konten ilegal tersebut


adalah informasi mengenai suatu topik yang
tidak benar atau hoaks. Selain itu, konten
yang bersifat SARA atau memiliki unsur
tidak senonoh juga termasuk ke dalam
konten ilegal.
Terorisme
Dunia Maya
Terorisme dunia maya , atau terorisme
siber, merupakan salah satu jenis kejahatan
dunia maya yang merugikan negara, bahkan
mengancam keselamatan warga negara dan
pemangku kepentingan yang mengatur
pengaturan pemerintahan. Aktivitas
terorisme dunia maya mengacu pada
serangan terhadap komputer, jaringan, dan
sistem informasi suatu negara dengan
tujuan untuk mengintimidasi dan menekan
pemerintah untuk kepentingan tertentu.
Metode Cyber crime
yang sering digunakan
01. Pemecah kata sandi 02. Pemalsuan

Password cracker adalah tindakan Spoofing adalah situasi di mana pelaku,


mencuri kata sandi dari akun orang lain atau program yang digunakan oleh
dengan menggunakan program yang pelaku, berhasil mengidentifikasi dirinya
dapat mengenkripsi kata sandi. Tindakan sebagai orang lain, dengan cara
ini juga sering dilakukan untuk memalsukan data. Ada banyak cara
menonaktifkan sistem keamanan kata spoofing yang dapat dilakukan seperti
sandi. melalui email, SMS, dan lain sebagainya.
Metode Cyber crime
yang sering digunakan
03. DDoS (Distributed 04. Mengendus 05. Mengirimkan Malware
Denial of Service Attacks)
Sniffing merupakan salah satu Metode cyber crime lainnya
DDoS merupakan serangan metode cyber crime di mana adalah dengan cara
yang dilakukan pada server pelaku mencuri username dan mengirimkan malware yang
komputer atau jaringan dari kata sandi dari korban secara tujuannya untuk merusak
korban. Serangan DDoS ini sengaja maupun tidak sengaja. atau menghancurkan data di
ditujukan untuk menguras Pelaku kemudian dapat komputer server atau jaringan
sumber daya yang ada pada menggunakan akun korban untuk korban. Beberapa yang
komputer server atau melakukan penipuan yang termasuk ke dalam malware
jaringan sehingga tidak dapat mengatasnamakan korban atau ini adalah virus , worm , trojan
lagi menjalankan fungsinya merusak serta menghapus data , spyware , ransomware ,
dengan baik. korban. adware , dan lain sebagainya.
Contoh Studi Kasus

Dunia perbankan dalam negeri pernah digegerkan dengan ulah Steven Haryanto,
yang membuat situs asli tetapi palsu layanan perbankan lewat Internet BCA. Lewat
situs-situs “Aspal”, jika nasabah salah mengetik situs asli dan masuk ke situs situs
tersebut, identitas pengguna (user ID) dan nomor identifikasi personal (PIN) dapat
ditangkap. Tercatat 130 nasabah tercuri data-datanya, namun menurut pengakuan
Steven pada situs Master Web Indonesia, tujuannya membuat situs plesetan adalah
agar publik memberi perhatian pada kesalahan pengetikan alamat situs, bukan
mengeruk keuntungan.
Penggunaan enkripsi untuk meningkatkan keamanan
1 dan mengubah data-data yang dikirimkan. serta
meningkatkan keamanan authentication (pengunaan
user id dan password), sehingga tidak mudah untuk
disadap.
SOLUSI menggunakan Firewall agar menjaga akses dari orang
MASALAH 2
yang tidak berwenang. Program ini merupakan
perangkat yang diletakkan antara internet dengan

PADA STUDI jaringan internal. Informasi yang keluar dan masuk harus
melewati firewall. Firewall bekerja dengan mengamati
paker Intenet Protocol (IP) yang melewatinya.
KASUS
3 Melakukan pengamanan sistem melalui jaringan dengan
melakukan pengaman FTP, SMTP, Telnet dan pengaman
Web Server.
Dengan adanya kejahatan-kejahatan
bidang teknologi informasi diperlukan
CyberLaw, Cyberlaw merupakan istilah
hukum yang terkait dengan pemanfaatan
TI. Istilah lain adalah hukum TI (Low of IT),
Hukum Dunia Maya (Virtual World Law)
dan hukum Mayantara.

Berikut adalah contoh UU ITE tentang


kriminalitas di internet (Cyber Crime)
Undang-Undang Informasi
Pasal 30 dan Transaksi Elektronik
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.

(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi
Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik.

(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer
dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui,
atau menjebol sistem pengamanan.
Undang-Undang Informasi
Pasal 46 dan Transaksi Elektronik
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah).

(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah).

(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik
Pasal 378 KUHP

barangsiapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara
melawan hukum dengan menggunakan nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu
muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan
barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang,
diancam pidana penjara paling lama 4 tahun.
Undang-Undang Informasi
dan Transaksi Elektronik
Pasal 65 ayat (1) dan (3) jo. Pasal 67 ayat (1) dan (3) UU PDP

(1) Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum memperoleh atau
mengumpulkan data pribadi yang bukan miliknya dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain yang dapat mengakibatkan kerugian
subjek data pribadi dipidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana denda
paling banyak Rp5 miliar.

(2) Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum menggunakan data
pribadi yang bukan miliknya dipidana penjara paling lama 5 tahun dan/atau pidana
denda paling banyak Rp5 miliar.
mikrofohttps://www.cloudmatika.co.id/blo
01 g-detail/apa-itu-cyber-crimen Anda.

02 https://tirto.id/isi-pasal-30-uu-ite-tentang-
peretasan-berapa-tahun-hukumannya-gweY

DAFTAR 03
https://www.hukumonline.com/klinik/a/penip
u-menyalahgunakan-data-pribadi-untuk-

PUSTAKA pinjol-lakukan-ini-lt634ecf40680b7

https://lsc.bphn.go.id/konsultasiView?
04 id=1050#:~:text=Pasal%20378%20KUHP%2C%2
0berbunyi%3A%20%E2%80%9C,kepadanya%2
C%20atau%20supaya%20memberi%20hutang
Terima kasih!

Anda mungkin juga menyukai