ABSTRAK
Saat ini perkembangan teknologi semakin pesat saja. Dengan semakin meningkatnya
pengetahuan masyarakat mengenai teknologi informasi dan komunikasi, serta adanya sifat
murni manusia yang selalu tidak pernah merasa puas, tentu saja hal ini lama kelamaan,
membawa banyak dampak positif maupun negatif. Pada akhirnya, banyak manusia itu sendiri
yang melakukan penyalahgunaan dalam penggunaan teknologi komputer, yang kemudian
meningkat menjadi tindak kejahatan siber di dunia maya atau lebih dikenal sebagai cyber
crime, di tahun 2016 kejahatan siber telah meningkat secara pesat dan terus meningkat di
zaman modern saat ini.
Cyber crime atau kejahatan siber adalah istilah yang mengacu kepada aktivitas
kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer menjadi alat, sasaran atau tempat
terjadinya kejahatan. Termasuk ke didalamnya antara lain adalah penipuan lelang secara
online, pemalsuan cek, penipuan kartu kredit (carding), penipuan identitas, pornografi anak,
dll.
Dalam artikel ini penulis akan memberikan alasan kenapa kejahatan siber (Cyber
Crime) dapat meningkat dengan pesat, dan tulisan ini berusaha mengupas beberapa bentuk
kejahatan siber yang dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi infirmasi komunikasi
dan cara penaganan yang tepat yang sesuai dengan hukum yang berlaku di indonesia dan
memberikan informasi lebih kepada pembaca agar tidak menjadi korban kejahatan siber.
Peraturan tindak pidana siber sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun
2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik sebagaimana yang telah diubah oleh
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11
Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Kata kunci: Cyber crime, teknologi informasi, jaringan, komputer, online, siber
A. PENDAHULUAN
1
30 dan KUHP tentang penggunaan internet secara negatif, namun sampai sekarang
kejahatan cyber masih terus tinggi di Indonesia.
B. PEMBAHASAN
a. Peraturan Materil Tindak Pidana Siber di Indonesia
2
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2011 tentang Transfer Dana (“UU 3/2011”)
maupun tindak pidana perbankan serta tindak pidana pencucian uang dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (“UU TPPU”).
3
b) Gangguan terhadap Sistem Elektronik (system interference –Pasal
33 UU ITE);
3. Tindak pidana memfasilitasi perbuatan yang dilarang (Pasal 34 UU
ITE);
4. Tindak pidana pemalsuan informasi atau dokumen elektronik (Pasal 35
UU ITE);
5. Tindak pidana tambahan (accessoir Pasal 36 UU ITE); dan
6. Perberatan-perberatan terhadap ancaman pidana (Pasal 52 UU ITE).
4
melindungi diri anda dan juga untuk mencegah kerugian-kerugian yang tidak
diinginkan pada bisnis anda.
5
5. Konsultan keamanan untuk menentukan seberapa amannya bisnis
anda. Cara lain yang bisa anda lakukan untuk mencegah cybercrime
untuk bisnis anda adalah dengan memiliki konsultan keamanan IT
untuk melakukan evaluasi mengenai seberapa amanya bisnis anda.
Para spesialis keamanan ini bisa melakukan pemeriksaan keamanan
untuk anda. Para spesialis keamanan ini bisa melakukan pemeriksaan
keamanan untuk anda, memberitahu anda dimana letak titik-titik
kelemahan keamanan anda. Karena hacker selalu terus menerus
mencari cara untuk mendapatan akses ke data pribadi dan mencuri
informasi senstif dari berbagai bisnis.
6. Gunakan fitur keamanan untuk Website Anda. Hal lain yang bisa Anda
gunakan adalah menggunakan layanan SSL / HTTPs untuk keamanan
website Anda dari pertukaran informasi.
6
Salah satu korban penipuan online , Andi, mengaku tergiur karena
barang yang dijual sangat murah. ”Awalnya saya dapat pesan singkat (SMS)
ada yang menjual I-Phone 6 dengan harga Rp3,5 juta,” ungkapnya. Saat itu
dia menawarkan barang tersebut ke teman perempuannya. Tergiur dengan
harga murah, kemudian teman perempuan Andi tersebut memesan melalui
situs yang tertera di SMS yang dikirim. Dia kemudian memesan ponsel
incarannya dengan pembayaran melalui transfer. Saat menyerahkan bukti
transfer, pelaku mulai susah dihubungi. Pelaku bahkan beralasan barang yang
dikirim mengalami masalah terkait pajak sehingga harus mentransfer uang
kembali. Seminggu setelah transfer barang yang dipesan tidak juga terkirim.
Hingga akhirnya Andi melapor ke polisi. Saat dilakukan pelacakan, pelaku
berdomisili di Medan, Sumatera Utara. Namun, pelaku tidak bisa ditangkap
karena telah melarikan diri.
C. KESIMPULAN
Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan yang diatas kita dapat
mengetahui penyebab meningkat pesatnya kejahatan siber di indonesia lantaran
makin masifnya penggunaan teknologi dan semakin konsumtifnya masyarakat.
D. SARAN
Menurut dari Penulis terdapat terdapat dua hal yang dapat digunakan untuk
meminimalisir dan memberantas kejahatan siber yang terjadi di indonesia, yaitu:
7
2. Membuat aturan yang tegas mengenai tindakan kejahatan siber dalam suatu
perundang-undang
3. Berkerjasama dengan penyedia layanan media sosial agar pelaku kejahatan
dapat ditindak dan diadili
E. DAFTAR PUSTAKA
Syarif, Helmi. “Kejahatan di Dunia Maya Terus Meningkat“. 7 Desember 2018. 23:52.
https://nasional.sindonews.com/read/966017/149/kejahatan-di-dunia-maya-
terus-meningkat-1424243681