11000121130344
E/2021
RP BAB 6 UU ITE
7. Untuk mengatasi gangguan keamanan dalam penyelenggaraan sistem secara elektronik, pendekatan hukum
bersifat mutlak karena tanpa kepastian hukum, persoalan pemanfaatan teknologi informasi menjadi tidak optimal.
- Cyber Security
1. Cyber Security adalah teknologi, proses dan praktik yang dirancang untuk melindungi jaringan, komputer,
program dan data dari serangan, kerusakan atau akses yang tidak sah.
2. Cyber Security juga disebut sebagai upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack.
3. Cyber attack dalam operasi informasi adalah semua jenis tindakan yang sengaja dilakukan untuk mengganggu
kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersedian (availability) informasi.
4. Manfaat dari cyber security yaitu untuk menjaga dan mencegah penyalahgunaan akses maupun pemanfaatan
data dalam sistem Teknologi Informasi dari seseorang yang tidak memiliki hak untuk mengakses maupun
memanfaatkan data dalam sistem tersebut.
- Data Protection
1. Data protection atau proteksi data adalah berbagai langkah keamanan yang digunakan untuk melindungi data
berharga.
2. Pengumpulan data-data pribadi pada suatu database perlu dilindungi terhadap berbagai ancaman, termasuk dari
peretas, perangkat lunak dan kegagalan sistem jaringan.
3. Banyak paket perangkat lunak tersedia yang melindungi informasi kata sandi dan juga menyediakan cadangan
data sehingga informasi penting tidak akan hilang. Disebut juga dengan perlindungan data.
4. Diperoleh secara adil dan sah.
5. Hanya digunakan untuk tujuan tertentu dan legal.
6. Informasi pribadi tidak diungkapkan atau digunakan dengan cara yang tidak sesuai dengan tujuan di balik
pengumpulannya.
7. Tidak dieksploitasi secara berlebihan, akurat dan terkini, disimpan tidak lebih dari yang diperlukan.
8. Dilindungi dari pemrosesan yang tidak sah dan melanggar hukum dan terhadap kehilangan atau kerusakan yang
tidak disengaja.
9. Tidak ditransfer ke yurisdiksi asing.
- Cyber Crime
1. Cybercrime adalah tindakan pidana kriminal yang dilakukan pada teknologi internet (cyberspace), baik yang
menyerang fasilitas umum di dalam cyberspace ataupun kepemilikan pribadi.
2. Secara teknik tindak pidana tersebut dapat dibedakan menjadi off-line crime, semi on-line crime, dan cybercrime.
Masing-masing memiliki karakteristik tersendiri, namun perbedaan utama antara ketiganya adalah keterhubungan
dengan jaringan informasi publik (internet).
3. Cybercrime dapat didefinisikan sebagai perbuatan melawan hukum yang dilakukan dengan menggunakan
internet yang berbasis pada kecanggihan teknologi komputer dan telekomunikasi.
4. Menurut Andi Hamzah dalam bukunya “Aspek-aspek pidana di bidang komputer” (1989) mengartikan
cybercrime sebagai kejahatan di bidang komputer secara umum dapat diartikan sebagai penggunaan komputer
secara ilegal.
5. Girasa (2002), mendefinisikan cybercrime sebagai aksi kegiatan yang menggunakan teknologi komputer sebagai
komponen utama.
6. Tavani (2000) memberikan definisi cybercrime, yaitu kejahatan dimana tindakan kriminal hanya bisa dilakukan
dengan menggunakan teknologi cyber dan terjadi di dunia cyber.